Sebelum lanjut ke ceritanya, di sini aku mau sedikit info aja, kalau cerita novel kali ini adalah cerita lanjutan dari cerita yang pernah aku post sebelumnya.
S1 Sang pendekar berhati malaikat.
S2 Balaskan dendam sang pendekar berhati malaikat
Yang penasaran dengan ceritanya, jangan lupa mampir ke novel nya ya.. Se You.
•
•
•
[ Selamat datang di S3... Dan selamat membaca ]
Pada suatu hari. Di bagian utara river of death terdapat hutan lebat di dalam sebuah ngarai. Pemandangan di sekitar terlihat begitu indah, namun diliputi oleh udara pekat yang sangat berbahaya. Air terjun yang tak terhitung jumlahnya mengalir seperti sutra panjang berwarna merah. Air membasahi seluruh tempat saat bepercikan tinggi di udara.
Beberapa tahun yang lalu. Putra pertama kerajaan kediaman Chen yang di kenal sebagai pendekar kegelapan, tiba di river of death. Dia adalah seorang master pendekar kegelapan, dan melalui pelatihan tersebut ia mampu memiliki ketahanan kuat yang mampu melampaui batasan tubuh fisik. Oleh karna itu, ia menghasilkan keterampilan khusus yang menggabungkan energi fisik dengan spiritual-pedang. Para penguasa spiritual di dunia kultivasi terbagi menjadi 2 faksi dasar tingkat kebesaran tentang spiritual: satu faksi bernama Scarlett warior, yang artinya seorang pendekar bertingkat dasar. Energi spiritual yang dimiliki oleh para Scarlett warior memiliki kestandaran umum. Dan satu lagi bernama Scarlett the ruler , yang artinya adalah seorang penguasa energi spiritual tinggi. Energi spiritual yang di miliki oleh Scarlett the ruler berbeda dari energi spiritual yang di miliki oleh Scarlett warior, karna tingkat yang telah di capai para Scarlett the ruler telah mencapai atau mampu melampaui kekuatan para dewa.
Beberapa abad yang lalu, atau tepatnya di abad ke 867, Sebuah tragedi besar terjadi di kota kediaman Li, tragedi ini terjadi hingga membuat kota serta kerajaan kediaman Li hancur berantakan.. Bahkan sampai saat ini, kota kediaman Li masih dalam proses pemulihan. Kehancuran yang telah terjadi di kota kediaman Li cukup besar, Hingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan nya ke dalam kondisi semula. Berjalan nya 2 tahun ke depan. Setelah tragedi hancurnya kediaman Li, semua para ketua dari setiap sekte memperketat penjagaan kawasan mereka. Waspada akan seorang tamu asing yang berkunjung ke wilayah sekte mereka.
Sementara itu. Di wilayah kediaman sekte Chen, seorang putra pertama kaisar Huai Chen mengalami sakit yang cukup parah. Sekujur tubuh nya benar-benar lemah, ia juga tak memiliki nafsu makan yang baik, bahkan wajah nya saja sudah berubah memucat. Keadaan putra nya, membuat Kaisar Huai Chen kehilangan segala cara untuk membujuk putra nya memakan sesuatu. Namun tetap saja, segala cara yang dilakukan kaisar Huai Chen tidak membuat putra nya ingin memakan apa pun. Sampai datangnya malam gerhana bulan merah. Seperti biasa, putra kaisar Huai Chen akan terduduk di kursi yang di tempatkan di dekat jendela kamarnya. Lelaki itu akan duduk sembari menatap ke arah sinar merah yang di pancarkan oleh bulan saat ini. Lihatlah lingkaran pada mata nya. Ia terlihat seolah sedang mengharapkan sesuatu di kepala nya, Namun saat ini hanya ada pemandangan berwarna merah di depan mata nya. Tak hanya itu, Terkadang sesekali ia juga akan mendenguskan nafas nya pelan, ia terlihat seolah tengah menahan sesuatu di dalam hati nya. Tak dapat terungkap, namun rasanya terus menusuk ke dalam dada nya.
