Seorang ELF yang cantik yang terkenal kalem dan anggun selalu menyendiri. Elf tersebut bernama Elina. Elina sangat dikenal dengan elf yang introvert dan penyendiri. Walaupun begitu, dirinya memiliki sifat yang baik hati, rendah hati dan suka menolong. Elina selalu menyendiri di taman keluarganya. Taman itu sudah lama dijaga oleh nenek moyangnya dan sekarang jatuh kepada dirinya.
Setiap hari ada saja lelaki sebangsanya selalu berusaha mengajak dirinya berkencan. Karena semua lelaki sebangsanya terpesona akan kecantikan dan keanggunan yang dimiliki oleh Elina. Tapi apa daya, semuanya ditolak secara halus oleh Elina. Hanya satu saja yang berhasil namun berstatus sahabat. Namanya adalah Erick.
Erick dikenal di kalangan wanita elf karena ketampanan dan bentuk tubuhnya yang mampu memikat mata semua wanita, baik bangsa elf maupun bangsa manusia. Semua undangan ditolak oleh Erick. Hati Erick hanya berpaut pada Elina. Elina merupakan wanita pertama yang mampu membuatnya jatuh hati. Dirinya berusaha mendekati Elina. Walaupun selalu ditolak oleh Elina, Erick tidak pernah menyerah. Akhirnya Elina menerima Erick hanya saja status sebagai sahabat. Erick yang merasa senang walaupun hanya sebagai sahabat pertama Elina.
Elina sejak berteman dengan Erick merasa tidak terlalu hampa. Terkadang dirinya tertawa akibat leluconnya Erick
Di pagi hari.
Erick seperti biasa berkunjung ke taman penjagaan Elina. Elina yang seperti biasa mengelus semua hewan yang menghampiri dirinya. Elina menatap hewan dengan penuh kasih sayang. Erick yang melihat Elina hanya tersenyum penuh arti. Didatangi dan disapalah oleh Erick.
"Hai Elina, selamat pagi", ucap Erick
"Erick...,oh selamat pagi", balas Elina
"Kamu mau ajak aku kemana lagi?", tanya Elina dengan penuh harap
"Kau mau kemana memangnya?", tanya Erick.
"Aku tidak tahu", ujarnya
"Tenang saja Elina, aku tahu tempat yang bagus", ucap Erick
"Benarkah?",tanya Elina penuh semangat.
"Yap", jawab Erick
Elina dan Erick pergi ke tempat yang diketahui oleh Erick. Pada perjalanan, mereka melihat kawanan elf dan melihat seorang elf laki-laki yang dijatuhi hukuman mati. Elina penasaran dan bertanya kepada Erick.
"Erick, apa kamu tahu kenapa elf itu dihukum?", tanya Elina
"Elina, apa kau tidak tahu?",tanya Erick prihatin
"Tidak tahu", jawab Elina
"Oh itu peraturan bangsa Elf melarang percintaan elf dengan manusia. Karena kami percaya bahwa bangsa manusia merupakan bangsa yang kejam dan tidak pernah puas", jelas Erick
"Lalu hubungannya dengan pria itu apa?",tanya Elina lagi
"Jelas sekali dia mencintai seorang wanita yang berasal dari bangsa manusia. Bahkan wanita tersebut dinikahi secara diam-diam. Tetua desa tempatku mengetahui dan murka. Tetua rencanya hanya menghukum wanita manusia dengan hukuman mati. Namun, pria itu meminta tetua untuk dirinya ikut dihukum karena cintanya pada wanita manusia itu", jelas Erick.
Elina yang mendengarkan penjelasan Erick merasa kasihan karena cinta yang beda bangsa. Elina tidak mengetahui sifat manusia dan tidak pernah melihat manusia.
"Lalu bagaimana dengan wanita manusianya?", tanya Elina lagi.
