Hallo my beloved reader. Selamat datang di kisah Kagami Rui, putri dari seorang petinggi utama Doragonshadou yang penuh liku dan keras.
Yeap, karena selama ini Kagami Rui selalu menjalani hidupnya dengan beberapa latihan yang begitu keras di sebuah desa pelosok di Thailand. Hingga kini Kagami Rui menjadi seorang gadis tangguh yang tak terkalahkan.
Akankah dia bisa meneruskan perjuangan sang ayah sebagai pemimpin dari Doragonshadou?
Simak kisahnya yuk ... Athena
Happy reading ...
...🍁🍁🍁...
Di malam yang begitu dingin dengan suasana penuh keharuan dan isak tangis, terlihat seorang gadis yang sedang duduk bersimpuh di hadapan dengan seorang pria paruh baya di dalam sebuah rumah besar yang begitu mewah.
"Mulai sekarang namamu adalah Kagami Rui. Dan kau adalah putri sulungku secara sah. Karena aku sudah memasukkan namamu di dalam kartu keluarga!! Dan mulai sekarang kau akan meneruskan diriku untuk memimpin Doragonshadou bersama kedua adik kembarmu ... Kenzi dan Kenzou!!"
Seorang pria paruh baya menatap lurus-lurus seorang gadis muda yang berwajah cantik namun tegas dan dingin itu.
Bersamaan dengan saat itu gemuruh petir terdengar menggelegar dan saling bersahutan satu sama lain.
BLAARR ...
CTAARR ...
Sepasang manik-manik kecoklatan indah itu masih metatap pria paruh baya itu dan terlihat sedikit berair dan bergetar. Ada sebuah rasa haru, sedih, dan bahagia yang berkecamuk menjadi satu di dalam hatinya.
Meskipun sebenarnya cukup berat untuk Kagami Rui, namun mau tak mau gadis cantik itu harus siap untuk mengemban sebuah tanggung jawab barunya sebagai seorang pemimpin dari Doragonshadou, sebuah organisasi yang cukup besar dan legendaris untuk menggantikan sang ayah.
Yeap, Kagami Rui kini telah kembali setelah 18 tahun dipisahkan dari Kagami Jiro-sang ayah biologis oleh musuh bebuyutan dari Kagami Jiro. Dan kini saatnya Kagami Rui untuk meneruskan perjuangan sang ayah untuk memimpin Doragonshadou!
...🍁🍁🍁...
Aroma manis dari buah kesemek yang tumbuh di taman samping di sebuah kamar mulai tercium oleh indra penciuman seorang gadis yang sedang berdiri di samping jendela kamarnya. Semilir angin kala itu membuat aroma manis itu tercium begitu kuat.
Gadis cantik itu terlihat melamun dan sedikit murung. Seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkannya saat ini, hingga membuat hari-harinya sedikit tidak tenang dan sangat kurang istirahat.
Yeap, karena semua itu sangat terlihat dengan sangat jelas melalui wajah ayunya dan sepasang mata pandanya. Lantunan sebuah instrumen juga sering dia putar untuk menenangkan dirinya.
Namun tiba-tiba saja mulai terdengar sebuah ritme teratur dari arah pintu.
Tok ... tok ... tok ...
Angan dari gadis cantik yang memiliki sepasang pupil kecoklatan itu kita menjadi buyar seketika seiring terdengarnya beberapa ketukan pintu dengan ritme yang sangat teratur itu.
"Sayang, Rui ... apa kamu sudah siap?" terdengar suara seorang wanita paruh baya dari arah pintu kamarnya.
"Oh ... iya, Ibu. Aku sudah siap!" jawab gadis bermata kecoklatan indah itu kini segera menyambel sebuah slingbag kesayangannya yang sangat sederhana dan segera berjalan cepat ke arah pintu.
CEKLEKK ...
Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat begitu cantik kini sudah terlihat dibalik pintu dan tersenyum hangat menatap Rui.
"Ayo berangkat, Sayang! Ayahmu dan kedua adikmu sudah menunggu kita di bawah." ucap wanita paruh baya itu yang taknlain adalah Yuna, ibu sambung dari Kagami Rui yang tentunya sangat menyayangi Rui seperti menyayangi anaknya sendiri.
Bahkan Yuna juga tak pernah pilih kasih dan membeda-bedakan kasih sayangnya untuk Rui, Kenzi maupun Kenzou.
