Devan kini tengah di guncang kebingungan. dirinya yang sebentar lagi akan menikah dengan wanita yang ia cintai kini berubah dengan Adanya wanita yang meminta pertanggung jawaban padanya. Karina, teman kuliahnya datang membawa kabar dirinya hamil anak dari devan.
" dev. percaya sama aku, aku hamil anak kamu" berita itu sampai kepada orang tua devan. membuat mereka emosi.
" Apa maksudmu wanita bodoh. kau pikir kami percaya padamu. Tidak akan!" Tegas Diana, ibu devan.
Diana sangat marah saat mendengar ada wanita yang mengaku hamil oleh putranya.
"aku tidak bohong tante. aku berkata jujur. jika tante tidak percaya tante bisa tanyakan langsung pada devan".
Mata Diana beralih menatap sang putra. dirinya benar benar tidak percaya.
" benar apa yang di katakan dia devan?''. Tanya Diana serius.
Devan diam. Dia masih mencerna apa yang barusan terjadi. tak mendapat jawaban dari sang putra. Diana kembali menatap tajam Karina.
" jangan berbohong kamu. Devan bukan pria seperti itu." elak Diana yang masih tidak percaya pada ucapan Karin.
Karin mengeluarkan testpek serta Surat keterangan kehamilan dari rumah sakit yang ia kunjungi. lalu memberikannya pada Diana sebagai bukti supaya dia percaya.
Dengan perlahan Diana mengambil kedua barang tersebut. memperhatikannya Dan membacanya dengan seksama. Dan benar saja, Di testpeck tersebut ada dua garis merah dan di kertas tersebut ada keterangan kehamilan.
Diana kembali meletakan barang tersebut di meja dan kembali menatap Karina.
" kamu pikir saya percaya. bisa sajakan kamu hamil anak orang lain bukan devan." seolah tak percaya dengan bukti tersebut.
" aku tidak bohong tante, ini anak devan. bahkan dia yang pertama buat aku. Dan setelah itu aku gak ngelakuin itu lagi dengan disposing. kalo tante gak percaya tanyakan sama devan tan. Aku bener kan dev?" Tanya Karina menatap devan penuh harap mengatakan kejujuran.
mata Diana beralih menatap tajam devan seolah meminta jawaban. Dengan perlahan devan mengangguk. membuat kedua orang tua devan terkejut. tapi tidak dengan Karina yang tersenyum bahagia.
perlahan air mata Diana jatuh. menatap kosong sang putra. kecewa, itu yang dia rasakan sekarang. Ia tak menyangka anaknya sebrengsek itu. menantu yang dia idamkan kini musnah. Diana berlari, pergi meninggalkan ruangan itu dengan isak tangis.
Jerry berdiri, Dan langsung membogem sang anak.
BUGH
BUGH
BUGH
devan terkulai lemas Di lantai. ia tak membalas Bogeman dari sang ayah karena ia tahu dirinya salah.
Jerry menatap tajam devan. sedari tadi dia diam mencoba menahan emosi. namun, kini ia tak dapat menahannya lagi.
" pria brengsek!"
" ayah tak pernah mengajarimu seperti itu. tapi kau malah berbuat buruk". marah Jerry.
" Antar wanita ini pulang Dan langsung kembali. kita bicara Di ruang kerja".
Jerry pergi meninggalkan devan Dan Karina. menyusul istrinya yang ia yakini kini tengah menangis sesegukan.
devan berdiri dengan luka di seluruh tubuhnya termasuk muka. ia menatap Karina Dan berkata " ayo aku antar pulang. nanti kita bicarakan"
devan berjalan lebih dulu di ikuti Dengan Karina di belakang.
...
devan Kembali dengan terburu. saat sampai di rumah Dia langsung masuk ke dalam ruang kerja sang ayah. disana sudah ada ayah dan ibunya. mata Diana bengkak yang devan yakini bahwa ibunya telah menangis.
devan duduk di sofa bersebrangan dengan orang tuanya. menatap keduanya dengan lemah.
