Waktu cepat berlalu. tak terasa kini adalah hari bahagianya Salsa. Karena hari ini Salsa dan Adrian akan melangsungkan pernikahan..
Salsa tengah di rias oleh team Wo.
Pricilla dan Maura tentu hadir di tengah acara berlangsung.
''Aduh cantiknya putri sehari kita'' puji Pricilla sambil melihat wajah Salsa
''iya Benar . Lo cantik banget Sa, pangling gue lihatnya'' tambah Maura membenarkan
''Makasih adik ipar'' ledek Salsa.
''Apa sih Lo.. ngerusak suasana aja'' Maura melengos kan kepalanya.
''Lo masih belum terima adik gue Ra? masih belum mau maafkan perbuatannya?'' Tanya Salsa menatap Serius
''Gak tahu lah. Tapi gue gak bisa terima perlakuan dia ke gue'' Ucap Maura mendadak ia sedih lagi.
Yang penasaran dengan kisah Maura..
flashback di Bali.
saat Pricilla menginap di apartemen Ferro waktu malam itu..
otomatis Maura tidur sendirian di kamar hotel. Namun karena kecerobohan nya Maura sampai lupa menguncinya pintu kamar hotel yang dia tempati..
saat itu.
Arsen memang tengah berkumpul dengan teman kampusnya. Tapi sayangnya tanpa Arsen tahu ada yang sengaja memberikan obat terlarang kedalam minumannya..
Dan kebetulan kamar hotel yang Arsen pesan berdekatan dengan kamar nya Maura. hingga terjadilah sesuatu yang tak mereka inginkan
Namun . sampai detik ini Maura enggan melihat Arsen, ia sampai dilarikan ke rumah sakit. dan mengalami trauma.. Lalu saat itu ia mengalami pingsan
dan dari saat itulah. ketahuan ia sedang mengandung anak dari Arsen...
Arsen maupun Maura. mereka masih Menolak untuk di nikahkan..
alasan Maura karena ia sangat benci dengan wajah dan tubuh Arsen
begitu juga dengan Arsen. dia tidak menyukai Maura juga karena dia mencintai pacarnya. ditambah Maura yang Menolak menikah dengannya jadi Arsen sangat bersyukur atas hal itu.
Kembali saat ini.
''Ra.. gue sih cuma bilang Lo coba terima Arsen, kita tahu dia dari kecil bukan? dia itu bukan seorang peminum..'' Ucap Pricilla
''Tapi gue masih gak terima bagaimana saat dia melakukan itu pada gue dengan paksa Cill'' kini Maura menangis
Salsa segera mendekat Maura dan merangkulnya. ''Ra. maafkan adik gue ya'' ucap Salsa
Maura hanya menangis sesenggukan..
''Sorry kalau kita buat Lo sedih lagi'' kata Pricilla ikut memeluk Maura
''Sudah ah.. gue gak mau di hari bahagia gue sahabat gue justru bersedih.. gue mau kita happy hari ini '' Ucap Salsa dengan semangat
''iya benar. sudah ya jangan sedih lagi Ra.. untuk hari ini kita harus happy''
''iya'' balas Maura
Di luar tampaknya acara ijab Kabul sudah mau di mulai..
Adrian sedang menjabat tangan Erik..
''Apa semua sudah siap?'' tanya pak penghulu
''Sudah pak'' jawab Adrian mantap
''Baik mari kita mulai..'' lalu pak penghulu menyuruh Erik
'' Bismillahirrahmanirrahim Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Adrian dengan anak saya Salsabiela binti Erik dengan mas kawin Sebesar Rp 1. 110. M 22. juta rupiah''
''Saya terima nikah dan kawinnya Salsabila binti Erik dengan mas kawin Sebesar Rp 1, 110. M 22 juta Di bayar tunai'' dalam satu tarikan Adrian mengucap ijab Kabul dengan lantang dan lancar
''Bagaimana para saksi sah?'' ucap penghulu
''Sah...'' serentak semuanya mengucap Sah.
''Alhamdullilah''
Lalu sekarang saatnya Salsa turun dan menemui Adrian juga para saksi..
dengan di gandeng oleh Pricilla juga Maura . Salsa menemui tempat acara
semua mata tertuju padanya.. banyak yang berbisik Salsa tampak sangat cantik. dengan polesan rias pengantin juga baju kebaya modern yang dia pilih..
