NovelToon NovelToon

DEADLY GIRL

BAB 1

...Haiii...

...semoga pada suka ya sama cerita ini...

...jangan lupa untuk selalu like, komen dan beri dukungan untuk author biar makin semangat upnya ya...

Seorang gadis dengan rambut di kuncir agak tinggi tengah berjalan di koridor sekolah dengan senyum mengembang dan berjalan sedikit berlari ria.

Bianca Viola Mardian, gadis yang sering di panggil Bianca di sekolah yang baru ia tempati sekitar setahun itu.karena ia baru pindah saat kelas 11 bersama seorang temannya ke sekolah Higher school.Gleya Fernanda adalah teman dari Bianca yang ikut pindah setahun yang lalu.mereka berteman sudah cukup lama.

"Yaelah Bi nggak cape apa tuh bibir lo dari tadi nggak pernah di tekuk dari senyum"Gleya

"gue lagi mood Gley, mau ketemu ayang Revan" jawab Bianca menatap ke arah beberapa kumpulan siswa laki laki yang tengah berkumpul.

Disana terdapat siswa laki laki yang Bianca cari.

Revandra Atmaja adalah cowok paling ditakuti di sekolah karena tampang bengisnya, ia hanya akan bicara seperlunya saja.namun sialnya ia terlalu tampan untuk di acuhkan.pikir para gadis.dia juga seorang ketua geng motor yang bernama Flazion yakni geng motor yang paling berkuasa di jalanan saat ini.

Tegar Andrea Mardian adalah teman dari Revan yang memiliki sifat tidak jauh dari Revan tetapi Tegar lebih baik dari sikap kebengisan Revan.Tegar adalah kakak kandung dari Bianca namun ia tidak pernah memperdulikan adiknya sejak Bianca selalu mengejar ngejar temannya Revan dengan menghalalkan segala cara.sebelumnya Tegar sangatlah dekat dengan Bianca namun sejak kepindahan Bianca ke sekolahnya semua berubah.hal itu pula yang membuat Bianca selalu mencari cari perhatiannya.

Zean Antranda juga teman Revan dengan sifat yang sama dengannya dan Tegar

Tomy Anggara adalah teman Revan yang memiliki sifat kebalikan dari Revan, pecicilan dan asal bicara.

Langit Grendara teman Revan yang memiliki sifat seperti Tomy .

kembali ke cerita...

"ayang Revannnn"teriak Bianca membuat semua atensi para siswa dan siswi menatap ke arahnya.namun mereka nampak biasa saja karena hal itu sangat sering terjadi yang kemudian akan dibarengi dengan perdebatan.

"haii bianca cantik" sapa Tomy karena Revan sama sekali tidak menghiraukannya

"hai Tom and jerry"sapa balik Bianca membuat ekspresi Tomy jadi kesal yang langsung ditertawakan oleh Langit

"gile lo Bi"Tomy

"ayang Revan kok diem aja?sariawan ya?atau ayang Revan sakit?"tanya Bianca beruntun namun tetap tak mendapat jawaban dari Revan

"iya Bi sariawan si bos"Langit menjawab

"ya ampun kasian banget, makanya ayang Revan kalo punya mulut tuh di pake biar nggak diem mulu ntar jadi sariawan kan kaya sekarang"Bianca

membuat Tomy menahan tawa mendengar itu.

"ayo kita ke UKS biar ayang Revan aku beliin obat sariawan"Bianca menarik lengan Revan yang langsung di tepis oleh Revan

"bisa nggak sih lo jangan nongol di depan gue sehari aja?"Revan dengan nada menekan

"kalo aku nggak nongol, ntar ayang Revan kangen sama aku"jawab Bianca

"sehari aja bego, nggak usah nongol depan gue"ucap Revan yang langsung mendapat tepukan di bahunya oleh Zean

"nggak usah ikut campur"Revan menepis tangan Zean dan pergi meninggalkan mereka semua termasuk Bianca yang masih berdiri dengan senyumnya, senyum palsunya

"Bi si bos tuh lagi sensi jadi nggak usah di pikirin "Langit

"nggak papa kok kak Langit "Bianca

"heh lo giliran sama Langit aja sopan manggilnya, coba ma gue"Tomy menatap Bianca heran

"itu tuh panggilan sayang aku tau"Bianca

"sayang pala lo"Tomy membuat Bianca tertawa kecil dan beralih menatap Tegar yang tengah sibuk dengan ponselnya tanpa menghiraukan keberadaannya

"pagi bang Tegar"sapa Bianca dengan senyumnya membuat Tegar menoleh ke arahnya.

