part 1.
POV Vianna.
namaku vianna aku anak ke 3 dari 3 bersaudara, saat ini aku lagi duduk dibangku kelas 2 sekolah menengah atas, yaa orang orang bilang kalau aku ini anak haram karna tidak memiliki ayah! siapa sih yang mau lahir tanpa memiliki seorang ayah! aku mempunyai 2 orang kakak, yang pertama perempuan saat ini dia tinggal dikampung suaminya. yang kedua laki laki dia bekerja menjadi TKI di negeri Jiran, waktu aku lulus sekolah menengah pertama ibuku memiliki utang yang banyak sehingga membuatnya bekerja di negeri tetangga. apalagi waktu itu ia harus membayar uang gedung sekolah ku dan ditambah lagi biaya kakak ku menjadi TKI di negeri Jiran itu. yang mengharuskan aku hidup mandiri saat ini. karna tidak ada ibu bahkan sanak saudara di sini, ada pun tinggalnya jauh seperti kakak perempuanku yang tinggal di pulau Bali.
aku terbangun kala mendengar suara alarm menyala di ponselku.yaaa aku menyalakan alarm di ponselku pukul lima pagi karna hari ini aku ada piket kelas jadi pagi pagi sekali aku harus bersiap siap berangkat, apalagi aku menggunakan kendaraan umum pastinya akan menyita waktu cukup lama.aku mulai bangkit dari tempat tidur ku kemudian berjalan menuju kamar mandi.
setelah selesai mandi aku bersiap siap untuk berangkat ke sekolah. aku berjalan kaki menuju jalan raya. setelah lima menit aku menyusuri jalanan tadi akhirnya sampai juga di jalan raya ini.aku duduk di sebuah kursi pinggir jalan. yaaaa di tempat ini biasa orang orang menunggu angkot atau kendaraan umum lainnya.
tidak terasa 10 menit berlalu akhirnya angkot yang ku tunggu datang juga.
aku bangkit dari tempat duduk ku ini dan berjalan menuju angkot yang sudah berhenti di depan ku.
" depan sekolah SMA Nusantara ya bang!" ucap ku sebelum naik ke angkot.
" iya neng" ucap Abang supir itu yang sekilas melirik ke arahku saat aku sudah duduk di kursi belakang.
setelah naik angkot 15 menit kemudian sudah sampai di depan pintu gerbang sekolah. angkot yang ku naiki berhenti di depan gerbang sekolah. sebelum turun aku membayar ongkos dulu.
" ini bang" ucap ku yang membayar ongkos pada Abang sopir itu. kemudian baru aku turun.
aku melihat disana ada pak Tohir di depan gerbang sekolah. yaaa pastinya ada dong! orang pak Tohir satpam di sekolah ini hehehehe. aku berjalan mendekatinya
" Tumben ini. mbak Vianna jam segini sudah datang" ucap pak Tohir yang melihat ku berada di depan gerbang.
" Iya pak, soalnya lagi ada piket kelas" ucapku. kemudian aku berjalan meninggalkan pak Tohir yang masih di depan pintu gerbang sekolah itu.
sampai di luar kelas aku mulai masuk ke dalam,betapa terkejutnya aku. melihat kelasku sudah bersih tidak ada kertas mau pun kotoran dilantai bahkan tulisan di papan tulis pun juga sudah bersih. Siapa yang membersihkan semua ini pikirku.lalu aku berjalan menyusuri ruangan ini dan mencari seseorang yang membersihkan ini semua. tapi nihil tidak ada siapapun selain aku, apa mungkin?ahhh entahlah siapa dia. kalau nanti aku tau orangnya maka aku harus ngucapin terima kasih telah membantu ku.
Saat aku mulai tidak memikirkan siapa orang yang membersihkan kelasku ini. tiba tiba ada suara hentakan kaki yang masuk ke dalam ruangan kelas ini. ternyata suara hentakan kaki itu berasal dari dia.
" Kak Galang" ucap ku. kala melihat kak Galang berjalan masuk ke ruangan ini, tapi kenapa kenapa dia tidak menjawab pertanyaan ku? malah terus berjalan mendekati ku. bahkan ia sudah ada di hadapanku.
