NovelToon NovelToon

The Zombie

Kehancuran kota Seoul

Di gelapnya malam yang sepi dan sunyi ada seorang pria misterius yang berada di menara air terbesar di negara Korea Selatan.

tap

tap

tap

Seorang pria misterius yang memakai celana jins, hoodie, dan masker hitam tengah berjalan mendekati menara air terbesar di negara Korea Selatan.

tap

tap

tap

Langkah kaki pria misterius itu berhenti tepat di hadapan menara yang menampung air selama ini.

Dia mengeluarkan botol kaca yang berkurang sedang, di dalam botol kaca itu terdapat cairan berwarna ungu.

Pria misterius membuka penutup botol kaca dan menuangkan cairan berwarna ungu itu ke dalam menara air terbesar di negara tersebut.

Setelah selesai pria misterius itu lalu pergi meninggalkan menara air itu.

Keesokan harinya.

Suasana kota kembali padat seperti sebelum-sebelumnya, kendaran roda dua dan empat memenuhi jalanan.

Di pinggir jalan ada seorang pria bernama Gradit yang bertubuh kekar dan berotot tengah berjalan kaki menuju tempat kerjanya.

Di pertengahan jalan Gradit merasa haus, ia melihat ke samping kanannya yang terdapat penampungan air yang biasa di konsumsi oleh masyarakat Korea Selatan.

Gradit mengambil gelas, menghidupkan kran lalu air dari menara terbesar itu mengalir ke dalam gelas itu.

Setelah penuh Gradit langsung meminum hingga tandas untuk menghilangkan rasa dahaganya.

Saat rasa dahaga yang menyerang Gradit telah selesai, tiba-tiba Gradit memuntahkan darah segar.

Gradit mematung untuk sesaat saat melihat darah yang sangat banyak itu.

Tiba-tiba Gradit terjatuh pingsan dalam keadaan mulut dan hidung yang terus mengeluarkan darah.

"Arrrrgghh" teriak orang yang berada di dekat Gradit yang sengaja melihat Gradit terjatuh pingsan.

"Tolong dia" tintah Pretty yang tengah memegang anak kecil berusia sekitar 4 tahun yang bersama Brian

Orang-orang yang kebetulan lewat di sana langsung mendekati Gradit yang terkapar tidak sadarkan diri.

"Kenapa dia?"

"Aku tidak tau, dia mendadak pingsan dengan sendirinya"

"Sepertinya pria ini memiliki penyakit dalam, dia harus segera di obati, ayo cepat kita bawa di ke rumah secepatnya sebelum nyawanya tidak tertolong lagi"

Mereka semua setuju untuk membawa Gradit ke rumah sakit.

Beberapa orang mendekati Gradit untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.

Tiba-tiba Gradit menjadi kejang-kejang.

Semua orang yang tadinya mendekat langsung mundur.

"Arrrrgghh" teriak Gradit mengamuk tak karuan.

"Arrrrgghh"

Gradit merobek pakaian yang ia kenakan dengan terus berteriak.

"Arrrrgghh"

Gradit berteriak dan meraung tak karuan membuat warga yang ada di sana menatap aneh ke arahnya.

Semua warga yang mengepung Gradit hanya diam dan melihat Gradit yang terus menerus mengamuk tidak jelas.

"Kenapa dia?"

"Ada apa dengan dia?"

"Kenapa dia berubah menjadi orang gila?"

Pertanyaan-pertanyaan itu keluar dari bibir warga yang menatap aneh ke arah Gradit.

Mendadak Gradit berhenti berteriak.

Dengan perlahan-lahan Gradit menatap ke arah warga dengan mata yang berwarna merah.

Gradit Menggertakkan giginya yang membuat semua orang bergidik ngeri melihatnya.

"Arrrrgghh"

Tanpa aba-aba Gradit langsung mengigit seorang pria yang ada di lokasi tersebut.

Seketika pria yang di gigit oleh Gradit langsung berubah menjadi sepertinya.

"Arrrrgghh"

Teriak orang-orang yang melihat dua manusia yang sangat menakutkan di depannya.

Semua orang yang berada di lokasi berlari meninggalkan dua manusia yang menakutkan itu.

