NovelToon NovelToon

AODRA & ASTA

SISWI BARU DI HIGH SCHOOL HARAPAN

Beberapa hari sebelum Lily pindah dari High School Bangsa ke High School Harapan. pagi hari di ruang keluarga rumah papa Irsyad.

"Pokoknya papa mau Lily bantuin Rita buat bebasin siswa yang di bully di Sekolah Harapan". kata papa Irsyad dengan tegas namun penuh kasih sayang.

"Pa...Lily kan udah sekolah di high school bangsa, Lily udah nyaman di situ pa" rengek Lily dengan manja. pihak keluarga hanya menyimak sepanjang perdebatan kecil antara Lily dan Papa. dan sesekali juga menjawab membantu papa untuk membujuk Lily.

" Ly.. kamu harus ke sana bantuin mereka, lagian kamu kan banyak pengalaman tentang hal² bully gitu, kan di Korea dulu kamu bisa ngehandle orang-orang yang mau bully kamu, kasian loh dek mereka" bujuk Leon abangnya Lily.

" iya Ly bantuin aku ya buat nolongin mereka kasian mereka, aku gak bisa apa-apa selain cuma bantu mereka dari belakang, cuma kan kalau kamu anak dari pak Irsyad dan Ibu Fatya kamu punya hak di sekolah itu, lagian kamu gak mau kan sekolah papa kamu bermasalah" kata Rita anak dari mbok Ani dan pak Rido selaku pekerja di rumah Lily.

Lily sempat diam memikirkan perkataan keluarga nya dan perkataan Rita

" oke Lily mau" jawab Lily yang sedikit ketus.

Tiba hari pertama Lily ke pindah ke High School Harapan tepatnya pada saat kelas 11 semester 2 dan masuk 1 minggu lebih masa belajar aktif.

"permisi anak- anak hari ini kita kedatangan murid baru" kata wali kelas 11a yaitu ibu Fitri. ayok masuk Lily" sambungnya lagi.

"baik bu" jawab Lily sambil senyum

" Hai. kenalin aku Lily Hyura pindahan dari high school bangsa, semoga bisa berteman dengan kalian semua" sahut Lily dan di jawab oleh semua siswa-siswi yang ada di kelas.

"Hai Lily"sapa semua siswa SMA siswi di kelas.

Proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, Lily dengan beraninya duduk di samping Lisa yaitu salah satu siswa yang jadi korban bullying juga di sekolah, karena siapapun yang berani duduk di dekat Rani, Ica dan Lisa akan di bully habis-habisan atas izin dari Riska yang memiliki genk di sekolah yang bernama Angels Genk.

setelah jam belajar selesai Ica mengajak Lily untuk berkenalan dengan rasa takut dan ada perasaan senang yang berharap Lily merupakan sosok orang yang selalu ada di mimpinya yang akan melepaskan dia dari masa sulitnya.

"Hai Lily kenalin nama aku Ica" Ica mengulurkan tangannya, sedangkan Rani sedikit cuek dan berhati-hati karena takut akan Lily yang memiliki sikap yang sama seperti Riska cs.

"aku Lily" jawab Lily sambil membalas uluran tangan Ica.

" gue mau ke kantin, lu mau ikut nggak?" tanya Rani dengan nada datar.

" gue bisa ke kantin sendiri " jawab Lily yang tak kalah datarnya, dan meninggalkan Rani, Ica dan Lisa.

"Aku udah bilang dia sama aja"ucap Rani yang menarik Ica dan Lisa kemudian melewati Lily.

Lily hanya terdiam saat dilewati oleh Rani, Lisa dan Ica, kemudian dia kembali menuju ke kantin.

Sesampainya di kantin Lily di buat terkejut dengan pemandangan dimana Ica, Rani dan Lisa di perlakukan secara tidak adil yang di mana mereka di suruh-suruh dan di paksa makan makanan sisa siswa di kantin.

Bukannya menolong para siswa yang di kantin semuanya tertawa, dan parahnya lagi ketika Lily tau bahwa Amira yang merupakan tangan kanan Riska adalah saudara angkat Ica namun dia tidak segan-segan mempermalukan Ira di depan siswa lainnya.

