NovelToon NovelToon

Istri Pengganti Tuan Muda Tampan

bab 1

Di sebuah mension terlihat dua orang gadis yang sedang bersenda gurau di dalam kamar, Anastasya sang mempelai wanita dan Adinda sang sahabat setia.

Anastasya yang sedang di rias oleh perias handal asik bersenda dengan adinda,

"Sya udah dong, kasihan mbak nya jadi kualahan merias wajah mu'' ucap Adinda..

''Tapi aku sedang bahagia hari ini Din'' jawab Natasya...

''Iya aku tau Sya hari ini kamu akan jadi ratu sehari, ..'' ujar Adindaa lagi

''Tapi Din aku penasaran deh siapa sih jodoh kamu nanti, kamu kan gak pernah pacaran. Buruan Din cari pacar, jatuh cinta itu menyenangkan'' ucap Natasya lagi..

''Hhmmm.... '' jawab Adinda malas....

Di sisi lain, di sebuah gedung yang megah, tepat nya di tempat yang akan di gelar pesta pernikahan seorang CEO ternama di kota ini, suasana sudah mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan...

Weni terlihat mondar mandir kesana kemari mempersiapkan segala kebutuhan,

kali ini Weni sedikit kualahan untuk menyelesaikan pekerjaan nya, karena sang bos tidak hadir untuk membantu nya,

Weni adalah asisten Adinda sang WO dari resepsi pernikahAn sekaligus sahabat dari Natasya,

Natasya sendirilah yang memilih Adinda untuk menjadi WO di pernikahan nya dengan Irfan.

''Aduhhh bos memang ya kalau shabat bos yang mengadakan acara saya harus bekerja ekstra'' keluh Weni.....

Tring... tring.... dering hanphon Natasya

''Din tolong angkat sebentar siapa yang telfon'' ucap Natasya...

''Dari tuan Irfan sya..... aku gx berani angkat'' jawab Adinda..

Adinda memang tidak pernah berinteraksi langsung dengan Irfan, Irfan terlihat sangat cuek dengan Adinda.

Padahal Natasya selalu menceritakan kalau Irfan org yang baik dan peramah.

Tapi hanya dengan tunangan nya Natasya saja menurut Adinda.....

"Hallo mas"... ucap Natasya saat mengangkat telfon dari Irfan.

"Hallo sayang apa sudah siap ?" tanya Irfan ,,,

"Sudah mas kami baru akan berangkat, mas duluan saja ke gedung tak perlu menjemput kemari, saya dan Adinda akan di antar pak Anto saja mas"... ucap Natasya

"Baiklah sayang" jawab Irfan....

Semua keluarga dari kedua mempelai sudah hadir di gedung resepsi

mempelai pria pun pun sudah ada di tempat

tapi kenapa mempelai wanita tak hadir juga,,

Para tamu undangan sudah berbisik-bisik menanyakan kemana mempelai wanita

"Atau jangan-jangan mempelai wanita nya kabur di hari pernikahan seperti di novel2 ya jeng !" ucap salah seorang tamu undangan yang sedang bergosip

Tut.... tut... tutt..... dering telfon tapi tak di angkat oleh Natasya,

Irfan sangat khawatir kenapa Natasya tak sampai-sampai juga,

lelah menunggu, Irfan memerintahkan Kelvin untuk mencari tahu kenapa Natasya bisa terlambat,

"Tuan muda, Nona di rumah sakit sekarang, Nona mengalami kecelakaan tuan,"ucap Kelvin di sebrang telfon...

Irfan sangat cemas mendengar kabar Natasya kecelakaan, Irfan berjalan mendekati tuan Anthony selaku ayah dari Natasya..

"Om.. Natasya kecelakaan sekarang d rumah sakit'' bisik Irfan di telinga Anthony

"Apa...? Natasya kecelakaan," Anthony syok mendengar putrinya kecelakaan.

"Tuan Irfan" panggil seorang perawat yang keluar dari ruang UGD.

