NovelToon NovelToon

Anak Yang Dibuang

Episode 1 ~ Prolog Revisi

Gadis manis bernama Natalia Chrisly harus hidup mandiri setelah kepergian mommy nya, ia harus bisa melawan kerasnya dunia.

Natalia Chrisly ia adalah gadis cantik yang penuh dengan pesona, ia adalah gadis yang selalu tampil natural dimanapun ia berada, alasannya adalah ia sama sekali tidak menyukai make up dan hampir tidak bisa menggunakannya.

Gadis tersebut adalah seorang gadis yang penuh dengan kejutan, sampai ia sendiri mendapatkan kejutan yang tidak pernah ia inginkan di dalam kehidupannya.

"Momm, hikss jangan pergi mom hikss, jangan hikss hikss tinggalin Nata sendiri mom hikss." Tangis gadis cantik tersebut terdengar sangat menyayat hati untuk setiap orang yang ikut mendengarnya.

"Hikss mom, kenapa mommy tega tinggalin Nata momm hikss, nanti hiks Nata tinggal sama siapa mom hikss." Tangis Nata yang tak beranjung surut, ia terlalu terpukul dengan kepergian sang mommy.

"Sudah nak, ikhlaskan mommy kamu, dia sudah tenang di alam sana, jangan membuat mommy kamu sedih dengan keterpurukan kamu." Ucap dokter Mario.

"Hiks dok, kenapa mommy pergi hikss, kenapa mommy tinggalin Nata sendiri hikss, mommy udah gak sayang lagi yah sama Nata hiks, mommy kenapa hiks kenapa biarin hiks Nata sendiri hiks." Bukannya meredah tangisan Nata malah tak kunjung hentinya.

"Hikss mom, hikss jangan hikss." Tangisan yang tadinya sangat kencang sekarang rada menurun, pasalnya

Tangis gadis cantik bernama Natalia tersebut sangatlah menyayat hati setiap orang yang mendengar, suster dan dokter yang melihat itu merasa iba kepada gadis cantik tersebut.

Setelah cukup lama ia menangis, akhirnya Nata merasa kelelahan, ya akhirnya terduduk lemas, Tunggu saat ini ia merasa sangat pukul atas kepergian ada dan menemani dia setiap harinya.

Flashback.

Bertahun-tahun yang lalu, tepatnya hampir 17 tahun yang lalu, terjadi kesalahan dalam rumah tangga pasang suami istri yang baru menikah.

" Bagaimana bisa kamu hamil sudah 3 bulan sedangkan kita baru menikah selama 2 kurang, pasti itu bukan anakku." Bentak sang suami kepada istrinya yang tengah hamil muda.

"Hikss hiks hiks." Wanita hanya mampu untuk menangis, Sebenarnya bukan salah istri sepenuhnya.

"Ini juga bukan sepenuhnya hiks salah aku hiks, ini juga salah kamu mas." Ucapan waita tersebut sambil terus menangis, ia juga tidak terima jika di anggap sepenuhnya salahnya.

"Sekarang kamu ingin menyalakan aku atas semua kesalahan kamu, sekarang lebih baik kamu gugurkan saja bayi itu, aku tidak akan menerima anak haram di rumah ini." Hardik sang dengan mata yang penuh amarah, istri seolah menatap telur busuk, sungguh itu sangat menjijikan, itulah yang sekarang dipikirkan suami tersebut.

Flashback 3 bulan lalu.

Sebulan sebelum pernikahan, sepasang kekasih tersebut hadirin jamuan pesta ulang tahun di salah satu Club ternama Jakarta.

Malam hari itu sebuah kejadian yang sangat tidak diinginkan pada sang wanita, tidak diinginkan dan semua tidak ada yang menduga hal itu akan terjadi.

Bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur, tidak akan bisa kembali seperti semula, kejadian tanpa disengaja itu menghasilkan benih.

Kalian pasti sudah tahu apa yang terjadi, Kalian pasti sudah bisa menebak apa yang terjadi jadi aku tidak perlu untuk menjelaskan lagi bukan.

Balik lagi.

"Aku tidak peduli cepat gugurkan bayi itu Aku tidak mau menerima bayi itu, Jika saja kamu bisa menjaga diri kamu dengan baik Ini semua tidak akan terjadi dan tidak akan ada anak itu di dalam perut kamu." Tetap saja sang suami tidak mau menerima anak yang bukan anaknya.

