NovelToon NovelToon

Dewasa Sebelum Waktunya

Dunia malam

"Itu bro... lihat ! Itu gadis yang gue ceritain kemaren." ucap Reno seorang pria yang suka dugem di diskotik.

"Haaah, bocil kayak gitu lo kasih lihat ke gue?" tanya Niko yang juga sama sama penggila dunia malam.

"Jangan lihat umurnya bro, kecil kecil gitu kelasnya om om. Pasti sudah profesional." jawab Reno.

"Yang bener lo kalau ngomong?" Niko kembali bertanya.

"Ya elaaaaaah, nggak percaya amat sih sama gue? Itu ada Mami Viona, kalau nggak percaya tanya sama dia? Sekalian tanya berapa tarifnya?" jawab Reno meyakinkan.

Kedua pria mes*m tersebut datang menemui Viona, wanita berusia tiga puluh lima tahun yang merupakan pemilik diskotik tersebut.

"Halo Mi, apa kabar?" sapa Reno basa basi.

"Hey, kabar Mami sehat. Kita seperti pernah ketemu?" Viona balas menyapa.

"Jelas dong Mi, kita kan pelanggan tetap di sini." jawab Niko yang ikut bersuara.

"Oh .. benarkah? Maaf kalau Mami lupa, maklumlah setiap hari selalu ramai pengunjung." jawab Viona.

"Mi, ada yang kosong nggak malam ini? Biasa Mi, pengen jajanan luar." tanya Reno.

"Oh, nyari itu? Ada sih, tinggal dua yang kosong, pas lah untuk kalian berdua." jawab Viona.

"Satu aja Mi, buat dia. Kalau boleh mau milih sendiri." jawab Reno kembali.

"Oh mau milih, silahkan. Mari ikut Mami." kata Viona.

"Nggak usah Mi, kalau boleh aku maunya sama gadis itu..." ucap Niko sambil menunjuk ke arah seorang gadis.

"No! Silahkan kamu pilih sesuka hatimu, tapi jangan dia !" tegas Viona.

"Why? Kita kan beli? Bolehlah memilih." Reno merasa tidak terima dengan jawaban yang di berikan Viona.

"Dia di sini bekerja bukan untuk itu.." jawab wanita pemilik diskotik tersebut.

"Udah deh Mi, berapa sih harganya? Paling mintanya lebih tinggi. Bilang aja Mi, gadis jaman sekarang mana ada yang nggak doyan sama duit?" jawab Reno asal hingga membuat sebuah tangan melayang.

Plaaaaak....

"Jaga bicaramu! Pilih yang lain atau kalian keluar dari tempat ini !" jawab Viona dengan penuh amarah.

Merasa tidak terima mendapat tamparan, Reno hendak melawan tapi Niko melarang. Ketiganya akhirnya terlibat adu mulut sehingga mengundang petugas penjaga yang kemudian mengeluarkan paksa kedua pria itu.

"Ada apa Mi?" tanya Arabella, yang kerap di sapa Bella.

" Nggak ada apa apa Bella, udah kamu lanjut kerja aja, kalau ada yang macam macam sama kamu, kamu bilang Mami!" kata Viona.

"Iya Mi...." jawab Bella.

Arabella adalah gadis berusia enam belas tahun yang sejak tiga bulan lalu terpaksa harus bekerja di tempat dunia hiburan malam karena tuntutan ekonomi.

Banyak yang menyangka bahwa dirinya juga termasuk pemuas naf*su para hidung belang, namun nyatanya Bella hanyalah seorang pelayan di bagian kebersihan di diskotik tersebut.

Dia juga sering membantu mengantarkan minum kepada para pengunjung, namun tidak pernah sama sekali dia meneguk minuman itu.

"Ciiihhhh, Kurang aj*r sekali ! Kita di usir seperti seorang pengemis." kata Reno yang masih tidak terima dengan perlakuan Viona.

"Sudah lah bro, masih banyak yang lain. Ntar gue cari yang lainnya aja." jawab Niko.

"Bukan gitu bro, ini masalah harga diri. Lo denger ya, gue akan bikin itu gadis berlutut di kaki gue." jawab Reno.

"Jangan berlebihan deh bro, lagian itu gadis nggak tau apa apa. Yang nolak kan Maminya, bukan dia?"

