NovelToon NovelToon

Pacarku Seorang Psycopat

Perkenalan

Pagi hari

Seorang gadis cantik masih setia terbaring di atas kasur berukuran sedang dengan motif beruang favoritnya.

Meski tirai yang terbuka menampakkan sinar sang mentari memasuki kamarnya , bahkan tak dapat membangunkannya dari mimpi indahnya.

Hingga sebuah suara yang begitu keras dan nyaring membuatnya terbangun dari mimpi indahnya....

" erata----"

"erata, ya ampun kamu masih belum bangun juga "

"Apa perlu aku membuang kucing kesayangan mu itu kembali ke tempat asalnya, agar kamu bangun lebih awal untuk mencarinya "

Kalimat itu , kalimat dimana kucingnya akan di buang sangatlah ampuh untuk membuat gadis itu bangkit dari kasurnya.

Ira yang melihat itu, hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan temannya yang setiap pagi sangat sulit untuk bangun dan bangun terburu buru saat di beri ancaman bahwa kucing yang ia temukan di pinggir jalan akan di kembalikan ke tempat asalnya.

Ira bahkan sempat berfikir bahwa alarm yang ia beli serta alarm yang do pasang erata pada ponselnya tak mempunyai arti dan kegunaan untuk membangunkan gadis itu.

Erata

Gadis itu sangat menyukai kucing , memiliki sikap yang ramah dan sopan. Ia juga tinggal bersama temannya Ira

Erata adalah seorang anak yatim piatu, yang mana mengharuskan gadis itu untuk bekerja agar dapat hidup di dunia yang keras ini.

...--------------...

Di pagi hari yang bersamaan

Seorang pria muda dan tampan sedang duduk di sebuah kursi menyaksikan seorang wanita menjerit kesakitan dengan tangan dan kaki yang terikat. Tak lupa juga di tubuh wanita yang malang itu terpasang alat yang akan membuat jantung seakan berhenti berdetak dan seluruh badan terasa teriris secara bersamaan.

Pria itu memegang sebuah repot kecil yang hanya terdapat satu tombol berwarna merah, yang dimana jika tombol itu itu tekan maka akan berefek pada wanita itu.

"Kenapa berhenti berteriak ! ha! "

pria itu bangkit dari duduknya dan berjalan kerah wanita Malang itu. Lalu si pria berteriak dan menarik kuat rambut sang wanita.

"Berteriak yang lebih keras, meraung lebih kencang dan menangislah , memohon agar aku melepaskan mu. Berteriak yang lebih keras !!"

Teruak si pria sambil menekan tombol merah pada remot itu.

Hal itu membuat so wanita Malang berteriak histeris sambil memohon untuk di lepaskan, tetapi yang dia dapat hanyalah suara tawa. Suara tawa dari seorang pria yang terdengar begitu senang.

Persis seperti suara anak anak yang bermain bersama teman temannya.

Dan tanpa merasa bersalah, si pria yang memiliki wajah tampan dan datar itu mengambil sebuah pisau kecil dari dalam laci yang berada di samping tempat wanita itu.

Si pria lalu mendekatkan pisau itu tepat di wajah si wanita lalu perlahan pria itu menekan pisau itu seolah menusuk kulit wajah si wanita ,kemudian menarik pisau ke bawah dan membuat wanita Malang itu berteriak

aarrgghh

"Lepaskan aku, tolong arghh--"

Mendengar jeritan wanita itu membuat perasaan si pria semakin baik. Lalu dengan sadis si pria terus menguliti kulit si wanita sambil menikmati alunan alunan yang terdengar merdu di telinganya.

Setelah 20 menit kemudian

Wanita yang tadi terus berteriak kini suaranya sudah tak terdengar serta nafas yang sudah tak terasa.

Hal itu membuat si pria tersenyum dan melanjutkan kegiatannya.

Sejam kemudian ! pria itu sudah selesai dengan kegiatan menguliti si wanita, kemudian kedua bola mata serta potongan potongan anggota tubuh wanita itu dimasukkan kedalam sebuah toples dan kandang singa.

