NovelToon NovelToon

The Great Sage, Kelvin

Rewrite System | Chapter 01. Kelvin, sang penebang kayu.

...Arc I: Rewrite System....

...Chapter 1. Kelvin, sang penebang kayu....

Menjadi penyihir terkuat merupakan mimpi semua orang di Dunia Netherlands dengan kemampuan sihir Manusia bisa melakukan apapun tapi siapa sangka seorang pemuda biasa yang hidup di kota kecil akan mendapatkan sistem luar biasa.

Kelvin, 16 tahun, bekerja sebagai tukang kayu di salah satu desa terpencil bernama Sasha. Dia memiliki adik kembar yaitu Joana dan Ken. Mereka masih berumur 12 tahun.

Kehidupan mereka tidak seperti keluarga pada umumnya. Setahun yang lalu, mereka mengalami kemalangan yang dimana kedua orang tua mereka meninggalkan dunia lantaran serangan monster dan sejak saat itu, Kelvin lah yang menjadi tulang punggung adik-adiknya meski ada bantuan dari sanak saudaranya namun itu tidak membantunya untuk bisa makan setiap harinya lebih dari itu, Kelvin tidak memiliki bakat sihir sehingga dia harus menjalani kehidupan seperti manusia biasa.

Maka dari itu, Kelvin mau tidak mau harus bekerja keras dengan tenaganya tanpa mengunakan sihir.

Guild merupakan tempat serikat kerja dan juga pusat dari semua pekerjaan dari pekerjaan kecil atau pun besar seperti mengalahkan Naga bahkan mengalahkan Raja Iblis.

Guild sendiri terdiri dari beberapa jenis diantaranya;

Guild Pedagang;

Guild Petualang;

Guild Suci;

Dan, Guild Penyihir.

Lalu untuk peringkat nya memiliki delapan jenis peringkat yaitu peringkat Kayu, Besi, Tembaga, Perak, Emas, Mystril dan Adamanite dengan biaya pajak perbulan nya sesuai dengan peringkat yang di miliki nya.

Yang mana juga Guild sendiri berada di kota tidak jauh dari desa yaitu kota Rio sehingga Kelvin yang bekerja di Guild Pedagang dengan peringkat Kayu yang mana peringkat itu merupakan peringkat terendah didalam semua Guild dan disana lah Kelvin sebagai penebang kayu menukar kayu dengan uang untuk kebutuhan nya sehari-hari.

Kelvin yang sedang membawa kayu masuk kedalam Guild Petualang dan menghampiri resepsionis wanita.

"Kak, aku ingin menukar kayu ini!"

"Iya, tunggu sebentar!" jawab resepsionis.

Lalu, resepsionis itu pun memeriksa kayu yang dibawa Kelvin. Seusai itu, dia kembali ke meja resepsionis.

"Oke, sudah dihitung. Kamu mendapatkan 10 tembaga. Terimakasih telah mengunakan jasa Guild Petualang Pedagang," ucap resepsionis seraya memberikan 10 Tembaga.

Kelvin pun mengangguk kepalanya disertai senyuman dan mengambil uang tersebut.

Disaat ingin meninggalkan resepsionis. Pria besar menyerukan sesuatu.

"Kelvin, Tunggu!"

Mendengar itu, Kelvin pun menghentikan langkahnya dan menoleh kearah pria berbadan besar itu.

Nama nya, Zack. Dia ketua Guild Petualang yang ada di kota Rio ini.

"Bisa kesini sebentar?!"

"Iya, pak."

Lalu, Kelvin pun masuk ke ruang ketua Guild dan disana, Kelvin berdiri dihadapan Ketua Guild Zack yang sedang duduk di meja panjang.

"Kelvin, kamu belum membayar uang pajak tiga bulan ini. Jika, bulan ini kamu tidak bayar maka terpaksa kami akan menjual mu dan kedua adik mu menjadi budak untuk membayarnya!" ucap dingin Zack.

Dengan rasa yang berat, Kelvin pun menjawab nya. "Iya, ketua. Saya akan berusaha sebaik mungkin."

Zack pun menghela nafas panjang, "Bapak tahu kamu tidak memiliki bakat sihir dan harus mengurusi kedua adik mu tapi bapak juga tidak bisa berbuat banyak karena ini hukum dari guild sendiri. Mohon maaf, saya harus berkata kasar seperti ini!"

