Sang suami itu melihat ponsel istrinya, dan membuka media facebook pribadi istrinya tersebut.
Suaminya langsung terkaget, ketika melihat isi inbox dari media facebook milik istrinya. Karena ada salah satu pesan yang sudah di baca oleh istrinya itu.
"hai apa kabar?" isi dalam pesan tersebut.
Dalam hati, suaminya berkata.
"Apakah mantan pacar istriku itu hanya mengirimkan pesan itu saja? tidak ada percakapan lain, yang membuat istriku bisa saling komunikasi dengan nya?" ucapnya.
Semakin hari, pria ini semakin mencurigai istrinya. karena setiap dia tidur, istrinya itu selalu asik bermain handphone.
Hingga saatnya pria itupun berpikir, untuk membajak atau menyadap whatsapp milik istrinya itu.
*****
Suatu hari, istrinya berpamit untuk pergi kepasar.
"Mas, aku mau pergi kepasar dulu, mau membeli sayuran." Ucap istrinya.
"oh, yasudah. Hati - hati ya." Balas pria itu.
Ketika istrinya sudah meninggalkan rumah. Pria itu langsung mencari cari ponsel milik istrinya tersebut. sampai handphone tersebut di temukan di bawah kasur.
Dalam hati, suaminya bertanya - tanya.
"Kenapa ponsel nya harus di taruh di bawah kasur?" ucapnya, seraya dengan tangan yang langsung mengambil ponsel milik istrinya itu.
Dan tak pikir panjang lagi, suaminya pun langsung menyadap whastapp yang berada di handphone istrinya itu. Sehingga, jikalau istrinya itu berbuat macam - macam di dalam chat whatsapp tersebut, suaminya bisa memantau.
Selang beberapa lama kemudian, istrinya kini sudah pulang. Pria itu langsung menaruh kembali ponsel istrinya tersebut di tempat semula.
"kamu sudah pulang?" tanya pria itu, basa - basi.
"Sudah, mas. Aku mau langsung masak, buat kita sarapan." Jawabnya. Sambil melangkahkan kaki untuk pergi kedapur.
Setelah selesai, mereka berdua langsung makan, dan ketika sedang makan, tangan istrinya tidak lepas memainkan handpone miliknya sendiri.
Lalu pria itu bertanya.
"Kamu lagi komunikasi dengan siapa? kok lagi makan, sambil mainan handphone?"
"Engga, mas. Ini hanya temenku ketika waktu SMA." Jawabnya, dengan mata yang fokus menatap layar ponsel yang sedang di genggamnya.
"Yasudah, aku sudah selesai, Aku mau kekamar dulu." Ucap suaminya, sambil melangkahkan kaki menuju kamar.
Ketika dikamar, suaminya langsung bergegas membuka ponsel miliknya, karena dia sangat penasaran dengan isi chat whatsapp istrinya tersebut, dengan siapa dia berkomunikasi.
Suaminya terkaget ketika melihat isi chat dari sadapan whatsapp istrinya tersebut.
Di dalam chat itu berisikan. "Besok kita ketemu yuk? kebetulan loh teman - teman kita waktu SMA mau mengadakan acara reuni."
Ya, itu adalah pesan yang dikirim oleh mantan kekasih dari istrinya.
Di dalam pesan sadapan itu, istrinya membalas.
"Oke, aku izin dulu sama suamiku." Balasnya.
Ketika suaminya sedang asik menatap layar ponsel, yang berisikan sadapan whatsapp istrinya itu. Tiba - tiba istrinya menghampirinya.
"Mas, aku mau minta izin boleh?"
"Mau minta izin apa?" jawab suaminya, seraya menyimpan ponsel nya, dengan posisi terbalik.
"Besok teman - teman SMA ku, mau mengadakan acara reuni, mas. Aku boleh ikut gak?" ucap istrinya, berharap kalau suaminya mengizinkan nya.
"Oh, begitu ya. Memang acaranya dimana?" tanya nya basa basi, padahal sebenarnya dia sudah mengetahui hal itu, di dalam sadapan whatsapp milik istrinya.
