NovelToon NovelToon

Cinta Pertama Sang Mafia Psycopath

Awal Mula

" Putri." panggil mommy dan daddy Putri secara bersamaan di ruang keluarga setelah mereka selesai makan dan minum.

" Ada apa mom, dad?" tanya Putri sambil tersenyum manis

" Kamu sudah lulus kuliah dan sudah bertunangan dengan Vincent. Daddy dan Mommy ingin minggu depan kalian menikah, apakah setuju?" tanya Daddynya Putri penuh harap.

" Aduh dad, Putri kan ingin bekerja dulu masa lulus kuliah langsung menikah." protes Putri yang belum ada keinginan untuk menikah.

" Lulus kuliah atau bekerja juga ujung - ujungnya menikah." ucap mommynya Putri menjelaskan ke putri semata wayangnya.

" Ya benar sih mom tapikan Putri ingin merasakan kerja dan gaji pertama seperti apa rasanya." jawab Putri.

" Nanti kalau kamu sudah menikah tinggal bilang sama suami pasti setuju." ucap mommynya Putri mencoba mempengaruhi putrinya.

" Terserah mommy dan daddy saja Putri menurut apa keinginan daddy dan mommy." jawab Putri pasrah karena dirinya tidak bisa menolak permintaan ke dua orang tuanya.

" Terima kasih sayang, Mommy dan Daddy melakukan itu karena mommy dan daddy takut kalau kalian melakukan hubungan terlarang padahal kalian belum menikah," ucap mommynya Putri.

"Kami tidak mungkin melakukan itu Mom sebelum kami resmi menikah,'' jawab Putri dengan nada yakin.

"Mommy dan Daddy percaya tapi Mommy tidak ingin kejadian anak sahabat Mommy menimpa anak kesayangan Mommy," ucap Mommynya Putri sambil menggenggam tangan putri semata wayangnya.

"Memang apa yang terjadi dengan anak sahabat Mommy? Lalu apa hubungan dengan Putri?" tanya Putri penasaran.

"Anak teman Mommy sudah bertunangan dan suatu ketika mereka melakukan hubungan suami istri. Setelah beberapa bulan kemudian pria itu pergi meninggalkan anak sahabat Mommy karena anak sahabat Mommy hamil dan akhirnya anak sahabat Mommy bu nuh diri," jawab Mommynya Putri.

"Kami tidak mungkin melakukan itu Mom sebelum kami resmi menikah,'' jawab Putri dengan nada yakin mengulangi perkataannya.

"Awalnya tidak tapi kita tidak pernah tahu kejadian kedepannya," ucap Mommynya Putri.

"Terserah Mommy saja, Putri patuh," ucap Putri.

Walau dalam hatinya belum ada keinginan untuk menikah tapi dirinya tidak ingin jadi anak durhaka karena itulah dirinya patuh apa yang dikatakan oleh ke dua orang tuanya.

" Ya sudah sekarang kamu istirahat sudah malam." ucap Mommy nya Putri.

" Baik mom, dad, Putri tidur dulu." pamit Putri sambil turun dari sofa dan berjalan ke arah tangga meninggalkan ke dua orang tuanya.

" Ok." jawab mereka bersamaan sambil tersenyum bahagia karena sudah berhasil membujuk putri semata wayangnya.

Putri naik ke lantai dua dimana kamarnya berada sedangkan ke dua orang tuanya melanjutkan obrolannya.

xxxx

Di Tempat yang berbeda tepatnya di mansion milik orang tua tunangannya sedang berbicara dengan serius.

" Vincent." panggil Mommy nya Vincent yang sedang duduk di ruang keluarga.

" Ada apa Mom?" tanya Vincent sambil menatap Mommy nya.

" Mommy dan Daddy ingin kamu dan Putri Minggu depan menikah, bagaimana menurutmu?" tanya Mommy nya Vincent penuh harap.

" Mom, Vincent belum ada keinginan untuk menikah dengan cepat karena Vincent ingin bebas dulu apalagi Putri masih ingin berkerja." ucap Alex merasa keberatan menikah Minggu depan.

