hari ini adalah hari dimana ulfa telah menyelesaikan sekolahnya,ya...dia telah lulus dari smanya,tetapi sma ulfa bukan seperti sma biasanya.dia adalah seorang santriwati dari pondok pesantren modern di sekitar jawa.pondok yang tidak terlalu besar,dan terlenal tetapi,dari pondok itulah ulfa mencetak sebagai santriwati terbaik pada masanya.
"selamat ya sayang anak ayah bunda,seorang bidadarinya bunda dan ayah didunia dan diakhirat,hari ini adalah hari kebanggaan kamu loh"sapa bundanya ulfa yang memberi ucapan pada ulfa sambil memeluknya erat.
"terimakasih bundanya ulfa....yang ulfa cintai"jawab ulfa dengan manja dan mencium pipi kanan kirinya bunda.
dalam dekapan bunda ulfa merasakan kehangatan yang luar biasa,bagaimana tidak kalian pasti tahu rasanya menjadi anak pondok.begitulah ya...tapi ulfa melirik ke kanan dan kekiri seperti ada yang kurang pikirnya.
"nda,ayah mana?"tanya ulfa pada bundanya.
"oh iya,bunda sampai lupa bilang ke kamu.tadi malam ayah kamu keluar kota sayang,biasa ada urusan mendadak.doain ya biar cepat kelar.karena kalau urusannya belum kelar ayah bakal ngelanjutin ke luar negeri..."kata bunda menjelaskan pada ulfa,yang diangguki ole ulfa tanda faham.
"pasti dong,nda...ayah pasti bisa dengan cepat menyelesakan urusannya.karena ayahkan hebat.kayak ulfa"jawab ulfa dengan sedikit candaan
setelah percakapan kecil itu tibalah saat saat dimana penghargaan kepada seluruh santri dan santriwati dibagikan.satu persatu nama santri santri di panggil,dan nilai yang terbaik jatuh pada nama ulfa rahmanda seorang putri dari bapak dimas rahmanda dan ibu diana pratiwi.setelah nama disebutkan ulfa langsung berdiri maju mengambil penghargaan yang di berikan dari sekolah,semua mata tertuju pada ulfa yang sangat terlihat sederhana dan cantik dengan pakaiannya.
"selamat ulfa,semoga kelak ilmu kamu bisa berguna didunia dan akhirat"kata salah satu dari ustadz yang memberikan penghargaan kepada ulfa.ulfa hanya menjawab dengan senyuman dan tundukan kecilnya.
setelah bersalaman pada ustadz dan ustadzah mereka berpose bersama dan tidak lupa juga bunda diana sudah berada bersama ulfa.
...****************...
Setelah acara selesai,semua tidak berhenti disana.semua adik kelas ulfa pada memberi ucapan selamat dan sukses kepada ulfa.walaupun ulfa seorang komite keamanan,tetapi dia tetap disayang oleh teman temannya.karena biasanya,seorang komite keamanan bukannya disayang malah di jauhi banyak orang tetapi tidak dengan ulfa.
"ulfa,selamat ya....semoga sukses terus"kata salah satu dari temannya."kamu juga ya sayang..."sahut ulfa lagi pada temannya.
"kak ulfa,kalau sekarang udah lulus terus mau lanjut kemana kak?"tanya salah seorang adik kelas yang satu asrama dengannya.
"gimana ya...klo itu sih ntar aku tanya ke bunda dek...masih bingung juga kan ya...ntar aku ikut bundaku aja..."sahut ulfa apa adanya.
"hm.."jawab adik itu sekenanya."kamu juga belajar yang bener ya"kata ulfa sambil menggoda anak tersebut yang bernama nazira.
"jangan pacaran ya...awas kalau aku dengar kamu pacaran"ancam ulfa pada nazira.yang langsung membuat wajah nazira memerah.
"hehehe,inshaallah ya kak"jawab nazira sambil cengengesan.