"kamu pastinya ingin taukan?siapa orang yang membantu membersihkan kelas mu ini?" ucap kak Galang yang menatap ku
"emmm. iya kak! kok kak Galang bisa tau, kalau aku lagi mencari seseorang yang membantu membersihkan kelasku ini?" ucap ku.
" semua ini yang membersihkan kelas mu ini adalah aku Vianna!" ucap kak Galang.
" yaa ampun ternyata kak Galang yang membersihkan semua ini? makasih yaa kak" ucap ku kala mendengar perkataan kak Galang kalau ialah yang membersihkan kelasku ini.
" ada yang ingin aku bilang sama kamu Vi! sebenarnya aku ini sudah lama ada rasa sama kamu, aku mau kalau kamu jadi pacarku"ucap kak Galang yang memegang kedua tangan ku. aku terdiam belum ada kata kata yang ku keluarkan karna aku masih kaget dan syok setelah mendengar perkataan kak Galang apalagi aku ngk pernah menyangka seorang Galang Mahendra yang telah membersihkan ruangan ini semua.
Yaa Galang Mahendra adalah ketua OSIS di SMA Nusantara ini tidak hanya itu dia adalah anak dari konglomerat di kota ini bahkan
Dia salah satu siswa yang diidolakan hampir semua siswi siswi SMA Nusantara ini.
Karna wajahnya yang tampan dan gagah
Apalagi dia anak konglomerat menambah dia dijuluki pangeran sekolah.
Walaupun di SMA Nusantara banyak yang menyukai kak Galang tapi aku sama sekali tidak ingin meliriknya karna aku disini niatnya ingin sekolah belajar yang rajin biar bisa masuk perguruan tinggi biar bisa mendapatkan beasiswa. yaaaa beasiswa itulah cita cita ku untuk mendapatkan gelar sarjana dan mendapatkan pekerjaan yang layak. kalau aku mempunyai pekerjaan yang layak maka aku akan bisa membahagiakan ibu dia tidak lagi bersusah payah kerja di negeri orang. Aku yang masih melamun dari tadi dikagetkan dengan teriakan kak Stella
"Kamu nembak perempuan kampung ini ga" ucap kak stella menunjuk ke arah ku.
yaaaa Stella Wijaya dia adalah queen di SMA Nusantara ini karna dia memiliki paras yang cantik dan kaya raya. bahkan para laki laki di sini banyak yang mengidolakannya. tapi
Dia menyukai Galang dan bahkan dia sering membuly siswi yang dekat dengan Galang,
"kamu ngapain disini" ucap kak Galang yang melihat ke arah kak Stella bahkan pertanyaan dari kak Stella belum ia jawab malah bertanya balik.
" Aku tadi mencari kamu karna mau balikin buku" ucap kak stella sambil menyodorkan sebuah buku. saat kak Galang menerima buku dari kak Stella tiba tiba suara Bel sekolah berbunyi itu tanda bahwa jam pelajaran pertama akan segera di mulai aku langsung berjalan menuju tempat duduk ku, siswa siswi sudah mulai masuk ke dalam kelas masing masing, termasuk kak Stella dan kak Galang mereka berdua meninggalkan kelasku dan pergi ke kelas mereka, Dewi teman sebangku ku masuk ke dalam kelas dan duduk disebelah ku. ia lalu menyenggol lengan ku ini
" kamu tadi diapain sama kak Stella? tadi waktu aku masih di parkiran banyak anak anak yang membicarakan tentang kamu dilabrak kak Stella. sebenarnya ada apa Vi?" ucap Dewi.
bersambung.
Part 2.
POV Vianna.
Dewi teman sebangku ku masuk ke dalam kelas dan duduk di sebelah ku. ia lalu menyenggol lengan ku ini
" kamu tadi di apain sama kak Stella? tadi waktu aku masih di parkiran banyak anak anak yang membicarakan kamu yang dilabrak kak Stella. sebenarnya ada apa Vi? apa benar yang di katakan anak anak waktu di parkiran tadi? " ucap Dewi. yang sudah seperti seorang wartawan saja.
" gak ada apa apa wi.tadi cuma salah paham aja. mungkin tadi kak Stella cemburu aja waktu kak Galang nyamperin aku." ujar ku
Dewi hanya mengangguk ia mengerti dengan keadaan ku saat ini karna aku sekolah di sini ingin belajar bukan main cinta cinta an yang ngk jelas. aku ingin lulus dengan nilai tertinggi dan mendapatkan beasiswa saat kuliah nanti.