"Tidak apa-apa, pak. Saya mengerti."

"Yasudah, kamu pergilah dan lanjutkan aktifitas mu!"

Kelvin pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Iya, Pak. Saya pamit dulu."

Setelah itu, Kelvin pun meninggalkan ruang ketua Guild.

Sesaat kemudian, salah satu pedagang yang memiliki emblem besi menghampiri Kelvin dan langsung merangkul nya.

Dia bernama Jay, salah satu pedagang juga petualang yang baru naik ke peringkat besi.

"Hei, Kelvin. Lihatlah!" seru Jay seraya memamerkan emblem besi nya.

Kelvin pun mengikuti arahan dan melihat emblem milik nya.

"Hebat, bukan! Sekarang, saya bukan lagi peringkat yang sama dengan mu. Hahaha!" ucap bangga Jay.

Kelvin yang memahami itu hanya bisa tersenyum kecil.

Sesaat kemudian, Jay pun memberikan pengumuman. "Semuanya! Mulai hari ini, Kelvin orang terendah dan terlemah di seluruh Guild. Hahaha..."

Semua anggota guild yang ada di ruangan itu pun menertawakan nya. Kelvin hanya bisa menghela nafas lantaran itu bukan sekali dua kali dirinya mendapatkan perlakuan seperti itu. Resepsionis yang ada disana, dia hanya menggelengkan kepalanya.

Hampir semua anggota Guild menertawakan Kelvin tapi tidak dengan seorang gadis berambut pirang yang menatap simpatik dan saat Kelvin menyadari itu, gadis itu pun membuang muka.

Sekeluar nya dari kantor guild, seorang gadis lain datang menghampiri Kelvin.

"Kelvin!"

Mendengar itu, Kelvin pun menghentikan langkahnya dan menoleh kearah sumber suara yang mana itu berasal dari seorang gadis berpakaian pelayan menghampiri Kelvin.

Gadis itu bernama Alexa, pelayan dari bangsawan Urnes.

"Kelvin, ini list belanja yang harus kamu beli beserta uang nya! Kembalian nya kamu ambil saja, pengemis!" seru Alexa seraya memberikan catatan kecil beserta satu koin emas.

Setiap hari nya Kelvin memang diperlakukan seperti itu oleh Alexa yang mana dia seorang pelayan dari seorang bangsawan yang malas dan tidak mau berdesak-desakan di pasar hingga menyuruh Kelvin untuk mengantikan dirinya berbelanja.

Meski berat hati, Kelvin menerima suruhan nya karena kebutuhan sehari-hari.

"Iya," jawab Kelvin dengan menerima list dan koin tersebut.

Lalu, menjalankan perintah nya dan pergi ke pasar.

Pembelanjaan itu juga sudah menjadi rutinitas Kelvin dan dia pun tidak mempermasalahkan meski harus mengantri dan berdesakan dengan orang lain di pasar lantaran uang jasa nya.

Setelah beberapa lama, Kelvin pun berhasil membeli semua bahan makanan yang ada di list dan kembali ke kantor Guild Pedagang yang mana Alexa sudah menunggu nya.

Namun, ditengah perjalanan seorang gadis bangsawan sontak menghampiri Kelvin dan tanpa basa-basi dengan wajah yang masam menampar Kelvin.

Plak!

sebuah tapak merah menempel pada pipi Kelvin.

"Hei, aku ingetin kamu ya. Kecoa! Kalau mau jadi tunangan aku, Mimpi! Dasar jelek dan pengemis!" maki Bangsawan tersebut.

Nama bangsawan itu, Nova Urnes. Dia merupakan putri dari keluarga bangsawan Urnes. Bangsawan yang menguasai wilayah desa Sasha dan kota Rio. Sosoknya tidak pernah sendiri, dia selalu ditemani oleh putri bangsawan lainnya dan satu pengawal setia nya.

Yang mana, saat Kelvin di tampar. Putri bangsawan lainnya itu tertawa senang.

Kelvin tidak marah dengan perlakuan itu dan diam.