Ulfa membereskan pakaiannya,untuk dibawa pulang ke rumah karena ia tidak akan mondok lagi.satu persatu bajunya dimasukkan kedalam kopernya,begitupun dengan teman teman yang seumuran dengannya.mereka merasakan kebahagian yang tidak bisa di jelaskan dengan kata kata.menyelesaikan pelajaran dengan baik itu lah yang menjadi target mereka,kini semuanya telah terwujud.
...****************...
Sesuatu yang dipikirkan ulfa sekarang adalah melanjutkan impian menjadi seorang wanita hebat,dan berkarier.itu adalah salah satu impian ulfa.selain itu impiannya adalah membahagiakan ayah dan bundanya,nah kalo ini impian semua orang ya...
itu semua adalah hal yang mudah bagi ulfa,karena ulfa mempunyai bakat dalam segala bidang,kepintaran dan kecerdasannya yang luar biasa menjadikan jalan kemudahan bagi ayah dan bundanya untuk mengurus anaknya satu ini.walaupun begitu ulfa tidak pernah bermalas malas dalam hidupnya.
Hari itu juga ulfa akan pergi mendaftar ke sebuah universitas yang diimpikannya dari sejak ia masih berstatus sebagai santri.universitas itu lumayan jauh dari rumahnya."nda,bunda yakin mau nyetir sendiri,ga mau distirin sama siapa gitu?"tanya ulfa polos pada bundanya.
"sama siapa gimana sayang,ayah kamu kan belum bisa pulang,dan kamu harus segera mendaftar kuliah bukan?"jawab bunda sekenanya sambil menyiapkan segala perlengkapan untuk perjalanan mereka.
"hehe...iya sih nda,tapi ayah udah izinin bunda nyetir mobil sendiri?"tanya ulfa pada bundanya dengan kekhawatirannya.
"gapapa sayang,bunda yakin bisa kok.oiya bunda juga sudah nyari kost an yang dekat dengan kampus kamu,pokoknya bunda ini bunda kamu yang paling gercep deh..." sahut bundanya pada ulfa,yang tersenyum melihat bunda nya terlihat begitu semangat mempersiapkan perpindahan anaknya ulfa.
Tak lama kemudian mereka memulai perjalanannya,perjalanan yang ditunggu
Oleh seorang yang sangat ingin mewujudkan mimpinya.didalam mobil terlihat wajah santai ulfa yang menikmati perjalanannya.dia melirik ke arah bundanya"nda..."sapa ulfa tiba tiba pada bundanya yang hanya di balas oleh bunda dengan deheman.
"nda,capek ga nyetirnya?".tanya ulfa yang membuat bundanya mengerutkan kedua alisnya.
"kenapa sayang?,kenapa nanya gitu ke bunda?"tanya bundanya pada ulfa."gapapa nda,penasaran aja kenapa bunda mau nyetir jauh jauh demi ulfa,padahal sebelumnya bunda ga pernah nyetir jauh jauh,mana ayah ga ada lagi,ulfa kan jadi sedih nda.."jawab ulfa yang sedikit terlihat perhatian
"apaan sih sayang...bunda ga pernah capek kalau untuk anaknya yang akan berjuang,toh kamu berjuang juga untuk berbakti kepada ayah bunda kan ya?"terang bunda nya lagi sambil sedikit fokus pada perjalanannya.
"gitu ya nda,perjuangan bunda banyak banget tau nda untuk ulfa,ulfa ga tau bisa balas perjuangan bunda atau nggak,apa ulfa bisa jadi anak yang berbakti sama ayah bunda?"tanya ulfa pada bunda nya. Yang dibalas dengan sejuta senyuman dari bundanya."sayang,kamu ga perlu takut atau mikirin gimana cara kamu bisa membalas semua perjuangan ayah bunda,cukup kamu patuhi kita,belajar yang benar jangan pernah ngecewain ayah bunda,itu sudah menjadikan bunda dan ayah senang dan itu adalah salah satu bukti kamu mencintai kami nak ku.."kata bundanya dengan nada yang sangat tulus.perkataan bundanya ini menjadi salah satu tujuan hidupnya dan motivasi untuk hidupnya.bagaimana tidak,tidak ada seseorang yang bisa mengatakan ini padanya kecuali bundanya,bukan?
