NovelToon NovelToon

BAD

Eps 01 ~ Play Girl

.

.

Los Angeles, sore hari

.

"Kita putus!"

Ucap seorang gadis cantik dengan santai membuat pemuda di depannya membelalakkan mata sempurna.

"Kenapa? Selama ini kita baik-baik saja, kenapa tiba-tiba minta putus?" Bingung pemuda tampan tersebut

"Karna--" Gadis itu menggantungkan ucapannya sejenak "Gue bosan." Lanjutnya

"Loh gak bisa gitu dong, kita pacaran baru dua minggu dan masa lo mutusin sepihak sih?!" Balas cowok itu tak terima

"Ya gimana dong, lo kan tau siapa gue?! Jadi ini resiko yang harus lo terima, Dion."

Cowok yang bernama Dion itu sejenak tak dapat berkata kata seakan dia melupakan siapa gadis cantik di hadapannya ini "Hahahahaa." Tiba-tiba saja dia tertawa "Yah, gw sampe lupa siapa lo. Chelsea si playgirl yang hobinya mempermainkan hati orang."

"Dari awal gw udah peringatin lo jika ini resiko mau pacaran sama gw." Chelsea menyeruput es yang sudah di pesannya sejak tadi dengan santai, lalu kembali menatap Dion "Jangan berlagak pikun."

Dion mengepalkan tangan menahan emosi, sungguh ia menjadi bodoh cuman gara-gara cinta.

Cinta sama seorang playgirl internasional.

Kesal bercampur marah namun tak bisa di ungkapkan dan akhirnya memilih untuk pergi dari cafe tersebut meninggalkan Chelsea seorang diri "Honey... Thanks yah traktirannya. Bye... bye..."

Bukannya merasa bersalah, Chelsea malah melambaikan tangan sembari menyunggingkan senyuman termanisnya pada Dion yang terlihat semakin jauh.

"Woww daebak, lo luar biasa." Seseorang tiba-tiba saja duduk di depan Chelsea hingga membuatnya hampir tersedak karena sedang minum

"Sialan. Gue tendang juga lo." Desisnya merasa kesal namun malah di tanggapi dengan cengiran dari lawan bicaranya

"Ini ke berapa?" Tanya gadis itu sembari menyomot cemilan milik Chelsea dan memakannya dengan santai

"Ini punya gw, Meta!" Sarkas Chelsea menggeplak tangan gadis tersebut hingga sang empu meringis kesakitan "Baru juga empat puluh tujuh."

"What?! You're crazy." Pekik seseorang yang berada di samping Chelsea, dia juga datang bersama gadis tadi "Lo pemecah rekor sebagai playgirl internasional." Ucapnya menggelengkan kepala tak percaya

"Jangan ragukan gw, Citra." Balas Chelsea tersenyum manis "Gak ada seorangpun cowok yang gak terpesona sama kecantikan seorang Chelsea."

"Yaahh... Pd nya kumat lagi." Tukas Meta memutar bola matanya malas membuat Chelsea terkekeh

"Lo gak takut kena karma apa Chel?" Tanya Cita tiba tiba

"Lo nyumpahin gw?" Citra menggelengkan kepalanya cepat, saat Chelsea salah menanggapi ucapannya

Chelsea menghela nafasnya pelan "Daripada lo urusin gw, mending lo urus hati lo itu."

"What?!"

"Gimana? Masih belum move on?" Tanya Chelsea mengangkat sebelah alisnya

"Gak usah bahas, sini!" Kesal Citra langsung merebut minuman di tangan Chelsea dan meminumnya sampai habis tak tersisa

"Anjir lo berdua. Tadi di Meta makan cemilan gw, sekarang lo habisin minuman gw." Chelsea mendengus kesal

"Yaelah pelit amat sih Chel, lagian ini juga di traktir Dion kan?!" Balas Meta mendapat anggukan dari Citra membuat Chelsea hanya bisa pasrah

"Eh Cit, lo beneran belum move on?! Keknya lo harus belajar sama Chelsea deh." Ucap Meta menatap Citra

"Maksudnya?" Citra mengerutkan keningnya bingung

"Belajar jadi playgirl internasional, hahahaa." Jawab Chelsea dan Meta bersamaan di iringi tawa yang menggelegar

"Sesat lo berdua."

Drrtt... drrtt... drrtt...