“Akan kah, kau kembali Han Zhao?”
Setelah mulutnya mengucapkan kalimat tersebut. Putra kaisar Huai Chen ini perlahan menutup mata nya. Ia berniat akan menikmati hembusan angin malam yang menerpa dirinya dengan kondisi mata yang terpejam. Namun alhasil, justru hal ini malah membuat nya ketiduran tanpa sadar. Kesadaran nya kali ini benar-benar telah hilang, rasa nya seolah ia tengah di tarik keluar dari jiwa nya.
Tertidur dengan wajah yang pucat, serta kening yang terus berkerut membuat sang kaisar Huai Chen merasa cemas. Kekhawatiran yang besar mulai tumbuh di dalam hati nya. Chyou Chen adalah putra pertama dari keluarga kerajaan sekte Chen, yang terkenal dengan kehebatan, kegagahan, serta ketampanannya, kini berganti dengan wajah yang terus menunjukkan ekspresi tanpa semangat.
Setiap hari akan menjelang malam, Chyou Chen akan pergi ke sungai yang berada di perbatasan kota kediaman Li dan kota kediaman Wei. Disana dia akan terduduk dengan mata yang terus tertuju ke arah bayangan dirinya di atas air. Hati serta pikiran lelaki itu benar-benar kosong, bahkan tak hanya keluarga istana, melainkan orang yang kebetulan lewat di sana juga di buat terheran saat melihat ekspresi kosong lelaki ini. Entah apa yang tengah berada di dalam pikiran nya, Namun hal ini justru menjadi rumor baru yang beredar di seluruh wilayah kultivasi.
Kabar tentang keadaan putra Huai Chen akhirnya menyebar sampai ke telinga sang kaisar dari sekte kediaman Li. Kaisar ini bernama Hong Li, ia berumur 28 tahun. Kebijaksanaan nya membuat dirinya menjadi seorang pemimpin di sektenya. Kaisar Hong Li memiliki seorang kakak laki-laki bernama Jing Li dengan usia 2 tahun lebih tua dari nya. Setelah mendengar kabar tersebut. Kaisar Hong Li segera pergi berkunjung ke kota kediaman Chen. Ia pergi dengan membawa beberapa obat yang ia dapat dari seorang tabib di kerajaan nya. Sesampainya di kota kediaman Chen, pandangan Hong Li dibuat berdecak kagum melihat penduduk di sana terlihat sangat damai dan juga harmonis. Pemandangan kota di sekitarnya membuat lelaki ini menunjukkan senyum lembut di wajahnya.
Saat ia sampai di depan gerbang kuil kediaman Chen, kedatangan dirinya di sambut dengan begitu hangat oleh para penjaga di sana. Tak sampai di situ, ia juga dihantarkan sampai ke depan pintu aula.
Disana. Kaisar Hong Li sempat di buat kebingungan saat melihat suasana aula kuil terlihat begitu kosong, seolah tak ada siapa pun yang berada di kuil tersebut.
“Apa yang telah terjadi disini? Mengapa saya tak melihat seorang pun berada di kuil ini?” tanya Hong Li sembari menolehkan kepala nya ke arah penjaga di sebelah nya.
“Mereka sedang berada di kamarnya yang mulia” jawab nya
“Jika yang mulia ingin bertemu dengan tuan muda Chen, saya akan mengantar anda sampai ke kamar nya” penjaga itu melanjutkan ucapan nya dengan menawarkan diri untuk mengantarkan kaisar Hong Li ke kamar tuan muda Chen.
Mendengar hal itu, Hong Li hanya mengangguk pelan sembari mempersilahkan penjaga itu untuk berjalan di depan nya.
Setelah berbincang sebentar, penjaga itu kembali mengantarkan kaisar Hong Li menuju ke kamar tuan muda pertama Chen. Setelah sampai di depan kamar tuan muda Chen, penjaga itu izin undur diri pada kaisar di depan nya, dan membiarkan kaisar Hong Li pergi seorang diri menemui teman nya. Chyou Chen, putra pertama dari kaisar Huai Chen.
