Silakan Dibaca.
Dunia Tetra, tempat ini berada tepat di atas Bumi paralel. Untuk menuju ke Dunia Tetra sendiri, wajib melalui gerbang antar ruang yang setiap 50 tahun sekali terbuka.
Awan luas layaknya lautan, sementara daratan sendiri memiliki tekstur tanah berwarna biru. Di tempat ini tanaman maupun tumbuhan semuanya memiliki kegunaan masing-masing.
Layaknya surga, di mana pun kamu menginginkan sesuatu, di sana pula ada yang kamu inginkan.
Dunia Tetra sendiri memiliki satu benua yang bernama Aslan. Benua yang sangat luas membentang seluruh isi Dunia.
Benua ini memiliki sistem hukum layaknya negara di Bumi. Meski begitu, para penghuni Tetra sendiri tidak terlalu peduli. Hanya dengan uang dan kekuatan saja, apa yang kamu inginkan, disediakan dengan cepat.
Kali ini, di sebuah rumah yang berlantai dua terdapat sosok tengah terbaring di tempat tidur. Ia gemuk dan jelek, berbagai bintik-bintik hitam menempel di pipinya.
Sosok laki-laki tersebut ialah Ryuto Akugawa. Tuan muda keluarga Akugawa yang paling dimanja dan selalu diperhatikan oleh orang tuanya.
Hal ini menyebabkan Ryuto berubah menjadi sombong dan angkuh. Ia selalu meminta pelayan cantik untuk menemani tidurnya bahkan melakukan permainan setiap hari.
Namun, hari ini Ryuto merasakan rasa sakit di kepalanya. Ia benar-benar terkejut, sampai akhirnya dirinya berteriak keras. Namun, sayangnya ruangan tempatnya berada kedap suara, sehingga tidak ada yang mendengar teriakan tersebut.
Ryuto meraung kesakitan, lalu terbaring di ranjang besar. Ia memegang kepalanya, sampai akhirnya ia mengejang hebat.
Tak butuh waktu lama, Ryuto terbaring lemah. Di saat matanya terpejam, sosok makhluk memakai sabit keluar dari tubuh Ryuto tersebut dan meraih jiwa Ryuto menuju ke atas.
Lalu, tepat saat makhluk dengan jiwa Ryuto pergi. Cahaya putih melintas dengan cepat, kemudian memasuki tubuh Ryuto itu.
Tubuh Ryuto bergetar hebat kembali, sampai akhirnya berhenti gemetaran. Lalu, tangan yang sebelumnya kaku kini mulai bergerak, bulu mata yang tenang mulai menunjukkan reaksi.
Perlahan-lahan mata yang terpejam kini mulai terbuka, Ryuto mengerjapkan matanya sebentar dan mulai bangun dari tidurnya. Memori ingatan yang begitu banyak, memasuki tubuh Ryuto.
Hanya butuh satu menit untuk Ryuto memahami memori dirinya. Ia mengerutkan keningnya, lalu menyeringai dengan lebar.
“Jadi, aku di sini sama dengan aku yang di bawah. Tak aku sangka, versiku sendiri juga sosok mesum. Namun, keahliannya benar-benar lemah dan sampah. Hanya tiga kali gesek sudah keluar,” kata Ryuto sambil tertawa penuh hinaan.
[Ding!]
[Perpindahan wadah telah selesai.]
[Dewa kematian Kurokami membantu Anda mengambil nyawa orang tidak berguna ini.]
“Sistem, akhirnya kamu keluar. Aku tidak menyangka akan dipindahkan ke tubuh yang lemah seperti ini.”
[Harap Tuan tenang, Sistem akan membantu Tuan menuju ke puncak seperti sebelumnya. Dunia kedua ini, berbeda dengan Dunia bawah.]
“Yah, kau benar. Sekarang Ryuto Kurokami, berganti nama menjadi Ryuto Akugawa.”
Itu benar, jiwa ini ialah Ryuto Kurokami. Sosok yang telah meninggal dalam pertempuran puncak di dunia bawah, ia membunuh berbagai sosok terkuat dan membangun harem lebih dari jutaan perempuan.
