Perempuan dengan kaos putih dan celana jeans itu sedikit berlari menuruni anak tangga.
Hari ini dia akan ke jakarta menjemput sahabatnya untuk tinggal bersama dengan Dirinya di sini.
"Jangan lari-lari sayang" ucap wanita yang tengah menata makanan di meja.
Dia adalah Adinda shila
"Iya mama" ucap gadis cantik yang bernama Riri chayani
"Kamu jadi jemput della.?" tanya Shila menatap putri nya sudah rapi
"Jadi ma, riri berangkat sekarang ya" ucap riri menyalami Shila
"Jangan ngebut sayang ,titip salam sama bunda hana ya" ucap Shila
"Iya mama" ucap riri sedikit berteriak.
Shila menatap punggung riri yang perlahan hilang di ujung pintu.
"Semoga kehadiran della di sini bisa buat kamu melupakan kenangan buruk di hidup kamu sayang." batin Shila.
Mobil merah milik riri melaju dengan kecepatan tinggi, saat ini hari masih sedikit gelap, riri sengaja bangun sepagi ini untuk menghindari kemacetan.
Sekitar hampir tiga jam riri melakukan perjalan menuju ke tempat sahabatnya, Akhirnya dia sampai juga.
Riri keluar mobil dan menghampiri dua wanita yang Tengah berdiri menunggu Kedatangan nya ini.
"Assalamualaikum bunda" ucap riri menyalam wanita berhijab itu.
"Waalaikumsalam salam sayang" ucap wanita itu mengelus rambut riri ,dia adalah bunda hana.
Wanita yang telah merawat sahabat riri dari kecil, sampai sekarang.
"Bunda riri bawa titipan mama itu ada di mobil terus mama juga tadi titip salam buat bunda" ucap riri mengeluarkan semua titipan Shila.
"Bunda juga titip salam ya sama mama, tapi ini banyak sekali nam" ucap hana
"Ini tuh titipan mama sama papa, bunda" ucap riri lagi
"Gue makasih banget sama nyokap,bokap lo" ucap sahabat riri, dia adalah Della aprilia
"Udah ah, jangan ngomong gitu terus" ucap riri menutup pintu mobilnya.
Riri menatap della dan bergantian menatap hana.
"Bunda maaf ya, riri bakalan bawa della ke bandung" ucap riri pelan
"Gapapa sayang, della juga ikut kamu ke bandung karena mau cari kerja katanya" ucap hana mengelus bahu riri
"Kalau gitu kita berangkat sekarang ya bunda takut nanti jalanan nya macet parah" ucap riri
"Iya ,kalian hati-hati ya, riri jangan ngebut bawa mobil nya nak" ucap hana
"Bunda della pamit dulu ya, kalau nanti della udah sampai della bakalan telfon bunda" ucap della
Mereka berdua menyalami hana dan beranjak pergi meninggalkan panti asuhan cahaya mentari itu.della adalah anak yatim piatu.
"Del, gue senang tau lo mau ikut gue ke bandung" ucap riri melirik della dan kembali melihat jalan.
"Gue juga senang kok ikut sama lo, lagian gue k bandung buat cari kerja supaya bisa bantu bunda hana" ucap della
Della memang berniat mencari kerja di bandung dengan gaji yang besar supaya dia bisa membantu hana dan anak panti lain nya.
"Gue tau kok ntar gue bantu cari kerjaan buat lo, kalau ga lo kerja sama gue aja di resto" ucap riri menawarkan.
"Up riri, gue ga paham kalau kerja di resto" ucap della
"Gue tau lo bisa, lo aja yang ga mau kerja sama gue kan" tebak riri.
Memang benar ucapan riri tetapi della mencoba bersikap biasa.
"Ya ga la , emang gue ga ngerti tau apa lagi resto lo besar gitu, yang ada pindah nih otak gue ke kaki" ucap della
Riri Tertawa melihat della,.."ya udah ntar gue coba cari kerjaan buat lo yang emang cocok di bidang lo" ucap riri lagi
"Iya mohon bantuan nya tuan putri" ucap della manja.
Mereka berdua tertawa, karena asik tertawa riri tidak terlalu fokus memperhatikan jalan.
Tiba-tiba seekor kucing hitam lewat di depan mobil riri.
Riri yang terkejut mengerem tiba-tiba, membuat kepala della membentur glove box
Beruntung riri belum memasuki jalan raya, sehingga tabrakan tidak terjadi.