" selamat pagi" ucap pak Tono meletakkan buku di atas meja. kemudian ia menghadap ke arah kami.
"Pagi pak" ucap siswa siswi serempak.
Jam pelajaran pertama di mulai.aku memperhatikan penjelasan dari pak Tono dan mencatat semua yang di ajarkan oleh pak Tono Eeeeeets mencatat di otak yaaaa bukan di buku hehehehe.
setelah jam pelajaran pertama selesai. Aku dan Dewi bergegas pergi ke kantin karena cacing di perut ku ini sudah meronta ronta seakan-akan pada mau demo saja. aku bangkit dari tempat dudukku ini berjalan menuju kantin. setelah sampai di kantin aku dan Dewi langsung memesan bakso dan es teh.
Tidak lama pesanan ku dan Dewi sudah selesai di sajikan. aku melihat di penjuru ruangan ini tidak ada tempat duduk yang kosong kecuali di dekat Stella.
Tanpa berpikir panjang aku langsung berjalan menuju tempat duduk itu. sampai di tempat duduk itu. mulai lah aku menyantap bakso yang ku bawa ini. saat aku mau menyendok bakso di mangkok depanu ini tiba tiba kak Stella sudah berdiri di sebelah ku.
byuuuuurrrrr ......
kini rambut ku sudah basah di siram air es teh yang di ambil oleh Stella dari atas meja ku.
" apa kamu itu tidak punya kaca di rumah? sebelum berangkat ke sini lebih baik kamu itu ngaca dulu deh! Kamu pikir, kamu itu bisa menandingi aku? Jauhi Galang sekarang, kalau kamu nekat dekat dekat dengan Galang habis kamu sama aku. kamu itu ngga selevel sama kami" ucap Stella ke arah ku. kemudian ia kembali ke tempat duduknya semula.
Tapi tidak ku gubris sama sekali ocehan atau ancaman dari stella itu bahkan kini aku kembali melanjutkan makan bakso seakan akan tidak ada kejadian tadi. mubasir kalau tidak di makan baksonya kan sudah di bayar dan aku juga harus ngirit untuk biaya pengeluaran bulanan ku. soalnya disini AQ sendiri tidak punya siapa siapa ya harus ngirit. pikir ku sejenak.
Aku terus melanjutkan makan bakso sampai habis aku tau kalau aku udah jadi tontonan di kantin karna rambut ku yang basah.
Tapi mau gimana lagi perut sudah meronta ronta dan nanggung lagi pula aku juga tidak mendekati Galang terus ngapain di ambil pusing.
"seingat aku ngak pernah deketin cowok yang ada di SMA Nusantara ini.aku disini mau belajar biar pinter bukan buat cinta cintaan atau apalah itu yang ngk penting, kalau kamu mau aku jauh jauh dari Galang ya sana bilang sama Galang. jangan sama aku " kata ku sambil merapikan rambut yang basah.
AQ sekilas melirik ke arah Stella. dia sempat kaget, kalau AQ menjawab perkataanya. mungkin baginya aku ini perempuan kampung dan culun tapi tidak dengan otak ku yaa
"kamu berani sama aku,Haaaaa" ucap Stella
"apa kamu tidak tau! aku ini siapa?" ujar Stella dengan mimik muka yang merah mungkin sedang marah.
aku tidak peduli dengan kata kata stella. aku meninggalkan kantin ini lalu menuju kamar mandi ingin membersihkan rambut ku yang lengket ini.
Sesampainya didalam kamar mandi aku mencuci muka terlebih dahulu, sebelum membersihkan rambut.
"ibu aku kangen, kapan kamu pulang" ujar ku.
sekilas aku menatap cermin yang memantulkan wajahku terlihat ada butiran air mata yang mengalir tanpa ku sadari.aku menyeka air mataku ini. lalu segera membersihkan rambut yang lengket ini.
suara bel berbunyi aku bergegas berjalan menuju kelasku. tapi saat aku melangkah ke luar kamar mandi tiba tiba ada yang menampar ku.
Plaaaaaak
Stella telah berhasil menampar ku dengan keras.
" Gk usah kecentilan deh kamu itu cuma anak haram. makanya tidak ada sanak saudara yang mau tinggal sama kamu. anak haram itu sama aja anak pembawa sial " ucap Stella. aku yang barusan mendengar perkataan Stella hanya terdiam.