"Kalau lokasinya aku kurang tau juga, mas. Karena teman - temanku yang nentuin." Jawabnya.
"Oh yasudah, kalau memang kamu ingin bertemu dengan teman - teman lamamu." Balas suaminya, padahal pria itu sudah tau, selain istrinya ingin bertemu dengan teman - teman nya, beliau juga ingin bertemu dengan mantan kekasihnya itu.
Lalu, istrinya kembali membuka ponsel nya sendiri, dan pria itu juga membuka sadapan whatsapp nya. Agar lebih mengetahui, rencana apa yang di lakukan istrinya itu.
"Aku besok jadi ikut ke acara reuni, kalau kamu mau jemput jangan langsung kerumah, gak enak sama tetangga, kita ketemuan aja di tempat lain." Pesan yang di kirim oleh istrinya.
"Oke, ku tunggu ya, sayang." Jawab mantan kekasih istrinya.
Ya, itulah isi pesan sadapan yang suaminya lihat saat ini.
Di dalam hatinya berkata. "Benar kan apa yang aku duga, mereka pasti berjanjian. Awas saja kalian berdua, sebentar lagi aku akan menghancurkan hidup kalian." Ucapnya.
Tak lama, istrinya bertanya lagi kepada suaminya.
"Besok kamu kerja, mas?" tanya istrinya.
"Kerja lah, seperti biasa. Memangnya kenapa?" Pria itu kembali berpura - pura.
"Engga, mas. Besok aku berangkat pas kamu berangkat kerja ya, mas." Ucapnya
"Oh yasudah, gak papa." Jawab pria itu.
Suaminya kembali berkata dalam hatinya. "Ya iyalah berangkat setelah aku pergi kerja, orang kamu sudah janjian sama mantan kekasihmu."
*****
Ketika pagi hari, seperti biasa istrinya membangun kan suaminya untuk berangkat kerja. "Mas, bangun udah siang."
"Iya, ini juga udah mau bangun." Jawabnya.
Lalu, pria itu langsung bergegas bangun, mandi, dan siap - siap untuk berangkat kerja.
"Sarapan dulu, mas."
"Oh iya." Jawabnya.
Sarapan lah mereka berdua di meja makan, dan suami nya langsung bertanya kepada istrinya.
"Kamu jadi berangkat pagi ini? bertemu sama teman - teman kamu?"
"jadi, mas. memang nya kenapa?" tanya istrinya.
"Engga ko ,cuman nanya aja." Jawabnya dengan wajah datar.
"aku berangkat kerja dulu ya." Lanjutnya. Ketika pria itu sudah selesai sarapan.
"Yasudah hati - hati ya, mas." Jawab istrinya.
Suaminya pun langsung berangkat. Ketika sudah sampai di tempat kerjanya, pria itu kembali membuka sadapan whatsapp nya.
Akan tetapi, kali ini belum ada pesan yang masuk dari sadapan whatsapp nya itu.
Beberapa menit kemudian.
"Hallo, sayang. Good morning, kita pagi ini janjian dimana?" tanya lelaki yang merupakan mantan kekasih istrinya itu.
Ya, pesan sadapan itu baru muncul di layar ponsel.
Lalu, istrinya menjawab pesan tersebut.
"Kita janjian di tengah - tengah perjalanan aja."
"Oke sayang, nanti aku jemput yah." Balas mantan kekasih istrinya.
"Oke.. Aku mau siap - siap dulu".
Itulah isi pesan sadapan yang berada di ponsel pria itu.
Tiba - tiba, pria itu baru ingat. Kalau salah satu teman SMA istrinya itu ada yang bernama Rini, dan nomer handphone nya masih di simpan di handpone pria itu.
Tanpa pikir panjang lagi, beliau langsung menghubungi teman istrinya yang bernama Rini itu, melalui pesan whatsapp miliknya.
"Hallo, Rini. ini saya suaminya Vera." Vera itu adalah nama istrinya.
Rini pun menjawab pesan dari suami Vera itu.
"Iya, ada apa ya, mas?"
