NovelToon NovelToon

Pendekar Serigala Emas Sakti

Pulau Buangan.

Di bagian utara laut Tionggoan ada sebuah pulau yang cukup besar dan berbentuk dada ayam, pulau itu adalah pulau khusus untuk orang-orang tawanan dari berbagai macam kejahatan yang terjadi di tengah daratan besar atau Tionggoan, termasuk di antaranya adalah kaum persilatan kaum sesat dan juga para kaum penjahat lainnya.

Tetapi, keempat orang muda ini adalah orang -orang penting di dalam Kekaisaran Ming yang terdahulu, terutama He Shu Huan pemuda yang berusia empat belas tahun dan sangat tampan sekali adalah putra dari mantan Kaisar Ming yang telah dibuang sejak bayi oleh para kaum pemberontak Kekaisaran Ming tua agar tidak menjadi masalah besar di Kekaisaran Ming yang di pimpin oleh Mantan Perdana Menteri yang terdahulu, dan Perdana Menteri itu adalah Perdana menteri Ming Luo yang berkhianat terhadap Kaisar Ming terdahulu, yaitu ayah kandung dari He Shu Huan.

He Shu Huan sengaja di taruh di pulau buangan untuk keamanan Keturunan asli dari Kaisar Ming dan Permaisuri Ming yang terakhir dari Kaisar Ming yang menitipkan Ming Huan atau He Shu Huan kepada seorang kakek tua yang merupakan seorang ahli silat terbaik di dunia persilatan yang berjuluk Raja Dewa Langit Sakti.

He Shu Huan dirawat dan di besarkan serta di didik oleh kakek itu bersama para tawanan lainnya. Dan, He Shu Huan memiliki tiga orang sahabat yang juga hidup di pulau itu sejak bayi juga, mereka bertiga adalah Berandal Gila Gu Chuan, Kera manis Yu Man Ji dan Sastrawan Bodoh Bi Guan.

Mereka juga adalah murid-murid dari Kakek Sakti itu terapi tidak seperti He Shu Huan yang di latih secara langsung oleh para tawanan yang berada di pulau buangan ini, maka mereka tidak sehebat dan sewaktu He Shu Huan, tetapi mereka adalah orang-orang yang terpenting dan terpercaya bagi He Shu Huan.

Seperti hari ini, He Shu Huan sedang termenung memikirkan cara untuk keluar dari rumahnya yang Ia tinggal sejak bayi hingga sekarang ini, kini Ia merasa penasaran dengan dunia luar di lain tempat dari rumahnya itu, maka Ia tidak mau mengikuti pelajaran yang membuatnya bosan dari Nenek sinting yang menjadi salah satu dari gurunya.

" Shu Huan, kau berada di sini lagi " Kata Si Berandal Gila Gu Chuan yang datang ke He Shu Huan di taman tidur favorit pemuda itu.

" Iya , habisnya aku bosan belajar terus menerus tapi tidak ada praktik di luar, jadi percuma untuk ku kuasai " Kata He Shu Huan berbaring di atas pohon favoritnya.

" Aku tahu keinginanmu terbesar Shu Huan. " Kata Si Kera Manis Yu Man Ji melompat-lompat di dahan pohon sekitar He Shu Huan.

"Jika kau tahu keinginan terbesar ku, apakah kau bisa tunjukkan kepadaku cara aku bisa keluar dari rumah? "

" Aku tahu tapi aku tak bisa kasih tahu. " Kata Si Kera Manis Yu Man Ji duduk manis di salah satu dahan pohon.

" Huh, diamlah. "Kata He Shu Huan beri pisang agar pemuda mirip kera itu diam.

" Aku bantu kamu tapi aku juga mau keluar dari tempat ini. " Kata Sastrawan Bodoh Bi Guan pemuda yang hanya sibuk baca buku sastra dan budaya atau hal lainnya yang semuanya adalah membosankan bagi He Shu Huan.

" Kau tahu jalan keluar dari rumah, Bi Guan? " Tanya Gu Chuan.

" Iya, aku tahu, maka itu aku beritahu kalian di sini karena aku juga ingin tahu tentang dunia di luar rumah kita ini. " Jawab Bi Guan yang mulai berimajinasi tentang para gadis cantik di daratan tengah dalam otak pemuda itu.