Bianca mengharap kakaknya akan membalas sapaannya itu dengan senyuman hangat, namun ternyata salah Tegar malah pergi tanpa berkata sepatah kata pun membuat Bianca tersenyum masam.

"sabar ya Bi"Langit yang dibalas anggukan oleh Langit

sementara Tomy dan Zean hanya diam.

"aku duluan ke kelas ya"Bianca pamit dan dibalas anggukan oleh ketiganya.

Saat di lorong menuju kelas ia bertemu dengan tiga orang gadis yang merupakan seniornya.dia adalah Levia anggarista gadis yang juga menyukai Revan dan siap membully semua siswi yang berani mengusik Revan terutama Bianca.

Helyna renjara adalah teman Levi yang selalu ikut andil dengan aksi yang di lakukan Levia

Devindra juga sama dengan Helyna.

"nggak tau diri banget ya lo"celetuk Levi yang berada di depan Bianca membuat Bianca menoleh

"murahan"ucap Helyna

"kenapa kak?"tanya Bianca

"masih sok polos lo?"tanya Levi

"harga diri lo mana sih, udah di tolak mentah mentah masih juga keras kepala ngejar Revan"ucap Levi

"lo itu nggak sebanding sama Revan"Vindra

"kalo aku murahan terus kakak apa?"tanya Bianca

membuat Levi kesal

"maksud lo apa"Levi langsung menjambak rambut Bianca membuat sang empu meringis

"lepas kak, sakit"ringis Bianca

"ini balasan karna lo udah berani nyentuh Revan tadi"desis Levi langsung menghempaskan Bianca membuatnya tersungkur

"Leviii"teriak seseorang yang ternyata adalah Zean

"Zean?"kaget Levi

"nggak usah kasar"Zean membantu Bianca berdiri

"gue cuma kasih pelajaran buat dia Zean"Levi

"Zean kamu nggak perlu bela dia, dia pantes dapat itu"Vindra

"diem lo"Zean menunjuk Vindra dan langsung membawa Bianca pergi dari sana.

"Bi lo nggak papa kan?"tanya Zean sambil berjalan

"nggak papa kak, thanks ya udah bantuin gue"Bianca

"gue nggak bantuin lo"Zean

"mau ke kantin dulu nggak?"tanya Zean

"boleh deh"Bianca

Mereka pun berjalan menuju kantin.kantin sekarang tengah sepi dan hanya ada anggota inti Flazion disana yang menatap heran Zean.

Zean membawa Bianca ke meja mereka dan duduk disana.

"Hai ayang Revan"Bianca dengan senyum mengembang membuat Zean menatapnya heran.baru saja gadis itu merasakan sakit tapi sekarang sudah bisa bersikap manis di depan orang lain.oh ayolah ini adalah Bianca, siapa yang tidak tau sifat Bianca.

"Bi lo kenapa?"tanya Tomy

"nggak papa Tom"Bianca tersenyum

"dih senyum mulu lo ga capek apa tuh bibir lo"Langit

"nggak dong kan untuk ayang Revan"Bianca membuat mereka memutar bola matanya heran

"mau makan nggak lo Bi?"tanya Zean

"aku udah kenyang kak, kalian aja"Bianca menolak dan menatap ke arah pintu masuk kantin.

"eh aku pergi dulu ya, bye ayang Revan, bye semuanya"Bianca bangkit dari duduknya hendak berjalan namun berhenti

"gue harap itu ucapan perpisahan terakhir lo"celetuk Revan membuat Bianca menatapnya, bukan hanya Bianca tetapi teman temannya juga

"jangan gitu dong ayang Revan, aku nggak akan tinggalin ayang Revan.tenang aja ya"Bianca menyentuh dagu Revan dengan telunjuknya membuat teman teman Revan kaget dengan keberanian Bianca.

BAB 2

...***Haiii...

...semoga pada suka ya sama cerita ini...

...jangan lupa untuk selalu like, komen dan beri dukungan untuk author biar makin semangat upnya ya***...

