Suara peluru menggema dan mendengung keras ditelinga. Perselisihan dua geng terkuat mendekati babak akhir saat pemimpin kelompok Naga Hitam yang bernama Leo dikepung polisi.
“Leo, Mugen telah mati begitu juga Naga Hitam. Aku sarankan kau untuk menyerah jika ingin tetap hidup,” ujar pria berambut merah bernama Kazan.
“Menyerah katamu? Aku sudah menyeret mereka semua mengikutiku. Aku tidak akan mati sebelum membunuh pengkhianat sepertimu Kazan!” Pria bernama Leo menatap dingin Kazan sebelum bergerak cepat menuju Kazan.
“Bodoh!” Kazan tersenyum lebar lalu berteriak, “Tembak dia!”
Polisi yang mengepung Leo pun mengarahkan pistol mereka ke arah pria tersebut. Suara tembakan menggema bersamaan dengan Leo yang sudah berada dihadapan Kazan.
Namun sebelum Leo membunuh Kazan, peluru merenggut hidupnya. Tubuhnya berlumuran darah dan dipenuhi lubang disekitar perut dan tangan. Kazan pun tertawa melihat kematian Leo yang tragis.
“Era Naga Hitam telah berakhir. Kau tahu Leo, Ayahku merupakan orang yang berpangkat tinggi di kepolisian. Saat aku menjadi Iblis sekalipun, Malaikat tidak akan dapat menghukumku,” ucap Kazan sambil menjambak rambut Leo.
“Oh iya, jika diingat hari ini adalah hari kematian Lea. Bukankah ini sangat mengharukan Leo?” Kazan tersenyum mengejek lalu menekan kepala Leo ke aspal.
Detik itu juga Leo sang pemimpin Naga Hitam yang merupakan kelompok kriminal terkejam tewas beserta seluruh petingginya.
“Pastikan tangkap semua orang yang berhubungan dengan Naga Hitam! Jika perlu bunuh mereka semua!” Kazan memberikan perintah pada polisi yang menjadi bawahan Ayahnya.
Hari itu nama Naga Hitam lenyap. Teror dan kebencian penduduk terhadap kelompok ini sirna.
_______
Hawa dingin memenuhi seluruh tubuhnya. Leo merasa dirinya tenggelam ke dasar lautan dan ditelan kegelapan. Tidak dapat berteriak atau menggerakkan tubuhnya. Yang Leo rasakan hanya kedinginan yang berbisik disela tulangnya.
Ditengah semua itu, memori kehidupannya bermunculan. Leo meratapi nasibnya yang kurang beruntung sehingga dia terjatuh kedalam kegelapan tak berujung sebelum kematiannya.
Menjadi korban perceraian orang tuanya, Leo kecil hidup sebatang kara bersama adik dan kakeknya. Hak asuh Leo jatuh ke tangan Ayahnya, sedangkan adiknya yang bernama Lea jatuh ke tangan Ibunya.
Ibu Leo diduga melakukan bunuh diri dan meninggalkan Lea sendirian tepat beberapa hari setelah perceraian mereka, sedangkan Ayah Leo menelantarkan Leo. Akibat perceraian orang tuanya tersebut, Leo mulai kehilangan emosinya, terlebih setelah kematian Ibunya dan ditambah dengan Lea yang depresi.
Leo tidak memiliki penopang dan orang yang dapat berbagi keluh kesah dengannya, dia tidak ingin membebabni kakeknya dan mulai melampiaskan segala bentuk penderitaannya pada obat-obatan terlarang dan minuman keras. Semua itu dia lakukan saat berumur dua belas hingga delapan belas tahun. Godaan untuk menghancurkan dirinya sendiri selalu datang mengingat luka dalam hatinya semakin menganga lebar.
Tepat setelah berusia dua puluh tahun Leo berhenti mengonsumsi semua obat-obatan terlarang. Dalam kurun dua tahun Leo memiliki beberapa orang kepercayaan yang dia sebut sebagai teman. Saat Leo menemukan secercah harapan kehidupan normal, kembali lagi tekanan menghampirinya dan tidak memberikan pengampunan.