Sangat terharu sih...(btw ini perkataan yang nyata ya...)
...........................
Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh,ahirnya mereka mampir ke rumah makan yang jaraknya cukup dekat dengan kost annya ulfa.mereka berhenti makan dan sedikit beristirahat."mba,mau pesan apa boleh di lihat lihat dulu menu di tempat kita"kata mba yang melayani mereka sambil menunggu dipinggir meja meraka."nasi goreng telur dan jus jeruknya dua ya mba"kata bunda ulfa pada pelayan tersebut.bundanya ulfa tidak perlu menanyakan apa yang ulfa ingin makan apa,karena ulfa selalu makan apa yang di pesankan oleh bundanya.
Sambil menunggu makanan tiba tiba terdengar deringan dari hp bundanya,mata kedua wanita tersebut langsung tertuju pada tas yang dipegang oleh bundanya"ayah fa"kata bunda yang terlihat sangat bahagia ketika melihat di teleponnya tertulis nama "ayah".ulfapun langsung tersenyum merespon bundanya"angkat nda"kata ulfa antusias.yang langsung diangguki bunda dengan senang hati.
"halo assalammualaikum ayah"sambut bundanya dengan senang hati.
"waalaikumussalam bunda,bunda gimana kabarnya?"jawab ayah dari seberang telepon
"alhamdulillah,baik yah apalagi disamping ada anak kesayangan kita ulfa... cuma ada yang kurang aja nih"kata bundanya sambil melirik kearah ulfa yang sedari tadi tersenyum melihat tingkah ayah bundanya.
"apa tu bund?"tanya ayah pada bundanya.
"ayah,ayah ga ada di samping kita sih,gimana yah,urusannya?"jawab bunda sambil menggoda,yang membuat ulfa menepok jidatnya,melihat tingkah laku bundanya.
"alhamdulillah,inshaallah besok ayah akan pulang,gimana kalau ayah langsung nyamperin kalian aja?ntar bunda jemput ayah di bandara sana,terus pulang kerumah ayah yang nyetir,gimana nda?"tanya ayah pada bunda yang pastinya langsung di setujuin oleh bundanya.
"oky deh...gini kan bunda senang yah"sahut bundanya.
"ayah....ayah lupa sama ulfa ya?"teriak ulfa dari seberang telepon.
"hai...sayang nggak kok buktinya ayah besok mau pulang jumpa kamu loh.."sahut ayahnya dengan cepat.
"iya tau ayah...ulfa denger kok tadi"jawab ulfa singkat."loh..loh..loh...anak ayah udah besar ya...udah wisuda ya kemarin,terus dapat nilai yang terbagus juga ya?terus mau masuk ke univ ya?terus cantik juga kan kayak bunda kan nak?"pertanyaan ayah nya itu langsung membuat kedua wanita yang menjadi lawan bicaranya tersenyum,ulfa tersipu malu di goadain ayahnya.
"hehe...sayang ayah pokoknya.sayang bunda juga deng"sahut ulfa dari seberang telepon.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah begitu lama mereka mengobrol ditelepon mereka makan dan melanjutkan perjalanannya yang tidak jauh dari tempat makan tersebut......
......................
Sesampainya mereka dibandara,ayah yang menyusungkan senyuman tipis sudah menunggu mereka sedari tadi.tanpa ada sedikit waktu yang menjeda saat itu,ulfa langsung berlari ke arah dimana ayahnya menunggu diantara orang orang yang tidak terlalu ramai.
"ayah..."teriak ulfa sambil menyalami dan memeluk ayahnya.ayahnya langsung membalas pelukan anaknya yang paling tersayang.dibelainya kepala anaknya yang dirasa anaknya bukan bocah lagi.