Satu Milyar

Siang itu Bella pulang dari sekolah sambil berjalan kaki. Dia masih duduk di bangku kelas satu SMA.

Di tengah jalan dia menemukan sebuah tas yang terjatuh di selokan. Awalnya Bella tidak menghiraukan karena dia pikir itu sampah, namun langkahnya tiba tiba terhenti dan berniat untuk mengambil tas tersebut.

"Barang kali saja di dalam tas itu ada sedikit uang yang aku temukan untuk membeli obat bapak.." pikir Bella.

Dengan pelan Bella menghampiri tas tersebut. Teriknya sinar matahari siang itu membuat jalanan sepi, Bella menoleh ke kanan dan ke kiri.

Di rasa tidak ada orang di sekitarnya dan tidak ada yang merasa kehilangan tas itu, Bella segera mengambilnya.

Tas itu lumayan berat membuat Bella sedikit ragu dengan isinya.

Dia bawa tas itu di tempat yang agak teduh. Dengan pelan Bella membuka resleting yang masih tertutup rapat.

Dan betapa terkejutnya Bella ketika dia melihat lembaran uang tunai di dalam tas tersebut senilai satu milyar.

Niat hati tadi ingin mengambil beberapa uang jika di temukan kemudian di pakai untuk membeli obat , malah kini Bella ketakutan melihat uang yang masih lengkap dengan label dari Bank itu.

Bella segera mencari kartu nama atau identitas lain yang mungkin ada di dalam tas tersebut.

Dan ternyata bukan hanya kartu nama, Bella juga menemukan ponsel sekaligus dompet yang di dalamnya juga berisi banyak kartu ATM.

Bella semakin takut melihat isi tas tersebut. Seumur umur baru kali itu dia melihat uang dalam jumlah yang sangat banyak.

Bella mulai menyalakan layar ponsel tersebut, namun karena password terkunci, Bella tidak bisa melacak pemiliknya.

Kemudian Bella mulai memeriksa dompet, berharap menemukan alamat dari pemilik tas itu.

Namun setelah di lihat dari KTP yang ada di dompet tersebut, di sana tercantum alamat yang sulit di jangkau karena alamat yang tertulis berasal dari kota makassar , Sulawesi.

Bella sempat berpikir untuk mengirimkan tas tersebut lewat kantor pos dengan alamat yang tertera di KTP, namun niatnya berubah ketika dia khawatir jika si pemilik uang itu bukanlah orang yang ada di alamat tersebut.

Bella ingin segera pulang dan mencari pendapat dari orang tuanya mengenai penemuan tas misterius itu.

"Kenapa kamu pulang terlambat nak? tas siapa yang kamu bawa ?", tanya ibu Bella, yang kerap di sapa bu Rini.

"Ini bu, aku tadi nemuin tas... tapi aku masih belum tahu siapa pemilik tas ini...di dalamnya juga ada ponsel, tapi aku tidak tahu password nya.." jawab Bella.

"Kamu sudah lihat apa isi tasnya?? mungkin yang punya sudah tidak mencarinya lagi.." tanya ibu Bella.

"Sudah aku lihat bu, isinya uang satu milyar..." jawab Bella yang sontak membuat ibunya terkejut.

"Kamu tidak bercanda nak?? uang sa..sa... satu mil..milyar.... itu banyak sekali Bella.." tanya ibu Bella dengan ekspresi yang sangat terkagum kagum.

"Iya bu... Bella nggak bercanda, ini tas isinya uang satu milyar, ponsel sama dompet yang juga banyak kartu ATM nya.." kata Bella meyakinkan ibunya.

"Pasti pemilik tas itu orang yang sangat kaya raya Bel... kamu sudah lihat dimana alamatnya??" tanya bu Rini.

"Sudah bu, alamatnya sangat jauh... ada di kota Makassar , Sulawesi..." jawab Bella.

" Kamu harus mengembalikan uang itu kepada pemiliknya nak, siapa nama dari pemilik uang itu???" tanya ibu Bella kepada putrinya.

Berhutang budi

"Vira Nadila" Bella membaca nama yang tertera pada KTP tersebut.

Tak berselang lama , ponsel tersebut bergetar.

Drrrrttt....drrrttttttt....

"Bu ada telpon masuk?" kata Bella.

"Cepat angkat nak, siapa tahu pemiliknya sedang mencari tas itu.." jawab Bu Rini.