Pria yang tampan, kejam dan sadis itu bernama kenan. Ia adalah seorang lelaki gila, psycopat yang sudah membunuh banyak orang hanya untuk kesenangan dan untuk memenuhi hasrat haus akan darahnya.

Ia semakin tak terkendali sejak menginjak bangku sekolah menengah.

Awal kejadian ia mengetahui jati dirinya adalah saat ia melihat ayah kandungannya menusuk dan memotong orang kepercayaannya.

Bagi orang lain, melihat hal itu pasti merasa ketakutan dan mual, tapi baginya itu adalah sebuah kesenangan apalagi saat mendengar suara seseorang yang menjerit, menangis ,, dan memohon agar di lepaskan..

.

.

.

.

.

Hai guys !!!

Kembali lagi nih dengan author, tapi kali ini dengan cerita yang berbeda.

Mungkin sedikit ceritanya hampir mirip dengan cerita yang pertama, tapi dari keseluruhan berbeda kok !!

Happy reading guy !!

fall in love

Aku tahu dia playboy, orang-orang juga mengatakan itu. Tapi entah kenapa setiap kali dia mendekat aku tak menolak. Hatiku terbuka untuknya. Ketampanan wajahnya, sikap manisnya, auranya,

membuatku terpedaya pesonanya.

Dia memperlakukanku seperti putri raja. memberikan kenyamanan, kebahagiaan baru dalam hidupku. Setiap kali bertemu dengannya aku senang.

Dia selalu membuatku berdebar. Senyumannya menyihirku untuk masuk kedalam perangkap cintanya. Aku terpedaya terjerat cintanya.

Ya.. aku jatuh cinta pada pria yang orang bilang dia br*ngsek, playboy, dan beragam hal buruk tentangnya sudah jadi rahasia umum dalam pergaulan kami.

Tapi, aku mencoba percaya padanya. Karena dia bilang akulah wanita pertama yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Masalalunya bukan cinta sejatinya. Dia bilang hanya iseng pada wanita-wanita sebelum aku. Dan padaku ia serius jatuh cinta.

Awal ia mendekatiku, ku sempat ragu. Mengingat hal-hal buruk yang orang-orang katakan tentangnya. Namun setelah pertemuan demi pertemuan ku semakin mengenalnya. Aku tak bisa lepas dari jebakan cintanya.

Dia terlalu menggiurkan untuk ku tolak, terlalu tampan untuk kulepaskan.

Aku tak berpikir dua kali ketika dia bilang cinta padaku, ku langsung menerimanya.

Kata-kata orang ku abaikan tentang perangai buruknya, karena itu hanya perkataan orang yang bahkan ku tak pernah melihatnya secara langsung. Dan sejauh ku mengenalnya, memang dia pandai menggoda, namun hanya sampai di situ, karena perangai-perangai buruk tentangnya belum kutemukan sejauh ini.

Satu bulan pendekatan, tiga bulan jadian. Total empat bulan ku semakin dekat dengannya. Merasakan jatuh cinta dan indahnya dicintai. Setiap hari kami saling bertemu, ke kampus dan pulang bersama, saling mengabari, telponan sampai larut malam. Tapi aku masih merindukannya. Sehebat itukah sihir cintanya, sampai aku memikirkannya sepanjang waktu.

Dia begitu indah, meskipun terkenal playboy banyak wanita menginginkannya. Dan aku wanita yang berhasil memilikinya. Aku merasa beruntung memiliki pria keren, populer yang diinginkan banyak wanita.

enam bulan adalah rekor pacaran terlamanya. Ia tak pernah pacaran lebih dari enam bulan.

Dia bilang, aku cinta sejatinya. Lalu apa aku juga bisa memecahkan rekor itu dengan pacaran lebih dari enam bulan atau bahkan bisa langgeng dengannya? Semoga terjadi, ku harap itu.

Aku tak ingin membayangkan berpisah dengannya, karena aku merasa bahagia saat bersamanya.

la memperlakukanku dengan penuh kelembutan, menatapku dengan penuh kehangatan, mengelus rambutku penuh perhatian, menggenggam tanganku dengan penuh dengan kenyamanan.