Adrian sudah menyambut Salsa dengan senyum manisnya.. ia mengulurkan tangannya untuk menyambut Salsa
Salsa balas tersenyum pada Adrian dan segera menyahut tangan Adrian.
''Selamat kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri'' Ucap pak penghulu
''Terima kasih pak'' jawab Adrian dan Salsa
''Selamat ya Sa semoga kalian bahagia'' Ucap Maura memberi selamat.
''iya semoga hubungan kalian langgeng Sa, Drian'' sahut Pricilla memberi ucapan pada keduanya.
''Thanks you bestie''
mereka kembali berpelukan..!
Acara masih berlangsung..
Padahal hari sudah sangat malam . Pricilla dan Ferro juga masih disana,
''Kapan kalian menyusul?'' tanya Adrian
''Doakan saja'' jawab Ferro
''Pasti kita doakan agar kalian cepat menyusul'' Salsa menyahut
Berbeda dengan mereka yang mengobrol. Maura justru kini sering diam sendirian..
Lalu tiba-tiba Arsen datang bersama seorang wanita muda. ke acara pernikahan Salsa. Yang masih di langsungkan malam ini.
Maura begitu melihat mereka.. wajahnya langsung berubah tak bersahabat
juga yang lain nya ikut menatap Arsen dengan pandangan yang tak suka.
''Ngapain si Ar pakai ajak pacarnya segala itu'' Ucap Pricilla
''Gue juga gak tahu kalau dia bakal ajak si Fina kesini'' sahut Salsa.
''Ra. Lo baik-baik saja kan?''
''iya gak apa-apa Sa'' walau tak dapat dipungkiri dalam hatinya. Maura sedikit tak suka melihat Arsen dengan perempuan itu. entahlah kenapa bisa .
''Kak. selamat ya'' ucap Arsen dan tanpa rasa bersalah ia menghampiri Salsa lalu menyalami tangan sang kakak juga Adrian. dan Membawa pacarnya ke hadapan mereka.
Salsa hanya diam bergeming tanpa menyahut Ucapan dari Arsen.. Hanya Adrian lah yang menerima uluran tangan dari Arsen .
Setelah mengucapkan selamat. Arsen pun kembali ke tempat semula dengan pacarnya. tanpa sedikitpun menatap Maura.
''astaga. gue gak nyangka si Ar bisa bersikap kaya gitu'' Ucap Pricilla keheranan.
''Maafkan adik gue Ra'' kembali Salsa merasa semakin tak enak pada Maura
''Gak apa-apa Sa.. memang gue kenapa? gue baik kok'' mencoba tegar
Sampai akhirnya acara pesta pun telah selesai . Lalu semua orang pada membubarkan diri. dan hanya saudara yang menginap di hotel tersebut
''Sa. gue sama Ferro pulang dulu ya'' Pricilla berpamitan.
''Gak mau nginap Lo?'' tawar Salsa
''Gue mah mau Sa'' sahut Ferro
''Yaudah kalau mau disini mah. aku pulang sendiri'' kata Pricilla
''Kan mau nya sama kamu yank'' kata Ferro
''Kalau mau. Halalin dulu bang'' kata Pricilla
''iya tenang saja yank. gak lama lagi kok'' balas Ferro
''Sudah ah keburu malam nih.. pulang sekarang'' ajak Pricilla
''yaudah ayo pulang..''
''Eh Ra.. Lo ikut kita pulang saja'' ajak Pricilla kepada Maura
''thanks Cill tapi gue bawa mobil kok'' jawabnya
''iya Ra. mending Lo ikut Cilla'' kata Salsa
''Gue bawa mobil. lagian gue bisa pulang sendiri kok. Lo berdua kaya anggap gue lagi sakit aja sih'' omel Maura
''Ya bukan gitu juga Maura''
''Benar nih gak mau ikut?'' menawarkan lagi
''Gak. udah kita pulang bareng aja, tapi dengan mobil masing-masing''
''Ok deh.. kita pulang ya Sa''
''hm hati-hati..'' balas Salsa.
Maura Salsa juga Pricilla saling berpelukan tanda perpisahan.
Lalu saat mereka sudah berlalu. Salsa Melihat Arsen melewati dirinya
''Ar..'' Salsa memanggil
''Ada apa kak?'' Arsen menghampiri
''Itu kakak mau minta tolong dong''
''Minta tolong apa?''
''tolong kamu antarkan Maura pulang'' suruh Salsa
''Tapi kak aku juga mau antarkan Fina pulang'' jelas Arsen
''Ar. sekali saja pentingkan soal Maura juga'' Ucap Salsa dengan menatap tajam
''Maaf kak. aku harus pergi '' Arsen melengos begitu saja tak menghiraukan panggilan Salsa lagi.
