" Tolong ... tolong ... "ucap seorang gadis, meminta tolong dari kejaran kawanan serigala kelaparan.
Di hutan belantara yang tak tau mana ujungnya gadis itu terus berteriak meminta tolong pada siapapun yang bisa menolongnya dari kejaran kawanan serigala.
Dia terus menerobos semak semak yang ada didepannya untuk mencari jalan keluar dan menghindari serigala yang sedang kelaparan.
"Roar ... Roar ...Roar"
"Roar ... Roar ... Roar"
"Tidak aku tidak boleh tertangkap, aku tidak mau mati disini"
Sejak dia membuka matanya dia sudah di kejut dengan apa yang dia lihat. Terbangun di tengah hutan yang tidak dikenalnya, dia terbangun diatas batu yang berbentuk seperti ranjang disekelilingnya terdapat bangunan kuno bertuliskan sastra dan pohon-pohon yang besar yang diperkirakan berumur ratusan tahun.
Gadis cantik itu terheran-heran dengan keadaanya sekarang dia mengelilingi bangunan kuno tersebut yang berbentuk seperti candi yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
Dia menuruni tangga yang memisahkan bangunan satu ke bangunan yang lain, saat dia ingin pergi ke bangunan kedua dia terjatuh. dan mengalami goresan yang cukup dalam.
sruk
crasssh
"aww, sakit sekali tanganku ... untung ja ga patah, fuuhh... fuuhh" sambil meniup niup luka yang berdarah.
dia mencoba bangun sambil membersihkan pakaian yang kotor.
"untung aku pakai celana panjang jadi kakiku tidak terluka hanya kotor aja, tapi ini dimana yah ... kok aneh, bangunan ini seperti tidak pernah di huni berapa abad yah ... sampai berlumut gini kan jadi licin" ucapnya sambil berjalan pelan.
Tanpa disadari bau amis darahnya mengundang sekelompok serigala kelaparan yang sarangnya tidak jauh dari bangunan tersebut.
srak srak srak
"suara apa itu!!, siapa disana?" ucap gadis itu
Roar Roar Roar
Roar Roar Roar
"Gawat serigala bagaimana ini, oiya aku punya jurus yang tak bisa dikalahkan di manapun yaitu jurus langkah seribu , jadi satu dua tiga" setelah itu dia terus berlari dengan sekuat tenaga tanpa melihat kebelakang.
" Hosh ... hosh ... a..ku su..dah ga.. ku at lagi ... huufff aku pasrah " gumam Raline. dia bersandar di sebuah pohon besar yang terdapat akar besar untuk menyembunyikan tubuhnya.
Raline atmajha yang berumur 23 tahun, dia bekerja disalah satu pengantar makanan cepat saji di jalan cendrawasih yang cukup terkenal dikota Jakarta.
Sehari-hari dia hanya bekerja dan bekerja untuk menghidupi kedua adiknya yang harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi darinya padahal dia sendiri hanya lulusan sekolah menengah saja.
Sejak orangtuanya meninggal Raline satu-satunya yang harus menanggung semua kebutuhan kedua adiknya.
"Apa aku harus mati disini, bagaimana dengan kedua adikku" batin Raline sambil memejamkan kedua mata membayangkan kedua adik tersayangnya.
Saat salah satu serigala itu menemukan dia dan ingin memakannya.
"Aaaaa........" teriak Raline sekuat tenaga dengan rasa takut panik yang mendera. Raline menyilangkan kedua tangannya kedepan wajahnya dengan mata terpejam berharap dia bisa menyelamatkan wajahnya.
"Kok tidak sakit" pelan pelan Raline membuka matanya.
Betapa kagetnya dia melihat manusia tapi mempunyai sayap seperti malaikat bertarung dengan serigala-serigala tersebut.
Raline sampai menganga melihat malaikat yang tampan rupawan menebas leher serigala serigala tersebut dengan pedangnya.
"wah malaikat datang menolongku, ganteng banget seganteng duda kerenku oppa song jongki waahh, mau minta tanda tanganya ah" batin Raline.
Setelah serigala itu mati semua, manusia bersayap itu datang menghampiri Raline. dengan mata terkagum kagum dengan kecantikan Raline. dia semakin mendekat.
"betina ini cantik sekali dari ras mana tapi aneh dia memakai apa kok pakai serabut." batin pria tersebut sambil menatap Raline dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"betina kau cantik sekali, kau ras mana, maukah kau kawin denganku" ucap pria itu
jegerrrrr
Bagai disambar petir disiang bolong raline mendengar lamaran yang pertama kali didengar tapi aneh baginya.dia berharap mendapatkan lamaran dari seorang pria tampan, kaya, dengan romantis. Tapi apa ini dia diajak kawin tapi dia masih bingung apa dia manusia apa malaikat bersayap.