Cara dia mencintaiku membuatku tak ingin kehilangannya, aku kecanduan cintanya.

Jika dia tak ada kabar, aku mencemaskannya, menunggu kabarnya, dan ingin mencarinya ke ujung dunia manapun asal aku menemukan nya atau sekedar kabar darinya. Meskipun sekedar pesan singkat tanda titik (.) saja tak mengapa, asal ada kabar untukku darinya.

Dia pangeran impianku yang tak pernah ku sangka. Sebelum ku mengenalnya, ku tak pernah berpikir dia adalah orang yang tepat ku habiskan sisa waktuku bersamanya. Mengingat bad boy adalah nama tengahnya. Dulu sedikitpun ku tak berminat padanya, meskipun dia tampan, populer dan tajir. Tapi dia bukan orang yang tepat untuk dijadikan pasangan.

Namun nyatanya aku malah jatuh dalam pelukannya, mencintainya, memilikinya.

Hari-hariku indah bersamanya. Kadang ada hari dimana aku bolos kuliah demi menghabiskan waktu bersamanya.

Dia mengajakku bolos bersama, dan aku dengan mudah mengiyakan permintaannya.

Dua bulan lagi penentuan untuk pembuktian kata-katanya tentang aku yang benar-benar ia tulus mencintaiku atau aku hanyalah bagian dari salah satu wanita-wanita seperti wanita lainnya yang pernah ia kencani.

Aku takut menjadi sama seperti mereka. Meski sikapnya semanis itu terhadapku, aku masih takut, takut kehilangan dia. Aku juga takut dia hanya pura-pura kepadaku, hanya ingin bersenang-senang denganku, sementara aku telah jatuh dalam cintanya.

Aku hanya ingin percaya kata-katanya bahwa ia benar-benar tulus mencintaiku.

########

Dua bulan kemudian.

"Ken... Ini udah enam bulan semenjak kita pacaran " Ungkapku.

"Terus?.. " Tanya kenan padaku.

"Kamu.. Gak akan minta putus kan?" Tanyaku.

"Kok putus?" Jawab kenan bingung.

setelah lama berdiam Kenan pun sadar maksud perkataanku. Si enam bulan julukan yang melekat padanya, ia pun tahu itu. Dan apapun yang dikatakan orang ia tak peduli tentang itu. Ia hanya melakukan apa yang diinginkan. Tentang rumor yang beredar benar atau salah ia tak pernah memberi klarifikasi apapun pada mereka. la hanya mengabaikan dan membiarkan rumor buruk tentangnya semakin liar dan semakin berkembang.

"Kalau aku minta putus, kamu bakal Terima?" Tanya kenan membuatku terkejut dan aku tak tahu harus berkata apa.

"Aku harus bereaksi apa tentang ini?" Jawabku kalut.

Hatiku gelisah mendengar perkataan Kenan. Aku cemas kalau ia benar-benar memintaku untuk berpisah. Aku belum siap berpisah dengannya. Aku mencintainya.

Namun aku bingung dengan sikapnya, setelah mendengar kata-kataku ia justru malah menunjukkan senyuman.

Senyuman yang ambigu membuatku ragu apakah ini senyuman terakhir nya sebelum perpisahan, ataukah ada hal lain yang dia inginkan?

Tiba - tiba terdengar suara dari dalam saku celana yang di kenakan oleh ken.

Dering ponsel Ken yang berbunyi itu menunda percakapan antara kita berdua. Kenan pamit lalu menerima telpon dan berbicara dengan orang yang menelponnya.

Kenan sedikit menjauh dariku sambil berbicara dengan orang yang menelfonnya. Sementara aku masih dilanda kebingungan, aku takut dia benar-benar mengakhiri hubungan ini.

Sekitar satu menit dia berbincang dengan orang yang menelponnya. Setelah itu kami kembali melanjutkan percakapan.

"Telpon dari siapa?" Tanyaku.

"Ezi" Jawabnya singkat.

Ezi adalah salah satu teman nongkrongnya, dan akupun mengenalnya karena kami satu kampus.

"Jadi gimana?" Tanyaku.

"Gimana apanya?" Tanya Kenan.

