"Emin plesss hanya kamu satu-satunya yang bisa menyelamatkan reputasi Keluarga ini. "Menikah lah dengan Abelano" mohon Nyonya Agatha ibu kandung Abelano. Setelah Kekasih Abelano dikabarkan melarikan diri di hari pernikahan yang sudah ditentukan oleh keluarga. Padahal undangan sudah disebar ke kolega bisnis keluarga Basten.
Hal itu membuat Tuan Basten dan Nyonya Agatha merasa kwatir akan reputasi keluarga Mereka. Jika pernikahan Abelano gagal melangsungkan pernikahan hari itu. Yang mana para tamu undangan sudah banyak yang berdatangan ke lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya.
"Tapi bagaimana mungkin saya menikah dengan Tuan muda nyonya? Tuan muda tidak mencintai saya. Pernikahan itu bukanlah mainan tetapi sakral."sahut Emin kepada Nyonya Agatha yang terus memohon kepada Emin agar bersedia menikah dengan Abilano.
Tuan Basten datang menghampiri Emin. "Menikahlah dengan Putra saya. Saya akan memberikan imbalan Apapun yang kamu inginkan." Mohon tuan Basten kepada Emin yang sedari tadi menatap Nyonya Agatha dengan Tatapan yang sulit diartikan.
"Tapi Tuan! Emin tidak melanjutkan perkataannya. Karena tiba-tiba Abelano datang menghampiri ketiganya. Terlihat wajah kusut dan stress di wajah Abelano karena ia khawatir akan menanggung malu jika pernikahannya gagal ditinggalkan sang kekasih.
Sakit hati, kecewa, dan malu Itu sudah pasti dirasakan oleh Abelano. Tetapi nasi sudah menjadi bubur. Sang kekasih Clarissa memilih meninggalkan dirinya dihari pernikahan mereka. Sulit bagi Abelano menerima sang kekasih meninggalkan dirinya begitu saja, di hari pernikahannya.
"Menikahlah dengan Emin ! pekik Nyonya Agatha dan Tuan Basten kepada Abelano membuat Abelano langsung mendongakkan kepalanya.
"Bagaimana mungkin Mami memintaku menikahi seorang pembantu? Aku tidak pernah Sudi menikahi wanita sampah seperti dia." ucap Abelano menolak keras usulan dari Nyonya Agatha yang meminta Abelano menikahi Emin saat itu juga.
"Ini hanya sementara waktu. Kamu bisa menggugat cerai Emin setelah 30 hari. Jika kamu sama sekali tidak memiliki rasa cinta terhadapnya. Dan Reputasi keluarga kita terselamatkan. Apa kamu mau reputasi keluarga besar kita hancur dengan kegagalan pernikahanmu? Ini semua karena kekasihmu yang tidak tahu di untung itu. Emosi Nyonya Agatha sudah semakin memuncak ketika Abelano berani menolak menikah dengan Emin.
"Jika kamu tidak menikah dengan Emin Siapa wanita yang bersedia menggantikan Clarissa menikah denganmu saat ini ? Apa kamu ingin mempermalukan keluarga kita? Tuan Basten angkat bicara. Membuat Abelano kecewa akan keputusan Tuan Basten dan juga Nyonya Agatha. Tetapi ia tidak dapat memungkiri, jika pernikahannya gagal maka reputasi keluarga mereka akan terancam.
Abelano akhirnya setuju menikah hari itu juga kepada Emin. Karena permohonan sang majikan dan membalas Budi baik sang majikan terhadap keluarga Emin, Membuat dirinya pun terpaksa menerima pernikahan dadakan ini.
Tampak Pak penghulu dan para kerabat lainnya sudah berkumpul di rumah utama keluarga Basten untuk menyaksikan akad nikah Abelano dengan Clarissa, sesuai dengan yang dibicarakan sebelumnya. Kalau akad nikah dilaksanakan di rumah utama keluarga Basten.
Serasa mimpi di siang bolong. Dengan sekejap Emin berubah status menjadi nyonya Abelano Basten. Tetapi ia sedikit ragu akan keputusan yang ia ambil. Emin mengetahui kalau Abelano sangat membencinya. Tetapi ia tidak dapat menolak permohonan dari Nyonya Agatha dan Tuan Basten. Hingga akhirnya Emin dan Abelano harus bersatu dalam ikatan pernikahan.
