"Tetaplah Semangat dalam menjalani hidup ini walaupun terkadang semuanya tidak sesuai dengan yang kita harapkan, tapi percayalah Allah SWT lebih tau apa yang kita butuhkan daripada yang kita inginkan."
......................
Saat ini David sudah resmi menjadi Suami Stella, dan Jingga merasakan api cemburu dalam dadanya ketika melihat David bersikap manis kepada perempuan lain selain dirinya.
Mommy Sandra bergegas menghampiri Jingga ketika menyadari jika Jingga sudah datang untuk menghadiri Pernikahan dadakan David dan Stella, karena sebelumnya Mommy Sandra yang sudah menelpon Jingga untuk hadir di acara Pernikahan tersebut.
"Sayang, terimakasih ya kamu sudah mau datang ke sini, Mommy bahagia sekali karena Stella sudah berhasil menikah dengan Tuan muda yang kaya raya seperti David."
"Iya Mom, Stella kan sebentar lagi bakalan menjadi Adik ipar Jingga juga," Tuan muda dari Hongkong, kalian tidak tau saja jika David hanyalah seorang Supir, dan dia mendapatkan uang juga hasil pemberian dariku, lanjut Jingga dalam hati.
Jingga di ajak makan oleh Mommy Sandra, tapi dia terus saja melihat ke arah David, dan sama sekali terlihat enggan untuk makan. David yang khawatir dengan bayi yang Jingga kandung pun langsung mengirimkan pesan kepadanya.
📥"Honey, kenapa makanannya tidak kamu makan?" tanya David.
📤"Memangnya kamu pikir aku tidak punya hati? apa aku harus ikut merayakan juga Pernikahan kekasihku dengan perempuan lain? bahkan perempuan yang kamu nikahi akan menjadi Adik iparku," balas Jingga.
📥"Aku takut bayi kita kenapa-napa, jadi aku harap kamu bisa menjaga kesehatan," ujar David.
📤"Sebaiknya kamu urus saja Istri barumu, jangan pernah mempedulikan aku lagi," balas Jingga, kemudian mematikan handphonenya.
Semua gerak gerik Jingga dan David tidak luput dari pengawasan Fajar, karena Fajar yakin jika David masih akan berhubungan dengan Jingga, sebab tadi dia sudah menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki tentang identitas David yang sebenarnya, dan ternyata David adalah kekasih Jingga yang berkedok sebagai Supir pribadi Jingga, dan lebih parahnya lagi Fajar menemukan fakta bahwa David mempunyai profesi lain sebagai pemuas hasrat Tanteu-tanteu senang.
Aku harus lebih waspada karena David tadi berkata jika Jingga akan merebut Angga dari Mentari, walaupun aku nanti bisa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan Mentari jika Mentari sampai berpisah dari Angga, tapi aku tidak akan tega berbahagia di atas penderitaan oranglain, biarlah aku mencintai Mentari dalam diam karena cinta tidak harus saling memiliki, ucap Fajar dalam hati.
"Mas Fajar udah makan belum?" tanya Mentari sehingga mengagetkan Fajar yang sedang melamun, dan Fajar reflek menjawab pertanyaan Mentari.
"Udah sayang," jawab Fajar yang langsung menutup mulutnya.
"Mas Fajar barusan bilang sayang ya sama Mentari?" tanya Mentari dengan mengernyitkan alisnya.
"Maksud Mas, Adikku sayang gitu," Fajar meralat perkataannya.
"Oh gitu, syukur deh kalau Mas udah makan, makan yang banyak ya biar Mas gak kurus, Mas Fajar sekarang sepertinya kurusan deh."
Gimana gak kurusan, aku makan ati terus tiap hari karena lihat kamu sama Angga bermesraan terus, batin Fajar.
"Kenapa daritadi Mentari lihat Mas Fajar melamun terus?"
"Mas gak kenapa-kenapa kok, makasih banyak ya atas perhatiannya."
Angga yang melihat Mentari berbicara dengan Fajar pun bergegas menghampirinya.
"Sayang, Abang cari-cari ternyata ada di sini. Abang udah lapar nih, makan yuk, tapi Abang mau Mentari yang suapi," ujar Angga yang sengaja membuat Fajar cemburu.
"Ya udah kalau begitu kita makan sekarang. Mas Fajar maaf ya kami tinggal dulu," ucap Mentari yang sudah ditarik oleh Angga.