"Kelanjutan hubungan kita?" Jawabku.

Keiki menatapku.

-

-

-

TBC

Gimana guys cerita ini ?. Maaf kalau cerita masih sedikit membingungkan dan tidak nyambung.

Author berharap para reader menyukainya dan memberikan suport dan dukungannya untuk cerita ini, agar author semakin semangat dan terus memberikan cerita yang menyenangkan

putus ?

"Kamu itu Salah ngitung nya, padahal kita baru 5 bulan pacaran. emang cowok mana nih yang pernah dan udah pacaran sama kamu selama 6 bulan?" Tanya Kenan.

"Hah... "Aku kaget.

Merasa bodoh karena ternyata benar apa yang ia katakan, kita memang baru pacaran 5 bulan, dan aku malah menghitung bersama dengan waktu dimana kita masih pendekatan.

Dia berjalan kedepan, aku mengikutinya.

"Ken.. Aku cuma pacaran sama kamu doang" Ungkap ku jujur.

Dia masih berjalan tak merespon ucapanku.

"Ken..." Panggilku kepadanya.

"Aku salah ngitung, aku malah gabungin dengan waktu kita masa pdkt dulu" Ungkap ku menjelaskan.

Dia masih terus berjalan di depanku. Tiba-tiba dia berbalik.

"Kamu mau kado apa?" Tanyanya.

Dia begitu random menurutku, aku pikir dia marah padaku, tapi dia malah bertanya padaku apa hadiah yang kuinginkan.

"Kado? Bentar deh aku bingung, kamu gak marah kan sama aku?" Tanyaku.

Keiki menggeleng sambil tersenyum, lalu ia berkata

"Aku pengen dikejar aja sama kamu, kan biasanya aku yang ngejar kamu" ucapnya random

"Apaan sih gak jelas banget" Jawabku.

Kami kini berjalan bersama sambil bergandengan tangan lalu aku bertanya kembali.

"Jadi bulan depan, apa yang akan kamu lakukan?" Tanyaku.

"Aku mau ngasih kamu kado, kamu mau apa? Biar bisa aku siapkan dari sekarang" Jawabnya.

Setiap Kenan putus dengan pacarnya, Ken akan selalu memberi hadiah dihari terakhir mereka berkencan sebagai kado perpisahan. Dan rupanya aku jadi salah satu dari wanita itu, aku akan jadi mantan kekasihnya.

Aku harus mulai bersiap dari sekarang. Ingin sekali ku katakan kita putus sekarang saja daripada harus menunggu satu bulan lagi yang dimana malah lebih menyiksaku, namun aku tak sanggup mengatakannya.

Aku putuskan menjalani hari-hari bersamanya, setidaknya satu bulan lagi aku bisa bahagia. Aku ingin menikmati setiap momen bersamanya.

...#####...

Sampai tiba dimana hari yang tak pernah kuinginkan terjadi. Satu jam sebelum 6 bulan kita pacaran dia menelponku, dia bilang ada di depan rumahku. Dia memintaku keluar rumah untuk bicara dengannya.

Aku benar-benar terkejut, bagaimana dia bisa melakukan ini, apa harus berpisah tepat di jam 12 malam?

Aku mempersiapkan diri, setidaknya aku tak ingin terlihat menyedihkan dengan hanya mengenakan piyama saat ia ingin menyatakan perpisahan. Aku mengganti bajuku, juga menggunakan lip tint agar bibirku tak tampak pucat.

Aku keluar dari kamarku di lantai atas, turun dari tangga perlahan-lahan, terasa berat untuk melangkahkan kaki namun ku tetap berjalan hingga tiba di depan pintu. Aku ragu untuk membuka pintu, aku ingin menelponnya untuk pulang saja, setidaknya aku ingin menunda perpisahan ini.

Ku urungkan menelponnya, ku beranikan diri membuka pintu, kini ia tepat ada dihadapanku, menatap wajahku dengan senyuman khasnya.

Dia menggandeng tanganku, memintaku untuk ikut dengannya. Ia membawaku masuk kedalam mobilnya. Aku hanya mengikutinya.

la menyalakan mesin mobil, bersiap untuk berkendara, tak lupa memasangkanku sabuk pengaman, juga memasang untuk dirinya sendiri.