"Mommy dan Daddy ingin menggendong cucu,'' ucap Mommy nya Vincent.

"Mommy dan Daddy kenapa tidak hamil lagi?Jadi tidak menyuruh Vincent untuk menikah dengan cepat," ucap Vincent.

"Mommy dan Daddy sudah tua jika punya anak lagi. Ayolah Vincent semua teman-teman Mommy suka memamerkan cucu nya sedangkan Mommy hanya diam mendengarkan percakapan teman-teman Mommy," bujuk Mommy nya Vincent dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi Mom ..." ucapan Vincent terpotong oleh Mommynya Vincent.

"Apakah kamu tidak sayang sama Mommy dan Daddy?" tanya Mommy nya Vincent.

"Selama ini Mommy tidak pernah minta sesuatu ke kamu tapi saat ini Mommy ingin kamu menuruti permintaan Mommy," sambung Mommy nya Vincent.

"Tapi Mom ..." ucapan Vincent lagi - lagi terpotong oleh Mommynya Vincent.

"Haruskah Mommy berlutut agar kamu setuju menikah dengan Putri?" tanya Mommynya Vincent.

Vincent menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Jadi kamu setuju Minggu depan menikah?" tanya Mommynya Vincent.

"Iya, sekarang Vincent ingin tidur," jawab Vincent.

Vincent sangat sayang dengan Ibunya karena itulah dirinya tidak bisa menolak ketika Mommy nya ingin berlutut membuat dirinya terpaksa menerima keputusan Mommy nya.

"Tidurlah, semua urusan pernikahan biar Mommy, Daddy dan calon ke dua mertuamu yang mengatur semuanya. Kalian hanya tinggal pergi ke butik langganan Mommy untuk mencoba gaun pengantin," ucap Mommynya Vincent.

"Baik Mom," jawab Vincent sambil turun dari sofa dan berjalan ke arah tangga meninggalkan ke dua orang tuanya.

Vincent naik ke lantai tiga dimana kamarnya berada sedangkan ke dua orang tuanya melanjutkan obrolannya.

Enam Hari Kemudian

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat dan acara persiapan pernikahan sudah mendekati seratus persen tinggal menunggu besok dimana mereka berjanji akan mengikrarkan janji suci pernikahan. Termasuk gaun pernikahan dan satu steel pakaian untuk acara pesta pernikahan sudah jadi tinggal di pakai di acara pesta pernikahan yang sangat mewah.

"Besok, kamu sudah menikah mau kemana?" tanya Mommynya Putri yang melihat putrinya sudah rapi dan bersiap untuk pergi.

"Kata orang tidak baik jika orang mau menikah keluar rumah," sambung Daddynya Putri.

"Mommy dan Daddy, Putri mau ke gedung pernikahan ingin melihat apakah semuanya sudah beres atau belum," jawab Putri menjelaskan.

"Setahu Mommy, sudah mendekati seratus persen lagi jadi buat apa kamu ke sana," ucap Mommynya Putri.

"Tidak tahu Mom, kok Putri ingin melihat gedung pernikahan dan sekalian melihat tempat kamar pengantin," jawab Putri.

"Cieee... yang sebentar lagi mau melepaskan harta yang selama ini di jaga," goda Mommynya Putri.

"Apaan sih Mom," ucap Putri dengan wajah merona.

"Makanya kami ingin kalian cepat menikah supaya bisa melakukan hubungan suami istri," ucap Daddynya Putri.

"Daddy," panggil Putri dengan wajah masih merona.

"Sudah ... Sudah .... Jangan menggoda putri kita," ucap Mommynya Putri sambil tersenyum.

"Mommy dan Daddy, Putri pergi dulu ya," pamit Putri mengalihkan pembicaraan.

"Mommy juga ikut menemanimu," ucap Mommynya Putri.

"Daddy juga ikut," sambung Daddynya Putri.

"Ok," jawab Putri singkat.

Mereka bertiga pergi meninggalkan mansion menuju ke gedung pernikahan. Hingga setengah jam kemudian mereka sudah sampai di gedung milik salah satu keluarga besar Alexander.