"Maaf mengganggu waktunya, apa hari ini kamu ikut acara reuni bareng istri saya?" tanya pria itu.
"Oh iya, mas. Aku ikut, memang nya kenapa ya, mas?" balasnya.
"Saya mau minta tolong, boleh?" tanya suami Vera.
"Mau minta tolong apa ya, mas?" jawab Rini.
"Saya mau minta tolong, awasi istri saya. Karena dia berangkat ke acara itu, janjian dengan mantan kekasihnya waktu SMA."
"Oh iya siap, mas." Jawab Rini
"Mbak Rini gak keberatan kan, mbak?"
"Engga ko, mas. santai aja" balas Rini.
"Tolong di foto aja kedekatan mereka, dan tolong mbak Rini ikutin mereka, setelah mereka pulang, takutnya istri saya berbuat hal yang enggak - enggak"
"Iya siap, mas. nanti saya pantau. " Balas Rini.
"Terima kasih sebelumnya ya, mbak Rini."
"Iya sama - sama, mas."
Suami Vera pun kembali bekerja sambil menunggu kabar dari Rini, tentang istrinya itu.
***
Kini, jam sudah menunjukan pukul 10.30. Akan tetapi, rini belum juga memberi kabar kepada pria itu. Pria itu sangat gelisah, karena dia takut kalau istrinya berbuat hal yang aneh - aneh di belakang nya, bersama mantan kekasihnya itu.
"Apa aku harus kesana aja ya? sudah hampir dua jam, Rini belum memberi kabar sama sekali padaku." Ucapnya.
"Engga, aku tunggu dulu setengah jam lagi kabar dari Rini, kalo Rini enggak memberi kabar apapun, mau gak mau aku harus pergi kesana." Lanjutnya.
Setelah menunggu 30 menit, akhirnya Rini pun mengirimkan pesan whatsapp kepada pria itu.
Deg.
Matanya langsung membelalak ketika melihat pesan yang di kirimkan Rini.
"Mas, saya tadi lihat Vera sama mantan pacarnya masuk ke hotel."
Pria itu langsung emosi, seraya dengan kedua tangan yang sudah mengepal. Ingin sekali rasanya dia membunuh mereka berdua.
"Semakin lama semakin berani saja kamu, Vera. Kamu sudah tak menghargai perasaan saya lagi, dan sudah tidak menganggapku sebagai suami, sehingga kamu melakukan dosa besar seperti ini di belakang saya." Ucap Pria itu.
Ketika jam 16.30, dia langsung bergegas untuk pulang kerumah, dan ingin memastikan istrinya kalau dia sudah berada di rumah.
Di tengah perjalanan, pria itu melihat Vera sedang di bonceng lelaki tersebut untuk menuju kerumah. Melihat hal itu, suami Vera berhenti sejenak, agar Vera bisa sampai rumah duluan.
Setelah setengah jam menunggu, pria itu pun langsung melajukan kembali mobilnya, untuk segera pulang ke rumah.
Setelah sampai rumah, Vera sudah terduduk di atas kursi, dan langsung bertanya kepada suaminya.
"Eh, mas. Kamu sudah pulang?" tanya Vera.
Sebenarnya, suaminya ini sudah tidak bisa lagi menahan emosi, karena kelakuan istrinya yang sudah berani berselingkuh dengan lelaki lain. Tetapi, dia berusaha menahan amarahnya. Karena dia ingin tau, sejauh mana istrinya akan melakukan hal itu.
"Iya sudah, kamu kapan pulang?" tanya nya, sambil berusaha memperlihatkan wajah yang seakan akan semuanya baik - baik saja.
"Sudah lama, mas. sejak siang tadi." Jawabnya.
Ya, dia berbohong kepada suaminya, padahal suaminya pun sudah tau kalo dia baru pulang, karena mampir ke hotel bersama mantan kekasihnya
"Oh, kamu gak kemana - mana lagi kan?" tanya nya, berusaha mengetes kejujuran dari istrinya.
"Engga, mas. Aku langsung pulang, gak kemana mana lagi." Jawaban nya membohongi suaminya sendiri.