Bianca pun pergi menuju keluar kantin menghampiri sahabatnya Gleya yang menunggu disana dengan raut wajah kesal.Bianca tau apa alasan ekspresi kesal sahabatnya itu.

"Haii ayang Gley"Bianca

"ayang ayang mata lo"Gleya ngegas

"santai dong"Bianca

"gue nggak bisa santai kalo lo di tindas lagi Bi, sampai kapan lo akan diemin hah?"Gleya dengan suara tinggi

"ssst nggak usah teriak Gley santai aja.gue juga nggak terima di giniin tapi tenang, kita akan balas tapi nanti"Bianca dengan senyum miring yang terlihat menyeramkan jika dilihat orang lain

"nanti lo kapan?"Gleya

"sabar dikit dong Gley"Bianca

"bacot lah lo, ayo kelas"ajak Gley di angguki oleh Bianca

mereka pun berjalan menuju kelas.

"Nanti kayanya gue langsung pulang deh Gley, gue mau ketemu sama bang Edgar"ucap Bianca

"gue ikut ya"Gleya

"nggak usah ngikut gue kaya bayi aja lo"Bianca

"gue males di rumah mulu"Gleya

"yaudah"Bianca

"Bii "panggil Gleya

"hmm"Bianca masih sibuk dengan bukunya

"Biancaaa"panggil Gleya lagi

"apa Gley"Bianca menoleh

"kapan ya gue bisa dapetin abang lo?"Gleya bertanya tanya

"abang gue?abang mana dulu nih, bang Edgar?"tanya Bianca dengan senyum jail

"Edgar pala lo"Gleya

"bang Tegar?"Bianca yang langsung di angguki Gleya

"ya kejar"Bianca

"susah banget Bi, spek kaya dia susah di taklukan"Gleya

"yakali gue bujuk dia buat mau sama lo sedangkan hubungan gue sama dia aja kaya bukan kakak adek"Bianca

"pusing deh gue Bi"Gleya

"lo kira lo doang yang pusing"Bianca

"kapan si drama kita akhiri Bi, gue cape bermuka dua.nggak cocok sama kepribadian gue anjir.gue nggak bisa lugu lugu munafik"Gleya

"sok iya banget lo"Bianca menatap heran Gleya yang langsung membuat Gleya terkekeh

Tringggg....

bel pulang berbunyi

"Bi mau pulang bareng gue?"tanya Gleya dengan mobil yang sudah menjemputnya

"nggak, gue mau pulang bareng ayang Revan"Bianca sambil tersenyum

"kebiasaan lo, ntar di tinggal pulang malem lagi lo"Gleya

"nggak dong"Bianca

"yaudah gue balik ya byee"Gleya

Sekarang tersisa Bianca disana yang berjalan menuju parkiran tempat geng inti Flazion parkir.tampak kelima inti Flazion ada disana hendak bersiap meninggalkan sekolah.

"Ayang Revannn"teriak Bianca membuat mereka tercengang akan teriakan Bianca

"astaga Bi kalo mau teriak pake ancang ancang dulu kali, kasian telinga gue"Tomy mengelus telinganya

"bodo amat tom and jerry "Bianca membuat Tomy langsung berekspresi kesal

"sabar bro"Langit menahan tawa

"ketawa lo"Tomy

"ayang Revan, aku nebeng ya?"Bianca

"aku nggak bawa ongkos kalo naik angkutan umum, Gleya juga udah duluan pulang.ya boleh ya?"pinta Bianca

"Ck nggak malu lo ngemis mulu?"Revan

"nggak dong, kan sama ayang Revan doang"Bianca tersenyum membuat Revan berdecak kesal

"gue ada urusan"Revan

"yaudah aku ikut,aku nggak papa kok nunggu lama asalkan sama ayang Revan"Bianca

"berenti panggil gue dengan sebutan menjijikan lo itu"Revan

"itukan panggilan sayang aku ke ayang Revan"Bianca

"bacot lo"Revan memakai helmnya dan langsung menancap gas meninggalkan mereka semua disana termasuk Bianca membuat Bianca hanya tersenyum masam.

"Gue duluan"Tegar

"eh Gar, ini ajak adek lo sekalian"Langit

"udah gede, nggak usah manja"Tegar dengan nada dinginnya dan pergi dari sana.

