NovelToon NovelToon

Cinta Setelah Perceraian: Hati Yang Terluka

Kinara Indira

Tubuhku bergetar,kurasa kakiku tak dapat lagi ku pijakan, aku meluruh kelantai, tak bisa ku tutupi lagi kecewaku, kali ini aku kalah.

Aku menangis meratapi nasibku, hidup bersama lelaki yang ku kira mencintaiku semala tiga tahun ini ternyata hanya sebuah kebohongan.

Dia mencintai sahabatku Anita,aku bodoh.. selama ini mengira kedekatan mereka hanya sebatas sahabat terlebih dia bekerja sebagai sekertaris suamiku.

Satu bulan lalu aku mengetahui perselingkuhan mereka,aku tetap diam, aku kira dengan kesabaran aku bisa membawanya kembali kejalan yang benar, yaitu bersamaku. tapi nyatanya itu tak akan pernah terjadi karna sesungguhnya mereka tak akan bisa terpisahkan.

Hari ini aku tau rupanya akulah yang masuk dalam kisah cinta mereka, lalu mengapa mereka tak jujur padaku, jika mereka saling mencintai mengapa mas Yoga menerima lamaranku saat itu.

Ya, sebelum menikah akulah yang melamar mas Yoga karna ku kira dia mencintaiku,sikapnya yang hangat dan perhatian membuatku jatuh cinta, aku tak tau jika mas Yoga memang berkepribadian penyayang hingga aku salah artikan.

Namun rupanya perlakuan baiknya hanya karna aku sahabat Anita.

.

.

.

"Mas kapan kamu akan ceraikan Kinara" Kinara mematung saat perkataan itu terlontar dari Anita.

"Nanti.." terdengar suara Yoga, Yoga hanya bicara satu kata namun mampu menyayat hati Kinara, itu berarti Yoga akan menceraikannya.

"Iya kapan, apa kita akan terus seperti ini menjalin hubungan diam diam" Kinara tau sejak satu bulan lalu saat ia melihat mereka memasuki sebuah hotel sambil bergandengan mesra, bahkan sesekali Yoga mengecup pipi Anita, betapa hancurnya hati Kinara saat itu.

"Bersabarlah ini tidak mudah, dia tak pernah membuat kesalahan yang membuatku harus menceraikannya"

"Kamu tau aku sudah bersabar selama tiga tahun ini,aku menyesal sudah merelakan kamu, lagi pula kamu menikahinya karna kasihan karna dia tak punya siapapun lagi bukan" Tiga tahun?.

Kirana mematung itu berarti hubungan mereka sudah sejak lama,Kinara mencoba mencerna perkataan Anita, ia ingat saat melamar Yoga, Kinara baru saja ditinggal orang tuanya meninggal karna kecelakaan dan ia sedang bersedih karna tak punya siapapun lagi, lalu Yoga selalu menghiburnya dan memberikan semangat padanya.

Jadi itu alasannya.. kasihan.

"Aku takut Kinara mengandung anakmu dan kamu akan berat melepasnya, dia mengatakan padaku akan melepas kb nya,aku juga selalu dilanda cemburu setiap malam yang kamu habiskan dengan bercinta dengannya"

"Tidak akan sayang aku belum setuju untuk melepas kontrasepsinya jadi dia gak mungkin hamil" jadi itu alasan sebenarnya, selama ini Yoga mengatakan bahwa dirinya masih ingin menikmati kebersamaan mereka,namun nyatanya Yoga tak mau punya anak darinya karna tak mencintainya.

"Apa ini alasan kamu saja, bahwa sebenarnya kamu sudah mulai mencintainya"

"Tidak sayang aku hanya mencintai kamu, hanya kamu" Yoga meraih Anita dan memangkunya lalu mulai mendaratkan ciumannya, mata Kirana membelalak saat melihat suaminya mencumbu sahabatnya,Kirana membalikan tubuhnya tak kuat lagi menyaksikan penghianatan suaminya,ia berjalan menjauh saat mendengar suara desa han dari ruangan suaminya.

Kinara berjalan terseret menuju lift yang akan membawanya keluar dari neraka tersebut "Sudah cukup aku tak sanggup lagi, aku menyerah"

.