"Huaaa"

Teriak orang-orang berlari kala dua pria itu berubah menjadi zombie yang berusaha menangkap dan mengigitnya.

"Tolong" teriak Pretty berlari menghindari Gradit yang berubah menjadi zombie yang sangat menakutkan.

Pretty berlari bersama Brian untuk menghindar dari orang-orang yang berubah menjadi zombie.

Pretty melihat ke belakang, tertangkap orang yang berubah menjadi zombie.

Pretty di serang rasa panik melihat zombie-zombie yang menakutkan itu.

"Mama aku takut" kata Brian.

"Aku harus selamatkan anak ku, aku tidak mau dia berubah menjadi zombie seperti mereka semua" batin Pretty di serang rasa panik.

Tiba-tiba pandangan Pretty jatuh pada tong sampah.

Pretty berlari membawa Brian untuk mendekati tong sampah itu.

Pretty memasukkan Brian ke dalam tong sampah yang bersih itu

"Nak kamu diam di sini, tunggu mama kembali, mama pasti akan jemput kamu, ingat kamu jangan pernah keluar sebelum mama menjemput mu"

"Baik ma"

Pretty mencium kening Brian dengan air mata yang terus mengalir.

"Tetap diam di sini, jangan kemana-mana, tunggu mama kembali"

Pretty menutup tong sampah yang berisikan Brian di dalamnya.

Pretty lalu berlari meninggalkan tong sampah itu.

"Mama" panggil Brian yang melihat ibunya pergi meninggalkan ia sendirian dari lubang kecil yang ada di tong sampah.

Di keadaan sekitar banyak sekali zombie yang terus memburu manusia yang membuat Brian ketakutan.

Tangis Brian pecah kala melihat sekelilingnya yang benar-benar hancur lebur.

Zombie yang sangat brutal mengigit dan saling berkelahi antara satu zombie dengan zombie yang lain.

"Arrrrgghh"

Teriakan demi teriak terus terdengar di telinga anak yang berusia 4 tahun itu, namun yang bisa ia lakukan saat ini hanya diam di tempat dan menyaksikan kehancuran kota dengan banyaknya manusia-manusia yang berubah menjadi zombie satu persatu.

"Arrrrgghh tolong"

Teriak orang-orang yang berusaha menghindar dari zombie yang sangat brutal tersebut.

Darah demi darah memenuhi jalanan kota Seoul.

Teriakan warga yang ketakutan terus terdengar dengan sangat nyaring.

Seketika semua orang yang ada di sekeliling Brian berubah menjadi zombie, hanya dia seorang yang berstatus manusia.

Pretty berlari untuk menghindar dari zombie yang terus mengejarnya tiba-tiba zombie dari arah utara langsung mengigit tangannya.

"Mama" panggil pelan Brian yang melihat ke arah Pretty yang sudah berubah menjadi zombie.

Brian menghentikan tangisannya kala melihat ada zombie yang mendekatinya ia menutup mulut dan berusaha menahan napas agar tidak ada zombie yang mengetahui keberadaannya.

Brian memejamkan mata kala zombie terus mendekatinya, ia begitu takut zombie itu tau tempat persembunyiannya.

"Tolong jangan makan aku" batin Brian ketakutan ketika melihat wajah seram zombie yang penuh dengan darah.

Brian membuka matanya kembali kala merasa sudah tidak ada zombie di dekatnya.

Brian bernapas lega untuk sesaat, namun Brian masih diam di dalam tong sampah, ia tidak berani keluar dari dalam tong sampah.

Matanya terus melihat ke arah ibunya yang sudah berubah menjadi zombie.

"Mama" kata Brian pelan, ia sungguh tak menyangka jika hal akan terjadi.

Brian tidak pernah membayangkan jika ia akan berpisah dengan ibunya hanya karena kejadian ini.

Brian menatap sedih ke arah Pretty yang berubah menjadi zombie namun saat ini Brian tidak bisa apa-apa, hanya diam di tempat yang bisa ia lakukan.

Berubah menjadi zombie

Di sisi lain.

"Suster tolong anak ku" tintah seorang wanita yang anaknya tengah sekarat karena habis kecelakaan.

Dengan cepat suster langsung membawa anak itu ke dalam UGD.

Wiu wiu wiu wiu wiu

Suara sirene ambulance menggema di dalam kota ini.

