Zievanya putri Baskoro yang selalu dipanggil Anya adalah anak bungsunya dari pak Baskoro dan ibu Aisyah. Dia punya dua orang kakak. yang selalu menyayangi nya walaupun tanpa dipungkiri perdebatan kecil selalu ada diantara mereka, kakak pertama nya Mery dia sudah berkeluarga dan mempunyai dua orang anak, kakak ke dua nya baru saja menikah dengan wanita pilihan nya dua bulan yang lalu.
Tepat hari ini di usia 23 thn Anya menghadiri acara kelulusan wisuda nya. Anya kuliah mengambil jurusan ekonomi, Anya mengambil S1. Perjuangan Anya selama menempuh pendidikan tidak lah mudah, semua nya butuh perjuangan hingga akhirnya Anya mendapatkan nilai terbaik.
Tampak keluarga besar pak Baskoro hadir dan ga ketinggalan kedua kakak dan kedua kakak ipar nya, hadir pula seorang laki-laki tampan dengan kamera di tangan nya, yah dia adalah Ardie kekasih Anya selama dia menjadi mahasiswa.
Ardie anak nya baik dan tampan dan selalu bersikap sopan kepada orangtua dan kakak-kakak nya Anya, tak dipungkiri keluarga Anya pun menyukai sosok Ardie ini. Dimata keluarga Anya, Ardie orang yang bertanggung jawab dan humble, mereka semua menyukai Ardie termasuk si comel Viona.
Viona adalah anak kedua dari Mery kakak pertama Anya.
Kedua orangtua beserta kakak nya sangat bahagia sekali bisa menyaksikan momen wisuda Anya hingga acara pun selesai. Anya menghampiri orangtua nya dan langsung memeluk mereka.
"Ibu,,aku lulus bu,, aku jadi sarjana,” ucap Anya sambil menitikkan air mata saking bahagia nya, Begitupun kedua orangtua nya sambil memeluk erat Anya mereka menitikkan air mata kebahagiaan. Tidak lupa kakak-kakak Anya mengucapkan selamat kepada Anya adik kesayangan mereka.
" Selamat ya dek, kakak bangga sama kamu,” ucap Mery sang kakak sambil memeluk Anya penuh haru.
"Selamat adek ipar paling cantik." Suami kak Mery pun kasih ucapan.
"Iya lah paling cantik, orang Anya adek cewek satu-satu nya." Jawab Anya manja.
Anya memang manja kepada siapapun, bahkan sama kakak ipar nya sendiri.
Kemudian kakak kedua Anya dan istrinya mengucapkan selamat dan memeluk Anya.
Anya tidak terlalu dekat sama kakak laki-laki nya, karena kakak laki-laki nya terkesan dingin dan chuek, tapi kasih sayang mereka sungguh besar kepada Anya.
“Makasih Ayah, Ibu, Kakak-kakak ku dan kakak-kakak iparku yang tersayang, semua ini berkat do*a dari kalian juga yang selalu mendukung adek,” ucap Anya sambil memeluk kedua kakak nya.
“Congratulation Aunty cantik,” sahut Viona anak kedua Mery. Viona ikut keacara wisuda nya Anya sedangkan abang nya Viona tidak ikut karena lagi ada ulangan disekolah nya.
“Makasih keponakan aunty yang paling cantik dan paling bawel,” jawab Anya sambil mencubit pipi lalu mencium pipi cubby Viona.
“Ikh aunty kebiasaan deh suka cubit pipi Vio, kan sakit auntyyy, nanti pipi Vio tembem lagi” Vio menggerutu sambil mengusap pipi cubby nya, sedangkan tersangka yaitu Anya cuma tersenyum aja liat Vio yang ngomel sambil memanyukan bibir nya.
"Udah ga usah manyun gitu, kalau manyun gitu Vio jelek." Anya terus menggoda Viona. Vio pun mendelik sama Anya.
Tidak lama kemudian Ardie menghampiri Anya dan memberikan selamat kepada Anya sambil memberikan bucket bunga.
“Selamat yah beb,” ucap Ardie sambil tersenyum, Anya menerima bunga pemberian Ardie.
“Makasih yang,” jawab Anya dengan senyuman manis nya dia berikan pada sang kekasih.
