Assalamualaikum wahai penghuni rumah,i am home....."Seru Gadis remaja sambil berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung duduk di samping wanita dewasa yang asik makan nasi bungkus,sambil nonton kartun.
"Walaikumsalam...bisa itu volume dikurangi,cewek ga da anggun anggun nya,"semprot ku.
Perkenalan aku Lilyana Dewi hampir 30 tahun,kenapa bilang hampir karena tiga bulan lagi baru genap tiga puluh.aku hidup berdua dengan ponakan. Aku seorang analis kredit di sebuah bank swasta yang lumayan besar,hidup dirumah minimalis peninggalan almarhum kakakku. Menurut teman teman ku wajahku cermin cantiknya wanita indonesia. Tidak bosan buat dilihat katanya,malah ada yang bilang mirip Atiqah Hasiholan cuma beda tinggi haha. Atiqah yang asli tingginya 168,aku yang KW cuma 155cm. Maklum aku ikut gen mama beda almarhum kakak yang tinggi. Mama ku meninggal setelah melahirkanku, karena itu ayah benci pada ku karena mama lebih memilih melahirkan aku dari pada mengobati penyakitnya.Setalah mama meninggal aku diasuh nenek dan kakek dari pihak mama, tapi setelah kakek meninggal waktu aku berumur 10tahun,aku hidup sama ayah dan kakak ku. Karena semenjak kakek meninggal nenek ikut tinggal sama budhe ke bandung. Tapi setelah dua tahun aku hidup sama ayah,ayah menikah lagi dan tinggal sama istri mudanya. Waktu itu aku bersyukur masih punya kakak yang menyayangi ku,sampai nafas terahkirnya. Kakaku cantik putih,cocok jadi model tapi gak dengan nasibnya,nasibnya gak secantik wajahnya. Dulu aku selalu iri kakak bisa hidup sama ayah,memiliki paras yang sempurna. Tapi setelah kami hidup bersama baru aku tahu,selama ini ayah hanya sibuk bekerja tanpa memperhatikan nya. Kamu hanya tinggal dengan bibi yang mengasuh dan menemani. Saat umur kakak 19tahun,saat masih duduk di bangku kuliah semester 4 kakak dipaksa nenek menikah karena perjodohan dengan cucu temanya kakek nenek jaman dulu. Sebenarnya ada anak budhe yang lebih tua,tapi anak budhe menolak udah ada calon,jadinya kakakku jadi tumbal.
"Aunty....boleh nanya gak?" Tanya nya hati-hati,aku was was pasti ada hubungannya sama orang tua kandungnya.
"Kalau aunty bisa jawab ya dijawab." Jawabku sambil berdiri membuang bungkus nasi serta mengambil air minum,di lemari pendingin,terus duduk lagi disampingnya.
"Mau nanya apa....."
"Hmm waktu Bunda meninggal kenapa,tidak mengirimkan ku ke panti asuhan atau ke ayah kandungku.....Kenapa mesti repot mengasuhku, padahal Tante masih kuliah,waktu itu." Tanya nya hati hati.
"Karena cuma kamu keluargaku,setelah bunda mu,tar kalau aku taruh di panti asuhan aku tak punya keluarga lagi." Jawabku,sambil tersenyum. Aku gak mau ia mengalami perasaan terbuang seperti yang ku alami di buang ayah, yang katanya melihatku serasa melihat mama,karena itu ayah tidak pernah mau melihatku.
"Bukan karena aku tidak diakui ayahku ku kan..... Karena bunda selingkuh ,"cicitnya.
Aku kaget dapat omongan dari mana ni bocah . Aku menghadap kearahnya, lalu aku pegang tangannya.
"Dapat kalimat dari mana adek kalimat kaya gitu,?"tanyaku hati hati.
" Bude Dini," cicitnya. Bude Dini anak budhe Wati (kakak almarhum mama),bude memiliki dua anak kembar Dini dan Dino. Harusnya anak bude Wati yang menerima perjodohan,karena dini dan Dino menolak jadi kakakku yang menggantikan.
