Tidak terasa dua puluh lima tahun berlalu,anak anak mereka sudah tumbuh dewasa menjadi pria tampan dan wanita cantik. Begitu juga mereka sudah bertambah tua umur mereka.
Hari ini Cucu Tertua keluarga Gilbert akan kembali kenegaranya karena sudah selesai melanjutkan pendidikan S3 nya di luar Negeri bersama sepupunya anak dari Maora adik Andreu.
"Glory mommy ikut ya jemput cucu mommy siang nanti" ucap mommy Tarisa. Saat ini mereka sedang berada di meja makan untuk sarapan bersama.
"Boleh aja sih momm,tapi mommy benaran udah sehat nanti kakinya kambuh lagi gimana?" amira sebenarnya keberatan membawa mertuanya karena masih menghuatirkan kondisi mertuanya yang masih sakit kakinya.mommy tersenyum kearah amira.
"kalau pun kambuh disana,biar balok es kamu gendongin omanya." canda mommy membuat amira ikut tersenyum. Bersamaan dengan itu Andreu datang dari kamar sampai disitu dia lansung memeluk tubuh istrinya dan mengecup sekilas bibir istrinya tampa memperdulikan mommy dan daddynya.
"Apa yang kalian bicarakan honey?." Tanya andreu lalu duduk di sebelah daddynya.
"Dasar tidak tau tempat" omel mommy kepada Andreu yang tidak tau tempat bermesraan dengan istrinya di depan mereka berdua.
"Mommy kalau mau bilang daddy momm, daddy masih kuatkan..?" ledek andreu membuat daddy menghentikan meminum tehnya.
"kau pikir daddy sudah lemah begitu?" daddy bangun menghampiri mommy dan lansung mengendong tubuh mommy membuat mommy terkejut.
"Daddy nanti pinggang daddy kumat lagi sakitnya.." Belum lama mommy bicara daddy lansung melepaskan mommy lalu kembali duduk,karena pinggangnya kembali sakit.andreu yang melihat itu tersenyum kemenangan.
"Dadd perkataanku tidak pernah salah dadd.."ucap andreu sambil meminum teh hangatnya yang amira berikan.
"Hubby tidak boleh begitu.." amira lansung memperingatkan suaminya untuk tidak meledek daddy Jhon yang hanya di angguki andreu saja.
"Sialan kau And..." kesal daddy yang lansung di redakan mommy mengusap belakang suaminya tidak marah nanti darah tingginya kumat lagi.
"Honey..tidak apakan jemput anak kita sendiri,aku sangat sibuk sekali hari ini." ucap andreu mengalihkan kekesalan daddy jhon.
"Tidak apa hubby,katanya mommy juga mau ikut." mendengar itu andreu lansung menoleh kearah mommy.
"bukannya mommy lagi sakit kaki?,nanti kumat lagi bagaimana?" andreu lansung menghuatirkan kondisi kesehatan mommynya, mommy menghentikan meminum tehnya.
"Tidak apa And,ini udah lumayan enakan,
mommy sudah mengatakan sama istrimu kalau nanti pun kumat,biar cucu balok es mommy gendongin mommy." andreu tersenyum mendengar ucapan mommynya.
"Dia mirip sekali dengan ku,bahkan dinginya lebih parah.aku juga tidak sabar menunggunya datang." Andreu mengingat putra kesayangannya yang sebentar lagi sampai setelah bertahun tahun berpisah dari mereka.
"Honey nanti begini saja,kalian lansung saja kekantor kita makan siang bersama disana bagaimana?."Sambung andreu lagi memberi usulan.
"Baiklah hubby aku setuju aja,nanti kami lansung kesana." ucap amira yang setuju dengan ucapan suaminya begitu juga dengan kedua orangtua Andreu.setelah itu andreu berpamitan dengan istri dan orangtuanya untuk berangkat menuju kekantornya.