"Tidak sampai kapanpun aku tidak akan menggugurkan anak ini, anak ini tidak salah, aku tidak akan membunuh orang yang tidak salah, seorang anak yang belum sempat melihat dunia, sama sekali tidak bersalah jadi sampai kapanpun aku tidak akan pernah menggugurkan bayi ini." Jawab istrinya dengan penuh ketegasan dan penuh keyakinan.

Sang suami yang mendengar itu merasa sangat geram dan segera meninggalkan rumah tanpa berpamitan sama sekali.

Kami sangatlah emosi dan memutuskan untuk pergi ke salah satu club malam,tempat yang seharusnya tidak didatangi ketika memiliki masalah.

Pasangan itu adalah kedua orang tua Natalia Chrisly.

Bukannya masalah selesai, malahan masalah semakin besar, dan sesuatu yang terjadi di situ selama hampir 17 Tahun Lamanya.

Flashback off.

Ny. Nydia meninggal karena terkena serangan jantung, hal yang menyebabkannya meninggal adalah karena memergoki suaminya berselingkuh dengan wanita lain di salah satu restoran ternama.

Nata yang mengetahui hal tersebut tentu saja merasa marah dan kecewa diwaktu bersamaan.

Episode 2 ~ Makan malam Revisi

Sesudah dari tempat pemakaman, Nata segera pulang ke rumahnya, sungguh untuk saat ini Nata masih teramat bersedih, ia kembali pulang ke rumah dalam keadaan hati yang rapuh.

Sayangnya ketika ia kembali bukannya mendapat penguatan dari sang ayah, Nata malahan di buat semakin terpuruk, sekarang ayahnya mala bersikap dingin terhadapa dirinya.

Nata juga memiliki seorang adik yang bernama Natalio, Natalio saat ini sedang berada di luar negeri bersama ketiga sahabatnya.

Natalio yang saat itu berada di Paris sudah mendapat info mengenai bundanya yang meninggal, ia dan ketiga sahabatnya memutuskan untuk segera kembali dan dapat diperkirakan besok pagi Lio sudah akan tiba di Jakarta.

Natalio sudah mengetahui, apa yang menjadi penyebab bundanya meninggal, ia merasa begitu kecewa sekaligus terpuruk ditambah dengan kabar dari orang rumah yang mengatakan jika kakaknya mendapat perlakuan tidak baik dari sang ayah.

Nata gadis cantik itu untuk saat ini hanya diam dan menangis di kamarnya, ia tidak ingin keluar dari dalam kamar, rasanya ia terlalu kecewa jika harus melihat wajah orang yang membuat bundanya meninggal.

Tok tok tok ... terdengar suara ketukan pintu.

"Nona Nata, ayo non sekarang segera makan malam, semuanya sudah siap ." Ucap seorang pelayan dari balik pintu.

Mendengar ucapan dari pelayannya, ia dengan segera menghapus air matanya dan segera keluar dari kamar.

"Nona Nata yang sabar yah non, ikhlaskan nyonya biar nyonya juga tenang di sana." Ucap kepala pelayan yang merasa iba dengan keadaan dan keterpurukan Natalia.

"Terima kasih bi, kalau begitu Nata ke bawah dulu yah." Ucap Nata dengan sambil memaksakan senyum.

Bi Ina sebagai kepala pelayan merasa iba dan juga merasa semakin sedih kala melihat senyum dari nona Nata, apa lagi senyum itu menunjukan luka dalam yang tidak bisa ditutupi dengan begitu muda.

Dan juga bi Ina merasa sangat sedih kala mendengar penyebab nyonyanya meninggal dunia, tak lain dan tak bukan adalah salah dari tuan besarnya sendiri, masalah bertahun-tahun lalu ternyata belum benar-benar selesai.

"Selamat malam." Sapa Nata dengan wajah datarnya.

"Hmmm." Menjawab dengan tak kalah datarnya.

Sesudah ia menyapa sang kepala keluarga dengan segera Nata mengambil makanan untuk dirinya sendiri, dan memilih untuk tidak banyak bicara dengan ayahnya.