Suatu hari adik kesayangannya yakni Lea mengalami kecelakaan tabrak lari dan membuatnya dalam kondisi Vegetatif. Gangguan fungsi otak kronis ini membuat Lea tidak sadarkan diri dan membuat Leo semakin jatuh kedalam lingkaran depresi.
Dua tahun setelah Lea tidak sadarkan diri, Kakeknya meninggal dunia karena stroke. Leo bersikap tegar dengan merawat Lea yang berumur tujuh belas tahun. Tidak ada waktu bagi Leo untuk tidur nyenyak dan hidupnya saat itu benar-benar kacau.
Ditahun ketiga Lea menghembuskan nafas terakhirnya dan membuat Leo semakin tenggelam dalam lingkaran depresi yang pekat. Dalam tiga tahun terakhir Leo telah bekerja pada beberapa kelompok kriminal sebelum akhirnya dia membentuk sebuah kelompok bernama Naga Hitam.
Dengan dua orang kepercayaannya yakni Kazan dan Mugen, Leo menguasai bisnis hitam dengan kekejaman. Semakin lama dia semakin tenggelam dalam keputusasaan.
Hingga akhirnya Leo menemukan pelaku tabrak lari yang membuat Lea koma. Kazan memberitahu Leo bahwa anggota kepolisian yang menabrak adiknya dan itu membuat perpecahan tumpah.
Mengetahui Naga Hitam akan bentrok dengan kepolisian, kelompok kriminal bebuyutan Naga Hitam yang dikenal dengan Sayap Iblis menyerang dan mengeroyok orang kepercayaan Leo yakni Mugen.
Kematian Mugen membuat Leo marah dan menghancurkan Sayap Iblis. Namun semua itu adalah jebakan yang disiapkan oleh Kazan, orang terdekatnya selain Mugen.
Bahkan yang paling membuat Leo menderita adalah pengkhianatan Kazan kepada Leo karena cemburu pada bakat pria tersebut. Terlebih pelaku tabrak lari Lea adalah Kazan dan itu membuat Leo tidak dapat berpikir jernih hingga peluru bersarang ditubuhnya dan merenggut nyawanya.
Kilas balik kehidupan itu perlahan menjadi cahaya berwarna putih yang terang sebelum akhirnya Leo tiba-tiba tersadar ditempat yang tidak dia ketahui.
Leo menemukan dirinya tertindih puing-puing bangunan. Separuh tubuhnya hancur dan ia diambang kematian.
“Aku masih hidup...” gumam Leo yang berusaha mempertahankan kesadarannya.
Namun beberapa detik kemudian dia mendapatkan penglihatan ingatan seseorang yang bermunculan dalam kepalanya.
Leo mengetahui bahwa dirinya bereinkarnasi kedalam tubuh pemuda bernama Leo Avalon yang merupakan pewaris tahta Kerajaan Avalon.
Malam ini Kerajaan Avalon dibumihanguskan oleh orang bernama Dragon dan Kazan. Seluruh penduduk Ibukota Avalon dalam kerajaan dibunuh dengan keji demi kepuasan hati kedua orang tersebut.
Mengetahui takdir yang gila ini Leo tertawa. Suara tawanya menggema hingga terdengar oleh Dragon dan Kazan.
Leo mengira dirinya telah mati namun sekarang ia terjebak dalam takdir yang lebih besar.
Sebelum Dragon mendatanginya, Leo menghembuskan nafas terakhirnya.
“Rupanya suara tawa seorang bocah sebelum kematiannya. Kazan, bagaimana dengan putri dari Karl? Apa kau berhasil menemukannya?” Dragon dalam wujud Naga bengis mengerikan bertanya pada pria berbadan kekar yang tubuhnya dipenuhi lava ataupun magma.
“Tidak, aku sama sekali tidak menemukannya. Sepertinya dia berhasil melarikan diri berkat bantuan pasukan bayangan dari Karl.” Kazan menjawab.
