Dering alarm yang terus berbunyi membangunkan seorang gadis yang berwajah polos dan tetap tampak cantik,bunyi alarm yang kedua kali berhasil membuat gadis itu tersadar dari lamunan nya yang wajib ia lakukan setiap bangun tidur.
Setelah 1 jam berkemas gadis itu berjalan ke arah meja makan dan mengambil selembar roti dan mengoleskan dengan cokelat,setiap gigitan roti yang di temani dengan harapan agar hari ini dapat berjalan dengan baik,satu gelas teh hangat mengakhiri sarapan pagi ini.
Gadis itu berjalan menuju halte bis yang tidak jauh dari rumahnya,suara bising dari kendaraan sudah mulai terdengar dan tidak lama bis yang ditunggu berhenti didepan halte bis.Sekitar 15 menit gadis itu telah sampai di depan SMA Angkasa,sekolah tempat ia menuntut ilmu.
Gadis itu terhenti sejenak di depan gerbang sekolah menatap pemandangan sekelilingnya.Rasa tak percaya bagi gadis itu ia bisa bersekolah di SMA ini yang notabennya banyak anak pejabat atau orang kaya di sekolah itu.Kecerdasan yang berlebih yang telah membuatnya sampai disekolah itu
Sepanjang koridor sekolah banyak pasang mata yang melihat kearah gadis itu,mulai dari tatapan kagum sampai iri karena kecantikan dan kepintaran gadis itu.Sesampainya dikelas ia di sambut dengan pelukan dari seorang yg memiliki postur badan yang tinggi dan berkulit putih.
"Ara kita satu kelas lagi woi,lo seneng gak Ra satu kelas lagi sama gue,pastinya kan" ucap seseorang itu
"Duh lepasin dulu lah Rin,sesak nafas gue jadinya" balas gadis itu
"hehe iya maaf ya,gue reflek abis bisa bareng lagi sama bestie gue yang paling baik,pintarnya mengalahkan otak gue yang udah mentok disini aja,dan paling cantik apalagi kalo Lo abis ngasih contekan ke gue" sambil cengengesan
"Heh gak usah pake kata pembukaan segala,gue dah tau maksud lo" balas gadis itu
"Aaa,peka amat bestie gue ini,yok lah duduk sini Ra"
Jam yang sudah menandakan sebentar lagi pelajaran akan dimulai membuat para siswa siswi satu persatu mulai memasuki kelas.Pembelajaran pun dimulai dengan materi yang sangat mudah dipahami bagi gadis itu,bel istirahat yg telah berbunyi menghentikan pembelajaran.
"Ra,kekantin yok ngecas energi dulu biar gue makin pinter"
"Pinter kagak ngantuk iya Lo nanti,ya udah lah yok"
Pembicaraan dua orang sahabat itu mengiringi langkah mereka menuju kantin,dan tanpa disengaja gadis yang bernama Ara tersebut menabrak seorang laki laki tampan yg sangat famous disekolah itu.
"Aduh,maaf gue gak sengaja"ucap Ara kepada laki laki itu
" Lo bisa jalan gak sih" balas laki laki tersebut dengan tatapan tajam lalu pergi ke arah kantin bersama 2 orang temannya
"Ra,lo gak kenapa-kenapa kan?" tanyanya kepada Ara
"Iya gue gak kenapa-kenapa kok"
"Ra Lo tau gak laki laki tadi orang yang paling ganteng di sekolah ini,fansnya juga banyak tapi sayang orangnya dingin dan punya tatapan tajam"
"Tapi gue gak pernah liat dia sebelumnya" balas Ara
"Dia sama temennya tadi anak pindahan, kelas 12 IPA 2,kelas ny juga di lantai 2"
Setelah bel pulang berbunyi Ara berjalan menuju halte bis dengan suatu hal yang dipikirkan nya dari tadi,ntah kenapa dia sangat penasaran dengan laki laki yang dia tabrak tadi dan semenjak dia bertemu tadi ada perasaan kagum dan ntah apa yang masih mengganjal di hati gadis tersebut
...****************...
Kiara Louren dengan panggilan Ara,gadis cantik dan cerdas kelas 3 SMA yang berasal dari keluarga sederhana dan sekarang hanya tinggal sendirian karena kedua orang tuanya yang sudah meninggal saat ia kelas 1 SMA,beasiswa yang ia dapat menjadikan ia bisa bersekolah di SMA Angkasa.
Suara dering dari hp Ara menghentikan langkahnya menuju halte bis,Ara merogoh kantong tasnya dan mengangkat panggilan telepon dari Cerin sahabatnya.
"Halo Rin,ada apa"ucap Ara
"Lo dimana Ra,gue mau berangkat nih"
"gue juga mau berangkat,lagi nunggu bis"ucap Ara
"Lo mau berangkat sama gue gak,biar gue jemput"balas Cerin
"gak usah bentar lagi bisnya sampai ,Lo duluan aja"balas Ara
Sepanjang perjalanan Ara selalu teringat dengan laki laki yang pernah ia tabrak di sekolah kemarin,semalaman ia hampir tidak bisa tidur,mungkinkah Ara menyimpan rasa kepada laki laki itu ntahlah ia juga bingung dengan perasaannya.