Putri dan ke dua orang tuanya berjalan ke arah di mana nantinya Putri dan Vincent merayakan pesta pernikahan. Putri dan ke dua orang tuanya berjalan melihat gedung pernikahan tersebut hingga tanpa sengaja Putri menabrak salah satu pemuda yang sangat tampan anak pemilik gedung pernikahan.

Bruk

Grep

Putri sangat terkejut dan nyaris terjatuh jika seandainya pemuda tampan tersebut tidak memeluknya.

"Maaf, aku tidak sengaja menabrak Tuan," ucap Putri merasa tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, lain kali lebih hati-hati kalau jalan," ucap pemuda tampan tersebut sambil melepaskan pelukannya.

"Baik tuan dan sekali lagi saya minta maaf," ucap Putri.

"Jangan dipikirkan," jawab pemuda tampan tersebut.

"Leo, dari tadi Daddy menunggu dirimu dan ternyata kamu asyik berpacaran," ucap seorang pria yang sangat mirip dengan Leo.

"Sudahlah Lemos, seharusnya kamu senang dong putramu punya pacar," ucap pria di sebelahnya.

"Betul juga kata Kak Jimmy," ucap Lemos.

"Kak Delon, Sela dan Seli," panggil Jimmy dan Lemos bersamaan yang melihat kakak kembarnya dan ke dua adik kembarnya yang sedang berjalan ke arah mereka.

Mereka adalah anak - anak Daddy Nathan dengan Mommy Maya yang ada di novel satunya dengan judul : Ranjang Sang Mafia, Salah Ranjang Balas Dendam Sang Mafia, Terpaksa Menikah Dengan Pria Amnesia dan Menikahi Pria Gangguan Jiwa.

"Maaf, kami pergi dulu," pamit Putri.

"Kok buru-buru?" tanya Lemos yang berharap Putri bisa menikah dengan putra sulungnya.

Entah kenapa Lemos merasa cocok jika Putri bisa menikah dengan Leo.

"Maaf Tuan-tuan putri kami akan menikah dengan pria lain," jawab Mommynya Putri yang menjawab pertanyaan Lemos.

"Maaf Nyonya, saya tidak tahu," jawab Lemos merasa kecewa karena ternyata Putri sebentar lagi akan menikah dengan pria lain.

"Tidak apa-apa, maaf kami pergi dulu untuk melihat persiapan pernikahan putri kami," jawab Mommy nya Putri.

"Silahkan Nyonya," jawab Lemos.

"Permisi Tuan-tuan," pamit Putri sambil menundukkan kepalanya sebentar kemudian pergi meninggalkan mereka untuk melanjutkan melihat dekorasi pelaminan yang diikuti oleh ke dua orang tuanya.

"Padahal Daddy berharap gadis itu belum menikah dan menjadi kekasihmu tapi ternyata tidak," ucap Lemos sambil menatap Putri yang berjalan membelakangi dirinya.

"Daddy, kenapa sih ingin Leo cepat menikah?" tanya Leo.

Bukan Lemos saja yang kecewa, Leo pun juga entah kenapa sangat kecewa ketika mengetahui gadis yang menabrak dirinya akan menikah dengan pria lain padahal baru pertama kali mereka bertemu.

"Karena anak paman Delon yang bernama Edward menikah dengan Alona di novel Salah Ranjang Balas Dendam Sang Mafia, anak paman Jimmy juga sudah menikah yang bernama Jordan di novel Terpaksa Menikah Dengan Pria Amnesia tinggal kamu, dan ke dua anak dari Sela dan Seli," jawab Lemos.

"Leo belum berpikir untuk menikah Dad," jawab Leo.

("Sebenarnya Leo ingin menikah dengan gadis itu tapi sayang gadis itu akan menikah dengan pria lain," ucap Leo dalam hati).

