NovelToon NovelToon

MUJAHADAH CINTA ZAKIA HUMAIRA

gadis cantik

semua cerita yang ditulis adalah fiksi.

flashback on

Motor gede yang selalu menjadi temannya kemana ia pergi, hobi nya mengutak-atik motor. Bertolak belakang sekali dengan kakaknya yang alim selalu mendapatkan peringkat saat di sekolah. Hari ini adalah hari pertama libur semester kenaikan kelas. Hamdan meminta izin kepada umma nya untuk pergi berlibur ke rumah neneknya Tomi yang berada di kota ***, semua teman laki-lakinya ikut liburan ke rumah nenek Tomi. satu geng ada enam orang mereka menaiki motor berboncengan.

" ma izinin Hamdan ya, mau liburan ke rumah neneknya Tomi. plisss" Hamdan merajuk menyandarkan kepala nya di lengan umma dengan wajah yang memelas.

" sama siapa kamu ke sana itu lumayan jauh nak"

" ada temen-temen ma, kami berenam"

" siapa saja..." Mama menelisik takut jika anaknya berbuat aneh-aneh. Hamdan berbeda sekali dengan kakaknya, jika umma bilang tidak Hanafi tak akan pernah lakukan. Hamdan selalu merajuk hingga orang tua nya mengizinkan, rayuan nya selalu maut hingga membuat orang tuanya luluh.

" geng motor Hamdan ma"

" laki-laki semua"

" iya mereka yang biasa main ke sini ma, ngga ada perempuan ma. perempuan itu ribet." umma menjewer telinga Hamdan, saat ia menghina wanita.

" jangan macam-macam sama perempuan ya, kamu di lahirkan oleh perempuan juga surgamu ada di bawah telapak kaki perempuan ibumu."

" sakit ma, iya-iya Hamdan ngerti, Hamdan cuma mau berlibur saja ma."

" umma bicarakan sama Abah mu dulu, umma ngga bisa ambil keputusan sendirian."

" umma rayu Abah gih ma, dengan cinta"

" tau apa kamu soal cinta anak ingusan"

" cinta itu rumit" kembali umma memukul Hamdan.

" serumit apapun cinta itu kita pasti butuh yang namanya cinta, kamu adalah bukti cinta itu".

" anak bawang belum boleh tau cinta-cintaan" Hanafi menyahut baru saja turun dari tangga.

" kak bantu Hamdan yakinin Abah ya, Hamdan ingin liburan esok pas liburan semester"

" ke mana izin sendiri lah dek".

" ais... kakak ngga asyik. mau ke nenek nya Tomi. ayolah kak, kakak Hamdan yang paling tampan ".

" Tentu kakak tampan," sambil berkacak pinggang membenarkan kerah bajunya. Hamdan mencebik melihat gaya kakaknya.

" emang di rumah nenek Tomi ada apa kamu mau ke sana."

" ngga ada apa-apa kak katanya di dekat sana ada air terjun yang indah, kita mau ke sana satu geng kak ber enam."

" tunggu Abah pulang nanti kamu bilang sendiri"

" ribet punya umma dan kakak ngga mau bela Hamdan. Hamdan pergi dulu umma" umma dan Hanafi tertawa terbahak.

" ujung-ujungnya ngeluyur lagi tu bocah" umma menggeleng-gelengkan kepalanya. Hanafi duduk di samping umma dan membaringkan kepalanya di pangkuan umma.

" Gimana nak sudah ada kabar dari nak hajar"

" hajar memutuskan hubungan ini umma, ia tak bisa melawan ayahnya." Hanafi nampak sedih kala calon istri pilihannya harus pergi.

" mungkin belum jodoh sayang, pasti nanti kamu dapat yang terbaik. ikhlaskan hajar, pilihannya tepat ia tak ingin menjalin hubungan tanpa ridho orang tua. dia anak baik nak."

" iya ma Hanafi tidak membencinya mungkin memang kami belum jodoh saja. lusa Hanafi akan ke Mesir semoga Hanafi benar-benar bisa melupakan Hajar ma, Hanafi akan fokus belajar" umma mengelus kepala anak sulungnya itu, terdengar suara mobil berhenti di halaman dan itu pasti Abah pulang bekerja.

