Langit sore kini tampak begitu cerah, lembayung senja membuat langit terlihat indah. Anastasia terus mengenggam tangan seorang pria yang selalu mengisi hatinya, Nicholas, pria tampan dengan hati malaikat yang berhasil membuat Anastasia tak ingin meninggalkan pria itu. Perbedaan status sosial tak membuat Anastasia merasa malu sedikit pun, semua yang ada pada diri Nicholas membuat Anastasia justru merasa kagum.
Hubungan mereka berdua kini sudah memasuki bulan ke tiga. Anastasia yang terlihat sangat bahagia bersama dengan Nicholas membuat waktu terasa bergulir dengan cepat. Harapan selalu bersama dan berakhir sampai pernikahan adalah doa yang selalu mereka panjatkan setiap saat.
Sedikit informasi mengenai perbedaan status sosial mereka, Nicholas adalah anak dari seorang penjual bunga, penampilan nya telihat sangat sederhana namun tidak menghilangkan ketampanan di wajahnya. Berbeda dengan Anastasia, dia terlahir dengan sendok emas di mulut atau lebih ringannya terlahir dari orang tua yang sangat kaya raya, memiliki perusahaan besar dengan cabang perusahaan di mana-mana.
Walaupun Anastasia terlahir dari keturunan kaya raya, ia tidak pernah malu untuk membantu orang yang dari segi ekonomi berada di bawahnya. Canda tawa menghiasi suasana di toko bunga ibu Nicholas, Anastasia kini tengah sibuk membantu ibu Nicholas untuk mengelola toko bunga nya. "Terima kasih nak, kau sudah mau membantu ibu di toko bunga ini, apa kau tak malu?" Ucap Ibu Nicholas dengan senyum tulus pada Anastasia.
Senyum lembut ditunjukan Anastasia, dia menggeleng kepalanya pelan. "Kenapa aku harus malu? Aku sangat menyukai bunga dan aku sangat senang untuk membantumu," ucap Anastasia dengan sangat lembut, Anastasia memang selalu ramah terhadap siapapun orang yang berada di sekitarnya.
Nicholas hanya tersenyum melihat Anastasia yang kini sibuk untuk membantu ibu nya. Nicholas sangat kagum dengan Anastasia, meskipun ia terlahir sebagai anak orang kaya namun wanita itu selalu ramah dan terlihat sederhana. "Kau terlihat sangat cantik berada di tengah bunga-bunga itu!" Ucap Nicholas sambil menghampiri Anastasia.
Anastasia hanya tersenyum mendengar pujian yang dilontarkan oleh kekasihnya itu, Anastasia selalu merasa bahagia saat bersama Nicholas, karena pria sederhana itu yang mampu membuat ia tersenyum setiap harinya.
Mereka tidak ingin melepaskan tangan nya yang kini saling menggenggam. Nicholas terlihat sangat mencintai gadis yang saat ini bersamanya, ia selalu berkata bahwa ia akan memperjuangkan cintanya untuk Anastasia walaupun akan banyak rintangan yang harus ia hadapi nantinya. "Aku sangat mencintaimu Ana," bisik Nicholas sambil memeluk tubuh Anastasia dengan penuh cinta.
"Aku pun sangat mencintaimu Nick," jawab Anastasia seraya membalas pelukan Nicholas dengan lembut.
Ketika mereka sedang berpelukan tiba-tiba seorang pria paruh baya yang masih memiliki tubuh kekar menghampiri mereka berdua dengan tatapan tidak suka nya kepada Nicholas. Tatapan tajam dan penuh amarah membuat Anastasia menjadi sadar jika sesuatu yang tidak inginkan akan terjadi. "Daddy!" Ucap Anastasia terkejut dan sedikit menjauh dari Nicholas.
"Apa yang kau lakukan di sini? kau hanya bisa membuatku malu saja!" pekik pria itu sambil menarik tangan Anastasia keras dan menyuruhnya untuk segera masuk ke dalam mobil.