("Daddy tahu sebenarnya kamu ada perasaan suka dengan gadis itu tapi sayang gadis itu sebentar lagi akan menikah. Apakah aku jahat jika mendoakan semoga pernikahan mereka gagal agar putraku bisa menikah dengan gadis itu?" tanya Lemos pada dirinya sendiri dalam hati).

"Sudahlah kita pergi ke ruang kerjaku," ajak Lemos mengalihkan pembicaraan.

"Ok," jawab mereka serempak.

Mereka pun berjalan ke arah ruang kerja milik Lemos sedangkan di tempat yang sama hanya berbeda ruangan. Putri dan ke dua orang tuanya masih melihat-lihat dekorasi pelaminan hingga mereka memutuskan untuk melihat kamar pengantin di mana nantinya Putri dan Vincent akan melakukan hubungan suami istri.

Satu demi satu ke tiga orang tersebut melangkahkan kakinya ke anak tangga dan entah kenapa jantung Putri berdetak sangat kencang.

"Mommy, Daddy kok jantungku berdetak sangat kencang," ucap Putri.

"Kenapa Jantungmu berdetak kencang?" tanya ke dua orang tuanya.

"Tidak tahu Mom," jawab Putri yang masih melangkahkan kakinya ke anak tangga.

"Mungkin hanya perasaan mu saja," jawab Daddynya.

"Mungkin saja Dad," jawab Putri sambil menghentikan langkahnya karena mereka sudah sampai di depan pintu kamar pengantin.

Ceklek

Putri membuka pintu kamar pengantin dengan lebar dan matanya membulat sempurna begitu pula dengan ke dua orang tuanya.

"Apa yang kalian lakukan!" teriak Putri yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Putri dan ke dua orang tuanya sangat terkejut ketika melihat Vincent dan sahabat baik Putri tidak menggunakan sehelai benangpun terlebih melihat tombak sakti milik Vincent masuk ke goa milik sahabatnya Putri.

Vincent dan sahabatnya sangat terkejut melihat kedatangan Putri dan ke dua orang tua Putri membuat Vincent menarik tombak saktinya kemudian mengambil celana boxer miliknya untuk di pakai sedangkan sahabat Putri menyelimuti tubuh polos nya dengan menggunakan selimut.

"Dasar baji**an, besok kamu menikah dengan putriku tapi kamu teganya berselingkuh dengan sahabat putri kami," ucap Ayahnya Putri sambil berjalan ke arah Vincent.

Bugh

"Aku sangat kecewa kamu menyakiti putri kesayangan kami," ucap Ayahnya Putri sambil memukul wajah Vincent.

Darah keluar dari sudut bibirnya membuat Vincent mengusap bibirnya dengan menggunakan ibu jarinya.

"Bukankah laki - laki boleh melakukan hubungan suami istri dengan wanita lain di saat calon istriku selalu menolak permintaanku?" tanya Vincent tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Putri yang mendengar ucapan Vincent sangat marah membuat Putri berjalan ke arah Vincent.

Plak

"Aku menolaknya karena aku ingin melakukan hubungan suami istri setelah kita resmi menikah. Mulai sekarang pertunangan kita batal dan kita tidak jadi menikah," ucap Putri sambil menampar Vincent.

Selesai mengatakan hal itu Putri melepaskan cincin pertunangan dan dilemparkan ke arah wajah Vincent.

"Apa kamu tidak malu?" tanya Vincent sambil tersenyum sinis.

"Apa maksudmu?" tanya Putri.

"Besok kita akan menikah dan jika kamu batalkan rencana pernikahan kita maka ke dua orang tuamu dan kamu malu. Apakah kalian sanggup menerima kenyataan itu?" tanya Vincent.

"Lebih baik aku malu daripada menikah dengan pria yang tidak punya rasa malu dan tidak punya rasa bersalah sedikitpun," ucap Putri dengan nada tegas.

"Kami sebagai orang tua Putri juga setuju untuk membatalkan pernikahan kalian," sambung Ayahnya Putri.

Putri berjalan ke arah sahabatnya dengan penuh amarah dan kebencian yang teramat sangat karena tega merebut calon suaminya membuat sahabatnya ketakutan karena dirinya tahu kalau Putri bisa bela diri.