"Iya saya sus" jawab Irfan,,

"Sus bagaimana keadaan putri saya sus" tanya nyonya Desi, mamanya Natasya....

"Untuk saat ini kami belum bisa memastikan keadaan nona, sebaiknya keluarga banyak berdoa, " Jawab suster.....

"tuan Irfan silahkan masuk, nona Natasya memanggil anda" sambung sang suster........

Irfan bergegas masuk ke dalam ruangan sembari meneteskan air mata tak kuasa melihat sang tunangan terkulai lemah, terlihat Dokter masih sedang berjuang menyelamatkan Natasya.....

"Mas...". Panggil Natasya lemah nyaris tak terdengar....

"Siiisssttt jangan katakan apapu sayank, kamu akan baik2 saja" Ucap Irfan seraya menggengam tangan Natasya....

"Mas.... menikah lah dengan Adinda, ini permintaan terakhir ku mas" ucap Natasya lagi.....

"Sayang jangan bicara begitu kamu akan baik-baik saja" ucap Irfan dengan air mata tak terbendungkan ..

"Bawa Adinda kemari mas, panggilkan Mama dan papa juga, ucap Natasya kmudian kembali tak sadarkan diri......

Irfan keluar dari ruangan UGD dengan mata sembab, tanpa mau mendengarkan permintaan Natasya, bagi Irfan Natasya akan baik2 saja...

"Gimana Natasya Fan" tanya Anthony,

"Entah lah om" jwab Irfan,

"Saya tidak ingin berfikiran negatif hanya berharap Natasya akan baik-baik saja" sambung nya lagi...

Di lain ruangan Adinda sedang di tangani oleh beberapa dokter,

Adinda tidak terluka parah hanya cedera tangan dan kepala nya yang lumanyan serius, Adianda juga tak sadarkan diri di temani oleh Om dan Asistennya Weni....

Tuk.. tuk.. tuk... suara ketukan pintu ruangan Adinnda,

ternyata Kelvin di luar...

"Permisi Tuan, Tuan muda Irfan ingin bertemu dengan keluarga Nona Adinda" ucap Kelvin... "Tuan muda menunggu anda di ruang Nona Natasya " sambung nya lagi...

"Baiklah " jawab Tuan Romi yang memang kenal dengan keluarga Anthony....

Semua sudah berkumpul di ruangan Natasya termasuk Tuan Romi.....

"Om... izinkan Adinda menggantikan ku untuk meikah dengan Mas Irfan" ucap Natasya tersendat-sendat,,,

Semua terisak mendengarkan permntaan Natasya yang tak masuk akal, seakan Natasya tau ajal akan menghampiri nya.

"Om serahkan semua keputusan kepada Tuan Irfan nak" jawab Tuan Romi,,,

"Sehari setelah kepergian ku langsungkan lah pernikahan dengan Adinda mas...." ucap Natasya tanpa mendengar jawaban dari Irfan.

"Sayang....".. tangisan mama Desi pecah tatkala melihat putri kesayangan nyan terkulai tak bernyawa...

semua yang ada di ruangan Natasya tak kuasa menahan kesedihan

Irfan seakan tak sanggup berdiri melihat kenyataan yang pahit

"Kenapa kau meninggalkan ku terlalu cepat sayang " batin Irfan

Setelah upacara pemakaman Natasya, Irfan hanya berdiam diri di apartemen miliknya, Irfan tak kembali ke mansion orang tua nya karna dia ingin menenangkan diri dan berfikir jernih atas permintaan terakhir sang tunangan yang pergi meinggalkan nya.

"Aku akan menyanggupi permitaan mu untuk menikahi Adinda, tapi jangan paksa aku untuk mencintainya dan melupakan mu Anastasya Anthony".. ucap Irfan dalam hati nya..

"Vin siapkan pernikahan ku dan Adinda besok, dan hubungi Tuan Romi" isi pesan chat Irfan kepada asisten nya Kelvin

Kelvin sangat terkejut melihat isi pesan yang bos kirimkan untuk nya di tengah malam buta begini...