" assalamu'alaikum" umma berdiri menghampiri suaminya yang nampak lelah.

" wa'alaikumsalam" umma mencium tangan Abah, kemudian hanafi.

" Hamdan belum pulang ma"

" belum bah baru aja pergi,"

" anak itu bener-bener main aja kerjaannya, tadi ia ke kantor minta izin sama Abah mau liburan"

" tadi juga bilang sama umma Abah, minta umma buat ngerayu Abah"

" izinin aja bah, dia mau ke rumah nenek Tomi sama teman-teman nya selagi itu hal yang tidak menjerumuskan mereka tidak apa-apa bah izinin saja sekali-kali." Abah tampak berfikir benar juga apa yang di katakan Hanafi beri sedikit kebebasan.

" Abah mau mandi dulu" Abah naik ke atas di ekori oleh umma.

Suara motor Hamdan berbunyi nyaring, motor gede khas anak muda. Ia pulang selepas isya pergi selepas ashar. terkadang juga membuat orang tuanya khawatir terutama umma, ia tidak mau anaknya salah bergaul. terdengar salam dan semua menjawab sedang duduk di ruang keluarga.

" dari mana kamu Hamdan" Hamdan masuk langsung menyender umma berebut dengan Hanafi yang masih meletakkan kepalanya di pangkuan umma. Hanafi sangat dekat sekali dengan umma daripada Hamdan, Hanafi selalu senang meletakkan kepalanya di pangkuan umma.

" dari rumah teman terus ke kajian bah"

" minggir lo Hamdan kamu nih ganggu kakak"

" kakak ini anak sulung ngalah dong sama adiknya,"..Abah menggeleng melihat tingkah kedua putranya.

" Benar.."..

" iyalah bah Hamdan ngga bohong, Abah bisa langsung telepon Tomi atau ustad Ilyas. gini-gini Hamdan Soleh Lo bah " yah begitulah meski mereka suka motor-motoran tapi tak pernah lupa menyiram rohani mereka dengan ikut kajian.

" Sama siapa saja ke rumah nenek Tomi besok itu" tanya Abah.

" kami berenam bah satu geng,"

" emangnya mau berapa hari "

" sekitar lima hari bah, biar ngga lelah perjalanan"

" awas kalau kalian aneh-aneh ya"

" ngga akan lah bah, Abah tau sendiri kan gimana gengnya Hamdan. meski penampilan kami macho tapi kami Soleh bah selalu tau norma gimana seorang muslim."

" lima hari saja jangan nambah"

" Abah izinin Hamdan bah, ya Allah terimakasih abahku sayang" Hamdan lari memeluk abahnya. umma dan Hanafi tertawa melihat Hamdan bahagia. Hamdan naik ke kamar ingin memberi kabar ke teman-teman.

" anak zaman sekarang " gerutu Abah.

" bersyukur bah meskipun begitu mereka masih punya arah tidak neko-neko. mungkin memang anak zaman sekarang begitu bah suka motor-motoran yang penting ngga kebut-kebutan."

" iya bah selama ini Hamdan yang Hanafi tau ngga pernah aneh-aneh, memang hobi dia sama motor nya."

***

Keesokan harinya tiba waktunya liburan dan mereka akan berangkat ke rumah neneknya Tomi. Hamdan sudah siap dengan tas ransel nya, mereka akan berkumpul di rumah Tomi. Hamdan berpamitan dengan Abah, umma dan Hanafi.

" hati-hati di jalan jangan ngebut-ngebut belum punya SIM"

" iya umma sayang"

" bawakan kakak oleh-oleh ya"

" ada apa emang di sana kak, yah nanti Hamdan bawakan kalau ada. mana uang sakunya buat beli"

" udah dikasihkan sama Abah,"

" kan kakak minta oleh-oleh harusnya uang kakak dong'

" dasar adik satu ini" Hamdan nyengir.

" hati-hati, kenapa ngga bawa mobil saja Hamdan kan ada mobil Abah nanti Abah pakai mobil kantor saja."

" pakai mobil ngga asyik Abah". Abah menggeleng kan kepalanya.