Sebenarnya, dirinya tidak sungguh-sungguh menyatakan perasaannya namun, Jay dan Alexa menyuruh Kelvin untuk berkenalan dan

menyatakan rasa cinta dan ingin bertunangan dengan nya.

Hal itu, Kelvin lakukan hanya demi 2 koin emas.

Meski, resikonya saat ini menerima tamparan dari Nova Urnes.

"Maaf," ucap pelan Kelvin sambil menundukkan kepalanya.

"Cih ... dasar sampah! Ayo kita pergi sebelum kutukan dia menyebar ke kita!" seru Nova.

Sesaat kemudian, Nova dan kelompok nya pergi meninggalkan Kelvin dengan tatapan dan tawa remeh.

Sesudah itu, Kelvin kembali ke kantor Guild dan memberikan semua belanjaan yang ada di list kepada Alexa.

"Lama banget kamu!" ucap kesal Alexa yang langsung merampas kantong makanan.

"Dan, ini upah kamu!" ucap Jay yang memberikan 2 koin perak. "Tunggu! Karena kamu telat potong setengahnya," ucap Jay sambil mengambil satu koin perak dari tangan Kelvin. "Udah sana!"

Jay dan Alexa merupakan pasangan yang sudah lama saling menyukai dan mereka juga sering kompak untuk menghina dan menindas Kelvin.

"Iya. ya," jawab Kelvin yang berbalik badan dan meninggalkan Jay serta Alexa.

Dalam perjalanan pulang, Jay berpapasan dengan gadis yang sebelumnya menatap simpatik kepada nya.

Nama gadis itu Gitta, petualang peringkat tembaga dan sosok gadis yang sangat pandai.

Melihat nya, Kelvin pun tersenyum dan menundukkan kepalanya. Gitta pun juga membalas nya dengan menundukkan kepalanya.

Lalu, Kelvin melewati nya tapi Gitta menghentikan nya. "Tunggu!"

Langkah Kelvin pun terhenti dan menoleh kebelakang.

"Ada apa?"

"Kamu tidak apa-apa hidup seperti itu?" tanya Gitta.

Kelvin memberikan senyuman, "Saya baik-baik saja."

"Oh, begitu. Jika ingin bantuan, saya siap membantu!" ucap Gitta.

Kelvin pun tersenyum, "Terimakasih."

Seusai menjawab itu, Kelvin pun kembali pulang ke desa Sasha.

...# The Great Sage, Kelvin #...

Kelvin.

Rewrite System | Chapter 02. Fitnah

...Chapter 02. Fitnah...

Dunia Netherlands merupakan sebuah dunia yang indah dengan beraneka ragam ras mengisi dunia tersebut.

Salah satu faktor penting nya tidak lain ialah uang atau dunia Netherlands menyebutnya Valen dengan nilai tukar sebagai berikut;

Satu koin Porselen memiliki nilai tukar 1 Valen;

Satu koin Besi memiliki nilai tukar 10 Valen;

Satu koin Tembaga memiliki nilai tukar 100 Valen;

Satu koin Perak memiliki nilai tukar 1.000 Valen;

Satu koin Emas memiliki nilai tukar 10 ribu Valen;

Satu koin Emas Putih memiliki nilai tukar 100 ribu Valen;

Dan, mata uang tertinggi ialah satu koin Adamanite memiliki nilai tukar satu juta Valen.

Itulah nilai mata uang di dunia Netherlands yang mana saat ini hanya hal itu lah yang diperjuangkan oleh Kelvin meski mendapatkan penghinaan atau siksaan.

Seusai mendapatkan beberapa Valen, Kelvin pun memutuskan untuk kembali ke desa Sasha untuk menemui kedua adiknya.

Sebelum meninggalkan kota, Kelvin membeli beberapa bahan makanan sebisanya untuk kedua adiknya.

Setelah itu, barulah Kelvin meninggalkan kota menuju desa dengan menumpang gerobak para pedagang yang juga tinggal di Desa Sasha.

Di kediaman bangsawan Urnes, Nova yang sedang dikamar nya bersama Alexa.

"Menjijikkan! Tangan ku jadi kotor seperti ini gara-gara menampar pengemis rendahan itu!" umpat kesal Nova yang ada di kamar mandi dan terus mencuci tangan nya tanpa henti.

