NovelToon NovelToon

Selfie

01. rival

karya pertama, semoga suka. jika ada typo dan kata yang salah mohon di maafkan.

...jangan lupa like dan ninggalin komentar di bawah...

...*...

...*...

...*...

...*...

...*...

Lonceng telah berbunyi menandakan jam istirahat sudah di mulai, kelas yang tadinya penuh sekarang semakin berkurang lantaran siswa lainya ingin mengisi kekosongan perut di kantin.

Di kelas 11 IPA 1 terdapat dua insan yang sibuk membereskan alat belajarnya agar cepat-cepat keluar dan menuju kantin. sebenarnya kedua gadis itu biasanya makan di kelas karna selalu membawa bekal dari rumah. nancy yang selalu membawa bekal, sedangkan selfie selalu nebeng makan dengannya. tetapi hari ini, nancy kelupaan membawa bekal lantaran buru-buru ke sekolah.

"lo mau beli apa sel?." tanya seorang gadis yang duduk di sebelah selfie, gadis itu bernama nancy. gadis yang baru saja melepaskan kacamatanya itu menatap selfie yang sibuk dengan alat belajarnya.

"apa aja yang penting masuk perut." jawab selfie setelah selesai dengan urusannya

"batu sama kayu mau? Kan bisa masuk perut"

"iya kalau gue telan." selfie memutar bola matanya malas, ia malas sekali bercanda dalam keadaan perut keroncongan.

"lo nanya gitu emang mau traktir gue?." wajah selfie sumringah jika berkaitan dengan gratis, gadis ini selalu semangat jika ada yg mentraktirnya makanan. bukan itu aja jika ada makanan yg nganggur di kelas akan dia ambil tanpa memberitahu orang itu.

"ogah... Lo punya duit sendiri beli sendirilah," ketus nancy lalu berdiri dari duduknya.

"ini semua karna lo gak bawa bekal. kalau lo bawa kan gue bisa hemat uang."

"dihh ngarep bener lo."

nancy mengamati temannya itu dengan seksama. wajah selfie sedikit pucat dengan Kerutan hitam di bawah matanya."lo kayak lesu amat."

mendengar itu selfie menghela nafas berat. nampak sangat jelas raut kelelahan di wajah cantiknya itu."alasannya karna gue lapar.....dan semalam gue habis meneliti bintang pake teleskop."

selfie sangat menyukai bintang. gadis keturunan Australia-indonesia itu memiliki hobi mengamati bintang di balkon kamarnya. karna tak ingin sia-sia dengan hobinya, selfie sampai masuk ke club Astronomy di pusat kota untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang luar angkasa.

"sebentar les lagi gak?." tanya nancy

selfie menggeleng, "gak, lo kan tau jadwalnya dua kali seminggu."

selfie menatap nancy sambil tersenyum miring. sebuah senyuman penuh kebanggaan."lo tau? gue jadi murid paling jenius di sana dan membuat para senior terkagum."

nancy memutar bola mata malas, jika hal ini ia gak heran lagi dan dia akui itu. walaupun selfie ceroboh dan terkadang membuatnya pusing, namun gadis itu sangat cerdas di bidang akademik. nancy juga tidak tau kenapa selfie bisa secerdas itu.

"ayo buruan sel....keburu kantin penuh." desak nancy yang dari tadi menahan lapar.

"lo tau kan gue miskin." titah selfie yang bangkit dari duduknya. kedua gadis itu melangkah ke depan kelas sembari bercanda. namun, tepat di pintu kelas selfie hampir saja terjatuh saat seseorang menyenggol kakinya.

Seorang gadis cekikikan sambil tersenyum penuh kemenangan ke arah selfie. dia adalah violet flora, gadis yang menjadi rivalnya selfie selama ini. entah apa yang selalu dia ributkan, gadis itu selalu mengganggu selfie. tentu saja selfie ikutan melawannya, dia bukan gadis lemah yang diam saja saat di tindas.

melihat violet yang tersenyum seperti itu terlihat sangat menjijikan bagi selfie. gadis kurang ajar itu sangat menyebalkan dan tidak ada ramah ramahnya, namanya saja violet flora, tapi dalam dirinya tidak ada sifat seperti bunga indah itu.

dengan tenang selfie melangkah menuju violet hingga jarak mereka hanya tersisa 1 meter.

"gue tau lo iri sama gue, jadi ayo kita ke kantin dan traktir gue makan." ucap selfie tepat di hadapan violet dengan menekan kata iri.

"dih.....udah ngatain orang malah minta traktir. lagi pula siapa yang iri sama lo, iri karna Lo tuli ya?....Hahaha". violet tertawa mengejek di hadapan selfie, sementara selfie hanya menatap gadis itu datar.

"ada gunanya kok, gunanya supaya gak dengar mulut lo yang setan tu."

"ck... Seharusnya yang iri tu lo bukan gue, gue kaya gak kayak lo gratisan mulu."

"gue juga kaya tapi duit gue di tabung dan sisanya gue jajan." selfie memang tipe penabung, uang nya juga dia sisain untuk jajan dan beli novel.

"gue cantik, kaya, populer lagi." sahut violet tidak mau kalah

"gue lebih cantik, kaya , pintar. lo tau kan gue paling pintar di sekolah, populer juga tuh, banyak temannya lagi." selfie mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum miring

"mana ada yang mau temanan sama anak cacat kayak lo?." sinis violet

"banyak kok, siapa sih yang gak mau temanan sama selfie nathalie." selfie menoleh dan melihat segerombolan gadis kelas 10 yang berjalan di dekat mereka.

selfie mengangkat tanganya dan mememanggil para gadis itu." heii....mau gak temanan sama gue?!!..".teriaknya membuat langkah gadis-gadis itu terhenti

"itu kan kak selfie. Jelas mau kak! kami mau jadi teman kakak." teriak salah satu gadis di antara mereka dengan mimik senang, sedangkan temannya yang lain menganggukan kepala setuju.

melihat hal itu selfie menoleh pada violet seraya mengangkat kedua alisnya bangga.