"Hallo..." dengan hati hati Bella mengangkat telpon tersebut.

"Hey.. Vio.. apa kabar... kamu memang awet muda ..terdengar suaramu masih seperti gadis belia.." kata orang di seberang telpon.

"Maaf, apa anda mengenal pemilik ponsel ini?" tanya Bella.

"Maksud kamu apa? kamu bukan Viona?" seseorang pemilik suara laki laki itu bertanya balik.

"Bukan, saya menemukan ponsel ini di jalan.. jika anda kenal dengan pemilik ponsel ini tolong sampaikan pada beliau.." kata Bella.

"Ya sudah, nanti biar aku suruh teman ku memberitahunya... " panggilan tersebut terputus.

"Gimana bel? apa sudah ketemu pemiliknya?" tanya bu Rini.

"Belum bu, katanya pemilik ponsel ini bernama Viona.. berbeda dengan nama di dalam KTP" jawab Bella yang mulai bingung.

"Apa perlu kita laporkan saja ke polisi nak?" tanya bu Rini lagi.

"Di tunggu satu hari lagi aja bu, kalau sampai besok malam tidak ada yang menghubungi ponsel ini , baru kita serahkan kepada polisi" jawab Bella kepada ibunya.

Hari sudah semakin sore, Bella masih belum juga mendapat petunjuk apapun.

Hingga akhirnya ketika hari mulai gelap, ponsel tersebut kembali bergetar.

Drrtttt....dddrrrrrrrttt....

"Cepat angkat bel, dari siapa telpon itu??" kata bu Rini.

"Namanya Silvia bu, Bella angkat ya..." kata Bella meminta pendapat ibunya.

Bu Rini menganggukkan kepala.

"Halo...." jawab Bella dengan sopan.

"Haloo... apa kamu yang nemuin ponselku? dimana alamat kamu? aku datang ke sana sekarang.." kata seorang wanita di dalam telepon.

"Iya, aku juga menemukan dompet dan sebuah tas" jawab Bella.

"Tas? dompet? betul itu semua milikku, cepat katakan dimana alamat kamu?" perempuan di seberang telpon itu terdengar memaksa.

"Maaf, bukannya saya tidak percaya... tapi saya hanya ingin memastikan agar saya tidak salah memberikan barang.. tolong sebutkan apa isi tas ini dan atas nama siapa KTP serta alamat yang ada di dalam dompetnya?"kata Bella.

"Oke.... aku sebutkan... KTP itu atas nama Vira Nadila domisili Makassar Sulawesi, isi tas tersebut uang satu milyar..." jawab wanita itu.

"Iya betul...betul... betul jawaban kamu... baiklah akan aku kirim alamatku lewat pesan.." jawab Bella lalu mematikan panggilan dan segera memberikan alamatnya kepada si penelpon.

Dua puluh menit kemudian datangnya sebuah mobil ke rumah Bella.

Dari mobil itu turunlah seorang wanita berpakaian seksi dengan kulit putih.

"Permisi" kata perempuan itu.

"Iya silahkan masuk" jawab bu Rini.

"Benar ini rumah Bella, saya mau ketemu Bella"nkata wanita itu.

"Saya Bella" Bella juga ikut keluar menghampiri tamunya.

"Saya Viona, langsung saja... dimana tas saya... ??saya sangat membutuhkannya..", jawab wanita itu.

Di situlah awal perkenalan Viona dan Bella.

"Ada di dalam, mari masuk..." ajak Bella.

Dengan perlahan Viona memasuki rumah Bella yang sedikit kumuh.

"Maaf rumahnya berantakan, mari silahkan duduk..." kata bu Rini sambil memberikan kursi plastik yang agak berdebu kepada Viona.

"Ini tas nya tante..." kata Bella.

Viona segera menerima tas tersebut dan memeriksa isinya. Masih lengkap tanpa ada yang kurang.

"Terima kasih... terima kasih ya dek... ternyata di dunia ini masih ada orang baik seperti kamu... mungkin uang ini akan raib di tangan orang yang tidak baik...aku sangat berhutang budi sama kamu..." kata Viona yang sangat senang mendapati tasnya kembali.

"Sama sama tante... ponselnya masih aku isi daya karena tadi baterainya tinggal sedikit" jawab Bella.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!