"Bi yang sabar ya"Langit

"makasi Langit"bianca masih tetap tersenyum

"pulang bareng gue"ucap Zean

"hah?"tanya Bianca

"pulang bareng gue"Zean mengulang ucapannya

"nggak papa kak, aku naik angkutan umum aja"tolak Bianca

"gue nggak terima tawar menawar, lo pulang sama gue"Zean memakai helmnya

"naik"titah Zean

Bianca pun mengikutinya.sekarang tersisa Tomy dan Langit disana.

"kira kira ada apa ya Tom?"tanya Langit

"mana gue tau bego"Tomy

"yaudah pulang gue"Langit

Mereka pun menancap gas untuk pulang ke rumah masing masing.

Saat dalam perjalanan...

"kak Zean"teriak Bianca karena kecepatan Zean membawa motor seperti tengah dikejar polisi

"pegangan"Zean

"jangan ngebut"Bianca

"liat belakang"Zean membuat Bianca langsung menoleh ke belakang.

yang benar saja sekarang mereka tengah di kepung oleh empat pengendara motor yang sepertinya adalah kelompok geng motor yang mengincar anggota Flazion.

Zean bukannya kabur karena takut, tetapi ia sadar kalau sekarang ia sedang membawa Bianca.seharusnya tadi ia tidak mengajak Bianca.

"mereka mau apa kak?"tanya Bianca sedikit berteriak

"lo diem aja"Zean membuat Bianca seketika diam

Kini mereka sudah terkepung membuat Zean tidak mempunyai pilihan lain selain menghadapi mereka.sebenarnya ke empat orang itu lawan yang kecil bagi Zean namun takut jika mereka ingin mengincar Bianca.

Kini Zean tengah sibuk melawan dua orang yang mengejar mereka sementara itu dua orang lagi tengah mendekat ke arah Bianca.

"jangan mendekat"ucap Bianca di balik helmnya

"cantik ya lo?buka helm lo"perintah salah satu diantara mereka yang ternyata adalah Daren membuat Bianca menggeleng membuat mereka penasaran.Daren hendak menyentuh Bianca namun langsung ditepis oleh Bianca yang langsung menghajar mereka berdua.

Zean yang melihat kemampuan Bianca heran namun ia masih fokus menghadapi dua orang itu.sementara dua orang yang menyerang Bianca sudah tersungkur.

Bianca berjongkok di depan Daren.

"pergi Daren"ucap Bianca membuat Daren tersadar dengan suara itu dan langsung menyuruh anggotanya pergi termasuk yang menyerang Zean membuat Zean bingung karena mereka pergi tiba tiba.Bianca menghampiri Zean yang nafasnya sedang memburu.

"kak lo nggak papa kan?"tanya Bianca

"sejak kapan lo pinter bela diri?"tanya Zean

"aku emang bisa bela diri kak.pernah belajar hehe"Bianca yang dibalas anggukan oleh Zean

"kak Zean bisa bawa motor?atau mau aku yang bawa?"tanya Bianca

"emang lo bisa bawa motor?"tanya Zean

"kalo aku nggak bisa nggak mungkin nawarin lah kak"Bianca

"nggak papa gue bisa "Zean

"lo mau makan dulu nggak?"tanya Zean

"terserah kak Zean"Bianca

"kita singgah makan bentar ya"Zean

"oke"Bianca dengan mengacungkan jempolnya membuat Zean tertawa kecil

"ihh kak Zean manis banget deh kalo ketawa gitu"Bianca

"bisa aja lo"Zean memakai helmnya dan naik ke motornya

"bisa dong"Bianca

"naik"titah Zean membuat Bianca naik ke motornya dan mereka pun menuju sebuah restoran.

Saat sampai di restoran...

"mau makan apa?"tanya Zean

"samain aja"Bianca

"lo nggak alergi apa apa kan?"tanya Zean

"cuma alergi kacang"Bianca

"oke good"Zean memanggil pelayan dan langsung memesan menu yang sama untuk mereka berdua.

"kak Zean"panggil Bianca membuat Zean menoleh

"makasi"Bianca

BAB 3

...Haiii...

...semoga pada suka ya sama cerita ini...

...jangan lupa untuk selalu like, komen dan beri dukungan untuk author biar makin semangat upnya ya...