Banyaknya ambulance dan kendaraan-kendaraan yang berhenti di depan rumah sakit membuat dokter serta petugas-petugas rumah sakit tertegun melihat itu semua.

"Ada apa ini?" tanya dokter James.

Tidak ada yang menjawab, mereka semua masih tertegun melihat banyak-banyak korban-korban yang rata-rata tubuhnya di penuhi dengan darah.

"Apa mereka semua mengalami kecelakaan?"

"Aku rasa tidak, lihat mereka kejang-kejang" jawab suster Giselle.

"Dokter tolong anak ku"

"Dokter tolong dia"

"Dokter tolong bantu istri ku, dia sedang sekarat"

"Dokter tolong kami"

Teriakan minta tolong itu terus terdengar di telinga dokter James.

"Kita harus tolong mereka, suster bawa mereka ke ruang UGD"

Dokter James berjalan ingin kembali masuk ke dalam rumah sakit untuk bersiap-siap menangani banyaknya pasien yang memenuhi parkiran.

"ARRRRGGHH"

Teriakan itu begitu nyaring sehingga membuat langkah dokter James terhenti.

Dokter James menghadap kembali ke arah korban-korban misterius itu.

Tiba-tiba semua korban-korban itu berubah menjadi zombie yang menyerang suster, petugas rumah sakit dan masyarakat yang berada di lokasi.

"Arrrrgghh"

Teriak suster Anna yang berhasil di gigit oleh zombie yang sangat brutal itu.

Seketika suster Anna langsung berubah menjadi zombie di depan mata dokter James.

"Zombie, mereka berubah menjadi zombie, ini tidak tidak mungkin"

"Arrrrgghh"

Teriak dokter Yerin yang di gigit tepat di hadapan dokter James.

Baju dokter James terkena darah dari dokter Yerin yang berubah menjadi zombie.

"Mereka berubah menjadi zombie, aku harus pergi dari sini"

Dokter James lalu berlari meninggalkan aula rumah sakit yang kacau balau.

Dokter James terus berlari tanpa henti.

Dokter James melihat ke belakang.

Tiba-tiba wajah dokter James tercekat kala melihat zombie yang sangat banyak berlari mengejarnya.

"Gawat mereka mengejar ku, aku harus pergi dari sini"

Dokter James terus berlari untuk menghindar dari zombie yang mengejarnya.

Dokter James tiba-tiba di serang rasa panik kala di depannya adalah jalan buntu.

"Gawat, aku harus pergi kemana, tidak mungkin aku kembali ke depan, bisa-bisa zombie-zombie itu akan menangkap ku, aku harus pikirkan sesuatu"

Tiba-tiba pandangan dokter James jatuh pada satu ruangan yang berada di sebelah kanannya.

Dengan tergesa-gesa dokter James masuk ke dalam ruangan itu lalu menguncinya.

"Arrrrgghh"

Teriakan zombie yang semakin mendekat terdengar di telinga dokter James.

Dokter James duduk di bawah dengan berusaha menahan pintu agar zombie itu tidak masuk ke dalam.

Suara-suara langkah kaki zombie yang banyak itu terdengar jelas di telinga dokter James.

Dokter James berusaha menahan napas agar zombie zombie itu tidak mengetahui keberadaannya.

"Arrrrgghh"

Teriak zombie-zombie yang kini sudah berada di jalanan buntu itu.

Dokter James memejamkan mata karena takut keberadaannya di ketahui oleh zombie zombie yang sangat brutal tersebut.

"Arrrrgghh"

Teriak zombie-zombie yang mencari keberadaan manusia di jalanan buntu itu namun tidak ada satupun yang terlihat, alhasil zombie-zombie itu kembali ke depan.

Dokter James bernapas lega saat zombie-zombie itu tidak menemukannya.

Dokter James memegangi dadanya yang terasa lega.

"Selamat" kata dokter James dan orang misterius kompak.

Tiba-tiba dokter James di kejutkan dengan keberadaan suster Giselle yang berada di dalam ruangan yang sama dengannya.

"D-dokter" kata dokter Giselle gagap.

Dengan cepat dokter James menutup mulut suster Giselle yang hendak bicara.

