NovelToon NovelToon

PERJALAN SANG GADIS DESA

EPISODE 1

NovelToon
𝙎𝙀𝙇𝘼𝙈𝘼𝙏 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼(≡^∇^≡)
Sedikit demi sedikit air mengalir diatap rumah yang terbuat dari seng,langit terlihat gelap,angin mengisyaratkan bahwa lanjutkan saja tidurmu,enak loh tidur dihari dingin begini.
Suara tetesan air hujan,perlahan membangunkan seorang insan yang belum membuka mata sejak tidurnya kemarin hari.
Someone
Someone
Hari hujan lagi? [dia membuka matanya,dengan suara khas bangun tidur, dia meregangkan otot yang terasa sedikit kaku],
Someone
Someone
Lebih baik aku mandi dulu [Dia berdiri perlahan dengan ragu,langkahnya terlihat sembarangan].
Dughh!!
Tanpa bisa menghindar,dia menabrak pintu yang sejak diletakkan disana tak pernah bergerak,kepalanya terasa berdenyut,diiringi dengan suaranya yang keluar dengan nada tinggi.
Someone
Someone
Haisszz!!aku lupa lagi dimana letak pintu [dia mengusap kepalanya yang mungkin saja maju entah kedepan atau keatas,sepertinya sedikit merah],
tanpa sengaja,kepala someone itu terbentur oleh pintu yang menghalanginya,benturannya cukup keras untuk memberikan bekas pada kening miliknya.
BRAK!!!
someone lagi
someone lagi
TAMARA APAKAH KAMU LUPA LETAK PINTU LAGI?!! [dengan tindakan yang tiba tiba,seorang manusia mendorong pintu dengan keras yang membuat siapapun yang mendengarnya akan berfikir tindak kekerasan],
Cayana Tamara
Cayana Tamara
astaga bunda!,maaf tamara lupa lagii [tamara tersentak mendengar suara yang begitu keras,nyaris saja dia melompat keatas atap,setelah tau suara siapa itu dia mulai menatap lantai lebih dalam,tubuhnya terus menunduk padahal itu tidak berpengaruh besar],
Bunda Cayana
Bunda Cayana
haduhh tamara,kamu ini yaa!kalau misalnya kamu lupa terus!yang ada kening kamu benjol! [bunda tamara terlihat kesal,dengan tindakan tamara yang berulang ulang,padahal sudah hampir setengah hidupnya sudah dia lalui dirumah ini].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
[tamara hanya bisa menatap lantai lebih dalam,sejujurnya dia juga merasa sedih,dia juga tidak ingin seperti ini],
Bunda Cayana
Bunda Cayana
yaudah,lain kali kamu panggil bunda aja kalau udah bangun ya?bunda gk mau kepala kamu bengkak hanya karna pintu ini. [Bunda tamara berbicara lebih lembut dari sebelumnya,dia mengusap kepala tamara dengan perlahan],
Cayana Tamara
Cayana Tamara
baiklah bunda [tamara perlahan mengarahkan kepalanya kedepan,dengan bibir yang terlihat melengkung,matanya yang sedikit menutup,dan pipinya yang terangkat keatas,senyum khas tamara],
Bunda Cayana
Bunda Cayana
sekarang bunda antar tamara ke kamar mandi ya? [Bunda tamara juga berusaha membalas senyum gadis itu,dia mulai mengarahkan tamara menuju kamar mandi].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
Iyaa bundaa [Tamara mencari tangan bunda cayana dan menggenggam tangan itu dengan erat,kakinya perlahan mengikuti arah bundanya berjalan].
Setelah posisi nya sudah pas,bunda cayana mengantarkan tamara ke kamar mandi,keluar dari ruangan redup yang masih sedikit berantakan, melewati tangga yang tak begitu tinggi yang disamping sampingnya terpasang pembatas kayu penuh bulu,senada dengan tangga yang bernuansa sama.