*Tak..Tak..Takk* Suara langkah kaki terdengar pelan di atas permukaan lantai yang begitu halus. Pandangan Hong Li langsung di pertemukan dengan sosok lelaki yang tengah terduduk di dekat jendela kamar nya, lelaki itu terlihat tengah membersihkan pedang berwarna merah di atas pangkuannya.
“Tuan muda Chen” tegur Hong Li sembari berjalan menghampiri lelaki itu. Kehadiran dirinya saat ini tak membuat lelaki bersurai hitam itu menggerakkan kepala nya, pandangan lelaki itu tetap tertuju ke arah pedang yang tengah berada di pangkuannya.
“Saya datang berkunjung kemari untuk melihat kondisi anda Tuan muda Chen. Belakangan ini rumor tentang mu beredar sampai ke kediaman kami, itulah mengapa saya datang kemari. Saya hanya ingin memastikan bahwa rumor itu tidaklah benar” kata Hong Li dengan melipat tangan kanan nya.
Chyou Chen melihat di sudut mata nya, melirik lelaki yang tengah berdiri di satu ruangan yang sama dengan nya. “Simpan saja rasa simpati mu itu Hong Li. Mau seperti apa keadaan ku saat ini, itu tidak ada hubungan nya dengan mu bukan?” ia bangun dari posisi duduk nya, lalu berdiri dengan tangan kanan yang tengah menggenggam pedang berwarna merah.
Hong Li tersenyum. Kepala nya terangguk pelan, ia mengerti bahwa ucapan lelaki di depan nya ini benar. Namun ikatan antara lelaki ini dengan sosok reinkarnasi dahulu Hong Li, mempersatukan dirinya dengan lelaki ini. Meski sejak awal Hong Li dan Chyou Chen tidak pernah menjadi teman dekat, sebuah ikatan reinkarnasi membuat diri nya dan lelaki ini terlihat sangat jelas. Hong Li tahu, sejak awal mereka dekat yang di ingin kan lelaki ini bukanlah diri nya. Melainkan sosok reinkarnasi nya dahulu.
“Saya mengerti, Namun keadaan mu saat ini membuat seluruh penduduk serta keluarga Kerajaan kediaman Chen begitu mengkhawatirkan mu tuan muda Chen” jelas Hong Li dengan menyampaikan apa yang dikhawatirkan kaisar Huai Chen tentang kondisi putra pertama nya.
“Tidak biasanya kau datang kemari hanya untuk hal seperti ini” kini Chyou Chen mulai menanggapi ucapan Hong Li dengan nada tenang nya. Ia juga memasukkan pedang merah yang berada di tangan nya ke dalam tempat nya.
Sementara itu. Hong Li yang melihat lelaki itu memasukkan pedang nya ke dalam sarung nya, tanpa sadar membuat ingatan Hong Li beralih ke 2 tahun yang lalu. Tepatnya di tahun kematian reinkarnasi sosok di dalam tubuh nya. Begitu ia mengingat kembali hal tersebut membuat tangan nya tanpa sadar terangkat dan menutup mulut nya, dari ekspresi yang ditunjukkan Hong Li saat ini tidak dapat membohongi lelaki di depan nya.
“P-pedang itu, bagaimana bisa pedang merah itu berada di tangan mu” serpihan kaca kini mulai terlihat di manik mata lelaki bersurai putih ini, kakinya pun perlahan berjalan mundur.
“Kurasa kau tidak akan melupakan hal ini bukan? Hari terakhir dimana kehancuran kota kediaman Li, Han Zhao berkata pada ku bahwa ia ingin aku menyimpan pedang merah ini untuk nya. Anda pasti juga mendengarnya bukan?” pandangan Chyou Chen kini beralih ke arah pedang merah yang masih berada di dalam genggaman nya.