*****
Di Negara B,maora juga sedang bahagia karena hari ini kepulangan putra sulungnya,karena kakaknya dia harus berpisah selama berapa tahun dengan putra sulungnya. Nathan yang baru saja keluar dari kamar lansung menemui istrinya sampai di dapur dia memeluk tubuh istrinya.
"Banyak sekali memasaknya sayang...?" tanya nathan melihat hidangan yang cukup banyak di meja makan mereka.
"Papa lupa putra kita kan'pulang hari ini,aku mau menyambutnya dengan makanan kesukaannya pa." jawab maora.
"Baiklah,kamu sudah bersiap gih, setelah itu kita lansung berangkat mungkin tidak lama lagi dia sampai." ucap nathan menyuruh istrinya bersiap karena mereka akan berangkat menuju bandara.
"aku mau kekamar dulu" ucap Maora lalu berjalan menuju kekamar, berapa menit kemudian dia keluar lalu menghampiri suaminya, mereka keluar rumah bersama lalu mereka berangkat menuju bandara.
"kita jemput sekecil dulu " maora mengingatkan suaminya untuk menjemput anak keduanya yang saat ini sedang sekolah.tidak lama mereka sampai di sekolah putra keduanya. Maora dan nathan lansung masuk ingin meminta ijin membawa anak mereka pulang lebih awal karena ingin menyambut kedatangan putra pertama mereka.Kepala sekolah mengijinkan,
kemudian mereka keluar dari sana melanjutkan lagi perjalanan mereka menuju bandara.
"Pa benaran kakak pulang hari ini" tanya Bara sangat senang mendengar kakaknya akan kembali.
"Benar. ini kita mau menjemput kakak kamu." jawab Nathan duduk merangkul anak bungsunya,Mendengar itu Bara sangat bahagia sekali.
"Yes Kakak datang,bisa dong kakak ajarin aku bela diri nanti." Ucap Bara yang lansung di angguki Papanya.
"Bisa dong..,bagaimana sekolah kamu?,
jangan lupa tugas sekolah kamu di kerjakan,kamu sudah tau papa tidak suka kalian bermalasan.." ucap nathan menyuruh anaknya selalu belajar dan mengerjakan tugasnya.
"Iya aku tau pa,papa tenangnya saja" ucapnya lagi. Maora tersenyum terus melihat keakraban suami dan anaknya sungguh bahagia maora melihat momen seperti ini.
****
Di negara C.
sejak pukul sebelas siang tadi Amira sudah berangkat bersama mertuanya menuju bandara untuk menjemput putranya,sampainya disana Amira sudah menunggu putranya keluar.
Dari kejauhan terlihat sosok pemuda dengan tubuh tingginya dan gagahnya menggunakan topi dan masker mencari keberadaan mamy tercintanya,dia lansung menemukan mammynya dan cepat melangkahkan kakinya sambil melambaikan tangannya menuju kearah amira dan mommy tarisa.
Melihat putranya semakin mendekat amira merentangkan tanganya kearah putranya agar putranyalansung memeluk tubuhnya.
Hap.."Mamy.." dia lansung mengangkat tubuh mamynya lalu memeluk tubuh mamynya dengan sangat erat.
"I miss you so much mamy.." ucapnya di telinga amira lalu perlahan menurunkan mamynya masih dalam posisi memeluk mamynya.
"mamy juga sangat merindukan kamu son." ucap amira.
"kalian melupakan oma." Ucap mommy terisa Kesal membuat amira dan putranya tersenyum,dia lansung menghampiri omanya dan lansung mengangkat omanya seperti dia mengangkat mamynya tadi.
"Maafkan aku oma melupakan mu." senyum langkanya yang membuat oma luluh dan ikut tersenyum.
"senyum langkamu selalu meruntuhkan hati oma cucuku.bagaimana perjalanan mu dengan Bariel tadi?." tanya oma tarisa kepada cucunya.
"Lancar,Bariel sepertinya sudah sampai" jawabnya.