''Astaga. kenapa dia jadi seperti itu?'' ucap Salsa merasa kesal dengan sikap Arsen .
''Sudah sayang. mungkin Arsen butuh waktu'' ujar Adrian mengusap bahu Salsa
''tapi Dri kamu lihat kan sikapnya itu sudah sangat berlebihan''
''iya aku tahu.. tapi semua membutuhkan Waktu. lebih baik sekarang kita istirahat'' ajak Adrian
Salsa pun mengangguk setuju. dan keduanya kini pergi ke kamar pengantin yang sudah di sediakan oleh team WO
saat pertama masuk kedalam kamar. pemandangan pertama yang Salsa lihat adalah banyak bunga mawar yang indah dan juga lilin-lilin kecil di tengah bunga tersebut.
''Ya Ampun ini indah banget'' pekik Salsa Merasa terharu
''Kamu suka?'' tanya Adrian
''iya suka banget'' jawabnya masih melihat sekeliling.
''Aku sengaja suruh perias tadi untuk membuat karangan ini juga'' jelas Adrian memberi tahu
''jadi ini ide kamu yank?''
''Hm.'' Adrian mengangguk
''Makasih loh aku suka'' Salsa langsung memeluk tubuh Adrian
''Sama-sama'' sambil membalas pelukan
Seorang pria muda yang tampan tengah berjalan. menuju mobilnya
namun sesekali ia sambil berbicara sendiri, bahkan tak jarang ia mengumpat.
''ApaApaan sih kak Salsa, suruh gue untuk anterin kak Maura.. gak akan Sudi gue antar cewek kaya gitu. so jual mahal'' ucapnya dan merasa jengkel.
''Salah dia sendiri . Yang tidak mau di nikahin. yaudah rasakan saja sendirian pendekatannya'' ujar nya lagi.
Kebetulan kekasihnya ini sudah menunggunya di dekat mobil. tadi Arsen harus kembali kedalam karena ada yang ketinggalan. Tapi justru tadi kakak nya menyuruhnya untuk mengantarkan Maura.
Saat itu...
Saat sesudah kejadian .
lebih tepatnya. pagi hari,
Arsen yang masih tertidur pulas bahkan ia masih mengantuk. merasa terganggu dengan tangisan seseorang..
''Hikss... hikss'' Maura terus menangis
Siapa yang menangis pagi-pagi buta begini . pikir Arsen . ia pun memicing matanya karena dia masih sangat mengantuk.
saat dilihat. ada seorang wanita yang tengah menangis, siapa pikir Arsen.. karena wajahnya tertutup rambut.
Arsen lebih dulu mengumpulkan kesadaran nya. Lalu setelah cukup sadar, Arsen bertanya ''Siapa kamu kenapa ada di dalam kamarku?'' tanya nya kepada perempuan yang masih menangis itu
lalu Maura menatap Arsen. matanya tampak memerah..
''Ka-k Maura?'' Arsen sangat terkejut hingga terbata
Maura semakin menatap tajam juga Air matanya terus mengalir di pipi
''Kak.. apa yang terjadi?'' tanya Arsen kembali. ia mungkin belum mengingat kejadian semalam
''Apa yang terjadi?'' ulang Maura .
''Kamu jangan pura-pura tidak ingat Ar'' pekiknya lagi.
Arsen tak mengerti. ''Sorry kak. aku tidak mengerti?''
''Dasar pria sialan.. bocah cabul, setelah apa yang kau perbuat padaku. dengan entengnya kau bilang tidak ingat?'' Maura menunjuk pada wajah Arsen
''Kurang ajar'' plakk Maura menampar pipi Arsen
''Bagaimana sudah ingat hah?''
Arsen mencoba mengingat.. lalu apakah benar dia sudah merebut mahkota wanita yang tak lain sahabat dari kakaknya sendiri...
''Kak maafkan aku'' ucapnya dengan penuh penyesalan.
Maura menangis semakin menjadi...
''Ar, hikss.. kenapa kau tega melakukan hal ini padaku. hiks, salah ku dimana Ar?'' masih menangis
''Kak aku tidak berdaya. aku semalam di jebak oleh seseorang yang tidak ku kenal.. tolong maafkan aku'' mohon Arsen
''Maaf katamu? apa hanya dengan kata maaf kehormatan ku akan kembali? tidak Ar'' dengan marah Maura bicara .
