NovelToon NovelToon

Jerat Cinta Papi Angkat

JCPA-01

Sebuah rumah mewah dikawasan perkotaan habis dilalap si jago merah.Seorang anak perempuan berusia lima tahun menangis histeris sambil menatapi rumah itu dari sebrang jalan.Kedua orang tuanya masih ada didalam,sudah dipastikan mereka berdua telah tewas terpanggang api.

Anak itu selamat dari musibah kebakaran karena dilempar oleh Ibunya dari jendela kamar mandi yang berukuran kecil.Beberpa orang warga berhasil menangkap tubuh anak itu dengan baik tanpa terluka dan cidera sedikitpun.

Seorang wanita paruh baya datang ketempat kejadian tersebut.Dia adalah Nia,adik kandung dari Ayah anak itu.Satu satunya saudara yang dia miliki saat ini.

"Non,sebaiknya anak ini diasuh oleh Anda saja.Kasihan dia,sudah tidak memiliki orang tua,"ucap salah satu warga kepada wanita berpenampilan nyentrik itu.

"Mengasuhnya?Aku tidak sudi! Dia hanya akan menjadi benalu dan beban di keluargaku,"sahut Nia sinis.Tatapan garangnya tertuju pada si anak,hingga membuat anak itu meringkuk ketakutan.

Tiba tiba,seorang pria asing muncul dari balik kerumunan.Pria muda bertubuh tinggi tegap dengan wajah blasteran Indo China.Dia adalah Edward,rekan kerja dari Ayah anak malang itu.

"Aku akan membawa gadis kecil itu dan mengajaknya tinggal bersamaku,"ucap Edward lantang.

"Maaf Mas,Anda siapanya anak ini?"Tanya salah seorang warga lagi.

"Aku adalah rekan kerja Ayah anak ini,"sahut Edward.

"Bagus,bawa pergi anak sial itu jauh jauh dari sini!"ucap Nia kasar.

Edward menggendong anak kecil itu,dia menyeka air matanya dan mencium kedua pipinya secara bergantian.

"Mulai detik ini,panggil aku Papi"perintah Edward.Dia menatap anak itu dengan tatapan tulus dan penuh cinta.Sang anak tersenyum,bahkan menyandarkan tubuh lemahnya ke dada bidang milik Edward.

❣️❣️❣️

Tiba dirumah,Edward langsung meminta asisten rumah tangganya untuk memandikan dan mengganti pakaian gadis kecil bernama Lolita itu.Sang Ibu yang sedang duduk disofa tamu tertegun dan memasang eskpresi sedikit bingung.

"Anak siapa dia?"Tanya Santi.

"Dia anak rekan kerjaku,kedua orang tuanya baru saja meninggal dunia dalam musibah kebakaran subuh tadi,"sahut Edward.

"Ya..Tuhan,kasihan sekali anak itu.Tapi kenapa kamu membawanya pulang kerumah ini?"Tanya Santi penasaran.

"Bibinya tidak mau mengasuhnya,jadi aku memutuskan untuk mengadopsinya,"ucap Edward mantap.Ucapannya itu telah membuat sang ibu terkejut hingga membulatkan kedua matanya seperti bola pingpong.

"Apa kamu yakin dengan keputusanmu itu?Umurmu baru duapuluh lima tahun,masih singgel pula,"Santi menatap ragu.

"Aku yakin Bu,"Edward menatap sang Ibu dengan tatapan serius.

"Ya sudah kalau begitu,Ibu hanya bisa mendukung niat baikmu."Santi menarik nafas pasrah.

Malam harinya,Lolita terus menerus menangis.Hingga membuat sang pengasuh dan orang orang didalam rumah itu kebingungan.Santi menggendong Lolita sambil menepuk nepuk punggungnya,berharap anak perempuan itu bisa segera tenang dan diam.

Mendengar Lolita menangis,Edward terbangun dari tidurnya.Pria itu langsung keluar dari kamar menghampiri sang Ibu dan anak angkatnya.

"Lolita kenapa Bu?"Tanya Edward.

"Tidak tau,mungkin dia sedang teringat pada Ayah dan Ibunya,"Santi asal menebak.

"Sayang,ayo ikut Papi,"Edward menggendong Lolita dan mengayun ayun tubuh anak itu pelan.