"Baiklah.ayo kita pulang." ucap mommy tarisa mengerti cucunya ini irit sekali bicara.
"Kita lansung kekantor papi son" ucap amira memberitahu anaknya,yang di anggukinya. Setelah itu mereka menuju mobil dan masuk kedalam dimana di sekitar mereka sedang di jaga ketat oleh anak buah andreu.
****
Di negara B.
Maora bersama suami dan juga anaknya sudah bertemu dengan Putra pertama mereka.
saat ini mereka sedang bergiliran memeluk tubuh Bariel karena sangat merindukannya.
"Mama sangat merindukan kamu sayang" ungkap maora sangat merindukan putra pertamanya.
"Iya Ma,aku juga sangat merindukan kalian." saat ini Bariel memeluk erat tubuh mamanya meluapkan semua kerinduannya kepada mama tercintanya. Setelah itu Giliran nathan memeluk anaknya.
"Anak papa." nathan memeluk erat putra sulungnya sambil menepuk belakang putranya
"Bagaimana perjalanan mu ?" tanya nathan.
"Lancar Pa,kakak menyampaikan salam kepada kalian,dia duluan berangkat dari ku sejak tadi malam." ucap Bariel memberitahui orangtuanya.
"Hmm..,tiga hari lagi kita akan terbang kesana menemui mereka." ucap nathan membuat anak dan istrinya yang mendengar itu menjadi senang.
"Kita mau tempat oma opa pa?,Bara tidak sabar mau kesana." Ucap bara sangat senang.
"Iya..,Sekarang Ayo kita pulang mama sudah banyak memasak makanan kesukaan kalian" ucap nathan lalu mereka berjalan menuju mobil meninggalkan bandara menuju arah pulang.
Mobil yang membawa rombongan amira dan putranya sudah tiba di depan perusahaan milik suaminya.amira dan mommy tarisa duluan keluar dari mobil setelah itu barulah putranya perlahan mengeluarkan kakinya menginjaki tanah kemudian keluar dari mobil dengan topi dan maskernya masih di pakainya.
Karyawan yang melihat kejadian itu sempat terpana namun kemudian lansung tertunduk mengetahui jika nyonya mereka yang datang bersama mertuanya dan mereka menerka jika itu Putra dari Tuan dan nyonya mereka.
meski wajahnya tidak nampak karena di tutupi Topi,masker dan kacamatanya namun penampilannya membuat karyawan wanita yang masih muda yang tadi sempat melihat terpesona.
"Ayo son" ajak amira lalu merangkul tangan putranya dan di sebelahnya mommy tarisa juga ikut merangkul cucunya menuju ruangan Andreu, melewati karyawannya yang masih menunduk memberikan hormat kepada mereka. Setelah mereka naik ke atas, semua karyawan yang tadi melihat anak andreu lansung bicara dengan teman teman mereka.
"sepertinya itu tadi Tuan muda kecil dulu." ucap karyawan yang sudah lama bekerja disitu.
"Sepertinya begitu,ternyata sudah besar ya bahkan sepertinya dia juga tampan seperti Tuan Andreu." tanggap karyawan lainnya.
"Iya kalian benar,perasaan dulu kita melihatnya sering berlarian di kantor ini sampai kualahan Tuan mencarinya masih kecil,tidak menyangka sudah sebesar itu."
"Iya,sekarang sudah dewasa." karyawan lainnya ikut bicara.
Begitulah mereka membicarakan tentang anak Andreu.
Amira sudah sampai di lantai atas dan lansung menuju ruangan suaminya.pintu ruangan andreu terbuka,mereka bertiga lansung masuk membuat Andreu mengalihkan pandangan kearah pintu yang saat itu sedang bicara serius dengan rendi asisstennya ,andreu lansung tersenyum melihat orang tercintanya ahkirnya datang,dia bangun dari tempat duduknya menuju kearah mereka bertiga.