Setelah mereka berkumpul tidak lupa mereka melakukan sesi poto buat kenang-kenangan. Terpancarlah kebahagiaan keluarga pak Baskoro sekeluarga.
Setelah acara selesai keluarga pak Baskoro pun pulang kembali ke rumah tapi tidak dengan Anya, Karena Anya mau merayakan kelulusan nya itu bersama Ardie sang pacar.
“Dek, bapak sama ibu pulang duluan yah, apa Adek mau bareng bapak apa bareng nak Ardie?” Tanya Pak Baskoro kepada Anya.
“Biar Anya bareng saya aja pak.” Sebelum Anya menjawab Ardie lebih dulu menjawab pertanyaan calon mertua nya,dan Anya Cuma mengangguk sambil tersenyum meyakinkan orangtuanya.
"Kakak juga pulang ya dek." Kedua kakak Anya serempak mohon izin pulang.
"Aunty, Vio pulang dulu yah?, Jangan kangen Vio ya aunty." Ucap Anya menggemaskan, lalu Vio beralih menatap Ardie. "Om Ardie Vio pulang duluan yah, Om harus selalu kangen sama Vio yah om?" Vio benar-benar menggemaskan hingga setiap orang yang melihat nya pengen mencubit nya. Semua orang yang ada disitu tertawa mendengar perkataan Viona yang lucu dan menggemaskan itu.
"Iyah, Vio sayang om pasti akan selalu kangen sama Vio yang gemoy ini." Jawab Ardie sambil mengusap kepala Viona.
"Insya allah Aunty ga bakalan kangen Vio kok." Jawab Anya sambil menahan senyum nya.
Vio pun mendelik kearah Anya. "Ya udah ayo mah kita pulang, kita tinggalkan Aunty." Cerocos Viona sambil menarik tangan Mery.
Lagi-lagi mereka dibuat ketawa sama kelakuan dan tingkah Viona.
“Oke kalau begitu bapak, ibu, beserta kakak-kakak mu pulang duluan yah?, jaga anak bapak yah nak Ardie jangan pulang terlalu malam!!” pesan pak Baskoro.
“Iyah pak siap, insya allah saya akan selalu menjaga Anya,” ucap Ardie sambil melirik Anya dan tak lupa senyuman manis nya selalu terpancar.
Setelah keluarga Anya pergi tinggallah mereka berdua .
“Cieee selamat yah beb kamu udah jadi sarjana sekarang,”Ucap Ardie sambil tersenyum.
“Apaan sih kamu,oh iyah kita mau kemana?” Tanya Anya sambil menggelayutkan tangan kanannya ke tangan Ardie sedang kan tangan kiri nya memegang bucket bunga yang Ardie kasih.
“Kita ke cafe.” Jawab Ardie sambil melangkah menuju parkiran sambill menggandeng tangan Anya. Ardie pun memasangkan helm pada Anya. Sungguh pemandangan yang bikin iri orang-orang yang melihat nya.
Akhirnya mereka pun pergi menuju cafe yang sudah di pesan Ardie untuk merayakan kelulusan Anya. Sepanjang perjalanan mereka bercanda, sesekali Anya memukul pundak Ardie. Senyuman Anya sepanjang perjalanan tidak luntur saking dia merasakan kebahagiaan yang tak terhingga untuk hari ini.
Ardie memang bukan orang kaya yang punya segalanya, Ardie cuma mempunyai sebuah motor. Tapi kasih sayang dan cinta Ardie tulus banget kepada Anya dan keluarga Anya.
✨. ✨. ✨
✨. ✨
Hay hay Bestie kenalkan saya Momy dan ini adalah novel perdana saya.
Maaf kalaw cerita ataw penulisan nya jelek dan tidak rapi, maklum masih belajar.
Oh iyah seandai nya para bestie ga keberatan tolong dibaca karya perdana saya yah, jangan lupa klik pavorite nya,
Kalaw pun ga suka ga apa-apa, saya hanya mencoba mengasah kemampuan saya.
So, santuy aja yah bestie.
Cukup segini aja yah bestie perkenalan nya.
Salam sayang dari aku
"momy"
*Hay Bestie, Jumpa lagi sama Momy,, kuy kita meluncur ke eps dua.