"Sudah salah tetap saja berbohong, kamu itu melakukan hal yang sudah di benci alloh, Vera. Kamu sudah tidak menghargai perasaan suami, dan kamu berbohong pada suami mu sendiri," ucapnya dalam hati.
Suami Vera pun langsung bergegas menuju ke kamar mandi, dan segera masuk kamar untuk beristirahat.
Ketika sudah berada di dalam kamar, pria itu hanya bisa termenung, memikirkan semua kelakuan busuk yang sudah dilakukan oleh istrinya.
"Kalau memang kamu tidak mau di jodohkan sama aku, kenapa kamu harus melakukan hal itu, Vera! kamu bisa ngomong baik-baik dengan ku, aku juga tidak akan memaksa orang yang gak pernah cinta sama aku." Ucapnya dalam hati.
Ya, mereka adalah korban perjodohan dari orang tua, meskipun usia pernikahan nya sudah menginjak 10 tahun. Tetapi, baru kali ini dia bisa merasakan sakit harti yang sudah di buat oleh istrinya. Awalnya, rumah tangga mereka berjalan dengan baik - baik saja. Akan tetapi, setelah Vera mengenal mantan kekasihnya kembali, dia lebih memilih mantan kekasihnya daripada suaminya sendiri.
****
Ke esokan harinya, pria itu kepikiran untuk menceritakan semua masalah ini kepada orang tua Vera, karena si pria yang menjadi suami Vera ini, sudah tidak kuat lagi dengan rasa sabar yang sudah tidak di hargai.
Kebetulan pria itu hari ini sedang libur kerja dan rencananya ingin main kerumah mertua nya, untuk menceritakan masalah Vera dengan mantan kekasih nya itu.
Ketika pria itu sedang duduk di atas kursi. Tiba - tiba Vera kembali meminta izin kepada suaminya.
"Mas, aku mau ijin ke rumah temenku ya?" Vera berusaha meminta ijin kepada suaminya.
"Mau pergi kemana lagi?" tanya pria itu sambil mengerutkan dahinya.
"Pergi ke rumah temanku, mas. Rencana nya mau ngadain arisan kecil-kecilan."
"Oh, yasudah kalo begitu." Pria itu mengiyakan Vera pergi ke rumah teman nya, meskipun pikiran nya di penuhi dengan tanda tanya.
"Yasudah aku berangkat dulu ya, mas." Vera langsung berlalu meninggalkan suami nya.
Karena kecurigaan suami Vera kembali membludak, dia langsung membuka ponsel miliknya untuk memastikan kebenaran dari ucapan Vera. Lalu, pria itu kembali membuka sadapan whatsapp yang berada di ponselnya.
"Aku sudah sampai hotel, kamu langsung nyusul aja ya, sayang."
Itulah Isi pesan whatsapp yang di kirimkan oleh mantan kekasih istrinya, di dalam sadapan tersebut.
Emosi pria itu kembali memuncak.
"Vera sudah bohong lagi padaku, ternyata dia bukan ingin bertemu dengan teman nya, melainkan ingin bertemu dengan mantan kekasihnya yang sudah menunggu di hotel." Lirihnya.
Tanpa basa-basi lagi, pria itu langsung menelpon mertua nya.
"Hallo, mah."
"Iya nak, ada apa? kalian nggak kenapa-napa kan? tidak biasanya kamu nelpon mama."
"Enggak, mah. Aku gak dan Vera gak kenapa - napa, aku hanya ingin bertanya, apakah mama sekarang ada di rumah?" tanya suami Vera kepada mertuanya.
"Ada ko, nak. Mama sama Papa lagi ada di rumah, kebetulan Papa juga sedang libur gak kemana mana." Jawab mertua nya.
"Oh yaudah kalau begitu, mah. Bobi mau main ke rumah mama sekarang."
Ya, pria yang menjadi suami Vera itu ternyata namanya Bobi.
"Oh ya, mama tunggu ya, nak."
"Iya makasih, mah."