"gimana ha?."

"cihhh." violet mendengus kesal

tak mau kalah violet menoleh pada mereka dan mengatakan hal yg sama seperti selfie .

"sama gue mau gak, pasti mau kan?"

"gak.... Ogah"

"sok"

" sombong"

"bodoh"

"caper "

Ucapan para gadis itu secara berurutan dengan menunjukkan mimik tak senang pada violet, membuat selfie tersenyum senang dan cekikikan. apalagi saat melihat wajah merah violet yang menahan malu.

" bwahahaha!!! mampus kan lo. udah bodoh, bikin malu pula."

nancy hanya memutar bola matanya malas melihat pertikaian di depannya ini. ini bukan hal yang baru lagi baginya karna selama ini nancy harus menulikan telinga dan membutakan matanya saat terjadi perkelahian di antara keduanya. nancy tau kalau dua manusia bodoh itu sebenarnya ingin berteman tapi gengsinya kegedean.

"sampai kapan kalian begini?." kesal nancy, gadis itu menoleh pada selfie." selfie, bel masuk akan segera berbunyi nanti kita gak sempat makan." nancy menarik tangan selfie agar lebih menjauh dari violet .

kini nancy menatap violet dengan tatapan datar dan dingin." dan lo violet mending lo pergi deh, gue capek dengar mulut lo yang asem itu."

sedikit sakit hati violet mendengar kata-kata kasar itu dari mulut nancy. hal itulah yang membuat violet semakin membenci selfie. bagi violet, selfie itu adalah perebut sejati. seorang yang telah merebut segalanya darinya.

namun, dalam pandangan nancy sebenarnya violet sengaja mencari masalah dengan selfie agar gadis itu bisa memiliki alasan untuk bersama mereka. karna hanya dengan bertengkar dengan selfie lah violet bisa berinteraksi dan selalu dengan dua gadis itu.

"hehe sorry...kelamaan ya?." sepertinya selfie melihat aura tak sedap dari muka nancy, gadis itu mungkin akan marah padanya. terlihat dari tatapannya yang tajam seolah akan menguliti selfie sekarang juga.

"banyak bacot buruan." nancy meninggalkan selfie yang masih diam di tempat

"tungguin gue cucumber!."

"cepatan carrot." sahut nancy tanpa berhenti

cucumber🥒 adalah nama panggilan sayang selfie ke nancy, sedangkan carrot 🥕 adalah nama panggilan sayang nancy ke selfie.

di balik tembok seorang gadis melihat interaksi keduanya dengan wajah kesal. dia telah di permalukan oleh selfie di depan adek kelas. dan juga, si nancy bodoh itu selalu membuatnya kesal dengan membela selfie. oh ya satu lagi, selfie selalu tersenyum padanya jika violet menghinanya membuatnya merasa terkalahkan.

...🌿...

Suasana kantin begitu ramai sesuai dengan dugaan mereka. hampir tidak ada meja dan kursi yang tersisa satupun untuk duduk. suara riuh dan canda tawa dari siswa-siswi begitu menyebalkan bagi keduanya.

lagi pun, salah mereka juga karna tidak mau datang dengan cepat.

nancy dan selfie menghela nafas panjang, sepertinya akan sangat sulit mendapatkan meja di sana. perut yang keroncongan menambah kemalangan mereka.

"sudah gue bilang bego! kalau ada violet gak usah diladenin. kan sekarang kita jadi gak kebagian meja. mana gue udah laper benar lagi." sentak nancy dengan menjitak kepala selfie lantaran terlalu kesal.

"maunya gitu tapi muka violet ngeselin sih."

"shhh.. lu mukul gue kekencangan bego." lanjut selfie sambil mengusap kepalanya

selfie celinguk kesana kemari berusaha menemukan kursi yang kosong. entah kenapa hari ini kantin sangat ramai, padahal di hari-hari sebelumnya kantin terasa sepi lantaran banyak yang membawa bekal. ketika sedang mencari - cari harapan, selfie melihat meja yang masih menyisakan dua bangku.....tapi tunggu, orang yang sedang duduk di sana yang begitu mengejutkan dan membuat mood selfie semakin buruk.

orang itu adalah zayn dan teman temannya, ketua club olahraga dan cowok populer di sekolah. tidak ada yang berani duduk dengan mereka karna zayn tidak suka di ganggu oleh orang lain selain gengnya.

ya, itu berlaku bagi orang lain, bukan kepada selfie dan nancy yang sangat berani dengan para cowok itu.

"nancy lo gak usah traktir gue."

nancy mengkerutkan kening mendengar ucapan selfie. tidak biasanya selfie menolak traktiran dari orang." lagi pula siapa yang mau traktir lo."

nancy yang melihat selfie terseyum pada satu arah perlahan mengikuti arah pandang gadis itu

nancy paham kali ini. ia menoleh pada selfie dan saling tersenyum miring" uang aman hari ini." ucap keduanya kemudian berjalan ke arah meja yang sedang di duduki oleh geng zayn.

sementara zayn dan gengnya bersikap biasa saja ketika tempat mereka di duduki oleh selfie dan nancy. beda jika itu orang lain, mereka pasti tidak segan - segan memarahinya.

sama halnya dengan violet yang sering bertengkar dengan selfie. zayn dan selfie juga sering bertengkar dan mengejek satu sama lain. dan hal itu menjadikan selfie wanita satu satunya yang berani memukul zayn. tapi hal itu justru membuat mereka terlihat kalau keduanya saling menyukai.

...selfie nathalie...

nancy

violet flora

02. zayn silviyar

... Jangan lupa like dan ninggalin komentar di bawah...

...*...

...*...

...*...

...*...

...*...

lapangan voli sekarang di sisi oleh 4 orang yang akan bermain. mereka tak lain adalah zayn, ricko, reyno, dan raka. mereka bertiga adalah sahabat dari zayn. keempatnya telah menjalin persahabatan sejak duduk di bangku sekolah dasar. sebuah persahabatan yang sudah terjalin begitu lama.

saat ini mereka tengah bermain voli lantaran kelas mereka tak ada guru yang masuk, alias jamkos.