“Kalau begitu kita akhiri kerjasama kita disini. Aku sudah mendapatkan Tubuh Naga Iblis Sejati berkat kematian mereka. Sisanya kuserahkan padamu,” ujar Dragon sebelum mengubah wujudnya menjadi pria berbadan kekar dan besar.
“White, Leao, Poseidon, saatnya kita mundur.” Dragon memberikan perintah pada tiga Naga berwarna putih, merah dan biru.
Setelah itu Dragon menghilang bersama ketiga Naga tersebut, sedangkan Kazan memberikan perintah pada orang kepercayaan Karl Avalon yang berkhianat untuk menjadi Raja Avalon selanjutnya.
“John, mulai sekarang Kerajaan Avalon akan dibawah pengaruh keluarga bangsawan Flamingo! Aku akan membuatmu menjadi seorang raja yang menguasai Benua Avalon dan tunduk kepadaku!” Kazan menjelaskan.
“Aku akan menghancurkan keseimbangan yang diciptakan kami, Lima Raja Iblis Agung! Dengan menciptakan pasukan yang hebat dan kuat! Maka aku akan menghancurkan Gaia!” Kazan menambahkan.
Pria bernama John Flamingo bersujud di hadapan Kazan dan mengucapkan sumpah setianya. Malam itu juga Benua Avalon yang dikuasai Kerajaan Avalon telah jatuh ke tangan Kazan.
____
...Biasakan sehabis membaca memberikan komentar, vote atau like dan jangan lupa favoritkan novel ini jika kalian ingin menerima notifikasi update kelanjutan kisah dari Leo Avalon dengan cara mengklik tombol LOVE. ...
...#KesetiaanItuBernamaPembaca...
L A 2 - Kelompok Kriminal Sihir, Ghost.
Tik... Tik... Tik...
Suara rintik hujan terdengar. Leo membuka matanya dan menemukan dirinya berada dalam ruangan remang dengan cahaya yang berasal dari kunang-kunang. Tubuhnya diikat dengan rantai dan jantungnya tertusuk sebuah belati.
“Leo Avalon, kau adalah jiwa yang ku hisap karena terlalu memiliki aura hitam pekat yang mengerikan. Kau sudah membunuh banyak orang dikehidupanmu sebelumnya dan dikehidupan ini aku akan menyelamatkanmu.”
Leo mendengar suara dan tak lama muncul sosok mengerikan dihadapannya yang memegang pedang sabit besar berwarna merah.
“Kau... Siapa?” Mata Leo melebar namun tidak menunjukkan rasa takut.
Sosok itu tertawa dingin sebelum menjawab, “Aku adalah Dewa Kematian, Ryuuen.”
“Saat ini aku sedang menyembuhkan tubuhmu yang hancur. Kau belum mati dan akan menjalani hidup sebagai Leo Avalon didunia ini.” Dewa Kematian Ryuuen berkata kepada Leo.
“Ini tidak masuk akal! Apa yang kau inginkan dariku?!” Leo bertanya.
“Malaikat tidak akan bisa menghukum kekejian Iblis. Begitu juga dengan manusia yang tidak bisa menghukum kekejian Malaikat. Aku ingin kau mewarisi kekuatanku dan menjadi Dewa Kematian,” ujar Dewa Kematian Ryuuen.
“Selain itu aku juga membuat adikmu di kehidupanmu sebelumnya bereinkarnasi kemari. Didunia ini dia bernama Lea Avalon dan merupakan adik kandungmu. Dia masih hidup dan sekarang dia dirawat oleh Ratu Kerajaan Sylv.” Dewa Kematian Ryuuen menambahkan.
“Lea masih hidup katamu? Jangan bercanda! Atau aku akan membunuhmu!” Leo yang mendengar itu langsung berteriak lantang dan membuat Dewa Kematian Ryuuen tertawa.
“Menarik! Kau sama sekali tidak menunjukkan rasa takut terhadapku!” Dewa Kematian Ryuuen mengarahkan pedang sabit miliknya ke leher Leo.
“Sebentar lagi aku akan lenyap. Leo Avalon, aku akan memperlihatkan semua ingatanku padamu...”