"hmm...sayang kamu sudah besar nak,sudah gadis ya"kata ayah dengan nada lembut sambil mengusap pucuk kepala anaknya ulfa.
Ibu yang masih tertinggal di belakang juga ikut tersenyum dan geleng geleng melihat tingkah anak dan ayah itu.memang sudah lama ulfa tidak bertemu dengan ayahnya sekitar 5 bulanan,sebelum acara wisuda seharusnya ayahnya ada bersama ulfa tapi sayangnya pekerjaan yang menumpuk,menjadikan penghalang bagi seorang ayah dan anak.
"sayang,gimana pekerjaannya?"tanya bunda pada ayah yang sedang berjalan menghampiri ulfa dan ayah.ayah yang sebenarnya menyadari bunda didekatnya langsung mendekatkan ke dua wanitanya dalam pelukannya.entah apa yang dirasakan ayah saat itu,hingga terasa sesuatu yang berbeda dari sikap ayah pada ulfa dan bunda.bunda yang sebenarnya menyadari sikap suaminya langsung melepaskan pelukan dan mengajak mereka ke tempat makan yang tidak jauh dari bandara itu."yah,makan yuk.didekat sini ada tempat makan yang enak"kata bundanya sedikit sok tahu."loh bunda kok tau?aku aja yang mau tinggal didekat sini ga tau"serkah ulfa pada bundanya sedikit heran."hehe...sebenarnya bunda ga tau sayang,tapi bunda yakin pasti enak".kata bundanya meyakinkan keadaan hingga membuat ayah yang tahu sifat bundanya tersenyum.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"ayah kok kelihatannya gelisah,apa ada sesuatu?atau cuma perasaan bunda aja kali ya?"tanya bunda terang terangan di depan ayah dan ulfa yang sedang menyantap hidangan dari tempat makan itu.ayah yang mendengarkan perkataan bunda memberhentikan makanan dan meneguk segelas air untuk menjawab pertanyaan bunda.
"khm..sebenarnya memang ada yang harus ayah sampaikan pada kalian,terutama ulfa sayang"kata ayah dengan sedikit serius,sambil menatap kearah ulfa yang membuat ulfa memberhentikan kunyahan makanannya.
"kemarin ayah selagi diluar,mengerjakan tugas ayah,ayah mendapatkan bonus,dan bonusnya itu harus dikerjakan di amerika".kata ayah menjelaskan dengan serius.ulfa yang mendengarkannya langsung menyungsingkan senyuman dari bibirnya yang tipis.
"ayah,bagus dong ayah bosa jalan jalan samnil bekerja bukan?"tanya ulfa yang merasa itu baik untuk ayahnya."sayang,tetapi selain itu ada sesuatu yang harus kita ketahui.menurut ayah ketua dan pemilik bisnis yang ayah tanggung itu berlebihan,seharusnya dia tidak perlu memberikan kesempatan pada ayah.karena ayah sudah cukup dengan bisnisnya mereka di indonesia"jelas ayah pada ulfa dan bunda.mereka berdua masih menunjukkan raut wajah yang tidak faham pada ayahnya."gini loh,kita tahukan harta kita itu dari allah,nah dengan wasilah pak joi ayah sudah bisa menghidupi kalian walaupun tidak seberapa,dan pak joi itu sudah memberi amanah kepada ayah agar ayah menjaga bisnisnya di indonesia,dan sekarang bisnisnya itu di pegang oleh anaknya pak joi karena pak joi sudah meninggal satu tahun yang lalu.dan anaknya itu pak digta joiland yang memegang bisnis pak joi dan pak digta juga yang memberi kesempatan kepada ayah untuk membantu bisnisnya di amerika".kata ayahnya menjelaskan panjang kali lebar kepada bunda dan ulfa.ulfa yang mendengarnya merasa takjub kepada ayahnya,yang merupakan tangan kanan orang orang penting.