Alexa yang mendengar itu, dia terpikir sesuatu. "Nona, saya memiliki ide!" seru Alexa seraya menundukkan kepalanya.

Mendengar itu, Nova menghentikan cuci tangan nya dan berbalik badan menghadap Alexa. "Ide apa?"

Alexa pun mengembalikan posisi kepala nya dan memberitahu rencana nya. Mendengar itu, Nova pun tertarik dengan ide Alexa.

"Ide bagus, Alexa! Sekarang, mari kita mulai ide itu dan tampar aku!"

"Baik, Nona dan mohon maaf!"

Seusai Alexa mengatakan itu, dia pun sontak menampar keras Nova hingga pipi nya terbentuk tapak merah.

"Awuu ... bisakah kamu lebih pelan, Alexa!" seru kesal Nova dengan memegang pipi kanan nya.

"Maaf, Nona. Ini demi kelancaran rencana Nona."

"Baiklah, sekarang. Mari kita laporkan kepada ayah!"

"Iya, Nona."

Lalu, Nova dan Alexa pun meninggalkan kamarnya menuju ruang kerja ayahnya.

Ayahnya bernama Xander Urnes yang mana ayahnya itu bergelar bangsawan Viscount di Kerajaan Artemisia dan dikenal sebagai sosok yang tegas juga sangat menyayangi putri nya, Nova.

Dengan tergesa-gesa dan tangisan yang berpura-pura. Nova pun masuk kedalam ruang kantor ayah nya yang sedang sibuk dengan beberapa dokumen.

"Ayah!" teriak tangis Nova yang berlari menghampiri ayahnya.

Melihat itu, Xander sontak menghentikan kegiatan nya dan beranjak diri dari kursi untuk menerima pelukan dari Nova yang tiba-tiba.

"Ayah! Tolong aku! Putri mu ini di hina!"

Xander pun menenangkan Putri nya itu dengan mengelus-elus kepalanya. "Sudah jangan menangis! Ayah juga jadi ikut sedih. Ada apa?"

Nova menghentikan tangisan dan mengusap air mata nya. Setelah itu, Nova melepaskan pelukannya dan menceritakan hal yang terjadi kepada nya yang mana itu merupakan sebuah kebohongan.

Dalam kebohongan, Nova bercerita bahwa dirinya di tampar oleh seorang pemuda rakyat jelata yang tinggal di desa Sasha yang tidak lain adalah Kelvin.

Mendengar itu, Xander sontak marah. "Apa?! Berani-beraninya dia menyentuh putriku!" Xander menghadap ke pintu. "Pengawal!"

Sesaat kemudian, sosok pria yang mengenakan baju zirah ringan masuk ke ruangan. "Ya, Tuan!"

"Bawa beberapa orang dan kita pergi ke Desa Sasha untuk menangkap Bjingan bernama Kelvin itu dan memasukkannya kedalam Dungeon!" seru Xander.

"Baik, Tuan!" jawab pengawal dengan membungkukkan badannya. Lalu, pergi meninggalkan ruangan.

Xander kembali menghadap Nova dan mengelus-elus kepala nya. "Tenang saja, putri cantik ku! Ayah akan menghukum nya seberat-beratnya!"

Nova pun sontak tersenyum senang dan memeluk ayahnya kembali. "Terimakasih, ayah!"

Didalam pelukan, Nova melihat Alexa dan memberikan senyuman lebar. Alexa yang melihat itu, dia pun membungkukkan badannya yang mana Alexa juga tersenyum lebar.

Di desa Sasha, Kelvin pun baru sampai dan turun dari gerobak jerami.

"Terimakasih, pak!"

"Sama-sama, nak Kelvin!" jawab pemilik gerobak.

Lalu, Kelvin pun melangkah kembali ke rumah nya yang mana dirinya tinggal di rumah kayu yang kecil. Rumah nya itu pun menyatu antara kamar tidur, dapur dan sebagainya yang terpisah hanya sumur dan ruang kecil sebagai kamar mandi.

Meski begitu, Kelvin dan kedua adiknya hidup damai.

"Kakak, pulang!" seru Kelvin yang membuka pintu.

Kedua adiknya yang sedang menonton bermain sontak menghampiri kakaknya.

"Kakak!" teriak serempak Joana dan Ken. Lalu, mereka memeluk Kelvin.