“Hei... Tunggu!” Leo mencoba menggerakkan tubuhnya namun pedang sabit Dewa Kematian Ryuuen memotong lehernya.
Bersamaan dengan itu Dewa Kematian Ryuuen lenyap, sedangkan Leo tersadar dengan ingatan yang bermunculan didalam kepalanya.
Setelah kejadian di Kerajaan Avalon, Leo ditemukan masih hidup dan John yang menemukannya menjual Leo sebagai budak. Kelompok kriminal penyihir bernama Ghost membeli Leo dengan harga mahal karena merupakan keturunan dari Raja Avalon dan Klan Fuyumi.
Ghost berada di Benua Carta yang ada di Kerajaan Floral. Tujuan Ghost adalah mengambil alih tahta Kerajaan Floral yang sekarang dipegang oleh Marcus Floral.
Dan sekarang Leo sedang menjadi kelinci percobaan pemimpin Ghost yang bernama Mars Floral.
“Ketua, bukankah ini sangat berlebihan. Dia baru berumur lima belas tahun dan aku rasa dia tidak memiliki mata yang kita cari walau darah Fuyumi mengalir ditubuhnya.” Pria dengan rambut panjang diikat menegur pria bernama Mars Floral.
“Virgil, dengan mata Shinigami maka aku dapat menjadi sosok tertinggi yang melebihi Kakakku Marcus ataupun John Flamingo. Dia adalah keturunan murni dari Klan Fuyumi yang sekarang dikuasai oleh Dragon. Bahkan dengan mata Shinigami, aku dapat menjadi Raja Iblis Agung,” ucap Mars kepada pria yang memiliki panggilan Virgil Fish.
“Dia memiliki ketahanan terhadap petir ataupun api. Aku sudah berulang kali membakar tubuhnya, namun dia dapat sembuh. Sekarang bantu aku mempersiapkan operasi mata. Aku akan mempercepat ritualnya,” ujar Mars.
“Aku dengar dari Qwerty, Lima Jari Iblis telah mengetahui pergerakan kita dan Raja Floral telah mengirim pasukan untuk menyelamatkan bocah ini.” Virgil menjelaskan.
“Maka dari itu aku akan mengambil kedua mata bocah ini sebelum mereka menemukan markas kita,” ucap Mars.
“Baiklah, Ketua. Aku akan membantu proses operasinya.” Lalu Virgil dan Mars pergi meninggalkan Leo di dalam ruangan itu.
Leo mengetahui dirinya dapat beregenerasi berkat Dewa Kematian Ryuuen, namun sekarang jika tubuhnya dibakar atau terkena aliran listrik bertekanan tinggi, Leo dipastikan mati, kecuali jika dibakar oleh api Phoenix.
“Mereka melebih-lebihkan kekuatanku...” Leo bergumam pelan dan mencoba untuk berdiri.
“Argh!” Saat bangkit dari tidurnya, Leo mengetahui cara kerja dari kekuatan mata yang dimaksud oleh Mars.
Mata Shinigami dapat menyalin semua jenis kekuatan dari musuh. Namun Mars tidak mengetahui jika kekuatan ini dapat digunakan oleh orang yang telah bertemu dengan Ryuuen.
Dalam sejarah kekuatan Mata Shinigami hanyalah sebuah dongeng, namun Klan Fuyumi yang ada di Kekaisaran Kai memiliki banyak orang berbakat yang dapat menyalin kemampuan sihir elemen dari orang lain.
Alasan itulah yang membuat Klan Fuyumi dibantai oleh seseorang bernama Gdanks. Mengetahui asal-usul kekuatannya membuat Leo tercengang.
Saat ini Leo memiliki tujuan untuk bertemu dengan Lea. Dia ingin memastikan ucapan Dewa Kematian Ryuuen tentang reinkarnasi yang menimpa Lea.
“Aku harus meninggalkan tempat ini...” ucap Leo pelan sambil membuka pintu ruangan tersebut.
Namun diluar Leo sudah dihadang oleh pria bernama Xeon. Leo mengira dirinya masih yang sama seperti dikehidupan sebelumnya. Dalam tubuh anak muda berumur lima belas tahun tentu membuat Leo tidak diuntungkan terlebih ini adalah dunia yang jauh lebih kejam dari dunia Leo sebelumnya.