" Hamdan berangkat dulu ya doakan Hamdan selamat sampai tujuan, assalamu'alaikum"

" wa'alaikumsalam". semua serentak menjawab.

Tiga motor melaju dengan kecepatan sedang, mereka sepakat untuk tidak kebut-kebutan dan mereka tidak boleh meninggalkan satu sama lain harus terus barengan. Sekitar kurang lebih empat jam mereka akan sampai ke rumah neneknya Tomi. terdengar suara adzan Zuhur Hamdan mencari masjid yang akan mereka pakai untuk berhenti melaksanakan kewajiban, semua mengikuti Hamdan. Hamdan memang tak bisa tenang jika ia belum melaksanakan shalat terlebih dahulu.

Sekitar pukul dua siang akhirnya mereka sampai, di sambut oleh nenek dan kakeknya Tomi. nenek nya sudah masak makanan untuk menyambut mereka.

" assalamu'alaikum nek"

" wa'alaikumsalam cucu nenek" neneknya menghampiri memeluk Tomi.

" cucu kakek yang nakal ini akhirnya datang".

" sekarang udah ngga nakal kek"

" yah mudah-mudahan" teman-temannya terkekeh.

Singkat cerita, saat itu mereka main ke air terjun dekat rumah nenek. tapi di jangkau oleh motor karena kalau jalan kaki sedikit membuat kaki mereka pegal. Hamdan merasa ada yang tertinggal ia berbalik ke rumah neneknya sendirian tanpa yang lain. Tomi, Aris, Rendi, Ciko dan Zaki asyik berenang airnya sangat jernih. di jalan Hamdan melihat ada gadis berpakaian SMP yang sednag di goda oleh beberapa preman, namun Hamdan mengabaikan tapi Hamdan tak tega preman itu semakin menarik gadis itu. kemudian Hamdan berbalik menghampiri.

" ampun bang tolong jangan lukai saya bang" gadis itu terlihat sangat ketakutan.

" siapa suruh kamu cantik, kamu juga lagi sendirian rezeki buat kita ini" kedua temannya sudah menghadang gadis yang akan lari.

" ngapain kalian dia masih anak SMP bau kencur ngga asyik juga ngga mo*tok badannya tipis" ucap hamdan tiba-tiba sebenarnya ia tak punya pikiran seperti itu. hanya ingin mencuci kepala ketiga preman itu.

" siapa kamu ikut campur"

" bukan siapa-siapa aku hanya melintas saja melihat kalian menggoda gadis kecil ini, kalian ngga sepadan dengan nya,".

" berani macam-macam ya kamu"

" aku hanya semacam saja, lepaskan gadis itu. kalian tega sekali lihat itu nangisnya aja jelek". gadis itu melotot melihat Hamdan dari tadi ia menghina dengan sebutan tak enak di dengar telinga.

" langkahi kami dulu kalau kamu ingin dia"

" aku ngga mau dia masih kecil nanti aja kalau udah besar pasti sem*k" gadis itu mendelik.

' dia mau nolong apa menghina ku sih' batin gadis itu.

preman itu melayangkan pukulan ke Hamdan namun Hamdan menangkisnya, berbekal ilmu bela diri Hamdan bisa melawan ketiga preman itu. untung saja hanya preman kampung tidak membawa senjata tajam dia hanya suka wanita. akhirnya ketiga preman itu limbung, sedikit berdarah bibir Hamdan terkena pukulan.

" kalian mau lagi atau mau aku panggilkan polisi" karena badannya yang tinggi dan bergaya macho tak ada yang tau jika Hamdan masih remaja SMA.

" tidak-tidak kami akan pergi"

" ingat kalian bertaubat lah jangan lakukan hal ini lagi, jika tidak kaki tangan kalian akan aku patahkan. mata kalian akan aku keluar kan dan..."

" ya ya kami akan pergi ngga kan lagi ngelakuin hal ini di sini" ketiga preman itu lari terbirit-birit.

" kenapa kamu jalan sendirian pulang sekolah, memangnya tak ada yang menjemput mu" tanya Hamdan kepada gadis itu.

" ada biasanya kakak yang menjemput tapi aku udah tunggu lebih dari dua jam jadi aku jalan kaki"

" tak baik jalan sendirian seorang wanita, apalagi kamu cantik". Hamdan menyadari gadis itu ternyata sangat cantik.