Pria itu langsung menutup kembali telpon nya, dia langsung bersiap untuk menuju kerumah mertuanya. Dan pria itu berharap, mertua nya akan mengerti dengan masalah yang sudah menimpa rumah tangga nya sekarang.
Sampai lah suami Vera di rumah mertuanya, pria itu langsung mengetuk pintu rumah mertua nya.
TOK.
TOK.
TOK.
"Assalamu'alaikum." Ucap Bobi sambil mengetuk pintu.
"Wa'alaikum salam, eh ayo masuk, nak." Ucap mertua nya seraya membuka pintu.
Mertuanya sangat heran, karena Bobi datang kerumah nya tidak bersama anak yang merupakan istrinya Bobi.
"Loh, ko kamu sendirian? Vera kemana?" tanya mertua nya, seraya menatap wajah dari anak mantunya itu.
"Ya itu, Mah. Bobi kesini ada yang mau Bobi bicarakan soal Vera." Lirihnya.
"Ada apa dengan Vera, nak?" tanya mertua lelaki nya, sambil mengerutkan dahi.
"Jadi begini Mah, Pah. Vera sekarang sudah mulai berubah kepada saya"
"Berubah bagaimana maksudnya?"
"Vera sudah berani selingkuh bersama laki-laki lain dibelakang Bobi." Imbuhnya.
"Mamah dan Papah gak percaya kalo Vera melakukan hal seperti itu, memangnya kamu punya bukti apa?" mertua nya sangat kekeh dan tidak percaya, kalau anaknya melakukan hal yang tidak baik seperti itu.
"Bobi punya banyak bukti, Mah. Ini buktinya. " Jawabnya, seraya memperlihatkan sadapan whatsapp yang ada di dalam ponsel nya.
"Ya alloh Pah, lihat ini?" ucapnya, seraya memperkihatkan ponsel milik Bobi, kepada suaminya.
Setelah mereka melihat sadapan pesan whatsapp itu, mama nya Vera langsung menteskan air mata, sambil berkata.
"Vera, kenapa kamu melakukan hal seperti ini, Nak."
"Mama dan Papa minta maaf sama kamu, kalau Vera sudah melakukan hal itu sama kamu, nak. " Lanjutnya.
"Iya gak papa, Mah. Mungkin Vera sekarang sudah gak cocok lagi sama aku sehingga dia berani melakukan hal seperti itu." Imbuhnya.
"Iya, Mama dan Papa minta maaf, Mama kira hubungan rumah tangga kalian baik - baik saja." Ucapnya.
"Iya gak papa, Mah. Saya kesini cuman mau bilang, tolong Mama dan Papa kalo ada waktu main kerumah ya, saya minta tolong buat kasih tau Vera sebaik-baik nya dengan cara Mama dan Papa sendiri. " Imbuhnya.
"Iya, nak. Nanti Mama sama Papa bakalan ngasih tau Vera, nanti Mama sama Papa ke rumah kamu, nak."
"Iya Mah, Pah. Kabarin aja yah kalo mau ke rumah, Biar nanti Bobi yang jemput. " Ucapnya.
"Iya, nak. Nanti Mama sama Papa kabarin."
"Yasudah Mah, Pah. Saya pamit pulang dulu ya, nanti keburu Vera pulang kerumah."
"Iya nak, hati-hati di jalan."
Pria itu langsung berlalu untuk kembali pulang kerumah.
Sesampai nya di rumah, ternyata Vera belum juga pulang, hingga akhirnya Bobi pun inisiatif untuk menelpon istrinya. Akan tetapi, tidak ada jawaban sama sekali dari istrinya itu, sehingga membuat emosinya semakin memuncak.
Kini jam sudah menunjukan pukul 15.00, tetapi Vera belum pulang juga kerumah.
Setelah 30 menit berlalu, vera baru saja sampai rumah.
"Kamu kemana aja? jam segini baru pulang? di telpon gak di angkat." Tanya pria tersebut kepada istrinya.
"Iya, Mas. tadi aku gak bisa angkat telpon dari kamu, karena aku sedang fokus mendiskusikan acara arisan itu, bareng temen-temenku," jawabnya.