He Shu Huan langsung tahu isi kepala sahabat sejatinya itu, maka tanpa buang waktu dan juga kesempatan lagi He Shu Huan melompat turun dari dahan pohonnya dan segera menyambar tangan sahabatnya.

"Iya, ayo kita cari jalan keluar dari rumah ini. " Kata He Shu Huan mengajak Bi Guan keluar dari tempat favoritnya di ikuti kedua orang sahabat lainnya.

Mereka menyelusuri hutan yang di tunjukkan oleh Sastrawan Bodoh Bi Guan dan di ujung hutan itu ada sebuah perahu yang di ikat pada dahan pohon di dekat tepi muara sungai yang mengalir ke lautan luas. He Shu Huan berkelebat cepat ke atas perahu dan melepaskan ikatan perahu pada dahan pohon.

" Ayo kalian naiklah ke perahu. "Kata He Shu Huan tergesa-gesa kepada para sahabatnya.

" Shu Huan, apakah kau tak takut di hukum oleh gurumu? " Tanya Gu Chuan ketakutan.

" Jangan takut, walaupun langit runtuh masih ada aku yang akan menahan runtuhnya langit untuk kalian bertiga. " Jawab He Shu Huan yang berani ambil risiko dalam rasa ingin tahu akan dunia luar.

Ketiga sahabatnya mengangguk dan lompat ke perahu yang sudah di dayung oleh He Shu Huan ke tengah muara untuk melintasi batas yang akan menuju ke arah lautan tak bertepi.

Tetapi, tiba-tiba mereka mendengar suara salah seorang dari teman mereka yang mereka kenal sebagai salah seorang dari penghuni di pulau itu, juga dan teman itu adalah seorang gadis cantik jelita yang berjuluk Setan Kecil Utara yang juga merupakan satu-satunya gadis terlihat dan juga ter ganas di pulau buangan.

" Aku ikut... " Kata gadis remaja usia tiga belas tahun melompat cepat ke perahu He Shu Huan.

" Li Lian untuk apa kau ingin ikut kami? " Tanya He Shu Huan yang tidak suka dengan adanya gadis bersama mereka untuk keluar dari rumah.

" Kalian berempat semuanya pria dan aku adalah perempuan sendiri. Kita bisa merantau keluar dari rumah ke daratan besar bersama-sama. " Kata Li Lian si gadis liar dan ganas itu.

" Adakah di antara kalian yang mengerti bahasa nya?? " Tanya He Shu Huan dengan pura-pura bingung.

" Iya, maksud dia.. Dia ingin pergi bersama kita. " Jawab Bi Guan yang paling bisa menerjemahkan bahasa Li Lian.

" Aku tak mau tahu pokoknya aku tidak mau ada gadis sinting ini ikut kita keluar dari rumah. " Kata He Shu Huan yang paling benci kepada makhluk hidup yang di sebut perempuan karena sangat memusingkan hidup bagi He Shu Huan.

" Shu Huan aku bisa memberikan bantuan untuk kamu dan kawan-kawan mu... Argghhh... !!! " Jerit Li Lian tak bisa meneruskan perkataannya lagi. Karena He Shu Huan telah melemparkan gadis itu keluar dari perahu ke rumah dan gadis itu tersangkut di pohon yang banyak akar yang telah melilit gadis itu sehingga tak bisa keluar dari pohon itu. He Shu Huan dan kawan-kawan nya bebas pergi dari rumah atau pulau itu

Setelah perahu menghilang dari pulau buangan, sejumlah besar penghuni pulau ini melihat kelakuan keempat pemuda remaja itu dengan aneka macam ekspresi termasuk guru besar dari pemuda liar itu yang berada di atas tebing tertinggi di pulau itu.

" Ah, keluar juga bocah itu dari sini. " Ucap sseorang nenek tua yang berdiri di dekat kakek yang menjadi gurunya He Shu Huan.

" Iya, sudah saatnya bocah kita berpetualang bebas di sana. " Kata Kakek itu menatap perahu muridnya keluar dari kawasan muara ganas di pulau mereka.

