"Mas, jangan lupa ya hari ini."pesan dari nuno
Salah satu notifikasi yang muncul di hp mas adam membuat mayang berpikiran negatif. Dan mayang langsung membuka hp adam yang ternyata dikunci oleh adam. Mayang sudah mencoba beberapa sandi dari tanggal lahir nya, tanggal lahir adam hingga tanggal pernikahan mereka. Tetapi hp tersebut tetap tidak bisa di buka. Takut kalau sampai hp nya adam sampai terkunci
Dengan perasaan yang campur aduk mayang menaruh kembali hp adam di meja dekat tempat tidur mayang. Mayang pun bergegas keluar kamar tidur mereka untuk menyiapkan sarapan pagi.
Ingin rasa nya mayang bertanya tapi di urungkan nya, mayang tidak ingin di pagi hari suasana rumah mencekam. Dengan hati yang penuh dengan tanda tanya mayang bergegas ke dapur untuk mempersiapkan sarapan.
Walau hati ini penuh dengan berbagai macam pertanyaan yang ingin mayang sampaikan ke adam. Dan rasanya mayang ingin menangis tapi mayang harus menahannya mayang kuat dan tegar. Dipikiran mayang, dia harus mencari tahu siapa yang mengirimkan pesan tersebut.
Setelah mayang mempersiapkan semua sarapan pagi mereka mayang langsung berjalan menuju kamar mereka. Mayang mendengar suara air dari kamar mandi. Lalu mayang pun mempersiapkan pakaian kerja adam yang akan di pakainya pada hari ini.
Cklek.
Suara pintu dari kamar mandi menandakan adam keluar dari kamar mandi.
"Pakaian nya udah di kasur ya mas" ujar ku dengan senyum walaupun hati gundah. Mayang berusaha tidak untuk menunjukan nya kepada adam.
"Makasih ya, sayang" kata adam sambil memberikan senyum terbaiknya. Senyum manis adam yang selalu membuat mayang merasa dicintainya oleh adam.
"Iya, mas. Sarapan udah siap, mas." Katanya kemudian.
Lalu kami pun berjalan ke ruang makan. Untuk menyantap makanan yang telah mayang buat dengan penuh cinta. Nasi goreng dengan telur mata sapi tak lupa kerupuk emping dan acar. Tak lupa pula mayang meletakan teh manis hangat dan air putih. Kebiasaan adam setelah makan. Walaupun adam pencinta kopi sama seperti dirinya tapi setiap pagi mayang selalu menyediakan teh untuk minumnya.
"Mas berangkat dulu ya sayang, mungkin nanti mas pulang telat karena mas hari ini ada rapat di kantor. Nanti mayang tidur aja duluan tidak usah menunggu mas pulang." Kata adam sambil mencium kening mayang dengan penuh cinta.
"Berarti mas hari ini tidak makan malam dirumah? Apa may bisa ijin keluar rumah. May ada janji dengan teman may, si sofi nanti siang di kafe. Boleh ga mas?" tanya mayang sambil mencium punggung tangan adam. Seperti kebiasaan nya sejak menikah dengan adam. Hormat yang selalu mayang tunjukan kepada adam sebagai kepala rumah tangga mereka.
"Boleh tapi jangan pulang malam ya sayang" ujar adam sambil berjalan kearah mobil yang sudah di panaskan oleh mang asep. Sambil memeluk pinggang sang istri.
"Baik mas, hati-hati di jalan. Kerja yang bener jangan keluyuran kemana-mana jaga hati kamu mas". Ucap mayang kepada adam.
"Iya sayang, mas berangkat dulu ya. Assalamualaikum" jawab adam.
"Wa'alaikum salam".
Setelah melihat mobil sang suami menjauh mayang langsung menutup pintu pagar dan mayang langsung merapihkan rumah. Walaupun dirumah ada ART yang bernama mbok jum tetap saja mayang tidak pernah lepas tangan.
Setelah merapihkan semua rumah bergegas mayang langsung menganti baju dan memberikan polesan make up di wajah dengan warna natural. Tak lupa mayang menggunakan kaos berlengan pendek di tambah jaket hitam dan celana blue jean panjang dan sepatu kets. Walaupun sudah berumah tangga tapi gaya tomboy mayang tak kan pernah hilang.