"Aw.." ucap della memegang kening nya.
Detak jantung riri berpacu dengan cepat, pasokan udara seakan habis.
Riri kesulitan bernapas, riri mulai memegangi dadanya.
"Lo kenapa.?" tanya della
Della panik, della membuka kaca spion di sebelah riri, tangan della mengelus pelan punggung riri.
Mencoba untuk menenangkan riri,.."gapapa, gue di sini ri" ucap della terus mengelus punggung riri.
Riri sedikit lebih Tenang perlahan dia mencoba menepikan mobilnya.
Della bejalan keluar membeli minum untuk riri.
"Ini minum dulu" ucap della memberi riri minum.
Riri langsung meminum hingga tinggal setengah.
Della mengelus punggung riri terus.
"Gimana! Udah enakan.?" tanya della
Riri mengangguk dan kembali bersabar di kursi nya.
Riri memperhatikan kening della yang sedikit memerah.
"Maafin gue ya del, gue tadi ga fokus" ucap riri menyesal.
"Gapapa, kita pelan-pelan aja ri, ga perlu buru-buru" ucap della tersenyum
Riri merasa tidak enak dengan della, karena dia mereka hampir saja mereka mengalami kecelakaan.
Riri mencoba menepis bayangan yang selalu muncul di benak nya.
"Kucing tadi ke tabrak ga del.?" tanya riri
"Ga kok, dia langsung lari tadi" ucap della
"Semoga ini ga pertanda yang buruk" batin riri
Riri mulai melaju dengan kecepatan sedang, takut akan terjadi seperti tadi.
Semenjak kejadian tadi mereka hanya diam saja, riri juga begitu fokus menatap jalan.
Riri teringat sesuatu, dia belum mengatakan kepada della tadi.
Riri kembali memperlambat laju mobil nya.
"Della, besok gue bakalan balik ke rumah. Lo ikut kan.?" tanya riri menatap jalan
Della menatap riri dan kembali menatap keluar jendela.
"Bukan nya lo ngekost ri.?" tanya della
"Iya gue ngekost, cuman bokap nyuruh gue balik" ucap riri
"Terus kenapa lo ga ngomong sama gue dari tadi.?" tanya della menatap riri
"Ini kan gue udah ngomong maimunah" ucap riri
"Bukan gini!! Maksud gue kenapa lo ga ngomong waktu di panti" ucap della
"Kalau gue ngomong sama lo, yang ada lo ga bakalan mau ikut gue ke badung" ucap riri tepat saran.
"Tapi waktu gue pamit sama bunda hana, gue bilang ngekost bareng sama lo ri" ucap della
"Bagus dong dell, lo bisa tinggal di rumah gue,gimana!" ucap riri bersemanagat.
"Ga mau riri, gue ga mau ngerepotin nyokap sama bokap lo lagi" ucap della pelan
"Lo ngomong apaan sih del, nyokap sama bokap gue itu suka tau sama lo, kalau lo tinggal di rumah ga bakalan ngerepotin, seriusan gue" ucap riri
"Gue ngekost aja deh ri" ucap della tiba-tiba
"Batu banget sih lo della" ucap riri kesal sendiri
"Baru tau lo" ucap della
"Gue timpuk nih ya pala lo" ucap riri geram
"Fokus riri nyetirnya ,lagian ini kost lo kenapa belum kelihatan juga" ucap della
"Sabar della, orang sabar bibirnya lebar" ucap riri
"Ngaco banget sih lo, ya ga ada tuh orang sabar bokong nya lebar" ucap della
Riri tertawa begitu juga dengan della, mobil riri berbelok ketika di ujung jalan dan berhenti tepat di depan rumah megah,pagarnya menjulang tinggi.
Della bingung apa ini rumah riri tetapi kenapa banyak sekali mobil yang terparkir di depan .
"Yuk turun del" ucap riri keluar dari mobilnya.
"Ini kita di mana sih.?" hanya della
"Ini kost gue, masuk yuk" ucap riri
Della tertegun menatap isi kost riri, kost riri begitu besar dan ada ruangan olahraga.
Della geleng-geleng kepala, kalau dia yang ngekos di sini bisa saja della mati kelaparan akibat membayar uang kost yang begitu mahal.