" Aku ingin dia berpesta pora di daratan besar dan lihat reaksi orang-orang kaum bersih yang sombong dan sok suci. " Kata pria paruh baya yang tersenyum untuk kenakalan muridnya itu.

" Aku juga ingin He Shu Huan melakukan tiga hal yang sangat penting bagi kita di pulau ini. " Kata nenek cantik jelita yang berjuluk Ratu Ular.

" Tiga hal apa yang ingin kau minta dari bocah itu lakukan untukmu? " Tanya Paman Jisu yang berjuluk Raja Dewa Pemetik Bunga.

" Tiga hal itu adalah pertama bunuh Kaisar Ming, Kedua taklukkan dunia dan ketiga menikah dengan seorang gadis terhebat di dunia ini. " Jawab Nenek Phang Yan.

" Sepertinya sangat sulit untuk yang ketiga untuk He Shu Huan lakukan , karena dia tak punya hati terhadap wanita. " Kata Kakek Raja Dewa Langit Sakti.

" Ya, karena saat ini dia masih bocah, lihat saja nanti saat dia dewasa, dia pasti akan ada rasa cinta di hatinya terhadap wanita. " Kata Nenek Phang Yan dengan yakin.

" He Shu Huan bukan Bi Guan yang suka sekali dengan gadis cantik jelita di manapun bocah mesum itu berada. " Tukas Paman Ji Su lebih tahu perangai He Shu Huan daripada siapapun di dunia ini.

"Aku ingin He Shu Huan memiliki tujuh orang istri untuk memperoleh kekuasaan di dunia ini. "Kata pria paruh baya lain yang bernama Tang Chi si pemetik bunga.

" Ihh, dia bukan kau pria jahanam. " Kata Nenek Phang Yan yang memukul Paman itu dengan tongkatnya.

" Diam kalian! He Shu Huan tidak akan pernah bisa mencintai seorang gadis manapun di dunia ini, dia hanya tahu balas dendam kepada semua orang di dunia sana. " Kata Kakek itu yang lebih suka He Shu Huan fokus terhadap misi masa depannya daripada wanita.

Ketika para orang tua itu sedang sibuk berdebat tentang He Shu Huan dan masa depan pemuda remaja itu di atas tebing. Mereka mendengar suara Li Lan yang bersuara kasar sekali terhadap para orang tua itu dari hutan muara sungai ujung timur.

"Kalian bertiga ribut sendiri saja! Lepaskan aku dari pohon ini...! " Teriak Li Lan yang merasa sedih di tinggal keluar dari pulau oleh He Shu Huan yang membuat gadis remaja ini tahu dan kenal artinya cinta melalui sikap He Shu Huan yang kadang-kadang baik kepadanya.

" Diam kau bocah perempuan liar...!" Hardik semua orang di sana yang menatap ganas ke arah Li Lan.

Li Lan langsung terdiam saat itu juga karena takut di bantai oleh semua orang ganas yang berada di pulau buangan dan menatap kejauhan, yaitu ke satu titik hitam yang merupakan bayangan perahu He Shu Huan yang menghilang di perairan muara.

Bersambung!

Petualangan Pertama.

Perahu yang di tumpangi oleh He Shu Huan dan kawan-kawan nya sudah berada di tengah lautan luas, dalam perahu mereka melihat banyak sekali bermacam-macam pulau yang berada di sepanjang lautan tak bertepi yang sangat luar biasa menakjubkan terutama sebuah pulau yang berada di depan mata mereka.

" Pulau apa yang berada di sana? " Tanya Bi Guan memandang gugusan pulau kecil yang berada di depan sepasang matanya m

"Kita lihat saja agar kita bisa tahu pulau apa itu. " Jawab He Shu Huan sudah cepat mendayung perahu di sekitar pulau yang mereka datangi ini.

Brrrrrr!

He Shu Huan berdiri di atas batu karang dan juga melihat ada beberapa orang sedang bertarung melawan para penghuni pulau kecil ini.

" Kurang ajar siapa kalian yang sudah berani datang ke pulau kami?! " Hardik salah seorang dari penghuni pulau kecil itu.

" Kami adalah orang-orang dari luar pulau kalian yang tidak sengaja terdampar di pulau kalian. " Jawab salah seorang dari kelompok yang datang ke pulau ini.