.

Kirana duduk bersimpuh didalam kamarnya mengingat apa yang baru saja terjadi, tangannya mengusap perutnya.

"Sayang aku pulang.." terdengar suara Yoga, ya dia selalu bersikap manis dan lembut pada Kinara, yang baru diketahui olehnya bahwa semuanya palsu, ia hanya mengasihani Kinara, Kinara menghapus air matanya lalu membuka pintu.

"Mas udah pulang" tak ada senyum dari Kirana, namun dia bertutur lembut pada Yoga.

"Iya mas lelah sayang.."

'Lelah ber cinta dengan sekertarismu' batin Kinara.

"Mas mau makan dulu atau mandi dulu?"

"Mandi,, tapi mandiin ya" Kinara tak menanggapi hanya menggeleng lalu tersenyum kecil.

"Ya udah sana mandi aku siapin makanan dulu" Kinara keluar kamarnya dan menuju ke dapur, jika dulu dia akan senang hati melakukan itu, tidak kali ini Kinara jijik harus membersihkan bekas percintaan suaminya dengan sekertaris sekaligus sahabatnya itu, 'aku tak sudi'.

Membayangkan ia memandikan suaminya yang pulang habis bercinta dengan Anita membuat Kinara mual tak tertahankan,bekas ciuman, cumbuan juga penyatuan mereka Kinara bergidik, ia memuntahkan isi perutnya di wastafel.

Makan malam sudah selesai, kening Yoga mengkerut saat memperhatikan Kinara yang tak banyak bicara,biasanya Kinara akan ceria dan bercerita apa saja kesehariannya pada Yoga.

Kinara membaringkan tubuhnya, terdengar pintu terbuka dan Kinara merubah posisinya membelakangi Yoga,lalu memejam "Selamat tidur sayang.." Yoga mengecup kening Kinara, dalam hati Kinara menangis.. ini semua palsu.

Kinara menyiapkan sarapan untuk Yoga, dan menunggu suaminya turun dari kamarnya "Pagi Sayang" Yoga memberi kecupan di bibir Kinara, selalu begitu maka dari itu selama ini Kinara tertipu dengan sikap manisnya.

"Aku udah undang Anita makan siang bersama" Kinara melihat raut wajah Yoga, yang terlihat biasa saja.

"Ada acara apa?" Yoga menyuapkan nasi goreng buatan Kinara, dan ia selalu memuji masakan Kinara yang enak, apa itu juga palsu?

"Gak ada,mau kumpul aja sudah lama gak makan bersama" Yoga mengangguk.

Setelah Yoga pergi Kinara mempersiapkan semuanya ia mengemas pakaiannya, hanya miliknya, tak ada satupun pakaian pemberian Yoga yang dibawanya termasuk perhiasan tak ada yang Kinara sentuh, dia datang kerumah ini tanpa membawa apapun hanya pakaian sederhana miliknya, begitu ia menikah dengan Yoga,Yoga melimpahi nya dengan barang dan pakaian mewah, namun rupanya itu hanya karna rasa.. kasihan.

Setelah semua selesai Kinara menyimpan kopernya di sudut kamar, satu lagi yang harus ia selesaikan, ia sudah memutuskan untuk pergi setelahnya, tak ingin hidup dalam rasa kasihan orang lain, rasanya sakit.

.

.

Kinara sudah menyajikan makanan diatas meja semuanya kesukaan Yoga, Kinara menelan ludahnya ini terakhir kalinya ia memasak untuk suaminya..ya yang terakhir.

Suara deru mobil terdengar Kinara hanya menatap nya dari jendela terlihat Yoga dan Anita keluar dari dalam mobil sambil sesekali tertawa, hati Kinara menciut.. sakit... perih.. apa ia siap?

"Hai.." sapanya saat melihat Anita.

"Tumben ngajak makan dirumah biasanya di restoran?" tanya Anita sambil memeluk Kinara.

"Hmm lagi mau makan masakan rumah aja, lagian kamu suka kan masakan aku?" Kinara menggandeng tangan Anita.

"Aku udah masak makanan kesukaan kalian" ya bahkan makanan kesukaan keduanya pun sama.

