Di sebuah desa hiduplah seorang gadis yg bernama Zahrani Assyifa yg baru saja berusia 20 tahun. Zahra gadis alumni di sebuah pesantren. Zahra gadis yg cantik ,Sholehah dan lembut, dia gadis pertama dari dua bersaudara. Nama Ayah Zahra adalah Amir dan Ibu nya yg bernama Sholehah. Di suatu hari Zahra dan ibunya mau pergi ke pasar untuk berbelanja.
" Zahra, ayo kita berangkat ke pasar biar dapet sayur yg masih segar." ajak Ibu Zahra yang saat ini berada di depan rumahnya dengan menunggu Zahra yang masih berada di dalam rumah.
" Baik Bu!'' Zahra menjawab sambil berjalan membawa tas belanjanya.
Zahra pun keluar rumah dan menghampiri ibunya mereka berdua pun langsung berangkat ke pasar menggunakan sepeda motor. Selama di perjalanan ibu Zahra dan Zahra menikmati segarnya udara di pagi hari dan sambil mengobrol. Sesampai di perjalanan Ibu Zahra yg bernama Sholehah bertemu teman lama nya yg bernama Handayani.
Handayani teman lama yg sudah lama tidak bertemu dan Handayani memiliki suami yg bernama Surya Pratama ia adalah orang yg kaya raya dan mempunyai perusahaan yg terkenal di kota nya. Handayani dan Surya Pratama memiliki anak laki - laki yg bernama Rehan Jordan Pratama yang biasa di panggil Rehan.
" Sholehah, apa kabar?" ucap Handayani sambil mengulurkan tangannya.
" Alhamdulillah kabar saya baik Han. Oh ya ngomong ngomong kenapa datang ke sini, apakah ada sesuatu yang penting??" ucap Sholehah sambil berjabat tangan dan tersenyum kepada Handayani saat ini berada di depannya.
Bahkan Sholehah juga bertanya tentang kedatangan Handayani di desa ini apalagi semenjak kematian keluarga Surya Pratama dan mereka pindah ke kota. Mereka tidak pernah lagi datang ke desa ini dan sudah lama juga mereka berdua tidak saling bertemu juga saling sapa.
Sebenarnya mereka dulu adalah tetanggaan dan karena keduanya memiliki hubungan yang baik jadi antara Surya dan juga Amir sudah seperti seorang saudara. Dan kini setelah sekian lama akhirnya mereka pun kembali bertemu dan bertutur sapa tanpa di sengaja.
''Sebenarnya tidak ada hal penting kok hanya saja aku rindu dengan keadaan di desa dan aku tidak menyangka bahwa aku akan bertemu dengan kamu di sini, Leha,'' kata Handayani dengan tersenyum kearah Leha.
Tapi tiba tiba tatapan Handayani tertuju kepada seorang gadis cantik yang kini berada di samping Sholehah dan gadis itu pun terlihat sangat ramah karena sejak tadi Handayani selalu melirik ke arah Handayani dan tersenyum padanya.
''Oh ya siapa gadis di samping kamu itu, Leha. Dia terlihat sangat cantik dan juga ramah.'' ucap Handayani saat ini melihat kearah Zahra yang berada di samping Ibu Zahra sambil tersenyum padanya.
Dan dengan cepat Sholehah pun langsung memperkenalkan Zahra yang saat itu di tanyakan oleh Handayani.
''Ah, iya aku sampai lupa untuk memperkenalkan anakku sama kamu, Han. Perkenalkan ini anak pertama ku yang bernama Zahra, " ucap Ibu Zahra sambil menyuruh Zahra untuk bersalaman dengan Handayani.
''perkenalkan Tante saya Zahra," ucapa Zahra sambil mencium tangan Handayani.
"oh iya Zahra. Tante adalah teman lama Ibu kamu." jawab Handayani sambil tersenyum ke arah Zahra
Dan mereka pun akhirnya saling berbincang tentang kesibukan masing-masing dan sesekali Handayani bertanya tentang Zahra dan kesibukan Zahra sehari - hari dan sejak saat itu Handayani yang mengetahui bahwa Zahra adalah lulusan santri dan itu membuat Handayani tertarik untuk menjadikan calon istri untuk anaknya.