Mereka berdua mulai turun dan segera memasuki sebuah Lamborghini Veneno berwarna merah menyala yang dikemudikan oleh Kenzi, putra kembar kedua dari Kagami Jiro.
Sedangkan Kagami Jiro mengendarai Buggati Centodieci putihnya bersama salah satu putra kembarnya yang selalu memiliki sikap dingin, Kenzou. Dan sebenarnya ini adalah mobil kesayangan Kenzou.
Mereka mulai menuju ke sebuah rumah sakit elite di Tokyo dan mendatangi sebuah kamar dengan tipe president suite.
Seorang anak laki-laki terlihat sedang terduduk dengan beberapa perban dan selang yang masih melilit beberapa anggota tubuhnya. Sementara di sebelahnya sudah ada seorang perawat yang sedang menemaninya dan baru saja melakukan pemeriksaan dan memberikan beberapa obat untuk anak laki-laki itu.
Anak laki-laki itu adalah Kazuma, putra bungsu dari Kagami Jiro yang selama ini koma akibat sebuah kecelakaan, saat Kazuma berusaha untuk menghindari Rui yang saat itu mengejarnya dan masih berada di kubu musuh bebuyutan sang ayah.
Melihat kehadiran dari Rui, tentu saja membuat Kazuma yang baru saja terbangun dari koma menjadi seketika terperanjat.
"Ka-kamu ... apa yang sedang kamu lakukan disini?!" ucap Kazuma yang masih terlihat begitu pucat dan menatap Rui dengan sangat waspada. "Ibu ... ayah ... kak Kenzi ... kak Kenzou ... bawa dia keluar dari tempat ini!! Dia sangat jahat!! Dia ingin mencelakai kita semua!! Dia sangat jahat!!" ucap Kazuma begitu histeris.
"Sayang. Kamu tenanglah." Yuna berusaha untuk memeluk Kazuma dan menenangkannya. "Semua yang terjadi saat itu hanyalah sebuah kesalahpahaman saja. Dia adalah seseorang yang selama ini kita cari. Dia adalah kakak sulungmu ... Rui." imbuh Yuna berharap Kazuma akan mengerti.
"Kak Rui? Benarkah itu, Ibu?" gumam Kazuma seolah masih tak percaya. "Lalu mengapa saat itu dia mengatakan jika dia akan membalas dendam kepada ayah? Dia juga mengatakan akan melenyapkanku! Pasti dia hanyalah orang asing yang jahat dan ingin menghancurkan keluarga kita saja!! Kak Rui pasti tak akan melakukan hal seperti itu!! Usir dia, Ibu!!" ucap Kazuma kembali histeris.
Mendengar ucapan dari Kazuma, sebenarnya cukup membuat hati Rui menjadi begitu sakit dan nyeri. Rasa bersalah itu kembali hadir dan menghantui dirinya saat ini.
Ingin rasanya Rui segera pergi kembali dan meninggalkan keluarganya ini. Karena berada di dalam keluarga Kagami seolah sangat tak pantas untuknya.
Namun disaat dirinya sedang begitu kalut, tiba-tiba saja ada seseorang yang meraih bahunya dan mengusapnya pelan.
"Kazuma! Dia adalah benar kakak sulungmu-Rui! Selama ini sudah banyak terjadi kesalahpahaman diantara kita semua. Namun saat kamu koma, semua masalah itu sudah diselesaikan dengan baik. Dan saat ini kakakmu Rui juga sudah tinggal di rumah besar Kagami. Jadi, mari kita hidup bersama kembali dan membuka lembaran baru." ucap Kagami Jiro menatap Rui dengan hangat lalu beralih menatap Kazuma dengan seulas senyuman yang begitu hangat.
"Tak ada manusia di muka bumi ini yang tak pernah luput dari kesalahan. Seorang pemenang sejati adalah dia yang bisa memaafkan dan menerima kembali dengan hati yang besar. Ayah yakin kamu orang yang seperti itu, Kazuma ..." imbuh Kagami Jiro masih menatap hangat Kazuma.
Suasana masih begitu hening dan canggung. Karena Kazuma masih belum sepenuhnya mempercayai Rui kembali. Namun karena dukungan dan kepercayaan dari Yuna dan Kagami Jiro, akhirnya Rui mau tetap bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kembali hati sang adik bungsu.