"Pi.." Andreu lansung memeluk tubuh besar anaknya yang sudah sebesar dengannya.
"Papi sangat merindukan mu son.." Ucap andreu memeluk erat tubuh putranya dengan tangannya mengusap belakang anaknya dan mencium pucuk kepala anaknya.
"Aku juga merindukan papi." ucapnya,
Kemudian mereka menuju sofa dan duduk disana untuk melanjutkan obrolan mereka.
"Hubby sudah pesan makanannya?" tanya amira mengenai makan siang mereka.
"Rendi sudah memesannya honey,
mungkin sebentar lagi datang." jawab andreu.
"Bagaimana perjalanan kamu,apa ada hambatan ?"tanya andreu kepada putranya.
"Tidak Pi,semuanya baik." ucapnya.
"Kuliah kamu sepertinya banyak hambatan?" ucap andreu menggoda putranya.
"Jangan menutupinya Dari papi? " sambung andreu lagi membuatnya melihat kearah papinya.
"Papi tau kami berdua sangatlah tampan." ucapnya sombong membuat andreu memicingkan matanya kearah anaknya.
"Tampanmu belum setampan Papi." ucap andreu tak kalah sombongnya meskipun sudah memasuki usia tidak muda lagi,
andreu masih seperti seumuran dengan anaknya.
"And ketampananmu sudah di kalahkan anak mu sekarang, akui saja." ceteluk mommy tarisa.
"Tampanku sudah berguna momm,ini buktinya aku sudah menghasilkan bibit unggul,bukan begitu honey...?"ucap andreu mengedipkan sebelah matanya kearah istrinya membuat mommy dan Juan memelas lalu menggelengkan kepala mereka karena melihat kelakuan andreu tebar pesona dengan istrinya.
Juandra Gilbert Edizon,Dia putra tunggal Andreu dan amira. Tiga tahun usia Juandra waktu itu,amira kembali hamil namun dia keguguran,satu tahun kemudian dia kembali hamil namun terus keguguran,melihat kondisi itu terus terulang Andreu memutuskan untuk tidak menambah anak lagi karena kondisi kesehatan istrinya yang tidak baik.
"Kamu sudah cukup dewasa son, papi akan mendukung semua pilihan kamu." ucap andreu bicara mengenai pasangan hidup anaknya.
"Tidak mudah mencari wanita seperti mamy dan oma pi.." hanya itu jawaban Juandra berikan untuk papinya.
"Kalau seperti mamymu dan omamu tentu tidak ada,tapi yang sama santunnya seperti dua wanita papi ini mungkin masih ada tapi tentunya kau harus berjuang mencarinya." jawab andreu lagi,namun Juandra tidak menjawab dia hanya terdiam.
"Apa yang papimu bilang memang benar Juan,papimu dulu juga begitu,tau taunya ketemu mamy kamu eh malah mendadak minta mamymu tampa persiapan." ucap mommy tarisa memceritakan sedikit kisah anaknya bertemu dengan istrinya. Mendengar itu amira tersenyum malu, karena teringat masa pertama bertemu dengan suaminya.
"Aku sudah mengetahui itu oma dari mamy..,Papi is a really good man." ujar juandra sudah mengetahui kisah cinta orangtuanya yang ternyata sangat menarik,juandra sangat menyukai sikap tegas papinya.
Andreu lansung mengacungkan jempol kepada anaknya karena anaknya memujinya.Tidak lama makanan pesanan mereka datang.
"Tuan muda ini makanannya" rendi meletakan makanan mereka di atas meja.
"Terimakasih Rend,ikutlah makan bersama kami Rend." ucap mommy tarisa.
"Benar rend,duduklah kita makan bersama." timpal Andreu juga menyuruh rendi makan bersama mereka, rendi pun mengangguk kepalanya lalu duduk di dekat Juandra.
"Masih betah melajang om?" ledek juandra.rendi hanya tersenyum mendengar juandra meledeknya.