Sampailah Handayani di rumah nya dan pada saat Handayani makan siang bersama suami nya yang bernama Surya. Handayani bercerita ke pada suaminya tentang bertemu nya tadi bersama Sholehah teman lama nya itu.
" Pah, tadi Mamah tidak sengaja bertemu Sholehah di jalan". ucap Handayani sambil menikmati makanan yang ada di depan nya
" oh,terus gimana kabar Sholehah Mah?" tanya Surya sambil menatap Handayani yang sedang duduk di samping nya.
" Baik pah,ternyata anak Sholehah cantik dan ramah pah,tadi kebetulan pas saya bertemu Sholehah pas lagi bareng ma putrinya itu." jawab kembali Handayani sambil tersenyum kagum ke pada Surya suami nya.
Dan mereka pun melanjutkan makan siang nya sambil bercerita tentang Sholehah dan putrinya yang bernama Zahra. Pada saat itu juga Handayani istri Surya itu membicarakan tentang bahwa dirinya ingin menjadikan Zahra sebagai menantu nya. Supaya pertemanan baik mereka tetap terjalin dengan baik.
Sedangkan Zahra dan Ibu nya sesampai di rumah nya langsung memasak apa yang sudah mereka belanjakan tadi di pasar. Zahra pun membantu Ibunya memasak agar cepat selesai dan akan segera membawakan makanan ke Ayahnya yang pada saat itu Ayah nya sedang bekerja membersihkan dan menanam tanaman dan sayuran di kebun milik ia sendiri.
"Zahra ayo kita siap-siap pergi ke kebun nak!" ajak Ibu Zahra sambil menata rantang makanan nya
" Baik Bu, " jawab Zahra yang pada saat itu sedang mencuci tangan.
Dan akhirnya mereka pun berangkat ke kebun dengan membawa makanan. Sedangkan adik Zahra yang bernama Laila pada saat itu sedang sekolah di SD kelas 5.
Sesampai di kebun Zahra dan Ibu nya melihat Ayah nya yang sedang mencangkul dan akhirnya Ibu Zahra menyuruh suami nya yang bernama Amir untuk istirahat dan makan bersama. Mereka pun akhirnya makan bersama sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan sambil makan Ibu Zahra juga bercerita ke pada suami nya tentang bertemu nya dengan teman lama nya yaitu Handayani.
Selesai makan Ibu Zahra membantu membersihkan kebun bersama Ayah Zahra sedangkan Zahra pulang untuk membersihkan rumah dan akan menjemput adik nya yang waktu itu masih sekolah. Begitulah keseharian Zahra dan juga keluarga nya.
Dan beberapa hari kemudian pada sore hari Zahra dan keluarga nya lagi asyik menonton tv sambil berbincang-bincang sambil bercanda. Sungguh bahagianya keluarga sederhana itu dan tidak lama kemudian saat mereka asyik bercanda terdengar ada suara mobil di depan rumahnya .
"kayak ada suara mobil di luar yah?" tanya Ibu Zahra sambil melihat ke arah luar rumah
" Iya Bu,kira-kira mobil siapa ya? ayo kita liat keluar Bu" ajak Ayah Zahra sambil berjalan menuju pintu rumah nya
Sesampai di depan pintu terlihat ada seorang pria dan wanita turun dari mobil nya dan ternyata mereka adalah Handayani dan Surya teman lama nya itu. Sontak ke duanya terkejut melihat nya.
"Assalamu'alaikum," ucap Handayani sambil tersenyum ke pada Sholehah dan Amir yang sedang berada di depan pintunya.
"Wa'alaikumsalam," jawab Sholehah dan Amir sambil tersenyum ke pada Handayani dan Surya yang sedang berada di depan nya dan mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam rumah nya dan mempersilahkan untuk duduk.
Dan akhirnya mereka ngobrol bersama, sedangkan Ibu Zahra menyuruh ke pada Zahra untuk membuatkan teh untuk tamu nya dan tidak lama kemudian Zahra pun datang dengan membawa teh hangat dan makanan ringan untuk Ibu Handayani dan Bapak Surya.