•••
Setelah menunggu beberapa waktu,tamara memunculkan diri sejak beberapa waktu lalu dia di kamar mandi,dia perjalan perlahan keluar dari sana,tangan nya berusaha menggapai bundanya.
Tiba tiba terdengar ketukan pada pintu kayu utama dirumah itu, nada nya terasa santai namun tegas,seperti berharap pemilik rumah segera keluar dari sana.
Bunda Cayana
Bunda Cayana
tamara kamu bisa sendiri ke kamar kan? [bunda cayana bertanya sembari terus berulang ulang menatap pintu,tangan nya berusaha sedikit mendorong tamara menaiki tangga pada bagian tepi,posisinya dekat dinding yang berwarna hijau lembut],
Cayana Tamara
Cayana Tamara
tamara bisa kok bundaa [tamara hanya menampilkan hal khas dari wajahnya,sedikit demi sedikit memijakkan kaki disetiap anak tangga].
Bunda Cayana
Bunda Cayana
yaudah,bunda pergi buka pintu dulu [Bunda cayana berjalan menjauhi tamara dan perlahan terlihat didepan pintu kayu yang berbunyi ketukan,dia mengintip dulu dijendela, siapa yang tau itu orang jahat].
Bunda Cayana
Bunda Cayana
[Setelah tau siapa orangnya,bunda cayana membuka kan pintu dan mempersilahkan orang memasuki rumahnya].
•••
☘di kamar tamara☘
NovelToon
Cayana Tamara
Cayana Tamara
[Tamara meraba raba apa yg bisa dia sentuh,berusaha mencari cari dimana tempat menyimpan bajunya,lemari yang berwarna coklat sedikit pekat,tangan nya meraba dan akhirnya menyentuh benda persegi panjang dan dingin itu].
☘Cayana tamara,dia gadis yang tidak dapat merasakan menatap dedaunan hijau,lautan luas,langit biru, dan segala hal lainnya,dari kecil hanya menatap kegelapan yang tiada dia tau kapan berakhir☘
•••
Cayana Tamara
Cayana Tamara
[tempat tidur yang lembut membenam,terasa bahwa ada yang mendudukinya,helaan perlahan ikut keluar sejak duduk disana],
Cayana Tamara
Cayana Tamara
aku bosan banget dirumahh
Cayana Tamara
Cayana Tamara
pengen keluar,kemana aja boleh kok
Cayana Tamara
Cayana Tamara
tapi,kalau nanti aku di kucilkan lagi,yang susah jadi nya bunda Caya [tamara mengarahkan kepalanya ke lantai dengan perasaan bingung,dia terus berbicara seorang diri],
Cayana Tamara
Cayana Tamara
astaga,emang susah yaa kalau punya kekurangan gini,serba terasing,
Cayana Tamara
Cayana Tamara
tapi gpp,harus selalu bersyukur,aku gk boleh asal ngomong,
Cayana Tamara
Cayana Tamara
masih untung baik tuhan masih biarin aku hidup.
Pintu kayu dengan hiasan dedaunan tiba tiba terdengar suara ketukan,tamara yang mendengar itu perlahan berdiri dan melangkah perlahan ke arah yang dia tuju.
Bunda Cayana
Bunda Cayana
tamara! tamara!