"Makasih sayang" kata Yoga sambil mengecup dahinya, Kinara tersenyum lalu melihat raut wajah Anita yang biasa saja, tapi Kinara tau kini dalam hati Anita merasa cemburu,pintar sekali mereka bersandiwara di depan Kinara.

Mereka makan sambil berbincang sebenarnya hanya Anita dan Yoga saja, sedangkan Kinara lebih banyak diam.

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan" Kinara berbicara dengan serius, kening Anita dan Yoga mengeryit.. kompak sekali.

"Sebenarnya aku ingin jujur tentang perasaanku.. Aku sebenarnya tidak pernah mencintai kamu mas" Anita dan Yoga masih belum menangkap arti kata kata Kinara,mereka terlihat bodoh, atau pura pura bodoh.

"Kamu ngomong apa sih sayang?"

"Aku mohon dengarkan tanpa menyela mas,

"Hari itu saat aku melamar kamu aku gak menyangka kamu akan menerimaku, aku hanya merasa kamu baik padaku,dan selalu menemaniku disaat orang tuaku meninggal,kamu selalu ada untuk ku, tapi aku tak punya apapun untuk membalas semua kebaikan kamu, aku hanya gadis yatim piatu yang miskin, maka aku berniat mengabdikan hidupku untuk jadi istrimu"

"Aku kira cinta akan tumbuh dengan sendirinya, tapi nyatanya cinta itu tak pernah tumbuh, aku tetap mencintai orang lain" Kinara melihat Yoga yang menegang.

"Satu bulan lalu aku bertemu lagi dengan pria yang aku cintai, dan aku tergoda untuk kembali bersama, maka kami menjalin hubungan terlarang dibelakang kamu" mata Yoga membelalak tangannya mengepal, mengapa dia terlihat marah.

Anita berdiri dari duduknya "Kayaknya aku pulang aja Ra, ini kan tentang hubungan kalian gak baik dibicarakan di depan orang lain"

Kinara terkekeh "Aku bilang dengarkan dan jangan menyela Anita, kamu sudah menjadi bagian dari kami,maka kamu juga harus tau" Anita kembali duduk meski dengan raut yang tak enak hati.. sekali lagi itu palsu.

"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..

ceraikan aku"

___________________

Aku datang.. semoga kalian tidak bosan 😁

Like..

Komen..

Vote..

Prayoga Dinata Akbar

Aku menikahi Kinara karna merasa kasihan Kinara yang hidup sebatang kara, juga saat itu dia tengah rapuh, aku hanya takut dia depresi.

Aku selalu menemani dan memberi dukungan padanya hingga suatu hari dia melamarku dan mengajakku menikah,aku tak tega untuk menolak maka ku iya kan saja,meski aku harus berdebat dengan Anita kekasihku.

Kami bertiga bersahabat sejak SMA, lalu aku menjalin hubungan dengan Anita sebelum orang tua Kinara mengalami kecelakaan, aku tak rela jika hubunganku dengan Anita yang baru berjalan harus berakhir karna aku menikah dengan Kinara,maka aku menjanjikan akan menceraikan Kinara dalam waktu satu tahun, dan Anita setuju dan kami masih terus menjalin hubungan tanpa sepengetahuan istriku, apalagi kami bekerja di kantor yang sama tepatnya Anita menjadi sekertarisku, tentu saja kami menjadi leluasa dan selalu bersama.

Hari demi hari kulewati sebagai seorang suami dari Kinara, tak pernah kuliahat cacatnya sebagai seorang istri, ia selalu bersikap lembut dan melayaniku dengan baik, kami menjalani kewajiban sebagai sepasang suami istri pada umumnya, hanya saja dia selalu meminta izin untuk melepas kb nya, namun belum aku izinkan dengan alasan aku belum siap dan ingin menghabiskan waktu berdua saja.

Aku mulai terbiasa dengan kehadirannya seperti ada yang hilang jika dia tak ada, aku kira ini hanya sesaat karna terbiasa bersama.

Hari itu Anita terus mendesakku untuk menceraikan Kinara, namun aku terus mengulur waktu entah mengapa aku merasa tak rela, jelas saja Anita mendesak karna aku sudah menundanya hingga kini pernikahan kami berusia tiga tahun.