Setelah Zahra selesai memberikan teh hangat nya dan makanan ringan nya si Ibu Zahra mempersilahkan untuk menikmati hidangan yang di bawakan oleh Zahra. Pada saat itu juga keluarga Ibu Handayani dan Bapak Surya membicarakan hal penting tentang perjodohan antara Zahra dengan putra tunggal nya yang bernama rehan dan pada saat itu si Rehan kebetulan masih ada di kota.
"Leha anak mu cantik dan sopan lagi, gimana kalau anak mu Zahra kita jodohkan dengan anakku Rehan?" tanya Handayani sambil tersenyum ke pada Sholehah dan Amir
"Yang bener kamu Han, mana mau anak mu dengan anak ku yang hanya seorang gadis desa yang hidup pas-pas an seperti ini?"sontak Sholehah dengan wajah kaget dan sambil menoleh ke arah suami nya Amir.
"Saya dan istri saya Handayani tidak pernah Mandang harta,karena bagi kita semua itu sama yang penting pertemanan kita akan tambah erat." jawab Bapak Surya sambil memegang bahu Amir dan sambil tersenyum
Ibu Zahra dan Ayah nya pun hanya bisa mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum ke pada Handayani dan Surya yang ada di depannya. Dan Handayani pun membicarakan tentang untuk memperkenalkan anak nya dengan Zahra kapan waktu yang tepat untuk mereka berdua bertemu, karena si Rehan masih sibuk mengurus perusahaan nya yang ada di kota.
Dan tak lama kemudian Ibu Handayani dan Bapak Surya pamit pulang dari rumah Zahra. Setelah kedua nya pulang Ibu Zahra dan suaminya langsung bicara dengan Zahra yang pada saat itu Zahra sedang duduk di dalam kamar nya.
tokkk....tokkk....
suara pintu kamar Zahra yang sedang di ketok oleh Ibu nya dan pada saat itu Ibu nya berdiri di depan pintu kamar Zahra
"Masuk Bu!" jawab Zahra sambil melihat ke arah Ibu nya
Dan Ibu nya pun langsung masuk dan berjalan menuju ke Zahra dan duduk di kasur berdampingan dengan Zahra. Ibu nya Zahra serasa bingung mau bicara tentang perjodohan dengan teman nya itu ke pada Zahra.
"Bu,ada apa?" tanya Zahra menatap wajah Ibu sambil memegang tangan Ibu nya.
"Ada yang ingin Ibu bicarakan nak". jawab Ibu Zahra dengan wajah senyum ke pada Zahra
Dan Ibu Zahra akhirnya bercerita ke pada Zahra bahwa ia akan di jodohkan dengan anak teman Ibu nya itu yang kini menjadi bos pengusaha di sebuah perusahaan yang terkenal di kota nya. Setelah Zahra mendengar cerita dari Ibu nya. Zahra pun kaget dan terlihat sedih karena dirinya belum siap untuk menikah dengan orang yang tidak ia kenal dan belum siap untuk berpisah dengan keluarga nya.
Setelah berbicara dengan Zahra akhirnya Ibu nya meninggalkan Zahra sendiri di dalam kamar nya agar Zahra bisa memikirkan tentang perjodohan itu. Zahra sendiri benar-benar belum siap tapi apa daya Ibu nya sudah berpesan agar jangan bikin Ibu dan Ayah nya nya malu karena Zahra tidak mau di jodohkan sama anak teman baik nya itu. karena keluarga Handayani sudah baik sekali ke pada Sholehah dan Amir dulu.
Zahra pun sempat berfikir seharusnya
laki-laki itu yang menolak akan perjodohan ini karena dia kan kaya pasti banyak cewek di luar sana yang mau jadi istri dia tapi kenapa harus saya yang Tante Handayani pilih menjadi istri nya. Zahra pun sedih sambil merenung sampai akhirnya Zahra tertidur.
Sesampai di rumah Handayani dan Surya langsung istirahat sedangkan Handayani menelvon anak nya yang bernama Rehan yang sedang berada di kota.
Tlilittttt....tlilittttt.....
