NovelToon NovelToon

Penjara Cinta Tuan Malvyn

Bab 1

Arus lalu lintas di ibu kota terlihat renggang dan lancar. Ini adalah pertama kalinya Aisyah melihat jalan raya tidak padat. Mungkin karena masih sangat pagi, pikirnya.

Hari telah tiba. Sudah waktunya Aisyah masuk Kuliah. Kakak tiri serta istrinya sudah kembali ke Jawa Timur. Ia juga sudah menghafal jalanan sekita kontrakan dan kampus juga selama seminggu ini.

Aisyah Hadirah Nazifa, gadis 18 tahun periang dan anak bungsu dari pasangan Askar Atma Purnama dan Adzilla Rahma (Novel aku judul : SETITIK CAHAYA (Janda Kesayangan Berondong Tampan))

Aisyah berkuliah di salah satu Universitas ternama di Jakarta dan mengontrak di salah satu kontrakan yang tidak jauh dari kampusnya. Terlahir dari keluarga sederhana, penjual kebab dan burger tentu saja hanya bisa mengontrak, bukan tinggal di sebuah apartemen seperti orang-orang diluar sana.

Aisyah cemberut saat sang papi terus saja menelepon sedari subuh mengingatkan bagaimana ia harus memilih teman yang baik dan jangan ceroboh di kota orang.

Aisyah hanya dapat menurut saja. Bukan hanya sang papi, kakak sulung nya juga tidak kalah dengan papi nya. Kakak nya, Satria. Terus saja menceramahi dengan dalil-dalil yang bersangkutan.

"Ingat. Apapun yang kita lakukan selalu di catat oleh malaikat," terang Satria kembali menceramahi Aisya diseberang telepon.

Aisyah mencebik. "Iya, bang. Ya ampun, kenapa gak masuk pesantren saja kemarin, akunya?" Aisyah mulai kesal.

"Jangan ngeyel dibilangi. Mas tutup,nya."

Aisyah menghela nafas panjang, melanjutkan perjalanan kemudian menuju halte bus.

"Tenang saja, bang. Pacar adikmu ini berada di Korea. Aahh aku rindu Yoongi. Kapan ya aku dinikahi?" Aisyah terkekeh lalu memeluk ponsel nya karena wallpaper nya adalah foto salah satu member BTS.

Dari jarak rumah kontrakan menuju Kampus hanya naik satu bus saja. Halte bus masih terlihat sepi. Ia berdiri menunduk ke bawah. Dirinya mematung ketika tubuhnya terciprat air genangan di jalan. Lebih tepat seperti tersiram karena bagian pakaian nya banyak terkena air genangan itu.

"Sialan," umpat Aisyah kemudian mengambil batu lalu melempar mobil yang sudah melakukan kekacauan paginya.

"Mampus! Berhenti, malah pecah itu mobil."

"Buset. Ini harus astaghfirullah atau masyaallah, atau subhanallah? ganteng amat ciptaan Allah," cicit Aisyah menatap pria keluar dari mobil dengan setelan kantoran dan kacamata hitam bertengger di hidung.

"Mana Bule, lagi. Boleh minta foto gak ya?"

*

*

Di tempat lain, tampak seorang pria tampan sedang terburu-buru hendak pergi ke suatu tempat. Tetapi langkah nya terhenti kala suara Malya-saudari kembarnya, menggema memekikkan telinga.

"Malvyyyyn...," teriak Malya membuat Malvyn menoleh ke belakang dan sedikit menengadah kepalanya mengarah ke lantai dua dimana suara Malya berada.

Malvyn mencebik ketika melihat saudari kembar nya hanya mengenakan tank top dan hotpants yang sangat pendek.

"Ada apa?" tanya nya datar.

Malya cengengesan. "Aku mau nitip, boleh ya? aku mager," katanya manja bahkan merangkul lengan Malvyn.

"Hem," Malvyn berdehem sebagai tanda setuju.

"Nitip pembalut," bisik Malya karena ada Mario di belakang Malvyn.

Malvyn memutar bola mata jengah mendengar apa yang diucapkan Malya. Karena kenyataan nya, dari awal mengalami menstruasi hingga sekarang mereka berusia 27 tahun, tetap saja dirinyalah yang membelikan benda aneh itu.

"Iya," jawab Malvyn malas.

Malvyn berjalan diikuti Mario hendak keluar rumah dan masuk ke dalam mobil. Tetapi langkahnya kian melamban ketika melihat kedua orang tuanya turun dari mobil dan terlihat sangat romantis.