"Mbok jum, may pergi dulu ya. Jangan lupa pintu rumah di kunci kalau mbok mau istirahat. May makan siang di luar. Mbok nanti siapkan saja makan malam buat mbok dan may." Ucap mayang kepada mbok jum ART yang selama ini mengikutinya nya sejak mayang kecil.
"Iya non". Ujar mbo jum.
Mayang langsung mengambil kunci mobil yang diletakan nya di meja panjang ruang tamu dan langsung membawa mobil keluar dari pelataran rumah menuju kafe tempat yang telah mereka janji kan.
Sesampainya di kafe mayang langsung menuju tempat dimana sofi duduk.
"Lama banget lo sampai, may" ujar sofi saat mayang duduk di kursi yang tersedia.
"Sorry, macet. Lo tau sendiri kan mau jam makan siang. Jalanan pasti macet." Jawab mayang dengan tatapan meminta maaf
"Iya deh. Mau makan apa may?"
"Gue pesan kopi latte sama kentang dan burger sapi aja. Kalau lo apa sof?"
"Samain aja deh kalau gue"
Lalu sofi pun memanggil pelayan untuk memesan makanan yang akan mereka santap. Setelah pelayan pergi kami pun bercerita dari A sampai Z. Setelah makanan datang kami pun langsung menyantap nya hingga habis tak tersisa.
"May, kesibukan lo apa? Ibu rumah tangga atau gimana?"
"Ibu rumah tangga lah sof. Kenapa lo mau nawarin gue pekerja an?"
"Gue mau ngajak lo gabung nih di bisnis gue. Lo hanya cari pelanggan aja. Nanti pengiriman dan lain-lain gue yang kerjain. Lo bisa iklan in lewat media sosial yang lo punya. Lumayan hasil nya buat nambahin uang belanja lo kan!! Lagian bisa lo kerjain dirumah tidak menggangu pekerjaan rumah lo. Gimana mau kan lo??"
"Boleh deh sof. Buat mengisi waktu luang gue di rumah. Dari pada gue bengong aja kalau pekerjaan rumah gue udah kelar."
"Nah gitu dong. Walaupun suami lo kasih uang belanja. Lo wajib punya penghasilan sendiri. Jangan mau hanya bergantung sama suami. Istri juga harus punya penghasilan sendiri. Nanti gue kirim gambar nya ke WA lo ya."
"Sip deh sof."
"Yuk, balik takut anak-anak gue nyari in mami nya."
"Ok, salam buat anak-anak lo dan laki lo ya"
"Siap nanti gue sampaikan. Hati-hati lo di jalan jangan meleng. Hahahaha"
"Sialan lo sof. Lo juga hati-hati jangan nyasar."
"Aseeem lo".
"Wkwkwk.. bye sofi cantik"
"Bye mayang cantik"
Dan kami pun berpisah menuju rumah kami masing-masing.
Sesampai nya dirumah mayang langsung membersihkan badan dan memakai pakaian sehari-hari. Lalu mayang langsung mempromosikan produk-produk dari gambar yang dikirimkan oleh sofi ke semua media sosial yang mayang punya. Tak lupa mayang private akun media sosial dari suami dan keluarga suami nya. Mayang pun melanjutkan karya tulis nya. Tidak ada yang tau kalau mayang seorang penulis. Sudah 4 tahun mayang menekuni dunia penulisan. Dan mayang sudah dikontrak oleh berbagai macam platform. Jika di tanya berapa penghasilan. Mungkin penghasilan mayang melebih in penghasilan suami. Alasan mayang menutupin semua karena mertua dan ipar selalu iri dengan kehidupan nya. Padahal hampir setengah gaji suaminya di kuasa in oleh ibu mertua. Mayang tidak pernah mengeluh. Toh mayang masih mempunyai simpanan saat dirinya masih berkerja di salah satu perusahaan internasional dan memegang jabatan tertinggi. Mayang terpaksa mundur dari jabatan karena keinginan suami dan ibu mertua yang mengharapkan kehadiran seorang anak atau cucu. Karena keasyikan mempromosikan barang mayang pun tertidur.