' tadi saja menghinaku' batin gadis itu yang memiliki nama Zakia , ya Hamdan bertemu Zakia sudah sejak lama.

" terimakasih kakak sudah menolong ku"

" kebetulan saja aku melintas" Hamdan melihat sorot mata Zakia begitu sangat indah.

' astaghfirullah' batin Hamdan dadanya seperti melonjak.

'dia masih anak SMP hamdan'

" ayo ku antar pulang di mana rumahmu" Hamdan mengenakan helm nya.

" sekali lagi terimakasih kakak sudah menolong ku, itu kakakku sudah datang" melihat sudah ada yang menjemput gadis itu Hamdan kemudian melajukan motornya ia segera menemui teman-temannya karena preman itu membuat waktunya jadi tersita.

flashback off

________

bersambung

khitbah

Dari semenjak kejadian itu entah kenapa zakia selalu melantunkan doa agar di pertemukan kembali. Setelah SMA kejadian itu pun terulang kembali, Zakia hampir saja di nodai oleh kakak kelasnya karena Zakia tak pernah mau menerima cintanya. Akhirnya Zakia pindah dari desa tersebut dan ia memutuskan memakai cadar. kecantikan nya menghipnotis setiap mata lelaki, Zidan selalu menggandeng kemanapun kia pergi. jika orang yang tidak tau akan selalu mengira jika Zidan adalah suami Zakia seperti kejadian saat ini antara Hamdan dan kia.

sebelumnya Abah sudah menghubungi keluarga kia bahwa dirinya akan datang ke rumahnya. Abi nya zakia senang kala sahabatnya akan berkunjung ke rumah nya, namun Zakia tidak memberitahu maksud dari tujuan Abah dan umma. Zakia malu jika mengungkapkan keinginan dari umma. Zidan pun tak tahu karena ada pekerjaan yang terlalu banyak ia pulang terlambat hingga larut malam.

Suara deru mobil terdengar berhenti di pelataran rumah Zakia, membuat jantung Zakia sudah berdetak hebat. bagaimana jika Abi nya tidak menerima Hamdan, sedangkan hati Zakia sudah terpaut oleh lelaki itu. Dari pertama ia bertemu Zakia mengagumi sosok hamdan yang pekerja keras sayang kepada keluarganya.

" Assalamu'alaikum"

" wa'alaikumsalam" ucap pemilik rumah yang sudah menunggu di dalam.

seperti biasa antara Abah dan Abi saling berpelukan melepas rindu antar sahabat. Zakia mencium tangan keduanya dengan takzim. Mereka duduk masih dalam perbincangan ringan, zakia masuk ke dalam untuk membuat kan minuman dan mengambil cemilan.

" Maaf kami mengganggu waktu istirahat Anda"

" tidak kawan kami justru malah senang kamu bersilaturahmi ke rumah kami"

" maksud kedatangan kami ke mari yang pertama ingin bersilaturahmi, terus kami ada maksud tertentu yang akan kami utarakan. sebelumnya jangan kaget ya bro mungkin membuatmu terkejut"

" kamu kayak sama seperti siapa sih " ucap Abi nya zakia. Abah melirik umma lalu umma mengangguk agar Abah segera mengutarakan keinginan umma.

" kami datang ke sini ingini mengkhitbah putrimu kia untuk putraku Hamdan " semuanya terdiam, Abi pun terkejut tak di sangka sahabatnya akan mengajaknya berbesanan.

" serius nih ngga salah dengar". ucap Abi memastikan.

" iya tidak, tapi kami juga tidak memaksa, kami sudah mengatakan nya pada kia dan kia hanya bilang jika ia tidak berhak atas dirinya. kami di minta untuk menanyakan kepada yang lebih berhak yaitu orang tuanya." jelas umma.

" Alhamdulillah terima kasih atas niat baik kalian, kami sangat senang sekali apalagi bisa berbesanan dengan sahabat kekeluargaan akan semakin erat. semuanya saya serahkan kepada Zakia sendiri di terima atau tidak nya." Abi melirik ke arah kia yang juga duduk di dekat umi.