⭐. ⭐. ⭐
Sedangkan di dalam mobil Pak Baskoro yang sedang dalam perjalanan pulang tampak sekali mereka berbahagia karena anak bungsu mereka sudah menyandang gelar sarjana.Karena kedua kakak nya Anya ga ada yang bergelar sarjana,mereka Cuma tamatan sekolah menengah saja,dan mereka pun sudah pada punya keluarga masing-masing.
Kakak nya Anya yang pertama sudah dikarunia dua orang anak,sedangkan kakak nya yang kedua belum mempunyai anak karena mereka masih pada sibuk sama kerjaan nya sehingga mereka sepakat untuk menunda punya anak.
“Akhirnya anak kita ada yang sarjana juga yah bu.”Pak Baskoro berucap kepada sang istri.
“Iyah pak, alhamdulilah anak kita sudah menyelesaikan kuliah nya dengan baik.” Jawab Bu Aisyah dengan wajah yang bersinar karena bahagia.
Bukan mereka pilih kasih kepada anak-anak mereka,bukan ga mau Pak Baskoro dan istrinya ibu Aisyah untuk menyekolahkan semua anaknya ke jenjang lebih tinggi, tapi apalah daya keuangan yang menjadi kendala sehingga kakak-kakak nya Anya Cuma bisa sekolah sampe sekolah menengah saja.
Tapi Anak-Anak pak Baskoro tidak ada yang iri sama Anya ,karena mereka pun menyadari akan keadaan orang tuanya diwaktu mereka masih kecil hingga mereka lulus sekolah menengah,sempat pak Baskoro dan ibu Aisyah bertanya sama anak pertama nya waktu itu untuk melanjutkan sekolah tapi Mery menolak nya.
Mery bukan ga mau melanjutkan sekolah nya, tapi dia sebagai anak pertama dan anak yang selalu mengerti akan keadaan orangtuanya dengan sadar dan ikhlas Mery menolaknya.
Karena waktu itu keadaan orangtuanya bener-bener dalam keadaan susah,jadi Mery sekolah Cuma sampe sekolah menengah,setelah lulus Mery bekerja disebuah pabrik garment, yah walaupun gajih nya tidak seberapa tapi Mery selalu bersyukur, yang penting tidak menyusahkan orangtua. Itulah prinsip Mery.
*
*
*
jam sudah menunjukkan jam sembilan malam Ardie ngajak pulang Anya karena dia sudah janji sama pak Baskoro ga terlalu malam bawa Anya pulang ke rumah.
“Beb ayok pulang mumpung ga terlalu malam,kalau terlalu malam nanti aku ditebas lagi sama bapakmu,” ucap Ardie sambil ketawa.
“Kamu takut yah yang,he he he,,,ayo ngaku,”kata Anya sambil mencolek dagu nya Ardie.
“Ga, ga takut ko, cuman ciut aja nyali aku beb,”kata Ardie sambil berdiri.
“Ya udah ayo kita pulang,”Ucap Anya sambil menarik tangan Ardie buat digandeng nya.
Mereka pun berjalan keluar cafe sambil bergandengan tangan setelah melakukan pembayaran.
Seperti biasa Ardie akan memakai kan helm kepada Anya. Itu sudah menjadi kewajiban bagi Ardie.
“Beb, kita beli apa yah buat orang rumah, masa kita pulang ga bawa apa-apa.” Tanya Ardie pada Anya sambil memakai kan helm.
“Kita beli martabak aja yang, Bapak kan doyan martabak.” Jawab Anya sambil naik kemotor Ardie.
“Oke, Bos laksanakan.” Ucap Ardie sambil menstarter motor nya.
“Ish kamu yang,” Kata Anya sambil menepuk bahu Ardie.
“Yang, beli martabak nya yang deket taman yah, disana ada martabak enak lo, namanya martabak mang Ujang.” Kata Anya.
“Biar aku tebak nih beb yah, pasti yang punya kedai martabak itu mang Ujang, Iyah kan?” Tanya Ardie sambil tersenyum.
“Ya iyah ayang, makanya dinamakan martabak mang Ujang kalau tuh martabak yang punya Soleh berarti nama kedai nya martabak mang Soleh, ha,,ha,,ha.” Mereka pun tertawa bersama.
Begitulah mereka setiap hari nya selalu diselingi dengan candaan, tapi yah kadang mereka juga ada bertengkar nya tapi tidak lama mereka baikan lagi.