"Masuk, ini kamar gue" ucap riri
"Wah ,besar banget kost lo. Pasti mahal ini.?" ucap della
"Ga mahal kok. Lo mau tinggal di sini.?" tanya riri
"Ga mau, gue tau pasti mahal kan! Lo ga usah bohong deh" ucap della lagi
"Iya-iya, gimana kalau kita cari kost yang lain aja, gue ga bakalan maksa lo kok buat tinggal di sini" ucap riri
"Boleh tuh, besok temani gue ya" ucap della bersemangat.
"Iya siap komandan" ucap riri
Della merebahkan tubuhnya di kasur king size milik riri, kasur itu begitu lembut della bahkan belum pernah tidur di kasur sebagus dan seempuk ini.
"Kalau lo ngantuk tidur aja, gue mau kabarin mama dulu" ucap riri menelfon Shila.
Riri menempelkan benda pipih itu dan mulai menghubungi Shila mamanya.
Setelah menunggu beberapa menit sambungan telfon riri terhubung.
"Halo ma" sapa riri
"Iya sayang, gimana udah sampai.?" tanya Shila
"Udah ma, terus tadi bunda hana kirim salam" ucap riri
"Syukurlah sayang,oiya sayang ada della" tanya Shila
Riri melirik della yang sudah tertidur di kasur nya, riri tersenyum melihat della.
"Ada ,cuma della lagi tidur" ucap riri lagi
"Ya udah, kamu hari ini balik ke rumah atau gimana sayang.?" tanya Shila
"Besok aja deh ma, riri ga tega bangunin della, kelihatan masih capek banget anaknya" ucap riri berjalan kearah della.
"Iya udah gapapa sayang, yang penting besok kamu pulang ya" ucap Shila dengan lembut.
Riri merebahkan tubuh nya di samping della,.."iya mama, riri bakalan pulang kok" ucap riri
"Ya udah kamu istirahat dulu" ucap Shila
"Iya mama"
Riri memutuskan sambungan telfon dan beralih menatap della,
Della begitu tenang saat tertidur, sesekali kening della berkerut.
Riri terkekeh, della seperti anak kecil.
Rasa ngantuk juga menghampiri riri, perlahan riri memejamkan matanya ikut tertidur.
Shila menatap suami nya yang sedang santai dengan segelas teh di meja dan laptop di paha nya.
Pria itu terus saja bekerja,Shila menghampiri suami nya itu.
"Papa" panggil Shila ikut duduk di samping suaminya.
"Iya ma" ucap pria bernama kevin mahendra
"Shila besok jadi ke rumah sama della juga" ucap Shila
"Bagus dong ma, biar riri ada teman nya" ucap kevin
"Mama harap dengan kehadiran della, riri bisa melupakan ingatan buruk itu pa" ucap Shila
"Mama tenang aja ya, riri itu anak nya kuat" ucap kevin mengelus bahu Shila
"Oiya ma, della bakalan tinggal di sini kan ma?"ucap Kevin lagi
"Aku belum tau pa, semoga aja della mau tinggal di sini" ucap Shila
"Dia pasti mau ma, apa lagi ada riri" ucap kevin tersenyum
"Mama harap juga gitu pa" ucap Shila
Della terbangun menatap sekeliling mendapati riri yang tertidur di samping nya.
Della berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
Sekitar lima belas menit berada di dalam kamar mandi, della keluar.
Della sudah kelihatan lebih segar dari tadi.
"Riri bangun" ucap della mengelus bahu riri
"Hm" bibir riri bergumam kecil
"Bangun riri, ini udah sore! Mandi sana" ucap della terus mengelus bahu riri
Riri terduduk dengan mata yang masih terpejam,mencoba mengumpulkan nyawanya.
"Buruan mandi riri ntar keburu Maghrib" ucap della lagi
"Iya-iya, ini gue udah bangun kok" ucap riri
Riri berjalan kearah kamar mandi dan suara air dari dalam sudah berbunyi menandakan riri telah mandi.
"Susah amat sih di suruh mandi aja" ucap dell.
Della.Mulai merapikan tempat tidur mereka tadi yang sedikit kusut.
Dari sini perjalan hidup della di mulai
Yuk,.. Ikutin terus ya..
Setelah melewati malam yang begitu melelahkan.Tidur della terusik akibat cahaya matahari yang begitu menyilaukan dari celah-celah jendela kamar.Della terbangun dan menggoyang bahu riri untuk ikut bangun.