" ceritakan apa yang terjadi sampai kamu bisa tidur dengan dia" perintah Jerry to the point.
devan menarik nafas Dan mulai menceritakan kejadian nya.
" waktu itu devan pergi Reunian bareng temen kuliah. Devan mabuk Dan tanpa devan ketahui seseorang masukin obat per*ngs*ng dalam minumannya. setelah itu devan gak inget Dan pas bangun devan Ada di hotel dengan karin" Jelasnya sendu.
" sekarang apa yang harus devan lakuin yah?"
" tanggung jawab! kamu akan menikah dengan Karin. mau tidak mau tetap harus" tegas Jerry. Sedangkan Diana tetap diam dengan tatapan kosong serta isakan yang sesekali terdengar.
Devan terperanjat " tapi Yah. gimana sama alana. aku sayang sama dia dan gak mungkin aku batalin pernikahannya" ujar devan Memohon.
" Batalkan pernikahannya!"
...****************...
"Batalkan pernikannya!"
brukk
kaki devan lemas Dan jatuh ke lantai. Ada rasa sakit yang menyeruak masuk kedalamnya. serta Sesampainya yang begitu menyesakan.
" nggak bisa yah. Devan gak mau batalin pernikahan devan sama alana. Devan sayang sama al, devan gak mau!" mohon devan dengan wajah yang melas. serta lebam yang masih membiru akibat pelukan dari ayahnya tadi.
Diana menatap tajam devan lalu berdiri " sayang? Kau bilang sayang?". Tanya Diana tegas.
" lalu kenapa kau berselingkuh? hah! kenapa?"
" tanpa kau mau kau sudah menyakitinya. Bagaimana perasaannya saat tau kalau calon suaminya akan memiliki anak dengan wanita lain. katakan! Bagaimana Perasaanya? HAH!"
Diana kembali sesegukan. Tangisnya kembali pecah. Dia bisa tau Bagaimana perasaan alana nanti. Dia juga seorang wanita. di selingkuhi bahkan sampai hamil rasanya pasti sangat menyakitkan.
" maafkan devan bu. Devan salah." devan hendak meraih tangan sang ibu namun Diana menepisnya Dan kembali duduk.
" sekarang kamu bersiap. kita akan ke rumah alana. bicarakan masalah ini" ujar Jerry final.
ia membantu sang istri yang masih menangis. Dan membawanya ke dalam kamar.
Devan diam. air matanya perlahan jatuh membasahi pipinya. impian bersama orang yang sangat ia cintai kini hancur tak tersisa.
...
devan telah tiba di kediaman alana. mereka kini saling berhadapan Di ruang tamu. Alana dapat melihat bekas biru Di wajah sang calon suaminya. serta mata calon mertuanya yang membangkak seperti telah menangis. membuatnya heran Dan bertanya tanya.
" maaf kami datang mengganggu kalian" Jerry membuka percakapan.
" kami kesini ingin membicarakan masalah pernikahan devan Dan alana"
" memangnya kenapa dengan pernikahannya?" Tanya Edgar. Paman alana.
alana hidup bersama teman Dan bibinya yang sudah dia anggap sebagai orang tuanya. ayahnya sudah meninggal. Sedangkan ibunya pergi meninggalkannya entah kemana.
" kami membatalkan pernikahannya"
deg
alana menatap wajah devan dengan kecewa bercampur bertanya.
" kenapa di batalkan? apakah Ada yang salah?" Tanya Edgar memastikan.
mata Diana kembali berkaca kaca. Jerry menarik nafasnya Dan berkata " devan akan menikah dengan wanita yang kini mengandung Anaknya" jawab Jerry lantang. namun mampu mematahkan hati alana.
ribuan panah menusuk sempurna di dalam diri alana. seperti batu besar yang kini menimpanya. dada Alana Sesak. sangat Sesak. bahkan untuk bernafas pun ia sulit.
Alana menatap devan yang kini tertunduk kecewa. air matanya jatuh dengan perlahan. tangannya meremas kuat baju yang kini ia pakai.