" Bohong! Kakek, mereka adalah orang pulau api suci yang ingin merampas pulau kita. " Kata seorang gadis remaja berusia tiga belas tahun yang cantik jelita sekali yang datang membawa pasukannya juga ke tepi pantai itu.

"Lu Lu...! " Panggil seorang pemuda remaja yang tampan sekali telah berkelebat cepat ke tepi pantai ini.

" Yu Ho koko jika kamu menyukaiku, maka kau harus bunuh mereka semua yang telah berani menghina aku saat aku sedang mencari ikan di tengah laut. " Kata Lu Lu nama gadis cantik jelita itu.

"Baik, aku penuhi permintaan mu Lu Lu. " Jawab Yo Hu nama pemuda remaja ini.

Yo Hu maju menghadapi lima belas orang yang ternyata adalah orang-orang yang berasal dari

pulau api suci yang sangat terkenal di daerah kepulauan utara ini. Dan, He Shu Huan jadi ingat bahwa ia pernah terlibat perseteruan dengan seorang gadis kecil dari pulau api suci yang akhirnya menjadi seorang sahabat kecilnya. He Shu Huan pun tersenyum senang sekali melihat pertempuran di depan sepasang matanya.

" Hei kalian para penghuni pulau api suci..! Kalian jangan pernah sombong dan suka gunakan kekuasaan kalian untuk menganggu pulau api merah kami...!! " Hardik Yo Hu dengan garang sekali sikapnya.

"Wah , kalian yang sombong berani menantang kami...!! " Hardik seorang gadis yang memainkan seruling putih menyerang Yo Hu dengan cepat dan hebat.

Wutttzzz!

Plakk!

Dess!

Yo Hu terkejut sekali karena pukulan maut dari gadik remaja cantik jelita ini hebat juga sehingga telapak tangannya memerah dan perih.

" Huh hanya seperti itukah kemampuan kalian?? " Ejek gadis remaja itu.

"Perempuan liar ayo hadapilah aku...!! " Hardik Yo Hu kesal di ejek oleh gadis remaja itu.

Yo Hu menerjang hebat mengerahkan ilmu pukulan hebatnya untuk menghadapi pukulan maut dari gadis pulau api suci yang sangat hebat dan lihai, tetapi Yo Hu tidak menyerah untuk bisa mengalahkan gadis kecil liar dan ganas serta keji itu.

Tetapi gadis itu menggunakan ilmu pukulan maut yang dapat membuat Yo Hu tak bisa bangun lagi karena sudah terluka pada dadanya sehingga gadis itu tertawa terbahak berhasil mengalahkan Yo Hu pemuda hebat dari pulau api merah yang dulu pernah menyusup ke dalam perahunya.

" Yo Hu kau payah sekali. " Kata Lu Lu malu sekali dengan kebodohan Yo Hu.

" Kau gadis api merah kecil ' Kan? " Tanya gadis api suci kagum dengan kecantikan Lu Lu.

"Ya, Aku Lu Lu gadis api merah kecil, majulah. " Jawab Lu Lu mulai memainkan ilmu silat pulau api merah.

Lu Lu menggunakan kaki dan tangannya memukul dan menendang secara cepat dan hebat kepada gadis api suci yang melakukan hal sama sehingga seru juga melihat kedua orang gadis cantik jelita saling bertarung dengan sengit satu sama lainnya dan membuat Bi Guan tertarik untuk berkenalan dengan kedua orang gadis itu.

Brrrr!!

Bi Guan melompat dan memisahkan kedua orang gadis itu sehingga kedua orang gadis itu terkejut sekali dengan kelihaian Ilmu silat Bi Guan.

" Siapa Kau?? " Tanya kedua orang gadis itu yang terjatuh di tanah yang berseberangan.

" Aku Sastrawan Bodoh Bi Guan dari pulau buangan. " Jawab Bi Guan tersenyum.

" Ah , kau sahabatnya He Shu Huan Si serigala emas sakti. " Kata kedua orang gadis cantik jelita itu secara bersamaan.

"Iya benar sekali, Nona siapa namamu? " Tanya Bi Guan menatap genit kepada gadis itu.

" Dia Ping Ping namanya. " Jawab He Shu Huan terkekeh di atas batu karang.