Cayana Tamara
Cayana Tamara
ehh! iyaa bunda [tamara membuka pintu,didepan kayu persegi panjang dengan dedaunan itu,berdiri bunda cayana,terlihat seperti ingin segera membawa tamara].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
[tamara merasakan deru nafas bundanya terasa sedikit ber semangat dari yang tadi],
•••
Di pintu depan kamar tamara,bunda cayana menyampaikan sesuatu pada nya
Bunda Cayana
Bunda Cayana
[Mata bunda cayana mendelik tamara dari atas hingga bawah,apakah ada yang kurang atau berlebih]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
NovelToon
Cayana Tamara
Cayana Tamara
bunda? kenapa bunda manggil Tamara? [tamara sedikit tertekan,dia dapat merasakan ada tatapan mengintimidasi pada dirinya],
Bunda Cayana
Bunda Cayana
gpp,bunda cuma mau ajak tamara ketemu sama tetangga baru kita [Bunda cayana hanya memberikan senyuman tipis,dan menggenggam tangan tamara perlahan menuju ruang tamu].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
ehhh?nanti kala- [belum sempat tamara melanjutkan perkataannya,langkahnya sudah terbawa lebih dahulu,jadi dia hanya bisa nurut],
Bunda Cayana
Bunda Cayana
udahlah tamara gpp kok! [bunda cayana hanya menatap sekilas tamara dan terus membawa nya menuju ruangan yang tertata lumayan tapi dan dengan nuansa yang aesthetic].
•••
NovelToon
Bunda Cayana
Bunda Cayana
haiii nyonya alumna,saya sudah kembali [Bunda cayana tersenyum manis dan duduk dengan diikuti tamara].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
[tamara mengarahkan kepalanya kepada nyonya alumna,dia tersenyum dengan senyuman khasnya]
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
ehhhh! gk usah pakai kata nyonya segala cayana
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
kita ini kan teman sma
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
ohh astaga!! anak yang manis ini siapa cayaa? [bunda alumna hampir saja mengeluarkan matanya,tanganya seperti ingin menggapai orang,mulutnya sedikit menganga,dia baru menyadari ada nya tamara disana,padahal tadi tamara sudah tersenyum],
Bunda Cayana
Bunda Cayana
anak aku nihh aluu [bunda cayana hanya senyum saja,dia memegang bahu tamara, sesekali melihat tamara juga],
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
aduhh manis bangett dehh kamuu nak [bunda alumna memegang tangan tamara dan memperlihatkan gigi nya yang terlihat rapi]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
emm,terimakasih tante [tamara mengeluarkan suara sedikit bergetar dan malu malu,dia senang dengan ucapan itu,mungkin itu kata kata baik pertama yang dia dengar dari orang lain],
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
kamu ternyata pemalu yaa,tenang aja bunda gk gigit kok [Bunda alumna terkekeh dengan tingkah tamara,sembari menggenggam tangan tamara yang terasa dingin].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
[Tamara kembali tersenyum dengan senyuman khas nya, tapi kali ini lebih lebar]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
{ada perasaan berbeda pada tante ini,emm bunda?sedikit aneh untuk panggilan ini,tapi ada sisi positive yang sudah lama tidak aku rasakan selama ini,sejak dulu hanya ayah yang memiliki nya},
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
heyyy?anak manis?kamu kenapa? [Bunda alumna sedikit mengguncang tangan tamara, melihat wajah tamara yang diam membuat alumna tersulut bingung dan cemas]
Bunda Cayana
Bunda Cayana
tamara!?tamara?!Heyy!? [bunda cayana juga mengguncang tamara,bahu tamara terguncang dengan tempo yang cepat,mungkin siapapun yg sedang tidur akan terbangun dengan guncangan keras itu].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
iyaa bunda tamara gk nakal kok!! [Tamara tersentak kesamping sofa,wajahnya terlihat pucat dan sedikit berkeringat,suara terdengar samar samar panik].
Bunda Cayana
Bunda Cayana
kamu kenapa sihh tamara?! [bunda cayana keheranan,suaranya sedikit meninggi melihat tingkah tamara yang tiba tiba],
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
tamara kamu gpp kan?kamu kenapa? [bunda alumna memegang kembali tangan tamara,mengusap pelan tangan itu,berair],
Cayana Tamara
Cayana Tamara
tidak apa apa kok bunda alumna [tamara hanya tersenyum kaku,dia jadi linglung sekarang],
Someone
Someone
Ekhem!! [Manusia ini tiba tiba bersuara setelah cukup lama dia diam,terdengar serak dan datar,siapapun yang mendengar nya mungkin akan berfikir nada paling rendah],
Cayana Tamara
Cayana Tamara
[tamara terkejut mendengar suara itu,bukan karna nada suara yang dalam dan serak, tapi karna ada orang lain selain mereka bertiga],
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
[Ikut kaget],
Bunda Cayana
Bunda Cayana
[Ikut kaget juga],
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
astaga apaan tuh?
