"Badan yang sempurna, kulit yang putih, mata dan rambut cokelat yang indah, disertai dengan nama yang bermakna cantik... Cleo Brissy. Ya, itu aku. Tapi, sepertinya Tuhan membuat sebuah kesalahan ketika menciptakan wajahku. Andai saja aku adalah ciptaan favorit Tuhan, nasibku tidak akan seperti ini.
Wajah adalah segalanya. Bagaimana nasib orang sepertiku yang wajahnya dipenuhi jerawat? Tentu saja jawabannya adalah dirundung.
Lisa, putri tunggal keluarga Haybill. Siswi populer yang disukai banyak siswa dan guru. Tentu saja karena rupanya yang cantik dengan rambut pirang dan mata hijaunya yang indah. Apalagi latar belakang Lisa yang berasal dari keluarga konglomerat Haybill. Sifatnya yang ramah dan baik membuat ia tambah digemari.
Akan tetapi, ada sebuah hal yang tidak semua orang ketahui. Sebenarnya Lisa bermuka dua.
Di mata orang-orang ia adalah sosok yang ramah dan murah senyum. Di mata ku, Lisa adalah orang dengan sifat yang busuk melebihi tumpukan sampah. Diejek, dipermainkan, dipukul, dan dijadikan budak.
Aku sudah capek dan muak. Tapi apa yang bisa kulakukan. Perusahaan Haybill adalah salah satu perusahaan yang sangat sukses dan terkenal di dunia. Sehingga tidak ada yang berani macam-macam kepada Lisa jika tidak ingin hidupnya hancur. Oleh karena itu, aku selalu mencari aman. Walaupun harus tersiksa."
Ding...Dong... Ding... Dong...Bel istirahat berbunyi
"Hahhh...." Cleo menghela nafas.
Saat jam istirahat, Cleo selalu dibawa Lisa ke tempat yang sepi.
"Hei muka bopeng! aku mau minum, Belikan aku susu cokelat yang dingin sekarang juga! " Suruh Lisa.
''T-tapi sekarang kan sudah jam masuk, kalau aku pergi nanti bisa t-terlambat masuk kelas,'' jawab Cleo dengan nada gugup dan takut.
Seketika itu juga, Cleo ditampar Lisa sehingga dia pun jatuh.
''Dasar j*lang b*ngsat! kalau aku suruh langsung lakukan! Ingat baik-baik, kalau kamu itu bukan siapa-siapa jadi, jangan kau berani melawan aku. Awas kau ya! jika diulang satu kali lagi, kamu ... akan mati ditangan ku. Camkan itu! '' Ancam Lisa dengan suara pelan sambil menggengam rambut Cleo dengan erat.
Ini adalah hal yang biasa dialami Cleo, baik kekerasan secara fisik maupun mental. Cleo awalnya menangis dan memohon ampun dari Lisa, tapi lama-kelamaan ia lupa akan cara menangis. Hanya ekspresi tidak bernyawa yang muncul di wajahnya atau ekspresi putus asa.
"Baik...." Jawab Cleo dengan tatapan hampa.
"Hmmm~ anak pintar! " Ledek Lisa dan teman-temannya.
Cleo pun pergi ke toserba yang berada dekat dengan sekolahnya. Sehabis mendapatkan minuman yang diinginkan Lisa, Cleo pun berjalan menuju kasir. Ia harus berjalan diantara 2 rak buku agar bisa sampai di kasir. Ketika Cleo menoleh ke kiri, ia melihat sebuah buku yang menarik perhatiannya. Buku itu berjudul "Revenge of The King".
Bagi Cleo, buku itu seakan menariknya ke dalam dan memberi dia harapan. Tanpa pikir panjang, Cleo mengambil buku tersebut dan membelinya. Ia menyembunyikan buku tersebut di balik bajunya dan berlari secepat mungkin kembali ke sekolah.
Ding...Dong... Ding... Dong... Suara bel sekolah berbunyi, menandakan waktu istirahat selesai.
BRAAKKK pintu kelas terbuka, dan terlihat Cleo datang dengan napas yang ngos-ngosan.