“T-Tidak!! Bukan seperti itu maksud ku”
“Lalu? Seperti apa pikiran mu saat ini?” tanya Chyou Chen sembari menaruh pedang merah di tangan nya ke atas ranjang tempat tidur di sebelah nya.
“Satu hari setelah hal itu terjadi, Longfei mengumpulkan semua barang milik Han Zhao lalu membakarnya tanpa sisa. Kau tahu, hal ini ia lakukan agar arwahnya tidak dapat kembali lagi” jelas Hong Li dengan memberitahu Chyou Chen kejadian setelah kematian sosok reinkarnasi nya.
Mendengar hal itu membuat kerutan di kening lelaki bersurai gelap ini tampak terlihat jelas, sepasang tatapan lembut, kini bertukar dengan sepasang tatapan yang sulit tuk di jelaskan. “A-Apa kau bercanda? Hong Li, apa kau sudah gila, Membiarkan dewa brengsek itu membakar seluruh barang milik Han Zhao?” tekan Chyou Chen dengan berbagai pertanyaan untuk lelaki bersurai putih di depan nya.
“Tentu saja tidak. Han Zhao adalah teman terbaik ku, apa anda pikir saya akan diam saat mengetahui hal ini. Tidak!! Justru setelah saya tahu bahwa semua telah terbakar habis, saya pergi ke river of death untuk mencari hal yang tersisa disana. Namun setelah sampai disana, saya melihatnya sendiri bahwa semua telah terbakar habis. Tiada satu pun yang terpisah disana” jelas Hong Li.
Chyou Chen membisu mendengar ucapan lelaki itu. Ia tak dapat bergerak ataupun berkata. Semua seperti membeku. Dalam keheningan itu, setetes air mata jatuh membasahi wajah ia yang sedih.
“Namun setelah saya kembali ke kediaman. Jing Ge memberikan ku sebuah batu Giok berwarna merah. Dia bilang, Longfei yang memberikannya untuk ku, ia tidak bermaksud untuk membakar semua barang milik Han Zhao. Namun, dengan keberadaan barang-barang tersebut membuat ke khawatiran para dewa meningkat. Dan kurasa batu Giok ini lebih tepatnya berada di tangan mu tuan muda Chen, terimalah dan aku ingin kau menyimpannya dengan baik” ujar Hong Li.
Chyou Chen menerima batu Giok itu, lalu melihat-liatnya sejenak. “Mengapa kau memberikan batu Giok ini pada ku?” tanya Chyou Chen dengan menatap tak kuasa ke arah lelaki di depan nya.
“Saya mengerti bagaimana perasaan mu saat ini tuan muda Chen. Beberapa bulan yang lalu, seorang dewa kematian melakukan ritual pemanggilan arwah. Tiada yang mengetahui siapa yang tengah dewa itu panggil. Namun beberapa waktu ke depan, Banyak hal aneh mulai terjadi secara perlahan.”
“Lalu? Apa maksud mu?”
“Maksud ku adalah. Dewa kematian itu adalah sosok dewa yang dibangkitkan kembali oleh ritual pemanggilan arwah, dan kurasa kau dapat mengetahuinya bukan?”
“Dewa kematian?" Chyou Chen terdiam sejenak. Kepala nya sedikit terangkat, dengan kening yang sedikit berkerut. Ia mencoba mengingat sesuatu di kepalanya. "Hong Li, jangan bilang bahwa ritual itu untuk sosok dewa kematian yang pernah bereinkarnasi di dalam tubuh mu?” suara nya seketika gemetar seolah dia tengah ketakutan.
Hong Li mengangguk pelan “Ya, seperti yang kau katakan tuan muda Chen”
“Mustahil, apa kau bercanda” Chyou Chen sangat terkejut bahkan ia juga tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh lelaki di depan nya ini.
