Berawal dari pertemuan nya dengan atnan seorang lelaki yang terpaut usia 5thn lebih dewasa dari Riani.
Atnan adalah sosok lelaki yang keras dan arogan berbeda dengan Riani yang lembut, pertemuan mereka berawal saat Riani sedang mengantar Riri sahabatnya ke rumah sodaranya.
Riani bertemu Atnan yang kebetulan saat itu rumahnya bersebelahan dengan saudara Riri.
semenjak saat itu mereka menjalin hubungan, hubungan mereka berlangsung selama 2 thn mengingat saat itu riani masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
Riani merasa nyaman bersama Atnan mengingat Atnan 5thn lebih dewasa dari Riani namun siapa sangka mereka menjalani hubungan yang melampaui batas hingga Riani hamil di luar nikah.
Saat sore hari ibu Riani yang merasa ada kejanggalan pada putrinya pun bertanya
"Kamu kenapa rin ko muka kamu pucet kamu sakit?"
"Ga ko bu kayanya riani cuma masuk angin aja soalnya dari tadi pagi mual terus"
Saat ayah Riani pulang ibu Riani, Yuni memcertikan kehawatiran nya terhadap putri mereka pada nya hingga mereka berinisiatip untuk membawa Riani ke klinik.
*
*
Sesampainya di klinik ibu dan ayah riani serasa di sambar petir karna mendengar pernyataan dari dokter yang menyatakan bahwa putri mereka sedang mengandung.
Riani hanya bisa mengis dan meminta maaf kepada ke dua orang tuanya ayah Riani hanya bisa diam menahan emosi dan rasa kecewa kepada putrinya karna selama ini dia selalu bangga pada putrinya mengingat putrinya yang baik dan santun selalu menurut kepada orang tua riani juga selalu menjadi juara kelas tidak luput selalu ada pujian dari tetangga tentang prilaku riani yang selalu ramah dan santun terhadap orang lain.
Memang ayah Riani sedikit melihat perubahan pada sikap anak nya semenjak dia mengenal Atnan pemuda yang anak nya kenalkan sebagai kekasih nya itu.
Ayah Riani Harun sebenarnya kurang suka melihat hubungan anak nya dengan Atnan karna laki2 itu terlihat sangat arogan dan kasar.
Pernah sekali dia melihat Atnan membentak riani karna hal sepele tapi sekarang mau tidak mau Harun harus menikahkan putrinya dengan pemuda itu mengingat anak nya yang kini telah berbadan dua.
*
*
Di paģi hari tenda pelaminan menghiasi kediaman Harun terdengar suara bentakan di sebuah ruangan.
"Apa kamu sudah kehilangan akal?,,kamu ingin manunda pernikahan ini"(bentak harun kepada pemuda yang ada di sebrangnya).
"Ya pa saya belum siap untuk menikah saya masih butuh waktu"(jawab atnan).
Ya pemuda itu adalah Atnan dia berniat menunda pernikahan nya dengan Riani karna dia merasa belum siap dan belum mampu untuk menjadi kepala keluarga.
"Kenapa pikiran itu tidak melintas di benak mu saat kamu menghamili anak ku?"(bentak harun).
Atnan hanya bisa terdiam m3lihat Harun karna baru kali ini dia melihat calon mertuanya nya semarah ini kepadanya ya dia tau kalau calon mertuanya itu memang kurang suka terhadapnya kalo saja riani tidak hamil mungkin harun tidak akan pernah merestui hubungan mereka.
"Aku tidak mau tau besok kamu harus datang bersama keluargamu,!!!,,,untuk melaksanakan akad nikah kalo kamu tidak datang saya akan melaporkan kamu kepada pihak berwajib atas pelcehan terhadap gadis belia!!!!!"(ncam harun).
Atnan pun tidak bisa berkutik dia hanya bisa mengagukan kepala dari pada dia harus hidup di balik jeruji lebih baik dia menikahi kekasihnya.