Mayang terbangun karena lapar. Dan menoleh kesamping ternyata adam belum pulang. Mayang langsung melihat jam di hp sambil mengecek apakah adam ada mengirimkan nya kabar. Sudah pukul 01.00 adam tidak mengabarinya . Karena perut yang kosong mayang langsung bergegas ke dapur lalu memanaskan sayuran yang sudah di siapkan mbok jum. Setelah makan mayang langsung menuju kamar dan melanjutkan tidur nya tak di perdulikan nya adam pulang atau tidak.
Sayup sayup suara adzan subuh berkumandang. Bergegas aku langsung membersihkan diri dan mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat.
Selesai sholat aku langsung menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan pagi seperti biasa di bantu mbok jum.
Sehabis menyiapkan sarapan aku langsung menuju kamar untuk mengambil hp dan menghubunginya.
Dering pertama tidak di angkat.
Dering kedua tidak di angkat.
Dering ketiga tidak di angkat.
Aku langsung menulis pesan menanyakan dimana keberadaan mas adam. Melalui aplikasi gagang telpon.
Setelah mengirim pesan ke mas adam aku langsung mengecek pesan yang menumpuk dari pembeli. Lalu aku membuat list pesanan pembelian yang langsung aku kirim ke sofi.
"Alhamdulillah rezeki anak sholehah". Ucap ku
Terdengar bunyi pagar dan suara mobil masuk. Aku diam tidak menghiraukan nya.
CKlek. Pintu kamar terbuka.
"Baru pulang mas? Abis dari mana kenapa baru pulang?" Tanya ku ke mas adam.
"Baru dari rumah ibu may. Sehabis pulang kantor mas langsung kerumah ibu. Ini mas pulang cuma buat ganti baju. Mas harus ke kantor lagi. Mas mandi dulu ya may? Tolong siapin baju kerja mas." Ujar mas adam.
"Mas udah sarapan? Kalau belum sarapan dulu sebelum berangkat." Ucapku
"Mas, belum sarapan may. Mas mandi dulu. Sekalian kopi ya. Mas lagi pengen kopi."
Ting.
Bunyi dari hp mas adam. Aku langsung mengambil hp mas adam yang ditaruh di atas meja rias. Dan ternyata tidak terkunci aku langsung melihat notifikasi pesan yang masuk.
"Makasih ya mas buat tadi malam. Jangan lupa nanti siang beliin aku perhiasan sekalian makan siang" pesan atas nama yuda.
Deg.
Aku langsung menyadap semua aplikasi yang ada di hp mas adam. Tak lupa aku memasang pelacak di hp mas adam. Jangan di tanya dari mana aku bisa melakukan nya.
Setelah aku menyadap hp mas adam aku langsung meletakan hp mas adam ketempat semula. Aku langsung menyiapkan pakaian kerja mas adam yang ku letakkan di atas tempat tidur. Dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan kopi sesuai permintaan mas adam.
"Mbok udah sarapan?" Tanya ku pada mbok jum
"Belum non. Non, mau sarapan sekarang?" Ucap mbok jum
"Tunggu bapak dulu mbok, biar bareng."
Setelah 10 menit menunggu. Mas adam berjalan ke arah meja makan lalu membalikan piring. Aku pun mengambil nasi berserta lauk nya.
"May, besok ibu sama putri datang mau menginap dirumah. Nanti kamu rapi in kamar buat mereka ya!!". Ucap mas adam.
"Ibu sama putri tumben mas nginap dirumah. Biasa nya ibu sama putri tidak pernah mau kerumah atau pun menginap di rumah kita."
"Soalnya hari minggu ibu meminta mas buat diantar ke rumah bu lek di bandung. Dan mas udah ijin cuti sama kantor selama 5 hari."
"Loh, kok mas baru bilang sama may. Lalu may ikut atau dirumah?"
"Kamu di rumah aja."
"Kok may dirumah. Berarti may ga di ajak ke bandung dong??"
"Lagian kenapa lama banget di bandung. Memang ada acara apaan di bandung mas??"
"Bu lek mau kumpul-kumpul sama keluarga sekalian mau minta pendapat buat rencana pernikahan si ferdy. Kamu di rumah aja. Nanti kalau pesta pernikahan baru kamu ikut. Lagian nanti kamu kecapean. Mending kamu di rumah. Okey may??"