Pak Erdana terbanyak ketika salah satu asisten Tuan Abelano bin Basten datang menghampiri mereka di rumah gubuk yang selama ini menemani hari-hari mereka.
"Maaf Nak Haidar ada apa ya datang ke rumah kami?" tanya Pak Erdana kepada Haider asisten dari Abelano.
"Tolong ikut saya Pak, bersama ibu." ujar Haidar ada Pak Erdana.
"Memangnya ada apa? apa putri saya mencari masalah di rumah Tuan Basten?" tanya Pak Erdana merasa khawatir jika Emin melakukan kesalahan besar di sana. Sehingga Pak Erdana diminta oleh Haidar untuk mengikutinya ke rumah utama keluarga Basten.
"Sebelumnya saya sudah mengirimkan undangan pesta pernikahan Tuan Abelano kepada Pak Erdana. Apakah Pak Erdana tidak mengingatnya? tanya Haidar kepada Pak Erdana. Terlihat Pak Erdana menepuk jidatnya. Karena memang benar sebelumnya Haidar pernah memberikan sebuah undangan kepada Pak Erdana.
"Masya Allah, saya hampir lupa. Untung saja Nak Haidar datang ke sini. Kalau tidak saya akan melupakan pesta pernikahan Tuan Abelano. Padahal selama ini keluarga Basten sudah sangat baik kepada kita.
Mereka sudah banyak membantu keluarga kami. Nak Haider bisa menunggu sebentar? tanya Erdana kepada Haider. Haidar menganggukkan kepalanya, lalu Pak Haidar meminta kepada Ibu Elnara agar segera mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah utama keluarga Basten. Yang mana acara akad nikah dilangsungkan di sana. dilanjutkan dengan resepsi pernikahan di salah satu hotel berbintang yang ada di kota ini.
Terlihat Pak Erdana mempersiapkan diri bersama sang istri. Dengan berpakaian seadanya, Pak Erdana dan ibu Elnara mengikuti Haidar masuk ke mobil yang dikendarai oleh Haider.
"Ada apa ya pak kok Tuan Basten sampai meminta nak Haidar menjemput kita?" tanya ibu Elnara penasaran.
"Entahlah bu, tapi seperti yang dikatakan oleh nak Haidar,Kalau hari ini merupakan pesta pernikahan Tuan muda Abelano." sahut Pak Erdana kepada Ibu Elnara.
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 10 menit, tampak Haidar menghentikan mobilnya di sebuah butik ternama langganan Nyonya Agatha. "Nak Haidar kita ngapain berhenti di sini? tanya ibu Elnara penasaran. Haidar mengembangkan senyumnya lalu meminta Pak Erdana dan ibu Elnara turun dari mobil yang mereka tumpangi.
"Ayo bu, kita pilih pakaian yang cocok untuk ibu dan bapak. Tidak mungkin kan menghadiri pesta pernikahan berkelas seperti Tuan Abelano, Bapak dan Ibu menggunakan pakaian biasa seperti ini? ucap Haidar sambil mengembangkan senyumnya.
Ibu Elnara terdiam seketika. Menelaah bahasa Haider. Dan ia pun membenarkan Apa yang diucapkan Haidar. Sungguh tidak mungkin menghadiri pesta pernikahan berkelas seperti Tuan Muda menggunakan pakaian seperti yang ia gunakan saat ini.
Ketika ibu Elnara dan Tuan Erdana berada di butik, tampak Haidar meminta kepada salah satu pegawai yang bekerja di butik itu untuk mempersiapkan pakaian yang cocok digunakan oleh ibu Elnara dan Pak Erdana.
"Waduh nak Haidar di sini pakaiannya Pasti sangat mahal sekali. Kita pindah ke tempat lain saja ya." ucap Ibu Elnara ketika melihat bandrol gaun kebaya yang dipilihnya sebelumnya.