“Tentu saja tidak. Itulah mengapa saya datang kemari. Jaga lah kondisi tubuh mu baik-baik Chyou Chen, karna untuk saat ini rumor itu masih di rundingkan oleh para dewa sehingga belum bisa dikatakan benar. Kaisar Huai Chen sudah semakin renta, kerajaan ini membutuhkan seorang kaisar yang gagah dan kuat untuk menegakkan kerajaan nya. Berhenti bersedih dan fokuslah akan hal yang terjadi di dunia kultivasi ini”
Setelah mendengar hal itu, Chyou Chen dan Hong Li pergi ke river of death untuk menemui sosok dewa yang telah mereka bicarakan sebelum nya. Dewa yang sangat kejam namun bijaksana. Dewa tersebut bernama Longfei. usia nya setahun lebih muda dari umur Hong Li dan Chyou Chen. Kesaktian serta kekuatan spiritual nya yang kuat, membuat diri nya berhasil menduduki kursi dewa kegelapan. karna usia nya yang masih sangat muda, ia di dampingi beberapa dewa lain nya. Antara lain adalah dewa yang berasal dari sekte Li yaitu leluhur Guan Li dan para dewa lain nya.
Pada suatu hari. Seorang gadis pergi ke hutan dengan membawa bakul yang berisi pakaian cucian bersih. Di bawah sebuah pohon besar ia berhenti dan meletakkan bakul yang ia bawa itu di tanah. Gadis ini terlihat tengah beristirahat sejenak setelah ia merasa cukup lelah karena membawa bakul berisi pakaian yang baru saja ia cuci di sungai yang berada di dalam hutan tak jauh dari kediaman Wei. Ketika gadis itu tengah memijat-mijat kaki nya, tiba-tiba hembusan angin pelan menerpa gadis itu. Pada awalnya, gadis itu tak menghiraukan nya. Namun, beberapa lama kemudian saat ia tengah akan melanjutkan perjalanan pulang. Tiba-tiba sesosok bayangan datang dan..
*SHIINGG!!* Suara tebasan pedang terdengar tepat saat darah segar muncrat memisahkan tubuh dengan kepala gadis itu. Burung-burung di hutan seketika beterbangan menjauh dari pepohonan. Pada awalnya para penduduk tidak begitu menghiraukan burung-burung yang selalu beterbangan di tengah malam menjauh dari pepohonan. Namun, seiring berjalan nya waktu. Beberapa penduduk merasa bahwa seorang gadis remaja yang pergi mencuci pakaian kotor di tengah malam, mereka tak pernah kembali ke rumah nya.
Hal ini pun segera di keluhkan pada sang kaisar dari kediaman Wei. Kaisar tersebut bernama Xion Wei. Ia memiliki seorang adik laki-laki bernama Zhunting Wei. Setelah beberapa penduduk terus berdatangan ke kuil, membuat kaisar Xion Wei cukup penasaran dengan hal ini. Sejujurnya ia tidak begitu percaya dengan cerita yang terus beredar di ke kediaman nya. Namun, setelah ia mengirimkan 5 orang pendekar bawahan nya untuk mencari tahu ke mana hilang nya para gadis itu. Hasil yang mengejutkan pun terjadi. Para pendekar tersebut berkata bahwa mereka menemukan beberapa mayat tanpa kepala di dalam hutan.
Mendengar hal itu, Zhunting Wei menyimpulkan bahwa seseorang tengah merencanakan pembunuhan ini. Namun, ucapan Zhunting Wei di elak oleh pendekar bawahan kaisar Xion Wei. Ia berkata bahwa mayat yang mereka temui di dalam hutan, tak terhitung jumlah nya. Bahkan tanah di bawahnya saja sudah tak terlihat dan tergenang oleh cairan segar berwarna merah yang terus mengalir keluar dari tubuh para gadis itu. Tanpa pikir panjang, kaisar Xion Wei pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke hutan tersebut di waktu yang bersamaan dengan para gadis yang baru saja kembali dari sungai di tengah malam. Akan tetapi keputusan yang telah di ambil oleh kaisar Xion Wei membuat para pendekar serta adik laki-lakinya terkejut mendengar nya.