"Apa-apaan bos menerima permintaan Nona Natasya, apa yang bos rencanakan" ucap Kelvin

"Baik bos" balas Kelvin tanpa banyak bertanya...

Ananda yang baru sadarkan diri sangat terkejut mendengar kabar sahabat baiknya meninggal dunia,

Ananda menangis histeris setelah mendengar kabar Natasya meninggal,

setelah sedikit tenang barulah Weny menceritakan perihal permintaan terakhir Natasya yang inginkan dirinya menikahi Irfan,

Natasya tak sanggup berkata-kata. Adinda hanya diam seribu bahasa...

Suasana berkabung masih sangat terasa di kediaman Anthony pasca kepergian putri pengusaha kaya raya tersebut,

Nyonya Desi tak henti-henti nya menangis tak kuasa menahan kesedihan.

Kolega dan kerabat pun masih berdatangan ke kediaman Anthony guna mengucapkan bela sungkawa atas musibah yang di hadapi...

Irfan terlihat sedang berbicara serius dengan tuan Anthony di ruang kerja Anthony...

"Baiklah jika itu keputusan mu nak Irfan, semoga ini adalah pilihan yang baik untuk mu dan kamu bisa bahagia di kemudian hari, saya hanya bisa berharap yang terbaik sebagai orang tua " ucap Anthony...

"Tetap lah mengunjungi tante Desi walau kamu bukan menantu kami," sambung nya lagi....

"Baiklah Om saya permisi dulu, Papa dan yang lain sudah menunggu saya di rumah sakit" Jawab Irfann

Permisi untuk ke rumah sakit tempat Adinda di rawat......

tbc......

Bab 2

Di dalam ruangan rawat Adinda semua orang sedang menunggu kedatangan Irfan.

Semua orang di kabarkan oleh kelvin bahwa hari ini Tuan muda Irfan akan melangsungkan akad nikah denagan Adinda, hanya di hadiri oleh Orangtua Irfan, Tuan Romi selaku Wali dari Adinda karna kedua orang tua Adinda sudah meninggal, Weny asisten Adinda, Penghulu dan beberapa Dokter saja sebagai saksi nikah...

"Dinda apa kamu bersedia menikah dengan tuan muda Irfan... ???" tanya Om Romi...

Adinda tak menjawab hanya menitikan air mata,. ...

"Nak.... maafkan kami yang seolah memaksa mu menikah dengan Irfan," ucap Nyonya Rose Mama dari Irfan...

"Saya tidak tau harus bertindak seperti apa Nyonya" jawab Adinda, "saya tidak ingin mengecewakan Natasya, mungkin hanya dengan memenuhi permintaan terakhirnya akan membuat dia tenang dan bahgia di sana. Tapi saya tidak mengenali Tuan Irfan begitu juga sebaliknya " sambung Adinda lagi di sela-sela tangis nya...

Semua terdiam mendengarkan penuturan Adinda.. ,

Selamat siang semua sapa Kelvin saat memasuki ruangan Adinda yang di ikuti oleh Irfan di belakang. Irfan terlihat tanpa ekspresi apapun.

"Baiklah jika semua sudah hadir saya rasa acara sudah bisa kita mulai" ucap sang Penghulu

"SAH....." Ucap para saksi,Adinda hanya meneteskan air mata,

"Sya kamu bilang jatuh cinta itu menyenangkan, tapi kenapa aku malah menjadi pengantin pengganti mu Sya..?" batin Adinda...

Irfan hanya terdiam wajah nya tak menunjukan ekspresi apapun,.

Setelah selesai acara Irfan langsung pamit dari semua orang, "vin kita ke kantor " ucap Irfan...

"baik bos" jawab Kelvin

ini hanya lah sebuah pernikah biasa saja jauh dari kata sederhana apalagi mewah, pernikahan yang tidak di inginkan oleh kedua mempelai, tidak ada acara makan-makan setelah Akad apalagi kecupan di kening. Melihat Adinda pun tidak di lakukan Irfan, bagi Irfan dan Adinda pernikahan ini hanyalah memenuhi permintaan Natasya saja.