" kami benar benar minta maaf. kami tidak bermaksud mempermainkan pernikahan ini" ujar Jerry tak enak hati.
alana berdiri, hendak pergi namun gagal saat devan mencekal tangannya. ia berbalik mendongak menatap devan dengan wajahnya yang penuh air mata.
" apa?" Tanya alana parau.
" Al aku minta maaf. aku bisa jelasin semu-
plak
tangan alana mendaratkan sempurna di pipi devan. membuat devan merasakan panas di serta perih di Pipinya. namun itu tak apa. tak akan sebanding dengan hati alana yang hancur.
" mau jelasin apa hah? semuanya Udah jelas dev"
" kamu khianatin aku dev. apalagi? apalagi yang mau kamu jelaskan HAH? APA?" teriak alana murka. air matanya dengan deras menetes.
alana menepis tangan devan kuat hingga membuatnya lepas. hendak pergi namun kembali gagal saat devan memeluknya dari belakang.
alana memberontak dengan tangisan yang semakin menjadi.
"LEPASKAN DEVAN!
LEPASKAN AKU!"
"KAU PRIA BRENGSEK"
bukannya melepaskan devan justru semakin mengeratkannya. Alana pasrah. kekuatannya sudah habis. air matanya masih mengalir. Dia dapat merasakan punggung nya basah. Sepertinya devan menangis. Yah devan menangis.
cukup lama mereka saling diam. akhirnya alana kembali bersuara.
" lepaskan aku devan aku mohon..." Ucapnya lirih.
sangat lirih bahkan tak terdengar orang lain. mendengar suara alana yang begitu lemah devan perlahan mulai melepaskan pelukannya. Alana yang mendapat celah langsung berlari meninggalkan semuanya.
Diana serta mily hanya bisa menangis dalam diam. mencoba menahan suara isakan yang keluar. melihat alana pergi Edgar berdiri.
" tolong tinggalkan rumah ini jika kalian sudah tak ada lagi kepentingan"
Edgar mengepalkan tangannya kuat. mencoba menahan gejolak amarah yang membuncah untuk tidak menghajar mereka saat ini juga.
Jerry membantu Diana berdiri dan mulai berpamitan dengan Rasa bersalah.
" sekali lagi kami minta maaf. kami permisi" Jerry menggandeng Diana Dan membawanya pergi.
devan berdiri, menghampiri edgar." om tante. saya Titip alana. tolong sampaikan ucapan maaf saya. saya permisi om tante".
devan pergi. meninggalkan rumah alana dengan Rasa sakit yang tak kalah hebat Dari alana.
selepas kepergian mereka, Edgar Dan mily menyusul alana ke atas.
...
Alana berada dalam kamarnya. Dengan tangisan yang masih deras mengalir. hidupnya hancur. bukan hanya keluarga persahabatannya pun hancur. sekarang cintanya ikut pergi.
Ellena, ibu kandung alana pergi meninggalkannya sendiri. bahkan ketika masih tinggal bersama Ellena tak pernah menyayanginya. Ellena selalu membela arin, adik alana. setelah kepergian sang ayah yang sangat ia sayangi Dan adiknya. Ellena pergi meninggalkannya sendirian.
tok tok tok
terdengar ketukan pintu namun alana masih enggan untuk bergerak.
cklek
terlihat Edgar Dan mily masuk. Miley yang melihat alana menangis langsung memeluknya. mencoba menenangkannya meskipun dirinya juga harus menahan Tangis.
mily dan Edgar telah menganggap alana sebagai anak mereka. apalagi dengan mily yang tidak bisa punya anak membuat mereka senang.
" kamu yang sabar. mungkin dia bukan jodoh kamu" mily mengelus rambut hitam alana yang masih sesegukan.
" tapi kenapa bisa? kenapa devan Jahat banget sama al. Al gak nyangka bi Al kecewa..."
" Al pikir setelah Al bertemu devan Al bisa rasain lagi kasih sayang setelah papah pergi. Ta-tapi yang Al dapet cuma sakit bi..."
" apa salah Al sampe tuhan ngasih ini sama al. Al Udah kehilangan papah, mamah ninggalin, arin pergi. Dan sekarang, Devan juga ninggalin Al. hikss Al salah apa?".