"( oh my goodness, this's really a school? )" batin Lily yang melihat perlakukan Riska cs terhadap Ica , Rani dan Lisa tapi yang paling parahnya adalah perlakukan terhadap Ica

kali ini Lily benar-benar paham akan maksud dari Rita, dan di satu sisi Riska cs memperhatikan Lily yang bengong sendiri dan mereka menyusul meja Lily dan menyiram Lily dengan air yang ada di meja depan.

Zap! Splat!...."opssss. sorry gue GAK SENGAJA' kata Riska yang menyirami Lily. dan di iringi tawa dari teman-temannya.

Ica lari menghampiri Lily yang basah, Karena dia yakin Lily yang akan membantunya suatu saat.

" kamu gak apa-apa?" tanya Ica dengan raut wajah khawatir. namun Lily tidak menjawab apapun hal itu membuat Rani kesel dan menarik Ica menjauh dari Lily.

"Welcome to High School Harapan di mana neraka lo di mulai" sahut Amira sambil menunjuk-nunjuk tangannya ke Lily.

Tanpa mereka sadari tangan Lily mengambil air yang ada di dalam gelas mejanya dan menyiram ke arah Riska cs. Zap! Splat!..." oppsss sorry gue SENGAJA " jawab Lily dengan ekspresi mengejek sembari berbalik badan ingin pergi.

"lo..." kata Keisha, Kaeyla namun terpotong oleh Lily.

"gue? Lily? gue Lily, makasih atas sambutannya, tapi kayaknya lo gak perlu repot-repot deh buat gangguin gue, karena selama gue gak ganggu lo, lo juga gak perlu ngeganggu gue" sahut Lily dengan penuh penekanan dan membuat semua orang di kantin terdiam dan juga kagum dengan keberanian Lily.

Lily pun pergi dari kantin meninggalkan Riska cs yang kesel dan siswa yang pada bengong dengan kejadian yang baru saja terjadi. melihat Lily pergi Ica mengejarnya dan Lisa pun menarik Rani pergi.

Di depan toilet.

Lily berbalik badan ke arah Rani, Ica dan Lisa. "lo pada ngapain ngikutin gue?" ketus Lily yang sangat kesal atas kejadian yang membuat dia basah.

"Lo bisa santai ga..." jawab Rani dengan judes dan di potong oleh Lisa.

"kita kesini mau bantuin kamu aja kok, kamu gak apa-apa kan?" tanya Lisa sambil tersenyum dan di angguk oleh Ica.

Ica semakin yakin kalau Lily orang yang akan berani melawan Riska cs dan akan membantu dia dan kedua sahabatnya terlepas dari korban pembullyan.

"mending dari pada lo ngikutin gue ke toilet lu panggil Rita deh kesini" ketus Lily

"lo kenal Rita kan?" tanya Lily lagi.

mendengar hal tersebut membuat Rani semakin marah, namun Ica menggenggam tangan Rani.

" aku kenal kok, bentar ya kami panggil dulu" jawab Ica dengan lembut.

beberapa menit kemudian Rita sampai ke toilet, sambil membawa baju buat Lily.

"ini baju ganti gih, wajahnya gak usah lecek gitu juga" kata Rita dengan santai dan melihat Lily yang cemberut.

"Gue mau lo urus balik surat kepindah sekolah gue, bilang sama papa dan mama dan juga semua keluarga gue, gue di bully dan gue mau balik ke sekolah lama" bentak Lily ke Rita.

"Lily, aku dan kamu tuaan aku loh ,jadi kalau ngomong sama aku yang sopan"ucap Rita sambil tersenyum.

"Mau aku aduin ke papa kamu, kalau kamu bicara gak sopan sama orang yang lebih tua dari kamu, atau bila perlu aku telpon juga daddy kamu yang di Korea biar kamu dimarahin sama mereka, lagian kamu baru dapat bully gini aja langsung menyerah, gimana sama mereka " jawab Rita yang mengancam dan bicara dengan santai.

Lily yang tau di akan kalah berdebat dengan Rita pun memilih untuk diam, karena dia tau kekuatan Rita adalah MELAPORKAN.