"Kazuma. Kakak sungguh minta maaf. Kakak memang salah saat itu, dan kakak menyesali semua itu. Kakak menyesal karena malah memihak orang yang salah." ucap Rui dengan tulus setelah Yuna menceritakan semua yang terjadi saat Kazuma koma.
"Baiklah. Aku akan memaafkan kakak. Tapi jika suatu saat kakak melakukan hal seperti ini lagi, jangan harap saat itu aku akan kembali mempercayai kakak." ucap Kazuma berusaha untuk membuka hatinya kembali setelah pernah dikecewakan oleh Rui.
"Hhm. Kakak tak akan pernah mengecewakan kamu lagi, Kazuma. Kakak akan menebus semua kesalahan kakak dengan menjadi seorang kakak yang baik untukkmu." ucap Rui penuh binar karena akhirnya Kazuma mau memaafkannya dan menerimanya kembali.
Kenzou yang melihat semua ini tiba-tiba merasa kesal kembali. Hingga akhirnya pemuda tampan dan dingin itu mulai meninggalkan ruangan rawat ini.
Rui yang merasa kurang nyaman atas perlakuan dari Kenzou yang selalu dingin terhadapnya, akhirnya segera meminta ijin dan segera menyusul Kenzou yang rupanya menuju ke sebuah balkon umum rumah sakit.
"Kenzou ..." ucap Rui yang sudah menyusul Kenzou dan kini sudah berdiri kira-kira 3 meter di belakang Kenzou.
Suara Rui terdengar begitu samar karena tertutup oleh hembusan angin saat ini. Sepasang matanya juga memicing karena cahaya mentari yang cukup menyilaukan saat ini. Rambut hitam kecoklatannya yang tipis dan lurus menari-nari di udara terkena terpaan angin.
"Ada apa? Kamu tak perlu membujukku seperti kamu membujuk Kazuma!! Kazuma mungkin masih bisa menerimamu! Namun jangan harap aku bisa menerimamu!! Biar bagaimanapun kamu sudah pernah berusaha dan berniat untuk menyakiti ibu dan Kazuma!! Mulai sekarang aku akan lebih menjaga mereka!! Aku tak akan membiarkan kamu melukai mereka lagi!! Aku tak akan segan-segan untuk menghabisimu jika sampai aku melihat kamu berbuat bodoh lagi!!" tandas Kenzou dengan sangat dingjn dan tajam.
Untaian kata dari Kenzou sungguh terasa begitu menusuk dan sangat menyakitkan untuk Rui. Rui memang tidak menyangkal akan semua kesalahan dan kebodohannya di masa lalu, namun Rui juga sudah menyesalinya.
Bahkan Rui pernah meminta kepada Kagami Jiro agar memberikan hukuman yang setimpal karena kebodohannya di masa lalu itu. Namun rupanya Kagami Jiro dan Yuna malah memaafkannya begitu saja.
"Kenzou. Tidak masalah jika kamu membenciku. Aku paham itu. Dan aku memang pantas untuk mendapatkan semua itu. Namun satu hal yang harus kamu tau, aku tak akan pernah lagi berusaha untuk menyakiti mereka. Justru aku akan berusaha untuk selalu melindungi mereka, sekalipun harus mempertaruhkan nyawaku ..." ucap Rui dengan lirih dan begitu tulus.
Suaranya begitu bergetar saat mengatakan hal itu, sepasang mata dengan pupil coklat itu terlihat sudah mulai berair. Dan sedikitpun tak tergambarkan kebohongan di dalamnya! Karena semua itu adalah jujur dari dasar hati Rui.
"Cih ... aku bukan anak kecil yang mudah untuk dibohongi!!" Kenzou berkata diiringi dengan tawa mengejek lalu mulai berbalik untuk menatap Rui.
Wajah tampan yang selalu terlihat dingin kepada siapapun itu kini mulai menyeringai menatap Rui. Perlahan Kenzou juga mulai melenggang dengan langkah pelan dan semakin mendekati Rui yang masih menatap nanar Kenzou.
"Satu lagi!! Aku tidak setuju jika kamu yang memimpin Doragonshadou!! Jadi segera undurkan diri dan biarkan kak Kenzie yang memimpin Doragonshadou sebagaimana mestinya!!" tandas Kenzou menatap tajam Rui dengan penuh kebencian.