"Lebay banget sih si Angga, emangnya dia pikir aku bakalan cemburu gitu? tapi iya sih aku memang cemburu," gumam Fajar dengan mengepalkan kedua tangannya.
"Kamu cemburu kan sama Mentari dan Angga?" tanya Jingga yang kini sudah berada di belakang Fajar.
"Bukan urusan kamu," jawab Fajar yang hendak pergi meninggalkan Jingga.
"Tunggu Fajar, bagaimana kalau kita bekerjasama? kamu bantu aku merebut Angga dari Mentari, supaya nanti Mentari bisa menjadi milikmu," ujar Jingga.
"Aku bukan manusia licik sepertimu Jingga, yang selalu menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan semua yang kamu mau, bagiku cinta adalah sebuah pengorbanan, jika orang yang kita cintai bahagia maka aku pun akan ikut bahagia, karena cinta tidak harus saling memiliki," jawab Fajar dengan berlalu meninggalkan Jingga.
"Kamu bodoh Fajar, lihat saja nanti, kamu pasti menyesal karena tidak mau bekerjasama denganku, akan ku pastikan Angga menjadi milikku meskipun tanpa bantuan kamu," gumam Jingga dengan tersenyum licik.
Hari sudah semakin malam, tapi Jingga terlihat enggan pulang dari rumah Mentari, karena dia masih tidak rela melepaskan David menikah dengan Stella.
"Sayang, kalau kamu mau, kamu boleh nginep di sini kok, kamu nanti bisa tidur sama Mommy."
"Enggak Mom terimakasih." males banget harus tidur sama Nenek lampir, udah gitu tidurnya ngorok, lanjut Jingga dalam hati.
"Ya sudah kalau begitu Jingga pamit dulu ya Mom," ujar Jingga dengan memeluk Mommy Sandra.
Ketika Jingga sudah keluar dari gerbang untuk menunggu taksi online yang dipesannya, tiba-tiba ada sebuah tangan kekar yang memeluk tubuhnya dari belakang.
"Honey, maafkan aku, aku tau kamu pasti sakit hati kan karena harus melihatku menikah dengan perempuan lain," ujar David yang terus menciumi tengkuk leher Jingga dari belakang.
"Sayang, kenapa kamu ada di sini? ini kan malam pertama kamu," ujar Jingga dengan membalikkan badannya lalu memeluk erat tubuh David dan mencium wangi tubuhnya yang selalu membuat Jingga rindu.
"Aku janji, besok aku akan menemanimu kemana pun kamu mau, tapi untuk malam ini aku harus berada di sini karena tidak mau jika keluarga Stella menjadi curiga," ujar David.
"Tapi aku gak rela jika kamu menyentuh perempuan lain lagi, aku sudah jatuh cinta sama kamu sayang. Kamu tau, malam ini akan sangat berat untuk aku lewati tanpa kehadiranmu di sampingku," ujar Jingga dengan meneteskan airmata.
"Kamu yang sabar ya, aku akan usahakan supaya kita bisa terus bersama untuk menghabiskan malam," ujar David dengan mengecup bibir Jingga, tapi Jingga enggan melepaskannya sehingga dia terus saja melu*mat bibir David, sampai akhirnya mereka mendengar klakson mobil taksi online yang dipesan oleh Jingga.
"Kamu hati-hati ya honey," ujar David dengan memasangkan jaket kepada tubuh Jingga.
"Aku akan merindukanmu sayang," ujar Jingga dengan masuk ke dalam mobil dan dengan berat hati Jingga melepas pelukannya terhadap David.
David kembali masuk ke dalam kamar Stella, dan Stella sudah terlihat menunggu David dengan memakai lingerie yang terlihat seksi sehingga David menelan salivanya.
"Kamu kemana aja sayang, kok lama banget sih keluarnya?" tanya Stella.
"Aku tadi habis beli rokok dulu sayang, maaf ya jika kamu harus menunggu lama," ujar David yang mulai mendekati Stella.
Stella yang di dekati oleh David terlihat gugup karena dia takut merasakan sakit seperti saat pertama kali mereka melakukannya.
"Kamu kenapa sayang? kamu sepertinya gugup ya?" tanya David dengan melucuti satu persatu pakaiannya.
"Kamu mau apa sayang?" tanya Stella dengan gemetaran.