Pelajaran pertama telah dimulai dengan konsentrasi Ara yang sama seperti biasa dan beberapa materi yang diajarkan sudah selesai .
Ara yang tengah berada di kantin karena ajakan dari Cerin tertegun ketika melihat laki laki waktu itu berjalan menuju kantin dengan 2 orang temannya.Jantung Ara yang berdebar kencang ketika mereka semakin dekat ke arah kantin dan sorakan dari para fansnya yang membuat suasana kantin menjadi heboh.
Laki laki tersebut duduk disebuah meja kosong yang berada di samping meja Ara dan memesan menu makan siang,dengan penampilan cool mereka berhasil membuat semua pasang mata tak berkedip
.
.
.
area parkir sekolah yang tampak sudah ramai dan satu persatu kendaraan mulai meninggalkan tempat itu,Ara yang sudah sampai di area parkir itu pun mulai melangkahkan kakinya menuju sebuah cafe yang berada tidak jauh dari sekolahnya,seperti biasa Ara mengganti pakaiannya dan mulai merapikan meja dan piring kotor yang sudah ditinggalkan pengunjungnya.Ya semenjak orang tuanya meninggal,Ara mulai mencari pekerjaan untuk bisa mencukupi kebutuhannya walaupun dia mendapatkan beasiswa yang juga akan diberikan sekolah kepadanya setiap bulan tapi Ara tidak menjadikan patokan bahwa itu bisa mencukupi kebutuhannya mendatang
"wah wah Ara kerjamu sangat cepat,tidak salah saya menerimamu bekerja disini"ucap pak Lian pemilik Cafe Permata tempat Ara bekerja
"pasti lah pak,bapak beruntung bisa mempunyai karyawan seperti saya,sudah cantik,pintar,cekatan lagi makanya pak tambahin lah gaji saya"balas Ara dengan cengengesan
Tuk
"adu pak kenapa pakek jentik jidat saya sih,ntar kalo otak saya yang limited edition ini geser kek mana,bapak mau orderin yang baru buat saya" dengan raut wajah cemberut
"kamu ada ada aja Ara,mana ada kena jentik bisa geser otak lagian mintak tambah tambah gaji aja,bulan kemarin udah saya tambah sekarang mintak dinaikin lagi,bangkrut saya Ra"jawab pak lian
"Ye si bapak pelit amat,kalo bapak sedekah ke saya mah gak bakal kurangin isi dompet bapak dahlah saya kerja dulu pak"meninggalkan pak lian yang sedang menatap heran kepada Ara
"Sabar yan,untung cantik kalo kagak dah gue karungin tuh anak"berlalu ke ruangannya
satu persatu pekerjaan telah diselesaikan dan jam yang sudah menunjukkan pukul 5 sore mengakhiri aktifitas Ara.setelah siap beres beres Ara berlalu menuju meja kasir dan menarik sebuah kursi kedekatnya.
"Huft,ternyata cari uang yang banyak tuh susah amat ya Za,kapan yah gue bisa kaya"dengan raut wajah memelas
" Ya elah Ra namanya juga kerja,kalo lo mau dapet uang banyak tapi gak perlu kerja keras mah gue punya solusi,lo mau ngak Ra"tanya Eza teman Ara
"paan tuh,gue pengen coba lah"seru Ara dengan semangat
"kerjanya gampang,ngepet aja lo mau gak
nanti urusan jaga lilin biar gue yang urus"balas Eza dengan cengir kuda
"Kamvret lo Za,Emang bener bener ya lo temen gak ada akhlak
terus lo nyuruh gue jadi babi nya gitu"balas Ara sambil mukul lengan Eza
"duh sakit Ra,gue becanda kok"sambil senyum senyum
"dahlah gue pulang dulu,bisa stress gue kalo lama lama deket lo Za" berlalu ke luar Cafe
Happy Reading😁
Pagi hari seperti biasa Ara yang telah rapi dengan seragam sekolahnya dan berlalu ke arah meja makan untuk menyantap makanan yang telah ia panaskan tadi.
Lamunan demi lamunan selalu menemani Ara di setiap aktifitas makannya,terkadang memori lama seolah olah berputar kembali diingatan Ara,kejadian dimana Ara yang saat itu melihat kobaran api yang sangat besar melahap butik milik orangtuanya dan yang membuat Ara menangis sekuat kuatnya yaitu orang tuanya dengan seribu pertanyaan di kepalanya"dimana ayah sama bunda apa mereka terkurung didalam" ntahlah pada saat itu juga Ara merasa bahwa jiwanya sudah mati dan sesekali Ara berteriak memanggil kedua orang tuanya.Saat ini yang dirasa Ara dia kasihan dengan dirinya sendiri,ntah kenapa takdir tidak pernah memihak kepadanya.
.
.
.
.