“Siapa yang menyuruhmu meninggalkan tempat ini, bocah?” Xeon bertanya.
Pria berbadan kekar itu mengeluarkan aura sihir yang mengerikan. Aura sihir milik Xeon berwarna ungu kehitaman. Dan aura sihir itu secara perlahan menjadi energi yang melindungi dan membuat tubuhnya mengeras.
“Pangeran Mars memintaku untuk menjaga tempat ini. Lebih baik kau kembali kedalam jika tidak ingin merasakan siksaan dariku.” Xeon memberikan peringatan.
Leo bukannya menurut tetapi malah berjalan maju dan berkata, “Siksaan? Setelah merasakan semua ini aku sama sekali tidak takut terhadap segala jenis siksaan!”
“Minggir atau aku akan membunuhmu!” tegas Leo.
Mendengar itu membuat Xeon tersenyum lebar dan langsung mengarahkan pukulannya kepada Leo. Mengira pukulannya dapat menghancurkan tangan Leo, Xeon terkejut dengan gerakan Leo yang menghindari serangannya.
“Apa?! Sepertinya bakat Ayahmu turun kepadamu bocah!” Xeon terkejut sedangkan Leo terlihat begitu serius mengamati serangan Xeon.
‘Aku dapat melihat dengan jelas pergerakannya. Dan aku merasa dapat menggunakan serangan itu.’ Leo membatin dan berniat mencoba serangan yang dimiliki Xeon.
Namun Leo mengurungkan niatnya dan memilih untuk melihat lebih banyak amukan Xeon yang mengerikan itu. Pada akhirnya tubuh Leo tidak dapat mengikuti gerakannya dan berakhir dengan terkena hujaman pukulan Xeon pada sekujur tubuhnya.
“Kau pandai menghindar! Tetapi dimataku kau tetaplah seorang bocah!” Xeon tersenyum dingin lalu menarik tangan Leo sebelum mematahkannya.
“Argh!” Leo menjerit untuk sesaat lalu menatap dingin Xeon.
“Aku akan membunuhmu!” ujar Leo.
“Apa kau tidak menyadari posisimu?” Xeon tersenyum mengejek.
Xeon menyiksa Leo lebih jauh sebelum akhirnya Mars datang bersama Virgil dan satu orang lainnya.
“Xeon! Hentikan!” ujar Mars.
Segera Xeon berhenti mematahkan jari milik Leo.
“Cih! Apa kau ingin membunuhnya?!” Mars menatap dingin Xeon.
“Qwerty, sembuhkan dia dengan kemampuan Phoenix milikmu. Dan kau Xeon, setelah itu kau bisa melanjutkan kesenanganmu untuk menyiksa bocah ini,” ujar Mars.
Tanpa peduli yang dialami Leo, pemimpin Ghost tersebut melakukan hal keji terhadap Leo. Segala bentuk penyiksaan Leo rasakan dan itu membuatnya mengingat kehidupan lamanya.
Jarinya dipatahkan begitu juga dengan tubuhnya yang mengalami kekerasan fisik mengerikan, lalu Leo disembuhkan Qwerty menggunakan api penyembuhan Phoenix dan kembali disiksa oleh Xeon.
Namun Leo tidak menyerah atau putus asa, melainkan dia sengaja menerima semua itu untuk mendapatkan kesempatan menyalin kemampuan keempat orang anggota Ghost ini, sebelum dia membalas kekejaman mereka terhadap dirinya.
____
...Biasakan sehabis membaca memberikan komentar, vote atau like dan jangan lupa favoritkan novel ini jika kalian ingin menerima notifikasi update kelanjutan kisah dari Leo Avalon dengan cara mengklik tombol LOVE. ...
...#KesetiaanItuBernamaPembaca...