"Dia sudah mati dihukum karena dia sudah mencemari tanah milik ELF dan berani mencintai seseorang elf. Dan dia dianggap sebagai penggoda", ucap Erick lagi
"Jadi Elina, aku peringatkan kamu agar kamu tidak jatuh cinta terhadap manusia. Karena manusia itu egois dan tidak pernah puas. Aku tidak mau kau bernasib sama", kata Erick dengan muka serius.
"Tenang Erick, aku pasti tidak seperti itu", jawab Elina
"Aku tidak yakin", ujar Erick dengan suara kecil.
Elina yang mendengar penjelasan Erick mengenai percintaan beda bangsa membuatnya sedih karena mereka tidak ditakdirkan untuk bersama.
Elina yang melamun membuat Erick mencari suasana untuk membuat Elina melupakan hal yang baru saja terjadi. Dan itu berhasil. Elina menjadi ceria dan tertawa. Membuat Erick merasa ingin selalu bersama dengan Elina. Cintanya kepada Elina semakin besar dan ingin segera menikah dengan Elina untuk bisa melindungi Elina kedepannya.
Malam hari, seperti biasa Erick mengantarkan Elina pulang kembali ke taman penjagaannya. Tamannya mendekati wilayah manusia. Sehingga Erick mengingatkan Elina untuk berhati-hati kepada manusia.
"Elina, jika suatu hari kamu bertemu dengan manusia, jangan kamu berbaik hati kepadanya.", ucap Erick.
"Kenapa?", tanya Elina
"Karena mereka bisa memanfaatkan kebaikan hatimu untuk kepentingan pribadi mereka dan sesudah kamu tidak bisa membantu mereka kamu dibuang seperti sampah oleh mereka", ucap Erick dengan penuh kebencian.
"Lebih kejamnya lagi kamu dibunuh oleh mereka", kata Erick.
Elina yang mendengar perkataan terakhir Erick menjadi ketakutan. Dia segera bertanya lagi kepada Erick.
"Apakah benar, Erick?",tanya Elina
"Iya benar. Karena itulah para tetua membuat larangan mengenai percintaan elf dengan manusia. Agar bangsa kita tidak dibunuh", ucap Erick
"Tapi, Elena jangan takut, jika kamu bertemu dengan manusia, beritahu saja kepadaku. Biar aku yang mengurus manusia itu", ucap Erick
"Apa akan kau lakukan kepada manusia itu?", tanya Elina dengan penasaran
"Aku akan membawa kepada tetua agar diputuskan untuk mendapatkan hukuman", ucap Erick
"Oh begitu", jawab Elina dengan lega. Dia sangat khawatir dan takut jika Erick membunuh manusia. Padahal sebenarnya Erick lakukan adalah menghabisinya manusia tersebut tanpa sisa. Namun, dia menyembunyikan jawaban itu dari Elina. Dia tidak mau Elina menyadari betapa kejamnya dirinya kepada manusia. Dia takut Elina tidak mau bersamanya lagi.
"Kalau begitu aku bisa percaya kepadamu,Erick", ucap Elina lagi
"Terima kasih, Elina", jawab Erick.
"Kalau begitu, Elina kamu berhati-hatilah. Selamat malam", ujar Erick
"Ya kamu juga, Erick", balas Elina
"Okey, tenang aja", kata Erick dengan penuh percaya diri.
Sesudah meninggalkan Elina, Erick segera mengurus penghukuman kepada manusia yang sempat dia temukan. Dia begitu sadis menyiksa sehingga mayat manusia itu tidak dapat dikenalinya. Setelah puas, dia membawa mayat itu dan menyuruh harimau kesayangannya untuk makan manusia tersebut.
Elina yang tidak mengetahui sifat asli Erick hanya memikirkan perkataan Erick mengenai kekejaman manusia.
"Apakah manusia memang dirumorkan begitu kejam dan egois?",batin Elina.