"Ya udah deh may di rumah aja." Ucap ku
"Mas.. mas alasan yang kamu bilang aneh. Masa istri sendiri tidak boleh ikut." Batinku. Biarlah aku ikutin apa kata mas adam. Kita lihat aja mas. Kalau kamu berbohong kamu tunggu aja permainan ku.
"May mas berangkat dulu. Jangan lupa kamar buat ibu sama putri."
"Iya, nanti may bersihkan. Hati-hati di jalan mas. Jangan kelayapan. Ingat di rumah ada istri. Awas aja kalau mas sampai macam-macam."
"Iya may. Assalammualaikum" ucap mas adam dengan muka pias.
"Wa'alaikum salam". Ku ambil tangan mas adam dan ku cium punggung tangan nya dengan takzim.
Deru suara mobil mas adam menjauh aku langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintu.
"Mbok jum.. mbok..."
"Iya non."
"Mbok kamar tamu yang di bawah tolong di bersihkan dan di rapihkan. Besok ibu dan adik nya mas adam datang. Sekalian semprotin pewangi ruangan, ya mbok"
"Siap non."
"May, siap-siap dulunya mbok mau ke supermarket buat belanja kebutuhan rumah. Mbok ada kebutuhan dirumah yang udah habis tidak. Kalau ada tulis ya. Biar may beli sekalian."
"Ada non yang habis. Mbok catat ya non."
"Ok mbok. May siap-siap dulu"
Aku langsung kembali ke kamar untuk siap-siap. Menganti baju dengan tunik dan celana panjang. Serta sepatu kanvas yang tidak pernah ketinggalan. Ku kuncir rambut yang panjang sebahu. Tak lupa ku oleskan make up dengan warna natural. Mbok jum sudah menuliskan barang-barang yang sudah habis dirumah dan memberikan nya kepadaku.
Setelah siap aku langsung berangkat menggunakan mobil yang aku beli sebelum menikah dengan mas adam. Kami memilikin mobil masing-masing dengan hak kepemilikan masing-masing.
Rumah yang aku tempat akan sekarang adalah rumah yang di milik in oleh mas adam dengan hak kepemilikan atas nama mas adam. Sedangkan aku memilik in rumah ku sendiri dengan ke pemilikan atas nama aku sendiri yang aku dapat dari bonus ku bekerja dulu tanpa sepengetahuan mas adam dan keluarga nya. Dan rumah itu aku sewa kan.
Sesampai nya di supermarket aku langsung mengambil semua kebutuhan rumah yang sudah di catat mbok jum. Dan aku pun membeli perlengkapan pribadi ku yang sudah habis. Tak lupa aku membeli kebutuhan buat di kamar mandi ibu mertua ku dan ipar ku.
Selesai nya belanja aku langsung memasukan semua barang ke bagasi mobil. Lalu mengunci nya. Aku kembali masuk ke dalam menuju food court. Untuk menganjel perut yang sudah meronta-ronta untuk di isi.
Deg.
"Mas adam?!".batin ku
Aku langsung mengambil hp dan membidik gambar mas adam bersama seorang wanita lain. Jika istri lain mungkin langsung menangis atau mendatangi suami nya. Sedangkan aku tidak.
Aku mengikutinya, merasa layak nya seorang dektektif. Setelah puas mengambil gambar dan mengikut in mereka aku langsung menuju salah satu stand makanan yang ada di lantai atas dan memesan makanan.
Setelah selesai makan aku langsung kembali ke mobil dan berjalan pulang.
Sesampai nya di rumah. Aku langsung membawa semua belanjaan di bantu mbok jum. Biar nanti mbok jum yang menyusun nya. Hanya barang-barang pribadi ku dan cemilan-cemilan makanan yang sudah di pisah aku bawa ke dalam kamar dan aku susun ke dalam kulkas kecil yang ada di dalam kamar tidur kami.
Seusai aku membereskan barang belanjaan. Aku langsung membersihkan diri dan menjalankan sholat lima waktu. Memohon ampunan kepada sang Pencipta.
Sehabis sholat aku mengambil hp yang masih berada di dalam tas. Ada banyak notifikasi dan pembeli. Aku langsung membuat list dan mengirimkan nya ke sofi. Sofi langsung mengirim pesan kepadaku.
("Widdiih.. banyak juga pembeli nya") pesan dari sofi.
("Heheheh.. rezeki anak sholehah") balasku.