"Riri bangun! Udah pagi ini" ucap della
"Iya bentar lagi della. Lima menit lagi" ucap riri masih terpejam
"Sekarang riri. Lo kan bakalan temenin gue buat cari kost" ucap della lagi
"Iya-iya della,bawel banget sih lo" ucap riri bangkit dari Tidurnya.
Della tertawa melihat raut wajah kesal riri,.."jangan lama-lama ya ri, gue juga mau mandi" ucap della
Beberapa saat kemudian Della tidak mendengar suara air atau pun suara riri.Della Mendekat ke arah kamar mandi.
Tok..tok.."riri lo udah siap belum?" tanya della menempelkan telinga ke pintu kamar mandi.
Riri tidak menjawab sama sekali,della mencoba mengetuk pintu lagi tetapi hasilnya tetap sama.Della bingung kenapa riri lama sekali.
"Riri,gue buka ya" ucap della membuka pintu pelan
Delle terkejut melihat riri yang tengah tertidur di dalam bathtup.Della menggoyang bahu riri dengan pelan.
"Riri bangun, lo kok mala tidur di sini!! Mandi" ucap della
Riri merenggangkan tangan nya,.."iya ini gue udah bangun" ucap riri
"Iya muluk lo tapi kagak bangun-bangun, buruan!!" ucap della lagi
Setelah perdebatan yang panjang akhirnya della dan riri sudah rapi dengan baju Santai nya.
"Kita mampir dulu ke rumah, baru cari kost,oke!" ucap riri
"Gue mah oke-oke aja ri" ucap della
"Tapi del, lo yakin ga mau tinggal di sini atau di rumah gue.?" tanya riri mulai melaju kan mobil merah miliknya.
"Yakin gue!! lagian lo nyuruh gue ngekost di sini ,yang ada jual ginjal gue buat bayar. kalau di rumah lo gue juga nolak dengan keras, udah cukup-cukup deh gue jadi beban di keluarga lo" ucap della menatap keluar jendela.
"bokap sama nyokap gue senang kali del, kalau lo tinggal sama kita" timpal riri
"kagak maimunah!! gue mau mandiri" ucap della lagi
"batu banget sih lo" ucap riri memukul lengan della
"baru tau lo!! udah ah mending lo fokus aja nyetir nih mobil" ucap della lagi.
riri memutar bola matanya malas, berdebat dengan della selalu saja dia yang kalah.Mereka menuju rumah riri untuk bertemu dengan Shila.Sekitar satu jam mereka sudah sampai di depan rumah megah bernuansa biru itu.
"Assalamualaikum" ucap della dan riri bersamaan
"Wa'alaikumsalam" ucap Shila yang sedang duduk santai di sofa
Shila menepuk bangku sofa di sebelahnya, meminta della dan riri untuk duduk.
Della dan riri menyalami shila
"Tante kangen banget sama kamu" ucap Shila menyambut uluran tangan della dan riri.
"Della juga kangen tau sama tante" ucap della
"Bunda hana gimana kabar nya.?" ucap Shila
"Baik bunda" ucap della duduk di samping Shila
"Syukur la, kamu udah makan belum.? Kalau belum makan dulu ya tadi tante baru siap masak" Ucap shila
"Boleh deh tante kebetulan della sama riri belum makan" ucap della mengikuti Shila
"Kamu juga makan riri jangan diet-diet terus ,mama tau kamu selama kost jarang makan nasi." ucap Shila melirik riri yang masih duduk di sofa
"Riri belum lapar ma" ucap riri sibuk bermain ponsel.
"Della makan yang banyak ya del ,jangan kayak riri bentar-bentar bilang nya diet" ucap Shila menyindir riri
"Mama apa-apaan sih!! della itu mau makan satu panci juga ga bakalan gemuk, beda cerita kalau sama aku , minum air juga jadi daging." ucap riri kesal
"Kamu ya selalu aja ada jawaban kalau mama nyuruh makan!! kamu boleh diet tapi jangan sampai nyiksa diri gitu" ucap Shila mengambil nasi untuk della
Riri berjalan menuju meja makan, dia sudah tidak tahan mendengar ocehan Shila yang selalu menyuruh nya untuk makan.
"Iya-iya ma, ini riri makan" ucap riri ikut duduk di samping della.
Della hanya tersenyum melihat perdebatan antar anak dan ibu itu.