Skip sekolah
Ara yang ketika dirumah akan terlihat murung,
namun berbeda dengan saat ini wajah ceria dan penuh semangat yang diperlihatkan Ara,ia tidak mau menjadi pusat perhatian atau dikasihani oleh orang lain,cukuplah dia yang menahan pedih kehidupannya
"Hai Rin eh lo kenapa pagi pagi dah senyum kek gitu,lo masih aman kan Rin jadi ngeri gue"ujar Ara dan di sambut dengan jentikan jari dikeningnya
"Aduh bener nih lo udah gak aman Rin
Tadi senyum senyum sendiri sekarang malah jentik jidat gue"dengan tatapan bingung.
"KIARA sembarangan aja gue masih aman,lo pikir gue stress apa"balas Cerin
"lah terus lo kenapa"tanya Ara
"Hwa tadi ya Ra gue ketemu sama Leon
Aaa gue seneng banget gila,malah kalo dari deket gantengnya kelewatan aaa"heboh Cerin sampai lompat lompat kegirangan
"Heh lo ya Rin heboh bener,bisa kalem dikit gak sih gue gak paham emang Lion siape sih"balas Ara
"Leon KIARA bukan Lion,dia tuh temennya Vian para most wanted di sekolah ini Ra,longak inget kemarin lo nabrak Vian?"tanya Cerin
"Oh jadi nama cowok kemarin Vian"ucap Ara dengan menampilkan senyum tipis
"eh lo kenapa senyum kek gitu Ra,oh gue tau nih lo pasti naksir kan ama Vian"dengan raut wajah meminta penjelasan
"eh paan sih lo,gue juga gak tau sama perasaan gue tapi semenjak gue liat dia pertama kali gue selalu kebayang bayang sama wajahnya"penjelasan Ara yang dia sendiri bingung mungkinkah Ara memang sudah benar benar tertarik kepada Vian
"nah gue yakin nih lo emang dah punya perasaan ama vian,gue sih gak papa lah Ra yang penting lo bahagia gue dukung kok kalo lo pengen deket ama Vian"Cerin memegang bahu Ara yang kini wajahnya terlihat berseri
"Thanks ya Rin,lo tau aja perasaan gue"ucap Ara dengan senyum manis
.
.
skip kantin
Kini Kiara dan Cerin baru sampai di kantin dan segera memesan makanan,melihat semua meja yang telah penuh dengan para murid yang sedang menyantap makanannya masing masing,Cerin yang matanya telah berbinar saat melihat kesebuah meja yang tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.
"Ra coba deh lo liat ke samping kiri,ada Vian sama temen temenya kita kesana aja yuk,siap tau boleh duduk deket mereka"bujuk Cerin agar Kiara mau menerima ajakannya
"Tapi Rin gue kurang berani ntar gue bisa salfok kalo duduk deket mereka apalagi Vian
Kita cari meja lain ajalah Ra nanti kalo mereka marah kita deket deket kek mana"Ara yang merasa ragu untuk mendekati meja Vian, padahal disisi lain hatinya juga bahagia bisa liat Vian lagi
"Udah gak papa Ra lagian gak ada meja yamg kosong juga,yang penting kita mintak izin aja dulu buat duduk deket mereka dan ini juga kesempatan buat lo bisa sesekali berada deket vian dengan jarak yang deket"Cerin yang terus berusaha membujuk Ara
"ya udah ayok"balas Ara
"Hai kami boleh gabung sama kalian gak,soalnya meja lain dah pemuh semua cuman di sini tempat duduk yang masih tersisa"tutur Cerin yang berusaha tenang agar tidak tremor saat melihat Leon
"Silahkan"jawab Leon dengan sedikit senyum
"Makasih ya,yok Ra"ucap Cerin dan menyuruh Ara duduk disampingnya
"Oh ya kenalin ya gue Cerin dan ini Kiara kami kelas 12 IPA 1"ucap Cerin yang sedikit gugup
"Hai,nama kamu Vian kan,salken ya"dengan senyum manis menoleh ke arah Vian
"Ck"Vian yang sempat menoleh kearah Ara dengan tatapan tajam dan langsung berdiri meninggalkan teman temannya yang masih asik dengan makanan mereka
"eh yan lo mau kemana,dasar tuh anak kebiasaan"mereka menyusul Vian meninggalkan kantin
Kiara yang kaget saat melihat reaksi Vian,bertanya tanya dalam hati kenapa Vian bersikap seperti itu apakah dia salah bicara.
Cerin yang menyadari raut wajah Ara yang berubah dan segeramenepuk pundaknya agar Ara sedikit tenang
"Rin gue salah ngomong ya,kenapa Vian pergi kek gitu dan tatapannya seperti membenci gue"
"lo gak salah kok Ra mungkin dia lagi ada masalah,lo jangan masukin ke hati ya dan gue juga minta maaf gara gara gue maksa lo buat duduk disini lo jadi gak nyaman sekarang"balas Cerin agar Ara tidak kepikiran dengan sikap Vian tadi
"gak papa kok lo gak salah,mungkin bener dia lagi ada masalah dahlah besok gue usaha lagi buat deket sama Vian"ucap Ara
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!