"Mau kemana?" tanya papi Edzard setiba di teras rumah dan mendapati anak laki-laki satu-satunya hendak pergi.

"Beli pembalut," sahut Malvyn singkat, padat, dan jelas. Namun itu membuat papi Edzard melongo.

"Sayang. Apa anak kita yang satu itu juga ingin merasakan tamu bulanan seperti mu?" tanya papi Edzard berbisik pada mami Ivy.

Mami Ivy mencebik. "Papi saja yang tak ingin tahu. Malvyn itu sangat perhatian pada Malya dan Calista. Dia beli pembalut untuk Malya," jelas mami Ivy yang baru diketahui papi Edzard. (Cerita Edzard dan Ivy ada di judul : Menikahi Gadis CULUN)

Malvyn menggeleng seraya melangkahkan kaki nya menuju mobil diikuti Mario dan membukakan pintu untuknya.

Mario melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju salah satu Universitas yang mengundang Malvyn sebagai salah satu pebisnis sukses diusia muda.

CKIiittt

Secara tiba-tiba Mario menginjak pedal rem karena menyadari telah membuat seorang gadis terkena cipratan genangan air akibat ulahnya.

Malvyn mengusap dahi yang terasa sakit akibat terbentur jok sopir karena ia tidak mengenakan seat belt.

"Astaga. Apa-apaan kamu, Rio?" sentak Malvyn.

Mario melirik Malvyn dari kaca spion tengah lalu mengucapkan kata maaf. "Saya tidak sengaja melewati genangan air dan mengenai seorang gadis disana, Tuan." Ia menunjuk ke arah belakang dimana seorang gadis tengah berdiri sedan mengibaskan kedua tangan karena basah.

Malvyn menoleh ke belakang melihat seorang gadis yang di tunjuk Mario barusan. Ia berdecak kesal karena mendapat masalah disaat hampir terlambat

Malvyn Carlson Abraham adalah pria yang menghargai waktu, dingin dan sedikit arogan. "Beri dia sejumlah uang, lalu kita pergi dari sini!" titah Malvyn kepada Mario dan pria itu langsung mengangguk.

BRAK

Tetapi sayang, niat awal berbaik hati mengganti kerugian gadis itu justru Malvyn mendapat balasan.

Malvyn tidak percaya dengan apa yang dilakukan gadis itu. Kaca mobil bagian belakang nya retak akibat terkena lemparan batu cukup besar dari gadis itu.

"Kurang ajar. Cari masalah denganku rupanya," desis Malvyn membuka pintu mobil kemudian.

Dengan langkah lebar mendekati gadis menyebalkan menurut nya. Tetapi Malvyn merasa heran karena wajah gadis yang sebagian terkena genangan air itu tidak menunjukkan raut wajah takut, marah atau yang lain. Melainkan raut wajah memuja.

"Hei," sentak Malvyn jengah.

Bukan sekali ini saja ia mendapatkan tatapan gila itu. Sepertinya dimana ia berpijak akan ada yang menatapnya dengan tatapan memuja dan Malvyn kurang nyaman akan hal itu.

"Bang Bule. Boleh minta foto?"

Mata Malvyn melotot mendengar pertanyaan gadis itu. Seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

"Kamu kira aku Abang tukang bakso?" geram Malvyn memaling kan wajah.

Tetapi lihatlah gadis aneh di hadapan Malvyn ini. Rasanya ingin sekali melenyapkan gadis itu.

"Oohh.. Abang bule juga tahu Abang tukang bakso?"

Sialan.

Malvyn menatap gadis itu dengan tajam lalu menarik tangan tersebut mendekati mobilnya. Ia menunjuk kaca yang retak akibat gadis itu.

"Siapa nama mu?"

"Aisyah, bang."

Oh sh*it!

"Jangan panggil aku abang. Dengar?"

Gadis itu mengangguk patuh tetapi tetap saja mata itu menatap Malvyn dengan tatapan memuja.

"Kamu harus ganti rugi, jika tidak maka akan saya masukkan penjara!"

"APA!"

❤️

Hai kesayangan emak..

Emak rilis novel anaknya Edzar dan Ivy ya..

Mohon dukungan nya..

Bab 2

"Siapa nama mu?"

"Aisyah, bang."

Oh sh*it!

"Jangan panggil aku abang. Dengar?"

Gadis itu mengangguk patuh tetapi tetap saja mata itu menatap Malvyn dengan tatapan memuja.