"Kamu tenang saja, kali ini kamu tidak akan merasakan sakit lagi," ujar David kemudian melancarkan aksinya.
......................
"David," teriak Jingga yang terbangun dari tidurnya.
"Maaf Bu, kita sudah sampai sesuai aplikasi," ujar Supir taksi online.
"Terimakasih Pak," ucap Jingga yang masih terlihat linglung karena baru saja bangun tidur.
"Sekarang David sudah menjadi milik Stella, kenapa aku merasa tidak rela, apalagi sekarang David pasti sedang melakukan malam pertama dengan Stella," gumam Jingga dengan menangis.
Dua bulan kini telah berlalu dari semenjak Pernikahan David dan Stella, dan Jingga memutuskan untuk kembali melancarkan aksinya supaya Angga mau menikahinya.
"Hai sayang," ucap Jingga kepada Angga yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerjanya.
"Mau apa lagi kamu datang ke sini Jingga?" tanya Angga dengan ketus.
"Kok kamu ngomongnya gitu sih sayang, aku datang ke sini karena Bayi kita pengen ketemu sama Ayahnya," ujar Jingga.
Jantung Angga rasanya berdetak kencang ketika dia mendengar perkataan Jingga.
"Apa maksud kamu bayi kita?" tanya Angga.
"Kamu lihat sendiri sayang, sekarang aku sudah hamil Anak kamu," ujar Jingga dengan memberikan hasil tes kehamilan kepada Angga.
Angga langsung saja merobek kertas tersebut, lalu melemparkannya ke wajah Jingga.
"Kamu pikir aku akan mudah kamu bodohi? bisa saja kan itu bayi oranglain?" sindir Angga.
"Baiklah kalau kamu tidak mau mengakui bayi ini, tapi kamu harus ingat kalau aku mempunyai bukti video me*sum kita, jadi aku tinggal membagikannya saja di sosmed, dan nanti usaha serta reputasi kamu pasti akan hancur !!" ancam Jingga.
"Apa mau kamu sebenarnya Jingga?"
"Gitu donk sayang, mau aku gampang kok, kamu cukup menceraikan Mentari, kemudian menikahiku, bagaimana?"
"Kamu sudah gila Jingga? Mentari saat ini sedang hamil Anakku, jadi aku gak bakalan pernah menceraikannya !!" tegas Angga.
"Kamu cuma punya dua pilihan Angga, menceraikan Mentari atau reputasi serta perusahaan kamu akan hancur karena video me*sum kita !!"
"Kamu memang perempuan ular Jingga !!"
"Tapi kamu suka kan sayang," ujar Jingga dengan tersenyum licik.
Angga merasa prustasi karena sudah terjebak ke dalam permainan Jingga, sehingga dia terus saja mengacak-ngacak rambutnya secara kasar.
Aku harus bagaimana? apa yang harus aku lakukan sekarang? aku tidak mau sampai kehilangan Mentari dan si Kembar, tapi aku tidak mungkin menghancurkan perusahaan yang telah aku rintis dengan susah payah, batin Angga.
Jingga terus saja mendesak Angga, sehingga Angga tidak dapat berkata apa-apa.
"Aku memberikan kamu kesempatan untuk menceraikan Mentari sampai dia melahirkan, karena aku juga saat ini sedang hamil, jadi aku tidak mau kalau sampai bayiku lahir tanpa seorang Ayah," tegas Jingga, kemudian melangkahkan kaki keluar dari ruangan Angga.
"Maafin Abang Mentari, Abang tau bahwa ini pasti akan menyakitkan untuk kita berdua, tapi Abang tidak mempunyai pilihan lain," gumam Angga.
......................
Stella dan Mommy Sandra terus saja mendesak David supaya bisa bertemu dengan kedua orangtua David.
"Sayang, kita kan sudah dua bulan menikah, kamu kok belum juga ngenalin aku sama keluarga kamu sih?" tanya Stella.
"Maafin aku sayang, tapi Papi sama Mami aku sekarang berada di luar Negeri, jadi aku harap kamu sabar dulu ya," ujar David dengan memeluk tubuh Stella, sehingga membuat Mommy Sandra cemburu, karena diam-diam Mommy Sandra sudah menyukai Menantunya sendiri.
"Kamu maklumi saja Suami kamu Stella, jangan membuat dia susah karena harus selalu memenuhi semua keinginan kamu," ujar Mommy Sandra yang mencoba mencari muka terhadap David.