Nicholas terlihat sedikit takut kepada pria yang kini ada dihadapan nya itu, meskipun seharusnya ia sudah mengetahui jika berhubungan dengan Anastasia pasti akan di tentang habis-habisan, Nicholas harus bersedia menerima cacian dan hinaan yang diberikan oleh ayahnya Anastasia.
"Ku beri kau peringatan, jangan pernah kau mencoba untuk mendekati anak ku lagi. Kau harus sadar kau itu sangat jauh berbeda dengan anak ku, kau ini hanya seorang anak penjual bunga sedangkan anak ku sudah terlahir kaya dari sejak lahir. Kau paham?" Ucap Ayah Anastasia sambil menunjuk wajah Nicholas dan berlalu pergi meninggalkan Nicholas.
Ibu Nicholas segera menghampiri anaknya yang masih saja memperhatikan mobil yang ditumpangi oleh Anastasia yang kini sudah mulai melaju meninggalkan toko bunga itu. "Kau harus sabar nak, itu sudah menjadi resiko untukmu karena mencintai Anastasia!" Ucap Ibunya sambil memeluk Nicholas.
Nicholas menangis dalam pelukan ibu nya itu, ia sudah tidak bisa lagi menahan kesedihan nya. Begitu berat rintangan yang harus ia hadapi, mengapa ia harus mencintai seorang wanita yang level nya sangat berbeda dengan dirinya.
Apa aku akan bisa menerima semua hinaan dan cacian yang diberikan oleh Daddy mu Ana? Ucap Nicholas dalam hati.
***
1 Bulan kemudian
Keluarga besar Anastasia mengadakan acara makan malam di salah satu Hotel bintang lima yang berada di Las Vegas. Di acara itu terlihat banyak keluarga Anastasia yang hadir. Semua orang yang berada di hotel itu pun terlihat dari penampilan nya jika mereka adalah orang kaya, sama seperti Anastasia.
Anastasia terlihat sangat cantik dengan menggunakan gaun berwarna putih dengan sedikit corak berwarna gold. Rambut panjang nya ia biarkan terurai dengan sedikit aksesoris yang membuatnya terlihat sangat cantik dan anggun.
Anastasia yang melihat jika Nicholas sudah datang langsung meminta izin untuk keluar sebentar, dengan alasan ingin pergi ke toilet. Anastasia pun berlari dengan sangat semangat, ia benar-benar merindukan kehadiran seorang Nicholas dalam hari-harinya.
Senyum Anastasia mengembang saat melihat Nicholas berdiri dihadapan nya dengan membawakan setangkai bunga warna berwarna merah, yang tak lain adalah bunga yang sangat Anastasia suka.
"Nick!" Ucap Anastasia sambil berlari ke dalam pelukan Nicholas.
"Ana, aku sangat merindukanmu!" Ucap Nicholas sambil memberikan bunga mawar itu kepada Anastasia.
"Dan ini aku membawa bunga kesukaanmu!" Lanjut Nicholas yang membuat Anastasia kembali memeluknya.
Malam ini terasa begitu indah bagi Anastasia dan juga Nicholas. Setelah sekian lama mereka tidak bertemu, dengan gagah dan berani nya Nicholas nekat untuk menemui kekasih nya itu. Nicholas langsung menempelkan bibir nya ke bibir mungil milik Anastasia. Mereka seperti terlarut dalam kerinduan yang sudah lama menyiksa mereka.
Tanpa mereka sadari jika ayah Anastasia sudah berdiri di belakang mereka berdua, menyaksikan momen romantis mereka. Nicholas yang terkejut langsung berdiri dengan gagah dan menghadap ke Daddy Anastasia.
"Kau ini sudah ku peringati tapi kau masih saja nekat untuk menemui anak ku!" Ucap ayah Ana yang sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya.
Dua orang bodyguard ayah Anastasia pun langsung menghampiri Nicholas dan memberikan beberapa pukulan tepat di wajah Nicholas. Anastasia yang melihat kejadian itu pun menangis dengan sangat kencang, ia benar-benar tidak percaya jika daddy nya bisa melakukan hal jahat seperti itu.
"Daddy tolong hentikan anak buah mu itu. Aku mohon dad!" Ucap Anastasia memohon kepada daddy nya.