"Siapa?" Tanya Meta melirik Chelsea karna dering itu berasal dari ponsel milik Chelsea

"Nyokap gue." Tak menunggu lama, Chelsea pun mengangkat panggilan tersebut dan memberi isyarat untuk temannya diam

"Hallo mih, tumben telfon? kangen ya?" Sapa Chelsea dengan pdnya saat sambungan tersambung membuat kedua sahabatnya berekspresi ingin muntah

^^^"Iya kangen sama anak bandel mamih ini." Balas seseorang disana yang tak lain adalah mamihnya, Mona^^^

"Chelsea sih ga heran yah, kan Chelsea emang ngangenin." Gadis itu tersenyum sangat manis sampai membuat siapapun yang melihat akan meleleh terutama kaum adam

^^^"Kamu di D.O?"^^^

Mendengar pertanyaan mamahnya yang tiba tiba dengan nada intimidasi sontak membuat tubuh Chelsea menegang seketika.

"Ah a-apa?! Ha ha haaa... Chelsea? Di D.O?! Hahahaa ma mana ada?" Tawa Chelsea memukul meja pelan sembari menahan rasa takutnya

Sungguh rasanya kedua sahabat laknat Chelsea ingin menyemburkan tawa saat melihat ekpresi ketakutan di wajah Chelsea.

^^^"Kepala sekolah sendiri yang memberitahu mamih."^^^

Chelsea sendiri hanya bisa menelan salivanya susah payah.

Singkat cerita, sejak smp Chelsea seringkali membuat ulah di sekolah sampai membuat dirinya di keluarkan. Jika di hitung dalam negara sebelum pindah, dia sudah sembilan kali di keluarkan.

Hal itu juga yang membuatnya kini terdampar di negara asing karena paksaan kedua orang tuanya dengan tujuan agar bisa bersekolah dengan baik disana. Namun sayangnya, harapan orang tua Chelsea musnah karena dia sama sekali tidak berubah dan kini ketiga kalinya Chelsea di keluarkan dari sekolah di negara tersebut.

Itu artinya jika di gabung dengan sekarang, Chelsea di keluarkan dari sekolah sebanyak dua belas kali. Sungguh rekor yang luar biasa.

Udah terkenal play girl, tapi juga di kenal badgirl. Sepertinya gadis cantik ini sudah tidak terselamatkan lagi.

^^^"Pulang sekarang!"^^^

"Ha?! Apa mih? Pulang? Tapikan-.."

^^^"Kamu sudah di keluarkan, jadi untuk apa kamu disana? Lebih baik kamu pulang sekarang."^^^

"Pulang juga sama kan buat sekolah." Chelsea mengerucutkan bibirnya cemberut

^^^"Tidak."^^^

"Terus ngapain?" Beo Chelsea

^^^"Mamih kawinin kamu."^^^

Gadis berambut panjang itu langsung kicep mendengar ucapan mamahnya.

...\=•\=•\=•\=•\=...

...^^^~Bersambung~^^^...

Eps 02 ~ Pulang

.

"Ish, Chelsea masih muda dan masih kelas dua sma. Masa udah di kawinin."

^^^"Besok harus sudah sampai rumah." Finish Mona langsung mematikan sambungan sepihak karena tak sanggup menghadapi anak semata wayangnya itu^^^

Ingin rasanya Chelsea mengumpat, tapi tidak mungkin ia lakukan karna yang membuatnya kesal adalah mamahnya sendiri. Bisa-bisa dia di kutuk jadi ayam geprek.

"Kenapa?" Tanya Citra penasaran

"Bonyok mo kawinin gue." Jawab Chelsea mengerucutkan bibirnya kesal

"What?! Seriously?" Pekik Meta dan Citra bersamaan

"Tau ah, intinya gue diminta pulang dan besok udah harus sampai." Tutur Chelsea mencoba menahan kekesalannya "Kalian ikut?"

"Eumm... Jujurly gue pengin ikut, tapi semua keluarga gue udah disini jadi gak mungkin gue ikut lo." Jelas Meta memberi penuturan "Gak tau kalau Citra, barangkali dia mau mudik." Lanjut Meta melirik Citra

Perlu di ketahui, Chelsea dan Meta adalah sahabat sejak kecil. Orang tua mereka juga sahabatan bahkan orangtua mereka sampai bersekongkol untuk membuang ah ralat maksudnya menyekolahkan mereka disana karena sama sama biang rusuh di sekolah.

Sedangkan Citra? Mereka baru berkenalan disana yang memang kebetulan satu kelas juga. Di tambah lagi, Citra ternyata orang indo jadi mereka bisa lebih akrab.