Begitupun dengan ayahnya atau tn Nelson, ia sama sekali tidak melirik kepada Nata, bahkan tidak menunjukkan rasa penyesalan sedikitpun, hal itu tentu membuat Nata semakin geram dan merasa tidak terima.

"Habis ini ada yang perlu kita bicarakan." Ucap tn. Nelson di tengah-tengah kegiatan makan malam mereka.

"Hmm." Entahlah Nata terlalu enggan untuk terlalu banyak berbicara.

Setelah hampir dua puluh menit menggabiskan makanan yang ada, akhirnya kedua orang tersebut segera berpindah keruang tamu untuk membicarakan suatu hal.

"Langsung saja to the point, saya sama sekali tidak ingin berbasa-basi dengan anda." Ucap Nata ekspresi datar.

"Mulai besok istri saya akan tinggal di sini, suka ataupun tidak kamu harus tetap menerima mereka, dan kamu juga harus menghargai istri dan juga kedua putri saya, dan hargai putra saya." Ucap tn. Nelson dengan begitu lancar tanpa memikirkan perasaan Nata.

"Tidak akan sampai kapanpun saya tidak akan setuju jika keluarga haram anda tinggal di rumah ini." Bentak Nata dengan tatapan yang berubah menjadi sangat tajam, bahkan tangannya sampai terkepal menahan gejolak amarah yang ia meninggi.

"Apa katamu, kamu sama sekali tidak ada hak untuk melarang saya, lagi pula rumah ini dibeli pakai uang saya, ibu anda dulu hanyalah seorang yang miskin, dan saya adalah orang yang lebih berhak atas rumah ini." Ucap tn. Nelson dengan tatapan meremehkan tidak lupa tatapan sinisnya.

"Oh benarkah, kalau memang benar beliau adalah orang miskin, untuk apa anda menikahinya, dan Kalau memang begitu keputusan anda saya yang akan keluar dari rumah ini." Ucap Nata dengan senyum yang tak bisa di artikan.

"Bagus kalau begitu, saya juga sama sekali tidak ingin melihatmu di rumah ini, silakan pergi jauh dari keluarga saya." Jawab tn. Nelson dengan senyum sinis.

"Tapi untuk malam ini saya masih di sini, besok tepat ketika mereka datang keluar dari rumah ini." Ucap Nata dan langsung beranjak dari tempat duduk.

"Saya tidak menjamin jika keluarga anda hidup bahagia setelah Apa yang kamu lakukan kepada bunda saya." Ucap Nata sebelum meninggalkan keluarga.

Ketika Nata ingin memasuki kamarnya, terlihat bi Ina yang sudah menunggu dirinya untuk berbicara.

"Non sebenarnya ada yang perlu saya bicarakan." Ucap bi Ina kepada Nata, Nata dengan segera memberhentikan niatnya untuk masuk ke kamar dan menganggukan kepala.

"Yah bi, mau bicara apa ?" Tanya Nata kepada bibinya, bibi yang membantu sang bunda merawat ia dan juga adiknya Lio.

"Bisakah kita bicara di dalam saja ?" Tanya bibi kepada Nata dan terus memperhatikan keadaan sekitar, ia ingin memastikan tidak ada orang yang menguping pembicaraan keduanya.

"Yah tentu saja boleh, mari silakan masuk." Ucap Nata mempersilakan bi Ina untuk masuk.

Terima kasih, jangan lupa memberikan dukungan kalian sebagai pembaca untuk para penulis yah.

Episode 3

Setelah mendapat persetujuan, dengan segera bi Ina masuk ke dalam kamar Natalia. Saat ini Natalia dan juga bi Ina sudah berada di dalam kamar.

"Bibi hanya ingin memberikan sesuatu non." Ucap Bi ina kepada Nata.

"Sesuatu apa Bi ?" Tanya Nata tampak penasaran dengan apa yang akan diberikan oleh Nata.

"Ini titipan dari nyonya, sebelum nyonya berpulang ke rumah Tuhan Yang Maha Esa." Ucap bibi menyerahkan tas hitam yang tampak berukuran sedang.

Nata baru sadar, jika sejak tadi kepala pelayan ada di rumahnya membawa tas hitam, tas itu berukuran sedang tidak besar dan tidak kecil.

"Ini apa bi ?" Tanya Nata menatap aneh tas hitam tersebut.