"Jangan salah son,om rendi mu sudah menikah." jawab andreu membuat juandra terkejut.
"Really??" tanya juan tidak percaya.
"Apa yang di katakan Tuan Andreu benar Tuan muda kecil,saya sudah menikah satu tahun lalu." jawab rendi.
Ck.." rubah panggilanmu om untukku,aku sudah dewasa." ucap Juan tidak suka selalu di panggil Tuan muda kecil,
mendengar itu semua mereka disana tertawa karena juandra.
"Sudah..,sekarang mari kita makan dulu " ucap amira mengalihkan pembicaraan mereka.
Mereka lansung mulai memakan makan siang mereka. Berapa belas menit kemudian barulah mereka selesai.
"Kau sudah siap minggu ini bergabung di kantor son bantu papi..?" Tanya andreu.
"Siap Pi." jawab Juandra sudah siap bergabung bersama papinya bekerja.
"Bagus,nanti mamy yang akan mencari seketaris untuk kamu." sambung andreu lagi membuat juandra mengerut keningnya.
"Apa perlu memiliki seketaris?,aku rasa Tidak perlu,cukup asistenku saja pi." ucap Juandra tidak terlalu setuju dengan rencana orangtuannya.
"Kau memang sama seperti papi dulu son,papi juga tidak ingin memiliki seketaris tanya oma mu,sampai pada waktu itu papi di sibukan dengan kerjaan bahkan om rendi mu juga kualahan mengurus semuanya, disitu lah papi menyadari jika papi memang membutuhkan seketaris,asisstenmu tidak mampu mengurus semua jadwal kamu son. Mamy akan cari seketaris sepintar mamymu,papi percaya mamy tidak seperti omamu." jelas andreu kepada putranya,ucapan Andreu membuat mommy cemberut.
"Baiklah pi,juan percaya dengan mamy.
mengenai asisten juan,juan sudah memilikinya pi" ucap juandra.
"Papi sudah tau Son,apa Dia Berto?." juandra mengangguk kepalanya membenarkan apa yang Andreu tanyakan.
"papi setuju lagi pula dia sangat pintar dan cerdas." Ucap andreu setuju dengan pilihan anaknya mengambil putra dari Hansel anak buahnya menjadi asisstennya nanti. Hansel di percayakan andreu mengurus klannya sekarang.
"Berto,Yang mana by anaknya.?" tanya amira penasaran.
"Anaknya Hansel honey,kamu lupa..?, itu anak kecil yang sering memakai kacamata sejak dia menginjak Sekolah Dasar." jawab andrue yang membuat amira lansung ingat.
"Iya...mamy baru ingat,Bukannya dia satu kampus sama kamu sayang,dia juga baru lulus bersama kamu kan' ?." tanya amira kepada anaknya.
"Iya my" jawab Juandra.
"Iya iya.. " ucap amira sudah mengetahui berto anaknya Hansel. Mereka masih mengobrol sedangkan rendi ijin untuk kembali keruangannya untuk mengerjakan pekerjaannya.
Di negara B mitha kembali di pusingkan dengan kelakuan anak keduanya.
Geril dan mita karuniai Dua orang anak,
anak pertama mereka laki laki sekarang sedang melanjutkan pendidikannya dan kedua seorang perempuan.Jika anak pertamanya penurut dan posesif persis seperti Geril,berbeda dengan anak keduanya,putrinya itu selalu membangkang perkataan mereka jika menurutnya tidak benar baginya, apa yang menjadi keinginannya selalu harus bisa dia dapatkan. seperti saat ini dia kembali pergi tidak memberitahu orangtuanya,tiba tiba pagi itu mereka mendengar dari orang suruhan papanya bahwa dia sudah dalam pesawat menuju negara C.
"Tenanglah sayang,aku tau kemana putrimu pergi.." Ucap Geril menenangkan istrinya.