Hari yang panjang di lewati oleh Lily di sekolah tersebut, namun hari demi hari membuat dia mulai kasian terhadap Ica yang terus di perbudak.

hari demi hari pun Lily lewatkan dengan drama-drama bullyan yang ia lihat dengan matanya sendiri.

Sampai beberapa hari kemudian tepatnya sudah dua minggu lebih Lily bersekolah di sekolah itu dan Lily menyaksikan bullyan terparah yang di terima oleh Ica dan teman-temannya di ruang musik.

pranggg... suara pecahan kaca meja di kelas musik. semua siswa kaget dan melihat ke arah pecahan kaca tersebut, dan...

****************

****************

****************

****************

Hai guys dukung terus author ya

jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.

maaf jika ada kata-kata yang typo

byebye....

 

................

MULAI DEKAT

Pranggg... suara pecahan kaca meja di kelas musik. Semua siswa kaget dan melihat ke arah pecahan kaca tersebut, dan Riska cs berdiri di depan kaca pecah itu di satu sisi Ica terduduk di dekat pecahan kaca tersebut.

"Aduh lo bisa gak sih hati-hati, itu kalau kena gue gimana, kan bahaya"ujar Riska yang berpura-pura ketakutan.

"Lo sengaja ya pengen buat kita terluka, terus kita gak bisa latihan nyanyi dan dance?"sambung Amira sambil membentak Ica.

Lisa dan Rani lari menghampiri Ica dan membantu Ica untuk berdiri.

"Ica kamu gak apa-apa kan?, ada luka?" tanya Lisa dengan penuh ke khawatiran.

"lo semua benar-benar gila ya" bentak Rani sambil menunjuk Riska cs.

"gue tau lo semua kan yang narik kaca itu?, kapan sih lo-lo pada bosan buat ngerjain kita, ngebully kita hah" sambung Rani lagi dengan penuh emosi.

"eh kok lo nuduh kita sih, kita kan mau latihan"bohong Keisha,

" tau tuh, gak usah ngasal lo, teman lo aja yang ceroboh "sambung Kaeyla.

Terjadi perdebatan panjang di situ, yang membuat Lily heran tidak seorangpun yang bisa menolong mereka, bahkan anak laki-laki saja hanya menikmati drama pagi di ruang musik ini, tapi ada segerombolan anak laki-laki yang terlihat pergi dan duduk di ujung ruang yang seolah-olah tidak mau ikut campur sama sekali. Lamunan Lily seketika buyar saat dia mendengar suara yang tak asing baginya, iya suara Rita yang ikut membantu Ica dan teman-temannya.

"kalian gak mikir ini itu udah keterlaluan, kalian udah kelewatan ngebully dia, apa sih yang kalian harapkan dari ngebully dia". ucap Rita yang berdiri diantara Ica dan teman-temannya.

"Eh mendingan lo gak usah ikut campur, lo mau juga dapat stiker merah biar lo masuk kedalam list siswa yang wajib di bully kayak mereka bertiga " ancam Riska yang sambil mendorong Rita.

"lo itu cuma anak pembantu yang dikasihani oleh keluarga bapak Irsyad, gak usah belagu".sambung Amira yang juga mendorong Rita.

"Dan gue bisa aja tuh minta nyokap gue buat minta om Irsyad buat ngusir lo dan keluarga lo dari rumah mereka, lagiankan keluarga gue dekat sama keluarga om Irsyad". ucap Riska lagi dengan bangganya.

Mendengar hal tersebut membuat Lily yang dari tadi melihat mereka tersenyum.

"Eh lo bersihin nih kaca, mau gue laporin ke Kepala Sekolah?, lo taukan siapa Kepala Sekolah di sini" kata Auren tersenyum sinis dan menunjuk Ica.

Rita, Rani dan Lisa berusaha melarang Ica, namun Ica tetap membersihkan kaca tersebut sampai tangannya terluka.

"berdiri" kata Lily yang sudah berada di samping Ica yang jongkok membersihkan kaca.

"lo tuli ya?" sambung Lily lagi sambil menyalurkan tangannya kearah Ica.