"Dedek bukan gak diakui waktu bunda dan ayah dedek bercerai,bunda belum tau lagi hamil. Aunty yakin bunda ga pernah selingkuh dari ayah dedek,"jawabku mantap.
Kakak dijodohkan dengan cucu temen nenek,perjodohan buat mempererat tali kekeluargaan tapi sayang malah menjadi alat memutus persahabatan nenek dan temennya.
Kakak di ceraikan suaminya satu bulan setelah nenek mantan suami meninggal,katanya dia bertahan demi neneknya. Kakakku pasrah aja, nenek yang tau sakit hati dan marah. Apalagi setelah tau kakak hamil,nenek memutus komunikasi dari mantan keluarga Suami kakak. Setahun setelah kakak melahirkan nenek meninggal dan mewariskan sebagian asetnya buat kakak dan anaknya. Sejak itu bude dan Dini jadi semakin benci sama kami,beda dengan dino yang menerima semua warisan buat kakak.
"Boleh gak dedek tau siapa ayah dedek,"tanya nya hati hati.
"Kan dedek udah tau nama ayah dedek,kan ada di akte dedek,"jawabku.
"Bukan gitu maksudku tau yang sebenarnya,kalau dari akte kan tau nama aja." Jawab nya marah aku ngakak mendengarnya,sebenarnya aku tau maksudnya.
"Mbak emang gak ada kenangan tentang ayah gitu?" Tanyak nya,beginilah bocah kadang manggil anty kadang mbak,aku pura pura berpikir.
" Coba tar mbak cari di kamar belakang,siapa tau ada," jawabku. Rumahku memiliki tiga kamar satu buatku ,satu bekas kakakku yang ditempati bocah. Sama satu kamar dibelakang bekas bibi pengasuh tu bocah yang sekarang menjadi gudang.
"Bole aku aja yang nyari ,?"tawarnya dengan semangat 45.
"Hmm,ya."
"Mbak udah mau 30 gak nikah nikah? Apa karena aku,pasti aku jadi beban mbak?" Tanya nya lagi kali ini lebih santai.
Aku menghela nafas sebelum menjawab pertanyaannya," Dengerin Anindya Putri seruni, mbak ga tau apa yang udah Mbah bude atau bude Dini bilng ke kamu. Kamu bukan beban ,semua biaya hidup mu udah disiapin bunda mu sebelum pergi. Rumah ini peninggalan bunda mu ,jadi disini mbak yang numpang kamu, kalau mbak belum nikah ya karena jodohnya belum ada hilalnya." Aku menarik nafas panjang sebelum melanjutkan ucapanku.
"Kalau misal mbak nikah, kamu mau mbak tinggal di sini sendiri atau tinggal dengan mbak Dini?" Tanyaku balik ,mbak dini rumah nya masih satu kota denganku, karena suaminya seorang ASN di kota ini.
"Ya ga mau lah,emang situ ada pacar." Jawabnya, beginilah kami jika tida dalam serius lebih kaya teman.
"Aku bilang misalkan tadi,"jawab ku males.
"Minggu depan aku ikut lomba taekwondo di kodim,tonton ya!"
"Hmm ada syaratnya tapi, temani aku kondangan Sabtu malam Minggu nya!"
"Tumben biasa juga berangkat sendiri."
"Masalahnya ini digedung,bukan dirumah pasang tenda." Jawabku males,tu kan malah ketawa dasar ponakan durhaka.
"Makanya cari pasangan,move on dong."
"Sialan Lo anak kecil!" Maki aku, udah lamu aku putus dengan cowok ku yang teman satu kantor,setelah putus denganku Dia mengajukan mutasi.
"Besok ke kodim kita cari jodoh buat kakak sekalian ya." Katanya sambil ketawa ,sialan ni bocah aku gak mau pacaran karena merasa enjoy dengan keadaanku saat ini.