("Mantaaaap jiwa.. Oh ya may keuntungan kemaren gue kirim ya ke rek lo.")
("Ok sip. No rek gue yang dulu ya. Rek sebelum gue nikah tahu kan lo")
(Tahu lah... masa gue ga tau no rek lo yang dulu sih. Gue kirim sekarang")
Ting. Notifikasi dari M-banking masuk ke dalam ponsel ku.
"Wow.. banyak juga keuntungan nya" batinku.
Aku langsung mengirim pesan ke sofi.
("Thanks you sis.. uang nya udah masuk.. besar juga ya keuntungan yang gue dapat. Lumayan lah buat beli cendol se gerobak")
("Sama-sama cin.. lumayan kan keuntungan nya. Jangan kan cendol se gerobak. Lo beli cimol juga bisa. Wkwkwkwk") balasan sofi
("Sialan lo") jawab ku
("Semangat terus promosi nya boss") pesan sofi
("Asyiaaap boss sofi. Gua lanjut lagi ya promosi nya bye..")
Setelah menutup aplikasi gagang telpon aku langsung mempromosi kan kembali produk-produk di semua media sosial. Dan melanjutkan menulis cerbung kembali.
Adzan magrib berkumandang aku langsung meletakan hp. Tak lupa aku menyimpan tulisan biar nanti bisa aku lanjutkan kembali.
Sehabis membersihkan diri dan sholat aku berjalan menuju dapur. Mbok jum sudah menyelesaikan masakan dan membersihkan perkakas yang sudah di gunakan saat memasak.
"Mbok, udah makan belum?" Tanya ku
"Belum non. Non mau makan?? Mbok siap kan ya??" Ucap mbok jum
"Boleh mbok. Tapi mbok temenin may makan ya. Makan berdua may. Mbok mau kan??"
"Siap non."
Dan kami pun makan bersama. Sehabis makan aku langsung meletakan piring makan ke dalam wastafel. Lalu aku mengambil gelas untuk membuat kopi latte di campur es bantu. Tak lupa cemilan.
Aku duduk di ruang tengah sambil membuka aplikasi gagang telpon milik suami ku yang sudah aku sadap. Tak lupa aku screenshot. Dan aku simpan ke dalam drive.
Terlalu banyak pesan yang dikirim atau terkirim oleh suamiku dan selingkuhan nya. Membuat hati ku hancur. Kata-kata romantis bahkan kata-kata dan gambar-gambar vulgar ada di dalam pesan tersebut. entah lah aku tak tahu bagaimana bentuk hati ini. Jika di ibaratkan kaca. Mungkin sudah hancur berkeping-keping dan tak berbentuk.
Jam sudah menunjukan pukul 00.00 dan mas adam belum juga tiba di rumah. Aku mencoba menghubung in mas adam. Tapi no.tlp nya tidak bisa di hub.in
Ku buka aplikasi pelacak untuk mencari tahu dimana mas adam sekarang.
Deg.
Lokasi menunjukkan di salah satu apartment mahal yang berada di pusat kota. Air mata turun seperti sungai yang mengalir sampai jauh.
Ku hapus air mata. Aku langsung membasuh muka dan mengambil wudhu untuk melaksanakan kewajiban serta memohon petunjuk kepada Yang Maha Esa.
Setelah itu aku langsung mencari dokumen-dokumen penting atas nama aku pribadi. Surat-surat kepemilikan harus aku selamatkan. Dan menaruh nya di dalam tas kerja lama ku yang aku simpan ke dalam kolong tempat tidur. "Besok akan aku pindahkan ketempat yang aman" batinku.
Aku tidak mau apa yang aku milikin berpindah tangan ke mas adam. Ini jerih payah ku selama aku berkerja. Ada pun harta bersama aku tidak memperdulikan nya toh mas adam cukup memenuhi semua kebutuhan rumah dan kebutuhan pribadi ku.
Setelah semua aman aku langsung mempersiapkan semua kebutuhan ku jika suatu saat aku memilih untuk berpisah dari mas adam. Jika mas adam berpikir aku terlalu cinta dan tidak mau untuk berpisah.
Suatu pemikiran yang salah. Cinta boleh tapi bodoh jangan.
***************************************************
Tengah malam aku terbangun karena haus. Aku menoleh ke samping dan ternyata mas ada sudah tertidur dengan lelap nya.