"Seperti apa rupa manusia laki-laki dan perempuan?",batinnya lagi.
Karena tidak mendapatkan jawabannya, dia hanya bisa menyayangi hewan-hewan yang sudah menghampiri dirinya. Dielusnya, diberi kasih sayang dan diberi makan itulah kesukaan Elina terhadap hewan-hewan kecil yang menurutnya lemah. Terkadang Elina melindunginya dari hewan buas yang terkadang masuk ke tamannya. Dirinya selaku pemilik selalu menjaga keseimbangan ekosistem dan keutuhan taman miliknya. Terkadang dia menggunakan sihirnya untuk melindungi hewan-hewan yang terancam punah dari tangan manusia yang memburu mereka. Semua itu dilakukan oleh Elena demi menjaga aset dari keluarga dan nenek moyangnya.
Malam semakin larut membuat Elina mengantuk dan akhirnya jatuh tertidur pulas tanpa sadar bahwa tamannya sudah terjamah oleh seorang manusia
Seorang pemuda tampan yang berbadan bagus berlari sambil menoleh ke belakang. Dirinya sedang dikejar oleh pembunuh bayaran yang dibayar oleh adik tirinya.
Hosh...hosh...hosh..., keringatnya udah membanjiri kepalanya.
Pemuda tersebut bernama Elco Widianto, seorang CEO group E&W dan merupakan ahli waris resmi keluarga Widianto. Sayangnya, ayahnya memiliki selingkuhan dan sejak kematian ibu Elco, selingkuhan tersebut langsung masuk ke rumah mereka dan membawa seorang anak laki-laki yang hanya berbeda 2 tahun dari dirinya. Dan sekarang adik tirinya itu sedang berusaha membunuhnya demi mendapatkan warisan kakaknya. Adik yang dia sayangi tega membunuhnya hanya karena dia ahli waris.
Malamnya, Elco masih berusaha melarikan dari kejaran para pembunuh. Dirinya masih mendengar suara langkah kaki dari para pemburunya. Namun, suara tersebut hilang ketika dia memasuki hutan yang berkabut. Dirinya tidak menggubris dan segera masuk hutan tersebut hingga ke tengah hutan dan berusaha masuk sampai dia tidak menyadari jika dia sudah berada di inti hutan tersebut.
Elco yang sadar bahwa dia sudah tersesat. Hanya bisa melanjutkan untuk masuk lebih dalam. Tak lama kemudian, matanya tertuju kepada seorang gadis cantik dan manis yang terlelap sambil memeluk hewan-hewan kecil dan menyender ke pohon besar. Rambutnya yang jatuh akibat kepalanya tidak mampu menopang, membuat Elco merasa kasian dan iba kepada gadis tersebut. Dia segera membuatkan tenda yang berasal dari ranselnya yang dia siapkan untuk bahaya. Isi ransel tersebut ada perlengkapan tenda. Setelah membuat tenda, dia mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya masuk ke dalam tenda tersebut dan menyelimuti gadis itu dengan selimutnya. Ditatapi wajah cantik dan manis gadis itu. Ada perasaan aneh yang dirasakan oleh Elco.
"Cantik sekali wanita ini", batin Elco
Dia tidak menyadari bahwa telinga gadis itu berbeda dengan gadis lainnya.
Setelah puas menatap wajah cantik dan manis gadis ini, dirinya membuat api unggun untuk menghangatkan dirinya dan gadis itu. Hingga akhirnya dia kelelahan dan jatuh tertidur.
Pagi harinya, Elco segera bangun dan mencari makanan yang bisa dimakan untuk dirinya dan gadis tersebut. Dia mencari buah-buahan yang sudah matang. Sehingga keberadaannya tidak diketahui oleh Elina sendiri. Elina yang masih terpejam matanya tidak menyadari perpindahan dirinya.