Setelah acara resepsi selesai kini atnan dan riani sedang berada di dalam kamar
"Rin kita pindah malam ini juga!"(itu terdengar perintah untuk Riani bukan sebuah ajakan)
"Tapi kenapa ka kenapa harus malam ini? disini kan ibu dan bapa masih sibuk untuk beberes pasti mereka membutuhkan bantuan kita".
"Aku ga nyaman disini lagian kalo cuma beberes kan ada mang diman yang bisa bantuin orang tua kamu,,,lagi pula bapa kamu tidak pernah setuju dengan hubungan kita kalo bukan karna kamu hamil mungkin hubungan kita tidak akan pernah mendapatkan restu".
"Tapi ka bapa ga seperti itu bapa itu orang,,,,,"belum sempat Riani menjawab atnan sudah membentaknya sontak riani pun kaget.
"Pokonya kita pindah malam ini juga,,,!!Aku ini suami kamu jadi kamu harus nurut sama suami bukan malah ngelawan" (bentak Atnan sambil menggebrak meja rias yang ada di kamar itu).
Riani pun terkejut dengan sikap Atnan dia hanya terdiam mematung melihat kepergian atnan keluar kamar entah sikap Atnan yang berubah atau Riani yang sebenarnya tidak menyadari sikap Atnan yang seperti ini karna dibutakan oleh cinta,,,,,sesak dada riani menerima perlakuan Atnan.
Akhirnya Riani pun mengalah dia berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi bersama suami nya.
*
*
"Kenapa harus malam ini rin?"...(tanya bapa)
"Ia pa kasian ibu nya ka atnan beliau tinggal sendirian di rumah jadi kami memutuskan untuk pindah malam ini" (bohong riani kepada bapa karna dia tak ingin bapa tau apa yang sebenarnya terjadi).
"Sebenernya ibu dan bapa berat melepaskan kamu nak,,,,,,"(tes,,,air mata ibu pun menetes) karna dia masih belum bisa merelakan anak gadis nya untuk pergi.
Mengingat usia nya yang masih muda Yuni memiliki kehawatiran sendiri terhadap putrinya dia merasa bahwa sang putri masih belum sanggup untuk membina rumah tangga.
Riani pun mengusap buliran air bening yang jatuh ke pipi sang ibu "bu,,,jangan cemas kan ada ka atnan yang bakal jagain riani".
Meskipun sang ibu sedikit ragu karna ia sejujurnya masih ragu bahkan mungkin tidak percaya kepada Atnan kalo laki2 itu bisa menjga putrinya.
Ibu yuni pun mengangguk dan meng iyakan permintaan putrinya mau gimana lagi saat ini dia sudah tidak berhak mengatur kehidupan putrinya karna kini ada yang lebih berhak atas putrinya yaitu Atnan suami Riani.
Ibu yuni pun memeluk riani dengan erat untuk melepaskan kepergian putrinya.
"Rin udah siap?bisa kita berangkat sekarang?,,," (erdengar suara Atnan yang baru saja datang menghampiri mereka).
"Ia ka aku udah siap,,,"
"Nak Atnan bapa titip riani sama kamu tolong di jaga baik riani nya jangan pernah kamu membuat putri bapa menangis,,,!!!" (pesan bapa kepada atnan dengan penuh penekanan saat mengucapkan kata menangis).
"Bapa tenang saja saya tau apa kewajiban saya"(jawab atnan dengan santai).
Ibu sangat kesal melihat kelakuan menantunya itu tapi apa daya karna Riani sangat mencintai pemuda itu entah apa yang riani lihat dari pemuda itu kenapa bisa dia jatuh cinta hingga rela mengorbankan masa depan nya demi pemuda kasar seperti atnan ibu hanya bisa berdoa bahwa putrinya bisa bahagia dengan laki2 pilhan nya,,,.