"Kamu harus ganti rugi, jika tidak maka akan saya masukkan penjara!"

"APA!"

Aisyah langsung melepas genggaman Malvyn pada pergelangan tangan nya. Bisa bahaya jika sampai di penjara apalagi ia jauh dari keluarganya.

Aisyah mundur perlahan mencari waktu tepat untuk kabur. "Auwh," desis nya ketika merasakan kepala bagian belakang terbentur sesuatu yang keras.

Aisyah pun menoleh ke belakang dan tersentak ketika melihat sosok pria tampan dan manis menatapnya datar.

"Mau kemana?" tanya pria itu yang tak lain adalah Mario.

Aisyah menelan saliva mendengar pertanyaan Mario yang terdengar menyeramkan. Ia pun menggeleng cepat. "Enggak kemana-mana bang, eh mas, eh pak!" entah mengapa ia menjadi salah tingkah dan takut bersamaan di perhatikan oleh dua pria bermata tajam itu.

Aisyah kembali menatap Malvyn dengan memasang wajah imut. "Kalau ganti rugi berapa ya bang Bule? boleh nawar kan?" Aisyah nyengir dan sangat berharap jika pertanyaan nya itu dijawab murah dan kata iya.

Bagaimana tidak berharap? sebagai anak perantauan dan tidak memiliki sanak saudara serta pekerjaan pastilah berharap akan hal itu.

Malvyn mengambil kartu nama dan diberikan kepada Aisyah. "Besok kamu datang ke alamat itu pukul 8 pagi," tutur nya dingin.

Aisyah menerima kartu nama tersebut. "Jam 1 siang, ya. Aku harus kuliah!" ia berkata jujur.

"Tepat pukul 8 pagi atau kamu masuk penjara!" tuntut Malvyn kemudian masuk ke dalam mobil tanpa mengatakan apapun setelahnya diikuti Mario.

Di dalam mobil, Malvyn hanya diam seribu bahasa. Tapi percayalah, Mario mengerti bila sang bos nya itu tengah memikirkan sesuatu.

"Setelah kembali dari kampus itu, pastikan kamu sudah mendapatkan informasi tentang gadis itu."

Mario sudah menduga bila Malvyn akan melakukan hal ini. Ia pun mengangguk mengerti.

Aisyah tercengang melihat kelakuan Malvyn karena tidak ada peduli dengan keadaan nya sekarang ini.

Ia menghentakkan kaki kemudian kembali berjalan menuju arah kontrakan nya buat mengganti pakaian yang lebih bersih dan rapi lagi.

Sesampainya di rumah, Aisyah segera mengganti pakaian nya dengan kaos putih, celana jeans, dan sepatu sneaker nya.

Tidak lagi memiliki waktu banyak karena sebentar lagi akan menunjukkan pukul 8 pagi.

"Ini gara-gara Bule sombong itu!" gerutu nya sepanjang jalan lalu naik bus.

Aisyah kembali melihat arloji di pergelangan tangannya. Ia sudah sangat terlambat.

Beberapa saat kemudian, bus yang ditumpangi Aisyah telah berhenti di halte bus terakhir dimana berada tepat di depan kampus nya.

Ia segera masuk ke dalam kelas yang sudah dipenuhi mahasiswa - mahasiswi lain nya. Sebagai informasi yang di dapatnya, hari ini kampus mereka kedatangan tamu penting, seorang pebisnis sukses di usia muda.

Setiba sudah di ambang pintu, matanya melebar dan mulut nya menganga saat hendak mengetuk pintu. Ia menelan saliva yang terasa seperti biji salak yang tak dapat di telan.

Pebisnis muda itu adalah Malvyn. Pria yang membuatnya takut. Seketika bulu kuduknya berdiri. "Dia seperti hantu yang ada di pohon beringin lapangan bola di kampung. Bedanya ini putih dan di pohon beringin hitam. Ah, genderuwo bule."

Malvyn menatap arlojinya sudah lebih 15 menit Aisyah terlambat. "Tetap disana sampai pertemuan saya selesai," titahnya dingin bin datar.

Mulut Aisyah menganga. Kenapa bule ini begitu menyebalkan sekali.

Bab 3

Aisyah menggigit kuku nya karena tidak sabar dengan apa yang terjadi setelah ini. Ia seperti terdakwa yang sedang di hakimi dipersidangan.

Malvyn sedang membaca laporan yang diberikan oleh Mario setelah menghadiri pertemuan di salah satu gedung kampus tersebut.