"ayah...ulfa ga nyangka ayah hebat banget..."kata ulfa semakin semangat.
"ulfa,itu semua ga mungkin bisa ayah lakukan sayang,ok ayah bisa membantu bisnis mereka di indonesia tetapi tidak di amerika.oleh karena itu ayah meminta kamu,agar kamu mencoba membantu mengurus bisnis pak digta,seenggaknya kamu coba gimana cara menghubungkan bisnis dengan banyak orang.karena ketika kamu lebih menjadi dewasa nanti kamu akan melakukan sesuatu yang mungkin lebih besar dari ini,sayang"kata ayah lagi sambil membujuk ulfa.ayah tahu apa yang dirasakan ulfa sebenarnya,raut wajah ulfa yang seperti ingin menolak,langsung disergap oleh perkataan ayahnya tadi.
Ulfa hanya menghembuskan nafasnya,ia tidak mungkin membantah ayahnya,sementara ia tahu negara amerika negara yang lumayan sulit akan perkara agamanya termasuk islam apalagi dirinya seorang wanita.entah apa yang ulfa pikirkan dengan perkataan ayahnya sampai sampai ia tidak mengubris ayah dan bundanya yang menanyakan kesediaan ulfa."sayang..."tanya ayah bunda pada ulfa yang seperti melamun.
"hmm...yah tapi ulfa ga siap yah,lagian ulfa juga belum pernah belajar gimana caranya bisnis,bahkan kuliah juga ulfa belum mulai gimana ulfa bisa bantu bisnis itu yah?,ok ulfa tau,bisnis itu penting banget buat kita semua,tapi ayah tau kan kalau sesuatu yang tidak dilandasi dengan pelajaran itu sia sia.bisa jadi ulfa ga bisa ngelakuin sesempurna ayah".kata ulfa menjelaskan alasannya.
"ulfa,ayah tau kamu pintar sayang,bahkan kalau kamu tidak kuliah juga kamu pasti bakal tau gimana cara berbisnis.berbisnis itu bukan pelajaran yang perlu belajar,tapi bisnis itu pelajaran yang perlu untuk dilakukan,kalau salah juga kamu bakal di beri kesempatan untuk memperbaikinya"jelas ayah pada ulfa yang hampir menangis.bunda yang melihat sedikit adanya perdebatan antara ayah dan anak itu mulai mengambil alih pembicaraan.
"ok ok...semua harap tenang gimana kalau bunda aja yang berbisnis,siapa yang setuju?"tanya bunda pada ayah dan ulfa yang membuat keduanya terkejut."ngga boleh"kata ulfa dengan sigap.bunda tau kalau ulfa tidak akan tega jika bunda yang bekerja.apalagi masalah bisnis.ulfa paling tidak setuju.
"ok yah,ulfa pikir dulu"final ulfa pada ayahnya yang ingin melanjutkan nasihatnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
ulfa yang memandangi bulan dari jendela kost annya itu masih memikirkan persoalan siang tadi.ia sangat merasakan kebimbangan pada hatinya.bagaimana bisa tanpa pelajaran ia bekerja,dan umurnya yang masih sangat muda membuat ia tidak percaya pada dirinya.
"sayang,kamu jangan banyak pikiran.percaya apa yang ayah katakan nak...sekarang sudah malam gimana kamu tidur,agar kamu bisa berfikir dengan baik dan benar benar dari hati kamu ya....maafin ayah sudah nyusahin kamu"kata ayah pada ulfa,yang masih belum dihitaukan oleh ulfa.
Sebenarnya ulfa faham apa yang dikatakan ayahnya,ia sedikit merasa tidak enak pada ayahnya,kenapa ayah meminta maaf pada ulfa,padahal sama sekali bukan kesalahan ayahnya hanya saja ayah hanya memohon padanya agar bisa menjadi penanggung jawab dari bisnis rekannya.dan semua harta benda yang ia gunakan juga dari hasil kerja ayahnya.itulah yang ulfa pikirkan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!