Raline melihat bola mata emasnya itu lekat lekat.sambil mengerjapkan matanya antara yakin dan tidak yakin. atas kenyataan ini.bagaimana bisa dia menerima semua ini padahal dia tidak tau ini dimana dia siapa bagaimana sifatnya.
"Tidak, ini tidak mungkin bagaimana bisa aku menikah dengan malaikat akukan manusia" batin Raline. sambil geleng-geleng kepala.
"Tidak aku tidak bisa menikah denganmu, apalagi kawin denganmu, aku aja ga tau siapa kamu, rumahmu dimana, orangtuamu bagaimana? dan terutamana kau itu malaikat dan aku manusia mana bisa menikah!" ucap Raline panjang lebar.
"Manusia? malaikat? apa itu?" tanya zero sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kamu malaikat kan?" tanya Raline. sambil menunjuk jarinya ke arah zero.
"Bukan aku Zero, aku beastman dari ras burung rajawali tingkat 1 dan kau siapa betina manis". ucap zero sambil menoel dagu Raline.
"Apa Beastman?? apa dia semacam binatang berbadan manusia? kaya silumankah? ih kok ngeri kali aku ketemu siluman burung!" batin Raline.
"Siluman yah? apalagi kalau siluman mana mau aku sama siluman, aku manusia"ucap Raline.
"Siluman?? Manusia itu apa?" tanya zero pada Raline.yang masih kebingungan dengan semua perkataan gadis yang ada didepannya.
"Siluman itu ya kaya kamu ini setengah manusia setengah binatang,manusia ya kaya aku mempunyai dua tangan dua kaki nih ... nih" ucap Raline sambil menunjukkan dua tangan dan dua kakinya.
"Hahahaha, terserah kamulah, namamu siapa kita belum kenalan" tanya zero sambil mengulurkan tangannya.
Raline masih tergugu dalam pemikirannya sendiri.bagaimana bisa siluman itu tidak tau manusia. sedangkan dia sendiri manusia setengah binatang lihat aja dia mempunyai tangan dan kaki tapi badanya mempunyai sayap dan bulu-bulu seperti burung rajawali.
"Na ... namaku Raline admajha aku berasal dari Jakarta" ucap Raline terbata.sambil membalas jabatan zero. dan melepasnya karena masih takut berinteraksi dengan zero.
"Jakarta??? dimana itu aku baru mendengarnya? apa kau mau aku antar kerumahmu. aku bisa terbang berkilo kilo meter jaraknya loh!" ucap zero.sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Boleh tapi sebelumnya aku mau bilang makasih sudah menolongku dari serigala-serigala itu.kalau tidak, aku jadi santapan serigala kelaparan itu," ucap Raline.
krucukkkkkk
krucukkkkkk
Suara perut Raline menghentikan perbincangan mereka.
"pfffttt kamu lapar Raline" ucap zero terkekeh kecil sambil menutup mulutnya dengan setengah kepalan tanganya.
Raline merasa malu karena dia benar benar merasa lapar, haus dan capek karena berlarian tadi. tanpa segan dia menganggukkan kepalanya.
"tunggu disini aku akan kembali" ucap zero.
Tanpa menunggu jawaban Raline zero melesat dengan mengepakkan sayapnya ke udara. Melihat itu Raline melihat zero seperti malaikat terbang dengan wajah tampan bermata emas, berambut panjang warna perak dan saat sayap itu disugarkan sayap berwarna perak membuat keindahan tersendiri sampai Raline menganga. ciptaan Tuhan mana lagi yang kau dustakan.
Saat zero tak terlihat punggungnya Raline tersentak akan kenyataan bahwa dia tidak bermimpi. sambil mengumpulkan energinya dia duduk di akar pohon besar sambil menyembunyikan tubuhnya takut ada binatang buas lainya yang akan menerkamnya. karena dia tidak tau harus bagaimana, yang dia tahu zero akan mengantarnya pulang.
Tapi Raline tidak tau bahwa dia sekarang berada di dunia lain bukan di dunia manusia tapi dunia beasts. dunia fiksi yang hanya ada di hayalan othor ja yah jangan protes🙏🙏🙏🙏
Zero mencari sumber air dan mengambilnya dengan sebuah daun talas yang dibentuk olehnya agar bisa membawa banyak air. Dan zero juga mencari buah-buahan yang bisa untuk dimakan oleh Raline.