Yaaa tuhan aku membulatkan mata kenapa dia bisa tau kalau aku tidak mempunyai seorang ayah.
" Lagian kamu itu sadar diri kamu itu cuma anak haram, miskin lagi mana pantas untuk Galang yang seorang anak dari keluarga konglomerat di kota ini. berharap jadi Cinderella gituh" kata kata stella menusuk hatiku bukan karna masalah Galang tapi karena dia bilang aku anak haram. sekarang siapa sih yang mau di posisi ku saat ini? walau aku ini tidak mempunyai seorang ayah. tapi ibu membesarkan ku dengan begitu banyaknya kasih sayang yang tulus dari hatinya. bahkan ia rela berkorban untuk anak anaknya.
bersambung.
maaf ya kak jadi ceritanya aku atur ulang
biar lebih menarik 🙏
part 3
POV Vianna.
" Lagian kamu itu sadar diri kamu itu cuma anak haram, miskin lagi mana pantas untuk Galang yang seorang anak dari keluarga konglomerat di kota ini. berharap jadi Cinderella gituh" kata kata stella menusuk hatiku bukan karna masalah Galang tapi karena dia bilang aku anak haram. sekarang siapa sih yang mau di posisi ku saat ini? walau aku ini tidak mempunyai seorang ayah. tapi ibu membesarkan ku dengan begitu banyaknya kasih sayang yang tulus dari hatinya. bahkan ia rela berkorban untuk anak anaknya.
"kalau kamu mau sama kak Galang! sana ambil, aku juga gak tertarik dengannya" ucap ku.
" oke. aku pegang kata katamu. kalau kamu sampai berani dekat dengan Galang awas kamu" ucap Stella
Aku mengangguk lalu melangkah pergi dari tempat itu menuju kelas.
Apa sehina itu aku?sampai sampai sebutan anak haram kembali ku dengar.
suara Bel pun berbunyi waktunya sudah pulang.
"Vi bareng aku aja ya, nanti aku antar kamu sampai depan rumah mu" ucap Dewi yang menawari ku tumpangan.
"iyaa. terimakasih ya wi. " jawab ku singkat.
setelah aku dan Dewi selesai memasukan semua alat alat tulis ke dalam tas.kami bangkit dari tempat duduk. lalu berjalan menyusuri halaman sekolah. sesampainya diparkiran aku dan Dewi langsung naik di atas motor milik Dewi.
"Kayaknya mau hujan ya vi"ucap Dewi memakai helm
"Mungkin" jawab ku singkat. yang melihat ke arah atas sana. ternyata benar kalau hari ini mendung dan sepertnya akan segera turun hujan. Dewi langsung mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan enam puluh perkilo meter.
"makasih ya wi" ucap ku turun dari motor Dewi. setelah sampai di depan rumah.
" iya Vi sama sama! aku langsung pulang yaa takut keburu hujan turun nanti" ucap Dewi.
setelah Dewi pulang, aku langsung berjalan melewati pekarangan rumah ku ini.
Sesampainya di depan rumah aku membuka pintu, kemudian berjalan masuk ke kamar. untuk meletakkan tas dan sepatu lalu aku berniat untuk pergi mandi dan berangkat kerja.
" Kok masih hujan" ucapku setelah selesai mandi dan bersiap siap untuk berangkat kerja aku menengok ke arah pintu yang masih terbuka itu. tiba tiba ada suara ponselku bergetar seperti menerima telepon masuk.
Drrrrrrt
Drrrrrrrrt
"Hallo wi, ada apa?"jawabku sambil kembali ke teras untuk melihat air yang turun dari langit itu.
"kamu udah berangkat kerja belum?" ucap Dewi
"Belum wi. Masih hujan lebat ini mungkin aku izin kalau masih hujan" kataku
"Oh ya sudah kalau mau izin. izin aja gak papa lagian hujan hujan gini pasti banyak yang nggak masuk Vi, enakan tidur hehehehe" jawab Dewi yang di barengi dengan tawa.
lalu telfonan mati. entah siapa yang matiin! mungkin gak ada sinyal makanya terputus.