Namun daddy nya sama sekali tidak menghiraukan Anastasia, ia kembali menyuruh anak buah nya untuk memukuli Nicholas lagi. Nicholas saat ini terlihat sangat tidak berdaya dengan beberapa luka lebam di wajahnya.
"Sekali lagi ku lihat kau menemui Ana, bukan hanya nyawamu yang terancam tapi juga nyawa ibumu!" Ucap ayah Ana sambil membawa Ana meninggalkan Nicholas sendiri dengan luka lebam.
***
Keesokan hari nya,
Ibu Nicholas terkejut dengan apa yang dilihat nya, toko bunga nya yang sudah ia bangun selama beberapa tahun hancur berantakan. Ia segera memanggil Nicholas sambil menangis.
"Nick kemarilah!" Ucap Ibu Nick sambil menangis.
"Ada apa bu?" Tanya Nick, Nick terkejut dengan apa yang dilihat nya.
Nicholas sudah sangat yakin jika ini semua adalah perbuatan dari ayah nya Anastasia, ia sangat yakin karena kemarin malam pria tua itu sudah mengancamnya. Tanpa berpikir lama pun langsung pergi meninggalkan ibu nya untuk pergi ke rumah Anastasia.
Saat Nick sudah tiba di rumah Anastasia, ia kembali di pukuli oleh beberapa anak buah dari ayah nya Anastasia. Belum sempat ia berbicara dengan pria itu, kini mata Nick sudah terlihat sangat marah. Ia mengepalkan kedua tangan nya, dendam kini yang ada dalam pikiran nya.
'Lihat saja kau sudah menghancurkan toko bunga milik ibuku. Jika hanya aku yang kau hina aku akan terima, tapi jika kau sudah mengusik ibuku aku tidak akan tinggal diam!'
Enam tahun kemudian...
Seorang pria terlihat begitu tampan dan gagah dengan jas berwarna hitam yang tampak sempurna ditubuh itu, kini pria itu berdiri di hadapan banyak orang yang sedang melihatnya dengan tatapan bangga.
Nicholas, pria yang beberapa tahun kebelakang mengalami hal yang tidak pernah ia inginkan sebelumnya. Jika mengingat masa dulu membuat Nick merasa sedih, ia rela melakukan hal bodoh hanya untuk memperjuangkan seorang wanita yang sangat dicintainya. Pukulan bertubi-tubi, cacian, dan hinaan sudah ia telan saat itu. Ia harus melihat tempat usaha satu-satu nya yang dimiliki oleh ibu harus hancur berantakan karena ulah dari pria tua yang tak lain adalah ayah dari wanita yang ia cintai dulu.
Sampai akhirnya ia harus memulai kehidupan nya yang baru, ia meninggalkan Las Vegas dan berlabuh ke suatu kota yang bernama Guadalajara yang berada di Meksiko. Ia ingin melupakan kehidupan kelam nya di Las Vegas dengan membuka lembaran baru di Meksiko.
Apa yang ia inginkan pun akhirnya tercapai, kini ia berhasil menjadi seorang CEO di perusahaan ternama yang berhasil membangun banyak cabang perusahaan di kota itu. Kini ia berdiri dengan sangat gagah di hadapan para tamu penting nya. Ia masih tidak mempercayai dengan yang terjadi pada dirinya, suatu pencapaian yang ia dapat bagaikan keajaiban yang sudah Tuhan hadirkan untuknya.
Nicholas menghampiri beberapa tamu penting nya untuk menyapa dan bersalaman dengan mereka. Saat Nicholas sedang berjalan menuju tamu-tamu yang lain nya, ia melihat seorang wanita yang sangat cantik. Wanita yang pernah hadir dalam hidupnya. Wanita yang enam tahun lalu menjadi kekasih nya itu hadir kembali dihadapan nya, wanita itu sudah berbeda dari enam tahun yang lalu, ia kini tumbuh menjadi wanita dewasa dan sudah bukan remaja lagi.