L A 3 - Bangkitnya Mata Shinigami
Tubuh Leo diikat dengan rantai, sedangkan Xeon menyiksa tubuh Leo dengan kejam. Kuku pada jari kaki Leo dilepas dengan paksa lalu setiap Leo merasakan sakit, maka Qwerty akan menyembuhkannya dengan kekuatan Phoenix. Kemudian Xeon akan mengulangi penyiksaannya kepada Leo secara berulang kali.
“Bagaimana bocah?! Sudah seharian ini kau mendapatkan pelatihan dariku! Apa kau tidak dapat menggunakan kekuatanmu itu?!” Xeon berkata dengan suara merendahkan Leo.
Lalu tangan kanannya menjambak rambut Lao dan membenturkan kepalanya ke lantai.
“Kau sangat kejam Xeon,” kata Qwerty.
“Hahahaha! Kejam katamu? Aku hanya bersenang-senang benar bukan, bocah?!” sahut Xeon.
Hampir selama tiga hari Leo menjadi bahan pelampiasan Xeon. Tubuhnya mulai terbiasa dengan penyiksaan bahkan Xeon tidak akan segan-segan untuk mematahkan tangan dan kaki Leo berulang kali.
Kemampuan penyembuhan dari Qwerty memang menakjubkan mengingat pria itu berasal dari keluarga Phoenix. Namun kekejian Qwerty jauh lebih mengerikan saat membakar tubuh Leo dan menyembuhkannya berulang kali.
“Waktu bersenang-senang kita sudah habis, Xeon. Mars menyuruh kita untuk berkumpul. Aku mendengar jika Lima Jari Floral telah mengepung wilayah ini. Jadon Shard dan Clara Rochefort adalah dua orang yang memimpin pasukan.” Qwerty menjelaskan situasi.
“Tugasku adalah menjaga tempat ini. Bawa bocah ini pada Ketua, aku akan menghadapi dua orang itu!” Xeon tersenyum lebar lalu menendang tubuh Leo ke arah Qwerty.
“Baiklah, tunggu aku Xeon jangan bertindak gegabah.” Qwerty memberi peringatan dan berniat memegang leher Leo.
Namun Leo melepaskan rantai yang mengikat tubuhnya dan berdiri. Aura sihir berwarna hitam pekat mengelilingi tubuh Leo dan membuat Qwerty yang berada di dekatnya reflek menjauh.
“Jangan melawan bocah atau kau akan kuhabisi!” ujar Qwerty.
Sementara itu Xeon tertawa keras dan mengeluarkan hawa membunuh yang pekat, “Bocah ini benar-benar mengagumkan! Aku akan memenggal kepalamu dan menyisakan matamu untuk Ketua!”
Xeon bergerak cepat kearah Leo dan melepaskan tendangan yang dipenuhi aura sihir. Leo dengan tenang menangkisnya menggunakan tangan kanan hingga suara patah tulang menggema.
“Apakah sakit bocah?! Selanjutnya lehermu!” Xeon tersenyum semakin lebar saat melihat tangan kanan Leo bengkok.
“Kau pikir setelah semua hal yang kualami, hal seperti ini akan membuatku merasakan sakit?”
Leo menatap Xeon dan Qwerty secara bergantian lalu berkata pelan, “Shinigami...”
Senyuman diwajah Xeon menghilang saat melihat tatapan dingin Leo, terlebih saat api membakar tangan kanannya dan menyembuhkan keretakan tulangnya.
“Kemampuan regenerasi Phoenix milikku?” Mata Qwerty melebar.
“Kemampuanmu akan menjadi milikku.” Leo menatap dingin Qwerty bersamaan dengan bola mata kirinya yang berubah menjadi merah darah, “Menyiksaku dan membiarkanku hidup adalah kesalahan terbesar kalian!”
“Kau!” Sebelum Qwerty bergerak, Leo sudah berada dibelakangnya dan memukul wajah Qwerty menggunakan kekuatan penguat tubuh milik Xeon.
Tubuh Qwerty tersungkur dan dengan cepat Leo kembali menyerang menggunakan api yang membakar tubuh Qwerty.
“Beraninya kau menggunakan kekuatanku bocah sialan?! Aku akan membunuhmu!” Qwerty yang dilanda amarah menggunakan kekuatan Phoenix.