Disaat Ica ingin meraih tangan Lily tiba-tiba dia didorong oleh Amira, dan membuat Ica yang ingin menggapai tangan Lily kembali terjatuh dan membuat tangan Ica semakin parah kena pecahan kaca.

"Lo murid baru disini dan Lo baru beberapa minggu di sini, jadi gak usah ikut campur" ucap Riska yang mulai emosi.

"Dengerin ya mulai hari ini, murid baru ini wajib kalian bully, perlakukan dia seperti sampah yang pada akhirnya akan membuat dia gak betah sekolah di sini"sinis Riska dan memberi pengumuman ke semua siswa yang ada di ruang musik tersebut.

bukannya takut, Lily sama sekali tidak menggubris omongan Riska, dia lebih memilih untuk menarik Ica dan mengajaknya keruang UKS.

"ikut gue"ucap Lily sambil menarik tangan Ica yang mengeluarkan darah.

" lo benar-benar ya" kata Auren yang sudah emosi dan menarik tangan Lily.

Tangan Riska pun melayang di udara ingin menampar Lily, namun berhasil di tahan oleh Lily.

"lo,,"sahut Riska yang kesal namun terpotong saat badannya terjatuh ke lantai.

semua siswa yang ada di ruang tersebut menyaksikan kejadian tersebut, gerombolan siswa laki-laki yang memilih untuk duduk di ujung ruangan saja tiba-tiba bangkit dan mendekat.

"dengerin gue baik-baik, gue gak peduli lo siapa, gue sama sekali engga peduli, dan kalau lo mikir bisa ngebully gue, lo salah besar"ucap Lily dengan penuh penekanan dan menunjuk Riska cs.

Lily membalikan badannya lagi namun menatap Ica dan teman-temannya termasuk Rita sebentar, dan lanjut menarik tangan Ica untuk ke UKS.

Lily memberi tatapan tajam ke semua siswa yang ada di ruang tersebut, tanpa ia sadari di luar ruangan banyak siswa yang menonton kejadian tersebut.

Skip di UKS......

Lily membersihkan luka Ica dengan telaten, Ica terharu melihat perlakuan lembut Lily kepadanya. Lisa dan Rani pun bengong melihat Lily yang begitu telaten membersihkan luka di tangan Ica.

Sedangkan di pintu UKS Rita hanya tersenyum dan membatin.

"(akhirnya kamu luluh juga Ly, aku harap kamu bisa membantu mereka terutama Ica)"batin Rita.

"selesai, usahain jangan kena air dulu, kalau mau mandi angkat tangan aja"ucap Lily yang selesai membersihkan dan memasang perban di tangan Ica.

"mana bisa terhindar dari air, paling di rumahnya nanti bakal kotor tuh perban, secarakan Ica yang ngerjain semua pekerjaan rumah, termasuk nyuci pakaian ibu dan saudaranya yang resek itu"sarkas Rani dan mendapat anggukan dari Lisa.

Ica hanya menunduk mendengar perkataan dari sahabatnya.

"aku juga gak bisa berbuat apa-apa, btw makasih ya Lily" ucap Ica sambil tersenyum.

Setelah keluar dari UKS Lily dan Rita pergi ke kantin untuk makan dan Rita berencana untuk mengajak Lily membicarakan tentang Ica, Rani, dan Lisa, sedangkan Lisa dan Rani masih menemani Ica untuk beristirahat di UKS.

Skip kantin....

Hai guys... mohon dukungannya untuk karya aku ya

terimakasih.....

SAHABAT

Skip kantin...

"Sekarang kamu ngertikan kenapa aku minta papa kamu buat pindahin kamu kesini"ucap Rita pada Lily.

"Ly kamu berhak atas sekolah ini, Keluarga kamu ngebangun sekolah ini untuk tempat belajar, bakan tempat untuk ngebully" jelas Rita lagi kepada Lily yang sedang meminum jusnya.

"iya aku ngerti sekarang maksud kamu kak"Sahut Lily

"Tapi aku heran deh sama sistem sekolah ini, sekolah yang bisa di bilang terkenal di banyak kalangan, tapi ada siswa yang di bully guru-guru hanya diam aja" sambung Lily dengan ekspresi herannya.