"Apa ini alasan kamu saja, bahwa sebenarnya kamu sudah mulai mencintainya" Aku sungguh tak tau dengan perasaanku.

"Tidak sayang aku hanya mencintai kamu, hanya kamu" langsung saja ku cumbu dia, biasanya itu cukup aktif untuk membuatnya diam dan tak mendesakku lagi.

Aku tak ingin kehilangan Anita, tapi aku juga tak bisa meninggalkan Kinara.

.

.

Satu bulan terakhir Kinara berubah menjadi sedikit pendiam aku merasa ada yang aneh,namun aku tepiskan karna dia masih bersikap lembut padaku,juga melayaniku seperti biasanya, hingga hari ini aku terpaku dengan pernyataan nya bahwa selama ini dia tak mencintaiku, dan aku tak mengerti saat Anita harus mendengar pernyataan nya.

"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..

ceraikan aku"

.

.

Yoga mengepalkan tangannya erat "Apa maksud kamu Kinara?" giginya gemelutuk sungguh ia marah, apa maksud Kinara.

"Aku ingin bercerai"

"Apa kamu bilang, jangan bermimpi" Yoga tak rela, enak saja dia tidak akan menceraikan Kinara.

Amarah Yoga tak tertahan, ia bahkan tak menyadari raut Anita yang menunduk sedih, apa Yoga memang tak berniat menceraikan Kinara, bukankah Yoga sudah berjanji untuk segera menceraikan Kinara.

Kinara terkekeh "Kamu egois mas, aku tak mencintai kamu, lepaskan aku agar aku bisa menjalani hidupku dengan tenang bersama kekasihku"

"Dengan tenang, kekasih?, apa maksudmu memperlakukan ku seperti ini Kinara, setelah kamu bertemu lagi dengan kekasihmu aku harus melepaskanmu, jangan bermimpi"

Anita mendongak manatap Yoga yang berapi api mempertahankan pernikahannya,matanya sudah berkaca kaca.

Kinara melihat itu semua "Kamu jangan egois mas, setidaknya aku akan merelakan kamu jika kamu menemukan cinta kamu, aku akan melepaskan kamu jika itu kebahagian kamu"

Yoga membeku, begitupun Anita yang beralih menatap Kinara, "Apa?"

Kinara menghela nafasnya "Ya aku melepaskan kamu,talak aku.. mas lalu menikahlah dengan Anita" Mata keduanya membelalak terkejut "Aku sudah tau semuanya, tentang kalian, tentang kamu yang hanya menikahiku karna merasa kasihan" Kinara tersenyum getir, guratan luka kini nampak jelas di kedua matanya yang mengalirkan airmata "Kamu tenang saja,aku tak akan sendiri saat sudah bercerai meski aku sebatang kara aku masih punya tuhan"

"Lagi pula tak baik untuk kehormatan Anita jika kalian hanya berzina saja" Kinara memandang kasihan pada Anita yang selama ini melayani suaminya tanpa status.

"Talak aku mas.. !" Anita menangis..

"Ra.." Kinara menggeleng seolah mengatakan 'Jangan bicara jika itu akan menyakitiku'

"Aku tak ingin menyalahkan siapapun meski kenyataannya kalian bersalah, kalian bahkan merasa benar dengan dosa yang kalian lakukan"

"Sayang.." Yoga mengucapkannya dengan tercekat. "Aku mengaku salah tapi.. bisakah kita mempertahankan ini"

Yoga tak berfikir bahwa perkataannya menyakiti hati Anita.

"Lihatlah Anita, Suamiku tak ingin melepaskanku tapi juga tak bisa meninggalkan kamu, bukan kah dia serakah" Yoga tak bisa berkata kata lagi ini memang salahnya.

Kinara mendorong berkas perceraian nya "Aku tunggu mas di pengadilan" Kinara berjalan menuju kamarnya dan mengambil koper yang sudah rapi, hanya satu koper.. karena Kinara merasa jika semua ini bukan miliknya, matanya mengedar menulusuri kamarnya yang ia tinggali selama lebih kurang tiga tahun tempat ia memadu kasih dengan suaminya, bersenda dan bercinta, kini semuanya tinggal ke semu' an semata.