"makasi untuk apa?"tanya Zean

"makasi udah baik banget sama gue"Bianca

"santai aja"Zean

"kak"panggil Bianca lagi membuat Zean menaikan satu alisnya

"gue boleh panggil lo Bang Ze nggak?"tanya Bianca dengan nada melemah membuat Zean mengerutkan keningnya

"nggak lupain aja"Bianca

"Lo bisa anggap gue kakak lo"ucap Zean yang mengerti maksud Bianca membuat bianca mendongak

"maksud kak Zean?"tanya Bianca

"gue tau lo merindukan sosok abang lo kan?"Zean

"kita sepertinya berada di posisi yang sama, tapi bedanya lo kehilangan sosok abang yang masih bisa lo temui di dunia dan gue kehilangan sosok adik yang nggak bisa gue temui lagi"ucap Zean membuat Bianca tercengang

"maksud kak Zean adik kak Zean udah meninggal?"tanya Bianca yang dibalas anggukan oleh Zean

"maaf"Bianca langsung menunduk

"maaf?"tanya Zean

"maaf udah mengingatkan kakak sama adik kakak"Bianca

"santai aja"Zean

"usia adik kak Zean kira kira berapa?"tanya Bianca

"seumuran lo, mirip sama lo"jawab Zean

Jadi ini maksud Zean yang selalu bersikap baik kepada Bianca, ia teringat dengan adiknya.

"Kak"panggil Bianca

"lo bisa anggap gue adik lo kalo lo kangen sama dia"ucap Bianca membuat Zean tersenyum dan membuat ketampanannya begitu sempurna namun tidak mengalahkan ketampanan Revan.Siapa yang tidak tau isi hati Bianca yang dibutakan oleh paras Revan.

"gue akan selalu jaga lo"sebuah kalimat terlontar dari mulut Zean membuat Bianca menatap Zean penuh tanya

"gue akan kasih lo perhatian layaknya seorang abang kepada adiknya"ucap Zean membuat Bianca tersenyum dengan mata yang mulai berkaca kaca.Zean yang menyadari itu kaget dan langsung duduk di samping Bianca dengan menghapus air mata Bianca yang hampir jatuh.tak disangka Bianca langsung memeluk erat Zean.Zean yang merasakan kesedihan Bianca pun membalas pelukan Bianca sampai Bianca tenang dan berhenti menangis

Selesai makan Zean langsung mengantarkan Bianca pulang.

Saat sampai di rumah...

bunyi telfon Bianca saat Bianca yang tengah tertidur pulas di kasur nyamannya.

"halo"Bianca mengangkat telfon itu

"Ayolah Vio, lo udah janji mau ketemu gue"suara lelaki di seberang sana

"ya ampun bang, gue lupa dan gue ketiduran"Bianca

"oh ya Tuhan gue nungguin lo hampir sejam gue kira lo macet di jalan tapi lo tidur?"jawab orang itu yakni Edgar

"gue otw bang, jangan marah ya plis"Bianca bangkit terburu buru menuju kamar mandi

"gue tunggu 15 menit kalo nggak gue hancur in satu kota ini"Edgar

"santai kali, lo mau buat gue kesetanan gara gara di kejar sama setan kaya lo"Bianca

"sialan lo Vio"Edgar terdengar tertawa di seberang sana

"udah matiin gue mau siap siap"Bianca

Edgar adalah ketua geng motor Lextra yang pernah berkuasa dan sekarang tengah bermusuhan dengan geng Flazion.Edgar adalah sosok yang begitu berbahaya juga namun setelah pertemuannya dengan Bianca yang ia ratu kan dalam gengnya membuatnya berubah.Ia menganggap Bianca sebagai adiknya karena ia mengetahui bagaimana kesedihan Bianca akibat hubungannya dengan kakak kandungnya Tegar dan bagaimana Revan memperlakukannya.Edgar tau semua itu dan hendak bertindak namun Bianca mencegahnya karena Bianca tau jika Edgar berulah itu akan sangat berbahaya.Edgar memanggil Bianca dengan kata kedua dari namanya sehingga panggilannya nampak berbeda dengan orang lain.

Lanjut saat bertemu dengan Edgar...