"Sorry gue gak bisa." Jawab Citra sedikit tak enak hati

"Kenapa? Ikut gw aja gimana? Lagian lo bilang keluarga lo tinggal di indo." Tanya Chelsea penasaran tapi tak mendapat jawaban dari Citra, bahkan gadis itu terlihat bingung bagaimana menjelaskannya

Tak berselang lama, Chelsea kini paham "Gue mengerti, lo belum siap ketemu mantan lo kan?" Ucapnya sedikit menggoda

"Ah eng-enggak, bukan gitu tapi--"

"Ah elah Cit sans aja kali sama gue, lagian gue cuma bercanda." Kekeh Chelsea "Apa sampai sekarang bonyok lo gak bisa terima dia?" Tanyanya tiba tiba

"Gue gak tau, yang gue tau nyokap bokap gw gak suka sama dia dan itu buat gue--" Citra menundukkan kepalanya mengingat kisah dari percintaannya yang kandas karena tak di restui

Bahkan orang tua Citra sampai memaksanya pindah sekolah keluar negeri hanya untuk memisahkan mereka.

Chelsea menggenggam tangan Citra lembut "Lo punya gue sama Meta, so... Jangan merasa sendiri." Ucapnya tersenyum

Citra menganggukkan kepalanya lalu memeluk Chelsea erat "Aaaa... Terhura gue."

"Woah woah... Gue terlupakan. Apa gue makhluk tak kasat mata?!" Kesal Meta melihat kedua sahabatnya asik berpelukan tanpa mengajak dirinya

"Sorry, lo gak di ajak."

"Sialan lo Chel." Sungut Meta menatap Chelsea kesal, tapi tiba tiba saja dirinya di tarik Citra agar ikut berpelukan

Dan berakhirlah mereka bertiga berpelukan layaknya teletubbies.

"Jadi gue sendiri nih?" Tanya Chelsea menatap kedua sahabatnya setelah berpelukan

"Iya."

"Huwwaaa tega bener kalian ninggalin gue sendiri, apa kalian gak kangen ma gue?" Drama Chelsea di mulai

"Gak kebalik? Lo yang ninggalin kita." Tukas Citra tak terima

"Masa sih?"

"Iya Chelsea Putri Aurora."

Chelsea Putri Aurora, gadis cantik berusia 17 tahun yang menduduk kelas dua sma. Sifat bobroknya sudah tidak bisa tertolong lagi, dan dia di juluki Playgirl internasional.

***

Indonesia, pagi hari

"Huftt.." Seorang gadis cantik menghirup udara segar di bandara yang terdapat di ibu kota negara tersebut

Setelah mamahnya meminta Chelsea pulang, dia langsung memesan tiket pesawat dan sungguh keberuntungan baginya karena dia langsung mendapat jadwal penerbangan malam itu juga.

"Ckck mamih nyuruh gue pulang mendadak tapi sama sekali gak ada persiapan?! Paling enggak sambut pakai red carpet kek, lah ini? Gue sendirian disini dan berasa kek orang ilang." Gerutu dirinya karena saat ini dia berada di luar bandara dengan menyeret koper besar

Chelsea kesal?! Tentu saja. Orang tuanya meminta dia pulang, tapi sama sekali tak ada penyambutan atas kepulangannya. "Oh my god." Geramnya tertahan

"Non Chelsea?!" Seseorang menghampirinya dan tentu saja Chelsea mengenal sosok itu yang tak lain adalah supir pribadi ayahnya

"Bukan." Ketus Chelsea akibat menahan kekesalannya

"Loh, masa iya saya salah orang?!" Beo pak Amin bingung membuat Chelsea makin geram "Ya sudah, saya permisi dan maaf sudah salah orang." Lanjutnya lalu melangkah meninggalkan Chelsea yang sedang menganga tak percaya

Bisa bisanya supir ayahnya itu tidak mengenali dirinya yang cantik itu, padahal dia sudah bekerja sangat lama bahkan dari Chelsea masih kecil.

"PAK AMIIINN." Teriak Chelsea membuat sang punya nama mematung tak dapat bergerak dan merasa dirinya akan di terkam macan galak.

***

Sebuah mobil hitam terlihat memasuki rumah mewah dengan tiga tingkat. Setelah berhenti, seseorang keluar dari dalam mobil dan segera melangkah kesisi lain untuk membukakan pintu seseorang.