"Emang yang mau nikah di gedung siapa ,?"tanyanya lagi.
"Lidya nikah sama tentara,"jawabku. Lidya temen kuliahku dia bekerja di bank plat merah,Lidya anak pejabat ya wajar dapat jodoh juga berpangkat.
"Wow mantap,mintak kenalin siapa tau jodohmu juga pria berseragam."Aku putar bola mataku malas mendengar omongannya .
Cukup lama kami saling diam. Aku asik nonton film kartun dengan kripik kentang ,dia asyik dengan dunia gamenya. Sampai terdengar suara motor berhenti di depan rumah.
"Assalamualaikum !!'
"Walaikumsalam.."Jawab kami tanpa berniat bangun untuk membuka pintu,dari suaranya aku udah hapal itu Ika.
Aku,Ika,Lidya,Nia kami teman semasa kuliah Lidya yang paling tajir anak pejabat,tapi sejak lulus dan bekerja kita jarang ngumpul karena tempat kerja yang berbeda kota. Ika menjadi staf keuangan di pabrik gula,Nia staf keuangan sebuah rumah sakit milik keluarga besarnya. Lidya karyawan bang kaya aku bedanya aku bank swasta di bank plat merah.
"Assalamualaikum"serunya.
"Walaikumsalam "jawab kami.
"Ada tamu bukan disambut malah dicuekin"Ika datang langsung duduk di samping ku.Ika emang sering ke rumahku,jadi udah kaya rumah sendiri.
"Umur berapa sih masih suka kartun,...
Asem Mm aku dicuekin" sewot nya .
"Emang masalah nonton kartun,"jawabku males.
" Ini ni makanya jauh dari jodoh,karena sering nonton kartun pikiranmu jadi terkontaminasi pangeran dari negri dongen,hingga daya ukur mu tetang pasangan hidup itu tinggi" ucap nya.
"Gak da hubungan kali,aku suka kartun ,karena ceritanya sederhana,gak kaya drama yang suka ditonton mak Mak "sewot ku.
"Juga ga da hubungan nya sama standar jodoh"sambung ku lagi.
"Tar sore Lidya ngajak ketemu di kafe dekat Balai kota,"
"Buat apa" tanyaku tapi aku masih fokus dengan kartun detektif Conan ku.
"Reuni sudah tiga bulan kita nggak ngumpul,...
Sebelum nikah Dian mau dipingit,sebelum dipingit dia mau ngumpul ..lagian digrup heboh,kamu g nongol makanya aku kesini"jawabnya.
Ya diantara kita berempat rumahku sama Ika yang paling dekat cuma 5 menit naik motor.
"Oo hape di cas dikamar jadi gak denger. Tar samper ya males bawa motor jadi aku nebeng aja"jawab ku ,ya dibalas anggukan.
"Yaaaaa menang........"teriak heboh Anik bikin aku kaget saking kencangnya teriakannya apalagi aku duduk pas disampingnya ,aku dan Ika yang kaget cuma saling melotot.
"Hehe ini aku menang,aku lagi main game on line"jawabnya.
Ya anin hobi main game online ia juga suka ikut kompetisi game online,meski belum pernah juara satu,aku gak masalah selam tidak mengganggu sekolahnya.
"Mbak ini mau ada diadakan kompetisi eksport boleh g aku ikut daftar"tanya nya hati hati mungkin takut aku larang.
"Boleh tapi tidak boleh mengganggu belajarmu,ingat sekarang udah kelas 9,bentar lagi ujian kelulusan ".
"Yes yes yes makasih ya mbak,"jawabnya sambil mencium ku terus berlari ke kamar.
Aku dan Ika cuma geleng geleng kepala melihat tingkahnya.
"Hebat keponakan loo, disaat anak anak seusianya menjadikan game mainan sampe ada yang kecanduan,tapi dia malah bisa ikut kompetisi game tanpa mengganggu kegiatan sekolahnya".