Plak

Putri menarik tangan sahabatnya hingga sahabatnya terpaksa bangun kemudian Putri menampar sahabatnya untuk pertama kalinya.

"Bela, selama ini aku selalu baik padamu tapi apa balasan yang kamu lakukan untukku?" tanya Putri dengan perasaan marah dan kecewa secara bersamaan.

Apakah kamu ada pria lain?

"Memang benar, kamu selalu baik padaku tapi aku sangat iri dengan mu. Kamu gadis yang kaya raya hingga apapun yang kamu inginkan dapat terpenuhi sedangkan aku? Aku harus berkerja dengan keras dari pagi hingga malam itupun hanya bisa buat makan dan keperluan sehari-hari ku. Aku tidak bisa membeli barang branded dari pakaian, sepatu, tas dan perhiasan. Selain itu kamu mendapatkan pria yang sangat tampan dan sebentar lagi kalian akan menikah jadi apakah aku salah jika aku ingin memperbaiki hidupku?" tanya Bela tanpa punya rasa bersalah sedikitpun sambil menutupi tubuh polosnya dengan menggunakan selimutnya.

Plak

Plak

Putri yang mendengar ucapan Bela tanpa punya rasa bersalah membuat Putri marah dengan cara menampar kembali pipi Bela namun kini pipi kanan dan pipi kiri.

"Dasar teman tidak tahu diri, di saat kamu kesusahan membayar kuliah aku selalu membantu membayarkan uang kuliahmu bahkan ketika kamu tidak bisa jajan aku selalu membayar mu tapi apa balasanku padaku? Hah!" bentak Putri.

"Jadi kamu menyesal membayar kuliahku dan mentraktir aku makan?" tanya Bela yang merasa dirinya tidak bersalah.

"Bukan masalah menyesal membayar kuliahmu ataupun mentraktir makan tapi jika seandainya aku tahu kamu menusukku dari belakang bakalan aku tidak mau berteman dengan wanita ular seperti dirimu," ucap Putri.

"Kalian memang sangat cocok, sama-sama tidak punya rasa malu sedikitpun,'' sambung Putri.

Selesai mengatakan hal itu Putri membalikkan badannya dan berlari meninggalkan kamar pengantin dengan perasaan marah dan benci. Kamar pengantin yang seharusnya dirinya akan memberikan harta berharga untuk suaminya hanya mimpi.

("Aku benci laki-laki, aku benci kalian berdua,'' ucap Putri dalam hati)

"Putri tunggu," ucap ke dua orang tuanya bersamaan sambil berlari mengejar putri semata wayangnya.

Putri terpaksa menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya dan menatap ke dua orang tuanya yang sedang berjalan ke arah dirinya.

"Putri, kamu yang sabar ya," ucap Ibu nya sambil mengelus bahu putri semata wayangnya.

"Daddy akan mencari seorang pria yang lebih baik dari Vincent," sambung Ayahnya.

''Maaf Dad, awalnya aku menolak untuk menikah secepat ini tapi demi Mommy dan Daddy membuatku menuruti permintaan Mommy dan Daddy tapi apa yang aku dapat sekarang? Maaf Mom, Dad mulai sekarang dan seterusnya biarkan Putri yang mencari calon suami untuk Putri," ucap Putri.

("Maaf Mom, Dad, Putri tidak akan menikah dengan pria manapun karena hatiku sangat sakit," sambung Putri dalam hati).

"Baiklah, kami tidak akan memaksamu untuk menikah secepatnya. Jika kamu sudah menemukannya tolong beritahu kami agar kami bisa tahu siapa calon suamimu," ucap Ayahnya.

"Baik Dad," jawab Putri.

"Kita pulang yuk," ajak Ibunya.

Putri mau pergi sebentar Mom, ingin menenangkan diri. Kalau Putri sudah tenang baru Putri akan pulang," jawab Putri.

"Kamu tidak melakukan sesuatu hal yang aneh kan?" tanya Ibunya dengan nada kuatir.