4 orang yang gila dengan olahraga itu begitu bersemangat menguasi lapangan voli. mereka di sebut sebagai atlet sekolah. karna keempatnya memiliki hobi berolahraga. hampir semua olahraga di sekolah ini di kuasai oleh keempatnya, dari sepak bola, basket, voli, renang dan baseball.

suara terikan dari para cewek-cewek menggema dari lantai atas melihat latihan mereka. sebenarnya apa yang mereka lihat? Pertandinganya, atau para cogannya?. namun, hal itu tidak di gubris oleh keempatnya karna itu hal yang biasa. bahkan mereka senang jika ada yang mengagumi ketampanan mereka.

tim di bagi menjadi dua orang yaitu zayn dengan raka, reyno dengan ricko.

mereka sudah bermain sejak setengah jam yang lalu dengan poin 23 - 19 . Tim zayn 23 dan reyno 19. tepat ke poin 24 bel istirahat pu berbunyi, membuat mereka berhenti dan tidak melanjutkan permainan.

"akhirnya bunyi juga tuh bel, dah capek gue nunggu dari tadi." ucap ricko yang langsung mengambil sapu tangan lalu mengelap keringat yang membasahi wajahnya.

"trus permainannya gimana? nanggung banget tadi loh, satu poin lagi 25." timpal raka yang lagi semangatnya karena hampir menang.

"biarin aja, lagi pula kita kan hanya bersenang-senang sambil menunggu istirahat." kali ini zayn yang bersuara sambil membuka penutup botol air mineral. cowok itu langsung meminum air itu hingga tersisa setengah.

"langsung gas aja lah ke kantin keburu rame, malas gue antri nanti." kata reyno

"setuju, takut makanannya habis nanti." sahut ricko sambil berjalan cool, namun cowok itu terjatuh hingga wajahnya mencium aspal lantaran tapi sepatunya belum di ikat.

3 kawannya yang melihat itu serentak tertawa alih alih membantu ricko yang kesakitan.

"sialan lo pada."

"santai bro." reyno membantu ricko berdiri setelah meredakan tawanya

tanpa berlama lama lagi keempat sahabat itu menuju kantin dan memesan makanan mereka. sesuai dugaan mereka kalau kantin saat ini ramai.

setelah menunggu beberapa menit, akhirnya makanan yang di pesan pun tiba. zayn memesan nasi goreng dengan sepiring kecil nuget, ricko memesan bakso, reyno sama dengan zayn, sedangkan raka mie goreng.

"lo bosan hidup atau cari cara masuk rumah sakit?." tanya raka yang melihat ricko menuangkan banyak sekali sambal ke dalam baksonya .

"gak keduanya, yang begini lebih enak ada tantangannya gitu."

"pedas banget lah woi! gue lihat aja dah enek apa lagi lo yang makan." reyno bergidik ngeri melihatnya, ia reflek meminum jus jeruk miliknya.

melihat itu zayn hanya tersenyum dengan tingkah laku sahabatnya. kemudian lelaki itu mendongak menajamkan pandangannya ke sekitar kantin seperti mencari sesuatu yang tak kunjung datang. hal itu tak luput dari pandangan sahabatnya.

"zayn lo lagi nyari si tul-." belum sempat lagi raka meneruskan perkataannya, zayn sudah memandangnya dengan tatapan tajam dan membunuh.

"idih kan kenyataan." gumam raka mengalihkan pandangannya. sejujurnya ia juga takut dengan tatapan tajam temannya itu.

"gue gak suka lo pada ejek dia!." tegas zayn dengan suara sedikit meninggi.

" Akhhhh...!!!." teriak raka karna zayn baru saja menginjak kakinya dengan kuat. sepatu zayn yang besar dan kuat itu tentu saja terasa sangat menyakitkan di kaki raka.

"bucin tapi caranya beda." bisik ricko pada reyno yang sedari tadi memperhatikan keduanya.

reyno mengangguk setuju," tapi emang cocok kan secara selfie cantik banget."

ricko manggut-manggut, dia akui selfie adalah gadis paling cantik yang ia temui di sekolah ini. ya walaupun selfie mempunyai kekurangan, tetapi hal itu tidak menutupi kekurangannya.

saat sedang asik bercengkrama, mereka kedatangan tamu tak di undang. dua orang yang sangat menyebalkan bagi mereka. tanpa di suruh, orang itu langsung duduk di samping zayn yang kosong. dan tanpa bertanya lagi dia mengambil nugget yang zayn belum di sentuh itu. sementara zayn hanya menatapnya dengan tatapan tajam.

"apa?...siapa suruh nuget di anggurin. dari pada setan yang makan kan lebih baik gue." Ujar gadis itu yang tak takut dengan tatapan zayn.

" lo kan setanya." cibir ricko yang melirik selfie sekilas dan melanjutkan makannya.

"gak salah? Bukanya lo raja setanya ya? makan darah begitu kayak vampir." sahut nancy yang memasuki kecap ke dalam bakso ricko membuat cowok itu tersentak kaget.

"kok lo masukin sih anjir!! kagak enak lagi ni."

tntung saja tidak baksonya belum di aduk nancy. jadi ricko masih bisa membuang kecapnya dan membiarkan nancy mentertawakan dirinya.

raka menyenggol lengan ricko dan mendekatnya kepalanya ke telinga cowok itu." calon istri mu tadi sedang layani lo tolol!?." Biskinya

seketika ricko melebarkan matanya" nanc ambilin kecap lagi dong." pintanya memelas

"ck!..gue tau ada maksud tersembunyi dari ucapan lo ya rick, jangan harap deh." ketus nancy

"hahaha kasian di tolak." ejek selfie membuat ricko memicingkan matanya.

"buk pesan mie rebus satu sama es teh manis ya, zayn yang bayar." teriak selfie pada buk kantin setelah menghabiskan semua nugget milik zayn tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"sejak kapan gue traktir lo?. udah habisin makanan gue lagi."