Stella yang merasa kesal terhadap perlakuan Mommy Sandra terhadap David pun kini angkat suara.
"Sebenernya yang anak Mommy di sini tuh aku atau Mas David sih? perasaan Mommy selalu saja membela Mas David daripada aku," ujar Stella dengan menghentak-hentakan kakinya di lantai.
"Kamu lebay banget sih, pake acara ngambek segala," sindir Mommy Sandra.
David yang merasa jengah dengan tingkah Stella yang selalu kekanak-kanakan akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah Jingga saja.
"Sayang, kamu jangan seperti anak kecil dong, kasihan bayi kita kalau kelakuan kamu seperti ini. Oh iya, Mas seminggu ini mau ada acara ke luar kota, jadi Mas harap kamu menjaga diri baik-baik serta jaga bayi kita juga ya," ujar David dengan mengelus lembut rambut Stella.
"Sayang kok tega banget sih mau ninggalin aku ke luar kota, padahal aku kan lagi hamil muda, jadi mau ditemenin terus sama kamu," rengek Stella.
"Tapi Mas harus mencari uang untuk biaya persalinan kamu nanti, belum lagi Mas masih ngutang mahar sama kamu, jadi Mas mau ambil dulu uangnya."
Mommy Sandra dan Stella yang mata duitan langsung berbinar ketika mendengar tentang uang.
"Stella kamu jangan manja, biarkan Suami kamu pergi, dia juga kerja buat kita kan," ujar Mommy Sandra.
"Bukan buat kita Mom, tapi buat Stella dan bayi yang berada dalam kandungan Stella."
"Iya iya, kamu kok jadi Anak pelit banget, untung saja Mommy punya ATM si Menantu Benalu jadi meskipun tidak kerja, Mommy masih punya uang, dan uang bulanan Mommy jadi dobel sama uang dari Angga," ujar Mommy Sandra dengan tersenyum.
David yang mendengar perkataan Mommy Sandra merasa bingung, karena selama ini dia mengira jika Angga sudah memenuhi kebutuhan Mentari.
"Mommy, David heran deh, kenapa Mentari dan Fajar selalu berjualan, memangnya uang bulanan dari Bang Angga tidak cukup?"
"Angga memang memberikan jatah bulanan terhadap Mentari dan itu lebih dari cukup, tapi Mommy ambil saja ATM nya, jadi si Mentari biar gak keenakan diam di rumah terus."
Kasihan sekali Mentari, ternyata selama ini dia menderita sehingga harus membanting tulang mencari uang untuk kebutuhannya. Mommy Sandra memang bener-bener tega, batin David.
"Kalau begitu sekarang David berangkat dulu ya Mom, tolong jaga Stella baik-baik."
"Kamu tenang saja sayang, Mommy pasti bakalan menjaga Stella baik-baik," ujar Mommy Sandra dengan memeluk tubuh David, sehingga David bergidik ngeri.
Stella yang melihat Mommy Sandra memeluk Suaminya pun langsung saja menarik Mommy Sandra.
"Mommy kok ganjen banget sih sama Mas David? Mommy harus ingat kalau Mas David adalah Suami Stella."
"Berarti David juga Menantu Mommy kan, dan Menantu itu harus diperlakukan seperti Anak sendiri, jadi wajar saja jika Mommy sayang kepada David."
"Mommy ngeles aja kayak bajai. Mommy gak pernah tuh meluk-meluk Kak Angga, padahal Kak Angga kan Anak kandung Mommy sendiri, malah kalian selalu ribut kalau bertemu. Bilang saja Mommy pengen kehangatan juga kan? makanya Mommy suka keganjenan sama Mas David," cerocos Stella sehingga membuat David pusing.
"Sayang, Mas pergi dulu ya," ujar David dengan bergegas keluar dari rumah karena dia sudah tidak tahan mendengar ocehan Stella dan Mommy Sandra.
David melajukan mobilnya menuju Kantor Angga, karena Jingga menyuruh David untuk menjemputnya di sana.
"Sayang, akhirnya kamu datang juga, aku udah kangen banget sama kamu," ujar Jingga pada saat masuk ke dalam mobil, kemudian dia langsung memeluk David dan menghirup aroma tubuhnya, karena itu akan mengurangi rasa mual yang Jingga rasakan.