"Jika memang itu bisa membuatmu merasa lebih lega dan bisa membuatmu memaafkanku, maka aku akan melakukannya. Aku tidak butuh semua fasilitas mewah ataupun jabatan sebagai pemimpin Doragonshadou, Kenzou." jawab Rui dengan suara yang begitu rendah dan begitu lirih.
Senyuman hangat juga menghiasi wajah ayunya yang sudah hampir meneteskan air matanya. Rasanya cukup sakit, ketika salah satu adiknya kini menjadi sangat membencinya.
Namun lagi-lagi Rui berusaha untuk memakhlumi semua itu dan berharap suatu saat Kenzou akan benar-benar bisa menerimanya dengan tulus seperti Yuna dan Kagami Jiro yang sudah menerima dan memaafkannya.
"Baiklah jika memang seperti itu! Segera undurkan dirimu!!" tandas Kenzou penuh dengan penekanan.
"Hhm. Kakak akan segera mengatakannya kepada ayah. Jangan khawatir ..." ucap Rui dengan nada rendah dan masih berusaha untuk tetap tersenyum menatap Kenzou.
"Tepati ucapanmu dan aku akan mempertimbangkan semuanya!" ucap Kenzou dengan tegas lalu mulai melenggang melalui Rui begitu saja.
Rui masih saja berada di balkon ini dan malah memutuskan untuk duduk di sebuah ayunan untuk menenangkan dirinya.
Gadis cantik itu duduk termenung cukup lama di atas ayunan itu, hingga akhirnya sebuah panggilan dari ponselnya mulai membuyarkan lamunannya.
"Hallo, Cloud ..." sapa Rui saat mengangkat sebuah panggilan dari Cloud, sang adik ketiganya yang merupakan adik kandungnya.
"Kak Rui ada dimana? Saat aku pulang dari les, mengapa rumah begitu sepi, Kak? Tak ada seorangpun di rumah dan hanya ada para pengawal dan pelayan saja." ucap Cloud dari seberang.
"Kakak dan yang lainnya sedang di rumah sakit, Cloud."
"Siapa yang sakit, Kak? Apa kakak sakit?" ucap Cloud terdengar begitu mengkhawatirkan Rui.
Karena selama ini Rui adalah satu-satunya yang Cloud miliki sebelum Rui berhasil menemukan keluarganya yang sebenarnya. Dan Cloud juga begitu menyayangi Rui.
Bahkan Cloud pernah melindungi Rui dan menjadi perisainya, hingga Cloud terkena tembakan mematikan dari Kin Izumi, sang musuh bebuyutan dari Kagami Jiro yang merupakan ayah biologis dari Cloud ( baca The Goddess Of War ).
"Bukan, Cloud. Kakak baik-baik saja kok. Kazuma sudah sadar dari koma. Dan kami mengunjunginya bersama-sama." jelas Rui tersenyum hangat karena membayangkan ekspresi khawatir dari Cloud yang pastinya begitu lucu.
"Oh ... syukurlah jika Kazuma memang sudah sadar kembali. Kalau begitu aku akan segera menyusul ke rumah sakit, Kak. Aku juga ingin mengunjungi Kazuma!" ucap Cloud begitu bersemangat.
"Baiklah. Kakak akan menunggumu. Hati-hati di jalan. Atau minta tolong pengawal rumah untuk mengantarkanmu saja." ucap Rui menyarankan.
"Hhm. Iya, Kak. Tapi aku akan naik taxi saja. Jujur saja terkadang aku masih begitu segan dengan mereka. Hehe ..." celutuk Cloud dengan tawa kecil.
"Baiklah. Hati-hati di jalan ..." jawab Rui dengan hangat.
"Iya, Kak. Sampai jumpa di rumah sakit! Bye ..." ucap Cloud lalu mengakhiri panggilan itu.
Seharusnya kini hidupku menjadi begitu sempurna dan lengkap bukan? Aku sudah menemukan ayah biologisku yang selama 18 tahun ini selalu mencariku? Dan aku juga sangat beruntung karena keluarga ini begitu hangat dan bisa menerimaku. Namun ... mengapa rasanya masih ada yang belum lengkap?
Batin Rui menghembuskan nafas kasarnya ke udara dan menatap sekawanan burung yang sedang terbang di langit yang begitu cerah itu.
