NovelToon NovelToon

HASRAT DUDA IMPOTEN

Impotent

"Honey.... Kita cerai saja..!" teriak histeris seorang wanita cantik dan bahenol kepada sang suami. Walau sedang kesal, marah. Ia tetap memanggil sang suami dengan sebutan Honey.

Sepasang suami istri sedang bertengkar hebat di dalam sebuah kamar. Pertengkaran itu terjadi lagi untuk keseribu kalinya, didalam kurung waktu empat tahun pernikahan mereka.

Sang suami memilih untuk beranjak dari kamar, untuk menghindari pertengkaran itu. Tapi, langkahnya harus terhenti, karena ucapan sang istri yang terdengar mengerikan dan sakit menghujam ke relung hati. Ia kembali direndahkan istrinya.

Siapa yang tak sakit hati. Ini keseratus kalinya istrinya itu kembali meminta cerai.

"Empat tahun kita menikah. Otong otong mu itu, belum bisa menembus ini gua..!" Sang istri menunjuk ke arah bagian bawah pusat sang suami, kemudian memegang bagian bawahnya sendiri dengan ekspresi wajah kesal. Wajah cantik nan putih mulus itu memerah sudah. Air mata mengucur deras. Hasratnya tak pernah bisa dipenuhi sang suami.

"Tahu aku otong otongmu itu gak bisa hidup. Mending kita dulu gak usah menikah. Entah apa gunanya, besar seperti terong import. Tapi lemes kek terong busuk." Ujar sang istri penuh amarah. Dada terlihat naik turun karena emosi. Air liur pun muncrat bak hujan lokal, karena bicara tanpa rem. Mengeluarkan uneg uneg dalam hati, atas ketidakpuasannya kepada sang suami.

"Aku juga ingin tahu rasanya diper kosa.... Jangan dicolek aja pakai tangannn... Seperti sabun colek!" teriaknya lagi, pertengkaran kali ini, pasti terdengar ke ke tetangga sebelah. Karena istrinya itu meluapkan amarahnya.

Ia kesal dengan Otong otong milik suaminya itu. Kadang kadang bisa on, keras dan tegak bak tiang listrik. Tapi, disaat ingin menyodok tempe bacemnya, seketika layu, meletoi. Seperti terong dibakar.

Huufftt...

Pria yang bernama direndahkan istrinya itu bernama, Akram Wicaksono. Pria itu terlihat menarik napas panjang. Dan menghembuskannya kasar. Ia membalik badan, seraya merapikan sarung yang baru saja ia raih di lantai dan dikenakannya dengan asal. Ia baru saja kena tendang sang istri dari atas ranjang, hingga terjungkal ke lantai.

Saat ambruk di lantai kamar itu, Ia dengan cepat bangkit. Saat ingin pergi dari kamar itu. Istrinya malah minta cerai lagi. Rasanya darah mendidih hingga ke ubun ubun, atas ucapan istrinya itu. Sungguh ia tak tahan lagi di hina hina seperti ini.

Akram juga heran dengan kejantanannya. Miliknya itu tidak bisa erek si, disaat ia ingin memuaskan sang istri. Makanya istrinya marah marah terus tiga tahun terakhir ini. Karena ia tak bisa melaksanakan kewajibannya memenuhi nafkah batin sang istri.

Keanehan itu bermula, dari ia mengalami kejadian kecelakaan motor tiga bulan sebelum menikah. Saat itu tulang panggulnya terhempas ke aspal. Tidak ada luka serius. Pinggulnya juga tak terlalu sakit. Hanya terkilir, semingu setelah dipijat sembuh.

Tapi, seminggu menjelang pernikahannya ia merasa ada yang aneh dalam dirinya. Terutama bagian pusat intinya itu. Otong otongnya sangat susah untuk on. Bahkan jika ia dekat calon istrinya sekalipun. Padahal biasanya, membayangkan calon istrinya saja. Miliknya sudah on. Sungguh kecelakaan itu membuat hidupnya hancur. Karena bagi pria keperkasaanlah yang paling penting.

Ia sudah memeriksakan diri ya ke dokter. Hasil Pemeriksaannya mengatakan tak ada yang salah. Karena saat diperiksa. Miliknya itu on.

Sebelum menikah dengan sang istri, ia ceritakan semuanya kepada calon istrinya itu. Dan calon istrinya menerima kekurangan itu. Karena memang, awalnya Ia pria normal. Dan mereka akan berusaha terus untuk berobat. Tapi, sepertinya istrinya tak sabar lagi. Empat tahun bersama. Suaminya itu tak sembuh.

Huufftt..

Pria yang bernama Akram itu, kembali menarik. napas dalam. Menatap lekat sang istri yang masih emosi. Ia pejamkan kedua matanya. Terlihat sedang berfikir.

"Saya talak kamu..! Detik ini kamu bukanlah istriku. Rumah tangga kita berakhir sampai di sini..!" Tegas pria itu.  Perkataannya sangat lengkap.