“Ini kan Beb kedai martabak nya?” Tanya Ardie sambil melirik kearah kedai martabak.
“Iyupz bener yang, tuh lihat tulisan nya segede gaban gitu masa harus salah.” Jawab Anya sambil turun dari motor.
Mereka pun berjalan masuk kedalam kedai martabak mang Ujang.
“Malam neng Anya?, Pesanan seperti biasa nya yah neng?. Tanya mang Ujang yang sudah kenal sama Anya, Gimana ga kenal Anya hampir tiap minggu selalu beli martabak disini. Karena menurut Pak Baskoro martabak buatan mang Ujang ini adalah martabak yang paling enak yang pernah dia makan.
Pesanan pun sudah Selesai, Ardie dan Anya meninggalkan kedai martabak setelah Ardie membayar nya.
Tidak membutuhkan waktu yang lama akhir nya mereka sampai pula di depan rumah kediaman Pak Baskoro.
“Tok tok tok,”
“Assalamualaikum Ayah,Ibu,ini Anya,”ucap Anya.
“Waalaikumsalam ,”sang ibu pun menjawab dari dalam lalu membuka pintu.
“Ceklekkkk,”pintu pun terbuka.
“Ekh kalian sudah pulang?,ayok masuk,”tanya bu Aisyah sambil berjalan masuk kedalam rumah di ikuti Ardie dan Anya.
Terlihat pak Baskoro yang lagi duduk santai di sofa ruang tamu sambil menyesap kopi hitam kesukaan nya.
“Silahkan duduk nak Ardie,”kata pak Baskoro.
“Malam pak,maaf kalaw saya terlalu malam bawa Anya pulang ke rumah, ini pak saya bawakan martabak buat temen nya kopi,” Kata Ardie sambil ikut duduk di sofa dan menaruh martabak diatas meja.
“Ga apa-apa nak Ardie ini juga ga terlalu malam kok ,udah pas kayak kopi buatan ibu yang selalu pas di lidah bapak,he he he” jawab pak Baskoro sambil ketawa.
Anya dan Ardie pun ikut tertawa mendengar celotehan pak Baskoro.
Sedangkan bu Aisyah yang baru keluar dari dapur dengan membawa secangkir teh buat Ardie ga sengaja mendengar ucapan pak Baskoro lalu mendilak sambil menggerutu,”Bapak ini bisa-bisa nya depan nak Ardie ngegombal,”gerutu bu Aisyah sambil naro gelas minuman buat Ardie.
“Silahkan di minum nak Ardie, eh nak Ardie kenapa repot-repot pake bawain martabak segala.” Kata Bu Aisyah sambil menata martabak keatas piring.l
“Iyah makasih bu, ga apa-apa bu, biar kopi nya bapak ada temen nya.” Jawab Ardie sambil tersenyum.
Ardie pun meminum minuman yang bu Aisyah suguhkan,lalu berucap,”pak bu saya mohon pamit udah malem.”
“Oh iyah nak hati-hati yah,”jawab pak Baskoro dan bu Aisyah.
Lalu Ardie pun menyalami tangan kedua orangtua Anya.
“Pak,bu,Anya nganter mas Ardie ke depan yah.”
“Ya,”jawab pak Baskoro sambil memakan martabak yang dibawakan Ardie.
Sepeninggalnya Ardie dan Anya pak Baskoro melirik bu Aisyah lalu menarik tangan nya.
“Ayo bu kita tidur mumpung Anya belum masuk lagi ke dalam.” Ajak Pak Baskoro sambil menghabiskan kopi nya.
“Emang kenapa kalau Anya belum masuk kedalam?”tanya bu Aisyah sambil kening nya berkerut.
“Bu,kalau Anya keburu masuk nanti kalian berdua malah ngegibah dan akhirnya bapak tidur sendirian,kan dingin bu,”sahut pak Baskoro sambil memainkan kedua alis nya.
“Is bapak ini kaya anak muda saja terus ini martabak nya ga diabisin?” Tanya Bu Aisyah.
“Ga bu bapak udah kenyang, Ayo bu.” Jawab Pak Baskoro sambil menarik tangan istrinya. Bu Aisyah hanya menurut sajja ajakan sang suami dan mengikuti langkah nya masuk kedalam kamar.
⭐. ⭐. ⭐. ⭐
Makasih Bestie udah mau baca karya receha aku, dan juga makasih buat yang udah support aku.