...🍁🍁🍁...
Sebuah gedung yang terlihat begitu besar, berdiri dengan kokoh, dan menjulang begitu tinggi, dan tentunya sebagai sebagai simbolis dari Doragonshadou yang begitu kuat, besar dan tak terkalahkan terlihat berdiri di tengah-tengah ramainya kota Tokyo.
Bangunan yang bernuansa gelap namun terlihat begitu mewah dan menakjubkan itu sudah berdiri selama hampir 65 tahun, dan selama ini hanya ada beberapa renovasi saja dalam 65 tahun itu.
Gedung itu dipenuhi dengan kaca dan keramik dan tentunya menggunakan bahan anti peluru, karena mengingat selain Doragonshadou adalah seperti pahlawan dunia, namun tentu saja juga akan ada yang membenci Doragonshadou dan menjadikannya sebagai musuh.
Terlihat seorang gadis yang saat ini memegang kendali seluruh Doragonshadou alias Kagami Rui mulai melenggang memasuki gedung megah itu dengan langkah tegas dengan ritme teratur dan sedikit dia percepat.
Penampilannya terlihat begitu stylish, elegan, simple, chic, namun tetap sopan, formal dan menampilkan keanggunan. Kagami Rui mengenakan sebuah kemeja putih bergaris hitam dan melepaskan bagian kancing paling atasnya.
Tak lupa dia membalutnya dengan sebuah blazer berwarna hitam lalu memadankannya dengan celana drill berwarna hitam.
Begitu menggambarkan tentang dirinya adalah tipikal seorang gadis pekerja keras, namun tetap menjaga penampilan. Penampilannya juga menjadikannya terlihat ceria dan profesional.
Di sepanjang lorong dan penjuru tempat yang sudah dilaluinya, Kagami Rui selalu mendapatkan penghormatan tinggi dari para anak buahnya yang tentu saja sudah stay dengan manis sejak pagi tadi, jika tidak mereka akan kena ceramah ketua klan tuan rumah Yokohama.
Padahal Rui baru saja memimpin Doragonshadou kurang lebih 2 pekan, namun semua bawahannya sudah begitu menghormatinya dan sangat menerimanya dengan begitu senang.
Karena selama ini mereka semua mengenal sosok Rui adalah seorang gadis yang begitu terampil dalam bela diri, genius, pekerja keras, dan sebenarnya peduli dan suka menolong. Mereka juga mengenal sosok Rui adalah seorang gadis polos dan tidak neko-neko.
Bagaimana mereka bisa mengenal Rui? Karena sebelumnya Rui pernah menjadi seorang pekerja biasa di dalam Doragonshadou dan berada di bawah salah satu ketua tim wakil klan Yokohama, Ryuga.
Namun setelah terungkap jika Rui adalah putri sulung dari Kagami Jiro yang selama 18 tahun mengilang, akhirnya kini Rui-lah yang mendapatkan amanah untuk menggantikan sang ayah.
Kagami Rui mulai melewati sebuah ruangan yang dipenuhi dengan layar oled transparent di sepanjang ruangannya. Beberapa oled transparent itu menampilkan beberapa grafik, beberapa informasi dan data, dan ada beberapa yang hanya mode stand by dengan nuansa biru.
Sementara ada meja berbentuk setengah lingkaran pada masing-masing pekerjanya seperti Capos, consigliere, soldier, analysis intelijen, underboss maupun divisi lainnya. Setiap meja itu saling terhubung dengan satu lainnya sehingga kedua meja yang saling terhubung akan membentuk menjadi oval.
Pada setiap meja, dilengkapi dengan 2 buah monitor berukuran 23 inchi tanpa keyboard dan mouse, karena monitor-monitor itu akan menggunakan fitur touch screen. Pada setiap tempat kerja tentu juga disertai dengan PC dan kursi kerja yang akan membuat siapapun merasa nyaman saat mendudukinya.
Pada umumnya Doragonshadou ini memang hampir memiliki kesamaan dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Hanya saja Doragonshadou lebih memiliki fungsi dasar melakukan deteksi dini terhadap berbagai macam ancaman sehingga dapat melakukan pengamanan maksimal terhadap negara dan penduduknya.