Setelah itu, Joana mengambil kantong yang dibawa oleh Kakaknya.

"Joana, taruh diatas meja. Kakak langsung memasaknya," ucap Kelvin.

"Oke!" jawab semangat Joana.

Sesudah itu, Kelvin sontak memasak dan makan bersama dengan porsi yang minim.

Waktu pun cepat berlalu, Kelvin yang hanya bisa istirahat sebentar. Dia pun mempersiapkan diri kembali untuk menebang kayu.

"Ingat Joana, Ken! Jangan membuka pintu untuk orang asing! Dan, tidur jangan terlalu malam!" seru Kelvin saat ingin meninggalkan rumah.

"Baik, kak!" jawab serempak Joana dan Ken.

Sesudah itu, Kelvin pun berangkat dari rumah nya.

Ditengah perjalanan, Kelvin dihadang oleh beberapa prajurit memakai zirah ringan yang dipimpin oleh Xander dan Nova.

"Ayah, dia lah orang nya!" seru Nova seraya menunjukan jari kearah Kelvin.

Sikap Nova itu membuat Kelvin terkejut, "Eh? Ada apa?"

Xander yang juga mendengar itu, dia sontak menatap tajam Kelvin. "Apa?! Jadi, kamu! Pengawal tangkap dia!"

"Baik!" jawab serentak Pengawal.

Dan, tanpa mengetahui apapun. Kelvin ditangkap oleh para pengawal. Warga desa yang melihat itu hanya bisa menonton dan terdiam.

"Apa ini? Aku melakukan kesalahan apa? Lepaskan aku!" seru berontak Kelvin yang dibawa paksa oleh para pengawal Urnes.

Tanpa ada yang mempedulikan, Kelvin pun dibawa oleh bangsawan Urnes.

...# The Great Sage, Kelvin #...

Rewrite System | Chapter 03. Bertahan hidup di Dungeon tanpa Sihir dan senjata.

...Chapter 03. Bertahan hidup di Dungeon tanpa Sihir dan Senjata....

Dungeon merupakan penjara ruang bawah tanah yang tiba-tiba muncul secara tidak terduga yang mana Dungeon itu juga memiliki luas yang bervariasi, monster penjaga yang beranekaragam dan dipimpin oleh seorang Dungeon Master yang mana mereka bertugas untuk melindungi inti Dungeon dari invasi.

Kelvin yang mendapat fitnah dari Nova membuat dirinya harus menjalani hukuman di kurung di Dungeon selama satu bulan lamanya.

Meski itu tidak adil untuk Kelvin, dia hanya bisa diam lantaran status dirinya yang rendah dibandingkan dengan keluarga bangsawan Urnes.

Tanpa ada persidangan, Kelvin pun dibawa oleh para pengawal disisi kanan dan kiri Kelvin ke tempat Dungeon berada yang mana tempat itu berlokasi tidak jauh dari desa Sasha serta terdapat taman yang besar yang berujung pada pintu batu besar yang memiliki ukiran-ukiran simbol pada tengah baru itu. Lalu, di dekat pintu terlihat seseorang yang dikenal Kelvin.

"Ketua Zack?" gumam Kelvin.

"Bisa aku bicara dengan nya sebentar?" pinta Zack kepada penjaga seraya memberikan beberapa koin emas.

Pengawal itu pun menerima sogokan Zack dan melepaskan pegangannya. "Hanya sebentar saja!"

"Baik."

Lalu, Zack menghadap Kelvin. "Kelvin, apa yang terjadi kepada mu? Kenapa kamu menampar Nona Nova?"

Kelvin sontak menggelengkan kepalanya, "Itu bukan saya pelaku nya. Mana mungkin, saya bisa melakukan hal yang tidak sopan seperti itu. Tolong percaya kepada ku!"

"Iya, aku percaya. Tenang saja! aku akan mencari kebenaran kejadian ini."

"Terimakasih, Ketua. Dan ... saya minta tolong untuk menjaga kedua adik ku!"

"Iya, serahkan kepada ku!" Xander mengambil sebuah kantong kecil dan memberikan nya kepada Kelvin. "Kelvin, ini tas sihir serta ada beberapa potion didalamnya! Kelvin, hiduplah!"