"Suamiku bagaimana aku bisa tenang,dia seorang wanita bagaimana kamu menanggapi masalah ini dengan tenang saja,Kalau terjadi apa apa bagaimana?." Ucap mitha kesal melihat suaminya selalu saja membiarkan putrinya sesuka hatinya mau pergi atau pun melakukan keinginannya.
"Jangan terlalu mengekangnya aku percaya putri ku sayang,nanti aku hubungi amira bilang putri kita berada di Negara mereka." sambung Geril kemudian menghubungi Amira.
Tut....tut...
"Iya Ge?." jawab amira saat itu masih berada di kantor suaminya.
"Ami Putriku pergi diam diam kesana sejak tadi malam, kau pasti tau maksud ku?." jelas Geril membuat Amira melirik kearah Juandra yang saat itu sedang serius dengan penjelasan papinya.
"Astaga,Baiklah.Nanti aku suruh suamiku mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan putrimu,Kau tenang saja." ucap amira sedikit terkejut mendengar putri Geril selalu saja membuat masalah dengan orangtuanya.
"Baiklah ami,nanti kabari aku jika kalian mengetahui keberadaannya." ucap Geril meminta untuk menghubunginya jika nanti sudah mengetahui keberadaan anaknya.
"Iya..nanti pasti akan aku kabari." jawab amira kemudian Geril menyudahi pembicaraan mereka.
"Gimana suamiku?" tanya mitha setelah suaminya menyudahi obrolannya dengan amira.
"Nanti ami kabarin,kamu tenang saja." ucap Geril.
"Tenang gimana Suamiku,dia itu wanita begitukah cara menyukai seorang pria, benar benar membuatku pusing." Ucap mitha memegang kepalanya sedikit berdenyut karena kelakuan putrinya.
"Kau tau dia anak siapa?" Tanya Geril membuat mitha melihat kearah suaminya.
"Anak kita sayang,sifatnya menurun darimu menyukai laki laki di pendamnya dan Keras kepalanya dan posesifnya sepertiku,dua sifat yang berbeda dari kita dia miliki semua sayang. Biarkan dia mengejar apa yang dia inginkan, biarkan dia merasakan perjuangannya mendapat sesuatu yang belum tentu bisa dia miliki." jelas Geril membuat mitha mengerti dan juga lansung khuatir tentang keadaan anaknnya.
"Aku kasian suamiku kalau nanti perasaanya tidak terbalaskan,pasti dia sangat hancur suamiku." pikir mitha khuatir dengan putrinya.
"Biarkan semuanya berjalan kita hanya perlu menjaganya, biarkan dia mencobanya agar dia mengerti bahwa apa yang dia inginkan belum tentu bisa menjadi miliknya Sayang." ucap Geril lagi.
"Iya suamiku..Ayo kita kekantor." ucap mitha kemudian mereka berdua berangkat menuju kantor suaminya.
****
Di kantor andreu,
Amira baru saja selesai mengobrol dengan Geril membicarakan mengenai masalah anaknya. Dia duduk kembali mendekati mommy tarisa.
"kenapa lagi?." Tanya mommy sedikit mendengar pembicaraan amira dengan Geril.
"Putri Geril pergi kesini momm tidak memberitahu mereka berdua,mitha sampai pusing karena ulah putrinya,jadi Geril menyuruhku menyampaikan kepada And untuk mencari keberadaan putrinya, mommy pasti mengertikan maksud amira.." ucap amira berbisik dengan tersenyum. Mommy hanya mengelengkan kepalanya.
"Mommy paham,senekat itu sicentil Geril itu, dari dulu begitu ya.." ucap mommy tertawa kecil.
"Iya momm,tapi ami suka melihatnya momm..aku mau memberitahu andreu dulu momm." jawab amira yang di angguki mommy,Amira berjalan mendekati suami dan anaknya yang saat itu masih serius.
"Ada apa Honey?." tanya andreu melihat istrinya mendekati dirinya. Amira mendekat kearah telinga suaminya.