"Ibu jangan kuatir, Putri tidak akan melakukan sesuatu hal yang aneh seperti bu nuh diri karena Putri tidak mempunyai pikiran sempit seperti itu," ucap Putri.

"Syukurlah kalau begitu, kalau begitu kami pulang dulu," pamit Ibu nya.

"Hati - hati Mom, Dad," jawab Putri.

"Kamu juga hati-hati," ucap ke dua orang tuanya.

"Iya Mom, Dad," jawab Putri.

Ke dua orang tuanya berjalan ke arah lift sedangkan Putri berjalan melalui tangga karena dirinya tidak ingin memperlihatkan kesedihannya di depan orang tuanya.

Putri mulai menyukai Vincent sewaktu dirinya masuk sekolah menengah atas sedangkan Vincent kelas dua di mana Vincent adalah kakak kelas Putri hanya selisih satu tingkat.

Putri kelas satu sedangkan Vincent kelas dua, Putri menyukai Vincent dalam diam hingga akhirnya Vincent mendekati Putri. Seringnya bertemu membuat mereka menyatakan cinta hingga hubungan mereka berlanjut ketika mereka masuk kuliah di tempat yang sama hanya beda kelas.

Ketika Vincent lulus kuliah keluarganya datang melamar Putri dan mereka bertunangan hingga Putri lulus kuliah dua keluarga meminta anak-anak mereka untuk menikah tapi sehari sebelum pesta pernikahan Vincent selingkuh dengan sahabat Putri.

Cinta pertama Putri dengan Vincent kandas di tengah jalan membuat luka namun tidak berdarah di hati Putri. Hal itu membuat Putri membenci pria dan tidak percaya dengan yang namanya cinta.

Grep

Putri menuruni anak tangga satu demi satu namun karena dirinya melamun membuat Putri salah menginjak anak tangga membuat Putri nyaris terjatuh jika seandainya saja pria yang tiba-tiba datang dan menahan tangan Putri.

"Kalau jalan lihat-lihat," ucap Vincent yang tiba-tiba datang.

Ketika Putri berlari meninggalkan dirinya membuat Vincent dengan cepat memakai pakaiannya tanpa memperdulikan protes dari mulut Bela hingga Vincent berlari mengejar Putri.

Ketika Vincent melihat Putri sedang berbicara dengan ke dua orang tuanya membuat Vincent sembunyi hingga Vincent melihat kalau ke dua orang tua Putri berjalan ke arah lift sedangkan Putri berjalan ke arah tangga.

Putri yang sedang melamun tidak menyadari kalau Vincent sedang mengikuti dirinya hingga Vincent melihat Putri nyaris terjatuh membuat Vincent menahan tangan Putri.

Putri yang sangat hapal suara Vincent langsung menarik tangannya tanpa membalikkan badannya dan melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga.

"Maafkan aku, Bela merayuku karena itulah kami melakukan hubungan suami istri. Aku mohon jangan batalkan pernikahan kita dan berikan kakak kesempatan ke dua," mohon Vincent yang sangat mencintai Putri.

"Kita belum menikah tapi kak Vincent berani selingkuh dengan alasan Bela merayu kak Vincent. Bagaimana kalau kita sudah menikah? Terus ada wanita yang merayu kak Vincent dan akhirnya Kak Vincent kembali melakukan kesalahan yang sama. Maaf Kak, aku tidak bisa kembali lagi dengan Kakak dan pernikahan kita batal," jawab Putri dengan tegas sambil menghentikan langkahnya tanpa membalikkan badannya.

"Manusia itu tidak semua sempurna dan pasti melakukan kesalahan tapi kenapa kamu tidak bisa memberikan kesempatan ke dua untuk Kakak?" tanya Vincent.

"Memang benar tapi kesalahan kak Vincent terlalu besar dan aku tidak bisa memaafkannya," jawab Putri.

Putri kembali melanjutkan langkahnya namun Vincent berteriak membuat Putri kembali menghentikan langkahnya.

"Apakah kamu ada pria lain?" tanya Vincent.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!