''Maaf kak.. aku tidak sengaja melakukan itu padamu . Aku tidak berniat merusak mu'' mengatakan yang sebenarnya
''Aku janji akan bertanggung jawab'' janji Arsen.
singkat cerita,
setelah kejadian, Maura jadi murung dan dia merasa hidupnya sudah tak berarti lagi..
Maura pun mengindari dua sahabatnya. hingga suatu ketika. Maura kedapatan ia jatuh pingsan, dan dari semenjak itu. Mami nya tahu bahwa anaknya sedang mengandung..
setelah di desak siapa ayah bayinya.. akhirnya Maura mengaku bahwa ini adalah anaknya Arsen,
Namun saat itu hingga sekarang Maura kekeh tidak mau menikah dengan Arsen, dan alasannya karena ia trauma bila berdekatan dengan pria.. apalagi Arsen..
padahal saat itu dan Arsen akan bertanggung jawab..atas perbuatannya.
Maka dari itu, sekarang Arsen yang membenci Maura.. benci dengan egois dan sikapnya..
......................
kembali pada pasutri baru.
Salsa sedang duduk di pinggir ranjang, dan juga Ardian ia tengah membuka jas pengantin nya.
dan entah kenapa tiba-tiba jantung Salsa berdetak sangat cepat.. dirinya pun Sampai berkeringat dingin..
Adrian mendekati Salsa, ia lalu duduk dihadapan Salsa dengan berjongkok..
''Apa?'' tanya Salsa karena melihat Adrian yang hanya terdiam tanpa bicara namun senyuman nya terukir manis
''Yank.. aku duluan mandi ya'' ucap nya
''Oh yaudah'' jawab Salsa singkat.
''Kok gitu jawabnya''
''Em lalu harus gimana?''
''Ya aku kita kamu mau mandi bareng gitu sekalian yank.'' ucap Adrian semakin tersenyum sensual
''mandi bareng kamu?''
''iya.. mau kan''
''Gak''
''kok nggak sih?''
''Ya nggak aja''
''Ayolah''
''nggak Dri, jangan maksa deh'' cetus Salsa
''Koo gak mau yank kenapa?'' Adrian kukuh ingin
''Ya aku malu lah Adrian'' membuang muka.
Adrian tertawa
''Ihh kok kamu ketawain aku ya?'' menatap tak suka
''Bukan yank..''
''Emang kamu gak malu gitu? ah apa kamu pernah juga ya mandi bareng cewek. makanya kamu seperti biasa Begitu?'' tuduh Salsa Tiba-tiba. bahkan Salsa sudah siap menimpuk tubuh Adrian dengan bantal kalau jawabannya pernah..
''Astaga yank kok pikiran kamu kaya gitu ke aku.. ya gak pernah lah yank.. hanya kamu satu satunya yang pertama dan terakhir'' Adrian segera memberikan pujian mautnya
''benar begitu?''
''iya..''
''Tapi tadi kenapa ajak mandi kaya gak malu gitu kamu''
''Lah aku cuma iseng ajak . aku cuma mau godain kamu'' sahut Adrian
''Jadi bukan karena pernah mandi bareng cewek lain. atau bukan sama si Wina itu juga enggak kan?''
hah kini Adrian terkena batunya.. justru istrinya malah menuduhnya yang tidak-tidak.
''Gak sayang gak pernah aku kaya gitu ke cewek lain.. serius deh hanya ke kamu saja aku berani kaya gitu.. lagian ke istri sendiri mah bebas yank''
''Ya bagus sih kalau gitu mah'' jawab Salsa merasa lega.
''Jadi mau kan mandi bareng aku. ayo''
''Gak mau. malu''
''Yaudah. aku gak maksa lagi deh, nanti juga kamu yang bakal ikut ikut aku kemanapun. bahkan ke kamar mandi sekalipun'' entah itu ejekan atau sumpahan.
sebelum pergi. Adrian lebih dulu mencuri ciuman di pipi Salsa.
dan ia langsung berlari masuk kamar mandi..
Salsa masih terperangah mendengar tadi Ucapan Adrian di tambah sekarang Adrian tiba-tiba Adrian mencium nya walau di pipi
Salsa menatap kepergian Adrian ke kamar mandi sambil senyum-senyum dan memegang pipi yang barusan Adrian cium
''Ahh ciuman pertama di pipi ku'' ucapnya masih tersenyum
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!