Love u all 😘😘😘😘😘
Pagi hari Anya bangun seperti biasa ,walaupun sudah ngga kuliah lagi tapi kebiasaan dia bangun pagi-pagi seperti sudah menjadi suatu kewajiban bagi Anya,setelah melaksanakan sholat subuh Anya turun ke dapur buat membantu sang ibu membuat sarapan.
“Udah sholat nak?”tanya bu Aisyah sambil menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak.
“Udah dong bu,ada yang bisa Anya bantu ngga bu?” Tanya Vanya.
“Ini tolong kupasin bawang terus iris halus yah.” titah bu Aisyah.
Disela-sela memasak bu Aisyah sama Vanya mengobrol. ”Mau melamar kerja apa dilamar nak Ardie nak?”tanya bu Aisyah diselingi candaan.
“Ngelamar kerja lah bu,Anya belum mau menikah dulu bu, Anya pengen menghasilkan uang dengan hasil keringat Anya sendiri bu biar kerasa gimana cari uang yang sesungguh nya.” Jawab Anya.
“Bagus nak,kamu harus menikmati masa muda mu dulu kan kalau sudah jadi seorang istri kamu harus patuh sama suami kamu,kalau suami kamu ngga ngizinin kamu kerja kamu nurut yah nak?” Petuah bu Aisyah.
“Iyah bu.”jawab Vanya singkat.
Setengah jam kemudian mereka telah menyelesaikan masakan nya dan menyajikan nya di meja makan. Hidangan pun sudah tertata rapih di meja makan.
“Bentar nak ibu panggil ayah dulu buat sarapan.” Ucap Bu Aisyah sambil mencuci tangan nya.
“Biar Anya saja bu yang panggilkan.” Pinta Anya.
“Oh ya sudah panggilkan bapak mu nak.”Bu Aisyah pun mengizinkan nya.
Tidak lama kemudian pak Baskoro dan Vanya datang dan langsung duduk di kursi masing-masing.
*Sudah ada rencana melamar kerja dek?” Apa mau bantu Bapak aja di toko?” Tanya Pak Baskoro di sela-sela makan nya.
“Ga ah Pak, Anya mau mencoba melamar kerja di PT Buana saja dulu, kata teman Anya ada lowongan disana.” Jawab Anya.
Mereka pun terlibat pembicaraan yang sedikit serius mengenai masa depan anak bungsu mereka, sesekali terdengar tawa mereka dikala Anya melontarkan candaan.
“Kalau Adek udah dapat jodoh nya kita akan merindukan momen seperti ini yah Pak?” Kata Bu Aisyah dengan wajah sendu. Pak Baskoro cuman mengangguk saja mengiyakan perkataan sang istri.
“Kan bisa sekali-sekali adek ikut numpang makan disini?, Nanti kalau adek kangen masakan ibu pasti langsung meluncur kesini,he,,he,he,,” Jawab Anya sambil tersenyum.
“Tuh kan Pak yang dikangenin bukan kita tapi masakan nya doang.” Protes Bu Aisyah sambil pura-pura merajuk.
Pak Baskoro dan Anya pun tertawa melihat wajah Bu Aisyah yang sedang merajuk.
“Sudah-sudah ayok makan nya dilanjutkan ntar keburu siang lagi buka toko nya.” Pak Baskoro pun menyuruh mereka menyelesaikan sarapan nya.
Mereka akhirnya khusuk pada makananya masing-masing, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk seseorang.
“Tok,,tok,,tok,,”
“Siapa yang datang pagi-pagi gini?,”tanya pak Baskoro sambil mengusap bibir nya dengan tisu.
“Biar Anya yang bukain pintu.”Kata Anya, lalu Anya beranjak dari duduk nya dan menuju pintu utama dan suara ketokan di pintu pun terdengar kembali.
“Tok,,,tok,,,tok,,, Assalamualaikum?, Orang yang mengetuk pintu pun memberikan salam.
“Ceklekkkk,,”
“Waalaikumsalam, Ekh mas Ardie, ayok masuk mas kita lagi sarapan,” Anya ngajak Ardie masuk kedalam rumah.
“Makasih beb,”jawab Ardie sambil melangkahkan kaki dan tak lupa senyuman yang selalu menghias bibir nya.