"gue tau uang lo banyak, supaya gak terbuang cuma - cuma mending traktir gue zy. makan itu lebih menguntungkan."

"untung buat lo rugi buat gue." zayn memilih untuk mengalah saja dari pada ribut dengan gadis ini di kantin. karna ia tahu, jika keduanya sudah ribut pasti

" gue gak di traktir juga ni?." tanya nancy pada zayn

"tentu saja beb. buk pesan satu nasi goreng sama es teh satu lagi ya." bukan zayn yang menjawab melainkan selfie. sementara zayn yang melihat itu hanya menatap tajam dan menginjak kaki selfie di bawah meja.

"HIYAKKK!!." teriak selfie lumayan kuat hingga membuat seisi orang yang duduk di meja itu sontak terkejut.

" KDRT awas lo kayak gini kalau kita nikah nanti, gue auto ajuin surat cerai."

**bughhh**!

selfie membalas meninju lengan zayn hingga menimbulkan suara keras. suara yang membuat siapa saja pasti akan terasa ngilu saat mendengarnya. sedangkan nancy yang mendengar itu hanya tersenyum bangga melihat tingkah sahabatnya .

"aawww...lagi pula siapa yang mau nikahi lo?"

"yang betul nih gak mau? nanti anakmu bule bule imut gitu loh." selfie tersenyum menggoda ke arahnya

"biarin aja sel, udah di kasih berlian malah gak mau nyesel lo nanti." sambung nancy santai

"yaudah gue nikah aja sama raka "

"ogah nanti anak gue tuli." jawab raka cepat

"its okay sel kan masih ada reyno sama ricko." sahut nancy

"gue kan maunya sama lo nancy." jawab ricko yang memang menyimpan perasaan pada nancy tapi sayangnya cewek itu seolah buta .

"jangan mimpi, gue gak mau punya laki pecicilan kayak lo."

Percakapan mereka terhenti saat makanan pesanan selfie dan nancy sampai.

"memang benar ya makanan yang di traktir itu jauh lebih enak." ujar selfie di sela makannya. tidak mempedulikan tatapan zayn.

" iya kan nyet entah kenapa enak banget."

Sahut nancy

"enaknya makan sambil di temani cewek cantik." timpal reyno senang. ia memang sangat menganggumi kedua gadis itu.

saat sedang makan, selfie tidak berhenti mencicipi makanan yang lain. Ia mengambil ayam raka, dan juga bakso ricko. Jelas mereka tidak marah karna selfie akan memukul bahkan yang lebih parah menghancurkan telur pribadi milik mereka.

"uhhhhhh kenyang banget, makasih ya zayn." selfie tersenyum manis pada zayn, senyum yang begitu mempesona .

"*Cantik, cantik banget*." puji zayn dalam hatinya. ya kali dia muji langsung depan orangnya, bisa jatuh imagenya nanti." hm sama - sama pergi lo dari sini, dari pada buat keributan aja."

"oh ya, ini gak gratis ya lo harus bayar nanti." lanjut zayn

"gue harus bayar pake apa?." tanya selfie bingung. jujur saja dia tidak punya uang untuk saat ini.

"jadi istrinya sel." Imbuh nancy sembari tertawa bersama reyno

selfie menggeleng." gak mau, zayn kasar orangnya nanti gue makan hati dan fisik mulu."

"yang ada dia yang kasar." Cibir reyno karna siapapun tahu kalau selfie sangat nakal dan barbar di sekolah ini.

"ck!...Pergi aja kalian nanti gue ketularan budek lagi. " ucap raka yang jengah melihat mereka.

bukan selfie namanya kalau terpancing hinaan itu. dia menatap raka dan tersenyum padanya. senyum teduh yang membuat orang yang melihat nya merasa nyaman."gue do'ain lo tunanetra biar lebih parah dari gue."

"hahaha, gak sekalian tunawicara biar lo hanya bisa dengar hinaan orang." sahut nancy kemudian ia dan selfie bertos penuh kemenangan melihat raut wajah raka.

Raka menampilkan wajah kesal, sedangkan temanya yang lain hanya cekikikan."gue tampan, kaya, bisa mendapatkan apapun yang gue mau."

Selfie hanya menggelangkan kepala, orang yang satu ini memang narsis."gue tau itu raka....lo tau, pemujaan yang berlebihan tidak sehat."

Selfie bangkit dari duduknya dan mengajak nancy ke kelas karna jam istirahat segera tiba .

"sekali lagi seru juga makan sama kalian, kapan - kapan traktir lagi ya."nancy ikut berdiri dan menepuk pundak zayn keras.

zayn menggoyangkan pundaknya karna dia gak suka di sentuh oleh wanita lain kecuali sangat pemilik hatinya. seorang wanita muda yang cantik dan manis.

"jangan gitu nanti lo jelek." ledek nancy yang gemes melihat zayn.

"emang jelek, duit mereka aja yang ganteng." sambung selfie

Untung bel masuk sudah berbunyi sebelum zayn sempat memarahi keduanya .

"dadah zayn jangan marah ya besok traktir lagi." mereka berdua berlari menuju kelas membiarkan empat laki - laki itu memandang kepergian mereka

zayn tersenyum simpul tanpa mengalihkan pandanganya dari selfie. ia merasa sangat bahagia bisa makan bersama orang yang dia sukai. meskipun setiap hari selalu bertengkar dengannya, namun hal itulah yang membuatnya jatuh dalam pesona seorang selfie.

"sumpah tu dua orang cakep benar dah." Puji ricko membuat yang lainya mengangguk setuju

"apalagi selfie, bule - bule gitu dia cantik banget. wajah yang kecil dan bibir ranum." sahut reyno yang masih membayangkan wajah selfie.

"iya kan anjir, gue aja sering terpesona sama tu cewek, ya walau agak nakal sih." Imbuh ricko kemudian meminum air.

"hehe walau bagaimana pun dia tetap cantik kan gue jadi suka." Setelah mengatakan itu raka merasa atmosfir di sekitarnya berubah. ia berbalik menatap zayn yang sedang menatapnya dingin dan tajam. selalu saja seperti ini. ketika membicarakan selfie dan menganggumi gadis itu, zayn selalu menatap mereka tidak suka.