"Setau aku, guru-guru disini gak berani ngebantah kepsek, kamu belum tau aja gimana sifat asli dari kepsek disini, dia bakal terus belain anaknya, makanya tuh Riska cs berani ngebully orang sesukanya" jelas Rita.

"bahkan ni ya dulu ada juga siswa yang di bully sama Riska cs sampai siswi itu trauma besar dan akhirnya bundir, dan yah karena kekuatan dari ayah Keisha dan Kaeyla yang berada di pangkalan hukum, jadi kasus ini selesai tanpa ketahuan dan tersebar keluar. lagian kepsek pun memanipulasi semua kasus buruk di sini, makanya papa kamu nyuruh kamu pindah kesini buat bantuin kasus itu, dan keluarga siswi yang bundir itu mendapatkan keadilan"jelas Rita panjang lebar.

"gila sih kalau udah sampai segitunya" jawab Lily dengan raut wajah yang memikirkan sesuatu.

"ya udah deh aku bakal bantuin kak Rita buat nolongin Ica dan teman-temannya, dan aku bakal bantu cari bukti juga tentang siswa yang bundir itu". jawab Lily

Setelah Lily dan Rita makan dan cerita-cerita di kantin merekapun kembali ke kelas, sama halnya dengan Ica, Lisa, dan Rani, mereka juga sudah kembali ke kelas untuk masuk jam pelajaran selanjutnya.

Proses pembelajaran berjalan seperti biasanya sampai bel pun berbunyi menandakan bahwa waktunya pulang ke sekolah.

meskipun tinggal satu rumah, Lily dan Rita tidak pulang barengan karena Lily tidak mau ada yang mengetahui bahwa dia anak dari pak Irsyad Karl dan ibu Fatya Karl. Sesampai di depan gerbang sekolah, tiba-tiba seorang cowok yang memanggil Lily.

"Lily" panggil seorang cowok

"ada apa ya?" jawab Lily dengan wajah yang datar saat melihat si cowok yang memanggilnya

"gue teman sekelas lo, ingatkan?, Iya lo udah beberapa minggu pindah kesini dan kita belum saling kenal" ucap si cowok dengan senyum di wajahnya.

"oh ya kenalin gue irfan" sambung si cowok sambil menjulurkan tangannya.

iya yang memanggil Lily adalah Irfan yang bisa dibilang dia dan teman-temannya cukup famous di kalangan para cewek-cewek di sekolah ini, dan termasuk Riska cs.

"Gue udah kenal kok sama lo" ucap Lily tanpa menerima uluran tangan Irfan.

"lo kan cowo pengecut yang ngelihat cewek lemah di bully tapi lebih memilih untuk nonton aja bukan bantuin" ucap Lily dengan nada mengejek dan hendak meninggalkan Irfan.

"gue gak bermaksud gitu, gue punya alasan untuk ngelakuin hal itu" jawab Irfan

"mending lo pulang sama gue, biar gue bisa jelasin semuanya sama lo" ucap Irfan dengan wajah yang sangat nyebelin menurut Lily.

"gue ga...." ucap Lily namun langsung terpotong oleh Irfan yang langsung menarik Lily ke arah parkiran dan masuk ke mobilnya.

"udah, ayok cepat ikut gue" ucap Irfan sambil menarik tangan Lily.

tanpa sepengetahuan mereka Auren melihat semua kejadian tersebut membuat dia kesal dan menceritakan apa yang dia lihat ke Riska cs, dan membuat Riska marah. Riska cs masih di sekolah tepatnya diruang latihan dance, tempat yang selalu mereka kuasai.

"Riskaaaaa" teriak Auren yng membuat Riska dan Amira kesel.

"apaan si lo?" jawab Riska dengan raut wajah kesel.

"gue punya kabar yang hot to the hot"jawab Auren dengan mengetuk meja didepannya.

mendengar hal tersebut Keisha dan Kaeyla yang sedari tadi latihan berhenti dan mereka ke arah teman-temannya.

" berita apaan"? tanya Amira dan diangguki oleh yang lainnya.