"Masih saja berbohong, emang nya aku gak tau? kalau kamu pergi kemana, dan pergi bersama siapa?" ucap Bobi dalam hatinya.
"Oh, ya sudah kalau begitu, kamu siapkan makanan buat Mas. Mas belom makan dari pagi." Cerca pria itu.
"Iya, Mas. tunggu sebentar biar aku siapkan." Ucapnya seraya melangkahkan kaki untuk mengambil makanan buat suaminya.
Setelah beberapa menit menunggu, makanan pun sudah Vera siapkan di atas meja makan.
"Ini makanan nya, Mas." Ucap Vera.
Suaminya pun bertanya kepada Vera.
"Kamu gak ikut makan ? Kamu gak mau nemenin mas makan?"
"Perutku masih terasa kenyang, Mas. Tadi aku sambil makan-makan juga sama temen-temenku."
Di dalam hati, pria itu berkata. "Benar-benar sudah berubah kamu, Vera ! kamu lebih memilih makan bareng sama lelaki lain yang bukan muhrim, dari pada harus menemani makan bersama suamimu sendiri."
Istrinya malah asik mainan handphone sambil cengar-cengir sendiri di atas kursi. Seperti orang yang sedang kasmaran.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?"
"Engga, Mas. Ini lucu aja baca whatsapp dari temen aku." Jawab Vera, dengan wajah yang terlihat membohongi suaminya kembali.
Pria itu kembali penasaran, apa yang mereka bicarakan di whatsapp tersebut. Dia langsung meraih ponsel nya yang masih berada di kantong saku celananya.
DEG.
Matanya kembali membelalak, sambil menarik nafas panjang. Ternyata mantan kekasih istrinya itu mengirimkan foto-foto sewaktu mereka berdua sedang berkencan di sebuah kamar hotel.
Hal yang tak pantas di lakukan oleh seorang pria yang bukan menjadi bagian dari suaminya Vera.
Tak lama berselang, lelaki itu kembali mengirimkan pesan kepada Vera.
"Nanti main nya di rumah kamu aja ya, sayang. Kalau suami kamu sedang di luar rumah." Isi pesan yang kembali di kirimkan oleh mantan kekasih istrinya.
"Iya, nanti besok saja, kalau suamiku sedang bekerja." Balas Vera, di dalam pesan sadapan itu.
****
Ke esokan harinya suami Vera bergegas untuk berangkat kerja.
Hari ini, pria itu sangat merasa aneh terhadap istrinya, Vera yang selalu memasak dan menyiapkan sarapan untuk suaminya, kini Vera tidak memasak seperti biasanya saat suaminya ingin berangkat kerja. Hanya telor dadar saja yang ia masak untuk suaminya sarapan pagi ini.
"Mas, hari ini sarapan nya sama ini dulu ya, aku lagi males masak." Ujar Vera.
Pria itu hanya meng-iyakan saja, tidak mempermasalahkan perihal tersebut.
Tetapi, Vera sangat asik dengan handphone nya sendiri, membuat suaminya itu penasaran dengan apa yang Vera lakukan di dalam ponsel nya itu.
Pria itu pamit untuk berangkat ke tempat kerja.
"Aku berangkat kerja dulu ya, kamu jaga diri baik-baik di rumah, jangan kemana mana lagi." Ujar pria itu.
"Iya Mas, aku gak bakalan kemana mana ko" jawab Vera.
Tanpa basa basi lagi, pria tersebut langsung masuk kedalam mobilnya, dan langsung melajukan mobil nya untuk menuju tempat kerjanya.
Setelah sampai di lokasi tempat kerjanya, Pria itu sangat penasaran dengan isi chat whatsapp istrinya, setelah dia meninggalkan istrinya untuk berangkat ke tempat kerja. Pria itu langsung membuka lagi sadapan whatsapp nya.
di dalam sadapan itu, terdapat pesan yang dikirimkan Vera kepada mantan kekasihnya.
"Kamu mau di masakin apa? jadi kan sekarang dateng ke rumah?" tanya Vera di dalam pesan sadapan itu.