Della mencoba untuk melerai perdebatan
"Om kevin mana tante.?" tanya della
"Di kantor sayang, padahal hari weekend tapi om kamu itu selalu saja sibuk sama kerjaan," balas Shila
"Mungkin om Kevin lagi banyak kerjaan tante,." jawab della.
"Kayak nya sih iya del." Ucap tante shila
"Oiya ma ,della lagi nyari kerjaan nih mama punya kenalan ga di mana gitu yang bisa ngasih della pekerjaan" ucap riri mulai makan.
"Kayak nya ada deh Perusahaan company profile punya om elang, kalau della mau tante bisa minta tolong sama om elang" ucap Shila melihat della.
"Tapi della ga paham yang begituan tante, della kan cuma lulusan SMA" ucap della pelan.
"Kamu kan bisa belajar dulu della" ucap Shila lagi
"Della coba deh tante, makasih ya tante" ucap della tersenyum lebar.
"Iya sayang, oiya kamu bakalan tinggal di sini kan.?" tanya shila
"Della ga mau ma! dia mau ngekost" ucap riri cepat.
"Loh kenapa del.?" Tanya Shila menatap della.
"Della mau belajar mandiri tante" ucap della nyingir.
"Tapi kan della, di sini kamu bisa lebih nyaman" ucap Shila lagi
della terdiam sebentar, sebenar nya dia sangat tidak enak menolak tawaran Shila tetapi della tidak mau merepotkan keluarga ini lagi.
Cukup dulu saja della membuat keluarga ini di landa kerepotan yang begitu parah karena dirinya.
"Maaf tante, bukan della nolak rezeki cuma della mau usaha sendiri dulu tante." ucap della melirik riri.
"Hm, kalau kamu udah ngomong gini tante ngalah deh! tapi kalau kamu butuh apa-apa jangan segan-segan ngomong sama tante ya del." ucap Shila
"Iya tante" ucap della
Riri memperhatikan Della dan mamanya, dia senang akhirnya dia bisa terus melihat senyum della.
"Terus kamu rencana nya mau ngekost di mana.?" tanya Shila
"Belum tau tante, ntar mau cari dulu sama riri" ucap della melirik riri.
"Iya ma nanti aku izin ya cari kost della" ucap riri mendorong piring nya.
Riri sudah terasa kenyang padahal baru sama makan beberapa suap.
Della hanya menggeleng kepala nya melihat riri.
"Gimana kalau kamu ngekost di tempat teman tante aja, itu kost khusus anak cewek semua" tawar Shila mengingat kost milik teman nya.
"Kost yang di mana ma.? " tanya riri penasaran.
"Itu loh kost nya tante sulis, masa kamu lupa.!" ucap shila
"Tante sulis!" ucap riri
Riri tampak berpikir mengingat siapa tante sulis,
"Iya kamu ga ingat sama tante sulis.?" tanya Shila menatap putri keduanya itu.
"Oh iya riri ingat ma, tante yang dulu suka ngasih riri permen Loly kan.! Ucap riri lagi
"Benar sekali, kalau gitu kamu ke sana aja sama della, della mau kan.?" ucap Shila
Mereka berdua menatap della,della hanya mengangguk saja sebagai jawaban.
"Tante makasih buat makanan nya della kenyang banget ini, makasih juga karena dah bantu della" ucap della meraih gelas berisi air putih.
"Iya sayang, sama-sama" ucap Shila
"Kalau gitu kita pamit ya ma" ucap riri
Della dan riri menyalami Shila.
" Assalamualaikum" ucap mereka berdua
"Waalaikumsalam, hati-hati ya." balas Shila menatap punggung mereka berdua.
Mereka berdua memasuki Pekarangan rumah yang terlihat cantik dengan nuansa putih.
"Beneran ini tempat nya ri.? Besar banget kostnya" ucap della
Della terkagum melihat kost milik tante sulis yang begitu cantik.
"Bener kok, itu rumah nya yang di sebelah" tunjuk riri pada rumah megah yang ada di sebelah.
"Wah, mahal pasti nih!" ucap della
"Udah yuk kita cari tante sulis dulu" ucap riri berjalan kerah rumah megah itu.
"Tok..tok...permisi! Ucap della mengetuk pintu berwana coklat.
Della menatap riri yang diam saja,.."kagak ada orang nya ini" ucap della
"Ya ampun della! itu ada bel nya kenapa lo malah ngetuk nih pintu, ya ga kedengeran lah congek. Ucap riri menunjuk bel di sebelah della
"Hehehe, ya maaf! Kagak liat gue" ucap della menekan bel.