Kinara sudah keluar dari kamarnya sedangkan Anita dan Yoga masih bergeming ditempatnya "Aku pergi mas" Kinara melepaskan cincin pernikahan yang selama ini tak pernah ia lepas sedetik pun, dan memberikannya pada Yoga "Terimakasih untuk semuanya, maafkan aku yang tak bisa menjadi istri yang baik untukmu, hingga kamu tak merasa puas denganku"

Yoga terjatuh, ia terduduk lemas saat Kinara benar benar pergi dan tak menoleh lagi..

.

.

.

Yoga menatap sendu tempat tidur disebelahnya yang kini kosong,Yoga membelai nya tempat tidur yang biasanya hangat kini terasa dingin, entah kemana Kinara pergi, dia tak punya keluarga lagi selain dirinya.

"Kamu kemana sayang, aku merindukan kamu" menyesal mungkin iya, tidak! bukan mungkin tapi, Yoga sungguh menyesal mengapa ia baru menyadari jika ia sudah mencintai Kinara.

Yoga menghadiri sidang perceraiannya berharap bisa bertemu Kinara dan bicara untuk rujuk kembali, namun Kinara tak pernah hadir, hanya seorang pengacara yang mewakili.

Hari ini adalah sidang putusan perceraian mereka Yoga sudah pasrah mungkin ia memang harus ikhlas semua memang salahnya dia tak boleh egois bukan dia harus melepaskan Kinara.

Tanpa disangka Kinara kini hadir di persidangan dari rautnya Kinara terlihat baik baik saja, syukurlah setidaknya kekhawatiran Yoga tak terjadi Kinara hidup dengan baik, bahkan tubuh Kinara terlihat lebih berisi dan terlihat semakin cantik.

Kinara tersenyum lalu menyalami Yoga, yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.

Sidang putusan sudah keluar ketukan palu pun sudah menandakan kini mereka resmi bercerai.

"Maafkan aku" Yoga mengajak Kinara bicara di sebuah taman "Aku menyesal sudah menyianyiakan kamu"

"Semua sudah selesai mas tak perlu diungkit.. aku sudah ikhlas"

"Apa kamu hidup dengan baik,dimana kamu tinggal, apa kamu berkecukupan, kamu bahkan tak membawa sepeser pun dari rumah" tenggorokan Yoga tercekat..

"Aku bawa, aku bawa uang tabungan ku yang aku punya sebelum kita menikah, aku juga masih punya rumah warisan dari orang tuaku, aku juga hidup dengan baik berat badanku bahkan bertambah"

Yoga terkekeh "Kamu seperti mengatakan bahwa hidup bersamaku membuat kamu kurus,apa kamu begitu menderita?"

"Aku bahagia selama tiga tahun ini, aku merasa dicintai,meski nyatanya itu palsu.. " Kinara tersenyum ringan, menunjukan bahwa hatinya sudah benar benar ikhlas.

"Jika aku bilang itu tidak palsu apa kamu percaya" Yoga menatap lekat Kinara.

Kinara menggeleng "Jangan katakan itu mas,karna semuanya sudah selesai sekarang"

"Hiduplah dengan baik, nikahi Anita dan jangan terus melakukan dosa,berikan hubungan kalian status, aku pergi..semoga kalian selalu bahagia" Yoga menunduk dengan perasaan berkecamuk Kinara sekarang benar benar pergi, semuanya sudah selesai.

Kinara masih mendoakan Yoga bahkan ketika dirinya telah menyakiti Kinara.

"Maafkan aku Kinara.."

.

.

.

Lanjut atau tidak

.

.

.

Like..

Komen...

Vote..

Flashback

Satu bulan yang lalu, sebelum gugatan cerai..

"Hay, Ra" Anita datang dan mencium pipi Kinara.

"Lama banget sih An, aku nunggu disini dari satu jam lalu" Kinara mengeluh.

Anita berdecak "Salahin aja suamimu, yang ngasih kerjaan menumpuk jadi gak bisa pulang tepat waktu" Kinara terkekeh.

"Jadi ada apa? aku kaget loh pas kamu bilang mendadak pengen ketemu?" Anita meminum kopi yang sudah di pesan Kinara, mereka bersahabat sejak lama, Kinara, Anita dan suaminya, Yoga. Jadi Kinara sudah tahu apa saja kebiasaan dan kesukaan keduanya.