Ryuto sendiri masih mengingat bahwa kekuatannya belum bisa mencapai tempat seluruh istrinya berada. Kali ini, ia akan mencapai tempat tersebut dan mulai bermain kembali.
“Sistem, buka status tubuh ini.”
[Status.]
[- Nama : Ryuto Akugawa.]
[- Umur : 20 Tahun.]
[- Kekuatan : 3.]
[- Ketahanan : 2.]
[- Kecepatan : 1.]
[- Kecerdasan : 0.]
[- Keuangan: 0.]
Ryuto terperanjat, ia tidak menyangka statusnya sangatlah rendah. Ryuto seketika muram, ia kemudian meraung dengan keras.
“Tubuh Babi! Pemilik sebelumnya Bodoh! Mati saja!”
[Harap Tuan tenang, sekarang Tuan sepenuhnya yang mengendalikan tubuh ini.]
Ryuto berangsur tenang. Ia kemudian, merasakan dirinya seperti orang bodoh. Kecerdasan nol benar-benar mempengaruhi dirinya.
Ingatan miliknya yang harusnya hilang kini dijaga oleh Sistem agar tidak menghilang.
“Sistem, apa saja fungsimu kali ini?”
[- Status.]
[- Toko.]
[- Kemampuan.]
[- Misi.]
[???]
“Hanya itu saja, juga bukankah aku memiliki uang?”
[Tidak ada, Tuan. Itu uang milik orang tua Anda.]
Ryuto merenung, apa yang dikatakan sistemnya tersebut benar. Kemudian, panel misi muncul tepat di depannya.
[Misi di dapatkan.]
[+ Maid yang frustrasi.]
[- Misi : Buat pelayan Anda menghentikan tugas terkait hubungan tubuh.]
[- Hadiah : Uang 10.000 + Keterampilan Acak.]
[- Gagal : Mati.]
Ryuto terkejut dengan misi itu, ia tidak menyangka sistem memberikan misi yang begitu mudahnya. Ryuto sendiri tidak ada kesempatan untuk berpikir ketika pintu diketuk.
Ketukan pintu halus, membuat Ryuto memandang sengit ke arah pintu tersebut. Ia kemudian berkata dengan nada dingin.
“Masuk!”
“Permisi, Tuan muda.”
Pintu terbuka, terlihatlah sosok perempuan berambut pirang cantik. Tubuhnya ramping dengan dada yang lumayan besar. Pakaian yang ia kenakan benar-benar bukan maid, melainkan sesuatu yang nakal.
Pakaian transparan memperlihatkan tubuhnya seputih susu yang begitu dengan puncak dada semerah bibirnya yang begitu indah.
Ryuto melotot, ia benar-benar tidak menyangka bahwa maid yang dimaksud tersebut memiliki tubuh dan pakaian yang begitu menggoda.
Ryuto menahan nafasnya dalam-dalam, ia tidak menyangka tubuh proporsional seperti itu, ingin melayani tuan muda gemuk seperti yang ditempatinya sekarang.
‘Sial, ini benar-benar cobaan. Namun, aku harus menahan untuk memakannya.’ Ryuto memejamkan matanya. Ia harus tenang, jika tidak ia akan gagal oleh misi yang telah dikeluarkan.
“Tu-Tuan.” Suara halus nan lembut terdengar di telinga Ryuto, ia bergidik ketika mendengar suara itu. Ayam jago memberontak ingin masuk ke dalam perempuan tersebut.
“Kamu segera ganti pakaianmu! Juga, pergilah atau aku akan lepas kendali!”
“Eh?”
“Jangan Eh, Bodoh! Cepat lakukan perintahku!”
Ryuto meraung dengan marah. Maid itu ketakutan, akan tetapi dalam hatinya merasakan hal aneh dengan tuan mudanya tersebut.
Ia segera berbalik dan pergi dari kamar tuan mudanya itu. Namun, di pertengahan jalan menuju ke kamarnya, ia menatap kembali ke kamar tuan mudanya tersebut.