Terlintas kembali kenangan bersama wanita itu, rasa sakit yang sudah Nick kubur dalam-dalam kembali hadir saat melihat wanita itu. Wanita itu yang kini sibuk dengan sebuah nampan berat yang berada di tangan nya. Namun Nick memilih untuk membuang pikiran nya itu dan kembali menemui para tamu yang datang di acaranya itu.
"Selamat Mr.Nick kau seorang CEO muda yang sukses!" ucap salah satu investor yang hadir di acara Nick dengan senyuman mengembang.
Nick tersenyum lebar, dia mengangguk pelan. "Terima kasih!" jawab Nick.
"Kalau sudah sukses seperti ini kapan kau akan mencari pendamping hidup?" Tanya pria itu.
"Aku belum berpikir untuk memiliki seorang pendamping hidup, aku ingin fokus pada karirku dulu," jawab Nick dengan tawa kecil di akhir ucapannya.
***
Anastasia tersenyum saat melihat dirinya di sebuah cermin besar yang berada disuatu ruangan. Ia sedikit senang melihat dirinya yang kini menggunakan seragam pramusaji yang baru dia dapatkan, sulit untuk dibayangkan oleh nya. Kini kehidupan nya berubah dengan sangat drastis, Anastasia yang dulu selalu dikelilingi dengan kemewahan, kini harus bekerja keras untuk mempertahankan hidupnya.
Namun itu semua tak membuat Anastasia menyerah, ia harus semangat melakukan pekerjaan baru yang sudah payah dia dapatkan. Senyuman pun tidak pernah hilang dari bibir mungilnya itu yang selalu membuat Anastasia terlihat sangat cantik.
"Ana!" Ucap seorang wanita, yang tak lain adalah bos Ana ditempat kerja nya itu, Kelly. Dengan cepat Ana pun langsung menghampiri Kelly dan berusaha ramah pada wajah tidak bersahabat itu. "Tolong antarkan minuman ini ke meja VIP sana," ucap Kelly yang tanpa berbasa-basi lagi langsung meninggalkan Ana begitu saja.
Anastasia pun langsung berjalan menuju meja VIP yang dimaksud untuk mengantarkan minuman, ia berjalan melewati banyak orang yang kini sedang berdansa untuk merayakan keberhasilan seorang CEO muda.
Saat Anastasia menyimpan botol minuman dan beberapa gelas tersebut di meja VIP, matanya tak sengaja tertuju pada seorang pria yang sedang duduk dengan tubuh kekar nya. Pria yang pernah ia temui beberapa tahun lalu, bahkan ia sangat mengenal pria yang ia lihat itu. Pria itu adalah seseorang yang selalu membuatnya tertawa ditengah kehidupan nya yang begitu kelam karena ulah sang ayah. Dalam hati Anastasia pun tidak dapat berbohong, jika ia merindukan pria yang ia lihat tadi itu.
Namun Anastasia segera membuang pikiran nya itu dan kembali bekerja, hidup nya kini sudah sangat sulit apalagi jika harus ditambah memikirkan pria yang ia temui tadi. Anastasia langsung pergi meninggalkan meja VIP itu dan mulai melayani meja-meja lainnya.
Malam sudah semakin larut bahkan sudah hampir tengah malam, Ana melihat jam yang menempel di dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Anastasia menghembuskan nafasnya pelan, akhirnya dia sudah selesai bekerja untuk hari ini, tubuhnya sudah terasa sangat begitu lelah dengan acara yang dihadiri banyak orang ini. Banyaknya permintaan yang diinginkan para konglomerat itu membuat Ana sedikit kewalahan di hari pertamanya bekerja, ada perasaan takut jika dia melakukan kesalahan dan membuat salah satu dari mereka marah. "Aku sudah menyelesaikan semuanya Ryn, apa tidak apa-apa aku pulang terlebih dahulu?" tanya Ana pada seorang senior yang sedari tadi membantunya.
"Tentu saja Ana, hati-hati di jalan, aku sedang menunggu suami ku menjemput," jawab Mauryn dengan senyuman lembut.