"Huff... Huff... Huff... berhasil," gumam Cleo
"Untung aku berlari. Jika tidak, maka aku akan dapat masalah besar. Ibu pasti akan kesusahan, " pikir Cleo sambil berjalan menuju tempat duduknya.
Melihat rencananya yang gagal total, membuat Lisa sangat geram. Saat pulang Lisa menanggil Cleo. Bersama dengan teman-temannya, Lisa memukul Cleo hingga habis-habisan. Seakan melampiaskan amarahnya karena kegagalan rencananya.
"Dasar! Semuanya gagal karena kau bodoh! Semua rencanaku gagal!"
Brukk... Terdenyar suara Cleo jatuh setelah menerima tendangan Lisa.
"Huff... huff...huff..." suara Cleo memegang perutnya yang ditendang Lisa.
"Sudah jam segini?! Aku pulang dulu ya!" Kata Lisa sambil memperhatikan jam tangannya. Teman-temannya lisa pun pergi menyusul Lisa. Cleo pun ditinggal sendiri.
Cleo berjalan kaki pulang ke rumah dengan badannya yang kesakitan setengah mati. Sesampainya di rumah, terlihat kertas kecil yang dituliskan ibunya. Yang bertuliskan "Cleo, ibu akan pulang terlambat. Ini uang agar Cleo bisa membeli makan malam diluar. Maaf hari ini kita tidak bisa makan malam bersama. Sayang ibu." Cleo yang membaca kertas itu menghembuskan nafas legah.
Karena, jika ibunya ada di rumah maka rahasianya akan ketahuan. Cleo menyembunyikan fakta bahwa dia sedang dirundung di sekolah. Ia melakukan ini karena, Cleo tahu saat mendengar fakta bahwa ia dirundung, ibunya pasti akan khawatir, dan melaporkan Lisa pada Komite Kekerasan di Sekolah.
Hal ini dapat membuat ibunya dalam bahaya, dikarenakan keluarga Lisa memiliki pengaruh yang besar di kota dan dapat melakukan sesuatu yang dapat membahayakan ibunya baik mengancam nyawa, pekerjaan, dan hal-hal lainnya. Ia tahu betapa keras ibunya sudah berjuang untuk dirinya semenjak kematian ayah Cleo. Oleh karena itu, ia tidak mau menyusahkan ibunya.
Setelah membeli makanan dan makan malam, Cleo masuk ke kamarnya untuk membaca buku yang ia beli. Buku itu menceritakan tentang raja Aether yang dikhianati oleh sahabatnya sendiri. Sang raja dengan amarah yang sudah memuncak menghancurkan semuanya. Ia tahu ketika ia menghancurkan semuanya, maka saat itu pun ia akan lenyap. Tapi sang raja tidak peduli akan dampak tersebut. Ia rela menjadi abu, asalkan orang yang mengkhianatinya lenyap. Sebelum sang raja menjadi abu, dia berkata...
" Hahahaha... rasakan itu!.. aku sudah mendapatkan apa yang aku mau, ambillah nyawaku. Karena aku... sudah mendapat kepuasan yang sangat nikmat. Aku rela mati sekarang, tidak ada yang aku sesali." Dengan senyuman yang lebar, matanya mulai menutup dan badannya mulai lenyap menjadi abu.
Ketika Cleo selesai membaca buku itu, perasaannya kembali pada dirinya, dunia seakan diwarnai kembali, dan matanya seperti bersinar.
"Aku ingin mencoba membalas dendam. Apakah aku akan puas seperti raja Aether?" Kata Cleo dengan tekad dan senyuman.
Bersambung...
Keesokan harinya.....
Seperti biasa, matahari bersinar dari ufuk Timur. Anak-anak bersiap-siap ke sekolah. Bedanya, hari ini seperti hari yang spesial bagi Cleo. Entah apa yang terjadi, Cleo seperti diberikan kehidupan yang baru dari Tuhan. Biasanya ia selalu membenci ketika pagi hari datang, tetapi pagi ini, ia seakan ingin meledak karena semangatnya yang menggebu-gebu. Cleo berangkat sekolah dengan hati yang gembira. Jantungnya berdetak dengan cepat.
"Ini pasti berhasil, " ucapnya sambil menatap langit pagi yang cerah.