Seminggu berlalu setelah Akad nikah Dinda dan Irfan, hari ini Dinda di bolehkan pulang. Walau tangan nya belum sembuh total hanya perlu melalukukan terapi rutin, setelah Akad nikah Irfan tak pernah datang menemui Adinda di rumah sakit, tapi Adinda tak ambil pusing malah Adinda bersyukur irfan tak datang menjenguknya karna Adinda bingung harus berhadapan dengan Irfan, apa yang harus di bicarakan Adinda pun tak tahu,

"Din... apa aku harus mengabari tuan Irfan bahwa kamu sudah di bolehin pulang" ucap Weny..

"Hah.. untuk apa ngabari tuan Irfan Wen...??? udah gax usah ngerepotin orang Wen, kita pulang saja anggab aja kayak biasa Wen seperti gak terjadi apa-apa antara aku dan tuan Irfan.''jawab Adinda.

"Tapi Din kamu kan istrinya"

"Cuma istri pengganti Wennnn" sela Adinda cepat, Weny terdiam mendengar ucapan Adinda.

Di perusahaan Irfan yang sedang sibuk memeriksa berkas di kejutkan dengan kedatangan Nyonya Rose tiba-tiba,

"Ma,.... ada apa Mama tumben sekali datang ke kantor Irfan...?" tanya Irfan pada sang Mama

"Fan... apa kamu gak peduli dengan Adinda??? hari ini Adinda keluar dari rumah sakit Fan !!" jawab sang Mama

"Irfan tau Ma"

''Kamu tau tapi kmu gx peduli. Fan dia Istri kamu loh,,, tanggung jawab kamu" smbung sanng Mama lagi, irfan hanya diam tak menjawab.

Sesampai di rumah Dinda langsung istirahat ke kamar sedangkan Weni memeriksa jadwal weding yg harus mereka urus di kamar nya agar clien tidak ada yang complain, karena beberapa hari ini Weny mengurus Adinda di rumah sakit,,,

Setelah beberapa kali terapi tangan Adinda sudah mulai bisa di gerakkan, sekarang Adinda pun sudah mulai kembali beraktifitas seperti biasa walau sedikit kesusahan mengangkat tangan. Hari ini tepat satu bulan kepergian Natasya, setelah dari mengecek lokasi weding yang akan mereka urus Dinda dan Weny berencana ingin mengunjungi makam Natasya.

Setelah kepulangan Dinda dari makam Natasya terlihat Irfan dan Kelvin yang datang mengunjungi makam Natasya,

"Vin seperti ada yang baru datang, lihatlah ada bunga segar di sini" ucap irfan,,,

"Iya Tuan Muda, Nona Dinda yang baru saja mengunjungi Nona Natasya tadi siang" jawab Kelvin....

Kelvin sudah memerintahkan anak buah nya untuk menjaga dan mengawasi Nona muda nya walau tanpa sepengetahuan Irfan.

''Adinda" Irfan seolah lupa dengan keberadaan Adinda,

"Gimana kabar Dinda Vin...??? " tanya irfan, Kelvin sedikit terkejut mendengar pertanyaan Tuan nya, selama sebulan pernikahan tak sekalipun Irfan menanyakan perihal Adinda. "Nona sudah semakin membaik Tuan, tangan Nona pun sudah bisa di gerakkan. Bahkan Nona sudah mulai kembali bekerja Tuan." jawab Kelvin panjang lebar...

"Bekerja ??? apa dia akan kelaparan jika tidak bekerja, bahkan dalam keadaan sakit pun dia bekerja. apa pekerjaan nya Vin ?" tanya Irfan penasaran,

"Sebagai WO Tuan Muda"Irfan hanya diam tak menjawab,

Setelah memanjatkan beberapa doa dan sedikit berkeluh kesah di makam Anastasya Irfan kembali pulang ke apartemen, selama ini Irfan lebih sering menghabiskan waktu di Apartemen di bandingkan Mansion Orangtua nya.