‘Apakah tubuhku buruk?’ batin maid tersebut, akan tetapi ia segera menggelengkan kepalanya. Senyum di wajahnya terbentuk dan hatinya lega karena tuan muda menyuruhnya untuk berganti kembali.
Namun, ketika ia mengingat tuan mudanya yang sudah mengambil area pribadinya. Ia tidak bisa untuk tidak frustrasi, dirinya ingin sangat untuk berhenti dari pekerjaan sekarang.
Namun, pemikiran tersebut menghilang ketika mengingat bahwa kedua orang tuanya meninggal dan dirinya tidak memiliki tempat untuk tinggal selain di tempat sekarang.
Ryuto tidak tahu apa yang dipikirkan pelayannya tersebut. Ia sekarang tengah mengatur nafas selepas mengingat penampilan yang sempurna dari pelayan tersebut.
“Sial, tubuh ini benar-benar sampah. Meski dikelilingi banyak kecantikan. Namun, kekuatannya buruk.”
Ryuto sendiri frustrasi, ia ingin melakukan hal itu. Namun, dirinya tekan karena tidak sekuat seperti sebelumnya.
Kali ini, ia segera bertekad untuk mengembalikan kekuatan puncaknya, jika tidak. Perasaan tidak nyaman akan selalu menghantui dirinya terus menerus.
To be Continued.
Silakan Dibaca.
Tak lama kemudian, ketika Ryuto selesai mengatur nafas. Pintu diketuk pelan kembali, ia memandang ke arah pintu dan menemukan pelayan sebelumnya.
Pakaiannya kini tertutup rapat layaknya maid. Pakaian putih dengan rok yang panjang, ada renda yang tepat berada di tubuhnya. Namun, fokus Ryuto ialah area tengah yaitu dada dari maid tersebut.
Sebelumnya besar, kini sedang. Ia sedikit terkejut dan tahu bahwa pelayan di depan pintu tersebut pandai menyembunyikan sosoknya yang asli.
“Tuan, adakah yang dapat kubantu?”
Suaranya tetap lembut, akan tetapi tidak seperti sebelumnya yang ada nada menggodanya. Kali ini lebih kalem dan menenangkan.
“Aku ingin bilang, bahwa kamu kali ini tidak perlu melayaniku!”
Tegas dan jelas, itulah Ryuto. Ia tidak ingin basa basi, ungkapkan keinginan segera.
Pelayan mendengar ketegasan dan pernyataan Ryuto terkejut, tangannya menutup mulutnya. Air mata seketika terbendung di sudut matanya.
Ryuto yang melihat ekspresi sedih dan air mata di sudut mata pelayannya, seketika ia mengerutkan keningnya. Entah mengapa, ia merasa bahwa pelayannya telah salah paham.
“Mengapa, Tuan muda? Apakah saya kurang baik dalam melakukan itu? Atau apakah kurang memuaskan Anda...”
“Kumohon, Tuan. Jangan memecat sa-“
Ryuto entah mengapa merasa bersalah. Namun, ia tahu bahwa pelayannya tersebut telah salah paham. Ia segera menyelanya.
“Bukan memecat, maksudku kamu tidak perlu melayaniku tentang hubungan badan. Cukup melayaniku dalam makan dan keliling saja!”
Pelayan yang mendengar pernyataan tuannya seketika berhenti sedih. Ia memandang ke arah tuan mudanya tersebut. Pelayan tersebut entah mengapa merasa bahwa tuannya kali ini aneh.
“Maksud Tuan, saya tidak akan menemani tidur. Hanya menemani makan dan jalan, itu saja?”
Ryuto mengangguk dalam-dalam. Hal ini membuat pelayan tersebut merasakan kebahagiaan dalam dirinya, ia sekarang terbebas dari mimpi buruknya yaitu harus memuaskan dirinya sendiri di kamar mandi.
Ryuto yang melihat ekspresi senang pelayan tersebut, hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berdiri dari tempat tidur.