Lolita langsung terdiam,membuat orang orang disekitarnya merasa heran.Bagaimana bisa anak itu langsung berhenti menangis saat digendong oleh Edward?Sementara saat bersama mereka malah tangisnya semakin histeris dan kencang.

"Sepertinya anak itu nyaman denganmu ya,"ucap Santi sambil menyunggingkan senyum kecil.

"Malam ini,biar dia tidur bersamaku,"Edward membawa Lolita pergi menuju kamarnya.

Edward menyanyikan lagu pengantar tidur Nina Bobo sambil mengusap usap kepala Lolita.Anak itu terdiam sambil menatap wajah Papinya.Lama kelamaan rasa ngantuk menghampirinya,dia pun tertidur dalam pelukan sang Papi sampai pagi.

Bersambung...

Kembali bertemu dengan karya terbaru YoungLady.Mohon dukungan berupa like,vote dan komen sebanyak banyaknya.Jangan lupa pencet love juga.Terimakasih😘

Author

JCPA-02

Lima belas tahun kemudian...

Lolita tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik,seksi dan menarik.Banyak pria yang tertarik pada kecantikan dan kemolekan tubuh gadis itu,tidak terkecuali Edward Papi angkatnya.

Selama ini Edward selalu menjaga jarak dengan Lolita,dia juga menahan pandangan matanya.Semua itu dia lakukan untuk mengendalikan dirinya sendiri agar tidak khilaf saat bersama putri angkatnya tersebut.

Lolita adalah berkah yang diberikan Tuhan kepada Edward,dia harus bisa menjaga dan merawat gadis itu dengan baik.Semenjak mengadopsi Lolita,Edward merasa ada perbaikan dalam ekonominya.Bisnis yang dia bangun dari nol mengalami banyak kemajuan.Kini,dia bisa berdiri diatas kaki sendiri,tidak menjadi pegawai seseorang lagi.

Pagi hari,Loli membantu asisten rumah tangga dirumah itu untuk menyiapkan sarapan.Dia juga membantu mencuci peralatan masak yang kotor.Loli memang ringan tangan,dia seolah tau bagaimana cara berterimakasih kepada keluarga yang mau mengasuhnya sejak kecil itu

Edward menarik kursi meja makan,loli langsung menghampiri pria itu dan menaruh banyak makanan diatas piring kosongnya.

"Ini untuk Papi,"Loli tersenyum manis.

"Kamu tidak perlu melakukan hal itu,aku bisa mengambilnya sendiri,"ucap Edward datar.

"Sekali kali melayani Papi sendiri,tidak ada salahnya bukan?"Loli memandang dengan tatapan genit.Jantung Edward dibuat berdetak kencang olehnya.

Edward mengalihkan perhatiannya pada makanan yang ada dihadapannya.Dia menyantap sarapannya dan menghabiskannya dalam waktu yang begitu cepat.

"Buru buru sekali?Memang Papi mau kemana?"Tanya Lolita.

"Tentu saja Papi mau ke pabrik,"sahut Edward.

"Boleh tidak,aku ikut?"Tanya Lolita lagi.

"Tidak boleh,kamu diam dirumah saja dengan Bi Surti!"Sahut Edward ketus.

"Papi,aku bukan burung.Kenapa Papi terus menerus melarang aku untuk keluar rumah?"Lolita merengek seperti anak bayi yang sedang meminta sebotol susu.

"Kalau Papi bilang diam dirumah,itu artinya ya diam dirumah.Paham?"Edward melotot.Hal itu membuat Lolita sedikit takut.

"Iya,aku paham."Ucap Lolita sambil memasang wajah cemberut.

Sejak lulus sekolah,Edward membatasi kegiatan Lolita diluar rumah.Entah apa yang membuat pria itu berubah,yang jelas Lolita sangat merasa tertekan karenanya.

Loli hanya boleh keluar empat kali seminggu,saat ada jam kuliah.Itupun harus dikawal oleh dua orang suruhannya karena takut Loli akan pergi melarikan diri,benar benar menyebalkan!

Karena ulah sang Papi,Loli tidak memiliki banyak teman.Dia merasa kesepian karena tidak memiliki tempat untuk berbagi suka maupun duka.Terkadang,Loli ingin kabur dari rumah dan pergi ketempat yang jauh.Tapi itu percuma,orang suruhan Edward pasti bisa menemukan Lolita kurang dari 24 jam.