"Silahkan Non." Ucap pak Amin berusaha seramah mungkin pada seseorang yang di bukakan pintunya

Chelsea malas menjawab lantaran masih kesal atas kejadian tadi. Ia langsung keluar dan berdiri menatap rumah yang sudah tiga tahun ini di tinggalkan.

"Biar saya saja." Ucap Chelsea saat melihat pak Amin hendak membawa kopernya masuk ke dalam

"Tapi Non-..." Pak Amin terdiam sejenak saat melihat tatapan Chelsea "Ah baiklah, ini Non." Akhirnya dia memberikan koper itu pada yang punya

Dengan langkah pasti, Chelsea langsung memasuki rumah sembari menyeret koper yang cukup besar itu.

'Nona kalo marah, menyeramkan.' Batin pak Amin melihat kepergian sang majikan mudanya

Langkah Chelsea terhenti saat tak sengaja mendengar suara beberapa orang dari ruang tamu.

"Jodohkan saja, biar dia bisa lebih dewasa." Ujar seseorang yang begitu berarti di hidup Chelsea, dia adalah Tuan Rama ayahnya

"Aku sangat setuju, lagipula anakmu gadis yang cantik." Balas seseorang yang Chelsea sendiri tidak kenal

'What the ****! Gue beneran mau di jodohkan? Apa sama lelaki itu? Sama om om?! Oh my god.' Batin Chelsea menjerit sembari menutup mulutnya tak percaya

"Anakku itu bandel sekali, jika di hitung sudah ke dua belas kalinya dia di D.O. Bahkan dia sangat manja dan sering menghamburkan uang." Tutur Rama sedikit lesu "Makanya ku nikahkan saja dia, biar lebih dewasa." Lanjutnya sumringah

"BIG NO!" Seru Chelsea tak bisa menahannya lagi dan keluar dari persembunyian

Sontak membuat mereka yang disana menatapnya.

...\=•\=•\=•\=•\=...

...~Bersambung~...

Eps 03 ~ Pergi dari rumah

.

"Kamu sudah pulang?" Tanya Rama seolah tak peduli teriakan Chelsea barusan "Kalau masuk salam dulu sayang."

"Assalamu'alaikum." Salam Chelsea sejenak melupakan kekesalannya

"Wa'alaikumsalam." Balas mereka yang disana

"Chelsea gak mau pih." Serunya lagi nampak kesal

Rama sedikit mengerutkan keningnya bingung, lalu dia kembali ingat maksud ucapan putri semata wayangnya itu "Kamu harus mau." Ucapnya tersenyum penuh arti

"Pih, Chelsea masih sma kelas dua." Dia menunjukkan kedua jarinya "Masa udah di jodohin?! Dan lagi ini bukan zaman siti Nurbaya. Ah papih kuno banget dah."

Rama menghela nafasnya pelan lalu melirik sosok lelaki di sampingnya itu sembari memberi isyarat.

"Sepertinya kamu tidak bisa menolak." Tutur pria itu membuat Chelsea bingung dengan siapa sosok pria itu "Ah kamu belum mengenal saya? Perkenalkan saya Edwin."

"Aduh om, saya tidak tahu dan tidak ingin tahu siapa om Edwin itu. Yang jelas saya tidak mau di jodohkan, apalagi sama om." Tukas Chelsea membuat kedua pria di hadapannya saling pandang

"Sayang, dia--"

"Chelsea tidak mau pih. Papih harusnya bisa ngertiin Chelsea."

"Astaga sayang, okay maafin papih dan sebenernya kamu harus tau kalau papih itu--."

"Tidak mau." Potong Chelsea terus menerus tanpa mau mendengar penuturan ayahnya "Chelsea tidak mau di jodohkan."

Rama terlihat hampir tertawa namun tertahan, lalu berkata "Sayang, dengerin papih dulu ini--"

"Papih, berapa kali Chelsea katakan?! Kenapa papih seenaknya aja sama Chelsea?!" Gadis itu tak habis pikir "Dimana mamih?" Tanyanya

Bukannya menjawab, Rama malah sepertinya enggan memberi jawaban.

"Ck kalau papih jodohin Chelsea cuman gara gara Chelsea bandel, Chelsea di DO, dan Chelsea boros." Dia menggantungkan ucapannya sejenak "Yaudah Chelsea akan berubah."