“Gege- apa kau yakin? Ini bukanlah kasus kematian biasa. Tidak perlu terburu-buru, kita harus pikirkan hal ini dengan benar” ujar Zhunting Wei dengan sedikit nasihat untuk sang kakak.
Xion Wei mengangguk pelan, lalu berkata “Didi tidak perlu khawatir. Aku akan pergi menemui saudara Jing Li dan membicarakan hal ini dengan nya. Apa didi ingin pergi bersama ku?”
“Tuan muda pertama Li?”
Xion Wei mengangguk pelan. “Di saat seperti ini tidak ada pilihan lain. Bahkan jika kita bergerak terlebih dahulu. Hal itu tidak dapat di pastikan 90% menyelidiki rumor ini”
“Saya mengerti, Gege. Akan ku lakukan sesuai dengan keinginan mu” Zhunting Wei menundukkan kepala nya. Menghormati kedudukan sang kakak yang berada di atas nya.
“Baiklah. Untuk saat ini kirimkan 40 pendekar ke dalam hutan. Cari dan temui sosok bayangan itu sampai dapat. Aku dan adik laki-laki ku akan pergi mencari informasi di kediaman Li. Pastikan malam ini tidak ada gadis yang hilang” ujar sang Kaisar meminta pendekar bawahan nya ini menyiapkan 40 pendekar lain nya untuk pergi ke dalam hutan.
Mendengar perintah sang kaisar, membuat kepala pendekar ini terangguk pelan. “Di mengerti yang mulia. Sesuai dengan perintah mu, Hamba akan menyiapkan 40 pendekar dan pergi ke dalam hutan” jawab pendekar tersebut, kemudian ia bangun dari berlututnya, lalu memberikan salam hormat sebelum ia pergi meninggalkan aula.
Setelah pendekar itu pergi meninggalkan aula. Xion Wei beranjak dari kursi tahta nya, dan berjalan menuju ke kamar nya. Di kamar nya, Xion Wei mengganti pakaiannya, tidak lupa ia juga membawa pedang milik nya. Sebelum pergi berkunjung ke kediaman Li, tidak lupa Xion Wei akan menunggu adik laki-laki nya yang akan pergi bersama dengan diri nya.
Kasus kematian para gadis yang terjadi belakangan hari ini membuat resah para penduduk kota kediaman Wei. Bahkan saat ini, para gadis remaja tidak di perkenankan untuk pergi dari rumah nya ketika matahari telah tenggelam. Hal itu di lakukan untuk mencegah banyak nya gadis yang menghilang di tengah kegelapan.
Pagi ini. Terjadi sebuah pertemuan besar antara kekaisaran dengan para dewa. Di sana mereka membicarakan tentang rumor yang beredar di kota kediaman Wei. Beberapa kaisar menyarankan untuk melakukan ritual mengusir arwah di hutan itu. Namun, kaisar lain nya menolak dengan berpendapat bahwa kematian ini terjadi bukan karna ulah arwah jahat di dalam hutan, melainkan perbuatan keji seseorang yang tinggal tak jauh dari hutan tersebut. Mendengar hal itu, beberapa kaisar serta para dewa yang hadir di pertemuan itu pun ikut terkejut. Tiada yang bergerak maupun berkata, pikiran mereka dibuat tercampur aduk dengan banyaknya kesimpulan yang terus di ajukan oleh kaisar lain nya. Namun, setelah berunding cukup lama, akhirnya sang dewa penguasa danau kematian di hutan itu mulai menyampaikan pendapat nya. Ia berkata bahwa sosok seorang manusia pernah melakukan ritual pemanggilan arwah di hutan itu, beberapa hari kemudian manusia yang melakukan ritual pemanggilan arwah itu di temukan tewas mengenaskan dengan kepala yang tertebas. Sama hal nya dengan kematian para gadis di kota kediaman Wei.