" Bagaimana nak mereka mengkhitbahmu, Abi serahkan sama dirimu nak kamu sudah dewasa dan pilihan ada di tanganmu" tangan Zakia sudah dingin ia gugup.

" Abi apa Abi mengizinkan kia jika kia menikah namun masih kuliah, Zakia belum lulus bi."

" tak apa nak, menikah juga bisa kamu sembari kuliah menyelesaikan pendidikan mu. Abi mengizinkan semua keputusanmu Abi serahkan padamu, tapi ingat jangan sampai kamu putus sekolah meski sudah menikah lanjutkan hingga kamu mencapai impian mu" Zakia tersenyum, dan puas dengan jawaban abinya.

" Bismillahirrahmanirrahim, Zakia menerima khitbah dari umma dan Abah" semua menghela nafas lega. umma pun tegang takut jika tidak akan di terima.

" Alhamdulillah" jawaban dari semua nya.

" astaghfirullah Zakia lupa bi, bagaimana dengan kak zidan. Zakia belum minta izin, maaf umma Abah Zakia juga butuh persetujuan dari kak Zidan".

" Kak Zidan mengizinkan mu kia, sudah ku bilang kamu harus menikah lebih dulu agar kakak tenang ada yang selalu menjaga mu" . Zidan datang di waktu yang tepat, tidak ada yang mendengar suara mobil karena di saat Zidan datang mereka masih berseru mengucap syukur. Semuanya tampak bahagia apalagi umma ia meneteskan air mata. Zidan menyalami umma, Abah dan semuanya.

" ayo silahkan di minum dan cemilan silahkan di makan." mereka berbincang banyak menceritakan hal dari masa kuliahnya dan umma menceritakan tentang masakan.

Terlihat dari sorot matanya Zakia begitu sangat bahagia, doa yang selama ini ia perjuangkan akhirnya terjawab sudah.

flashback on

" hey liat ada cewek cantik itu di sana" ke enam sekawan itupun langsung menatap di mana arah Tomi melihat Zakia sedang bermain air bersama sepupunya.

" mata kamu tau aja cewek cantik tom" Tomi cekikikan ia ingin mendekati namun dicegah oleh hamdan.

" tom tujuan kita ke sini mau apa, liburan kan bukan cari wanita. ngga ngga jangan ganggu mereka kita lanjutkan mandi kita saja." Hamdan melirik ke arah gadis itu, benar-benar terlihat cantik dan ia pun ingat bahwa itu wanita yang ia tolong kemarin.

" sebentar saja hamdan, liburan plus plus dapat bonusnya"

' itukan cewek SMP yang aku tolong kemarin , ternyata ia cantik sekali senyumnya sangat manis.' batin Hamdan

" Hay gadis manis boleh kakak kenalan, " kedua gadis itu hanya tersenyum saja.

" namaku Tomi siapa kalian, " mereka tidak ada yang mau menjawab hanya melempar senyum saja.

" maaf " ucap salah satu gadis itu. gadis itu berusaha meninggalkan mereka para cowok namun naas salah satu gadis tersebut terpeleset dan jatuh ke air. Hamdan yang melihat langsung berlari menolong, hampir saja tenggelam namun Hamdan dengan sigap menolong gadis itu.

" ya ampun memang ya aku dipertemukan kamu yang selalu bawa aku susah" ucap hamdan ketika sudah mengangkat tubuh gadis itu. kia terbatuk-batuk langsug sadar karena Hamdan langsung menolong jadinya tidak sampai banyak air yang masuk ke perut.

" maaf" ucap kia berusaha untuk duduk.

" sudahlah badan tipis kalau kamu ngga bisa berenang jangan dekat air," gadis itu terkejut dengan ucapan Hamdan ia melihat raut wajah Hamdan ia ingat dia yang menolong nya dari preman kemarin.

" terimakasih sudah menolong" Hamdan menatap mata nya begitu dalam membuat hatinya berdesir.

Ke enam sekawan itu berlari menghampiri Hamdan juga gadis yang satunya. Hamdan dan kia masih saling tatap, sorot mata kia menghipnotis hamdan.

' mata yang indah batin hamdan' Hamdan dan kia tersadar kala Tomi berteriak memanggil keduanya.