Di akhir pekan Adinda dan Weny sedang bermalas-malasan di rumah, karna hari ini mereka tidak ada pekerjaan.

Tok.. tok.. tok.. suara ketukan pintu kamar Adinda,

"Nona ada tamu di luar ingin bertemu dengan Nona" ucap bik Marni asisten rumah tangga Adinda, bi Marni sudah bekerja dengan keluarga Adinda belasan tahun, dari kedua Orang tua Adinda masih hidup dulu.,

"Siapa bik,..?? kok tumben ada yang bertamu pagi-pagi." ucap Adinda,

"Gax tau Non, bibik juga gx kenal keknya baru pertama deh orang itu bertamu kemari Non" ucap bik Marni lagi...

"Ya udah bik suruh tunggu aja, bentar lagi Dinda turun" bik Marni hanya mengangguk patuh...

"Nyonya Rose" ucap Adinda saat melihat siapa tamu yang datang, Dinda sangat terkejut kenapa Ibu Mertua nya bisa datang kemari pagi-pagi,

"Dinda... apa hari ini kamu sibuk sayang ?" tanya Nyonya Rose,

"Hari ini tidak ada jadwal apa-apa sih Nyonya," jawab Dinda,

"Jangan panggil Nyonya sayang, panggil Mama. Kamu kan menantu Maama" ucap Nyonya Rose seraya menggenggam tangan Adinda..., serrrttt getaran aneh dalam hati Adinda saat Nyonya Rose menyuruhnya panggil Mama, entah perasaan senang atau sedih Dinda tak dapat mengartikannya.

"Jika kamu gax sibuk Mama mau ajak kamu jalan-jalan, apa kamu kebratan Din .??'' Ucap Nyonya Rose. Adinda bingung harus gimana mau nolak gax enak, mau nerima ajakan rasanya canggung, Dinda berfikir sejenak

"Baiklah Nyonya tunggu sebentar Dinda ganti baju" Ucap Dinda kemudian,

"Oke Syang" Jawab Nyonya Rose kegirangan

"Aku harus dekati Adinda dulu biar dia bisa dekat sma Irfan, kalo nungguin mereka dekat sendiri sempek lebaran monyet belum tentu bisa. Kalau gini terus aku gak bakalan punya cucu, Irfan memeng gak bisa di harap" batin Nyonya Rose.

Weni yang baru bangun tidur kecarian Adinda "Bik... bik ... Dinda mana bik , kok gak ada di kamaar" Ucap Weni

"Non Dinda udah keluar sama...... gak tau deh Non, tadi ada yang datang pagi-pagi ngajak Non Dinda keluar" Ucap bi Marni..

"Ohh ya udah deh bik" jawab Weni lagi... "Dinda keluar sama siapaya?" batin Weni penasaran....

tbc......

bab 3.

Di perrusaan Irfan sedang mengadakan rapat dengan kolega bisnis nya, Kelvin yang selalu mendampingi nya kemanapun,

Derrrt... derrrt.... getar hp Kelvin, Kelvin melihat Nyonya Rose yang telfon dan permisi pada Irfan untuk angkat tlfon sebentar, dalam hati Kelvin mungkin ada hal penting hingga Nyonya Rose telfon dia, karna jarang sekali Nyonya Rose menghunbungi Kelvin,

"Selamat siang, nyonya. Ada yang bisa saya bantu Nyonya .? " Ucap Kelvin

"Siang Vin, apa Irfan sibuk siang ini Vin,?? Saya telfon tidak di angkat !!" Jawab Nyonya rose

"Tuan muda sedang rapat saat ini Nyonya,"

"Ohh sayang sekali, padahal saya mau ngajak Irfan makan siang, ya sudah lah lain kali saja, terimakasih ya Kelvin" Ucapa Nyonya Rose kemudian ......