"Ini buat kamu semua"ucap zero.
Raline yang melihat buah-buahan langsung melahapnya, tanpa ragu.
krauk ... krauk ... krauk
"Pelan pelan makannya jangan buru-buru aku tidak minta, ini semua buat kamu!" ucap zero sambil terkekeh melihat cara makan Raline.
"Oh iya kenapa kamu ada di hutan ini. di sini sangat berbahaya bagi betina" lanjut zero.
Raline langsung menghentikan makannya. " pertama aku tak suka kamu bilang aku betina, aku ini perempuan. Di kotaku betina itu julukan untuk hewan. kedua aku juga tidak tahu kenapa aku bisa ada disini, tiba-tiba aku terbangun sudah ada disini, padahal seingatku aku dirumah sedang tidur siang. Aku merasa aneh aja tiba-tiba aku ada disini".
kraukk ...kraukkk
Zero langsung tersenyum memperlihatkan deretan giginya. "Itu bagus, mulai sekarang kamu adalah wanitaku karena aku sudah menolongmu".
Raline langsung tersedak karena mendengar ucapan zero barusan.
uhuk... uhuk... uhuk
"Ini minumlah, makanya berhati-hatilah saat makan"ucap zero sambil mengusap punggung Raline.
Jadi didunia beasts ini ada peraturan yang tak terucap untuk memberikan penghargaan kepada pejatan yang sudah menyelamatkan betina di hutan; jika pejantan menyelamatkan betina dihutan maka dia bisa meminta untuk menjadi pasangannya. Dan perempuan tidak punya hak untuk menolaknya.
Tentu saja jika betina sangat menentangnya pejantan tidak akan memaksa demi kebahagiaanya.
Bagaimanapun seekor betina bisa kawin dengan banyak pejantan, sedangkan jantan hanya bisa kawin dengan satu betina saja. karena pejantan hanya bisa kawin sekali dalam seumur hidup mereka.
Mereka hanya bisa menghabiskan sisa hidup mereka sendirian. Kebanyakan terjadi ketika pejantan setuju menjadi kekasih dan itu sangat tragis bagi mereka.
"Apa katamu .... aku ... jadi pasanganmu?"ucap Raline.
"iya karena kamu aman jika bersamaku" ucap zero.
"Katanya kamu mau antar aku ke rumahku? aku tak bisa jadi pasanganmu aku akan membalas budimu dengan yang lain saja!"ucap Raline tak mau dia memutuskan hal yang menyangkut kehidupan seumur hidupnya dengan terburu-buru.
"Kamu tidak bisa menolak karena aku sudah memilihmu, karena tidak ada betina didunia ini yang secantik dirimu" batin Zero.
"Baiklah ... sudah makannya ... apa kamu sudah siap untuk terbang? aku akan membawamu pulang kerumahmu" ucap zero. Raline hanya bisa mengangukkan kepalanya, walau Raline hanya memakan beberapa buah saja tapi perutnya sudah merasa kenyang.
Saat zero menggendong Raline ala bridal style, jantung Raline sedikit berdebar-debar karena baru kali ini dia di gendong oleh seorang laki-laki. Raline merasa canggung dengan posisi seperti itu.
"Ada apa dengan jantungku kenapa kau seperti benderang mau perang, jangan sampe suaramu kedengeran sama zero aku malu, masa aku menolak tapi hati berkata lain, gengsi donk" batin Raline.
"Pegangan, taruh tanganmu di leher aku, agar aku mudah menggendongmu,apa kamu siap" ucap zero. Raline hanya bisa mengangguk dan menuruti ucapan zero.
Dan saat zero mengepakkan sayap silvernya Raline hanya bisa memejamkan matanya karena ini kali pertamanya dia terbang secara terbuka tanpa pesawat."Apa aku akan baik-baik saja, apa aku bisa bernapas diatas yah, duh aku jadi takut" batin Raline.
phakkk ... phakkk ...
"Bukalah matamu kalau kamu tidak membuka matamu aku mana tau rumahmu" ucap zero.
Raline perlahan mengerjapkan matanya. tanpa diduga tak seburuk pemikirannya dia bisa bernafas seperti didaratan dan saat melihat pemandangan yang ada didepannya Raline sangat kaget.
"Ini dimana?" ucap Raline sambil menutup mulutnya yang menganga dengan tangannya.
...****************...
hati hati Raline takut kemasukan laler.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!