Rutinitas keseharian Cleo di sekolah adalah dirundung. Karena hari ini Cleo berbeda, sesuatu yang menarik akan terjadi. Hari ini, Cleo memang berbeda, herannya Lisa pun berbeda. Setiap bel istirahat berbunyi, Cleo pasti akan dipanggil ke tempat yang sepi agar bisa dipermainkan oleh Lisa. Tetapi, hari ini tidak ada tanda-tanda bahwa Cleo dipanggil. Ia sangat kebingungan. Karena tidak ingin tekadnya sia-sia, ia memutuskan untuk menunggu istirahat kedua. Bel istirahat berbunyi. Lisa tak kunjung memanggil Cleo.
"Hmmm, aneh. Biasanya tidak seperti ini kok, " gumam Cleo.
Bel pulang pun berbunyi. Cleo masih kebingungan mengapa Lisa tidak memanggilnya. Ia pun membuat keputusan untuk tetap tinggal di kelas ketika semua anak-anak sudah keluar dan pulang. Ia mempersiapkan semuanya dengan matang. Seperti yang diprediksinya, Lisa datang menghampiri Cleo.
"Hei bopeng! kau pasti merindukanku~ Tapi tenang saja, rasa rindu mu akan ku obati, " kata Lisa sambil tersenyum tipis.
Seperti biasa, Lisa pun menampar Cleo. Tetapi yang berbeda hari ini adalah mata Cleo, yang menatap tajam kepada Lisa seakan sedang menatap mangsanya. Lisa yang melihat itu, merasa terpojok karena tatapannya sangat mengintimidasi. Ia pun memukuli Cleo untuk meyakinkan dirinya bahwa Cleo itu tidak berdaya. Jadi, tidak mungkin dia akan melakukan sesuatu.
Walaupun sudah dipukul, mata Cleo tetap sama dan Lisa semakin membenci tatapannya. Lisa dan temannya terus menerus memukuli, mempermainkan dan menyiksa Cleo. Semua upaya yang dilakukan Lisa dan teman-temannya tidak membuat tatapan Cleo berubah.
Mereka semakin tidak nyaman. Apakah burung gagak sedang terbang diatas mereka? Tiba-tiba seketika itu juga, terdengar suara notifikasi Handphone dari laci mejanya Cleo. Lisa pun menengok kearah sumber bunyinya.
"Haaah... Mengganggu sekali! Seharusnya kau matikan handphone mu b*ngsat! Berisik!" Teriak Lisa.
Saat Lisa berbalik ke arah Cleo, ia melihat Cleo yang ketakutan. Matanya yang awalnya penuh keberanian, langsung berubah menjadi mata yang penuh ketakutan dan kegelisahan. Lisa yang melihat itu, tersenyum lebar. Ia merasa wajah Cleo yang penuh ketakutan sangatlah nikmat. Terlepas dari kenikmatan itu, Lisa mulai merasa ada sesuatu di laci meja Cleo. Jadi dia menyuruh temannya untuk memeriksa meja Cleo.
"Jangan!! " Seru Cleo
Terdapat sebuah ponsel yang sedang merekam suara. Saat diputar terdengar suara lisa dan teman-temannya yang sedang merundung Cleo.
"Ohhh... Jadi kamu merekam perbuatan kami? HAHAHAHA! kamu jangan sok berani. Sudah kukatakan bukan? Kamu bukan siapa-siapa. Barusan kamu merekam kami sebagai bukti kan? Takdirmu tidak akan berubah! Selamanya kau akan menjadi boneka ku! Tentu saja, boneka yang jelek! Sudah dengar?!" Bentak Lisa.
Setelah itu, Cleo dipukul habis-habisan oleh Lisa dan teman-temannya yang sudah dipenuhi oleh amarah. Cleo hanya bisa mengeluarkan air mata keputusasaan.
"Apakah raja Aether juga pernah mengalami kegagalan ketika membalaskan dendamnya? Ahh, aku tidak bisa mengingatnya lagi, " pikir Cleo ditengah keputusasaan yang hampir menguasai semua hatinya.