"Jujur saja bibi sendiri tidak tahu non, ini adalah sesuatu yang dititipkan nyonya kepada saya, hanya berpesan jika ini harus diberikan kepada nona Natalia." Ucap bi Ina, karena ia memang tidak pernah membuka tas yang di titipkan nyonyanya tersebut.

Sungguh bi Ina adalah pelayan rumah Natalia yang paling lama, dulu bi Ina bisa bekerja di rumah Nata, karena ada bantuan dari nyonya rumah tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah bundanya Nata.

Yang paling pertama Nata liat adalah sebuah kertas.

To. Natalia Chrisly.

Hallo kesayangan bunda yang paling cantik sejagat raya, putri bunda yang paling terbaik, bunda hanya takut sesuatu yang akan terjadi kepada keluarga kita buat bunda harus pergi jauh, maka dari itu jika mungkin bunda memiliki kesalahan, tolong maafkan bunda sayang.

Jagalah diri kamu baik-baik, tidak akan bisa menjaga kamu lagi, maka dari itu kamu harus bisa menjaga diri kamu sendiri, Jaga dan lindungi juga adik kamu.

Apa bila kamu mengetahui jika kamu bukan anak ayah kamu, maka kamu jangan pernah membenci bunda,

Maafkan bunda :(

Semua ini bunda siapkan untuk putri bunda, Semoga semua ini bisa berguna membantu kamu Di suatu hari nanti.

Dan juga nanti kamu harus mendatangin rumah pak Ilham, alamatnya adalah xx xxx xxx, katakan pada pak Ilham jika kamu adalah putri dari bunda.

Salam cinda dari bunda buat Natalia Chrisly, Jangan katakan kepada siapapun kalau kamu mendapatkan ini tadi bunda, karena semua ini adalah hasil dari simpanan dan juga tabungan bunda.

Semua bunda percayakan kepada kamu.

Selamat tinggal dan tolong hiduplah untuk berbahagia, jangan larut dalam kesedihan, harus bangkit dari keterpurukan.

Bunda Ndya❤

Sudah membaca Nata berdiam di tempat, dan juga denga sesegera mungkin ia melirik ke arah tas, dan mengeluarkan satu persatu yang berada di dalam.

Ada uang cash sebanyak 700juta, berikut ia menemukan amplop dengan lima lembar cek senilai 100 milyar di masing-masing cek, lima emas batangan, satu set perhiasan berlian langkah dan terlihat sangat cantik,buku 3 buku tabungan BCA dengan nominal 900M , dan tiga buku tabungan dengan masing-masing nominal 700M, 1 Triliun, 600M.

"Sungguh bi, ini semua sangat banyak dari mana bunda tidak memiliki uang sebanyak ini." Ucap Nata kepada bi Ina, dia tampak kaget dengan yang ditinggalkan oleh bundanya.

"Saya juga tidak tahu, apa yang saya tahu selama ini nyonya memiliki beberapa usaha." Ucap Bi Ina, karena dulu kebetukan Ndya memberika pekerjaan kepada keponakan bi Ina.

"Ya sudah terima kasih yah bi, Nata mau beres-beres dulu, besok Nata harus segera pergi dari rumah ini." Ucap Nata yang terlihat sedih.

"Nona apakah bibi bisa ikut ?" Tanya bi Ina dengan Demon tatapan yang terlihat memohon, ia tak ingin melayani nyonya baru atau keluarga baru di rumah ini.

" Tentu saja boleh bi, Nata sama sekali tidak melarang." Ucap Nata kepada bi Ina, ia tersenyum hangat.

"Yah sudah kalau begitu mari bibi bantu untuk beres-beres." Ucap Bi ina yang berniat membantu Nata.

"Tidak apa-apa bi, segera kembali saja ke kamar, dan istrihat, serta sampaikan salam saya pada semua palayan yang ada, katakan saya mau minta maaf jika Saya memiliki kesalahan kepada mereka baik itu di sengaja atau tidak sama sekali." Ucap Nata kepada bi Ina.

"Baik kalau begitu, jika butuh bantuan tolong segera panggil bibi yah non, bibi pamit undur diri dulu." Ucap bi Ina.

Baik gaes, ketemu di episode berikut yah :)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!