“Sekarang pergilah terlebih dahulu, bantu saja ibuku. Aku ingin melakukan sesuatu.”
“Tapi, Tuan-“
“Tidak ada tapi-tapian, apakah kamu ingin aku memecatmu!”
Pernyataan tersebut membuat pelayan tersebut terperanjat kaget. Wajahnya memucat tubuhnya menegang. Ia segera menggelengkan kepalanya dan mulai bergerak menuju ke kamar nyonya rumah itu.
Namun, sebelum pelayan pergi. Ryuto bertanya kepadanya. “Sebelum kamu pergi, bisakah kamu memperkenalkan dirimu terlebih dahulu?”
Pelayan itu berhenti, ia memiringkan kepalanya. Entah mengapa, tepat saat wajah pelayan tersebut terangkat. Ia memperkenalkan dirinya dengan anggun.
“Nama saya ialah Megu Fuji. Salam kenal, Tuan muda.”
Ryuto mengangguk, ia kemudian berkata, “Yah, salam kenal kembali. Lakukan tugasku sebelumnya, juga jaga dirimu!”
Selepas mengatakan itu, Ryuto segera mulai dengan apa yang ia ingin lakukan. Dirinya tidak melihat, ekspresi terkejut dari pelayannya itu.
Megu yang mendengar ucapan lembut dan perhatian tuannya seketika terkejut. Ia tidak menyangka, tuan yang jahat dan sombong tengah memperhatikan dirinya.
Entah mengapa Megu merasa, matahari terbit dari barat dalam sekejap. Namun, ia segera menggelengkan kepalanya dan menunduk sebentar sebelum pergi menuju ke tempat nyonya rumah berada.
‘Tuan muda sangat aneh, entah mengapa sikapnya berubah menjadi dewasa dan tidak kekanak-kanakan seperti sebelumnya. Apalagi, ia menahan naf*sunya ketika aku memakai pakaian sebelumnya.’ Megu memikirkan kejadian yang dialaminya barusan.
“Hal ini harus kulaporkan kepada nyonya. Juga, aku melihat sekilas apa yang dilakukan tuan sebelumnya. Ia mengemasi seluruh video koleksi dewasanya dalam sebuah karung.”
Megu yang dikenal cerdas, segera memahami bahwa tuannya mulai mencoba untuk berubah. Hal ini, membuat langkah kakinya semakin cepat.
***
Ryuto yang berada di kamar, sama sekali tidak mengetahui pemikiran pelayannya itu, fokusnya kali ini ialah menghancurkan video sampah tersebut.
Mulai dari dvd, flashdisk, dan alat tidak berguna lainnya. Semua yang tidak penting ia masukkan ke dalam karung, kemudian selepas seluruh barang sudah masuk ke dalam karung. Terdengar suara elektronik dalam dirinya.
[Selamat, Tuan telah menyelesaikan misi.]
[Maid yang frustasi telah diselesaikan.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Uang 10.000]
[Selamat, Tuan mendapatkan keterampilan ganda.]
[Ganda : Level 1.]
[Keterampilan yang membuat pengguna dapat melakukan penggandaan atas apa yang mereka lakukan.]
[Ganda : 2x.]
[Kenaikan Level : 50.000]
Ryuto seketika menerima informasi terkait kemampuan Ganda tersebut. Selepas ia menerima itu, ia menyeringai karena kemampuan itu sangatlah berguna untuk dirinya sekarang.
Ryuto kali ini memegang puncak karung, lalu mendengar suara sistem kembali.
[Misi ditemukan.]
[Sebagai Makhluk Sosial, Manusia harus rajin berbagi kepada makhluk lainnya.]
[- Misi : Belikan makanan singa yang kelaparan di dekat bak sampah.]
[- Hadiah : Kekuatan +10, Kecepatan +10, Ketahanan +10, Ekstraksi satu kemampuan Singa.]
[- Gagal : Diterkam Singa.]
[- Pengingat : Singa tersebut bukanlah Singa normal. Makhluk itu, paling dicari di seluruh dunia.]