Someone
Someone
apakah sudah selesai bunda?! [manusia tadi berbicara dengan suara yang mengintimidasi,serak namun tegas],
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
astaga rajendra,maaf bunda lupa kamu tadi juga ikut [Bunda alumna terkekeh kembali melihat wajah anak nya yang datar,dia memukul kaki rajendra dengan pelan].
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Ohh!sangat lucu bunda haha! [Rajendra tertawa dengan wajah datarnya,suara yang berat seperti mengintimidasi orang lain,setelah itu dia tiba tiba berhenti tertawa,wajahnya terlihat lebih kusut dari sebelum nya],
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
apasih kamu rajendra,kaku banget kayak bakwan kebanyakan tepung! [bunda alumna mencubit anak nya kesal,dia heran anak nya ini gk ada selera humor kah?],
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
[rajendra kembali diam,sejujurnya pinggang nya sedikit sakit karna dicubit],
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
dasar!! perkenalkan diri kamu sekarang sama temen bunda [bunda alumna menatap tajam anak tunggal nya itu,hampir saja dia ingin menyentil ginjal rajendra, kesal sekali bunda alumna melihat tingkah bakwan kebanyakan tepung rajendra],
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
iya [rajendra menuruti perkataan bundanya itu,siapa yang tau jika ginjal nya benar benar disentil, bunda nya kebetulan dokter,jadi dia harus waspada,nanti kalau bundanya kumat, mati deh dia],
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
rajendra alumnata,salam kenal? [rajendra tersenyum tipis sambil sedikit menunduk,mungkin terlalu tipis, senyum rajendra tak terlihat sama sekali,suaranya bahkan terdengar berat sekali].
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
tanya dong namanya,kamu tuh malah diam aja,nama dia itu tamara [bunda alumna gemes sekali melihat anaknya ini, bukan nya bertanya nama atau apa pun itu, dia malah menunjukkan wajah kakunya miliknya, apalah],
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
yaa,salam kenal tamara dan tante
Cayana Tamara
Cayana Tamara
iya, salam kenal andra [tamara bersuara lebih pelan dan gugup,dia merasa tertekan dengan aura rajendra,tamara jadi sedikit takut karna nya],
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
[rajendra hanya berdehem mengiyakan]
sungguh,saat ini tamara di landa kebingungan,dia sama sekali tidak merasakan keberadaan rajendra,dia hanya merasakan keberadaan bunda cayana dan bunda alumna saja disana.
apakah rajendra bukan manusia biasa?atau dia adalah manusia jadi-jadian?atau dia dukun?
•••
Tak terasa matahari mulai menghilang dari langit biru,kini saat nya untuk bunda alumna dan rajendra berpamitan pada bunda cayana dan tamara.
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
yaudah cayana tamara,kami pulang dulu ya,hari udah mulai gelap nihh [Bunda alumna perlahan berdiri,berbasa basi dengan bunda alumna dan tamara,dia berjalan ke arah pintu sambil mendorong kursi roda rajendra].