"Aku mau lepas KB ku" Anita menelan kopinya dengan cepat, dan raut wajah Anita menjadi pucat.

"Ka..mu lepas kb kok ngomong sama aku" Anita tertawa sumbang.

"Ya kan mau minta saran aja, gimana?"

Anita menelan susah payah ludahnya "Ya, masalah suami- istri ngomong a..ja berdua, nanya kok ke orang yang belum nikah" Anita mengipas wajahnya, yang memerah, Kinara terkekeh melihat wajah merah Anita mungkin dia malu.

.

.

.

"Ya udah aku gak bahas lagi, jadi gimana kamu mau dateng ke acara reuni SMA kita gak?"

"Aku gak bisa Ra, kantor lagi sibuk.. pas hari itu kita harus meninjau proyek di kota M" Kinara mencebik.

"Kamu gak bisa, Mas Yoga juga gak bisa, bahkan itu di hari libur"

Anita terkekeh rautnya kembali biasa saja "Ya- iya, kan sekertaris ngikut kemana Direktur pergi"

Kirana mengangguk, mereka memang sibuk, hanya dirinya yang dijadikan ratu dalam istana oleh Yoga, Yoga sama sekali tak memperbolehkannya bekerja.

.

.

.

Kinara turun dari mobilnya dan melihat mobil suaminya sudah terparkir di halaman rumah mereka.

Rumah tiga lantai dengan luas seribu lima ratus meter persegi itu terlalu besar untuk mereka berdua, dan itulah yang Kinara fikirkan, dia ingin rumah besar itu segera penuh dan diisi oleh tangisan dan tawa bayi..

"Mas kapan pulang?" Kinara memasuki kamarnya, dan melihat Yoga sudah bertelanjang dada hendak memasuki kamar mandi.

"Baru saja.." Kinara melihat kemeja Yoga tergeletak di lantai, lantas dia ambil untuk ia masukan kedalam keranjang, Kinara mencium aroma yang dia kenal di kemeja Yoga, namun saat dirinya tertegun tubuhnya sudah di tubruk dari belakang, "Mas kangen sayang mandi bareng yuk!."

Belum sempat Kinara memprotes Yoga sudah membawanya kearah kamar mandi, Yoga menurunkan Kirana dia atas bathub lalu mengisi air berikut busa sabun, dan sedikit aroma terapi.

Yoga membuka lilitan handuknya dan masuk kedalam bathub dengan tubuh telanjangnya.

Kinara tersenyum lalu dengan pelan membuka satu persatu pakaiannya, hingga tubuh polosnya terlihat dan membuat Yoga menggeram tertahan. Kinara memasukan kaki jenjang putihnya kedalam bak berisi penuh dengan busa itu dan berdiri di depan Yoga yang menengadah melihat mahluk cantik di depannya, sungguh kecantikan Kinara tak dapat ditepiskan..

Tangan Yoga terangkat dari ujung kaki merambat keatas menyisakan jejak busa hingga tangannya terus menjalar naik keatas, dan mengelusnya penuh godaan, tangannya meraih tangan Kinara dan menariknya hingga kini Kinara sudah terjatuh diatas dada bidangnya, dengan posisi menduduki sang pusaka yang sudah sangat menegang.

Kinara terkekeh lalu mulai membelai dada bidang suaminya, menggosoknya lembut, mulutnya mendekat dan meraih bibir merah yang sedikit kehitaman milik suaminya dan melu matnya lembut, bibir Kinara mulai merambat kerahang dan dagu lalu berhenti di tengkuk sang suami, Kinara berhenti saat aroma tadi kembali tercium diindra nya, aroma yang sama dengan yang ada di kemeja Yoga, namun Kinara mencoba menepisnya lalu melanjutkan kegiatannya menyenangkan sang suami.

Yoga mengerang dan mende sah, Kinara tak pernah mengecewakannya dalam hal apapun, semua kewajibannya dipenuhi dengan penuh cinta, Yoga bahkan bisa merasakan cinta Kinara padanya sangat kuat hingga dia tak takut apapun.