Sistem dari Doragonshadou adalah untuk memperkuat keamanan negara, di mana sumber-sumber masalah dapat dideteksi sedini mungkin dengan valid dan dapat diantisipasi sebelum menjadi masalah. Dan tentu akan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya.
Setidaknya, gejolak yang akan timbul dari sumber masalah dapat diredam sekecil dan sedini mungkin demi keselamatan bangsa dan negara. Doragonshadou memiliki tiga aktivitas utama, yaitu mengumpulkan informasi seputar pemerintah asing, perusahaan, dan individu.
Doragonshadou akan menganalisis informasi-informasi tersebut beserta hasil intelijen dari para klannya yang sudah menyebar di seantero Jepang.
Dan aktifitas yang lainnya adalah untuk menghasilkan penilaian intelijen keamanan nasional yang diajukan kepada para pembuat kebijakan senior Jepang dan melaksanakan atau mengawasi aktivitas tertutup dan beberapa operasi taktis oleh karyawannya sendiri, anggota militer Jepang, atau rekan lainnya atas permintaan kekaisaran Jepang.
Doragonshadou bisa memiliki pengaruh politik luar negeri melalui divisi-divisi taktisnya analisis intelijen, masalah hak asasi manusia, investigasi luar negeri dan pengungkapan dokumen yang akan memengaruhi opini publik dan penegak hukum.
Doragonshadou juga akan menangani penyelundupan obat-obatan terlarang dan masih banyak lagi yang dilakukannya untuk memperkuat keamanan negara.
Kini Kagami Rui mulai naik di sebuah VIP elevator yang hanya digunakan oleh para petinggi dan tim eksekutif saja. Lalu Rui mulai menekan tombol 13 sebagai lantai tujuannya.
Setelah beberapa saat menunggu, pintu elevator itu mulai terbuka kembali. Kini Rui mulai melenggang kembali menyusuri lorong panjang yang di sisi kirinya terlihat sebuah ruangan yang cukup besar.
Yeap, itu adalah ruangan server data yang dipenuhi dengan beberapa lorong yang disekat-sekat dan dipisah-pisahkan menyerupai kotak seperti lemari.
Kini Rui mulai menyusuri kembali sebuah lorong kanan yang begitu elegan dengan sisi sebelah kanannya kini terlihat ada sebuah ruangan khusus yang digunakan untuk asisten pemimpin klan dan jajarannya.
Ruangan itu berbentuk melingkar. Pada dinding-dindingnya ada 3 oled transparent yang begitu besar dengan ukuran masing-masing kira-kira 325 inchi. Dan pada sisi sampingnya ada 3 oled transparent yang tergantung di dinding dengan ukuran masing-masing kira-kira 32 inchi.
Sementara di tengah ruangan ada sebuah meja berbentuk oval yang merupakan sebuah hologram table. Fantastis dan menakjubkan!
Dan kali ini langkah Rui mulai berhenti di depan sebuah ruangan, yaitu ruangan Kagami Jiro. Meskipun saat ini Kagami Jiro sudah menyerahkan sepenuhnya Doragonshadou untuk Rui dan kedua putra kembarnya, namun Kagami Jiro masih sering terlihat datang berkunjung ke markas utama ini untuk memantau semuanya. Karena sebenarnya putri dan kedua putranya masih cukup muda saat ini.
Setelah mengetuk pintu ruangan itu beberapa kali dengan ritme pelan dan beraturan, akhirnya sang pemilik ruangan mulai mempersilakannya untuk memasuki ruangan itu.
"Masuk ..." perintah Kagami Jiro yang berada di dalam ruangannya.
Rui mulai menarik handle pintu itu dan mulai memasuki ruangan itu. Perlahan gadis cantik bermata kecoklatan itu mulai melenggang mendekati meja kerja sang ayah.
"Rui sayang, ada apa?" sambutan hangat dari sang ayah menatap Rui dengam wajah yang begitu berbinar.
"Ayah. Ada yang ingin aku bicarakan ..." ucap Rui dengan nada yang begitu pelan dan rendah.
"Katakan saja, Sayang. Ayah akan mendengarkannya." sahut Kagami Jiro dengan seulas senyum dan segera menutup laptopnya, agar pekerjaan tak mengganggu waktunya bersama sang putri.
"Aku ingin mengundurkan diri dari jabatan pemimpin Doragonshadou, Ayah ..." ucap Rui begitu hati-hati.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!