Kelvin pun menerima tas sihir itu, "Iya, saya pasti kembali!" jawab Kelvin dengan anggukan kepala.

Seusai percakapan itu, Kelvin dibawa kembali oleh pengawal bangsawan Urnes sampai di depan gerbang yang mana sesaat kemudian pintu gerbang Dungeon terbuka.

Gung! Gung!

Sesaat pintu terbuka, Kelvin pun didorong nya hingga dia terjatuh didalam Dungeon.

Kelvin pun melihat keluar tapi tidak lama, pintu batu besar tertutup kembali.

Sesaat pintu tertutup, ruangan pun menjadi gelap gulita dan obor yang sebelum nya padam tiba-tiba menyala yang mana menerangi ruangan berbatu.

Meski begitu, Kelvin hanya bisa termenung dan tertegun-tegun memikirkan yang terjadi kepadanya.

"Kenapa semua ini terjadi kepada ku? Kenapa?!" gumam Kelvin yang berlinang air mata lalu, duduk dengan memeluk kedua kaki serta menaruh kepala di kedua lututnya.

Dan, untuk beberapa lama. Kelvin pun mengalami depresi berat sampai suatu saat sosok kedua adiknya muncul dalam bayangan nya.

Melihat itu, Kelvin sontak menegakkan kembali kepalanya. "Joana, Ken!"

Saat memikirkan kedua adik nya itu, Kelvin pun menjadi bersemangat kembali dan bangun dari lantai.

"Aku harus hidup untuk melindungi kedua adik ku!" batin Kelvin.

Kelvin yang memiliki semangat itu, dia sontak memulai langkah nya menelusuri Dungeon yang hanya memiliki satu koridor saja.

Dalam langkah nya, Kelvin belum bertemu dengan satu monster pun namun, Kelvin dihadapkan dengan beberapa jebakan. Meski Kelvin tidak memiliki sihir dan pengetahuan sihir, dia masih bisa melewati nya.

Dalam upaya bertahan hidup, Kelvin pun harus memakan tumbuhan dan air apapun yang ditemukan nya.

Beberapa saat kemudian langkah Kelvin terhenti disaat melihat ada nya serigala bertanduk dihadapan nya.

"Grrrrr!"

"Yang benar saja!" gumam Kelvin yang melangkah mundur.

Lalu, serigala bertanduk melangkah pelan menghampiri Kelvin dan Kelvin pun juga terus melangkah mundur dengan tatapan penuh kewaspadaan.

Serigala itu terus berjalan pelan dengan tatapan tajam serta mulut yang terbuka dengan air liur yang terus menetes dan pandangan nya dia terlihat lapar dan ingin memakan Kelvin.

“Grrrrr!”

Kelvin berusaha untuk tidak takut dan dia pun terus melangkah mundur hingga langkah terhenti oleh dinding batu dibelakang yang membuat ketakutan Kelvin pun menjadi bertambah lantaran dirinya yang terpojok.

Dan, serigala yang tahu bahwa Kelvin telah terpojok, serigala itu pun langsung lompat dengan mulut terbuka untuk menerkam Kelvin.

Groarrr!

Kelvin pun tidak tinggal diam, dia langsung berguling kesamping serta saat sudah disamping dengan posisi jongkok pandangan Kelvin yang tidak lepas dari serigala tersebut.

Dan terlihat serigala itu juga sontak langsung menginjak dinding. Lalu, melompat ke arah Kelvin kembali.

Groaaarrr!

Kelvin yang melihat itu, dia pun terkejut. “Apa?!”

Saat Kelvin menghadapi situasi itu, dia teringat dengan ucapan ayah nya.

“Jika kamu tidak bisa melawan! Maka berlarilah sekencang mungkin!”

Memahami pesan dari ayahnya itu, Kelvin pun bergegas melompat berguling lagi kedepan dan dia sontak juga berdiri. Lalu, berlari dengan cepat kearah lorong didepan nya.

Meski begitu, serigala bertanduk itu juga langsung berlari mengejar Kelvin.

Dalam lorong dengan cahaya yang minim Kelvin terus berlari dengan cepat. Sesekali menoleh kebelakang untuk melihat serigala yang masih terus mengejarnya.