"you know what i see? gue lihat si murid baru yang berani ngelawan lo dekat sama Irfan, dan dia pulang bareng sama Irfan Kaaaaa" cerita Auren yang membuat Riska terkejut.

"what??. lo gak salah lihat kan?, seorang Irfan cowok famous yang dikejar-kejar oleh Riska si paling cantik di sekolah ini, pulang dengan cewek itu?.fix si tuh cewek harus di kasih pelajaran"ucap Keisha panjang lebar

"sialan, gue bakal beri tuh cewek perhitungan, dan lo Amira, gue mau lo tempel stiker merah di loker cewe sialan itu dan lihat besok apa yang bakal gue lakuin ke dia" ucap Riska dengan emosi.

Back di mobil Irfan.....

keheningan pun terjadi di mobil, Irfan pun membuka suara untuk menjelaskan kepada Lily alasan kenapa dia tidak menolong Ica tadi di sekolah.

"gue sama teman-teman gue udah pernah dulu nolongin Ica saat di permalukan dan setelah gue nolongin mereka, pembullyan terhadap Ica dan teman-temannya semakin parah, itu sebabnya gue milih buat menjauh dari Ica"jelas Irfan yang melihat Lily cemberut

"tapi lo jangan salah, gue masih punya hati kok, gue masih sering bantuin dia tanpa sepengetahuan orang-orang, dan tadi gue juga jenguk dia di UKS kalau lo engga percaya lo boleh tanya langsung sama Ica, Rani dan Lisa, mereka juga ada di UKS saat gue dan teman-teman gue jenguk Ica" sambung Irfan yang berhasil membuat Lily menoleh kearahnya.

"kalau lo pengen bantuin mereka gak gitu juga kali caranya, dekat ataupun jauh lo dari Ica dan teman-temannya sama aja, mereka juga bakal di bully. makanya jadi cowok gentle dong"ucap Lily yang kesel dengan penjelasan dari Irfan.

mendengar tutur Lily, Irfan lebih memilih diam, dia benar-benar tak ingin berdebat dengan gadis di sampingnya itu.

sesampainya area rumah Lily, Ia membohongi Irfan dengan menunjukkan rumah kecil dan mengatakan bahwa rumah tersebut rumahnya, Irfan pun menghentikan mobilnya di depan rumah kecil tersebut dan Irfan langsung pulang tanpa ngomong sepatah kata pun.melihat Irfan yang menjauh Lily pun langsung pulang ke rumahnya yang sudah dekat.

malam pun tiba semua anggota keluarga berkumpul di meja makan yang sangat luas. selesai makan semuanya kumpul di ruang keluarga untuk sekedar menukar cerita, Lily menceritakan semuanya kejadian di sekolah, dan sesekali Rita juga ikut dalam menceritakannya.

sudah sebulan lebih Lily di high school harapan, banyak hal yang sudah ia alami. bahkan dia pun beberapa kali berurusan dengan Riska cs. Lily selalu melawan apapun yang dilakukan Riska cs terhadapnya, bahkan Amira menyebarkan gosip bahwa Lily simpanan om-om karena Amira kerap kali melihat Lily di antar jemput pakai mobil mewah. bahkan dia pernah melihat Lily dipeluk oleh papanya sendiri, namun karena tidak terlalu jelas keliatan wajah dari pak Irsyad, Amira langsung menyebarkan gosip tersebut.

jam 07.45 pagi di sekolah..

saat Lily masuk ke kelas betapa terkejutnya ia ketika melihat Ica bajunya di penuhi dengan air got, Rani dan Lisa di pegang oleh siswa lainnya aga tidak bisa membantu Ica yang di kerjain oleh Riska dan Amira.

"ihhh Amira bau banget sih SAUDARA lo ini, iyyyuuuuhhh" ejek Riska sambil tertawa dan menutup hidungnya.

"OMG.....!!! Riska please deh gue harus ngomong berapa kali lagi kalau si cewek cupu sampah ini buka SAU DA RA gueee, ihhh jijik banget gue" jawab Amira dengan nada yang jijik dan di iringi tawa teman-temannya dan juga siswa-siswi lainnya.