"Baik Nyonya"

Kelvin tau kalau Nyonya Rose ingin mempertemukan Irfan dan Adinda, Kelvin dapat laporan dari anak buah nya bahwa Nyonya Rose menjemput Adinda pagi ini,

''Apa yang anda rencana kan Nyonya, tapi apapun itu semoga untuk kebaikan Tuan Muda" batin Kelvin seraya kembali masuk ke dalam ruangan rapat.....

Di sebuah tampat perbelanjaan ternama di kota ini Adinda terlihat sangat canggung berjalan dengan Mertua nya, setelah berjalan kesana kemari mencari ini dan itu Adinda sangat kualahan untuk menolak semua yang di tawarkan Nyonya Rose untuk nya, Dinda gak enak aja baru pertama jalan udah di bayarin begitu banyak barang-barang mahal... "Nyonya, Dinda rasa ini udah lebih dari cukup, Dinda merasa gak enak Nyonya." Ucap Dinda akhirnya....

"Siiistt.. tidak ada penolakan, Menantu Mama cuma kamu, anak Mama cuma Irfan jadi kamu harus terima ini semua, dan satu hal lagi jangan terus-terusan panggil Nyonya kan dah Mama bilang panggil MAMA" tekan Nyonya Rose.

Setelah menyuruh sopir membawakan belanjaan mereka ke mobil Nyonya Rose dan Dinda pergi makan di Restaurant yang ada di Mall tersebut,

"Irfan lagi rapat, kalau tidak dia bisa menemani kita makan siang di sini sayang" ucap Nyonya Rose di sela-sela makan nya... Dinda hanya tersenyum canggung,"

"Apa nyonya Rose ingin mempertemukan ku sama Irfan ??? apa sebenarnya tujuan Nyonya Rose ngajak aku hari ini yaa ??" Batin Dinda penasaran

Weni yang mengetahui Adinda pergi bersama Nyonya Rose sangat terkejut, tapi Weny juga bersyukur setidaknya walau tidak di terima oleh Suami nya tapi Dinda di terima sama Mertua nya, Weni sangat berharap Irfan bisa menerima Dinda, merasa sangat kasihan melihat Dinda jadi Istri pengganti yang tak di anggap.

Setelah rapat selesai Kelvin mengantar Irfan pulang ke Apartemen,

"Tuan, tadi Nyonya telfon mau ngajak Tuan Muda makan siang" Ucap kelvin,

"Tumben sekali"Jawab Irfan, biasa sang Mama tak pernah ngajak Irfan makan di luar, jika ada yang perlu di bahas palingan Irfan di suruh pulang ke Mension.

"Nyonya bersama Nona Adinda tuan" jawab Kelvin lagi,,,,... Irfan hanya diam saja..

"Vin antar saya ke Mension" Ucap Irfan kemudian setelah lama diam membisu, Kelvin hanya mengangguk patuh.

Setelah seharian berbelanja dan jalan-jalan akhirnya Adinda sampai ke rumah, baru saja mobil yang Nyonya Rose tumpangi melaju meninggalkan rumah Adinda, Weny buru-buru keluar dan menyerang Dinda dengan macam-macam pertanyaan,

"Wen.... bantu bawain dong jangan banyak tanya" Ucap Dinda.

"Din aku penasaran banget tau seharian kamu kemana aja sama Nyonya Rose ... ???, dan ni barang banyak banget siapa yang belik Din" tanya Weny lagi...

"Ini barang semua Nyonya Rose yang belikan Wen... aku sebenarnya malu banget buat terima Wen, tapi Nyonya Rose maksa terus, beliau gak terima penolakan, yaaa mau gimana lagi walau sedikit canggung ya aku terima saja daripada dia tersinggung." Ujar Dinda panjang lebar.

"Wah wah wah memang Mertua idaman Din, kamu berungtung banget jadi Menantu konglongmerat, liat ni barang Branded semua...'' Ujar Weny kagum.