Tangis alana. semua keluh kesahnya ia keluarkan pada mily. kejadian ini bukan hal mudah untuk di terima. apalagi pernikahan yang ia idamkan.
mily mengelus punggung alana pelan. mencoba menenangkannya meskipun dirinya menahan Tangisnya.
" Kamu kuat al"
" bibi tau kamu kuat. Devan bukan jodohmu. mungkin tuhan kasih tau kalau Dia bukan pria baik buat kamu"
" kamu bisa nangis sepuasnya. Ada bibi sama om disini. kami akan selalu disamping kamu"
alana semakin mengeratkan pelukannya. merasakan kehangatan yang sudah lama tak ia rasakan. mencoba merasakan ketulusan dari bibi Dan pamannya.
Edgar memejamkan matanya kuat. mencoba mencegah air matanya yang akan keluar. lalu duduk di samping mily dn mengelus rambut alana.
beberapa saat tangis alana mereda. Alana memudarkan pelukannya namun tidak melepasnya. ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang bibi yang masih terlihat muda meskipun usianya memasuki kepala empat.
" boleh Al panggil kalian ibu dan ayah?" Tanya alana pelan.
Edgar dan mily terkekeh lalu berkata" Anak bodoh. seharusnya dari dulu kau memanggil kami seperti itu"
mily dan Edgar tertawa bahagia Sedangkan alana hanya tersenyum tipis. akhirnya ia kembali mendapatkan kasih sayang orang tua. dulu ketika masih tinggal bersama ibunya alana mengira ia tak akan pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu.
namun kini ia kembali mendapatkannya. kasih sayang yang selama ini ia cari dan harap. kini terwujud.
" bibi aku anak pintar..." keluh alana saat mily memanggilnya bodoh.
mily tertawa begitupun Edgar ikut bahagia. " Yah kau memang anak pintar. jadi kau haru kuat" ujar mily bahagia.
Alana tersenyum tipis" terima kasih ibu ayah."
mily tersenyum lalu berkata" untuk apa?" tanyanya iseng.
" untuk semuanya" Alana melepaskan pelukannya Dan memeluk Edgar. setelahnya Alana memeluk keduanya berbarengan.
Alana hendak berdiri namun tiba tiba,
Brukk
alana jatuh pingsan di lantai membuat mily Dan Edgar panik. dengan cepat keduanya mengangkat alana ke ranjang. mily meletakan telapak tangannya di kening alana.
" Panas sekali tubuhnya. pah coba papah panggil dokter" Titah mily.Edgar menelpon dokter kenalannya.
beberapa saat dokter berjenis kelamin perempuan datang Dan mulai memeriksanya.
mily Dan Edgar menunggu dengan raut wajah yang Cemas. tak lama dokter itupun datang menghampiri mereka.
" mari kita bicarakan di luar saja. biarkan pasien istirahat Dan menunggunya sadar."
Ketiganya keluar dari kamar alana.
...
alana terbangun dengan pusing yang menyerangnya. perlahan Alana melihat sekeliling. Dia mendudukan dirinya dengan punggung Dan kepala bersandar ke dashboard. sesekali ia memijat Kepalanya yang pusing.
tak lama pintu kamar terbuka menampilkan tiga orang yang masuk dengan satu siang antaranya memakai jas. Dan dapat Di disimpulkan bahwa itu dokter.
mereka mendekat dan dokter itu pun tersenyum.
" anda sudah sadar?" tanyanya.
alana mengangguk. " saya kenapa dok?"
dokter itu kembali tersenyum Dan mulai menjelaskan tentang kondisi alana.
" anda tenang aja anda gak papa. hanya kecapean."
" lain kali anda jangan kecapean. anda tidak boleh bekerja yang berat berat. jangan stres dan perhatikan makanan anda ya"
alana mengerutkan keningnya. " memangnya saya kenapa dok?"
" selamat kamu hamil. Dan sekarang usianya 4 minggu"
Deg
tubuh alana menegang. badannya bergetar hebat.
" H-hamil?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!