"Ting..tong...ting...tong, selang beberapa saat muncul seorang wanita paruh baya.
Wanita itu tersenyum kearah della dan riri.
"Riri ya!masuk sayang,...tadi mama udah telfon kata nya kamu mau ke sini sama della." ucap sulis menatap della.
"Saya della tante" ucap della sopan
"Iya tante, della ini sahabat riri" ucap riri merangkul della
"Kalau gitu ayo masuk tante liatin kamarnya" ucap sulis
Mereka bertiga melangkah untuk melihat kamar kost yang akan di tempati della.
Kost tante sulis memiliki dua puluh kamar, sepuluh kamar di lantai bawah sedangkan sepuluh lagi di lantai dua
Kamar yang akan di tempati della berada di lantai dua.
"Nah ini kamar nya della" ucap sulis mempersilakan della masuk.
"Wah! bagus banget tante , della suka lagi bakalan betah nih ngekost nya." ucap della
Kamar della langsung menghadap keluar pagar dan mengarah langsung ke arah balkon rumah sulis.
"Syukur lah kalau kamu suka, tante senang dengar nya. Kalau gitu ini kunci kamar kamu, kamu boleh pindah sekarang atau besok" ucap sulis
"Kayak nya hari ini deh tante, della suka banget soalnya" ucap della lagi
Della menatap riri seakan meminta jawaban,.."gue ga masalah kalau lo mau pindah sekarang" ucap riri
Della tersenyum senang,.."kalau gitu della mau langsung bayar tante" ucap della.
"Uang kost nya udah di bayar buat 1 tahun ke depan sama papa jadi lo ga perlu mikirin itu." sambung riri cepat.
"Ha.! Apa lo bilang.! Kok lo ga ngomong sama gue!!" della memasang wajah kesal.
"Riri benar della ,uang kost nya udah di bayar buat 1 tahun ke depan ,kalau gitu tante ke bawah dulu ya" ucap sulis
"iya tante ,makasih tante, ucap della
Della menutup pintu dan berjalan kearah riri yang sudah berbaring di kasur.
"Riri" panggilan della
Riri mengerti akan panggilan della,.."Udah la del ,lo terima aja,mungkin papa tau dari mama ,lagian lo di suruh tinggal di rumah mala milih ngekost." ucap riri
"Tapi Riri, gue udah banyak buat keluarga lo susah." ucap della dengan wajah memelas.
"Apaan sih dell, gue ga suka ya lo ngomong gitu ,gue udah anggap lo kayak saudara gue sendiri!!! Jadi lo ga boleh nolak apa pun dari keluarga gue, oke.!" ucap riri dengan wajah geram.
"Love sekebun deh buat lo, Bahagia banget gue punya sahabat kayak lo, sumpah dah.hehehe." ucap della sambil memeluk sahabat nya itu.
"Gue juga kali della" batin riri membalas pelukan della.
Sementara itu di kediaman riri..
"Halo, assalamualaikum mas" ucap Shila saat Sabungan telefon terhubung
"Waalaikumsalam shila" ucap lelaki paruh baya di seberang sana
"Mas, di perusahaan kamu lagi ada lowongan ga buat anak aku?" tanya shila
"Buat riri.!! Bukan nya riri udah kerja.! Ucap lelaki itu, dia adalah elang Sebastian.
"Bukan buat riri mas ,tapi buat della." ucap Shila
"Oh della yang kamu ceritain kemarin!" ucap elang
"Iya mas, ada ga mas.?" tanya shila
"Gimana kalau della kerja di perusahaan yang di pimpin sama brian.? Ucap lelaki itu menawarkan perusahan yang di pimpin oleh anak nya.
"tapi mas,bukan nya brian lagi di singapura" Tanya shila
"Iya, besok kayak nya udah balik nanti mas bantu ngomong ya lagian brian juga ga bakalan bisa nolak." ucap lelaki itu
"Bener ya mas,kalau gitu makasih banyak ya mas udah mau bantu." jawab shila
"Sama-sama, oiya bilangin sama kevin mas nyariin dia." ucap elang
"Iya mas, assalamualaikum mas" ucap shila
"Waalaikumsalam shila" ucap elang memutuskan panggilan
Setelah Sambungan telfon terputus Shila buru-buru memberi kabar baik tersebut kepada della.
Della dan riri sudah mengambil semua barang-barang milik della di kost riri tadi.