Kelvin terus berlari dengan arah yang tidak beraturan karena beberapa lorong terdapat pertigaan atau perempatan.

“Grrrr … Gok!” suara serigala yang terus mengejar.

Ditengah pelariannya, dia menghentikan larinya saat dikejutkan dengan makhluk sosok yang berdiri tegap dengan tinggi sama satu meter lebih tanpa busana dan memiliki kulit yang aneh seperti hewan reptile juga sosok ini tidak memiliki rambut dengan telinga yang panjang bermata besar membelakangi Kelvin.

"Goblin?!"

Memahami itu, Kelvin sontak melompat kearah samping nya. Lalu, dia menyadarkan badannya di tempok dengan nafas yang terengah-engah.

Grrrrr!

Di arah yang berlawanan, Kelvin yang mendengar suara gerakan serigala, dia melirik kesamping yang terlihat serigala juga menghentikan larinya dan menghadap Kelvin.

Kelvin pun menatap tajam serigala itu dan pelan-pelan dia mengambil ancang-ancang untuk berlari lagi dan saat serigala ingin melompat, Kelvin langsung berlari kearah jalan lain.

“Grroakk! … Cittt! Cittt!”

Kelvin yang sedang berlari mendengar suara aneh dan dia pun menoleh kebelakang. Lalu, dia dikejutkan oleh pemandangan yang kurang mengenakan.

Dia melihat monster goblin itu sedang menusuk-nusuk serigala hingga darah bercucuran di lantai. Monster itu sangat senang membunuh serigala itu terlihat dari mulut yang tersenyum lebar serta terlihat taring-taring yang tajam pada mulutnya tersebut.

Saat monster itu berhasil membunuh serigala itu, dia melihat kearah samping dan melihat Kelvin dengan mulut yang lebar serta kedua mata yang besar. Lalu, dia pun berlari mengejar Kelvin.

Kelvin yang sedang menoleh kebelakang, dia menyadari sosok monster itu yang mengejarnya dan dia pun ketakutan hingga dia ingin berteriak akan tetapi hal itu tidak boleh dilakukan oleh Kelvin maka dari itu, dia pun terus berlari dengan mulut yang di tutup oleh tangan nya.

“Gikk! Gikk!” suara tawa dari monster itu.

Kelvin terus berlari meski jalannya kurang pencahayaan.

Ditengah pelariannya lagi, dia melihat goblin lagi yang sedang melamun menatap dinding namun, saat kehadiran Kelvin yang berlari. Goblin itu pun menoleh kearah Kelvin dan tersenyum lebar kepada nya.

Setelah itu, Goblin berbalik badan dan berlari kearah Kelvin dia arah yang berlawanan dengan nya.

Kelvin yang melihat itu, dia pun langsung melihat sekitar tapi tidak menemukan jalan yang lain.

Lalu, Kelvin menemukan batu cukup besar di sisi tembok. Melihat itu, Kelvin mengambil batu itu dengan posisi yang masih berlari dan disaat jarak yang sudah dekat. Dia pun melemparkan batu tersebut.

Lemparan batu itu tepat mengenai kepala monster dan membuat monster yang ada dihadapannya terjatuh.

Melihat itu, Kelvin pun tersenyum bangga. Lalu, dia melompat Goblin itu akan tetapi keberuntungannya tidak bertahan lama tanpa sengaja Kelvin mengijak lantai yang bergerak kebawah hingga lantai di sekitar Kelvin terbuka lebar membentuk lubang besar sehingga membuat Kelvin terjatuh.

“Apa?!”

Lubang yang cukup jauh Kelvin terjatuh hingga kedua monster tidak berani menyusul Kelvin dan mereka hanya menatap dengan tawanya.

Bukkk!

Kelvin pun terjatuh dengan sangat keras hingga kaki kanannya terkilir atau patah karena Kelvin tidak tahu dengan jelas dia hanya merasakan sakit parah pada kaki kanannya.

“Ahhhhhhhhh!!” geram Kelvin yang kesakitan dan dia memegang kaki kanannya tersebut.

Kelvin yang sedang kesakitan, dia hanya berusaha untuk menenangkan dirinya untuk tidak menangis dan takut karena itu dia terus mengambil nafas dalam-dalam.

...# The Great Sage, Kelvin #...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!