"Sstt jangan berisik, nanti mereka bisa datang lagi ke sini" kata dokter James pelan.

Suster Giselle mengangguk.

Dokter James berdiri dan mendekati laptop, kebetulan mereka saat ini tengah berada di ruangan cctv di rumah sakit ini.

"Dokter kenapa mereka berubah menjadi zombie?"

"Aku juga tidak tau, aku juga tidak percaya jika mereka semua berubah menjadi zombie"

Dokter James mengotak-atik laptop di depannya, satu jari dokter James menekan mouse lalu setelah itu berputarlah rekaman cctv di parkiran.

Terlihat di dalam cctv itu banyak sekali orang-orang yang berteriak-teriak dan lari ketakutan dari zombie yang sangat berbahaya dan begitu menakutkan itu.

"Sebrutal itu mereka, sampai-sampai mereka dengan teganya membuat semua orang yang ada di ruang sakit ini berubah menjadi zombie"

"Tunggu-tunggu semua zombie ini datang dari mana, kenapa tiba-tiba berada di rumah sakit dan menyerang pasien-pasien dan masyarakat yang ada di sini?"

"Aku juga tidak tau pastinya, aku juga tidak tau kenapa bisa rumah sakit ini penuh dengan zombie"

"Apa zombie-zombie itu hanya ada di rumah sakit ini?"

"Ku rasa tidak, mereka pasti sudah menyebar di seluruh kota ini, lihat saja banyak sekali kekacauan yang terjadi di kota karena ulah zombie-zombie itu"

"Lalu bagaimana cara untuk mengusir mereka?"

"Aku juga tidak tau, kita harus diam berada di sini, kita tidak bisa ngambil resiko untuk keluar dari ruangan ini karena aku takut zombie itu akan langsung mengigit kita dan merubah juga menjadi sepertinya"

"Dokter bagaimana jika mereka masuk ke dalam ruangan ini?"

"Kita harus halangi pintu agar mereka tidak masuk ke dalam ruangan ini"

Dokter James mengambil meja kosong dan mendorongnya untuk menghalangi pintu agar zombie-zombie tidak masuk ke dalam.

Suster Giselle membantu mendorong kursi yang tidak terpakai agar tidak ada satupun zombie yang bisa masuk ke dalam ruangan ini.

"Dengan ini mereka tidak akan masuk ke dalam"

"Dokter aku ingin keluar"

"Jangan, di luar sedang tidak aman, kau jangan coba-coba keluar, jika kau tidak mau berubah menjadi zombie-zombie seperti mereka"

"Tapi bagaimana dengan nasib suster Anna, aku ingin mencarinya, aku takut ada apa-apa dengannya" kata suster Giselle memikirkan keadaan suster Anna selaku sahabatnya sendiri.

"Suster Anna sudah berubah menjadi zombie, percuma kau mencarinya karena dia bisa merubah mu menjadi zombie kapan saja, lebih baik kau diam saja di sini, aku akan meminta bantuan pada polisi agar menyelamatkan kita"

Suster Giselle mengangguk dan menuruti apa yang dokter James katakan.

"Dokter kita tidak bisa berada di sini selamanya, kita harus cari cara untuk bisa mengusir mereka dari rumah sakit ini"

"Apa caranya, aku tidak mempunyai cara apapun"

"Kita lapor polisi saja dokter, mereka pasti akan langsung memusnahkan zombie-zombie itu"

"Ide bagus, sebentar aku akan hubungi pihak berwajib dulu"

Dokter James menghubungi pihak berwajib.

tutt

tutt

tutt

Dering telepon memenuhi kantor polisi, meski ada banyak panggilan telepon tak ada satupun yang terangkat karena semua polisi sudah berubah menjadi zombie.

"Tidak di angkat, apa mungkin polisi juga sudah berubah menjadi zombie"

"Lalu bagaimana ini dokter?"

Suster Giselle sangat cemas sekali ketika mendengar ucapan dokter James.

"Terpaksa kita harus berada di sini sampai ada yang menolong kita, kamu tidak usah khawatir, aku yakin sekali akan ada tim penyelamat yang menolong kita"

Suster Giselle mengangguk meski sulit untuknya bisa tenang.