Della sedang merapikan baju ke dalam lemari.
"Riri, lo ga balik.? Tanya della
"Lo ngusir gue.?" ucap riri ketus
"sensi amat sih lo ,gue nanya juga.! Bukan ngusir lo." jawab della tak kala ketus nya.
"Gue mau nginap di sini, biar lo ada temen nya." ucap riri ikut membantu della
Della menatap riri,.."pasti lo lagi ga mau ketemu om kevin kan.!! Tebak della.
"Ya ga lah, ngapain juga gue ga mau ketemu papa gue." riri memalingkan wajah nya ke arah lain.
"Ga usah bohong deh lo, gue tau lo gimana." ucap della
"gue ga bohong della, gue cuma pengen nginap doang." ucap riri mengelak
"Masa.!!" ucap della menarik turunkan Alisnya.
"Resek banget sih lo, udah ah gue mau tidur," riri menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh nya.
"Gue nanya juga" ucap dell
Della melanjutkan aktivitas nya dan melirik Jam sudah Menunjuk pukul sebelas malam.
Pagi menyambut della dengan sinar matahari yang cerah.
Kring.!!...kring...
Berisik banget sih ni alarm, pengen gue banting.! Ucap della
Tangan della bergerak ke arah alarm, mata nya terbuka perlahan dan detik itu juga della bangkit dari kasur nya.
"Mampus gue telat!!" della buru-buru berlari ke kamar mandi
Sekitar 15 menit bersiap-siap della langsung menuju kantor mengunakan ojek.sesampai nya di kantor, della berlari masuk tampa melihat sekeliling nya.
"Bugh!!!..
Bokong della mendarat sempurna ketika tidak sengaja menabrak seorang laki-laki yang memiliki postur tubuh yang jauh berbeda dari badan della.
"Anjir bokong gue,..hati-hati dong mas kalau jalan, mata nya di pakai, orang lagi buru-buru juga." ucap della dan berlalu pergi meninggalkan lelaki itu.
"Wah kurang ajar tuh cewek dia yang salah ,malah ngatai orang lagi.! Bener-bener ya, Lo gapapa.?" tanya Rizal menatap bos sekaligus sahabat nya itu.
APRIZAL GIOVANO adalah sahabat brian sekaligus kaki tangan brian.
Brian hanya diam, "Menarik" batin nya, brian tersenyum smirk.menatap punggung della yang mulai menghilang.
"Woi!! malah melamun, lo gapapa.? Ucap rizal
Rizal menyenggol lengan brian,brian menatap rizal sekilas lalu berjalan menuju ruangan nya.
"Kulkas emang." ucap rizal dengan nada pelan.
Permisi mbak, ruangan nya bapak brian di mana ya.? ucap della dengan nada terengah-engah.
Mbak nya siapa ya.? Apa udah buat janji.? Tanya resepsionis itu.
"Saya karyawan baru mbak, kata nya langsung temuin bapak brian aja." ucap della mulai menormalkan napas nya.
"Baik mbak ,tunggu sebentar ya mbak." resepsionis tersebut menghubungi seseorang setelah mendapat izin resepsionis itu menuntun della menuju ruang brian.
"Mari mbak saya antar keruangan bapak brian. Ucap resepsionis.
Tok..tok...
"Masuk.." ucap lelaki dari dalam
"permisi pak." silakan masuk mbak. Ucap resepsionis itu dengan sopan. "Terimakasih" ucap della sambil tersenyum.
Della menghampiri lelaki yang kini duduk di kursi kebesaran nya itu dengan membelakangi della.
"Selamat pagi pak." ucap della dengan grogi.
"Pagi kamu bilang.! Hari pertama kamu kerja sudah telat, kamu telat 15 menit.! Ucap lelaki itu masih membelakangi della.
"Maaf pak" ucap della dengan keringat mulai membanjiri pelipis nya.
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan rizal yang baru saja keluar.
"Lo, ngapain lo di sini.?" tanya Rizal dengan nada ketus.
Della menoleh ke arah sumber suara itu, dan mendapati Rizal berdiri dengan melipat tangan di dada.
"Mampus gue, ini kan cowok yang temen nya nabrak gue tadi." batin della. Della hanya menunduk saja.
"Kok lo diam aja.? Tadi aja lo ngata-ngatain teman gue.! Kemana keberanian lo tadi.? Ucap Rizal menghampiri della yang berdiri mematung.