Ryuto yang mendengar itu, seketika berhenti. Entah mengapa ia merasa semangat ketika melihat hadiahnya. Ia tidak takut menghadapi singa tersebut, akan tetapi melihat pengingat sistem, entah mengapa ia tahu bahwa singa tersebut bukanlah hal baik.
“Oke, jadi misi kali ini singa yang kelaparan. Tapi, apa yang diinginkan Singa? Daging, Kue, atau Ikan?”
Ryuto merenung tentang makanan yang akan ia berikan kepada Singa yang kelaparan tersebut. Ia sendiri tidak tahu bahwa ruangan ibunya kini tengah heboh.
“Apa yang kamu katakan itu benar, Megu?”
“Saya bersumpah atas nama jiwaku, Nyonya. Tuan Muda kini telah berubah menjadi aneh.”
Seorang wanita dengan rambut pirang memandang ke arah pelayan yang melayani putranya tersebut. Ia terkejut dengan informasi yang diberikan oleh pelayan tersebut.
“Sebutkan apa yang aneh dari putraku itu?”
“Tuan seperti menahan naf*sunya terhadapku, Nyonya. Awalnya saya mengira, mungkin sudah waktunya saya dibuang.” Megu berkata dengan nada rendah.
“Kemudian, ketika saya kembali. Tuan berkata bahwa dirinya ingin saya berhenti. Namun, ternyata Tuan ingin menghentikan tentang hubungan badan.”
Semakin mendengar penjelasan dari pelayan tersebut, wanita cantik itu menahan nafasnya. Ia tidak menyangka putranya yang ingin selalu berhubungan badan dengan para pelayan, kini berpaling.
Jelas ia terkejut, akan tetapi ia segera menekan rasa senang tersebut. Dokter sendiri sudah memvonis bahwa putranya tidak dapat disembuhkan. Namun, kali ini keajaiban turun ke putranya tersebut.
“Merlyn, panggil suamiku. Suruh ia menemuiku di ruangan Ryuto.” Wanita cantik itu memandang ke arah Maid pribadinya.
“Dimengerti, Nyonya!”
Maid pribadi tersebut menghilang dalam bayangan. Sementara Wanita cantik itu memandang ke arah Megu.
“Pimpin jalan menuju ke tempat Ryuto, aku ingin melihat perubahan putraku tersebut!”
“Baik, Nyonya!”
Megu dengan gugup memimpin jalan menuju ke arah tempat tuannya berada. Entah apakah keputusannya tersebut benar atau salah.
Namun, sayangnya Megu sedikit telat. Hal ini karena Ryuto sekarang tengah berdiri di hadapan Singa berwarna merah dengan tubuh yang sangat aneh.
Ryuto tersenyum lebar sambil membawa kotak besar dengan label yang bertulisan ‘Cake.’
“Ayo Singa, waktunya makan!”
To be Continued.
Silakan Dibaca.
Beberapa menit sebelumnya, Ryuto yang masih memikirkan makanan singa, seketika ia tersenyum. Entah mengapa, ia mendapatkan wawasan tentang apa yang harus diberikan kepada singa tersebut.
Ryuto segera pergi keluar dari kamarnya, ia berjalan turun ke bawah. Banyak pelayan yang melihat tuan mereka dengan aneh.
Namun, Ryuto mengabaikannya karena dirinya lebih fokus mengubah tubuhnya yang buruk dan tenaga yang lemah itu. Ia tidak peduli dengan pandangan para pelayan tersebut, sampai akhirnya seorang pria tua dengan jenggot putih melingkar menghentikannya.
“Tuan muda, Anda ingin pergi ke mana?”
Ryuto memandang ke arah pria tua tersebut, tubuhnya berotot dengan pakaian putih dan jas hitam.
Ryuto memilah ingatannya kembali dan tahu bahwa ia adalah kepala pelayan yang sangat setia dengan keluarga Akugawa, Sebastian Smith.
“Kakek Sebas, aku ingin keluar. Membuang sampahku!”