❣️❣️❣️

Sore hari,Edward pulang terlambat.Dia menelfon rumah untuk menanyakan keberadaan Loli.Setelah mendengar ucapan Bi Surti kalau Loli sedang menonton drakor dikamar,Edward menarik nafas lega dan langsung menutup telfonnya.

Lolita melirik kearah jam dinding,waktu sudah menunjukan pukul 17.30 menit.Sepertinya Edward lembur di kantor dan baru akan pulang saat tengah malam.Ini kesempatan yang bagus untuk keluar rumah,Lolita akan segera kembali sebelum pria posesif itu pulang dari kantor.

Lolita mengambil tasnya,dia memasukan ponsel dan dompet kedalamnya.Kemudian Loli keluar rumah melalui jendela kamarnya.Situasi benar benar aman terkendali,tidak ada petugas keamanan yang berjaga.Tuhan sedang memberkatinya hari ini.

Loli berlari keluar pagar rumah,dia menghentikan sebuah Taxi dan melesat pergi menuju tempat favoritnya yaitu Cafe Lovely.Setiap malam minggu,Cafe itu mengundang banyak pria tampan bertubuh atletis untuk menari dan menyanyi disana.

Tiba dihalaman Cafe,Loli membayar ongkos Taxi sesuai tarif.Kemudian melangkah masuk kedalam Cafe dengan hati riang gembira.Loli memilih duduk di kursi paling depan agar bisa melihat pria pria menawan itu dengan lebih jelas.

Di kantornya.

Perasaan Edward gelisah tak menentu.Dia seolah tau kalau gadis kecilnya sedang melakukan sesuatu yang tidak baik.Edward mengecek ponsel,dia melacak keberadaan Lolita saat ini.Ternyata benar,Loli telah diam diam kabur dari rumah.Edward bergegas pergi menuju tempat Lolita berada.

Beberapa hari sebelumnya,Edward telah memasang alat pendeteksi di ponsel Lolita untuk berjaga jaga kalau gadis itu kabur dari rumah.Karena,belakangan ini Loli sering merengek minta ditemani keluar rumah.

Edward menerobos masuk kedalam Cafe,dia marah saat melihat Loli sedang berdansa dengan salah seorang penari pria.Edward langsung menghampiri Lolita,menarik lengannya dan memanggulnya seperti karung beras.

"Papi,apa yang sedang Papi lakukan disini?"Teriak Loli.

"Harusnya Papi yang mengatakan hal itu padamu,sedang apa kamu disini?Tanya Edward kasar.

"Aku hanya sedang menghibur diri,"celoteh Lolita tanpa ekspresi wajah bersalah.

"Ayo kita pulang kerumah,"Edward memaksa Lolita keluar dari Cafe.Tapi Lolita menolak,dia berpegangan dengan kuat pada kaki meja.

"Tidak mau,aku masih mau disini.Turunkan aku!"Gadis itu memukul mukul punggung Edward kuat.Tapi sayang,Edward tidak memperdulikan rengekan Loli.Bahkan bersikap seolah olah dia tidak mendengarnya.

Selama didalam mobil,Edward terus memberi siraman rohani kepada Lolita.Membuat kedua telinga gadis itu terasa panas dan kepalanya menjadi pusing seperti baru saja turun dari rollercoaster.

Lelah bertengkar,Loli memutuskan untuk diam dan menutup mulutnya rapat rapat.Dia memperlakukan Papinya seperti radio rusak,terus berbunyi tanpa didengar dan diberi respon.Hal itu membuat Edward naik darah dan menjewer telinga kiri Lolita.

"Awh...Sakit Papi!"Lolita menjerit menahan sakit.

"Itu pelajaran buat kamu,jangan pernah kabur lagi dari rumah.Mengerti?"Ucap Edward.

"Iya,aku mengerti."Lolita menundukkan wajahnya.Matanya berkaca kaca,kemudian butiran air segar mengalir tanpa henti membasahi pipinya.

❣️❣️❣️

Lolita menyeka air matanya,kemudian turun dari mobil dan berjalan dengan tergesa-gesa menuju kamarnya.Edward menyadari kalau putri kecilnya sedang bersedih karena sikapnya,dia langsung menyusul Lolita ke kamar untuk memberikan sebuah penjelasan padanya.