" kenapa Hamdan yang dapet bonusnya, ish curang kamu Hamdan" Tomi mendengus kesal.

" lagian kalau ada yang kesusahan langsung di tolong jangan kebanyakan mikir" Hamdan berlalu pergi meninggalkan Tomi dan dua gadis.

" maaf, " Zakia menggandeng sepupunya kemudian pergi.

" hey siapa namamu" keduanya tidak ada yang menoleh ke belakang ketika Tomi berteriak ingin berkenalan.

" ish... Hamdan kamu itu normal tidak sih ada cewek cantik di anggurin aja".. Hamdan memukul kepala Tomi.

" enak aja aku laki-laki normal Tomi, terus mau ngapain emang kalau ada cewek cantik. kita masih sekolah masa depan kita masih panjang, ngga usah main-main sama wanita pamali tau. mendingan kita selalu berdoa supaya jodoh kita nanti selalu terjaga untuk kita, semua sudah di tulis di lauhul Mahfudz kan" ucap Hamdan lalu mencebur ke air jernih itu melanjutkan mandi air terjun.

" dasar Hamdan ngga tau keberuntungan dia, tapi bener juga kata Hamdan pamali." Tomi begidik ia mengingat mama nya juga wanita jika dia menyakiti wanita itu sama artinya menyakiti ibunya".

flashback off

" Hamdan tidak ikut bah". tanya Zidan.

" dia sedang sibuk dengan Jack sebentar lagi mau berangkat ke Australia" jawab umma, Abah tak bisa menjawab padahal Hamdan tidak setuju dengan perjodohan ini.

" memang iya bah, aku sampai lembur pekerjaan ku banyak kala hamdan sibuk dengan bisnisnya dengan Mr Jack".

" terimakasih Zidan kamu sudha membantu kami mengurus perusahaan"

" tidak umma jangan berterima kasih justru Zidan yang berterima kasih, dengan adanya pertemuan kita Abi bisa berobat mendapatkan pengobatan yang lebih baik kami diberi tempat tinggal yang lebih baik juga Zakia bisa melanjutkan pendidikan nya. malah dapet bonus mau dijadikan besan saudara lebih dekat" . semua tertawa bahagia.

" semua sudah Allah tulis kan atas takdir pertemuan kita" ucap Abah. perbincangan semakin malam, akhirnya Abah dan umma pamit.

Zidan dan Zakia mengantar sampai halaman depan , Zidan membukakan pintu mobil untuk Abah dan umma.

_______________

bersambung

beri like dan komentar tentang novel ini untuk author ya kak readers.

terimakasih 🥰

masih terpaut oleh wanita lain

Zakia membantu umi untuk membereskan ruang tamu, mencuci gelas dan piring yang telah terpakai. Binar kebahagiaan tampak pada wajah Zakia, kini perjuangan cintanya tinggal selangkah lagi. lantunan doa yang selalu ia panjatkan sudah Allah tunjukkan jawabannya. meski ia harus bekerja keras mengarungi rumah tangga dan sekolahnya. Zakia sudah memikirkan sebelumnya setelah ucapan itu keluar dari bibir umma beberapa Minggu yang lalu. bahwa kuliah bukanlah alasan yang tepat untuk menolak khitbah, karena menurut kia calon suaminya mampu untuk membiayai dirinya. Perasaan itu tumbuh begitu saja dari semenjak ia terpeleset tercebur di lembah air terjun saat berada di kampung halaman. Zakia betul-betul sangat mengingat wajah Hamdan, karena Zakia sekarang yang memakai cadar Hamdan tidak tau bahwa gadis yang ia tolong saat itu ada di depan mata. Hamdan hanya mengingat sorot matanya yang tajam, menurut Hamdan cantik matanya dan sekarang ia temukan pada mata Zakia. ia hanya beranggapan mirip saja mengingatkan nya pada masa lalu. Namun naas prasangka nya membuat ia tidak memperjuangkan gadis itu.

" senyum-senyum terus dek, bahagia ya."

" apaan sih kak emangnya Zakia suruh cemberut."

" cie, cie kakak tu tau kalau kamu juga punya rasa sama Hamdan dek. kamu tak ingat kalau kakak selalu mendekatkan mu dek".