TBC.

Hai readers sayang dukung novel ku yang kren ini.

Duda

"Saya talak kamu..! Detik ini kamu bukanlah istriku. Rumah tangga kita berakhir sampai di sini..!" Tegas pria itu.  Perkataannya sangat lengkap.

"Hahahaha... Memang itu yang ku mau.." Ujar sang istri dengan kesal. Sebenarnya ia sangat mencintai suaminya itu. Tapi, ia tak sabar lagi menunggu sang suami sembuh. Empat tahun sudah ia menunggu kesembuhan sang suami. Tapi, gak ada perubahan.

"Iya, kamu berkemaslah. Aku akan antar kamu ke orang tuamu.'

Jangan tanya gimana hancurnya hati Akram saat mengucapkan kata talak pada wanita yang sangat ia cintai itu. Rasanya hidupnya hancur sudah. Wanita yang ia harapkan mengerti akan keadaaannya tak sabar lagi menunggu Kesembuhannya.

Bukannya ia tak berusaha untuk sembuh. Segala cara dan usaha telah dilakukan, baik secara pengobatan medis, pengobatan Alternatif dan spiritual. Tapi, hasilnya tetap nihil. Akram juga sebenarnya sudah pasrah dengan keperkasaannya yang tiba tiba jadi semu itu.

Akram yang sedang galau itu, hanya memperhatikan sang istri dengan nelangsanya saat berkemas. Memang tak ada niat untuk menahan wanita itu lagi untuk bertahan disisinya. Karena, ia ingin sang istri bahagia. Semoga sang istri, segera mendapatkan penggantinya, yang lebih baik dan perkasa.

Hatinya Akram, hancur berkeping-keping, Ia menjadi sangat lemah dan rapuh. Akhirnya, putuskan pergi dari kehidupan sang istri.

***

Sebulan telah berlalu, permohonan cerai telah ia daftarkan ke pengadilan agama. Dan saat itu juga, ia dapat promosi jabatan di kota. Tentu saja Akram sangat senang akan hal itu. Tanpa pikir panjang ia menerimanya. Lebih baik ia pergi dari kampung. Agar tak melihat wajah sang mantan istri. Karena ia tak bisa menepis rasa sakit hati bak ditusuk tusuk jarum tatkala berpapasan dengan mantan sang istri yang bernama sisil itu.

Dengan kejadian yang terjadi padanya, Akram kadang merasa tak ada gunanya hidup lagi. Ia merasa hidupnya gelap. Karena ia yang impoten. Masalah keperkasaan yang ia alami, membawa kepercayaan diri yang rendah, harga diri yang rendah, perasaan ingin bunuh diri, depresi, kadang menyergap di hati. Seorang pria lebih suka mati daripada disebut impoten. Kalau tak mengingat masih punya ayah. Mungkin Akram akan memlilih untuk mengakhiri hidupnya saja. Untuk apa hidup, kalau alat vitalnya, yang ukurannya di atas ukuran rata rata pria indonesia. Besar tapi, tak berfungsi.

Masalah keperkasaan ini, menjadi momok yang sangat menakutkan buat Akram. Saat ia mengetahui dirinya ada gejala impoten, seminggu menjelang pernikahannya. Sejak itu ia merasa jadi tek percaya diri lagi. Dan disaat ingin melakukan kewajibannya untuk memuaskan sang istri. Ia malah gugup dan merasa tertekan. Apalagi sang istri, ternyata tidak sabar dengan dirinya yang sedang tak baik- baik saja itu.

Akram yang kini bekerja di Perusahaan BUMD, berheral di perusahaan perumahan. Dan Ia kiki dapat jabatan di marketing.

Saat bergabung dengan perusahaan baru di kota. Hari itu juga Akram dengan cepat bersosialisasi dengan para karyawan lainnya. Karena memang Akram, orangnya ramah, baik, sopan dan ditambah wajahnya juga sangat tampan serta bodynya yang sangat bagus, bak binaragawan.

"Mau dong jadi ceweknya." Goda seorang wanita berperawakan terbilang pendek, tinggi badannya sekitar 150 Cm kepada Akram. Siang ini, ia habis habis an digoda para teman kerja lainnya saat jam istirahat di kantin.

"Eemm.. Boleh, tunggu akte cerai keluar dulu." Jawab Akram santai, sembari menyedot juice pokatnya.

"Appaa...?" Teriak wanita itu histeris. Ia tak menyangka kalau akram adalah Duda. "Kamu, kamu Duda?"

.TBC

Hai readers sayang dukung novel ku yang kren ini.

Genit

Seminggu kemudian

Akram benar -benar jadi seleb dadakan di kantor itu. Seharian ini, ia jadi bahan gosipan para karyawan. Baik dari kalangan adam maupun hawa. Apalagi yang mereka bicarakan, kalau tidak kelainan yang dialami pria itu. Sejak ia mengatakan, bahwa ia akan jadi duda. Wanita yang tertarik dengannya, langsung mencari tahu tentang dirinya. Tentang penyebab ia bercerai dari istrinya.