Lolita duduk disisi ranjang,dia memeluk boneka beruang kesayangannya dengan erat.Edward bisa melihat dengan jelas ekspresi wajah kecewa dan tertekan disana.

"Maafkan Papi sayang,Papi tidak bermaksud untuk memarahimu.Papi hanya khawatir terjadi sesuatu padamu,"Edward berjalan mendekati gadis itu.

"Aku sudah besar Papi,aku sudah bisa menjaga diri sendiri,"Lolita membela diri.

"Kamu tidak tau,betapa menyerahkannya dunia luar.Disana banyak pria berotak mesum dan jahat yang selalu mengincar gadis polos seperti kamu,"ucap Edward.

"Pria berotak mesum?Seperti apa contohnya?"Lolita memasang wajah bingung.

Cup,,

Tiba tiba,Edward mencium pipi Lolita.Lolita melebarkan matanya,terdiam kaku seperti manekin sebuah toko pakaian.Sementara Edward bersikap biasa saja,dia hanya sedang memberi contoh kepada putri angkatnya.Itu saja,tidak lebih.Begitulah isi pikiran Edward saat itu.

"Itu contohnya.Dan pria mesum itu bisa melakukan hal yang lebih dari sekedar mencium pipi,"ucap Edward.

Lolita berhenti menangis,rasa sedih dihatinya berubah menjadi rasa bahagia.Dicium oleh Edward adalah impian terbesarnya yang selama ini dia pendam dalam diam.Dan hari ini,impian besar Lolita telah terwujud.

Lolita merasa ada bunga bunga bermekaran dalam hatinya,begitu harum dan indah.Tak mau melewatkan momen terbaiknya dengan sang Papi,Lolita mengambil inisiatif untuk mencium balik Edward.

Cup,,,

Lolita mencium Edward tepat dibibirnya.Edward melotot,dia langsung mundur menjauhi putrinya beberapa langkah.

"Apa yang sedang kamu lakukan Loli?"Hardik Edward.

"Aku rasa,Papi sedang cemburu.Bukan sekedar khawatir kepadaku.Apa tebakanku itu salah?"Lolita menatap wajah tampan pria matang itu lekat lekat.

"Aku?Cemburu?Mana mungkin aku cemburu?kamu adalah putriku,"ucap Edward.

Batin Lolita merasa sakit saat mendengar Edward mengatakan kalau dia adalah putrinya.Sudah lama,Lolita menaruh hati pada pria itu.Tapi pria itu tidak juga kunjung menyadarinya.Apa perlu dia mengutarakan perasaanya terlebih dahulu pada Edward?Toh pria itu bukanlah Papi kandungnya.

"I love you,Papi,"celoteh Lolita lirih.Edward mendelik,dia tak menyangka Lolita akan melakukan hal senekat itu.Jatuh cinta kepada Papi angkat sendiri?Seperti tidak ada pria lain saja!

"Maaf,Papi tidak bisa menerima perasaan kamu.Papi adalah orang tua angkat mu,selamanya akan selalu begitu.Tidak ada yang bisa merubah kenyataanya."Sahut Edward mantap.

Pria tampan bertubuh tinggi tegap itu keluar dari kamar putrinya,meninggalkan gadis muda itu menangis sendirian.

Bersambung...

JCPA-03

Keesokan harinya,Santi datang berkunjung kerumah pribadi Edward.Dia mengajak serta Putri teman lamanya bernama Zoya untuk makan siang bersama dirumah itu.Zoya menenteng satu rantang besar makanan yang dia beli di restauran,tapi dia mengaku kalau dia sendiri yang memasaknya.

Ting...Tong...

Bel berbunyi,Lolita bergegas keluar untuk membuka pintu.

Ceklek....

Pintu terbuka lebar,alangkah kagetnya dia saat mendapati Nenek tersayangnya tengah berdiri diluar sana.Lolita melompat ke pelukan Santi,lalu menangis tersedu sedu.

"Bagaimana kabarmu sayang?"Santi mengelus rambut cucu angkatnya lembut.

"Aku baik baik saja Nek,Nenek sendiri bagaimana?"Tanya Lolita balik sambil menyeka air mata.

"Kabar Nenek baik,"sahut Santi dengan sebuah senyuman ramah.