"Jam berapa kamu pulang mas? Mau sampai kapan kamu membohong in aku?"batinku berbicara.
Aku langsung turun perlahan dari tempat tidur dan membuka pintu dengan perlahan agar tidak berbunyi. Berjalan menuju dapur dan mengambil gelas serta membuat kopi latte dengan es.
Aku duduk di meja makan sambil memikirkan jalan apa yang harus aku ambil.
Karena mumet dengan pikiran-pikiran. Aku kembali ke kamar tak lupa mencuci gelas yang habis ku pergunakan biar tidak menumpuk di wastafel.
Aku langsung mengambil hp dan melanjutkan menulis cerita di salah satu aplikasi.
Terdengar suara adzan aku langsung bergegas membersihkan diri dan membangun kan mas adam. Untuk mengajaknya sholat berjamaah.
"Mas, bangun udah subuh. Sholat yuk"
"Hmm.. Mas masih ngantuk may. Kamu aja yang sholat duluan. Mas nanti nyusul" ucap mas adam. Dan suara dengkuran kecil pun terdengar.
Tak mau sia-sia kan waktu aku langsung mengambil wudhu dan melaksanakan sholat. Tak lupa aku memohon ampun dan meminta perlindungan kepadaNya.
Selesai sholat aku berjalan ke dapur untuk membantu mbok jum menyiapkan sarapan pagi tak lupa kopi kesukaan mas adam dan segelas air putih. Setelah semua beres. Aku bergegas menuju kamar membangunkan mas adam.
"Mas bangun udah jam 6. Mas jadi jemput ibu jam berapa?" Tanya ku sambil menggoyang-goyangkan tubuh mas adam.
"Uuggh.. kenapa may? Udah jam berapa?" Tanya mas adam
"Udah jam 6 pagi mas. Mas jadi jemput ibu jam berapa?"
"Ooh udah jam 6 ya. Mas jemput ibu siang may. Mas tidur dulu ya. Mas masih ngantuk, may." Ucap mas adam sambil memeluk kembali guling nya.
"Sarapan dulu mas". Ujar Ku
"Nanti saja may. Nanti mas makan nya"
"Ya udah may sarapan dulu sama mbok jum"
"Uuhmm" mas adam langsung kembali tidur.
"Susah nya bangunin orang tidur kayak mas adam" gerutu ku sambil keluar dari kamar kami.
"Mbok jum, temenin may sarapan. Mbok belum sarapan kan?" Dengan muka cemberut karena ulah sang suami.
"Belum non. Bapak gak sarapan non?" Tanya mbo
"Gak mbok masih molor udah kayak kerbau habis di potong" ucapku karena kesal.
"Husssh gak boleh gitu non sama suami sendiri. Emang sih bapak kalau tidur udah kayak kerbau. Hehehe. Maaf non" dengan tawa khas mbok.
"Hahaha, ga pa pa mbok. Mas adam kalau tidur memang kaya kerbau. Susah di bangunin. Yuk makan mbok. May udah lapar sangat." Ajak ku ke mbok jum.
Kami pun makan sambil bersenda gurau. Ghibah sana ghibah sini. Setelah selesai mbok jum langsung membereskan semuanya.
"May.. may.." teriak mas adam
Aku langsung bergegas ke kamar.
"Apa sih mas. Ga usah teriak-teriak. Pendengaran aku belum rusak." Dengan kesal aku menjawab.
"Siapin baju mas. Mas mau jemput ibu. Oh iya, kamar ibu sama putri sudah rapi kan." Tanya mas adam tanpa meminta maaf karena teriakan nya.
"Udah rapi. Sudah mas mandi sana. Kasihan ibu nanti nungguin mas." Ujarku sambil mendorong mas adam masuk kedalam kamar mandi.
Aku langsung menyiapkan pakaian yang akan di pakai oleh mas adam. Lalu beranjak ke dapur untuk menyiapkan makanan dan kopi buat mas adam.
"Mas pakaian nya udah di atas kasur. Kalau sudah selesai mandi makan dulu. Kopi juga may buat kan." Teriak ku buat mas adam
"Iya may" balas mas adam dari dalam kamar mandi.
Sehabis mandi dan selesai sarapan pagi. Mas adam langsung pergi untuk menjemput ibu dan putri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!