"Maaf pak, saya tadi ga bermaksud ngata-ngatain teman bapak." ucap della dengan nada bergetar.
"Lo boleh keluar sekarang zal.! Ucap lelaki itu dingin.
"Aura nya ga bersahabat ni, mending gue cabut dari pada gue juga bakalan kena imbas nya.batin rizal.
"Oke." ucap rizal melirik della sebentar dan meninggal ruangan itu.
Terjadi hening beberapa saat, della akhir nya memberanikan diri untuk berbicara duluan.
"Anu pak,, saya minta maaf atas kejadian tadi." della memulai berucap.
"Saya tidak masalah sama kejadian tadi." ucap lelaki itu
Della perlahan mengangkat kepala nya menatap lelaki yang masih membelakangi nya.
"Jadi bapak ga marah sama saya.? Tanya della lagi.
"Saya bilang 'saya tidak masalah sama kejadian tadi' bukan berarti saya tidak marah sama kamu.! Ucap nya dingin.
Lah terus apaan dong, ngomong yang jelas napa.batin della ."maksud bapak.? Tanya della lagi.
"Saya paling tidak suka dengan karyawan yang bermain-main saat bekerja, saya juga tidak suka dengan karyawan yang tidak kompeten seperti kamu.!" ucap lelaki itu tampa melihat della.
ini arti nya gue ga keterima.!masa gue langsung di pecat padahal belum mulai kerja , sial banget sih gue hari ini. Batin della.
"Anu pak, saya akan berusaha sebaik mungkin mendedikasikan diri secara profesional untuk perusahaan." ucap della dengan mantap.
"Kamu boleh keluar." ucap lelaki itu.
"Ha.! Maksud bapak.?" tanya della dengan raut wajah bingung.
"Kamu ga dengar dengan apa yang saya bilang tadi.! Ucap nya dingin.
Ini gue keterima atau bukan sih, batin della. "Ini saya keterima kerja pak.?" della memberanikan diri bertanya.
"Menurut kamu.?" lelaki itu mala balik bertanya dengan posisi masih membelakangi della.
"Saya ga tau pak" ucap della.
"Saya tidak mau mempekerjakan kamu." ucap nya final. "Sekarang kamu boleh keluar.!"
"Tapi pak, say.. " belum sempat della menyelesaikan ucapan nya lelaki itu lebih dulu berucap.
" saya bilang keluar ya keluar.!"
"Baik pak." ucap della dengan langkah memelas.
Ketika pintu sudah tertutup rapat,lelaki itu memutar kursi nya dan tersenyum smirk. Ya dia adalah BRIAN ANGGARA SYAPUTRA putra tunggal ELANG SEBASTIAN.
Pintu lift terbuka,della masuk dengan raut wajah lesu.
"Sial banget sih gue hari ini, gimana cara gue ngomong sama tante Shila ya, tante Shila pasti kecewa banget sama gue." ucap della pelan
"Halo papa" sapa brian.
"Halo, gimana kamu udah ketemu sama della.? Tanya pri itu dari seberang sana
"Udah pa, baru aja dia dari ruangan brian." balas brian.
Brian meraih map yang ada di meja nya dan mulai melihat lembaran demi lembaran .
"Bagus la, papa harap kamu bisa bekerja sama dengan della." ucap pria itu dengan senyum mengembang
"Brian ga terima dia buat kerja di sini pa." ucap brian menutup lembaran kertas itu.
"Kenapa.? Senyum yang tadi mengembang perlahan hilang.
"Dia dateng nya telat pa, orang kayak gitu pasti ga kompeten kerja nya." ucap brian santai.
"Brian dia itu anak nya tante Shila,kamu harus baik sama dia, papa ga mau tau pokok nya della harus kerja di perusahaan kamu.!" ucap pria itu dengan tegas.
"Anak nya tante Shila.! bukan nya anak tante Shila itu riri ya pa.?" tanya brian
"Brian dengerin papa, della itu anak nya baik, rajin, kamu harus terima della bekerja.oke.!" ucap Pria itu kembali
"Tapi pa, dia aja telat-telat gitu ngantor masa iya aku harus tetap terima dia.?" brian tetap menolak.
"Papa ga terima penolakan brian.!" ucap pria itu dan langsung memutuskan sambungan.
"Tapi pa.. Halo,,,papa ,halo pa.. Argh." brian memijit pelipis nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!