*
*
Sesampainya di rumah atnan ibu atnan Murni menyambut kedatangan anak dan menantunya
"Kenapa baru sampe nan? "tanya ibu
"Biasa bu ada drama keluarga sedikit,,,, "jawab Atnan
Riani yang mendengar jawaban Atnan pun membuka matanya lebar2 dia tidak menyangka mendengar jawaban dari suaminya yang begitu menusuk dihatinya.
"Kamar Atnan sebelah sana,,,jangan lupa besok kamu harus bangun pagi2 untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga!!!"(titah ibu pada Riani).
Riani menggangkuk kecil.
"Disini kita ga punya pembantu jadi kamu jangan bermalas malasan karna ibu tidak suka punya menantu pemalas".
"Baik bu riani pergi ke kamar dulu,,,,".
"Ya,,,sudah sana!".
Ada yang mengganjal di hati riani dia merasa bahwa ibu mertuanya tidak suka dengan nya dia merasa bahwa ibu mertuanya tidak menginginkan kehadiran nya.
"Hus,,,Rin ga boleh berpikiran negatip,,,kata ibu dan bapa aku harus patuh dan hormat kepada ibu mertuaku layaknya sama seperti kepada kedua orang tuaku".
Pagi2 buta riani sudah bangun dia ingat titah mertuanya kemarin kalu dia harus melakukan tugas rumah tangga dan menyiapkan sarapan untuk suami dan mertuanya,dia berharap jika dia bisa mengambil hati mertuanya dengan berusaha menjadi menantu yang baik dan penurut.
"Aku rasa sudah pas rasanya." gumam riani sambil mencicipi makanan nya
Dia melihat jam yang menempel di dinding menunjukan pukul 06.00 pagi. "Ka Atnan pasti lagi mandi aku harus siapin dulu bajunya untuk pergi ke kantor." Riani melangkah pergi menuju kamarnya,dia menyiapkan kemeja,celana,serta sepatu atnan.
Tidak lama kemudian Atnan pun keluar dari kamar mandi. "Kamu lagi ngapain ?bukan nya tadi lagi nyiapin sarapan"tanya Atnan.
"Eh udah selesai ka mandinya,,,ini aku lagi siapin pakaikan kaka untuk ke kantor."
"Ka,,,kira2 nanti pulang kerja jam berapa?" tanya Riani.
"Mu apa kamu nanyain aku pulang jam berapa?"
"Ga,,,cuma nanya aja,ka kayanya anak kita mau di suapin deh sama ayah nya." goda Riani pada Atnan yang saat itu sedang memakai sepatu dan bersiap untuk turun ke meja makan
"Apaan sih Rin,manja banget jangan manja deh kan bisa makan sendiri lagian kamu juga kan punya tangan yang bisa kamu gunain buat makan." jawab Atnan sambil berlalu pergi meninggalkan Riani yang hanya diam mematung mendengar perkataan Atnan.
Mata Riani mulai memanas dada nya terasa sakit mendengar jawaban dari suami nya. "Kenapa ka,kenapa aku merasa sekarang kamu berubah kamu lebih acuh seakan aku ini tidak memiliki tempat lagi di hati kamu." gumam Riani di dalam hati.
Aktivitas di meja makan,Atnan dan ibu nya sedang menyantap sarapan yang di siapkan oleh Riani. "Ternyata istri kamu pinter masak juga ya sayang makanan nya lumayan enak,dan sekarang ibu ga perlu repot2 lagi bangun pagi untuk mengerjakan pekerjaan rumah."
"Iya bu kan lumayan ibu jadi g terlalu cape sekarang, kan udah ada Riani ibu jadi ga perlu cape2 di rumah,kalau emang ibu butuh sesuatu ibu tinggal panggil Riani aja."
"Iya bu Riani bakal berusaha buat jadi menantu yang baik buat ibu." jawab Riani sambil mengulas senyum di bibir nya dia yang baru saja turun dan menghampiri mereka di meja makan,Riani tidak sengaja mendengar perkataan Atnan tadi kepada ibunya.
"Ya bagus lah setidaknya kamu tau tugas kamu sebagai seorang istri,bukan bisanya cuma nyusahin Atnan aja."