" maksud kakak apa, tak baik membiarkan gadis berdua-duaan dengan lawan jenis. bukan muhrim kak" ucap kia sembari membersihkannl sisa cemilan tadi di piring dan di pindahkan untuk di tutupi tudung saji. Hamdan senang melihat Zakia bahagia selalu tersenyum malam itu terlihat karna Zakia di rumah selalu membuka cadarnya.

" karena kakak percaya sama Hamdan makannya kakak biarkan kalian bisa lebih dekat. Hamdan juga sebenarnya menyukai mu dek, terlihat dari cara ia memandangi mu. meski agak jauh jaraknya kakak tau ia melihat mu."

" Iss kakak jangan berasumsi begitu, jangan mengira-ngira. dia aja malam ini tak ikut datang kak."

" dia lagi sibuk lusa akan pergi ke Australia." ucap Zidan sambil mengunyah makanannya, Zidan terasa lapar baru pulang dari kantor ia tak sempat makan di kantor karena mengejar agar cepat selesai pekerjaannya. kasihan juga Kiran yang ikut lembur jika tak lekas pulang.

" kakak benar-benar merestui ku dengan Hamdan".

" iya dia anak baik, pekerja keras sayang orang tua kakak yakin dia akan lebih menyayangi istrinya nanti. kakak senang doa kakak terkabul kamu pada orang yang tepat. semoga nanti kalian bahagia."

" aamiin kak terimakasih".

****

umma sampai rumah menunggu Hamdan pulang, tak lama berselang waktu akhirnya Hamdan pulang terdengar deru suara mobil milik hamdan. dengan jalan gontai Hamdan masuk ke dalam rumah, ia sangat lelah sekali hari ini. Hamdan dan Jack mempersiapkan segala sesuatu yang akan menjadi bahan untuk besok mereka ke Australia. Hamdan mengerjakan semuanya di kantor Jack.

" Kenapa pulang sampai malam nak". tanya umma. Hamdan melemparkan tubuhnya di sofa ruang televisi, ia lelah sekali matanya terasa pedas.

" dari kantor Mr Jack ma menyelesaikan proyek untuk kami bawa esok ke Australia"

" kapan kamu berangkat," tanya umma.

" mungkin esok ma tergantung Mr Jack nanti bagaimana, kami naik pesawat Mr Jack ma bisa sewaktu-waktu perginya". Mr Jack memang sangat kaya ia memiliki jet pribadi, bisnisnya di dalam dan luar negeri pun sangat banyak.

" lalu kapan kamu akan melangsungkan pernikahan nya, mama tadi sudah mengkhitbah ke orang tua nya dan mereka setuju juga gadis itu. apa kamu tak ingin bertemu nya meski sekali saja, lihatlah wajahnya dulu." mama tersenyum ingat senyuman manis kia, mama tau wajah kia saat kia akan berwudhu dan shalat isya.

" Mama serius sudah sejauh ini ma, " Hamdan mendelik ia langsung bangkit untuk duduk, orang tuanya sudah sejauh ini melangkah.

" ya iya Hamdan, mama ingin secepatnya."

" astaghfirullah ma Hamdan belum siap"

" apa yang membuat mu belum siap, kamu sudah dewasa umurmu sudah 22 tahun. sebentar lagi kamu wisuda soal nafkah kamu sudah bisa cukup memberi nya materi."

" cinta ma, Hamdan belum bisa memberinya cinta. sulit pastinya ma."

" kamu belum melihat wajahnya saja Hamdan, pasti umma yakin kamu langsung jatuh cinta jika sudah melihatnya".

" bukan soal wajah ma, tapi hati. di luar juga banyak wanita cantik ma, tapi Hamdan tak sedikit pun tertarik."

" kamu belum tahu aja, umma yakin sekali tak perlu waktu lama kamu nanti jatuh cinta padanya".

" karena di hati Hamdan masih terpaut seseorang ma".

" siapa, dari kemarin umma minta kamu suruh bawa ke hadapan umma tapi umma tunggu ngga ada pergerakan sampai sekarang"

" karena dia sudah milik orang ma" mama melongo saat tahu anaknya menyukai istri orang.