Sebastian terkejut dengan panggilan tuannya. Ia ingat bahwa tuan muda yang satu ini akan memanggil dengan kasar, berbeda dengan tuan muda lainnya.
Namun, Sebastian ialah orang profesional. Jadi, rasa terkejutnya tidak ia perlihatkan di luar. Ia hanya terkejut dalam hati, sambil memandang ke arah kantung sampah yang dibawa oleh tuannya.
Sebastian sedikit menyusutkan matanya, kacamata yang ia pakai menutupi matanya yang berubah. Ia melihat isi kantung tersebut dan dalam sekejap melebarkan matanya.
“Aku pergi terlebih dahulu, Kakek Sebas.” Ryuto segera berjalan keluar, di bawah tatapan terkejut Sebastian tersebut.
Kepala pelayan itu tidak bisa tenang ketika melihat isi dari kantung sampah yang di bawa tuan mudanya. Pikirannya masih berhenti sampai akhirnya suara seorang pelayan membangunkannya.
“Kepala Sebas!” tegas pelayan, membuat Sebastian terbangun. Ia segera menatap ke arah pelayan tersebut dan bertanya dengan jelas.
“Apakah kamu mengetahui, di mana Tuan sekarang berada?”
“Eh... Anda di panggil oleh Tuan, ia menunggu di tempat Tuan Muda bera-“
Sebastian segera melesat menuju ke arah kamar tuan mudanya, ia ingin segera menemui tuan rumah atau bisa dibilang ayah dari Ryuto sendiri.
Tiba di depan pintu kamar Ryuto, Sebastian mulai mengetuk dengan pelan. Kemudian, ia mendengar suara dari dalam.
“Masuk!”
“Permisi, Tuan!”
Sebastian masuk ke dalam kamar, ia memandang ke seluruh ruangan. Kamar harum, kosong dan rapi. Hal ini membuat Sebastian mengerutkan keningnya.
“Sebastian, apakah kamu mengetahui di mana Ryuto berada?”
Sebastian segera memandang ke arah Tuannya, ia sedikit terkejut ketika melihat bahwa Nyonya Rumah dan Pelayan Megu berada di ruangan yang sama.
“Tuan muda, tadi pergi keluar sambil membawa kantung plastik besar.”
Ayah Ryuto menyusutkan matanya, ia entah mengapa sedikit terkejut dengan jawaban dari Sebastian. Juga, ia melihat bahwa Sebastian ingin membicarakan sesuatu terhadapnya.
“Sebastian, apakah ada sesuatu yang mengganjal di pikiranmu?”
“Itu benar, Tuan.”
“Apakah terkait dengan putraku yang bertingkah aneh?”
“Benar, Tuan. Ia membawa sekantung plastik besar. Aku melihat isi dari kantung tersebut, semuanya ialah DVD maupun koleksi dewasa.”
Ayah dan Ibu Ryuto terkejut dengan informasi tersebut. Mereka saling memandang dan tahu bahwa putranya kini bertingkah aneh. Entah mengapa hal ini mereka khawatir.
“Apakah kamu melihat dia menimbulkan masalah?”
“Tidak, Tuan. Aku melihat matanya yang penuh akan tekad untuk suatu hal. Ia sendiri tidak memandang para pelayan dengan keinginan seperti biasanya.”
“Tekad?” Ayah dan Ibu Ryuto saling memandang, kemudian keduanya berpikir sebentar, lalu melebarkan matanya. Dugaan mereka menjadi lebih liar.
“Sebas, bantu aku menemukan dia. Aku takut, ia akan melakukan sesuatu di luar!”
“Baik, Tuan!”
Sebastian segera melesat keluar, ia harus menghentikan tuan mudanya untuk melakukan sesuatu yang salah. Sebastian sendiri tahu pemikiran tuannya jadi ia juga khawatir akan hal itu.
“Semoga ia tidak menimbulkan masalah.” Ibu Ryuto memegang kedua tangannya, berdoa agar putranya tidak menimbulkan masalah.
Megu sendiri tetap berdiam, ia tidak tahu harus berkata dan bertindak apa. Jadi, hanya diam ialah jawaban yang tepat.