Lolita melirik kearah wanita dewasa yang ada disebelah Neneknya.Dia terlihat cantik dan anggun dengan dres bunga bunga yang dia kenakan.Siapa dia?Apakah dia saudara Papi juga?Begitu kira kira isi pikiran Lolita saat ini.Zoya melempar senyum kecil kepada Lolita,Lolita membalasnya dengan senyuman yang sama tapi sedikit sinis.

Mereka bertiga langsung masuk kedalam rumah,beberapa saat kemudian Edward keluar kamar dan menemui mereka.Dia melirik sekilas kearah Lolita,lalu kembali memfokuskan pandangannya pada sang Ibu.

"Bu,kenapa tidak bilang kalau mau main kesini?Aku bisa menyuruh orang untuk menjemput Ibu,"ucap Edward.

"Tidak perlu,Ibu kesini ditemani Zoya.Putri teman dekat Ibu yang bernama Tante Riri.Kamu masih ingat dia kan?"Tanya Santi antusias.

"Ingat dong Bu,kami sering bermain bersama dulu,"sahut Edward.

Pria itu menyodorkan tangannya kepada Zoya,keduanya saling bersalaman satu sama lain.Lolita merasa panas,karena keduanya terlalu lama berjabat tangan.Seperti orang yang saling merindukan.

"Bagaimana kabarmu Edward,lama tidak berjumpa?Kamu semakin tampan saja ya,"goda Zoya tanpa melepas jabatan tangan Edward.

Mendengar ucapan Zoya perut Lolita terasa mual,gombalan wanita itu terlihat receh dan tidak berkualitas.

"Terimakasih pujiannya,kamu juga terlihat cantik.Tidak hitam dan dekil seperti dulu,"balas Edward dengan sedikit candaan.Candaan yang membuat hati Lolita merasa cemburu,orang yang disukainya kelewat akrab dengan wanita lain.

Puas basa basi,Santi mengajak orang orang tersayangnya itu untuk makan siang bersama.Kebetulan,Zoya membawa satu rantang besar makanan yang dia bawa dari rumah.Zoya mengkalim bahwa makanan itu adalah masakannya dan menjamin rasanya akan enak.

Benar saja,saat Edward menyantap nasi lauk rendang buatan Zoya,dia langsung menggoyang goyangkan kepalanya.Senyum senang merekah indah diwajahnya,dia merasa bahagia karena bisa memakan rendang dengan rasa yang otentik.

Lolita murung,dia akan kalah telak jika nekat bersaing dengan wanita itu.Lolita tidak bisa memasak makanan,membuat mie rebus pakai telor saja dia tidak bisa.Edward sangat suka makan makanan rumahan,sementara Lolita?Hanya bisa memesan makanan lewat aplikasi online.

"Kamu suka?"Tanya Zoya.

"Suka sekali,"sahut Edward singkat.

"Kalau begitu makan yang banyak ya,biar badan Papi gemuk dan sehat seperti anak sapi,"sambung Lolita asal.

Santi dan Zoya tertawa karena merasa celotehan gadis berumur 20 tahun itu sangat lucu.Tapi Edward hanya diam tanpa mengeluarkan reaksi sedikitpun.

Zoya menatap wajah Lolita dengan tatapan remeh.Seperti Lolita yang tidak suka pada Zoya,Zoya juga tidak suka pada Lolita.Zoya menganggap Lolita adalah benalu yang harus segera disingkirkan dari sisi Edward.Kelak,saat mereka berdua menikah.Zoya akan menendang Lolita dari rumah Edward.

Lolita menyantap sedikit makan siangnya,lalu pamit kepada Neneknya untuk mengerjakan tugas kampus dikamar.Lolita berbohong,dia bukan ingin mengerjakan tugas kampus tapi ingin meluapkan emosinya dengan menangis sendirian disana.

Didalam kamar,Lolita merenung.Kenapa Tuhan mentakdirkan dirinya untuk bertemu dengan Edward jika pria itu tidak bisa dimiliki?Kenapa kehidupan begitu sangat mempermainkan perasaanya?

❣️❣️❣️

Santi dan Zoya telah pulang,Lolita keluar dari kamar untuk menemui Papinya.Lama mencari,akhirnya Lolita menemukan sang Papi sedang memberi makan hewan hewan peliharaanya dibelakang rumah.Ada burung,kelinci dan beberapa ekor Ayam jago.