Mata pria itu langsung membelalak, ketika melihat pesan yang sudah Vera kirimkan kepada mantan kekasihnya.
Pria itu langsung berkata dalam hatinya.
"Tadi bilang males masak, tapi giliran mantan kekasih nya, di tawarin mau di masakin apa. Sudah benar-benar keterlaluan kelakuan Vera ini." Ujar pria itu.
Tak lama berselang, mantan kekasihnya langsung membalas pesan Vera.
"Terserah kamu saja mau masak apa, yang penting masak yang enak ya, dan jangan lupa juga nanti pas aku dateng ke rumah, kasih aku yang enak-enak juga dari tubuhmu ya, sayang."
Balasan pesan dari mantan kekasih Vera itu membuat emosi nya Bobi semakin bergejolak.
Pria itu sudah tidak sabar ingin cepat-cepat pulang kerumah, dan ingin memergoki apa yang sebenernya akan Vera lakukan bersama mantan kekasihnya itu.
Bobi pun langsung menelpon mertuanya, kalo dia ingin menjemput mereka untuk datang ke rumahnya ketika dia sudah istirahat jam kerja.
"Hallo, mah."
"Iya kenapa, nak?"
"Nanti aku bakalan jemput mama sama papa pas aku lagi jam istirahat kerja ya, Mah." Ucap Bobi di dalam telpon itu.
"Oh iya nak, Mama sama Papa tunggu, ya."
"Yasudah, Mah. Saya mau kerja lagi, ya." ucapnya sambil menutup telpon itu.
Bobi pun tidak memberitau kepada mertuanya, kalau Vera sama mantan kekasihnya nya itu sedang berduaan di rumah.
Pria itu sudah tidak sabar, ingin memberi pelajaran kepada lelaki brengsek itu, dan mempermalukan Vera juga di hadapan kedua orangtua nya.
Jam istirahat pun sudah tiba. Pria itu langsung beranjak dari tempat kerjanya untuk menjemput kedua mertua nya itu. Sesampai nya di rumah mertua, ternyata kedua mertua nya sudah menunggu dan sudah bersiap untuk berangkat ke rumah Bobi.
"Ayo Mah, Pah. Kita berangkat." Ajak Bobi.
"Iya ayo, nak."
Mereka pun berangkat, entah apa nanti yang akan terjadi di rumah, ketika orang tua Vera melihat anaknya sedang bersama laki-laki lain yang bukan mahromnya.
Ketika meraka sudah sampai di rumah, Vera sedang tidak berada di ruang tamu depan. Tetapi, telinga Bobi mendengar samar-samar suara orang yang sedang bercanda, dan sumber suara itu terdengar berada di dalam kamarnya.
Bobi langsung berlari ke arah kamar, di ikuti dengan kedua mertuanya dari belakang. Lalu, Bobi dengan tiba-tiba mendobrak pintu kamarnya.
DEG.
Pria itu sangat kaget, mendapati istrinya dengan mantan kekasihnya sedang bercumbu mesra, tanpa mengenakan satu helai pakaian di tubuh mereka.
Bobi langsung beranjak ke arah tempat tidur, lalu dia menarik lelaki brengsek itu dan langsung menghatamnya.
"Brengsek kau! sudah berani menghancurkan rumah tanggaku." Bentak Bobi, dengan mata yang melotot sambil meninju bagian wajah dari pria itu.
Melihat hal itu, Vera langsung berlutut di kaki suaminya, dan meninta maaf kepada suaminya.
"Mas, sudah! Mas. Aku minta maaf, aku minta maaf sudah melakukan hal ini." Ujar Vera.
"Tidak ada kata maaf untuk seorang penghianat dan seorang pendosa seperti kalian ini." Hardik Bobi, sambil terus meninju pria itu dengan sekuat tenaga.
"Nak, sudah hentikan!" Ujar kedua orang tua Vera, supaya Bobi menghentikan semuanya.
Akan tetapi, emosi Bobi masih belum surut, dia masih menghantam pria itu hingga babak belur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!