"Shu Huan..! " Panggil gadis itu yang terpesona dengan ketampanan He Shu Huan yang sama sekali tidak mengacuhkan gadis manapun di sekitar pulaunya.

" Kau si bocah nakal itu? " Tanya Ketua Pulau api merah ternyata kagum juga dengan He Shu Huan.

" Iya, betul. " Jawab He Shu Huan duduk di batu karang dengan asyik sekali.

"Kau mau sedang apa ke pulau kami? " Tanya Lu Lu berdebar kencang melihat He Shu Huan yang sangat tampan sekali itu dan terkenal di sekitar kepulauan utara ini.

"Aku tidak sengaja datang ke pulau ini dan tujuan ku adalah ke pulau besar yang harus ku ketahui ada apa di sana. " Jawab He Shu Huan.

"Maksudmu daratan tengah?!" Kata Ping Ping yang sudah berada di dekat He Shu Huan.

"Iya..! " Jawab He Shu Huan pindah ke batu karang lainnya.

"Aku tahu arah ke pulau besar. " Kata Lu Lu yang melompat ke batu karang untuk dekati He Shu Huan yang lompat ke pantai.

"Aku minta peta kepada Kakek. " Kata He Shu Huan tanpa malu.

"Baiklah aku berikan peta kepadamu. " Kata Kakek Ketua pulau api merah.

Sesudah He Shu Huan memiliki peta untuk melakukan perjalanan seru ke daratan besar dari kakek Ketua pulau api merah. He Shu Huan tak banyak bicara lagi untuk segera melakukan petualangan bersama-sama dengan ketiga orang sahabatnya itu. Dan,kedua orang gadis itu menjerit-jerit kesal karena di tinggal pergi oleh He Shu Huan.

" Arghhhhhhhh He Shu Huan......!! " Jerit Ping Ping yang membuat pulau bergetar.

" Bocah nakal kau tak hiraukan aku...!! " Jerit Lu Lu yang membuat air laut beterbangan.

Perahu He Shu Huan sudah berlayar kembali ke tengah lautan dan Bi Guan di dalam perahu cemberut karena kedua orang gadis hebat di kepulauan utara yang berada di dekat pulau abadi tempat tinggal mereka ternyata lebih dulu terpesona dengan He Shu Huan daripada Bi Guan yang lebih sopan daripada He Shu Huan.

" Shu Huan, nanti di daratan tengah kau jangan tebar pesona kepada gadis-gadis cantik jelita di sana ya ketika kita sudah tiba di sana. " Kata Bi Guan ingin membuat kesepakatan bersama dengan He Shu Huan tentang persaingan cinta para gadis cantik.

"Iya, Aku setuju denganmu. " Jawab He Shu Huan sambil memancing ikan di laut di pinggir perahu.

" Benar ya? " Tuntut Bi Guan mengambil alat pancing dari He Shu Huan yang sudah pindah ketempat lain di atas perahu itu.

" Iya, kau tenang saja aku tidak akan pernah tertarik pada gadis cantik karena aku harus fokus terhadap masa depan ku. " Kata He Shu Huan memikirkan dunia di daratan besar.

"Kita harus temukan pulau besar yang berada di dekat utara. " Kata Yu Man Ji.

" Iya tentu saja kita harus bisa menemukan daratan besar. " Sambung Gu Chuan.

He Shu Huan memandang langit luas dengan tatapan matanya yang tajam dan ingin sekali mengetahui tentang dunia luar yang berada jauh di sana dan sebuah rasa di dalam hati He Shu Huan adalah kesenangan yang sangat besar dan luas hingga ia tidak pernah berhenti untuk tersenyum seindah langit biru dan lautan yang tenang.

Bersambung!

Mengarungi Samudra Luas.

Cuaca di pagi hari ini sangat indah seindah senyuman yang terhias lembut pada wajah He Shu Huan yang berbaring di atas perahu yang di dayung sangat santai bagai bermain-main di atas ombak yang tenang, semua itu di lakukan oleh salah seorang dari ketiga orang sahabatnya yaitu Yu Man Ji.