"Papi,papi sengaja ya bersikap seperti itu kepada Zoya untuk memanas manasi aku?"Lolita berani menyuarakan isi hatinya.

"Memanas manasi?Memang hatimu itu kompor rusak sampai Papi harus memanas manasi hatimu?"Sahut Edward ketus.Hal itu membuat Lolita bertambah kesal.

"Apa Papi tidak tau,Nenek berniat menjodohkan Papi dengan wanita genit itu?"Lanjut Lolita.

"Tentu saja Papi tau,makanya Papi menyambut Zoya dengan baik karena Papi menyukainya,"ucap Edward.

Deg,,,

Jantung Lolita seakan berhenti berdetak,dadanya terasa panas dan sesak.Ucapan Edward begitu menyayat hati seperti sebuah pedang yang dirancang khusus untuk berperang.

"Papi jahat! Memangnya apa bedanya aku dengan Tante Zoya?Aku juga seorang wanita yang layak mendapat cinta dari Papi!"Lolita kembali menangis.

"Menyerah lah Lolita,perasaanmu pada Papi tidak akan pernah terbalaskan,"celetuk Edward lirih.

Edward telah menolaknya.Bukan hanya sekali,tapi berkali kali.Lolita harus tau diri,dia harus segera mengubur rasa cintanya kepada sang Papi didasar hati yang paling dalam.

"Maafkan Papi sayang,Papi sengaja melakukan hal ini agar kamu bisa melupakan perasaanmu pada Papi."Batin Edward.

Meski terlihat cuek,Edward sangat menghawatirkan keadaan Lolita.Anak gadisnya itu selalu saja melakukan hal konyol saat sedang marah,khususnya jika keinginannya tidak terpenuhi.

Oleh karena itu,Edward selalu mengawasi gerak gerik Lolita lewat layar CCTV yang terkoneksi langsung dengan ponselnya.

❣️❣️❣️

Hari ini,Lolita memutuskan untuk tidak pergi kuliah.Perasaanya sedang hancur dan keadaan wajahnya sedang kacau.Matanya memerah dan bengkak seperti baru saja mendapat bogem mentah dari seseorang.Menangis sepanjang jalan ternyata tidak hanya buruk untuk kesehatan,tapi juga untuk kecantikan.

Lolita mengambil sebuah paper bag yang tiba tiba ada diatas meja belajarnya.

"Itu pasti titipan Nenek,Papi masuk kedalam kamar saat aku sedang terlelap tidur,"batin Lolita.

Lolita membuka paper bag itu,ternyata isinya adalah satu set make up dan uang jajan sebesar tiga juta rupiah.Sinta memang sangat menyayangi Lolita,selama ini dia selalu menganggap Lolita sebagai cucu kandungnya sendiri.

Lolita tidak pernah memakai make up seperti gadis seusianya,Santi ingin melihat cucunya cantik seperti gadis gadis diluar sana.Tapi,Lolita tidak bisa berdandan.Sepertinya dia harus belajar otodidak lewat video YouTube dulu.

Tuk..Tuk..Tuk...

Suara pintu kamar diketuk.

"Lolita,cepat bangun sudah siang,"Teriak Edward dari balik pintu kamar Lolita.

"Iya,aku sudah bangun,"sahut Lolita malas.

"Papi akan mengantar kamu ke kampus,bersiap siaplah,"ucap Edward dengan nada sedikit tinggi.

"Hari ini kuliahku libur,Dosen pembimbingnya ada acara,"Lolita berbohong.

"Oh,ya sudah kalau begitu.Papi mau berangkat ke pabrik,sarapan mu ada diatas meja makan,"pesan Edward.

Edward keluar dari rumah dengan hati setengah gusar.Dia tau kalau Lolita masih marah kepadanya,karena itu juga Lolita tidak mau keluar dari kamar sekedar untuk menyapa dirinya seperti yang biasa dia lakukan setiap pagi.

Entah kenapa,hati Edward terasa sakit saat melihat putri angkatnya menangis.Sebuah rasa yang tidak bisa dijelaskan dengan kalimat dan kata kata.Mungkinkah karena dia terlalu sayang pada Lolita?Atau,karena sikapnya yang dirasa sedikit berlebihan untuk remaja yang baru memasuki tahap kedewasaan itu?Edward sendiri tidak tahu.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!