"Hai abang"sapa Bianca dengan senyum lebarnya

"lama lo untung gue ga berulah"Edgar

"yaelah bang, demen banget bikin adiknya ngos ngosan"Bianca

"emang gue suruh lo lari?"tanya Edgar

"gue gaplok juga lo"Bianca dengan tangan yang sudah melayang di udara

"widih Queen Vio galak deh"Edgar

"banggg"Bianca merengek membuat Edgar terkekeh.

Bianca akan berubah sangat manja ketika bersama dengan Edgar karena hanya Edgar selama ini yang selalu menjunjungnya layak seorang Ratu.

"masih di tolak?"tanya Edgar

"lo tau kan bang"Bianca

Edgar menggenggam tangan gadis yang selalu ia manja itu.

"berenti Vio, gue bilang berenti.kalo nggak lo akan sakit"Edgar membuat Bianca menggeleng

"nggak"Bianca

"harus gimana lagi, disini gue yang akan merasa sakit kalau lo sampe sakit Vio"Edgar

Bianca tersenyum menatap Edgar

"maaf"Bianca

"nggak usah minta maaf"Edgar

"gue mohon bang, gue cinta sama dia gue mau berjuang.gue janji saat gue lelah dan capek gue akan benar benar pergi dan menjauh dari hidup dia"Bianca

"Janji?"Edgar menyentuh hidung Bianca dengan telunjuknya membuat Bianca tersenyum

"janji"Bianca

"Yaudah mau belanja nggak?"tanya Edgar

"dibayarin kan"Bianca membuat Edgar terkekeh

"emang pernah gue bikin lo terlantar karna nggak bayar tagihan?"Edgar

"ya enggak dong, abang gue nih"Bianca dengan ekspresi sombongnya

"ga pernah berubah lo"Edgar

berjam jam selesai jalan dengan Edgar, Bianca pun pulang.

Saat sampai di rumah...

"jual diri lo?"celetuk Tegar yang duduk di sofa ruang tamu.sekarang sudah tengah malam, jelas ia berfikir negatif dengan Bianca.walaupun ia nampak acuh dengan Bianca tetapi ia selalu mengawasi adiknya itu namun gengsinya lebih besar dari rasa pedulinya.

Bianca hanya tersenyum

"kok abang belum tidur?"tanya Bianca

"penting buat lo?"Tegar

"yaudah aku mau tidur dulu ya bang, abang jangan begadang nanti sakit"Bianca tersenyum dan berjalan menuju kamarnya.dibalik senyumnya itu ia menahan mati matian tangisnya.bagaimana tidak menangis kalau kata kata pedas seperti itu diucapkan oleh orang yang sangat ia sayang.

"Bahkan lo masih terlihat biasa biasa aja dek gue kasih kata kata kaya gitu, sebenernya dimana adek gue yang dulu"lirih Tegar menatap kepergian Bianca

Pagi hari saat di sekolah...

Bianca dan Gleya berdiri di parkiran.

"Bi jahat banget lo nggak ajak gue kemarin"Gleya

"maaf banget Gley gue lupa banget sumpah.itu aja gue ketiduran dan langsung buru buru ketemu bang Edgar mana sempat gue ajak lo"Bianca

"maaf maaf pala lo, cape gue nunggu bego"Gleya

"maap, yaudah nanti lain kali gue traktir lo deh"Bianca membuat ekspresi Gleya sedikit adem.

Namun tiba tiba bunyi deruman motor.siapa lagi kalau bukan anggota inti Flazion.namun ada yang berbeda sekarang.Nampak Revan yang tengah membonceng sosok gadis yang belum pernah dilihat oleh mereka.hal itu memancing antusias para warga sekolah yang penasaran dengan gadis yang di bonceng oleh Revan itu.

"Bi Bi Bi, liat itu siapa yang di bonceng sama Revan"Gleya heboh

Bianca langsung menoleh dan melihat sosok yang dibonceng oleh Revan membuat sedikit goresan di hatinya.

"bahkan aku yang udah lama berjuang, kamu nggak mau untuk ngajak aku Van, tapi kenapa dia yang baru bisa?"tanya Bianca dalam hatinya

"Bi are you oke?"Gleya

"okey"Bianca

Kini anggota inti Flazion dan gadis itu berjalan melewati Bianca dan Gleya.Bianca hanya menatap gadis itu dengan ekspresi tidak terimanya.

"siapa gadis itu?"tanya Bianca

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!