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
untuk yang tadi,bunda minta tolong yaa?ajak rajendra buat keliling desa besok, dia gk akan nyusahin kamu kok nak [bunda alumna tersenyum,dia tidak peduli dengan rajendra yang sudah mengeluarkan kata kata goib dalam hati nya,siapa peduli pikir bunda alumna].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
iyaa bunda,tamara bakal bawa andra keliling desa besok [tamara hanya bisa menunjukkan senyuman khas nya, sekarang dia mereka kikuk, dia jadi segan untuk menolak],
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
tapi ini beneran gpp kan cayana? [bunda alumna menatap bunda cayana,dia sedikit ragu dan khawatir dengan hal ini,dia takut terjadi sesuatu pada kedua anak ini,melihat kondisi anak anak mereka],
Bunda Cayana
Bunda Cayana
iyaaa gpp kali aluu! [bunda cayana meyakinkan bunda alumna dengan tegas]
Bunda Cayana
Bunda Cayana
tamara hafal kok jalan didesa ini, gk bakal kenapa kenapa!! lagian ada rajendra kan?dia bisa tunjukin arah nya
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
iyaa,tapi kan tamara gk bisa ngeliat cayana dan juga-
Bunda Cayana
Bunda Cayana
udah dehh aluu!gpp, gk akan ada yang terjadi pada mereka
Bunda Cayana
Bunda Cayana
udahh mau malam loh ini, mending kamu pulang ajaa
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
iyaa,yaudah,aku pulang dulu yaa, sampai jumpa besok [bunda alumna melangkah pergi kerumahnya,berada disamping kanan rumah tamara,ditengah rumah mereka ada rumah kosong yang tidak terlalu besar, sambil mendorong kursi roda rajendra,sesekali alumna melihat kebelakang dan tersenyum].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
[Tamara melambaikan tangan, tapi bukan nya ke arah bunda alumna, tapi malah melambai ke orang lewat didepan rumahnya].
Bunda Cayana
Bunda Cayana
[Bunda cayana juga ikut melambaikan tangan, tapi benar benar ke arah bunda alumna].
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
sampai jumpa,tata [rajendra bersuara pelan,sekilas dia melihat ke arah tamara,entah apa yang dia pikirkan].
Cayana Tamara
Cayana Tamara
? [tamara samar samar mendengar sesuatu,suara apa itu?],
BERSAMBUNG(❁´◡`❁)
Cayana Tamara
Cayana Tamara
NovelToon

EPISODE 2

NovelToon
𝙎𝙀𝙇𝘼𝙈𝘼𝙏 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼 (≡^∇^≡)
Dihari berikutnya,disaat matahari baru memunculkan dirinya
Tamara baru saja keluar dari kamar mandi,padahal matahari baru saja terlihat,udaranya terasa sejuk
Cayana Tamara
Cayana Tamara
Hufft...dingin bangett!, [tamara menggosok kedua tangan nya,mulai mengeratkan handuk yang dia pakai,sesekali menghembuskan nafas kedinginan]
Tamara keluar dari kamar mandi dengan badan yang gemetaran,untungnya handuk tamara tebal,warna nya coklat lembut, beneran dehh suasana pagi didesa itu sangat² dingin😖
•••
Cayana Tamara
Cayana Tamara
ini sesuai gk yaa?, [tamara meraba raba bajunya berulang kali,berusaha merasa kan apa kah bajunya sudah rapi atau tidak,dia merasa gugup sekali kali ini]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
NovelToon
Tamara terlihat gelisah dikamarnya, dia terus bolak balik kesana kemari,mungkin sudah kesekian kali nya tamara menabrak benda benda dikamarnya itu
pakaian tamara berwarna abu abu sedikit biru lembut,rambut nya tergerai,panjang nya mungkin telah melebihi pinggang milik nya,warna rambut yang hitam pekat dan berkilau,tidak memakai aksesoris apapun,sekedar gaun itu saja
•••
Dibagian lain,terdengar ketukan pintu yang tidak begitu keras,mengetuk beberapa kali tanpa ada tambahan suara memanggil
Bunda cayana yang mendengar itu lantas berjalan lebih cepat menuju pintu utama,berusaha agar tidak membuat si pengetuk menunggu,dia seperti nya tau itu siapa
Bunda Cayana
Bunda Cayana