Puji Ika,aku akui di hebat ya gen Mak bapak nya gak kaleng kaleng sih,emang setahuku kakakku otaknya encer,apalagi mantan kakak ipar.
"Kenapa Lo ketawa sendiri"
Asem aku g sadar sampe ketawa kataku dalam hati.
"Anin itu baru 14thn tingginya melebihi loo,emang bapaknya tinggi"tanyanya.
"Hmmmm"jawabku ya bapaknya anin bibit unggulan,sejauh yang aku ingat,maklum waktu kakakku menikah aku baru 14thun,aku juga ikut dengannya selama setahun,emang keluarga mantan suaminya bibit unggulan semua,
"Ly Lo g da rencana ngasih tau bapaknya tu ana kasihan udah 14tahun"aku hembuskan nafasku kasar.
"Begini ya,mbak runi nikah,aku baru mau 14tahun lewat,setelah cerai aku diajak pindah ke Bandung ke rumah bude,setelah anin lahir diajak nenek dan kakak pindah ke sini,aku tidak tau alamat atau hal apapun tentang kakak iparku,kecuali namanya"jawabku.
"Andai kata ketemu kamu ingat g"tanya nya lagi,aku cuma mengangkat bahuku karena aku g yakin.
**
"Hai gay s lama g ketemu.....kangen"suara Lidya masuk kafe,Yap sekarang kita udah di kafe sesuai janji tadi kita ngumpul disini,tinggal menunggu nia,yang belum datang.
"Udah pada persen apa aja,"tanyanya.
"Ngomong ngomong gimana persiapan Minggu depan udah siap"tanyaku
"G tau mungkin udah,"jawab Lidya santai.
Aku melotot mendengarnya begitu juga Ika"kok gitu"jawab Ika
"Ya gimana semua diurus WO sama orang tua katanya kami cukup jaga kesehatan"katanya ya wajar sih Lidya anak tunggal,bapaknya salah satu pejabat dijajaran pemerintah kota,ibunya juga seorang ASN,tapi sayang hidupnya penuh aturan.
" Nasib di jodohkan kaya gak ada semangat ,g ada aura kebahagia mau nikah juga,"komentar Ika.
"Ya gw dijodohin ma pria kulkas,lo"desisnya , emang dia dijodohin udah setahun mereka tunangan .
"Hai. .. maaf telat si kecil rewel mau ikut"nia datang langsung duduk dan minum air minum ku sampe habis.diantara kita cuma Nia yang udah berkeluarga dan memiliki anak laki laki umur tiga tahun.
"Sekarang dimana anak loo"tanyaku.
"Di time zoon Ama papanya"jawabnya.
"Karena kita dah ngumpul gw mau bilang ,habis nikah gw mau pindah ke Bogor" jawabnya lesu.
"Gak perlu sedih kita masih bisa Vidio call"hibur nia,emang Mak satu ini yang paling bijak diantara kita berempat.
"Berati sekarang laki Lo masih di Bogor"tanya Ika,yang dijawab anggukan sama yang bersangkutan.
"Terus buat apa kamu dipingit,g bakal ketemu juga"kata Ika.
"Seminggu dirumah buat perawatan supaya glowing biar tar ketemu pas hari H,laki gw pangling"jawabnya mantab.
"Tar kalian datang pas ijab ya,pagi".
"Iya INSAALLAH "jawab kita bertiga kompak padahal dalam hatiku g yakin.
"Teman laki Lo ada yang bening g"tanya Ika,kami bertiga langsung melihat kearah nya,Ika kan dah punya pacar meski belum tau kapan nikahnya.
"Sabar bukan buat gw,tu buat teman loo,kasihan jomblo" nyengirnya.
"Asem,sialan Lo"makiku langsung diketawain mereka.
"jomblo pilihan,gw lagian ga minat sama abdi negara"jawabku.
"Kenapa gak minat"tanya Lidya.
"Banyak Lo yang tergila gila Ama abdi negara"sambung Ika.