"Aku juga kangen banget sama kamu honey. Di rumah aku pusing mendengar ocehan Stella dan Mommy Sandra yang terus saja mendesak supaya aku membawa mereka ke rumahku, padahal kamu tau sendiri kan kalau rumahku jauh dari kata layak," ujar David.
"Kamu yang sabar ya, nanti kita sewa rumah mewah saja, terus kamu ajak mereka ke sana, bilang saja kalau itu rumah kamu," usul Jingga.
"Kamu memang yang terbaik honey, terimakasih ya atas semuanya," ujar David dengan memeluk erat tubuh Jingga.
Setelah David dan Jingga puas bermain-main, David dan Jingga memutuskan untuk mencari rumah mewah yang nantinya akan di akui sebagai rumah David kepada Mommy Sandra dan Stella yang selalu saja mendesak David supaya membawa mereka ke rumahnya.
"Sayang, kamu mau sewa rumah berapa bulan?" tanya Jingga pada saat mereka berdua di perjalanan menuju salah satu rumah mewah yang akan Jingga sewakan untuk David.
"Gak usah berbulan-bulan honey, cukup satu minggu saja, lagian cuma buat nunjukin sama Stella dan Mommy Sandra saja. Sayang juga kan uangnya kalau kita hambur-hamburin terus," jawab David.
"Kamu tenang saja sayang, uangku tidak akan habis tujuh turunan, kamu tau kan kalau aku adalah Pemilik Angkasa grup, Perusahaan nomor satu di Indonesia," ujar Jingga dengan sombongnya.
"Iya honey, aku tau kalau kamu orang kaya, tapi sebanyak apa pun uang yang kita punya akan tetap habis juga kalau kita terus-terusan boros," ujar David.
"Kamu jangan seperti orang susah deh sayang," ujar Jingga yang selalu tidak terima jika dinasehati.
"Aku memang orang susah Jingga, aku punya uang saja pemberian dari kamu, sejak kecil aku sudah jadi tulang punggung keluarga dan membanting tulang melakukan semua pekerjaan yang aku bisa untuk membantu Ibu dan menyekolahkan Adikku," ujar David.
jingga nampak tertegun dengan perkataan David, karena semenjak dia masih kecil, walau orangtuanya kesusahan sekali pun, tapi Jingga tidak pernah mau tau, karena yang penting dia bisa hidup enak tanpa kekurangan apa pun.
"Maafin aku ya sayang, aku tidak bermaksud untuk menyinggung kamu, uang yang aku punya sekarang milik kamu juga, jadi kalau ada apa-apa kamu bilang saja sama aku," ujar Jingga.
"Tidak apa-apa honey, aku cuma tidak mau ngerepotin kamu terus, dan aku sekarang lagi pusing karena harus mencari uang mahar untuk Stella sebanyak 10 milyar," ujar David yang pura-pura sedih supaya mendapatkan simpati dari Jingga.
"Kamu cicil aja sayang, nanti kita ambil 1 milyar dulu di Bank buat kamu berikan sama Stella," ujar Jingga yang sudah tergila-gila terhadap David, sehingga dia bersedia melakukan apa pun untuk David.
Maafin aku Jingga, aku sebenarnya tidak tega jika terus-terusan memanfaatkan kamu, apalagi saat ini kamu sedang hamil Anakku, tapi aku tidak punya pilihan lain, karena Stella saat ini sedang sedang mengandung Anakku juga, batin David.
Setelah menempuh satu jam perjalanan, David dan Jingga akhirnya sampai di sebuah rumah mewah yang masih berada di daerah Bogor.
David turun terlebih dahulu karena harus membukakan pintu mobil untuk Jingga.
"Silahkan turun Ratuku," ujar David, sehingga membuat Jingga tersipu malu.
"Makasih sayang, kamu memang selalu bisa membuatku bahagia," ucap Jingga.
"Aku akan berusaha untuk selalu membahagiakan kamu honey," ujar David dengan memeluk tubuh Jingga yang selalu menjadi candu untuknya.
Jingga dan David langsung saja masuk ke dalam rumah tersebut dengan di antar oleh Penjaga rumah supaya dapat melihat-lihat isi nya.
"Nyonya mau menyewa rumah ini berapa lama? soalnya saya takut kalau pemilik rumah ini pulang," ujar Penjaga rumah mewah tersebut.