"Nilai sekolah mu itu pas-pasan, kenapa jauh sekali kuliah sampai kesini? yakin kuliah jurusan ekonomi?" tanya Malvyn meremehkan karena jelas terbukti nilai sekolah Aisyah sangat standart dan seimbang dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Aisyah menganga mendengar pertanyaan beruntun dari Malvyn yang terkesan meremehkan nya.

"Jangan dijawab. Aku sudah tahu jawabanmu," ucap Malvyn saat Aisyah hendak membuka suara. Pria itu bahkan bicara tanpa melihat Aisyah.

Oh gila, parah! Genderuwo bule ini selain menakutkan ternyata sombong dan aahhh.. ingin ku kasih bon cabe bibirnya.

Aisyah menghembus nafas dengan kasar, rasa takut akan dipenjara seakan sirna setelah mengetahui bagaimana Malvyn kepadanya.

*

*

Mario membisikkan sesuatu kepada Malvyn dan membuat pria itu mengepalkan tangannya. "Haruskah aku pulang?"

Mario mengangguk. Sebenarnya ia juga mengerti keadaan Malvyn sekarang. Tetapi, ia bisa apa? masalah percintaannya juga sangat rumit saat ini. Dan yang pasti, tidak ada yang mengetahuinya.

Malvyn mengangguk mengerti. Ia bangkit dari duduk nya lalu menatap Aisyah sekilas. "Rio, bawa gadis ini ke apartemen ku."

Aisyah menganga langsung menggerakkan tangan nya ke kanan dan ke kiri bahkan kepalanya juga menggeleng. "Eh, aku mau dibawa kemana, Gen? eh bang, eh mas. Aahh.. Aku gak mau dibawa pergi, nanti papi video call gimana?" tentu saja ia panik karena setiap malam orang tuanya akan melakukan panggilan video.

"Menurut atau kamu akan saya masukkan penjara," gertak Malvyn langsung membuat Aisyah bungkam.

*

*

Sesampainya di Apartemen Malvyn, Aisyah hanya berdiri melihat Malvyn yang tengah membuka jas kerja nya. Ia menggeleng kecil ketika pikiran nya mulai membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya persis di novel elektronik yang sering dibaca nya secara diam-diam saat berada di kampung.

"Pastikan malam ini dia makan, Rio."

Rio hanya mengangguk saja. Kemudian keduanya meninggalkan Aisyah sendiri di apartemen mewah itu.

*

*

Malvyn dan Mario segera pergi menuju restoran tempat dimana keluarganya sedang berkumpul dan juga seorang gadis yang sudah dekat dengan nya sedari lama.

"Hai, Vyn?" sapa Jesica ramah dan hanya diangguki oleh Malvyn.

Malvyn mengecup pipi Ivy dan itu membuat Edzard memukul lengan pria itu. "Kau sudah dewasa. Jangan lagi mencium ibumu karena dia adalah istriku," gerutu Edzard membuat Ivy terkekeh.

"Pencemburu," desis Malvyn laku menghempaskan tubuhnya ke kursi tepat sebelah kanan Jesica, Mario duduk di sebelah kanan Malvyn.

Karena Malvyn dan Mario datang terlambat, mami dari Malvyn itu sudah memesan makanan kesukaan Malvyn dan Mario.

Semuanya makan dengan keadaan hening. Bukan apa-apa, Malvyn sedang merencanakan sesuatu pada gadis yang telah memecahkan jendela kaca mobilnya.

"Papi lihat kamu gak pakai mobil kesayangan kamu, Vyn?" tanya papi Edzard.

"Bengkel, Pi."

Beberapa saat kemudian setelah semua selesai makan malam. Papi Edzard menatap Malvyn dan Jesica secara bergantian.

"Kapan kamu akan menikahi Jesica, Vyn?" tanya papi Edzard.

Yang mereka tahu, selama ini Malvyn hanya dengan dengan seorang wanita saja, yaitu Jesica.

Malvyn mencebik sedangkan Jesica menunduk, menahan senyum. Ia menyelipkan anak rambut ke daun telinga nya.

"Mami apaan, sih?"

"Malvyn. Apa kamu gak risih di gosipin belok bersama Mario?" tanya mami Ivy.

"Aku belum mau menikah, mi."

"Tapi kamu harus ingat janji itu.

Malvyn hanya mengangguk. Kemudian pergi menuju apartemen nya dimana ada Aisyah diberada.

Seringai tercetak jelas di bibirnya. "Aku tahu harus bagaimana, sekarang!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!