"gak jadi deh...gue suka violet aja kalau gitu." ujar raka kikuk

"tapi sayang violet gak bersama mereka sih makanya gue oleng ke selfie tadi."Raka tersenyum simpul ke arah zayn.

"ayo masuk! jengah gue lama - lama disini." Ajak zayn seraya berjalan menuju kelasnya.

sementara di sisi lain di sudut sekolah, dua orang gadis tertawa menggema di sepanjang jalan menuju kelas.

"nancy anjir lo bilang kan mau bawa biskuit " . Sewot selfie .

Nancy menahan tawa, wajah selfie sangat lucu dan menggemaskan saat ini. " maaf beb nanti kita beli pulang sekolah ".bujuknya

Selfie masih menampakkan wajah cemberut. " uhh lululuuu anak siapa yang merajuk ini hmm" . Ledek Nancy sambil mengusap dagu selfie

" nancy ahhh ". ketus selfie

nancy berhenti dan menghentikan langkah selfie lalu menunjuk ke arah seseorang yang sedang berdiri di tangga dengan sebungkus biskuit.

Nancy dan selfie saling memandang dan terseyum lalu mereka berjalan mendekat ke arah orang itu.

"minta ya." ujar selfie setelah mengambil biskuit dari tangan violet

Violet terkejut dan mencoba memgambil kembali biskuitnya. "dasar pencuri kembalikan sini."

Nancy mengambil beberapa biskuit dari tangan selfie ."makasih ya besok bawa lagi jangan lupa 3 bungkus."

Violet sangat kesal apa lagi melihat selfie dan nancy makan dengan gembira di depannya.

"awas kalian terlebih lo selfie.. Gue akan buat lo menderita."

"sini balikin!" Violet merebut paksa biskuit nya yang berada di tangan selfie.

"terimalah pukulan gue!!." Violet mencoba meninju wajah selfie tetapi selfie menahan tanganya.

"opsss sorry tapi gue tolak gak terima." Ia menghempaskan tangan violet membuat violet menatapnya kesal

"gue benci sama lo!" Pekik violet wajahnya merah menahan kesal

"lo imut deh violet, ue jadi mau nyubit pipi lo, benar kan nanc? ".

Nancy mengangguk,"iya, wajah lo jadi imut tau bukan kek orang yang lagi marah."

"ihh kalian menyebalkan ". violet berlari meninggalkan mereka yang masih setia melihatnya

"hahah tadi dia bilang mau buat lo menderita, apa dia gak tau kita menguasai seni bela diri." tawa nancy merasa lucu.

selfie terseyum simpul. " walaupun begitu, gue gak akan pernah mau melukainya walaupun dia melukaiku."

Nancy mengehentikan tawanya dan memandang selfie penuh makna,"tidak tega karna mengingatnya lagi?"

selfie mengangguk. " violet sangat persis seperti dia nancy."

**zayn silviyar**

![](contribute/fiction/5991178/markdown/14050153/1668123405271.jpg)

![](contribute/fiction/5991178/markdown/14050153/1668123405270.jpg)

03. rumah

...Jangan lupa like dan ninggalin komentar di bawah...

...*...

...*...

...*...

...*...

...*...

suasana kelas begitu hening, para siswa sibuk dengan soal latihan fisika yang di berikan oleh ibu yani. tidak sedikit dari mereka yang kebingungan akibat soal yang sangat susah. ada yang hanya mencoret-coret bukunya lantaran tidak mengerti sama sekali, ada juga yang menyalin jawaban dari temannya. fisika adalah mata pelajaran yang paling mereka benci.

Jika siswa lain sibuk mengerjakan soal itu dengan sulit. beda hal dengan selfie yang saat ini tengah tidur pulas seperti orang mati suri. gadis itu menggunakan kedua tangannya sebagai bantal untuk menampung kepalanya di atas meja. buku tugas fisika miliknya terlihat sedikit kusut akibat di tindihnya.

melihat hal itu, bu yani menghampirinya. ia yakin selfie sudah tertidur hampir setengah jam yang lalu, terdengar dari suara dengkurannya yang halus seperti tidak ada beban. sesampainya di samping meja selfie, bu yani terus menatapnya dalam, tidak ada satupun yang tahu apa yang ia pikirkan. sementara violet yang duduk di seberang bangku selfie, tersenyum puas menantikan kemarahan bu yani. ia yakin selfie akan di marahi habis - habisan karna tertidur di jam pelajaran.

namun, bukannya membangunkan selfie, bu yani malah mengambil buku latihan gadis itu. dengan gerakan pelan agar tidak membangunkan muridnya. ia meneliti setiap yang tertulis di dalam buku. tulisan yang cantik dan tersusun rapi mampu membuat bu yani betah memandangnya. ia sudah menduga kalau gadis itu telah menyelesaikan tugasnya dengan cara paling menakjubkan. selfie menjawab dengan cara yang unik. terkadang ia sebagai guru tidak mengerti dengan teori yang di berikan selfie. selfie selalu menjawab dengan rumus dan metode yang sama sekali tidak pernah ia ajarkan kepada murid-muridnya.

dengan sebuah senyuman tipis, ia memberi nilai 100++. mungkin hanya itu nilai yang cocok untuk di berikan pada selfie. bu yani menutup buku tersebut kemudian mengelus kepala selfie dengan sayang. ia tidak membangunkan selfie dan kembali melangkah ke meja guru.