"Tenang saja Mang, saya hanya akan menyewanya selama satu minggu saja. Memangnya kemana pemilik rumah ini pergi?" tanya Jingga yang penasaran, karena dia begitu terpesona dengan rumah yang di desain sangat mewah dan elegan tersebut.
"Pemilik rumah kebetulan tinggal di luar negeri, dan Pembantu sama Penjaga rumahnya juga bulan kemarin ikut pindah ke sana setelah mereka menikah," jelas Penjaga rumah.
Rumah tersebut sebenarnya adalah rumah milik Fajar. Semenjak Fajar hilang ingatan Bi Sumi dan Pak Tarno ditugaskan oleh Rendra untuk menjaga Dimas dan Dita yang berada di luar negeri, setelah sebelumnya Bi Sumi dan Pak Tarno menikah, karena sebelum hilang ingatan, Fajar sempat memberikan uang kepada Pak Tarno untuk biaya Pernikahan Pak Tarno dengan Bi Sumi. Jadi, saat ini Rendra hanya menugaskan seorang Penjaga rumah saja supaya bisa mengurus rumah tersebut.
"Sayang sekali ya, rumah mewah seperti istana ini harus kosong tidak berpenghuni," ujar Jingga.
"Iya honey, mungkin yang punya rumah memiliki rumah yang banyak dan orang yang sangat kaya," jawab David.
"Iya Tuan, Nyonya, saya dengar kalau pemilik rumah merupakan Pengusaha kaya raya, dan memiliki banyak rumah serta perusahaan juga di luar negeri," jelas Penjaga rumah.
"Saya hanya akan menyewa rumah ini selama seminggu saja, jadi berapa harga sewa selama seminggu Mang?" tanya Jingga.
"Saya terserah Nyonya saja, saya kan bukan pemilik rumah ini, jadi saya gak enak kalau nentuin harga," jawab Penjaga rumah.
Jingga sebenarnya mendapatkan rekomendasi rumah tersebut dari Asisten rumah tangganya, karena Penjaga rumah tersebut merupakan saudara dari Asisten rumah tangga Jingga.
"Kalau begitu saya kasih kamu sepuluh juta ya, tapi Mamang harus ingat, kalau nanti kekasih saya membawa dua orang perempuan ke rumah ini terus mereka tanya-tanya, Mamang harus memberitahukan kepada mereka bahwa rumah ini adalah milik David, dan kedua orangtuanya sedang berada di luar negeri," ujar Jingga dengan memberikan amplop coklat yang berisi uang sebanyak sepuluh juta, sehingga membuat mata Penjaga rumah menjadi berbinar.
"Iya Nyonya siap, saya pasti akan melakukan perintah Nyonya. Kalau begitu saya permisi dulu mau lanjutin bersih-bersih," ujar Penjaga rumah.
Setelah kepergian Penjaga rumah, David dan Jingga langsung saja saling berpandangan, dan David sangat tau apa yang Jingga inginkan, sehingga dia langsung saja membopong tubuh Jingga ke dalam sebuah kamar yang berada di rumah tersebut.
"Terimakasih sayang, kamu memang selalu membuatku puas," ujar Jingga kemudian memeluk tubuh David setelah mereka berdua selesai dengan permainannya.
......................
Keesokan paginya, David dan Jingga terbangun karena terpaan cahaya Matahari yang menimpa tubuh mereka, karena sebelumnya David lupa tidak menutup gorden terlebih dahulu.
"Sayang, aku masih ngantuk," ujar Jingga.
"Ya sudah, kamu tidur lagi saja honey, aku akan menutup gordennya supaya kamu tidak merasa silau," ujar David.
"Kenapa aku sampai lupa menutup gordennya, untung saja ini dilantai dua, jadi gak ada yang ngintip kegiatanku dan Jingga," gumam David, kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah David selesai membersihkan diri, Jingga sudah terlihat bangun dan duduk di ranjang.
"Honey, kenapa kamu sudah bangun, bukannya masih ngantuk ya?" tanya David dengan mendekati Jingga, lalu duduk di sampingnya.
"Aku gak bisa tidur lagi kalau tidak kamu peluk," ujar Jingga dengan memeluk tubuh David.
"Ya sudah kalau begitu aku peluk kamu lagi supaya kamu bisa tidur," ujar David, kemudian ikut berbaring di samping Jingga dan memeluk tubuh Jingga dengan erat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!