Elina tersadar ketika hewan-hewan kecilnya menangis mencari dirinya. Dia segera bangun dan terkejut dengan selimut yang menutupi tubuhnya dan dia di tempat yang asing.
"Aku dimana ini?", batin Elina
"Tapi kenapa aku masih mendengarkan suara kawan-kawan ku?", tanyanya keheranan.
"Ini bagaimana keluarnya", ucapnya lagi
Elina mau tidak mau menggunakan sihirnya teleportasi. Setelah dia berteleportasi, dia baru menyadari dia tadi berada di ruangan kecil dan ada sisa api unggun. Dia masih belum mengerti bahwa taman miliknya sudah terjamah oleh manusia.
Disisi lainnya, Elco yang sudah mendapatkan banyak sekali buah-buahan segera kembali ke tendanya. Dirinya takut jika gadis itu kelaparan. Ketika dia tiba di tendanya, dia mendapati gadis itu sudah tidak ada. Panik lah Elco dan segera mencari gadis itu.
Elco segera mencari dan memanggil gadis itu di sekitar hutan itu.
Elina yang sedang membersihkan dirinya merasa ada suara-suara yang samar. Segera dia menyelesaikan mandinya. Dirinya takut Erick yang mencarinya dan melihat dirinya mandi dan akan membuat Erick tergiur. Dirinya tidak mau kehilangan mahkotanya kepada orang yang tidak dia cintai. Sesudah Elina mandi, dia segera ketempat semula sambil tidak berharap Erick datang
Tidak disangka, Elina melihat buah-buahan yang diletakan rapi di atas mangkok kecil di depan kemah tersebut. Dirinya heran atas kejadian tersebut. Seingatnya dirinya tidak memetik buah tersebut. Karena dirinya tidak pernah memakan buah-buahan yang umum. Dia selalu memakan buah ajaib yang mengandung banyak kekuatan untuk tubuhnya tetap prima dan mencegah penuaian. Karena itulah para elf selalu mengkonsumsi buah tersebut karena agar mereka bisa berumur panjang dengan tidak bisa menuai.
Elco masih belum bisa memastikan keselamatan gadis itu, dirinya mencari dan belum ketemu. Pada saat kembali ke tempatnya, dia mengisi tenaganya terlebih dahulu. Sedangkan Elina sudah diajak pergi oleh Erick untuk ke desanya. Erick juga masih belum menyadari keberadaan Elco karena bau Elco yang sudah memudar di tempat Elina. Namun, dirinya masih menyimpan kecurigaan terhadap munculnya manusia di wilayah Elina.
Selama tiga jam, Elco mencari gadis tersebut tapi dirinya tidak bisa menemukannya hanya bisa pasrah dan berdoa akan keselamatan gadis itu. Dirinya mencari air untuk mandi. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya sehingga membuatnya gerah. Dia mencari pakaian ganti dari tasnya dan membawa perlengkapan mandinya.
Setelah menemukan danau yang tenang dan jernih, Elco mandi dan membersihkan tubuhnya yang lengket dengan keringatnya. Dia menikmati keindahan alam yang ada di depannya. Ketenangan yang Elco dapatkan sehingga ada keengganan yang menghinggapi dirinya. Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Elco memakai pakaian dan mencuci pakaian lamanya. Dirinya bisa mengerjakan tugas rumah, karena sejak ibunya meninggal dan kasih sayang ayahnya sudah tidak ada, dia tinggal dirumah neneknya dan belajar untuk mandiri. Setelah selesai mencuci dan mengeringkan pakaian basahnya. Dirinya segera kembali ke tempat kemahnya berada. Pada saat dirinya kembali pulang, dia mendengar suara perempuan yang manis dan lembut. Selain suara perempuan dia juga mendengar suara laki-laki yang suaranya juga lembut kepada perempuan tersebut. Elco langsung memperlambat jalannya, karena dirinya takut dianggap selingkuhan perempuan itu oleh suami perempuan itu. Padahal dia tidak tahu kalau dua orang tersebut tidak memiliki hubungan apa-apa. Dan juga hubungannya juga bukan seperti itu, namun Elco juga tidak bisa menjelaskan dan hanya bisa bersembunyi.