Setelah semuanya pergi. Cleo tertinggal sendiri sambil terkapar kesakitan. Tatapannya benar-benar hampa. Satu hal yang pasti, Cleo yang di pagi hari berbeda dengan Cleo yang sekarang. Ia pun bangun dan keluar dari ruangan kelas yang sunyi itu. Cleo menyeret kakinya yang sakit sambil memegang perutnya pergi ke atap sekolah.
"Aku capek! Aku muak! Aku tidak akan pernah bahagia! Tuhan! Mengapa Engkau tidak pernah melihat penderitaan ku?!! Lebih baik aku mati!" Cleo mengeluh sambil menangis dan berjalan mendekati tepian atap sekolah. Ia siap untuk melompat.
"Berhenti!!" Teriak seseorang.
Seketika itu juga, tangan kirinya menarik tangan kiri milik Cleo, dan tangan kanannya bersiap untuk menahan kepalanya Cleo ketika jatuh.
BRUUKKK.... Suara jatuhnya Cleo dan orang misterius itu. Cleo berada di bawah, dan orang tersebut berada di atasnya. Tangan kanannya melindungi kepala Cleo. Posisi yang sangat canggung.
Ketika Cleo membuka matanya, ia melihat seorang pria tampan di atasnya. Wajah mereka sangat berdekatan.
"Hah!? Maaf!" Kata Cleo dengan malu dan langsung mundur dan menjauh dari pria tersebut.
"Kamu gila ya!?" Bentak pria itu
"Hah?" Heran Cleo
"Kau tahu itu berbahaya kan!!!? apa yang akan kamu lakukan ketika aku tidak menyelamatkan mu tepat waktu??! Aku memang tidak tahu siapa kau atau mengapa kau ingin melakukan hal itu. Tetapi, jangan terlalu egois!" Bentak pria itu
"Ma-maksdumu?" Tanya Cleo dengan nada yang ragu.
"Haaahhh.... " Pria itu menghela nafas.
"Kau... kau pasti memiliki orang yang kau sayangi. Ada juga orang yang menyayangimu. Kau tidak pernah berpikir bahwa orang yang sangat menyayangimu akan sangat menderita setelah kehilangan mu?! Apa kau mau mereka menderita!?" Bentak pria itu.
Seketika terpapar wajah ibu di pikirannya. Karena tidak bisa menahan air mata dan kesedihan yang ia rasakan dari kalimat-kalimat pria itu, Cleo menangis. Pria itu menghela nafasnya dan menemani Cleo sampai ia selesai menangis. Lalu mereka berdua turun dari atap.
Karena jemputan Lisa mengalami kendala dalam perjalanan ke sekolah. Lisa pun kembali ke kelas untuk menunggu. Saat dalam perjalanan ke dalam kelas.
"Tap...tap...tap.." Terdengar suara langkah kaki.
Dan saat lisa berbalik untuk mengikuti suara itu, terlihat Cleo dan orang itu turun dari atap bersamaan. Seketika itu juga, hati Lisa memanas.
Q : Mengapa hati Lisa memanas? Stay toon...
Keesokan harinya...
Berbeda dengan kemarin. Cleo datang ke sekolah dengan keadaan mata yang membengkak dan sedikit merah.
"Ahhh, aku pasti terlihat aneh. Kenapa sih kemarin? Aku pasti sudah gila," pikir Cleo.
Tidak lama setelah ia menaruh tas di tempat duduknya, ia dipanggil lisa.
"Hei, j*lang! Kemarin... Kenapa kau bisa bersama Marco?!" Tanya Lisa dengan nada yang geram.
Cleo awalnya bingung siapa yang dia maksud, tapi Lisa marah dan berpikir bahwa Cleo pura-pura tidak tahu.
"Jangan sok pura-pura tidak tahu yah! Marco itu miliknya Lisa! So... Jangan genit deh. Useless tahu!" Bentak seorang teman Lisa.
Mereka mengancam Cleo untuk tidak mendekati marco. Sebesar apapun usaha mereka, tetap saja akan sia-sia. Karena Cleo sendiri masih kebingungan. Berpikir apa yang sedang mereka katakan.