Yaaa sebentar!!, [bunda cayana menjawab dengan sedikit lebih keras]
Bunda Cayana
Bunda Cayana
Eh!Alumna?, [bunda cayana di buat sedikit terkejut,dia seperti nya salah menebak siapa yang datang]
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Iyaaa cayana,ngapain kaget gitu?pasti ngiranya bukan aku kan?. [Bunda alumna terkekeh pelan melihat respon bunda cayana,dia sedikit merasa ini lucu]
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
kita kan kemarin buat kesepakatan kalau tamara mau nemenin rajen jalan jalan keliling desa?jadi aku mau nganterin rajendra kesini, [bunda alumna hanya tersenyum sambil mengingatkan bunda cayana akan janji mereka kemarin]
Bunda Cayana
Bunda Cayana
ohh iya,bentar aku manggil tamara dulu yaa [bunda cayana pun mulai bergerak pergi untuk memanggil tamara,meninggalkan bunda alumna dan rajendra dipintu utama,namun tiba tiba]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
pagi bunda-bunda. [Tamara datang dengan menggunakan tongkat nya,dia memberikan senyuman manis andalannya,sebenarnya arah pandang tamara sedikit miring,dia lebih menatap kearah pintu]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
dan pagi rajendra, [tamara berbicara pelan,dia merasa canggung mengatakan itu,ini pertama kali nya tamara pergi keluar dengan orang lain,apalagi itu pria]
mungkin memang aneh karna tamara bisa mengetahui keberadaan bunda cayana dan bunda alumna. Tapii! itu lah kelebihan tamara,dia bisa merasakan keberadaan seseorang sejauh apapun,selagi orang itu bernafas,dia bisa merasakan nya,tanpa melihat saja dia tau apa lagi kalau dia bisa melihat?.
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
aduhh anak bunda yang manis,udah selesai siap siap kamu ternyata nak, [bunda alumna memegang bahu tamara,membimbing tamara kearah kursi roda rajendra,bunda alumna tak henti henti nya tersenyum,padahal dia tau tamara tak bisa melihat nya]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
hehehe,iya bunda alumna,takut jendra nunggu lama, [tamara hanya tersenyum kikuk,dia sedikit canggung berucap begitu,sejujurnya dia masih sangat ragu untuk meninggalkan rumahnya,walaupun hanya sehari saja]
Bunda Cayana
Bunda Cayana
yaudah, sekarang pergi aja sana temenin rajendra keliling desa!bunda mau lanjut masak dulu, [bunda cayana menepuk pelan bahu tamara,tersenyum tipis dan melambaikan tangan dipintu utama rumahnya]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
iyaa bunda,tamara pamit dulu. [Tamara bersalaman dengan bunda cayana dan bunda alumna terlebih dahulu,lalu dia mulai melangkah menjauh]
Bunda Cayana
Bunda Cayana
hemm,hati hati, [bunda cayana menerima uluran tangan tamara,dia hanya mengangguk singkat]
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
baiklah,kalian kalau ada apa apa nanti bilang ke bunda yaa? [bunda alumna mengingatkan mereka berulang kali,akhirnya mereka pun mulai menjauh]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
iyaa bundaa
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
iya bunda
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
hati hati anak anak ku [bunda alumna melambaikan tangan nya berulang kali]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
kita mau kemana dulu?. [Mereka sudah mulai menjauh,tamara memegang kursi roda rajendra lebih erat,ingin bertanya pendapat rajendra,karna sedari tadi dia hanya diam]
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
tempat terbaik disini, [ranjendra hanya membalas seadanya,masih dengan nada datar dan aura suara yang dingin]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
o-oh baiklah. [Tamara merasa lebih canggung sekarang,jadi dia hanya mendorong kursi roda rajendra tanpa banyak bicara,sesekali ranjendra menunjukan ada apa didepannya]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