Elina bersama Erick kembali sebelum sore, karena Elina yang sudah kangen dengan hewan-hewan kecilnya. Erick yang membawakan oleh-oleh dari kampung halamannya kepada Elina.
"Elina, sampai jumpa besok ya", ujar Erick
"Terima kasih ya, Rick, aku senang sekali", ucap Elina. Senyum manis yang ditampilkan oleh Elina membuat jantung Erick berdebat. Dia bertekad untuk membuat Elina jatuh hati kepadanya.
Lalu Elina melambaikan tangannya kepada Erick. Erick yang sempat mematung karena terpesona akan kecantikan dan kepolosan Elena, membuatnya bertekad membuat Elena menjadi istrinya.
Tak jauh dari tempat perpisahan Elena dan Erick, Elco melihat kejadian tersebut. Dirinya tidak menyangka melihat gadis yang sangat cantik dan rupawan. Sehingga dirinya membatin rela menjadi selingkuhan jika wanita tersebut sangat cantik. Namun, apa daya, dia tidak suka ada dan menjadi orang ketiga. Sudah cukup ibunya merasakan kehadiran orang ketiga, membuat Elco membayang jauh-jauh pikiran kotor dan jahat itu. Elco hanya menunggu pria itu pergi karena dirinya ingin menanyakan keselamatan gadis itu dan ingin bertanya dirinya ada di mana.
Sesudah Erick pergi, Elco memberanikan dirinya menampakkan dirinya kehadapan Elena dan menyapa gadis tersebut.
"Selamat siang, nona", sapa Elco
Elina yang kaget mendengar ada suara pria segera menoleh ke arah sumber suara
Dirinya sangat kaget sekaligus terpesona akan ketampanan pria tersebut. Dirinya tidak menyadari bahwa didepannya adalah seorang manusia. Dia hanya menyangka bahwa di depannya adalah seorang elf yang tersesat. Faktanya, banyak sekali elf yang tersesat ke tempatnya.
"Eh halo, apakah kamu tersesat?", tanya Elena dengan manis.
Jawaban yang diberikan kepada Elena dengan suara lembutnya dan merdunya membuat detak jantung Elco berdetak kencang
"Manisnya" batin Elco
"Iya, aku tersesat nona, kalau kamu?", tanya sopan
"Oh aku pemilik taman ini", kata Elena
"Apa kau tidak ingat jalan pulang?", kata Elena
"Aku tidak ingat nona" kata Elco jujur
"Kalau begitu, maukah kau menemaniku?", ujar Elena
"Boleh, aku tidak ada tempat tinggal", kata Elco.
"Kau hanya menemaniku saja", kata Elina
Elina mengajak Elco menuju tempat dimana kemah Elco berada.
Erick adalah seorang pemuda elf yang tampan dan dikenal sangat mudah untuk didekati. Sehingga Erick mudah mendapatkan perhatian dari para wanita elf lainnya. Namun, hatinya tidak pernah diisi oleh wanita elf manapun. Selain sisi baik yang selalu dia tampilkan, Erick menyimpan sisi kejamnya yaitu kepada manusia. Dia sebegitu bencinya kepada manusia, dikarenakan manusia pernah membunuh adiknya. Ketika adik yang sangat dia sayangi mencoba pergi melihat dunia luar. Sehingga, Erick sangat membenci kepada manusia atas kematian adiknya. Walaupun adik perempuannya pernah mengatakan jangan pernah membenci manusia, sepertinya Erick tidak bisa tidak membenci dan bahkan membalas dendam kematian adiknya. Dia selalu tidak berprasangka baik kepada manusia dan bahkan menyiksa di luar batas mereka menyiksa ketika bertemu dengan manusia. Bagi Erick,manusia merupakan makhluk yang paling egois dan tidak pernah mau berkorban dan selalu melindungi diri sendiri.