Lisa yang melihat Cleo kebingungan, mulai tidak tenang. Amarahnya meluap-luap. Ia masih berpikir bahwa Cleo hanya pura-pura bingung. Ia dan temannya pun memukuli Cleo. Menamparnya hingga terjatuh, menendangnya, hingga menginjak Cleo yang terjatuh.
"Apa yang kalian lakukan?!" Bentak seseorang.
"Hah? Bukannya itu pria yang kemarin?" Pikir Cleo
"Ah, Marco... haha tumben sekali kau lewat sini, " ucap Lisa dengan nada yang canggung
"Marco? Ohh jadi yang Lisa maksud itu pria yang kemarin?" Pikir Cleo
Lisa mencoba untuk menjelaskan bahwa ini hanya kesalahpahaman dan mencoba mencari alasan.
"Ini tidak seperti yang kau pikirkan Marco... ini-"
Sebelum Lisa sempat menjelaskan, Marco sudah menatapnya dengan tatapan yang tajam.
"Nona muda Haybill, berlakulah sesuai derajat keluargamu! Jika tidak ingin semua milikmu hilang, sebaiknya kau menjauh dari anak ini!"
Marco pun membawa Cleo pergi dan meninggalkan Lisa dan temannya. Melihat Marco yang pergi sambil menggandeng Cleo, ia pun semakin marah.
Marco membawa Cleo ke UKS. Sesampainya di UKS, luka bekas tamparan dan injakan dari Lisa, diobati oleh Marco.
''Kamu orang yang kemarin aku temui kan?" Tanya Marco.
"I-iya itu aku. Aku belum bilang kemarin tapi, terimakasih banyak atas bantuanmu kemarin," ucap Cleo.
"Bukan apa-apa. Jadi, kemarin kamu mau mengakhiri hidupmu cuma karena dirundung orang itu?" Tanya Marco.
"Itu...." Kata Cleo dengan nada agak keberatan.
"Apa kamu senang membiarkan hidupmu begini? Dipermainkan oleh Lisa? Aku yakin pasti ibumu kecewa dengan mu jika beliau mengetahui hal ini. Janganlah menjadi penakut dan seorang pengecut!" Tegas Marco.
''Memangnya kau tahu apa hah?!! Ya, aku memang berterimakasih karena kau sudah menolongku. Tapi bukannya ini sudah kelewatan? Jangan ikut campur dalam urusanku!!" Marah Cleo
Cleo pun pergi dengan keadaan marah.
Sesampainya di kelas, Lisa menatapnya dengan tajam. Cleo yang melihat itu merasa bahwa hari ini sangat melelahkan, baik dari Lisa maupun Marco.
"Waktu kita masih banyak, tapi materinya sudah selesai. Baiklah, Ms akan memberikan tugas untuk kalian. Buatlah sebuah kartu ucapan terimakasih dalam bahasa inggris. Kumpulkan dulu ke ms untuk diperiksa, lalu berikan itu kepada orang yang membuatmu bersyukur memiliki mereka," ujar guru.
Setelah guru menyampaikan hal tersebut, seluruh siswa langsung ribut. Saling bertanya untuk siapa kartu yang akan dibuat. Bagi Cleo, tentu saja kartu tersebut untuk orang yang paling ia sayangi. Yaitu ibunya.
"Baiklah!! Untuk ibu harus cantik. Semangat!" Pikir Cleo
Waktu selesai. Semua kartu ucapan sudah diselesaikan. Tiba-tiba Lisa memanggil Cleo ke tempat yang sepi.
"Hei!! Berikan kartu ucapan mu!" Kata Lisa kepada Cleo sambil menjulurkan tangannya.
Awalnya Cleo tidak mau. Tetapi ia tahu bahwa, jika ia menolak maka ia akan dipukuli Lisa. Disaat yang bersamaan, Cleo tiba-tiba teringat pada kata-kata Marco tentang dirinya yang menjadi pengecut dan penakut di hadapan Lisa.
"I-ini kartunya, " ucap Cleo sambil memberikan kartu ucapan miliknya.