Saat makan malam di kediaman orang tua Irfan, Nyonya Rose terkejut melihat Irfan turun dari tangga,

"Sayang kapan kamu pulang, kok Mama gak liat" Ucap Mama Rose

"Tadi sore Ma,,, Irfan pulang tadi Mama belum pulang, habis dari mana Ma ...?" tanya Irfan

"Oohhh Mama tadi jalan-jalan sama Menantu Mama.... Mama rasa Adinda anak yang baik, dia juga sopan Fan, pa... oh ya Paa Mama mau Dinda tinggal sma kita di sini gimana Paaa ...??"

Irfan sangat terkejut dengar keinginan sang Mama,

"Mama jangan ngada-ngada deh Ma" ucap Irfan cepat

"Mama yakin sama keputusan Mama" ucap tuan Mario ayah Irfan...

"Mama yakin banget Pa, Mama kesepian di rumah Pa... Mama kan butuh teman, seandainya kita punya cucu ya pa,,, pasti rumah kita jadi rame, gak sepi gini, udah anak cuma ada sebijik, itupun jarang-jarang pulang ke rumah, ada Menantu pun tinggal terpisah Mama kan jadi kesepian Paaa.." drama sang Mama.

"Loh kok sebijik maa emang Irfan bijik salak, Mama gak usah mulai drama deh, biasa kan memang kita tinggal berdua aja di rumah, biasa-biasa aja tuh, kok tiba-tiba Mama jadi kesepian gini" jawab papa Mario.

Mama Rose sangat kesal dengan Suami nya, karna Papa Mario tidak memuluskan drama nya yang merasa pura-pura kesepian agar bisa membawa Adinda tinggal bersamanya, karna maksud Mama Rose ajak Dinda tinggal di sini agar lebih mudah mendekatkan nya sama Irfan, Papa Mario yang tak merasa apapun saat di plototi oleh Istrinya santai saja menyantap makan malam nya. Irfan hanya tersenyum saja melihat tingkah kedua orang tua nya.

"Gimana sayang menurut kamu boleh kan Dinda mama ajak tinggal bareng kita di sini" tanya Mama pada Irfan,

"Terserah Mama aja... Irfan kan tinggal d Apartemen gak di sini" Jawab Irfan singkat...

Setelah drama panjang di meja makan tadi, sekarang Irfan sedang duduk termenung di balkon kamarnya sambil mengisap sebatang rokok,.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, Mama pasti ada makseud terselubung mau bawa Dinda tinggal di sini." Batinn Irfan.

Di kamar sang Mama sedang berdebat dengan Suami nya,

"Paaaa.... Papa tadi kok jawab gitu depan Irfan, udah mama plototi tapi Papa masih aja gak ngerti," Kesal sang Istri

"Mama sih ngada-ngada, tiba-tiba mau ngajak Dinnda tinggal di sini, sok-sokan pakek drama kesepian segala lagi, Papa kan gak tau alur drama nya Mama," Jawab sang Suami

"Tapi Paa Mama mau menyatukan Dinda dan Irfan Paaa.... Mama kasihan sama Dinda pa, diakan Menantu kita Istrinya Irfan, Dinda juga gak mau loh paa jadi Istri pengganti gini, udah sebulan lebih Dinda dan Irfan menikah, tapi Irfan gak pernah peduli sama Dinda, tapi Dinda juga gak pernah nuntut apapun dari kita kan pa.... maka nya Mama rasa Dinda ini anak yang baik Pa" penjelasan Mama Irfan panjang lebar.....

"Terserah Mama aja deh" jawab Mario kemudian.

Nyonya Rose sangat bahagia walau cuma dapat jawaban terserah dari Suami dan putra nya... Tapi bagi Nyonya Rose itu juga sudah lebih dari cukup sebagai persetujuan untuknya bawa Dinda tinggal bersama di Mesion miliknya, walau Irfan tidak tinggal di sini tapi Rose masih punya seribu satu cara agar putranya sering-sering pulang ke rumah.

tbc.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!