nanti,tolong bantu perhatiin jalan yang jelas yaa jen, [tamara bicara agak ragu,takut salah kata,dan tamara mendorong kursi roda rajendra perlahan]
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
oh iya [nada suara ranjendra masih sama,datar dan dingin]
setelah tamara dan rajendra tak terlihat lagi,bunda alumna pun berpamitan kepada bunda cayana
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
cay! aku pulang dulu yaa, mau nyuci baju nihh. [Bunda alumna melambaikan tangan kepada bunda cayana,dia tersenyum dan mulai beranjak pergi]
Bunda Cayana
Bunda Cayana
iya silahkan pergi aja, aku juga mau masak nihh. [Hanya mengangguk singkat, dan mulai berbalik pergi juga]
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Bunda Alumna {alumna prabaswara}
Byee~
Bunda Cayana
Bunda Cayana
Bye
NovelToon

EPISODE 3

NovelToon
𝙎𝙀𝙇𝘼𝙈𝘼𝙏 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼(≡^∇^≡)🌷
NovelToon
Cayana Tamara
Cayana Tamara
apakah kita sekarang sudah disungai jen?jika iya maka ini adalah salah satu tempat terbaik didesa ini, [tamara tersenyum tipis,dan mulai merasakan kesegaran yang berbeda dari sungai yang mengalir]
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
yaa,ini sungai, [ranjendra melakukan hal yg sama dengan tamara,sesekali dia melihat kearah tamara yg tengah menutup mata]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
jangan melihat ku jen! [Tamara membuka matanya,lalu menutup wajah nya karna merasa malu,dia dapat merasakan rajendra beberapa kali melihat nya]
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
ehh,maaf, [rajendra jadi sedikit malu,dia ketahuan menatap tamara]
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
ekhemm!sudah lah,boleh aku bertanya tamara? [rajendra kini menggeser kursi rodanya sendiri,sekarang dia berhadapan dengan tamara,dia menatap tamara dengan serius]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
ehh?bertanya apa jen?silahkan saja,aku akan berusaha menjawabnya. [Tamara mulai merapikan baju nya tanpa sadar,rambut nya juga sesekali dia perbaiki]
ditepi sungai yang mengalir deras,tamara berhadapan dengan rajendra,pria itu menatap tamara yang sibuk sendiri,dia jelas sedang menahan diri agar tidak berekspresi apapun,supaya tamara tidak merasa lebih canggung
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
tamara,bagaimana kamu bisa tau tempat ini?
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
dan maaf,bukan kah kamu tidak bisa melihat?
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
kamu seperti nya begitu tau apa saja yang ada disekitar sini?
rajendra melontarkan begitu banyak pertanyaan kepada tamara,pertanyaan yang sudah sejak awal ingin dia tanya kan,sedangkan tamara terdiam.
Cayana Tamara
Cayana Tamara
kamu ingin tau rajendra? [tamara menunduk menatap rerumputan,sesekali tamara menghela nafas,mungkin ini memang waktunyaa]
Jayantaka Rajendra Prabaswara
Jayantaka Rajendra Prabaswara
iya tamara,aku ingin tau,tenang saja,jika ini mungkin rahasia,aku akan menjaganya, [rajendra semakin mendekatkan diri kearah tamara,perasaan nya semakin menggebu gebu ingin tau,sejujurnya dia sudah tau,tapi untuk lebih detail nya rajendra blm mengetahui nya]
tamara mengangkat kepalanya lagi,dia sedikit terkejut mendengar rajendra yang biasanya bersuara dingin dan hanya berbicara seadanya,kini berbicara dengan panjang dan suara yang semangat,tamara jadi yakin keingintahuan rajendra sangat besar
Cayana Tamara
Cayana Tamara
baiklah,mungkin kamu tidak akan percaya akan hal seperti ini,tapi ini lah kenyataan nya,aku akan bercerita perlahan, [tamara menghela nafas,dan dia memulai ceritanya]
Cayana Tamara
Cayana Tamara
Jadi...
NovelToon

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!