" apa maksudmu ia sudah menikah, kamu menyukai istri orang Hamdan" umma sedikit berteriak membuat Abah turun tangga menemui keduanya.

" maaf ma bukan Hamdan yang mau tapi hati ini ma, setiap kali ku melihat nya hati ini selalu berdesir" Abah datang langsung memukul kepala Hamdan. Hamdan mengaduh memegang kepalanya.

" anak sinting berani-beraninya menyukai istri orang. bukan laki-laki itu namanya, masak kamu mau jadi pelakor. biasanya pelakor itu identik wanita. Hapus cintamu itu, cinta itu hanya khusus diberikan sama istri sendiri bukan istri orang."

" umma mau acara pernikahan mu secepatnya, segera adakan acara lamaran. besok ya sebelum kamu ke Australia, biar umma tenang".

" apa, tidak...tidak ma Hamdan belum siap"

" apanya yang belum siap umma yang mengatur segalanya" Hamdan mendengus kesal, umma jika ada kemauan tak bisa di tolaknya.

Hamdan berdiri melaju ke kamar, rasanya berat untuk nya harus menikah di usia muda juga bukan wanita yang ia inginkan. umur masih 22 tahun masih bisa sangat lama mencapai karir yang sangatlah bagus.

' apa aku bisa mencintai nya, istri... tidak-tidak serem buatku mendengar kata istri saja. bagaimana malam pertama ku nanti" Hamdan begidik mengingat wanita dalam bayangan nya yang tidak ia cintai. impian nya padahal ingin menikah di saat usianya benar-benar dewasa di atas 25 tahun. Hamdan ingin karirnya cemerlang dulu, dia juga ingin menikah dengan orang yang di cintai berharap mendapat pengganti selain kia di hatinya.

Hamdan masuk menuju kamar mandi, di guyur nya seluruh badannya. merasa tubuhnya sangat tidak enak lelah, tidak hanya tubuh juga pikiran di tambah lagi masalah soal istri. setelah selesai Hamdan berfikir ingin menghubungi tomi, saat ia tinggal ke Australia Hamdan meminta Tomi membantu Zidan di kantor.

" ada apa malam-malam gini telepon, aku ngantuk" ucap Tomi dengan mata yang sayup,ia ketiduran saat setelah melaksanakan shalat isya.

" mau minta bantuan sama sahabat aku yang paling tampan"

" akhirnya kamu mengakui juga kalau aku tampan ha...."

" Iyah sangat tampan aku lihatnya pakai sedotan dari sini, ha..."

" hiss malas aja aku tutup telepon nya"

" Tomi jangan, aku benar-benar sedang minta bantuan"

" bikin ku tak nyenyak tidur saja, cepat-cepat kamu mau apa". Tomi mendengus kesal di seberang telepon sana. Tomi memang sahabat Hamdan yang paling reseh tapi kesetiakawanan nya patut di acungi jempol, meski dengan nada kesal tapi Tomi tetap melakukan permintaan Hamdan.

" lusa aku mau ke Australia, pekerjaan ku sebenarnya masih banyak kasihan aku sama Zidan dan Kiran. aku butuh bantuan mu tom, tolong bantu mereka buat nyelesaiin pekerjaan ya. sahabat ku yang paling tampan". Hamdan cekikikan mengingat wajah Tomi saat di bilang tampan.

" hiss kamu mengganggu masa remajaku saja, okelah belikan aku oleh-oleh jam tangan Australia keluaran terbaru."

" belum saja bekerja udah minta bayaran tom"

" itu bukan bayaran, bayaran sendiri itu oleh-oleh buat sahabat. ya kalau kamu tak mau ya sudah kalau gitu...."

" iya ya ya. . oke bantu aku besok kamu langsung ke kantor saja nanti aku bilang ke Zidan".

" oke bro, nah itu baru sahabat. Selamat malam aku mau tidur, ngantuk" Tomi langsug mematikan teleponnya. Hamdan geleng-geleng kepala dengan sahabat nya itu yang tak pernah mau di rugikan.

___________

bersambung

mampir ke novel sebelumnya kakak reader " Titip Istriku"

bantu like, komentar dan vote nya ya.

trimakasih 🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!