"Buat Lo aja"semprot ku.
"Gw udah ada yayang ,Lo lupa"jawabnya.
"Halah Lo punya pacar juga serasa jomblo"pacar Ika kerja diluar kota,jadi jarang ketemu,Ika suka menghabiskan malam minggu bersama ku .
"Kayanya pacar Lo g beres deh"jawabku soalnya dah sebulan gak ada kabar.
"Aku ma bodo amat jujur aku juga udah g ada rasa,tapi aku cuma belajar setia"jawabnya mantap
"Lo g da niatan buat cari gebetan "tanya Lidya
"Gak kalau dia udah resmi mutusin gw,baru gw cari gebetan"jawabnya mantab,Ika emang yang paling bar bar tapi dia tipe yang setia,kalau Nia setipe Lidya feminim dan anggun. mungkin tuntutan keluarga,karena lahir dari kalangan menengah keatas .
"sekali lagi usahain kalian datang pas ijab"sekali lagi Lidya memastikan.
"INSAALLAH "jawab kami bertiga kompak
setelah makan dan ngobrol kami berpisah sah karena waktu udah sore dan Nia udah dijemput sama suami dan anaknya,akhir nya reuni kita cukup sampai disini,kita jarang berkumpul seperti ini,karena Lidya kerja diluar kota ,Nia sibuk dengan keluarganya,cuma aku sama Ika yang sering ngumpul,mungkin juga karena rumah kami dekat,aku sama Ika berteman dari SD,tapi mulai akrab waktu SMP,SMA kami berpisah dan ketemu lagi waktu di bangku perkuliahan,Nia temanku dari SMA sampe sekarang,Lidya teman SMA Ika,kita berempat akrab waktu kuliah ,kita sama sama anak ekonomi cuma beda jurusan,aku dan Lidya ngambil akuntansi,Ika dan Nia manejemen keuangan.
"Mampir dulu ke masjid agung yu,sholat magrib disana dah adzan magrib"
Kataku,tanpa menjawab Ika langsung membelokan motornya ke masjid agung,
setelah menjalankan kewajiban kami tidak langsung pulang kami duduk di teras masjid sambil mendengarkan lantunan ayat suci Alquran
"Mbak permisi maaf mau ambil sendal"kata seorang laki laki berdiri disampingku,reflek aku melihat kearahnya terus melihat kebawah benar aku menginjak sebuah sendal gunung cowok ,seketika aku langsung berdiri keatas lagi
"Silahkan mas"kataku di ikuti beberapa temannya secara reflek ika juga ikut berdiri disampingku
"Dari postur tubuh n potongan rambut kayane tentara"bisik ika aku cuma mengangkat bahu ku,
"yuk balik keburu adzan Isyak tar"jawabku
Ikan
Jangan lupa pulang kerja di cafe depan yonif
Me
Kenapa disana,ga di cafe jambu aja
Ikan
Kalau di cafe jambu aku kejauhan,
Kalau di yonif kan tengah tengah,hehehe
Me
Asem loo,ngerepotin aja,jadi teman
Ikan
Ya uda biar g repot Lo jemput gw di depan pabrik
Me
Wah ngelunjak ini namanya,udah nebeng ngerepotin lagi😠
Ikan
Makanya di yonif,gw ada temen yang rumah dekat yonif,gw nebeng
Me
Ok,tapi habis magrib aku baru otw,
ekonomi kelurga Ika bisa dikatakan kurang beruntung dari kita ber empat ,waktu kuliah dia sering kerja part time,dia empat bersaudara,ayahnya satpam pabrik tempat Ika kerja,ibunya buruh cuci,ia bisa kuliah juga karena otaknya encer,dia mendapatkan bea siswa dari tempat bapaknya kerja,dengan perjanjian setelah lulus harus mengabdi disitu minimal 5thn,baru bisa bekerja ditempat lain,kalau tidak harus mengganti semua biaya selam kuliah,udah 8tahun Ika bekerja disana 5 tahun pertama hanya sebagai staf keuangan biasa,habis masa perjanjian tadi nya Ika ditawari dirumah sakit milik keluarga Nia,karena kinerja Ika selama 5 tahun memuaskan pabrik menawari menjadi karyawan tetap dan naik jabatan menjadi asisten wakil manajer keungan.dengan pertimbangan akhirnya dia bertahan dan kesabarannya membuahkan hasil dua bulan lalu dia menjadi wakil manager,menggantikan wakil yang sebelumnya karena naik jabatan menjadi manajer keuangan.