Si Sastrawan Bodoh Bi Guan sedang sibuk dengan buku bacaan favoritnya yang sangat hebat sekali dengan imajinasi pemuda remaja nakal serta berotak agak mesum itu, sebaliknya Si Berandal Gila Gu Chuan sedang asyik bermain air laut dengan lidahnya sendiri di masukkan ke dalam air laut.

"Sungguh mengasyikkan sekali melihat banyak satwa laut di dasar laut. " Seru Gu Chuan tidak merasa takut berhadapan dengan hewan laut ganas seperti ikan hiu dan sebagainya.

Ikan-ikan hiu tidak suka dengan kehadiran wajah Si Berandal Gila Gu Chuan itu, mereka lebih memilih untuk berenang ke tempat lainnya daripada di ganggu oleh pemuda sinting ini. "Hei jangan pergi kalian... Hahaha. " Sorak sorai dari Gu Chuan.

He Shu Huan memandang langit dengan tatapan matanya yang tajam dan selidik karena ia sedang berimajinasi tentang hal -hal yang ada di daratan besar. " Aku ingin tahu tentang uang untuk membeli sesuatu yang ada di daratan besar. " Gumam He Shu Huan berkhayal memiliki banyak uang.

" Ada uang kita bisa membeli makanan enak, rumah bagus, kereta kuda, pakaian mewah dan wanita cantik. " Sahut Si Sastrawan Bodoh Bi Guan dengan mata bersinar berkhayal wanita cantik terus di otaknya.

" Kau sungguh menyebalkan Bi Guan. Kamu merusak imajinasi aku yang ingin sekali menjadi seorang besar dan berpengaruh serta sukses di daratan besar. " Kata He Shu Huan memukul Bi Guan dengan buku terdekat darinya.

Puk!!

" Aduhhhh He Shu Huan! Ah, ya maafkan aku. " Kata Si sastrawan Bodoh Bi Guan pindah tempat untuk berkhayal dengan aman dari serangan He Shu Huan maupun kedua orang sahabatnya yang lain.

Bi Guan memilih duduk di dalam perahu sambil membaca buku kembali seraya bernyanyi riang gembira di ikuti oleh Si Kera Manis Yu Man Ji yang senang bernyanyi sambil mendayung perahu.

'Dayung sampan adalah sangat menyenangkan hati yang membuat hati gembira adalah sang pemberani.' Suara Si Kera Manis Yu Man Ji sangat bagus sekali, dulu di pulau abadi Yu Man Ji adalah seorang biduan terkenal di pulau mereka dan kini dia ada sebuah impian yang ingin Si kera manis Yu Man Ji inginkan, yaitu ingin memiliki sebuah rumah hiburan untuk ia bisa bersenang-senang bersama dengan para sahabatnya.

"Kau sungguh mulia, Yu Man Ji. " Puji He Shu Huan mengacak rambut Yu Man Ji.

"Terimakasih Shu Huan kau memang sahabat ku yang baik. " Kata Yu Man Ji manis sekali suaranya.

He Shu Huan merangkul Yu Man Ji sambil ia memandangi lautan dengan perasaan yang ingin sekali tiba di daratan besar, tapi tiba-tiba He Shu Huan melihat sebuah titik di kejauhan dari arah pandangan matanya yang sangat terang dan tajam sekali.

" Hei, lihat...Lihat di sana, apakah itu pulau besar? " Seru He Shu Huan suaranya ceria.

"Coba aku lihat peta lagi. " Kata Yu Man Ji yang menyerahkan dayung kepada He Shu Huan yang mendayung perahu semakin cepat sekali.

"Wahhhhhh, He Shu Huan! Apakah kamu ingin membuat kita jatuh ke laut?!!! "

Suara teriakan ketiga orang sahabatnya yang sudah panik sekali dengan cara He Shu Huan mendayung perahu mereka di tengah lautan luas.

" Hehe, maaf. Aku terlalu bersemangat untuk sampai ke pulau besar. " Jawab He Shu Huan dengan wajah nakalnya.

Tapi, titik yang sudah ada terlihat dengan jelas adalah sebuah pulau yang berbeda dengan pulau yang berada di peta mereka. He Shu Huan segera berpikir cepat untuk memutar perahu ke arah yang ingin mereka tuju, namun ada sesuatu yang membuat perahu meluncur sendiri ke pulau itu.