Hampir dua puluh menit mereka diposisi itu, hingga Yoga bangun dan membawa tubuh mereka kearah shower tanpa melepas penyatuan mereka, mengguyur dengan air hangat dan membasuh kedua tubuh penuh sabun itu.

Yoga masih terus bergerak , gerakan yang tegas namun penuh kelembutan membuat Kinara terbuai dan jatuh sedalam-dalamnya pada pria didepannya ini, Kirana jatuh cinta pada setiap gerakan Yoga, kelembutan, dan perhatiannya yang memperlakukannya seolah dirinya benda rapuh yang takut tergores hanya dengan gerakan kasar sedikit saja.

" Oh, sayang.. aku mencintaimu.." Yoga menggerang saat penjemputan terakhirnya dia melu mat bibir istrinya, untuk menambah sensasi kenikmatan yang tercipta.

Kinara terengah dan belum menjawab, dan mendapat protes dari Yoga "Kamu belum menjawab sayang" katanya terengah.

"Aku.. juga mencintaimu mas"

"Aku tahu.." Yoga kembali mendaratkan bibirnya ke bibir merah muda istrinya.

.

.

Esok harinya Kinara akan menghadiri acara reuni SMA di salah satu restoran melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Suaminya sejak subuh sudah pergi ke kota M.

Ponsel Kinara diatas dasbor berbunyi, tak perlu dipertanyakan lagi itu dari siapa, karena sejak tadi teman SMA nya Andini, menghubunginya dan berkata sudah menunggunya.

"Ya Din, aku udah otewe bawel banget sih.." Kinara mengeryit saat menghentikan mobilnya di lampu merah, 'Mas Yoga' Kinara melihat mobil suaminya berada tepat didepan mobilnya. 'Bukannya Mas Yoga pergi ke kota M'

"An, udah dulu ya aku lagi nyetir.." Kinara mematikan ponselnya lalu menghubungi suaminya.

Di dering ketiga Kinara mendengar suara sapaan dari sang suami "Ya, sayang"

"Mas dimana?" mata Kinara tak lepas dari mobil didepannya benar itu mobil suaminya, tapi ini bukan jalan ke kota M, dan juga suaminya sudah pergi sejak subuh harusnya sudah tiba.

"Mas baru sampai sayang"

Degh..

Jantung Kinara tiba-tiba saja berdebar kencang, mendengar kebohongan dari mulut suaminya "Mas kapan pulang?"

"Kamu nih, baru sebentar di tinggal udah kangen aja" terdengar kekehan Yoga.

Kinara diam.

"Kalau semua lancar mas pulang sekitar jam tujuh malam, sayang"

"Hmm.. aku siapin makan malam, mas mau apa?" mobilnya mulai melaju mengikuti mobil didepannya dengan jantung berdebar kuat.

"Apa saja, masakan kamu selalu enak.."

"Ya udah.. aku tutup dulu ya Yang" tak lama terlihat mobil Yoga memasuki parkiran sebuah hotel, dan Kinara menghentikan mobilnya sedikit tersembunyi.

"Hmm.. mas?"

"Ya?"

"Aku cinta kamu.."

Satu..

Dua..

Tiga..

"Aku juga.." Kinara memejamkan matanya.

Kinara mencoba menepis rasa dihatinya, mendengar suaminya yang mengucapkannya dengan kata ambigu, dan ada jeda diantara jawabannya.

Mata Kinara kembali terbuka saat mendengar suara pintu mobil yang terlempar akibat sang pemilik menutupnya, terlihat Yoga turun dari kursi kemudi dan memutar arah, kearah kursi penumpang, hingga Yoga kembali terlihat dengan seseorang yang dia tahu akan pergi bersamanya ke kota M, sekertarisnya, sekaligus sahabat Kinara. di depannya dia melihat keduanya berjalan beriringan menuju lobi hotel, tanpa terasa pipi Kinara basah, akibat apa yang terlihat begitu menyayat dan menyakiti hatinya.

Di depannya suaminya menggenggam tangan sahabatnya, lalu tanpa malu sang suami mendaratkan kecupan di pipi sahabatnya.

.

.

.

Like..

Komen..

Vote..

🌹🌹

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!