"Assalamualaikum wahai ahli kubur. "
Sapa ku pada Ika yang lagi makan.
"Walaikumsalam. ,Lama bener"keluhnya
"Macet...ini minum buat aku"tanyaku karena ada jus buah naga,es teh,air putih dimeja,gak mungkin satu orang pesan tiga minum
"Hmm masih utuh semua terserah mau minum yang mana,apa mau makan sekalian"tawarnya
"Gak anin udah masak tadi katanya'"jawabku
"Mulai besok selama seminggu gw nebeng ya,pulang pergi"aku mengangkat kedua alisku,untuk menanyakan alasan nya
"Motor ku aku jual,td Uda di bawa bapak,ke pembeli.
Tadinya motor bapak yang mau dijual,motor bapak kan buntut,bodong pula sejuta tau laku tau g,kalau dijual,jadi aku nawari punyaku"ceritanya
"Emang buat apa"tanyaku penasaran
"Dwi lolos masuk akpol "jawabnya sambil senyum,senyum yang menandakan dia bangga
"Wah hebat"seruku heboh,Dwi adik Kedua Ika,setahuku umurnya baru 20thun pinter juga kaya Ika,tapi tidak mau kuliah katanya membuang buang uang,
"Aku ga tau kalau dia ikut tes,hampir dua tuhan yang aku tau dari sibuk ngajar bimbel,pencak silat dan jadi satpam,dan gajinya selalu dikasihkan ke ibu.dia bilng dia murni lolos jadi g perlu banyak duit,paling cuma butuh buat akomodasi dan pegangan buat kebutuhan pribadi" ku lihat Ika mengangkat wajahnya keatas mungkin buat menahan air mata nya.
"Emang sih beberapa bulan ini dia sering pamit pergi,gak taunya dia bolak balik ikut tes ,selama tes ia suka numpang tidur di masjid kadang mushola......dia dari sini berlima tapi yang lolos sampai ahkir cuma dia. .."akhirnya keluar juga air matanya.itu air mata bahagia,
"Bapak mau Jual motor buat dikasih buat pegangan,tau sendiri motor bapak paling juga cuma dihargai 500rb,aku pikir mending motor ku,pasti laku lah 7/8 jutaan tar kan separonya masih bisa aku belikan motor bekas"
Dia berhenti menangis,mengatur nafasnya dan menghapus air matanya dengan tisu
"Sekarang tinggal tri dan catur"katanya Triana Wati adik ke tiga Ika cewek kelam 3 SMA dan Bayu biru adik bungsu kelas 1 SMA
"Hai Lily,Lily kan"sapa seorang laki laki berpakaian kantoran,yang langsung duduk di depanku,astaga mengapa ada Bima disini,mantan sialan Bima dua tahun lebih tua,salah satu mantanku,aku berpacaran selama setahun dengannya,aku kenal dengannya saat magang di kantor tempat nya kerja ,dekat selama tiga bulan berlanjut sampai aku lulus dan wisuda,saat aku wisuda dia melamar ku,dia siap menikahi ku ,aku menolak,karena aku harus bekerja buat membiayai anin,dia marah dan sebulan kemudian aku memergoki dia selingkuh ,sejak itu aku g pernah ketemu lagi udah delapan tahun tapi masih aja tengil
"Hmm "jawab ku males
"Lo Ika kan "tanya nya pada Ika yang dijawab dengan aguan kepala Ika
"Aku baru pindah sekitar tiga bulan kesini,selama ini aku di Surabaya"jawabnya
"Siapa yang nanya Lo"ketus Ika dalam hatiku ketawa mampus lo
"Ga sih aku cuma mau cerita,siapa tau Lily penasaran"jawabnya sambil senyum menyebalkan
"Kalian udah pada married belum "tanya nya lagi tapi tidak ada yang menggubris aku sibuk sama hape ,Ika dengan makanannya
"Kalau dari gelagat nya,kayanya belum ya.....aku udah duda,kalau kalian mau aku siap ke KUA,...gimana dengan mu ly pasti kan belum,pasti g mau ada yang mau,apa aku bilng itu ponakan mu antar ke bapaknya,lagian kakakmu udah g da gak bakal tau ini"ni orang lama lama keterlaluan juga
"Lebih baik mas Bima pergi dari sini dari pada ngomong yang g berfaedah "usir ku jujur males nanggepin laki brengsek kaya dia.