Melihat bu yani yang pergi begitu saja membuat violet kecewa. awalnya ia kira bu yani akan memarahi selfie karna gadis itu tertidur saat jam pelajaran. tapi harapan nya pupus karna mengingat selfie adalah anak emas guru karena kejeniusannya.

pandangannya beralih pada selfie yang tertidur pulas tanpa beban. dengkuran yang keluar dari mulut selfie membuatnya berasumsi kalau selfie tidak tidur semalaman. "dia tertidur seperti tak dapat tidur semalam." gumamnya masih menatap selfie.

sekarang ia beralih pada soal yang belum sama sekali ia kerjakan." nih soal gimana nih!." dengan ekspresi frustasi yang terlihat seperti orang putus asa.

bel pulang berbunyi membuat para siswa dan siswi celingukan. mereka takut karna belum selesai mengerjakan soal fisika yang rumitnya minta ampun. ya takut, karna jika nilai mereka di bawah 70, bu yani akan mengurangi nilai mereka, dan yang lebih parah menambah soal tambahan.

"HOAMMM ........Dah pulang kah?." selfie mengerjapkan matanya setelah mendengar bel pulang. ia langsung memasukkan alat belajarnya dan bangkit dari kursi." aku duluan ya, guys." gadis itu tersenyum kepada semuanya lalu keluar dari kelas tanpa menoleh ke arah nancy yang menatapnya dengan kesal.

"dadah cucumber." pamit selfie yang tiba-tiba menunjukkan kepalanya dari pintu kelas. sepertinya gadis itu kembali karna lupa berpamitan dengan sahabatnya.

"mentang - mentang dah duluan selesai, pulang gak ngajak." nancy masih menyisakan beberapa soal lagi. latihan kali ini benar benar menguras otaknya. sudah di pastikan dia akan pulang telat. walaupun nancy termasuk siswa yang cerdas, tetapi tetap saja ia tidak secerdas selfie yang di atas rata-rata.

selfie seperti memiliki banyak bakat, ia hampir bisa di bidang apapun. kepintaran selfie tidak dapat di ragukan lagi. ia telah membawa nama baik bagi sekolah ini. hal itulah yang menjadikan selfie anak emas guru dan anak populer. tapi, ada satu yang membuatnya kalah dari nancy, yaitu seni bela diri. setiap mereka berlatih taekwondo, sudah di pastikan selfie akan kalah dari nancy. hal itulah yang selalu membuatnya pulang ke rumah dengan pakaian yang kotor dan alhasil di marahi oleh ibunya.

"nancy tumben kamu belum selesai?." tanya bu yani heran. pasalnya nancy selalu gercep jika di kasih tugas.

"giman mau selesai, soalnya aja banyak begini, susah pula." cibir nancy sedikit kesal kepada wanita yang sedang cekikikan itu.

"ARGHHH!!.... Sakit kepala gue." Pekik violet memegang kepalanya yang berdenyut-denyut seperti di tusuk ribuan jarum.

nancy menoleh," nomor berapa lo?"

"nomor lima." jawabnya ketus tanpa menoleh

"hahaha ....gue nomor sembilan. nyerah aja deh lo secara lo kan goblok banget."

violet semakin kesal mendengar ejekan nancy. Ingin rasanya ia menendang nancy dan menjualnya ke mafia jahat. tapi tidak bisa, karna nancy jago dalam berkelahi. yang ada nanti ia yang babak belur.

"masih untung lo violet, gue aja baru nomor empat nih." ujar fira lesu, wajah gadis itu sangat kelelahan. ingin rasanya nancy membantu, tapi tidak ia lakukan karna menurutnya, pelajaran harus di selesaikan sendiri. begitu juga dengan selfie, walaupun mereka bersahabat, selfie tidak pernah sekalipun memberi contekan pada nancy.

...🌿...

dalam perjalanan pulang, selfie mengayunkan sepedanya lebih lambat dari biasanya. ia dan nancy memang suka menaiki sepeda saat sekolah, karna menurut mereka, hal itu lebih asik dari pada harus di antar pakai mobil mewah. wajahnya terlihat lebih sendu kali ini, jika anak lain pasti senang saat menuju rumah, tidak dengan selfie. satu-satunya hal yang membuatnya enggan di rumah adalah melihat keharmonisan orang tuanya yang menyayangi karina tepat di hadapannya. mereka seolah sengaja menunjukan bahwa karina adalah satu- satunya putri yang mereka banggakan. dan bodohnya lagi mereka memanjakannya di sofa ruang tamu tepat ketika selfie memasuki rumah dan menaiki tangga.

gadis itu terdiam lama di depan rumah mewah bercat putih. seolah apa yang ia lihat merupakan bangunan bersejarah. rumah yang memiliki halaman luas dan tingkat dua itu terlihat sangat sejuk dan arsi. banyak pohon yang tumbuh dengan rindang. termasuk pohon apel dan pir.

dengan nafas berat ia membuka pintu, mengucapkan salam dan bersiap melihat pemandangan memuakkan. "aku pulang." namun, saat selfie melihat ke dalam rumah, tidak ada siapapun yang duduk di ruang tamu seperti biasanya.

ia baru teringat satu hal, satu hal yang sedikit aneh. yaitu mobil ayahnya tidak terparkir di depan. jadi itu artinya, sang ayah sedang tidak berada di rumah.

wajah yang awalnya lesu dan lelah, berubah menjadi sumringah. ini lah waktunya ia berduaan saja dengan ibunya. gadis itu dengan cepat melangkah ke dapur dan melihat wanita yang di cintainya tengah berdiri di depan oven. sepertinya, ibunya sedang memanggang sesuatu. ia perlahan mendekat dan memeluk sang ibu dari belakang.

"ma aku pulang.... Oh ya mama sedang membuat apa?." tanya nya sambil perlahan melepaskan pelukan.

sarah tersenyum, ia menunduk melihat wajah gadis yang tersenyum cerah itu. putrinya benar-benar cantik jika sedang manja seperti ini.

"hai sayang .... Mama sedang membuat pai apel kesukaanmu."

"hehe... tau aja mama kalau aku sedang menginginkan itu."

"mama kan tau yang di sukai anaknya."

"oh ya ma ayah di mana?."

"ayah katanya pulang telat, kalau karina dia lagi ngumpul sama teman temanya." itulah jawaban yang paling ingin selfie dengar.

jika boleh jujur, sebenarnya selfie sangat senang saat dua orang itu tidak ada di rumah. bukan bermaksud benci atau jahat, hanya saja inilah waktu yang dapat ia gunakan bersama sang ibu. "jadi hanya kita berdua...ayo ma kita habiskan waktu bersama."