Hp Rehan berbunyi pada saat itu Rehan sedang duduk santai di ruang kerja nya. Dan Rehan pun mengangkat telvon dari Mama nya.
" Hallo Ma,iya ada apa?" ucap Rehan sambil mengangkat hp nya
" Rehan Anak Mama gimana kabarnya nak?" tanya Mama Rehan sambil tersenyum
" Alhamdulliah baik Ma,gimana Mama di sana,kapan Mama kembali ke kota Ma?" tanya balik Rehan.
" Nanti Mama dan Papa balik ke kota setelah Rehan mempunyai pasangan," jawab Mama Rehan dengan suara tertawa kecil.
" Selalu Mama bicara seperti itu, Rehan masih ingin fokus dengan kerjaan Rehan Ma." jawab Rehan dengan nada kesal.
" Rehan sampai kapan kamu seperti itu,setelah kamu menikah nanti kamu tetep bisa kerja kan,Mama dan Papa semakin lama udah semakin tua nak,apalagi kamu anak satu-satu nya Mama." jawab Mama Rehan dengan nada sedih
" Tapi Ma," jawab Rehan
" Jangan tapi tapi terus Rehan kalau Rehan kali ini permintaan Mama gak Rehan turuti lebih baik kamu tidak usah lagi panggil aku Mama dan Papa nya. Dan kamu akan Mama keluarkan dari perusahaan itu." bentak Mama Rehan
Rehan pun tidak bisa menjawab apa-apa
Setelah Rehan mendengar ucapan Mama nya dia menjadi agak kesal karena dari dulu Mama nya menginginkan Rehan agar segera menikah. Sudah banyak Rehan menolak tawaran Mama nya tapi beda dengan kali ini Rehan dengan nada terpaksa dia nurut mau mengikuti kemauan Mama dan Papa nya.
Dan Mama nya menyuruh Rehan jika sudah kerjaan nya gak terlalu sibuk atau sudah bisa ia tinggalkan untuk pergi ke desa di mana tempat Mama dan Papa nya tinggal sekarang. Supaya Rehan nanti bisa bertemu dengan Zahra anak teman nya itu.
Dan pada akhirnya Rehan pun menyempatkan untuk pergi ke desa nya. Setelah Rehan sudah tiba di desa, Mama dan Papa nya sangat senang dan langsung mengabari keluarga Zahra untuk merencanakan pertemuan antara Rehan dan Zahra.
Baru sampai di rumahnya, Mama nya menyuruh Rehan untuk istirahat agar tidak kecapean karena sudah menempuh perjalanan jauh. karena keesokan harinya akan ada acara pertemuan antara keluarga Rehan dan keluarga Zahra.
keluarga Zahra pun juga ikut senang dan Ibu Zahra juga bersiap-siap dan sibuk milih baju yang akan di gunakan saat bertemu dengan keluarga Handayani besok. sedangkan Zahra raut wajah nya agak sedih dengan keputusan Ibu dan Ayah nya.
" Zahra,ini semua demi kebaikan Zahra nak!" ucap Ibu Zahra sambil memegang pundak Zahra yang pada saat itu duduk di kamar nya
" Tapi Bu, Zahra belum siap berjauhan dengan keluarga Zahra di sini". jawab Zahra dengan nada sedih
" Masalah itu gampang nak,nanti Ibu dan Ayah bakalan ke kota jenguk Zahra di sana,kamu harus tau Ibu dan Ayah hidup sederhana dan tidak bisa membahagiakan Zahra,maka dari itu Zahra harus mau menikah dengan anak teman Ibu,dia orang nya baik Zahra,"jawab Ibu Zahra sambil mengusap bahu Zahra.
Mendengar nasehat sang Ibu, Zahra tidak tega jika menolak permintaan orang tua nya dengan terpaksa akhirnya Zahra mau bertemu dan menikah dengan lelaki pilihan Ibu nya.
Dan saat itu juga Zahra akhirnya tidur biar besok bisa bangun lebih pagi karena harus siap-siap terlebih dahulu sebelum pergi bertemu dengan keluarga Ibu Handayani dan Bapak Surya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!