"Lo ngusir gw,aku nawari kamu ,karena aku udah duda aku terima ponakan mu,kalau perlu aku juga mau jadi ayahnya"jawabnya dengan sangat menyebalkan ya
"Keponakanku tidak butuh ayah macam anda,saya juga masih mampu menghidupi kami berdua,lebih baik anda pergi"
"Yakin itu ponakan Lo,bukan anak haram Lo"astaghfirullah beri hamba kesabaran hadapi mahluk setan ini,ku pejamkan mataku untuk menetralkan emosiku
"Aku gak peduli penilaian mu tentang aku dan anin ,kamu mau mengatakan ia anak,ponakan,adikku terserah ,tapi jangan pernah lagi anda mengatakan anak haram...lebih baik anda pergi dari pada saya teriakin orang orang k supa kesini buat gebukin anda,"usir ku,dia melihat sekitar yang nampak rame pengunjung kafe.
"Munafik Lo pacaran g mau skinship ,padahal udah punya anak ,gw gak nyesel selingkuh dari Lo"ketusnya dan langsung pergi keluar kafe
"Sabar ly laki brengsek kaya dia g sah di dengerin omongan"Aku cuma menarik nafas panjang untuk meredakan emosiku dasar mantan sialan
"Hm nasib kita sama ya Ly"Ika berusaha menghiburku
"Maksud Lo "tanyaku penasaran
"Gw putus semalam,katanya ia harus menikah dengan pilihan orang tuanya,kalau ia memilih aku ia gak sanggup kalau harus ikut membatu biaya sekolah kedua adikku dan orang tua nya g setuju itu"aku bekap mulutku tak percaya,Ika pacaran dengan teman SMA nya,ketemu pas reuni,ortunya dari awal g setuju karena status ekonomi dan adik Ika yang banyak dan masih butuh biaya pendidikan.
"Tos"serunya sambil mengakat tangan buat tos,
"Single is happy"seruku kamu saling ketawa
"Sabtu nyari gebetan di nikahan Lidya dong udah Single ini"kataku
"G tertarik....aku mau nyari yang serius yang tentunya sederajat ma aku"jawabnya
"Maksudnya"
"Begini umur kita mau 30,otomatis udah g jaman pacaran harus nyari yang serius,yang menerima kita,sepaket dengan keluarga kita dan yang sederajat,kalau nyari gebetan di nikahan Lidya ketinggian,mereka kan kaum ksatria, kaum borjuis la aku kaum jelata"katanya sambil ketawa miris,aku yang mendengarnya juga ikut ketawa,meski aku tau hati Ika sakit,tapi dia tetap tersenyum.
"Setuju g masalah singel,yang penting happy"kataku mantap.setelah habis makanan Ika kita langsung meninggalkan kafe.
Tanpa mereka sadari obrolan mereka kedengaran sampe dimeja samping mereka dan didengarkan empat laki laki yang asik makan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!