Ana pun membalas senyuman itu, dia dengan cepat mengambil tas dan bergegas untuk pulang. Tepat saat Anna berbelok menuju pintu keluar, seorang pria tengah berdiri membelakanginya, terdengar suara batuk kecil dan gerakan samar yang dilakukan pria itu. "Ana," gumam pria itu pelan namun Ana masih dapat mendengarnya.
"Ya? maaf Tuan, apa kau memanggilku?" tanya Ana dengan hati-hati.
"Kau Ana? Anastasia?" ucap pria itu sambil membalikan badan nya.
Betapa terkejutnya Anastasia dengan apa yang dilihatnya saat ini, ternyata benar pria yang ia temui tadi adalah Nicholas, pria yang pernah mengisi hatinya namun dia pergi begitu saja tanpa kabar. Ia menahan air mata yang ingin keluar dari matanya, Nicholas terlihat sangat berbeda dengan yang dulu. Pria itu kini terlihat sedikit sombong dan juga keras. Sudah tidak ada lagi tatapan lembut yang biasa Nicholas berikan kepada Anastasia.
"Senang rasanya bertemu denganmu disini," ucap Nicholas dengan senyuman miring yang tampak mengejeknya.
Anastasia yang merasa jika Nicholas sedang menyindirnya hanya bisa menelan salivanya dengan kuat. Tatapan Nicholas yang melihat dari ujung rambut sampai ujung kaki Anastasia membuatnya merasa seperti wanita rendahan. Anastasia kini menggunakan kemeja putih dengan rok berwarna hitam dan dihiasi dengan pita kupu-kupu di bagian kerahnya.
Anastasia berusaha memberi ketenangan pada dirinya sendiri saat mendengar suara Nicholas yang kini terdengar sangat kasar ditelinga nya membuat Anastasia takut. Ia sudah tidak mengenali pria yang ada dihadapan nya kini, semuanya sudah berbeda atau lebih tepatnya terbalik.
"Mr. Nicholas senang bertemu denganmu kembali," ucap Anastasia sambil mencoba tersenyum dengan ramah. Roda kehidupan sudah berputar, Ana harus lebih sopan pada sosok Nick yang sekarang.
Pria itu mengangkat sebelah alisnya dan tertawa sinis saat mendengar ucapan Anastasia. Hanya kebencian dan dendam lah yang kini terlihat dari pancaran mata pria itu. "Aku sangat senang karena kau masih mengingatku. Ya, walaupun pertemuan kita dulu sangat tidak berkesan," ucap Nicholas dengan tertawa mengejek.
Mendengar itu entah mengapa Anastasia merasakan sakit yang begitu luar biasa, bagi Nicholas pertemuan dengan nya sangat tidak berkesan, namun bagi Anastasia pertemuan nya dengan Nicholas sangat berkesan. Ia sangat bahagia dulu bersama Nicholas meskipun hubungan mereka hanya bisa bertahan tiga bulan saja. "Ya, tentu saja aku masih mengingatmu," ucap Anastasia sambil membuang muka dari tatapan tajam yang diberikan oleh pria yang ada dihadapan nya itu. Ana pernah berharap bertemu dengan Nick kembali, memeluk pria itu dan menceritakan semua yang sudah terjadi padanya kini. Namun harapan hanya tinggal harapan, sosok Nick yang seperti ini sudah terlalu sulit untuk Ana gapai.
Tiba-tiba Anastasia merasakan jika tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk berdiri, ia tanpa sadar menjatuhkan tubuhnya ke hadapan Nicholas. Namun, dengan sigap Nicholas meraih tangan Anastasia dan membantu nya agar tidak terjatuh. "Kenapa tanganmu langsung menjadi kasar seperti ini? sudah berapa lama kau bekerja?" pertanyaan yang terlontar membuat Ana merasakan keperdulian pria itu, namun pada detik selanjutnya Ana merasakan kembali kebencian pria itu. "Padahal dulu tanganmu terasa sangat lembut bagaikan kain sutra," desis Nick.
Anastasia yang merasa sudah sangat tidak kuat mendengarkan cacian dan hinaan yang diberikan oleh Nicholas akhirnya memutuskan untuk menguatkan diri dan pergi meninggalkan pria itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!