“Pagi pak,bu,”sapa Ardie sambil ikut duduk di meja makan setelah Pak Baskoro menyuruh nya.
“Pagi nak,”jawab pak Baskoro dan bu Aisyah berbarengan,”ayo duduk sekalian ikut sarapan nak Ardie?”
“Makasih pak,atas tawarannya tapi saya sudah sarapan tadi,saya kesini mau bantu Anya menyiapkan buat melamar kerjaan.”Jawab Ardie.
“Wah maaf nak, Anya jadi ngerepotin kamu.” Kata Bu Aisyah merasa ngga enak.
“Ngga kok bu, ngga ngerepotin saya malah seneng kalau di repotin sama Anya.” Jawab Ardie.
“Makasih yah nak Ardie, selama ini nak Ardie selalu membantu Anya dalam segala hal.” Sambung Bu Aisyah.
“Sudah selaku saya sebagai orang yang sayang sama Anya melakukan semuanya buat Anya.” Jawaban Ardie membuat orangtua Anya senang dan bahagia, begitu pun Anya, Jangan ditanya dia sampe ingin meluk Ardie saking senang nya dengan penuturan Ardie. Tapi Anya masih sadar kalaw disana masih ada orangtua nya, Jadi Anya Cuma bisa menampilkan senyuman manis nya.
*
*
*
Setelah acara sarapan pagi selesai seperti biasa pak Baskoro dan Bu Aisyah siap-siap pergi ketoko nya, Ya pak Baskoro mempunyai sebuah toko yang dikelola nya bersama sang istri dibantu sama Ibra anaknya yang lelaki.
“Dek, ibu sama bapak pergi ke toko yah?, Ekh nak Ardie kami tinggal dulu yah?” Kata Bu Aisyah.
“Iyah Bu,Pak hati-hati,”jawab Ardie bareng Vanya.
“Bu abang masih suka datang ke toko kan buat bantuin?” Tanya Vanya.
“Alhamdulilah masih dek.” kata Bu Aisyah.
“Syukurlah kalaw abang masih bantuin di toko, Pak, Bu, Do’a in Anya yah?, hari ini Anya mau melamar kerjaan.” Kata Anya sambil mencium telapak tangan pak Baskoro dan Ibu Aisyah.
“Bapak sama Ibu selalu mendo’a kan kamu sayang.” Ucap sang ibu sambil mencium kening Anya.
“Ya sudah Bapak sama Ibu berangkat yah dek, hati-hati bawa motor nya yah nak Ardie, Assalamualaikum.” Bapak pun meminta izin buat pergi ke toko nya.
“iyah pak, waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.” Jawab Anya dan Ardie barengan.
*
*
*
“Gimana beb udah siap semua nya?” tanya Andre
“udah kayak nya “ Jawab anya sambil memeriksa kembali berkas-berkas yang mau dibawa nya buat melamar kerjaan.
“Yakin?, kalau yakin udah lengkap yok kita berangkat ntar kesiangan.” kata Ardie.
“Yok,” Jawab Anya sambil melangkah pergi keluar di iringi Ardie yang mengikuti nya dari belakang.
*
*
*
Sekitar 30menit perjalanan Ardie dan Anya akhirnya sampe pada sebuah perusahaan ternama, Anya turun dari motor Ardie, sebelum melangkahkan kaki masuk ke dalam perusahaan, Anya pamit sama sang kekasih yang selalu mengantarnya kemana pun dia pergi dan yang selalu kasih dia support plus semangat.
“Yang aku masuk yah,”pamit Anya sambil mencium tangan Ardie.
“Iyah beb, hati-hati, semoga berhasil, Semangat!!” kata Ardie sambil mengangkat tangan nya sebelah menandakan kalaw Anya harus semangat.
“Oks Bos,he,,he,, he,” jawab Anya sambil mengangkat tangan sebelah kanan nya yang persis seperti melakukan hormat kepada bendera sang merah putih, lalu Anya pun beranjak masuk kedalam perusahaan.
Ardie Cuma senyum aja melihat kelakuan sang pacar sambil menatap punggung Anya yang melenggang pergi masuk kedalam perusahaan.
Setelah Anya sudah tidak kelihatan lagi Ardie pun pergi dari sana.
⭐ ⭐ ⭐ ⭐
"Uhhhh Bestie, Ardie soswite yah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!