Namun, sejak dia bertemu dengan Elena, hatinya selalu dipenuhi rasa takut akan ketahuan sifat buruknya kepada Elena. Sehingga dia selalu menyembunyikan sifat buruknya kepada Elena. Satu-satunya wanita elf yang mampu menggetarkan hati dan pikirannya. Sehingga, dirinya selalu bertekad untuk mendapatkan Elena dan hatinya dengan cara apa pun. Dia berusaha mati-matian untuk bisa mendapatkan hati gadis pujaannya. Dia selalu menyenangkan hati gadis tersebut. Dan membuat gadis tersebut selalu ceria pada saat bersamanya. Meskipun begitu, Elena merupakan gadis elf yang tidak mudah jatuh cinta walaupun sering dia dekatin. Namun, dia tidak pernah menyerah akan meraih hati Elena.
Dia sebenarnya mengetahui adanya manusia pertama kali di wilayah Elena. Namun belum mendapatkan bukti seutuhnya. Karena baunya yang tidak melekat di wilayah inti tempat Elena berada. Dirinya masih memberikan manusia tersebut kesempatan untuk menjauhi Elena. Dia takut jika Elena terkena masalah dengan manusia. Dan akhirnya yang paling dia takuti adalah jika Elena pada akhirnya terkena cinta terlarang dan Elena tidak mau melepaskannya. Dia tidak mau membuat Elena hancur hatinya. Jadi selama ini, dia selalu menjaga Elena dari manusia yang tersesat dengan cara menangkap dan membunuh diam-diam tanpa sepengetahuan dari Elena.
Elena yang tidak menyadari sisi buruk Erick selalu merasa nyaman berteman dengannya. Dirinya juga tidak mengetahui betapa benci dan dendamnya Erick kepada manusia. Padahal tidak semua manusia memiliki sifat yang membuat adiknya mati. Namun, apa daya kebencian Erick terhadap manusia semakin besar dan tidak dapat dipadamkan oleh penjelasan kata-kata. Matanya sudah gelap ketika melihat manusia. Hatinya selalu dipenuhi dengan balas dendam atas kematian adik yang ia sayangi. Apalagi dia menemukan, adiknya diperkosa sehingga hamil dan dibakar hidup-hidup. Kejadian inilah yang membuat Erick tidak pernah melupakan seumur hidupnya dan selalu berjanji untuk membalas dendam kematian adiknya kepada manusia. Erick juga mengawasi manusia itu agar tidak berbuat macam-macam kepada Elena
Seperti biasa, Erick selalu menjemput Elena dan membawanya ke tempat yang jarang Elena lihat. Ketika melihat Elena tersenyum, hatinya merasa hangat dan semakin berdetak. Namun, dia selalu sabar akan dinginnya perasaan Elena kepadanya. Dia selalu yakin bahwa Elena suatu saat akan jatuh hati kepadanya. Sehingga dia tidak pernah memaksa kehendak Elena untuk mencintainya. Dia selalu mengikuti perkembangan perasaan Elena kepadanya. Dan tidak pernah memaksanya secara langsung kepada Elena. Dia tidak mau jika Elena kembali dingin kepadanya. Jadi, dia memenangkan hati Elena secara perlahan tanpa adanya paksaan terhadap gadis tersebut.