Mereka berdua masih berada di ruangan itu tak berani keluar sedikitpun karena keadaan di luar sedang tidak baik-baik saja.

Zombie menguasai kota Seoul

Sementara itu.

Di stasiun KBS world menyiarkan wabah yang melanda negara Korea Selatan.

"Berita terkini, kota Seoul tengah di gemparkan dengan munculnya zombie, kekacauan kota tak dapat di hindarkan lagi, banyaknya zombie terus menerus bertambah dan membuat seluruh masyarakat yang berada di kota ini menjadi ketakutan" jeda penyiar wanita yang memakai pakaian berwarna merah dengan rambut sebahu berwarns pirang.

"Zombie-zombie itu menyerang warga dengan sangat brutal, kami memberi imbauan kepada masyarakat agar jangan keluar rumah karena di luar sedang tidak-

"Arrrrgghh"

Teriak penyiar itu kala ada segerombolan zombie yang tiba-tiba datang dan menyerang tubuh penyiar itu sehingga dia berubah menjadi zombie.

"Arrrrgghh"

Teriak zombie-zombie yang menguasai stasiun televisi KBS world tersebut.

Tiger yang melihat itu semua hanya diam.

Tiger kemudian mematikan laptopnya dan berjalan keluar dari dalam ruangan khusus yang ada di dalam rumahnya.

Tiba-tiba hp Tiger berbunyi.

Tiger mengambil hpnya dari dalam saku dan terlihat nama Anton yang keluar.

"Tiger apakah kau mendengar berita itu?" tanya Anton.

"Aku mendengarnya" jawab Tiger terus berjalan hendak keluar dari dalam rumah.

"Apa tanggapan mu?"

"Tidak ada"

"Datanglah ke markas besar YSL, kami menunggu mu"

Tiger tidak menjawab, ia lalu mematikan sambungan dan berangkat menuju markas YSL menggunakan motor ninja berwarna hitam.

"Apa tanggapan Tiger?" tanya Mark yang juga berada di dalam markas besar YSL bersama dengan pejabat-pejabat lainnya.

"Tidak ada, itu tanggapannya"

"Lalu bagaimana ini?" tanya Mark.

"Aku tidak tau, kita tunggu saja Tiger datang"

Anton duduk di kursi jabatannya dan mengotak-atik laptop di depannya.

Sedangkan yang lain menungggu kedatangan Tiger yang mereka nanti-nanti.

Di sini lain.

Wabah yang melanda Korea Selatan terus berlangsung.

Banyak sekali warga yang sudah berubah menjadi zombie yang sangat menakutkan.

Di sekeliling Brian hanya ada zombie yang membuatnya ketakutan, Brian tidak berani keluar dari dalam tong sampah.

Dari kejauhan ada zombie yang mendekati tong sampah.

Mata Brian membulat sempurna melihat itu semua.

"Bagaimana ini" panik Brian tercekat.

"Aarrrgghh"

Teriak zombie-zombie itu yang terus terdengar di telinga Brian.

Bibir Brian bergetar hebat kala matanya menangkap banyaknya zombie-zombie yang mendekatinya.

"Mama tolong aku" tangis Brian dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Arrrrgghh"

Teriak zombie-zombie yang menakutkan itu kini sudah berada tepat di dekat Brian.

"Jangan bunuh aku" batin Brian menutup mulut agar tangisannya tidak di dengar oleh zombie itu.

"Arrrrgghh"

Teriak zombie-zombie yang mencari mangsa untuk bisa dia rubah menjadi sepertinya.

Brian begitu ketakutan, ia hanya bisa diam dan berusaha menahan napas agar keberadaannya tidak di ketahui oleh semua zombie-zombie itu.

"Pergi dari sini" batin Brian.

"Arrrrgghh"

Teriak seorang wanita hamil yang berhasil di gigit oleh zombie-zombie itu.

Seketika zombie-zombie yang berada di dekat Brian langsung berlari mendekati asal suara teriakan itu.

Brian memegangi dadanya yang naik turun.

Sesaat Brian bisa bernapas lega.

Tiba-tiba penutup tong sampah yang memperangkapnya terbuka.

Wajah Brian langsung memucat ketika pria misterius yang mengenakan otfit yang berwarna hitam tengah berada di hadapannya.