Api berwarna merah membakar tubuhnya dengan kedua sayap yang terbentuk dibelakang punggungnya, Leo yang melihat hal ini langsung melakukan hal sama beberapa detik kemudian.
“Qwerty, bocah ini benar-benar memiliki kekuatan itu...” Xeon tersenyum dingin karena mengetahui Leo melebihi ekspetasinya.
Namun satu hal yang tidak diketahui oleh Xeon dan Qwerty jika Leo telah mewarisi kekuatan Dewa Kematian Ryuuen berkat penyiksaan yang mereka berdua lakukan padanya. Selain metode penyiksaan itu dapat membuka aura sihir secara paksa, Leo juga ingin mencoba beberapa teknik sihir pada keduanya.
“Majulah...”
Melihat ketenangan Leo membuat Xeon maju secara agresif dan membabi buta hingga serangannya itu menghancurkan seisi ruangan. Namun Leo sama sekali tidak terluka dan dapat mengimbangi pergerakan Xeon dengan mudah.
“Tidak mungkin!” Xeon terkejut melihatnya.
“Hanya segini kemampuanmu?” ujar Leo dan itu membuat Xeon melepaskan amarah terkuatnya.
“Amarah Paus Hitam!”
Pukulan terkuat milik Xeon ini membuat perut Leo berlubang dan menghancurkan sekelilingnya. Bahkan Mars dan Virgil langsung mendatangi lokasi pertarungan.
“Apa yang kau lakukan Xeon?! Menggunakan kekuatan itu untuk melawan seorang bocah!” Mars menegur.
“Ketua, dia memiliki kekuatan itu! Dan dia berhasil membuatku menggunakan kekuatan ini!” ujar Xeon.
Mereka mengira Leo mati namun saat debu reruntuhan bangunan menghilang, semuanya dikejutkan dengan Leo yang masih hidup.
“Seranganmu tidak buruk juga...” ucap Leo sambil memperlihatkan bagaimana api Phoenix melindungi perutnya sehingga perut Leo terlihat seperti berlubang walaupun sebenarnya tidak.
“Apa?” Xeon berkeringat dingin karena melihat kemampuan Leo.
Sebelum bertindak lebih jauh Leo sudah berada didekatnya dan bersiap melepaskan serangan padanya.
“Kalau tidak salah seperti ini bukan?” Teknik milik Xeon yang bernama Amarah Paus Hitam digunakan oleh Leo.
Tubuh Xeon menjadi sasaran empuk Leo bahkan Leo dengan gerakannya yang cepat berhasil mematahkan kedua tangan Xeon sebelum menariknya hingga putus.
“Argh! Keparat! Aku akan membunuh-” Xeon berteriak namun sebelum menyelesaikan ucapannya, Leo menginjak lehernya dan menghancurkannya.
“Bukankah kau memiliki fisik terkuat diantara kalian berempat?” Leo berkata demikian saat mengetahui Xeon telah tidak bernyawa.
“Aku kira fisikmu keras, ternyata kertas,” ujar Leo.
Menyaksikan bagaimana Xeon dibunuh dengan keji oleh bocah berumur lima belas tahun, Mars, Virgil dan Qwerty langsung menjaga jarak.
Leo mengeluarkan aura sihir jauh lebih besar dari sebelumnya. Aura berwarna hitam pekat yang begitu mengerikan itu memancarkan aura pembunuh yang sangat kuat.
Bahkan Mars, Virgil dan Qwerty kesulitan bernafas saat berada dalam jangkauannya Leo.
Leo dengan tatapan yang kosong menatap ketiga orang tersebut. Seolah tidak menunjukkan emosi apapun, Leo membuat ketiga petinggi kelompok kriminal terkeji di Kerajaan Floral ketakutan.
“Selanjutnya kalian!”
____
...Biasakan sehabis membaca memberikan komentar, vote atau like dan jangan lupa favoritkan novel ini jika kalian ingin menerima notifikasi update kelanjutan kisah dari Leo Avalon dengan cara mengklik tombol LOVE. ...
...#KesetiaanItuBernamaPembaca...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!