"Berubah?" Beo Rama

"Ya, Chelsea bisa buktikan kalo Chelsea bisa berubah jadi pribadi lebih baik, lebih hemat dan bisa mandiri." Ucap Chelsea penuh percaya diri

"Papih tidak percaya." Balas Rama santuy

"What?!" Pekiknya tertahan "Chelsea pergi dari rumah ini tanpa membawa apapun." Dia menyerahkan dompet beserta isinya pada Rama yang dipaksa untuk menerima

'Mwehehee... Pasti papih ga tega kalo gue pergi, apalagi gak bawa apa apa. Pasti papih takut gue jadi gelandangan.' Batin Chelsea menduga

"Silahkan." Jawab Rama santai bahkan ia melipat kedua tangannya membuat Chelsea melongo tak percaya

"O-oke fine. Chelsea pergi." Finishnya langsung melangkahkan kaki keluar sambil berharap ayahnya akan memanggil dan menghentikannya

"Tunggu."

"Ya?" Chelsea langsung berbalik saat mendengar seruan ayahnya "Papih gak tega kan kalo Chelsea pergi."

"Tidak. Tapi ini untuk bekal kamu diluar sana." Jawab Rama menyodorkan uang seratus ribu pada Chelsea karena dia tau anaknya itu tidak mempunyai uang sama sekali

Ingin rasanya Chelsea berteriak dan mengumpat sang ayah "Tidak mau." Ucapnya penuh gengsi

"Tidak mau ya sudah." Rama hendak memasukkan uangnya kembali kedalam dompet

"Eh tunggu." Chelsea tiba tiba merebut uang itu dari tangan ayahnya "Aku pergi." Lanjutnya langsung pergi dari sana sembari menyeret koper besarnya

"Kau yakin?" Tanya Edwin pada Rama yang tengah menatap kepergian anaknya

"Aku--" Belum sempat Rama menjawab sudah terdengar suara seseorang yang datang kesana

"Loh, kemana Chelsea?" Tanya orang itu sembari membawa sesuatu di tangannya dan meletakkan di atas meja

"Pergi." Jawab Rama santai dan duduk di sofa single

"Apa?! Pergi?! Bagaimana bisa?" Pekik Mona sang istri "Edwin? Apa yang terjadi?" Tanyanya menatap Edwin

Mau tak mau Edwin harus menjelaskan apa yang terjadi barusan pada Mona karena sepertinya Rama enggan menceritakannya.

"Awwss... Kenapa sih mih?" Rintih Rama tiba tiba mendapat cubitan dari istri tercintanya

"Papih yang kenapa?! Kenapa papih biarin Chelsea pergi?" Mona menatap galak suaminya

"Dia yang mau." Balas Rama tanpa beban sedikitpun

"Astaga papih, kenapa jadi begini coba?!" Mona merasa tak habis pikir dengan apa yang terjadi "Papih kelewatan, dari awal kan niatnya cuma ngeprank Chelsea aja."

"Ya papih tau, anak kamu yang baperan dan main potong ucapan papih."

"Anak aku anak kamu juga." Seketika Rama kicep mendengar ucapan istrinya

"Bisakah kalian diam? Kalian terlalu cerewet makanya anak kalian juga kayak gitu." Kata Edwin asal ceplos yang langsung mendapat tatapan tajam dari pasutri itu

"Oh ya ampun, kita cuma mau ngeprank princess karna ini hari ulang tahunnya. Tapi kenapa dia malah terusir dari rumah." Mona seperti kehabisan kata kata

Ya memang masalah perjodohan tadi sebenarnya hanyalah sebuah prank karena ini hari ulang tahun Chelsea, tapi dia malah menanggapinya serius. Dan perlu di ketahui, Edwin itu hanyalah sahabat dari ayahnya yang memang sangat dekat.

"Sudahlah mih, justru ini bagus buat anak kita."

"Bagus apanya?!" Sarkas Mona

"Ya bagus, dengan begini dia bisa lebih bertanggung jawab, bisa mandiri dan juga ga bandel lagi." Tutur Rama mencoba memberi penjelasan

"Benar kata suamimu. Lagian kalau Chelsea ga bisa hidup sendiri, dia pasti langsung pulang." Edwin menyahuti ucapan Rama

Mona menghela nafasnya pelan, dia merasa tidak yakin.

"Berhubung Chelsea sudah pergi, kue-nya buatku saja." Seru Edwin sembari mengambil kue yang tadi di bawa Mona dan memasukkanya kedalam mulut

Kue tersebut sebenarnya untuk Chelsea yang bahkan sudah terdapat lilin angka 17 dan bertuliskan Happy Birthday Princess.

Rama dan Mona hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah Edwin yang memang absurd.

...\=•\=•\=•\=•\=...

...~Bersambung~...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!