Ica hanya bisa mengeluarkan air matanya ingin rasanya ia menangis sambil berteriak sebisa mungkin. Lily yang baru masuk pun langsung mengambil sisa air got yang ada di ember langsung menyiram ke atas Riska cs. semua siswa di buat terkejut oleh kejadian tersebut.

"what the.... you're crazy huh, oh my god ini sangat bau dan menjijikan " bentak Riska yang hampir muntah mencium baunya sendiri.

"iyyyuuuuhhhh bau bangettt" ucap Keisha dan Kaeyla barengan. sedangkan Amira dan Auren sibuk ngebersihin air got yang juga terkena di badannya.

"Iya itu benar-benar bau dan menjijikan, dan baunya samakan kayak bau mulut busuk lo" ucap Lily yang membuka hoodienya dan memberikannya ke Ica.

" lo gak apa-apa?" tanya Lily ke Ica namun hanya di balas dengan gelengan kepala oleh Ica. Rani dan Lisa pun langsung berlari kearah Ica.

"kali ini kalian benar-benar keterlaluan, kita kesini mau belajar bukan mau kalian hajar" ucap Rani.

"diam deh lo, lo lihat aja ya gue bakal minta nyokap gue buat ngeluarin lo dari sekolah ini" bentak Riska pada Lily, Ica, Rani dan Lisa.

mendengar ucap Riska, Ica pun langsung terkejut dan berlari kerah Riska dan memohon agar tidak mengadukan ini ke ibunya yang sekaligus kepala sekolah.

melihat itupun Lily langsung menarik Ica untuk berdiri lagi.

"bangun lo, ngapain lo bersujud di depan orang kayak dia, lagian lo gak bakal keluar kok dari sekolah ini!!" sahut Lily santai

mendengar hal itu langsung membuat Riska tambah mendidih.

Riska mengangkat tangannya ingin menampar Lily,namun di tahan oleh Lily dan tangan Riska pun di tepis oleh Lily.

"kurang ajar lo ya, lo gak usah ikut campur urusan gue sama cewek-cewek sampah ini, lo itu bukan siapa-siapanya mereka" bentak Riska sambil menunjuk-nunjuk ke arah Ica dan teman-temannya.

"gue berhak ikut campur, karena mereka SAHABAT gue" bentak Lily yang tak kalah dari Riska.

perkataan Lily membuat Riska cs tambah marah, namun berbeda dengan Ica yang full senyum saat mendengar Lily menganggapnya sebagai sahabat, karena ia pikir Lily gak mau berteman sama Ica karena tidak mau terlibat dalam masalah Ica. Rani dan Lisa yang melihat Ica tersenyum juga ikut tersenyum, Rani sangat senang melihat Ica bahagia.

"hah??? sahabat??? sejak kapan? gak usah sok ngaku lo, lo ngomong gitu karena lo pengen cari sensasi, mending lo urus aja om-om lo itu, dasar BITCH" ucap Amira.

"hhahahhahaha" suara tertawa teman-teman Riska.

"jadi simpanan om-om ya, emang semalam dapat berapa" sambung Auren dan diiringi tawa teman-temannya.

"mulai hari ini, jam ini, detik ini, dan seterusnya bahkan selamanya, Ica,Rani,dan Lisa adalah sabahat gue, kalau kalian berani ngebully dia lagi, gua gak akan tinggal diam" tutur Lily sambil melihat kesemua siswa.

"dan lo kenapa?,iri gue jadi simpanan om-om? kenapa? lo iri om-om gue lebih rich dari pada om-om lo?, jelek si lo jadi cewek, tepos lagi makanya om-om di luar sana gak tertarik sama lo berlima".sambung Lily lagi dan berhasil membuat Riska cs malu dan emosi.

"lo.... lihat bakal minta nyokap gue buat ngeluarin lo dari sekolah ini, bahkan gak akan ada sekolah manapun yang akan menerima lo-lo pada." bentak Riska sambil menunjuk kearah wajah Lily.

"dan gue......

Hai... terus dukung cerita aku ya

tunggu juga up selanjutnya

"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!