Di luar, Ryuto berjalan ke arah tempat pembuangan sampah sambil membawa kantung lain di tangan kanannya. Ia tersenyum senang, tanpa mengetahui bahwa rumahnya kini tengah heboh karena kehilangan dirinya.
Ryuto tak butuh waktu lama untuk dirinya tiba di pembuangan sampah. Meski tubuhnya tidak pernah keluar dari rumah, ia tahu jalan menuju ke tempat pembuangan sampah.
Tepat saat Ryuto tiba di sana, ia mendengar suara geraman rendah di dekat tempat pembuangan sampah tersebut. Ia perlahan mendekat, lalu menaruh sampahnya di samping tong sampah.
Ryuto memandang ke arah samping tempat pembuangan sampah. Ia melihat sosok makhluk berkaki empat dengan bulu berwarna merah.
Sosok makhluk itu tengah memandangnya dengan waspada. Tubuh makhluk tersebut penuh akan luka.
Ryuto yang melihat makhluk tersebut, segera tahu bahwa ia adalah Singa yang dirinya cari.
Namun, hal pertama yang diungkapkan di pikirannya hanya satu ketika bertemu dengan singa tersebut.
‘Kecil!’
Itu benar, ukuran Singa itu pendek dan mirip seperti kucing liar. Hal inilah yang membuat Ryuto sedikit linglung. Namun, geraman Singa tersebut semakin menjadi kuat.
Grrr.
Ryuto segera menggelengkan kepalanya, ia duduk di tanah bersila di tempat. Kantung makanan yang ia bawah, dirinya buka.
Terlihat makanan yang berlapis dengan berbagai coklat dan puncaknya terdapat stroberi. Itu benar, apa yang dikeluarkan Ryuto ialah Cake atau Kue.
Singa yang melihat kue tersebut melebarkan matanya, ia memandang ke arah Ryuto dengan waspada. Sampai pada akhirnya, Ryuto menggerakkan kuenya kepada Singa tersebut.
“Makanlah, kamu pasti kelaparan bukan?”
Singa tidak yakin dengan manusia di depannya, ia mengendus ringan kue tersebut. Lalu tahu bahwa tidak ada racun maupun sesuatu yang buruk dimasukkan ke dalam makanan tersebut.
Ryuto memahami naluri singa itu, ia hanya berdiri diam sambil tangan bersedekap menunggu singa tersebut menyelesaikan makannya.
Tanpa ia sadari, sosok pelayan tengah mengawasi dirinya dari atap gedung belakang gang tempat sampah tersebut. Kacamata yang ia kenakan terangkat sedikit, mata merah pelayan itu mulai terlihat.
“Singa itu... Bagaimana Tuan Muda bisa berhubungan dengannya?”
Pelayan itu tak lain ialah Sebastian. Jelas ia terkejut melihat Tuannya tengah memberikan makanan kepada Singa yang aneh.
Singa berbulu merah, jelas itu bukan singa. Melainkan seseorang yang berubah menjadi hewan. Hal inilah yang membuat dirinya menyadari bahwa tuannya kini mungkin dalam bahaya.
Namun, ketika melihat lagi. Singa terlihat tidak bergerak untuk menyerang selepas makan. Ia menundukkan kepalanya tanda menghormati tuan mudanya.
Sebastian sendiri masih mengawasi hal itu, sampai akhirnya dirinya melihat tuan mudanya pergi dan sosok singa berubah menjadi seorang perempuan berambut merah.
Sebastian jelas mengenal perempuan tersebut, perempuan yang paling di cari para ilmuwan. Penjahat terkejam yang pernah ia temui dulu.
“Mengapa Tuan muda memiliki kontak dengannya...” Sebastian menggigit ibu jarinya, ia segera berkata dengan pelan. “Aku harus melaporkan tentang kontak ini. Jika tidak, ia akan menghancurkan seluruh keluarga Akugawa.”
Sebastian menghilang dalam sekejap.
To be Continued.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!