Kepala pria misterius itu di tutupi hoodie sedangkan wajahnya di tutupi oleh masker sehingga hanya tampak mata dan alisnya saja.

Tubuh Brian bergetar kala kedua tangan pria misterius itu mendekatinya.

Brian menghindar dari pria misterius itu.

"Jangan takut, kau aman bersama ku" kata pria misterius.

Pria misterius itu mengeluarkan Brian dari dalam tong sampah.

Brian hendak memberontak tiba-tiba.

"Sstt jangan berisik, nanti zombie-zombie itu datang kemari"

Brian kemudian langsung terdiam.

Pria misterius melihat ke sebelah utara yang terdapat banyak sekali zombie, ia lalu berjalan dengan tenang dengan mengendong Brian yang sangat ketakutan.

Brian hanya bisa diam, ia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini.

Pria misterius itu terus berjalan dengan membawa Brian, Brian tidak tau pria misterius itu akan membawanya kemana, ia hanya bisa pasrah dengan segalanya.

Di gedung DPR.

Wabah yang melanda Korea Selatan telah di ketahui oleh pejabat-pejabat yang kini tengah berkumpul di gedung DPR.

Romeo Satrova melihat banyak sekali zombie yang berada di mana-mana dari jendela gedung DPR, ia saat ini berada di lantai 3 bersama kawan-kawannya yang sedang bingung dengan wabah yang melanda negaranya.

"Bagaimana ini, di sekeliling kita banyak sekali zombie yang berkeliaran" panik Romeo Satrova.

"Kita harus lakukan sesuatu, kita tidak bisa diam saja di sini, mereka harus di hentikan, kalau tidak mereka pasti akan membuat seluruh warga negera ini menjadi zombie" kata Choisan presiden negera Korea Selatan.

"Tapi apa yang harus kita lakukan, zombie-zombie itu sudah menyebar di mana-mana, kita tidak bisa keluar dari sini" kata Zietion menteri keuangan.

"Kita harus meminta bantuan pada polisi" usul Doubis.

"Semua polisi sudah berubah menjadi zombie, kita tidak bisa meminta bantuan pada mereka" jawab Zietion.

"Terus kita harus meminta bantuan pada siapa?" tanya Looper.

"Pada negera sebelah, contohnya Amerika serikat" jawab Choisan.

"Akankah Amerika serikat mau membantu kita?" tanya mereka kompak.

"Aku yakin mereka pasti mau, aku akan hubungi menteri pertahanan dan keamanan di sana"

Choisan berjalan masuk ke dalam ruangan rahasia untuk menghubungi

presiden Amerika serikat yaitu John.

"Arrrrgghh"

Teriak zombie-zombie yang masuk dengan menjebol pintu ruangan ini.

Mereka semua yang berada di dalam terkejut melihat kedatangan zombie-zombie yang berjumlah besar itu.

"ARRRRGGHH"

Teriak mereka semua yang berlari berhamburan.

Zietion dan menteri-menteri lainnya berusaha menghindar dari zombie-zombie itu tiba-tiba.

"Arrrrgghh"

Teriak Zietion yang berhasil di gigit oleh zombie-zombie itu.

Tak cuman Zietion rekan-rekan Choisan juga banyak yang berubah menjadi zombie.

Choisan yang melihat itu semua langsung masuk ke dalam ruangan rahasia itu, ia langsung menguncinya.

"Arrrrgghh"

Teriakan zombie yang menggedor-gedor pintu ruangan rahasia.

Dengan kepanikan yang menyerang Choisan mendorong kursi, meja dan benda-benda lainnya untuk menghalangi pintu agar zombie-zombie itu tidak masuk ke dalam.

Napas Choisan naik turun, ia begitu tegang sekali kala zombie-zombie itu masuk ke dalam ruangan yang biasa di gunakan untuk rapat.

"Zietion, Romeo Satrova, Doubis, Looper berubah menjadi zombie"

Choisan tidak menyangka jika teman-temannya berubah menjadi zombie di depan matanya.

Ia sungguh sangat shock dengan kejadian barusan yang terjadi tepat di depan matanya, sungguh ia tidak pernah membayangkan jika hal ini akan terjadi.

Telinga Choisan terus mendengar suara gedoran pintu yang sangat keras.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!