Keesokan harinya, Erick mengunjungi Elena sekaligus mengeceknya apakah manusia tersebut tidak ada atau masih ada. Namun, Elena yang tidak tahu rupa manusia menganggap sebagai elf yang tersesat sehingga tanpa sepengetahuan Erick, Elena berusaha melindungi manusia yang bernama Elco. Jauh dari lubuk hati Elena, dia hampir jatuh cinta pada Elco karena sikapnya yang sangat lembut padanya. Namun, Elena tidak terlalu menyadari perasaannya tersebut dan masih terlihat seperti biasanya, sehingga tidak mengundang kecurigaan Erick kepadanya. Dan Erick berpikir jika Elena belum bertemu dengan manusia tersebut, maka dirinya yang akan mengurusi manusia tersebut. Sehingga keberadaan manusia selamanya tidak akan diketahui oleh Elena dan Elena tidak terkena masalah dan bahaya jika tidak pernah mengenal manusia. Untuk masalah taman penjagaan Elena yang sudah terkontaminasi, rencanya Erick adalah akan menghilangkan bau dan jejak tersebut sehingga Elena tidak dituduh sebagai penghianat elf yang menyembunyikan manusia. Sehingga Elena tidak akan terkena masalah karena manusia sialan itu.
Setelah dirasa beres, Erick segera berangkat ke tempat Elena sembari bersiul senang. Dirinya sudah tidak sabar bertemu dengan gadis pujaannya. Rencananya dia akan mengajak Elena ke pantai, karena Erick mengetahui jika Elena menyukai pantai.
Sesampainya di taman Elena, Erick menggunakan indra penciumannya untuk mengetahui bau manusia. Dia tidak mencium baunya dan menduga jika Elco sudah pergi meninggalkan Elena. Sehingga hatinya bisa tenang. Dan ketika dirinya melayangkan matanya dan memandang Elena yang bersimpuh dengan hewan-hewan kecil dan sambil tersenyum, dirinya tidak bisa menguasai perasaannya. Jantungnya berdebar tidak karuan dan hampir saja dia kehilangan kendali pikirannya. Untungnya Erick berusaha berpikir jernih dan berhasil. Sesudah dirinya tenang, dia menghampiri Elena.
"Selamat pagi Elena" sapa Erick
"Oh selamat pagi Erick" balas Elena
"Kamu suka mengelus bulu kelinci ya Elena?" tanya Erick penasaran
"Ya, bulu kelinci sangat halus sekali. Apakah Erick ingin mencobanya?" tanya Elena sambil berharap
"Apakah boleh?" tanya Erick
"Jika Erick mau, aku tidak keberatan" kata Elena lagi
Erick senang mendengarnya dan langsung mencoba untuk mengelus bulu kelinci. Saat telapak tangannya merasakan hal yang halus, dirinya menjadi suka.
"Bulu ini halus sekali" kata Erick
"Ya kan, halus" ujar Elena
"Aku sangat suka mengelus hewan seperti itu" ucap Elena sambil tersenyum
"Apakah Erick juga menyukai?" tanya Elena kembali
"Tidak hobiku diwariskan dari keluarga dan aku lebih suka mengendalikan angin" ujar Erick
"Begitu ya, aku kira karena Erick baik jadi sangat menyukai hewan" ucap Elena
"Bukan begitu, Elena, tapi itu bukan hobiku, tapi terkadang aku meluangkan waktu untuk mengelus mereka. Walaupun tidak sesering kamu" ucap Erick dengan kebohongannya yang dia ciptakan.
Faktanya Erick sangat membenci hewan tersebut sejak kematian adik perempuan yang amat dia cintai. Karena jika dia melakukannya maka dia akan teringat dengan adiknya yang suka dekat dengan hewan dan tersenyum manis. Dirinya tidak mampu melihat bayangan tersebut. Sehingga untuk menghilangkan semua hal yang berkaitan dengan adiknya, dia mengubur hidup-hidup ingatannya agar dia tidak selalu tersiksa dan merasa bersalah karena dirinya tidak mampu menjaga adik kesayangannya hingga meninggal dengan tragis. Namun, karena ucapan Elena dia bangkit dan berusaha membuat gadis pujaannya tersenyum dan bertekad akan melindunginya walaupun ditukarkan dengan nyawanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!