"Atnan kan sudah bekerja keras untuk menafkahi kamu dan anak yang ada di dalam perutmu itu jadi sepatutnya kamu harus berbalas budi kepada aku dan juga anak ku jangan cuma bisanya cuma jadi beban aja." sungut ibu Atnan kepada Riani
"Apa beban,,,,kenapa ibu mertuaku menganggap ku sebagai beban?bukan kah memang sepatutnya tugas seorang suami menafkahi anak dan istrinya." gumam Riani dalam hati,dia merasa sesak mendengar ucapan ibu mertuanya.
Suasana hening s3ketika hanya terdengar suara sendok dan piring yang saling bersautan.
"Bu Atnan pamit berangkat dulu ya." Atnan mencium punggung tangan ibunya lalu melangkah pergi tanpa menghiraukan keberadaan di Riani.
Riani yang hanya bisa menatap punggung suaminya yang pergi menjauh bergumam dalam hat. "Kenapa ka Atnan tidak berpamitan denganku?"
"Hey ngapain bengong ayo beresin semuanya." titah ibu mertua yang mengagetkan Riani pada lamunan nya.
"Iya bu."
*
*
*
Riani yang dari tadi belum bisa tidur karena menunggu kepulangan suaminya yang belum kunjung datang,dia melihat jam yang mnempel di dinding sudah menunjukan tengah malam, "Kamu kemana ka ko jam segini belum pulang sih,mana telpon sama chat aku ga kamu balas satupun".
Tidak berselang lama pintu kamar terbuka Riani melihat sosok yang dari tadi dia tunggu yang sampai membuatnya masih melek di jam segini yang seharusnya tidak boleh di lakukan oleh wanita yang sedang hamil.
"Ka,,dari mana aja ko jam segini baru pulang?"
"Bisa ga,,,ga usah banyak tanya aku cape baru pulang mau istirahat bukan mau dengerin semua pertanyaan kamu." bentak Atnan bukan nya menjawab pertanyaan sang istri Atnan malah menjawab nya dengan nada yang keras.
"Bukan gitu maksud aku ka aku hanya khawatir sama kamu,karna kamu dari tadi g angkat telpon aku kamu juga ga bales chat aku,aku takut kenapa2?"
"Udah ya Riani Andini Putri aku cape aku mau istirahat"
"Ka kenapa,,,ko aku ngerasa kamu berubah semenjak kita menikah,apa aku punya salah?" cicit Riani,,,ya dia mengumpulkan keberanian untuk bertanya kepada suaminya tentang perubahan sikap suaminya itu.
"Apa maksud pertanyaan kamu?"
"Ya ka aku merasa kamu berubah kamu udah ga seperhatian dulu sama aku,apa yang bikin kamu berubah?"
"Kamu mau tau alasan nya,,yakin kamu mau tau?"jawab Atnan sambil menekan kan suaranya.
"Jawaban nya karna anak ini,anak yang ada di dalam kandungan kamu."
"Apa maksud kaka,,salah apa anak ini kepada kaka bahkan dia belum lahir kedunia ini."
"Belum lahir aja udah yusahin apalagi kalo udah lahir,,,gara2 anak yang ada dalam rahim kamu aku terpaksa harus menikah dengan mu,aku harus merelakan masa2 kebebasan ku".
"Deg"
Hati riani terasa sesak dia merasa hatinya tertusuk ribuan panah,dia merasakan sakit yang tak berdarah matanya mulai memanas.
"Tes"
Tid**ak terasa buliran bening jatuh membasahi pipinya dia hanya bisa menangis mendengar perkataan suami nya.
Dia merasa bagai di sambar petir di siang bolong ternyata lelaki yang selama ini dia sayang menyesal telah menikahi nya.
Selama ini dia mengira bahwa Atnan sama bahagianya dengan nya atas pernikahan mereka,tapi ternyata tidak justru sebaliknya Atnan memiliki sebuah penyesalan atas pernikahan nya**.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!