Dan hari ini jawabannya pun mereka dapatkan, disaat Akram minta izin libur kerja untuk menghadiri sidang perceraiannya.

"Kalian yakin gak sih, dengan info yang kalian dapat tentang Akram itu?" tanya seorang wanita centil yang bernama Juli kepada rekan kerjanya. Tiga wanita semok sedang makan siang di kantin.

"Eemmm... Aku juga kurang percaya dengan info yang didapat oleh Si Rina. Gak yakin aku, terongnya si Abang Akram itu, gak bisa hidup. Lihat saja bodynya sangat bagus, kekar dan berotot. Bahkan ia sudah seperti model pakaian dalam saja." Sahut Gisel, dengan mata menerawang, berpangku siang

"Huuhh.. Gak usah loe bayangin...!" Juli menoyor kepalanya Gisel pelan. Ia ingin menyadarkan wanita yang tengah melamun itu.

"Iihh.. Apaan sih loe Juli. Main noyor aja. Ini kepala di fitrahi.!" ujar gisel kesal, merapikan rambutnya, yang sedikit berantakan Karena kena toyor, oleh Juli.

"Habis kamu, pasti lagi mupeng. Dasar genit....!' Sahut Juli menantang tatapan tajamnya Gisel.

" Loe kali yang gitu, genit.... Suka godain suami orang " Jawab Gisel, masih menatap tajam Juli. Ya di perusahaan itu, banyak yang tak suka dengan karakter Juli. Ia sering dihindari para karyawan lainnnya. Karena, berteman dengan Juli tidaklah asyik. Wanita itu selalu ingin dimengerti dan suka memerintah seperti bos saja, egois.

" Hei.. Itu, itu Pak Evan. Pak Evan menuju ke arah kita." Ujar Ayu, melirik Pria yang bernama Evan, sok sok cuek, sedangkan tangannya sibuk menyikut Gisel, yang sedang duduk di sebelahnya. "Diam kalian, Pak Evan mau kesini." Ujar Ayu lagi dengan merapatkan gigi. Ia tak bisa bicara dengan kuat, takut didengar si Evan.

Ketiga wanita tak punya harga diri itu akhirnya menatap Evan yang menghampiri mereka, dengan tatapan mata sayu penuh kekaguman. Ya, pria yang bernama Evan jadi rebutan di kantor itu. Padahal mereka semua tahu status Evan yang sudah menikah. Tapi, tetap mereka goda. Kata mereka, suami orang lebih matang dan sangat meresahkan. Mereka lebih tertantang untuk menggoda suami orang. Daripada menggoda pria lajang.

"Hai semua, aku boleh gabung?" ujar Evan ramah, mata sebelah kiri berkedip kepada tiga wanita itu. "Hanya di sini yang masih tersisa kursi." Jelas Evan lagi.

"Oouuww.... Boleh dong pak Evan." Sahut Juli dengan ramahnya. Ia bertingkah seperti ulat bulu. Tubuhnya menggeliat tak jelas, dengan muka centilnya. Mata berkedip kedip dan bibir sexynya digigit gigitnya.

"Napa loe..? kesurupan..?" Ayu memukul pelan lengan Juli. Tingkahnya Juli sangat norak di hadapan Evan.

Evan tersenyum tipis dan menggeleng pelan. Ia bangga dengan dirinya, yang bisa menghipnotis banyak cewek di kantor itu. Kalau gak ingat dan sadar, kalau ia sudah punya istri dan anak di rumah. Ia pasti ladeni wanita wanita genit ini. Hitung hitung sebagai hiburan dan dimanfaatkan untuk disuruh suruh. Misal, bawakan bekal makan siang atau loundrykan pakaiannya.

"Iya, kesurupan abang Evan..." Ujar nya tersipu malu.

Hahahaha..

"Dasar wanita gak punya harga diri loe..!" Ketus Ayu sambil menertawakan temannya si Juli itu.

"Hahahaha... Kalian memang selalu menghibur." Timpal Evan, menampilkan sikap coolnya. Ia tak mau menunjukkan sikapnya yang kini sebenarnya sudah baper, karena digoda ketiga cewek cantik di hadapannya.

Ketiga cewek itu tersenyum manis menatap Evan, yang sudah mulai menyantap makan siangnya.

"Biasanya bawa bekal makan siang pak?" tanya Juli sok perhatian.

"Iya, istriku lagi kurang sehat. Jadi, ia gak sempat siapkan kebutuhanku." Jawab Evan datar, tatapan fokus ke makanan.

"Oouuww.. Kalau bapak mau, besok dan seterusnya, aku bawakan bekal untuk bapak." Ujar Juli, melirik kedua temannya yang kini menatapnya masam.

"Tidak usah, terimakasih ya Juli." Sahut Evan ramah, menatap sekilas ke arah Juli.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!