He Shu Huan memukul laut untuk perahu tidak meluncur ke pulau yang tidak mau di kunjungi oleh He Shu Huan dan kawan-kawan nya.

Bress!

Blaaar!

Pulau yang memaksa perahu He Shu Huan datang ke pulau itu kini meledak oleh He Shu Huan sehingga muncullah seorang pria asing yang berada di tepi pantai yang tidak jauh dari perahu He Shu Huan dan kawan-kawan nya.

Lalu pria itu menatap He Shu Huan dengan sinar matanya yang tajam dan selidik serta ganas. Maka, He Shu Huan membalas tatapan mata pria itu dengan tatapan mata tajam yang tidak kalah tajam dan ganas.

" Kau pikir aku akan takut kepada mu, pria jelek dan bau. " Kata He Shu Huan yang melihat ketiga orang sahabatnya sudah bersiap juga untuk bertarung melawan pria ganas di pulau aneh itu.

Tapi, He Shu Huan meminta mereka untuk tidak ikut campur dengan masalah ini karena He Shu Huan juga masih bisa mengalahkan atau juga membunuh pria ganas itu.

" Kau siapakah yang sudah berani mengganggu pelayaran ku?! " Hardik He Shu Huan ganas sekali sehingga pria itu terkejut sekali dengan keberanian pemuda yang masih remaja cilik itu.

"Aku penghuni pulau kaki gajah dan namaku Shi Tu Ma. " Jawab pria ganas itu.

" Oh, Shi Tua Mau Mati rupanya. " Ucap He Shu Huan menggerakkan telapak tangannya yang di sertai lompatan dashyat untuk membunuh pria itu dengan sadis sekali.

Wuttt!

Plakk!

Pria itu berusaha untuk menangkis serangan maut dari He Shu Huan tetap saja tidak bisa menahan serangan maut yang sangat hebat itu, apalagi He Shu Huan adalah seorang yang sangat kejam bila ada orang yang berani sekali mengganggu dia dan kawan-kawan nya.

He Shu Huan memukul kepala pria ganas itu dengan satu kali pukul saja hingga kepala pria itu pecah oleh pukulan maut He Shu Huan.

Prakkk!

He Shu Huan sudah mendorong perahu kembali ke tengah lautan dengan cepat dan wajahnya kembali ceria. Apalagi, jika sudah di sambut hangat oleh sahabat-sahabatnya di atas perahu nya.

"Shu Huan, ayo kita nyanyi lagi. " Kata Si Kera manis Yu Man Ji yang sudah bernyanyi di pinggir perahu seraya mendayung perahu yang semakin lama semakin jauh dari semua pulau di mana pun yang bisa terlihat oleh mereka berempat.

" Aku sudah ambil makanan orang itu di rumah nya. "

Si Berandal Gila Gu Chuan menuang banyak sekali buah-buahan di lantai perahu untuk mereka bisa makan selama beberapa hari di atas perahu mereka.

"Cepat sekali kau jika urusan ransum. " Kata He Shu Huan mengambil buah apel di lantai perahu, lalu ia cuci bersih dengan air minum yang telah di ambil juga dari rumah Shi Tua Ma di pulau kaki gajah oleh Si Berandal Gila Gu Chuan tadi.

" Tapi sayang tak ada buah pisang untuk Man Ji. " Kata Gu Chuan merasa kasihan kepada Yu Man Ji.

"Hmm tak apa, Gu Chuan. Aku bisa makan buah anggur merah ini sebagai pengganti buah pisang ku yang tak ada. " Jawab Si kera manis Yu Man Ji menikmati buah anggur merah dengan rasa terimakasih atas perhatian dan kebaikan Gu Chuan kepadanya.

" Iya, nanti kita cari tempat lain yang ada buah pisang dan aneka makanan yang lainnya untuk kita makan sesuai selera kita masing-masing. " Kata Bi Guan.Si Sastrawan Bodoh Bi Guan mengambil buah apel juga dan memakannya samb membaca bukunya lagi di dalam perahu mereka. Sedangkan He Shu Huan dan Gu Chuan duduk di dua sisi berbeda di perahu mereka seraya menunggu dengan sabar untuk mereka kita bisa tiba di pulau yang tepat.

Bersambung!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!