"Kita mau kemana?" Tanyaku.

Dia terlihat bersemangat untuk pergi ke tempat yang ia tuju, namun ia tak memberitahuku kami akan pergi kemana.

"Bentar lagi sampai kok, nanti kamu juga tau" Ungkapnya, kembali dengan senyuman.

Senyuman khasnya itu lah yang membuatku selalu berdebar, membuatku luluh. Hingga membuatku tak sanggup jika harus kehilangan momen saat ia tersenyum sambil menatapku. Momen yang tak bisa kudapatkan lagi jika aku putus dengannya.

Tiba di tempat yang di tuju ia membuka pintu, turun dari mobil. la juga membukakan pintu mobilnya untukku, dan memintaku untuk turun.

Kebun bunga seindah ini harusnya bukan tempat kami untuk berpisah, kenapa ia harus repot-repot melakukan ini. Ia mengajakku berbincang ringan, sesekali melihat jam di tangannya.

Belum jam 12 malam tepat, makanya ia terus melihat jam di tangannya.

Sebelum jam 12 malam aku berinisiatif untuk

membahas perpisahan itu.

"Aku tak ingin putus darimu, bisakah kau pertimbangkan lagi?" Ungkapku sendu.

Dia mengerutkan dahinya.

"Kenapa kamu tiba-tiba ngomong kayak gitu?" Tanya Keiki heran.

"Aku cinta sama kamu, aku gak mau kehilangan kamu" Ungkapku lirih sampai air mataku menetes.

"Kenapa, kok kamu nangis" Tanyanya dengan penuh kelembutan sambil mengusap air mata dipipiku dengan kedua tangannya.

Pembicaraan terhenti saat terdengar letusan kembang api yang muncul tepat di jam 00.00, kami berdua melihat ke atas tempat dimana ledakan itu berasal.

"Happy Birthday, Erata Carata

Kembang api itu bertuliskan ucapan ulang tahun untukku, aku terkejut melihat itu. Dia mengajakku kemari untuk memberikan kejutan indah ini.

Aku baru menyadari bahwa hari ini adalah tanggal 12 Desember, hari ulang tahunku. Betapa bodohnya diriku. Memikirkan hal yang tidak-tidak sampai lupa ulang tahunku sendiri. Sementara laki-laki yang ada tepat di depanku mengingatnya bahkan sejak sebulan lalu. Teringat waktu itu ia sempat menanyai kado apa yang kuinginkan, ternyata bukan untuk perpisahan, tapi untuk ulang tahunku.

Aku menangis terharu, lalu aku menjelaskan alasanku membahas soal perpisahan barusan, karena julukan si enam bulan itu.

Keiki menenangkanku dengan penuh kelembutan. la lalu mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Ia juga meminta untuk tidak menangis di hari ulang tahunku, karena ini hari bahagiaku.

Kemudian ia pergi menuju kearah mobil untuk mengambil sesuatu. Ia memberikan kado untukku.

Hari itu ternyata bukan hari menyedihkan bagiku tetapi, hari terbahagia dalam hidupku.

Aku mematahkan rekor si enam bulan, kami tak putus di hari itu.

Setelah saling berbincang sejenak, menikmati cahaya bintang, kebun bunga indah bersama sinar lilin yang ia buat untuk kejutan ulang tahunku, kamipun pulang sebelum jam 3 subuh, dia mengantarkan ku pulang dengan selamat. Dia tak mampir masuk ke rumahku karena malam sudah benar-benar larut. Ia pulang dan ku bilang hati-hati padanya.

Tiba di rumah, aku langsung masuk ke kamar,membuka hadiah yang dia berikan. Dia memberikanku hadiah kalung inisial nama kami yang digabungkan menyatu dilingkari matahari. Dalam kartu ucapannya la mengatakan harapannya untukku agar selalu bahagia ia juga berharap agar hubungan kami tetap cerah dan hangat seperti matahari.

-

-

-

TBC

Semangat dan semoga kalian tertidur dengan cerita kali ini

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!