Seketika itu juga, kartu tersebut disobek oleh Lisa. Cleo yang melihat usahanya di hancurkan dalam waktu yang singkat pun marah. Sebenarnya ia tahu Lisa akan melakukan itu. Akan tetapi, kemarahannya tidak sepenuhnya tertuju pada Lisa. Melainkan ia lebih marah kepada dirinya sendiri karena, tidak bisa berbuat apa-apa.
Cleo membuat ekspresi marah dan seluruh badannya gemetar.
"Kenapa kamu tunjukin ekspresi itu. Aku jadi jijik tahu! Kayaknya ibumu juga memiliki wajah yang jelek seperti kamu. Tapi mungkin... jika dia memiliki badan yang lumayan bagus sepertimu, setidaknya dia bisa tidur dengan lelaki mana saja, "hina Lisa.
Saat setelah Lisa melontarkan hinaan itu, amarah Cleo langsung memuncak. Ia seakan mau memukuli Lisa tapi tiba-tiba Ia teringat dengan perkataan Marco,"Apa kamu senang dipermainkan Lisa?"
Cleo menahan amarahnya. Tangannya dikepal erat-erat, sambil kepalanya menunduk. Saking marahnya, ia tidak mau mengangkat kepalanya. Lisa tersenyum puas dan mengancam Cleo satu kali lagi untuk tidak mendekati Marco, kemudian Lisa pun pergi meninggalkan Cleo.
"Hahhh... Sekarang memang aku yang berada di posisi terbawah. Aku sudah membulatkan tekadku! Aku akan menghancurkan hidupmu seperti kau menghancurkan hidupku! Aku tidak akan membiarkan hidup ku dipermainkan olehmu lagi. Tidak akan aku maafkan orang yang menghina ibuku." Kata Cleo sambil menunjukkan senyum tipisnya seakan ia sudah menemukan cara menjatuhkan Lisa.
"Dan cara yang tepat untuk menjatuhkan dan menghancurkanmu adalah dengan merebut Marco darimu," sambung Cleo.
Sesampainya dirumah. Cleo mulai menyusun strategi.
"Rencana pertama Cleo Brissy! Merebut Marco dari Lisa sebagai tameng!" Kata Cleo sambil menulis strateginya di buku.
"Hmmm, kalau begini kan aman balas dendamnya~ hihi, " ujar Cleo sambil tertawa tipis
Walaupun ia sudah mulai membuat strateginya, tetapi, masih ada satu hal yang membuat Cleo kurang puas.
"Ohh iya!! Bagaimana caranya agar Marco mau dengan ku? Aku kan berjerawat," ucap Cleo sambil mengerutkan dahinya.
Oleh karena itu, Cleo menghancurkan celengannya untuk membeli produk-produk perawatan wajah. Ia mencari informasi dari berbagai sumber untuk menemukan produk yang cocok untuknya dan mulai memesan produk tersebut.
Rencana kedua Cleo adalah untuk meminta seseorang mengawasi Lisa. Cara untuk mengawasi Lisa adalah bergabung dengan Lisa dan teman-temannya, dan dia tahu siapa orang yang cocok untuk tugas ini.
"Hmmm, tahap terakhir yaitu mencari informasi tentang Marco."
Cleo pun mulai mengumpulkan informasi tentang Marco. Ia mencari dari buku-buku, majalah dan surat kabar.
Marco Diaz anak sulung dari keluarga konglomerat Diaz. Ayahnya yang merupakan CEO Diaz's Company, Chris Diaz, merupakan salah satu orang yang berpengaruh juga di kota, bahkan lebih terkenal dibanding perusahaan Haybill. Marco sangat populer di kalangan perempuan. Dengan reputasi yang seperti ini, Marco merupakan seseorang yang sangat dibutuhkan Cleo untuk melindunginya dari Lisa. Dengan kata lain, Marco adalah perisai rencana balas dendamnya.
"Keluarga Diaz dikenal sebagai keluarga yang harmonis.... Lalu kenapa saat ia membentakku terasa seperti ada sesuatu yang lain di balik Kata-katanya, seakan ia pernah mengalami kejadian yang sama? " Pikir Cleo
"Hmmm... Jangan-jangan... Ahh lupakan sajalah. Bukan urusan ku! Yang penting rencana ku berjalan dengan lancar!" Kata Cleo dengan penuh semangat.
Bersambung.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!