Ya udah deh aku coba izin sama Bu Ani semenjak aku kerja aku juga belum pernah izin. lalu aku menghubungi Bu Ani
"Hallo Bu" ucap ku kala mendengar suara dari Bu ani
"Iya, hallo ada apa Vi?" ucap Bu Ani tanpa basa basi.
"Maaf Bu hari ini saya minta izin tidak bisa masuk kerja. di sini hujan deras bu.sekali lagi saya minta maaf ya Bu" kataku saat meminta izin sama Bu Ani
"Oallah gak papa Vi. lagian juga tutup kafenya. aku lupa kalau mau ngasih tau kamu" ucap Bu Ani
" oh. gitu ya Bu! kalau gitu udah dulu bu makasih" jawabku
setelah selesai menelepon Bu Ani kini Aku berjalan masuk kedalam rumah. tidak lupa aku mengunci pintunya. aku sekilas melihat jam ternyata sudah pukul lima sore aku bergegas masuk ke kamar. ku hempaskan tubuh ini di kasur. mungkin karena kecapekan aku telah memejamkan mataku ini kemudian terlelap sampai pagi.
Aku terbangun karna mendengar alarm di ponselku. aku lupa untuk mematikannya.
aku melihat ponsel di tangan ku ini sudah pukul lima pagi. aku bangkit kemudian berdiri dan berjalan pergi untuk mandi. setelah selesai mandi aku membuat mi instan.untuk mengganjal perut ku ini sebelum berangkat sekolah.Setelah selesai sarapan aku langsung berangkat ke sekolah. Biasa naik angkot karna naik angkot lebih murah ditimbang naik ojek pikir ku.Sesampainya di pintu gerbang sekolah seperti biasa pak Tohir sudah ada di depan sana.
"Pagi pak" sapa ku
"Pagi juga mbk Vianna, sendirian?" ucap pak Tohir
"Iya pak, emang mau sama siapa kalau ngk sendiri pak tohiiiiiir" jawabku sambil cengengesan. kemudian berjalan menyusuri halaman sekolah ku ini. sesampainya
di halaman dekat parkiran aku melihat disana sudah ada motor Dewi yang terparkir. Dewi sudah sampai duluan ternyata. aku menoleh ke arah semua penjuru tidak terlihat batang hidungnya Dewi itu.
karena aku tidak melihat yang ku cari maka aku memutuskan untuk berjalan lagi menuju kelas. aku sempat melirik jam di dinding ternyata ini sudah pukul tujuh lebih sepuluh menit. pantes aja kalau si Dewi sudah datang duluan sebelum aku. ternyata aku yang datangnya ke siangan.
Aku berlari karena terburu buru takut telat masuk kelas. aku yang berlarian menuju kelas tidak melihat seseorang disana.
karna ini jam pertama katanya juga ada guru baru yang mengajar di kelas ku ini. tapi sayang saat aku berlari aku menabrak seseorang.
bruuuuuuk....
"Maaf aku terburu buru" ucap ku. ketika aku terjatuh di lantai.
Aku mendongak melihat wajah seseorang yang bertabrakan dengan ku ini.
"Siapa dia, ganteng kali kayak Lee Min-ho" batinku
"Maaf juga saya yang salah karna kurang berhati hati" ucap dia sambil tersenyum simpul.
Menambah nilai sempurna dimataku udah ganteng putih senyumnya manis lagi.
setelah itu aku langsung berdiri dan berjalan menuju kelas tanpa menengok ke belakang.
Aku langsung berjalan masuk ke dalam kelas dan duduk dibangku ku
Saat aku melihat ke depan kok dia di sini jangan jangan dia guru. guru baru itu
"Selamat pagi" ucapnya
"Pagi juga" jawab kami serempak
"Ok. Sebelumnya perkenalkan dulu saya guru baru di sekolah ini, nama saya Erlangga Pratama kalian bisa panggil saya pak Erlangga saja. Ada yang mau di tanyakan?" kata guru baru itu
" ngk ada yang tanya ya? ya sudah kalau gitu. karna hari ini hari pertama saya ngajar, hari ini ngak ada jam pelajaran yang akan saya ajarkan tapi disini kita akan saling mengenal satu sama lain" ucap guru baru itu. ia bahkan sempat melirik ke arah ku tersenyum padaku. iihhh genit amat ini guru, tadi kok aku bisa kesemsem melihatnya. ohhh noooo
bersambung
bersambung......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!