"iya ayo makan dulu pai nya." sarah menaruh pai yang baru keluar dari oven itu di atas meja. wangi pai yang baru masak membuat selfie kelaparan. pai yang di panggang dengan kematangan sempurna, dan sedikit hiasan potongan apel di atas. gadis itu berbinar-binar dengan mata yang terlihat seperti bintang. ia duduk di kursi dan melahap potongan pai yang baru saja di suguhi oleh sarah.

"hmmm lezat. ini beneran lezat sungguh." hanya kata itu yang bisa ia ucapkan untuk menggambarkan betapa nikmatnya pai ini. apalagi kenikmatan itu juga berasal dari sang ibu yang menyempatkan waktu menemaninya.

sarah tersenyum hangat tanpa melepaskan pandangan dari selfie. melihat selfie makan dengan lahap adalah puncak dari kebahagiaan.

"bagaimana harimu di sekolah, sayang?."

"seperti biasa, penuh canda tawa."

"tidak ada yang menggangumu kan?"

selfie berhenti sejenak, berusaha mencerna kata yang baru ia dengar. sedetik kemudian ia mendongak melihat tepat ke mata sarah yang teduh. "tidak ma, semuanya tidak pernah melakukan itu."

itu adalah obrolan terakhir mereka sebelum selfie memutuskan untuk diam dan fokus pada makanannya. selfie sesekali menatap ibunya yang kebingungan karna tidak ada pembicaraan. ia kembali lagi pada sepotong pai nya yang tersisa seperempat. memotongnya dan memasukkan ke dalam mulut. gadis itu tidak tau kenapa begitu sulit membuka topik bersama ibunya. meskipun ia adalah anak yang ceria dan ekstrovert, tetapi kenapa sangat susah? selfie melirik pai di hadapannya yang menyisakan banyak tempat. ia tertawa kecil, merasa lucu kalau bagiannya selalu yang paling sedikit.

setelah melahap pai hingga piringnya bersih. selfie segera berdiri dari duduknya da menghampiri sang ibu.

"ayo kita ke atas ma, sebelum mereka pulang." layaknya anak kecil yang menarik tangan ibunya saat melihat sesuatu.

sarah tertawa, ia mengangguk dan mengikuti kemanapun selfie akan membawanya. namun, saat akan menaiki anak tangga, tiba-tiba saja karina yang baru membuka pintu menatap mereka dengan kemarahan. gadis itu menghentakkan kakinya dan dengan paksa melepaskan genggaman ibu dan anak itu.

"mau kemana, ma? bukanya kita udah janjian ya? mama mau bantu aku buatin pr kan?" dengan ekpresi manja yang terlihat memuakkan bagi selfie.

"karina, kamu udah dapat waktu setiap hari dengan mama, mumpung gak ada ayah. aku mau minta waktu itu sedikit saja." bahkan selfie harus memohon untuk mengatakan itu. jika di pikir-pikir memang aneh. sarah adalah ibu kandung selfie, tetapi kenapa karina yang selalu marah? karina hanyalah seorang anak tiri bagi sarah.

sudut bibir karina tertarik ke atas. ia tersenyum miring pada kakak tirinya itu.

"ini mamaku dan aku berhak atasnya, lagi pula mama sudah janji." ia kembali melihat ke sarah yang sedang tersenyum manis.

"iya sayang.... ayo kita lihat pr mu hari ini." ia berbalik menatap selfie. "selfie sayang, maaf ya, mama sudah janji pada karina." begitu entengnya sarah mengatakan hal itu.

selfie menggeleng, "tapi ma aku juga ada pr, mama bisa bantu aku juga kan? selama aku tinggal di sini mama tidak pernah sekalipun membantu ku belajar. mama bahkan tidak tau nilai akademi aku."

sarah menghela nafas,"mama ingin kamu yang membuat tugas sekolah mu sendiri agar kamu bisa pintar. belajarlah mandiri selfie."

sepertinya tidak ada lagi yang bisa selfie pertahankan jika sarah sudah berkata seperti itu. ia menunduk dan mengangguk pelan. sarah selalu menyuruhnya membuat pr sendiri dan mengatakan kalau selfie tidak pintar. padahal tanpa sarah ketahui, selfie adalah murid paling pintar di sekolahnya dan sudah sangat sering memenangkan Olimpiade. hal Itu karna sarah tidak pernah datang ke sekolah selfie dengan alasan mengurus karina. bahkan untuk sekedar menerima rapot pun ia tidak pernah datang. selama ini hanya jesh saja yang mengambil rapot milik selfie.

"iya..... Aku paham lagi pula mama kan sudah janji dengan karina. pergi sana cepat." walaupun ia kecewa, ia tidak pernah sekalipun menunjukan wajah sedihnya. jadi siapapun pasti tidak akan tau kalau gadis itu sedang bersedih. lagi pula ia tidak pernah marah pada karina walau gadis itu lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang tuanya, selfie tetap menyayangi adiknya itu.

selalu seperti ini, baru beberapa menit bersama sang ibu, karina pasti datang entah dari mana. dan ibu selalu menurutinya. sarah selalu berkata pada selfie sebuah kata-kata yang sejujurnya menyakiti telinganya.