"Suruh Hansel melacak keberadaan putri Geril,dia pergi kesini tidak memberitahu orangtuanya." bisik amira membuat andreu melihat kearah istrinya.
"Apa kalian membicarakan Gadis nakal itu?." ujar juandra menerka apa yang di bicarakan orangtuannya.Amira dan andreu tidak menjawab, tetapi juandra lansung mengerti.
"Dasar Gadis nakal."Guman Juandra.
"Apa dia juga mengejarmu sampai kesana son?." tanya andreu.
"Hmm..bukan lagi mengejar bahkan lebih parah." Andreu dan amira melihat kearah anaknya dengan tatapan meminta penjelasan anaknya.
"Papi ingat saat aku meminta papi menutupi kasus penculikan waktu itu, itu karena ulah Gadis nakal itu pi." amira melototkan matanya tidak percaya ternyata anak Geril bergitu nekatnya.
"Papi sudah menduganya,dia memang sangat nekat sekali." ucap andreu lalu mengambil ponselnya menghubungi Hansel.
"Ya Tuan?" jawab Hansel dari sana.
"Kerahkan sebagian anak buah kita untuk mencari keberadaan putri Geril,
jika kau sudah mengetahui keberadaanya segera hubungi aku." ucap Andreu.
"Baik Tuan" jawab hansel,kemudian andreu menutupi teleponnya bersama hansel,mendengar itu hansel lansung menjalankan perintah Tuannya.
"Menurut mamy sebenarnya dia tidak nakal,hanya saja dia wanita yang tidak suka di atur saja,apa yang menurutnya benar dia tidak mau di bantah, apa yang yang menjadi keinginannya dia harus bisa memilikinya,kalau dia nakal tidak mungkin dia menyelesaikan S2nya predikat terbaik,Hubby lupa kalau dia keturunan siapa?" Ucap Amira lalu bertanya dengan suaminya.
"Aku tau" jawab andreu singkat.
"Asal mamy tau dia wanita yang sangat menyusahkan mam." ucap Juandra dengan kata ketidaksukaannya kepada anak Geril satu itu.
"Son coba kamu pahami kenapa dia sampai begitu, jika kamu sedikit saja memahaminya,kamu akan mengerti apa yang membuatnya seperti itu.mamy tidak mau menjelaskannya pasti kamu tidak akan paham juga,karena papi kamu dulu juga begitu tidak memahami perasaan wanita." jelas amira lalu berjalan kembali menuju mertuanya saat itu sedang duduk bersandar sambil menonton.
sedangkan Juandra melihat kearah papinya,sedangkan papinya hanya menatap datar kearah anaknya.
"kau membuat mamymu marah son.
dia sepertinya menyukai kamu son" ucap andreu membuat juandra menampilkan seringaiannya.
"Menyukaiku!,sangat tidak masuk kriteriaku." ucap Juandra.
"Jangan bicara seperti itu, nanti malah kamu balik menyukainya,papi akui putri Geril itu sangat cantik,Pria mana yang tidak menyukainya." ucap andreu.
"Papi mata papi sepertinya sudah menua,tidak bisa menilai wanita cantik atau tidak,papi juga sudah berani memuji wanita lain,Juand aduin sama mamy." Ucap juand mengancam papinya membuat Andreu tersenyum.
"Silahkan...Asal kamu tau mamy tidak akan marah dengan papi sudah memuji calon menantunya,ini bukanlah perlakuan buruk bukan.??." Ucap andreu balik menggoda anaknya, membuat juandra tersenyum miring kearah papinya.
"siapa yang mau dengan wanita Gila seperti dia." ucap Juandra berjalan menuju kearah kamar mandi,sedangkan Andreu menggelengkan kepalanya melihat anaknya sejak kecil dulu memang tidak pernah cocok dengan putri Geril, mereka selalu bertengkar jika mereka melakukan acara reonian bersama.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!