Setelah mendengar hal itu, para kaisar serta para dewa sepakat untuk mengadakan ritual pengusiran arwah di hutan tersebut. Hingga hari berganti malam, mereka berkumpul kembali di dekat hutan yang berada tak jauh dari kota kediaman Wei.
“Selamat malam Gege” sapa seorang lelaki yang tengah berjalan menghampiri lelaki bersurai putih di depan nya. Tak lain, lelaki yang tengah ia sapa saat ini adalah seorang kaisar dari kerajaan kediaman Li. Nama nya ialah Hong Li, seorang lelaki berusia 28 tahun.
Mendengar sapaan tersebut, membuat lelaki pemilik nama memutar arah tubuh nya. “Longfei?” panggil nya setelah pandangan nya mengenali lelaki yang tadi menyapa diri nya.
Longfei merupakan teman masa kecil Hong Li. Sejak usia dini, mereka banyak melakukan hal bersama. Sampai di usia 26 tahun. Tepatnya setelah tragedi besar kediaman Li terjadi, Longfei mendapat gelar sebagai memegang hukum kultivasi kegelapan. Kedudukan yang di berikan sang Dewa pada nya datang di waktu yang tidak tepat. Setelah kematian sosok reinkarnasi di tubuh Hong Li, Longfei ingin sekali berada di sisi nya dan menghibur nya. Akan tetapi kedudukan yang ia dapat di saat-saat seperti itu membuat diri nya berada dalam kesulitan. Meski merasa enggan untuk membiarkan Hong Li sendirian menghadapi keadaan yang seperti ini. Diam-diam Longfei terus memperhatikan Hong Li dari kejauhan. Memastikan tidak ada yang mengganggu waktu istirahat nya. Sampai Hong Li berusia 28 tahun. Ia di angkat menjadi pemimpin di sekte Li, menggantikan kaisar Haocun Li yang telah gugur di medan perang saat itu.
Pertemuan para kaisar, Dewa serta petinggi klan di hutan kediaman Wei adalah pertemuan pertama kali nya untuk Longfei dan Hong Li setelah 2 tahun terpisah antara dunia Surgawi dan kultivasi.
“Ya Gege” sahut nya dengan wajah yang tersenyum lembut. “Gege- Saya tidak menyangka bahwa kita akan bertemu di tempat ini” lanjut nya sembari melipat tangan kanannya.
“Mn” Hong Li tersenyum, kepala nya mengangguk pelan “Saya datang untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di kota kediaman Wei”
“Begitu ya” ia menganggukkan kepala nya “Oh ya, Apakah kaisar Huai Chen juga ikut menghadiri pertemuan ini?” tanya pemuda Longfei sembari menolehkan kepala nya ke kanan dan ke kiri nya. Mengamati sekelilingnya dan mencari sosok yang tengah ia pertanyaan.
“Kurasa tidak. Kaisar Huai Chen berkata bahwa ia tak bisa menghadiri pertemuan ini. Sebagai ganti nya, ia meminta putra nya untuk menggantikan diri nya dalam pertemuan penting ini” jelas Hong Li.
“Tuan muda Chen?” raut wajah Longfei kini di penuhi dengan ekspresi wajah yang kebingungan.
Sekali lagi Hong Li mengangguk pelan “Ya, tentu. Apa anda telah melupakan nya?” tanya Hong Li.
Pertanyaan itu melintas di telinga lelaki bernama Longfei, seketika membuat sedikit tertegun. “A-Apa? Tentu saja tidak. Lagi pula saya juga tidak memiliki alasan tepat untuk mengingat wajah nya” jawab Longfei sembari berjalan melewati bahu lelaki bersurai putih di depan nya ini. “Sudah-Sudah. Gege, sebaiknya lupakan lelaki itu. Saat ini ada masalah serius yang harus kita selesaikan dengan cepat” Longfei melanjutkan ucapan nya. Kemudian ia meraih dan menggandeng tangan lelaki bersurai putih itu untuk mengajaknya pergi bersama dengan nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!