"karina telah kehilangan sosok ibu dari bayi, jadi biarkan mama menjadi ibu yang terbaik untuknya."

lantas bagaimana dengan dirinya yang tidak mendapatkan kasih sayang itu bertahun-tahun? bukankah karina sudah puas dengan 12 tahun ini?.

karina adalah anak dari istri pertama ayahnya. ayahnya menikahi sarah karna istri pertamanya tidak kunjung memberi anak. setelah menikahi sarah, dua bulan kemudian sarah hamil. hal itu tentu saja menjadi kebahagiaan bagi ayahnya. ia begitu menantikan bayi yang akan lahir itu. namun, setahun kemudian ibunya karina hamil dan meninggal setelah melahirkannya.

selfie melihat kepergian mereka dengan nanar. bisa ia lihat ibunya tertawa senang bersama karina. jika tidak memiliki janji dengan seseorang, selfie pasti akan menunjukan pada mereka bahwa ia marah, sedih, dan terluka. tapi janji itu membuatnya untuk tidak menunjukannya kecuali disaat terdesak.

selfie naik ke atas menuju kamarnya. tepat saat melewati kamar karina, ia mengintip di pintu yang sedikit menyisakan ruang. memfokuskan pandangannya untuk mencari jawaban. dan yang ia lihat bukanlah suatu yang aneh. ya, itu hanyalah sarah dan karina yang sedang bermain bersama. tidak aneh bukan?

sedikit iri dan tidak terima. tapi gadis itu hanya bisa menghela napas kasar dan menariknya. ia menyemangati dirinya dan lanjut berjalan ke kamar. tempat yang selama ini menerimanya di dalam rumah. Satu-satunya tempat yang terbaik dan normal di rumahnya.

ia membuang tasnya sembarang ke atas tempat tidur. berdiri cukup lama dengan pikiran yang berkecamuk. ia bahkan sampai bosan harus menghela nafas berat. pandangannya menelusuri kamar yang tidak terlalu besar seperti kamar karina. tapi siapa sangka, kalau kamar ini bisa ia sulap menjadi aesthetic. setelah tidak menemukan apa yang akan ia lakukan, selfie memutuskan untuk keluar ke balkon. Satu-satunya hal yang membuatnya bersyukur di rumah ini adalah adanya balkon di kamarnya.

gadis itu duduk di kursi balkon. menutup mata, menikmati hembusan angin yang menggelitik wajah. sepersekian detik kemudian, ia kembali membuka mata dan mengarahkannya ke indahnya langit dan awan. sejenak, perasaannya menjadi tenang. langit yang biru dan tebalnya awan membuatnya melupakan masalah yang mengganggu pikiran untuk hari ini. sepertinya, alam sedang mencoba menghiburnya.

selfie tidak akan menyangka kalau di saat seperti ini pun ada nancy. ponsel yang bergetar dan menuliskan nama cucumber itu sukses membuatnya tersenyum. jari jempolnya menggeser ikon hijau tersebut hingga terdengar lah suara sahabatnya.

"gak tau di untung main pulang aja, gue kira lo nungguin gue di parkiran!!

selfie menjauhkan hp dari telinganya. suara nancy nyaris membuatnya tuli untuk ronde kedua." lo lama sih, buktinya aja sekarang baru selesai kan?."

terdengar hembusan nafas dari sana,"iya udah, tapi kan gue sendiri ".

"btw lo udah makan?"

"udah nancy." gadis itu tersenyum, rasanya sangat senang di perhatikan oleh seseorang. .

"awas kalau belum makan, jika belum lo bisa kerumah gue."

selfie tertawa,"alah bilang aja biar gue kesana dan temani lo pulang kan?"

"hehe tau aja lo... Yaudah sel gue pulang dulu ya keburu sore ni."

"hati - hati cucumber awas jatuh."

"lo kira gue violet yang lemah ha?... Oh ya btw tentang violet, tadi dia pura-pura pingsan untuk lari dari tugas fisika." jelas nancy sambil tertawa mengingat tingkah violet.

"oh ya, masa sih?"

"hahaha iya, dia pingsan. dan awalnya semua percaya tapi pas gue bilang selfie datang dia langsung bangun dan jadi malu."

"hahaha tu anak ya, lucu tau tapi sayangnya gak mau temanan sama kita sih."

"percaya aja deh pasti dia sendiri yang datang pada kita."

"ehh kok malah semakin panjang pembicaraannya... Ok byee."

selfie kembali ceria setelah berbicara dengan nancy. nancy seolah tau kalau ia sedang membutuhkannya sekarang. ia sangat bersyukur bisa berteman dengan gadis itu.

merasa angin membuat matanya lelah, gadis itu masuk ke dalam dan merebahkan dirinya di kasur. sepertinya tidur siang bagus untuk melupakan masalah keluarganya.

beberapa menit kemudian

"Selfie!!."

suara aneh yang terus terdengar membuat selfie terpaksa membuka matanya. ia melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 16:15. dengan langkah gusar ia berjalan ke arah balkon. mencari dimana sumber suara berada. rupanya, saat di periksa. suara itu berasal dari nancy yang sudah rapi dengan pakaian santai, sepatu dan sepatu jogging.

"apa?" di sertai beberapa kali menguap.

"lari sore yuk!." ajak nancy yang berteriak dari bawah.

selfie melebarkan matanya,"ok tunggu!." ia kembali masuk hingga kini tidak terlihat lagi.

nancy menggelengkan kepalanya sambil tertawa pelan, betapa senangnya melihat selfie bahagia karna sesuatu yang sangat sederhana. tapi sepertinya nancy harus merubah ekspresi wajahnya ketika melihat seorang gadis keluar dan menghampirinya.

"apaan sih teriak teriak gak jelas!" cibir karina dengan pandangan tidak suka

"masalah buat lo?"

"minggir lo! gue mau lewat." gadis yang menjadi saudara tiri selfie itu berjalan dan sengaja menabrakkan bahunya dengan kasar pada nancy.

"ehh, jalan masih banyak ya." nancy menarik rambut karina kebelakang sehingga gadis itu mengeluarkan jeritan yang sangat alay.

"wouuu wouuu kenapa nih?." selfie segera melepaskan tarikan nancy dari rambut karina.

"untung lo datang sel, kalau gak tuh anak gue buat jadi botak." ujarnya yang masih menatap tajam karina.

selfie tidak mengerti dengan situasi saat ini. sekali lagi, membaca situasi yang kacau berada di luar kendalinya. apalagi jika situasi itu berhubungan dengan adik tirinya. mungkin saja jika situasi nya berbeda, jika karina adalah adik terbaik, maka selfie akan mengerti dengan segala situasi kacau yang di perbuat oleh gadis itu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!