"Tidak apa-apa Bu, pilih saja. Semua biaya ditanggung oleh Tuan Basten. Ibu jangan khawatir, yang penting ibu menyukai pakaiannya." sahut Haidar sambil mengembangkan senyumnya menatap ibu Elnara dan Pak Erdana.
Ketika ibu Elnara sudah memakai gaun yang ia pilih sebelumnya, terlihat penampilan Ibu Elnara sangat cantik dan anggun walaupun usianya sudah tidak muda lagi. Begitu juga dengan Pak Erdana tampak menjadi lebih tampan, setelah menggunakan setelan jas yang dipilihkan oleh pegawai toko yang bekerja di bukit langganan Nyonya Agatha.
"Cantik dan tampan." ucap Haidar sambil mengembangkan senyumnya dan memberikan black card untuk membayar pakaian yang sudah digunakan oleh ibu Elnara dan Pak Erdana.
Bersambung......
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓💓
JANGAN LUPA FOLLOW OUTHOR MORATA KARNA AKAN ADA GIVEAWAY DI SANA AKHIR BULAN
Tuan Basten dan nyonya Agatha terlihat sudah gelisah karena kedua orang tua Emin tak kunjung tiba di rumah utama keluarga Basten. Tuan Basten menghubungi nomor ponsel milik Haidar.
"Kamu di mana? acara akad nikah akan segera dimulai. Pertanyaan itu yang langsung dilontarkan oleh Tuan Basten kepada Haidar, ketika sambungan telepon selulernya sudah tersambung.
"Sebentar lagi sudah sampai Tuan. Kami hanya mengganti pakaian yang layak digunakan Pak Erdana dan Ibu Elnara." sahut Haidar dari ujung telepon. Tuan Basten langsung mematikan sambungan telepon selulernya dengan sepihak.
"Bagaimana Pi? Apa jawaban Haidar? apa orang tua Emin setuju akan pernikahan ini? "Sudah pasti mereka setuju. Tidak mungkin mereka tidak menyetujui pernikahan ini, secara putrinya menikah dengan pengusaha kaya raya seperti Putra kita." sahut Tuan Basten percaya diri.
15 menit kemudian Pak Erdana dan ibu Ernala tiba di rumah utama keluarga Banten. Pak Erdana sama sekali tidak memiliki Firasat apa-apa. Karena mereka mengetahui rumah utama keluarga Basten, didesain sedemikian rupa layaknya ada acara akad nikah di dalamnya. Itu sudah diketahui oleh Pak Erdana, karena hari pernikahan Tuan muda Abelano bersama Clarissa akan berlangsung hari itu.
Tetapi Pak Erdana sama sekali tidak mengetahui kalau putrinya Emin lah yang akan menggantikan pengantin wanitanya. Karena Clarissa melarikan diri dan memilih pergi ke luar negeri bersama kekasihnya.
Ketika acara akad nikah akan segera dimulai, Pak Erdana terhenyak melihat putrinya yang duduk di sana bersama Tuan Muda Abelano. Bukan hanya Pak Erdana yang merasa terkejut melihat kenyataan yang sebenarnya. Tetapi Ibu Ernala tidak kalah terkejut dari Pak Erdana.
"Ada apa ini?
"Dan mengapa Emin yang duduk di sana? bukankah yang menjadi pengantin wanitanya adalah Clarissa? tanya Ibu Ernala yang melihat putrinya tampak terus menundukkan kepalanya, tanpa mampu menatap siapa-siapa yang hadir di sana.
Ibu Ernala menghampiri Emin yang duduk di sana. "Katakan apa yang terjadi Mengapa kamu yang menggunakan gaun pengantin di sini? tanya Ibu Ernala penuh selidik. Karena ia seolah tidak percaya apa yang ia lihat.
"Nyonya Agatha menarik tangan nyonya Ernala dan Erdana erdana masuk ke salah satu ruangan yang ada di sana. Nyonya Agatha berusaha untuk memberikan pengertian dan penjelasan kepada Pak Erdana dan ibu Ernala.
Hal itu membuat Ibu Ernala terkejut.
"Bagaimana mungkin kalian menikahkan putri kami tanpa kalian meminta persetujuan dari kami?
"Apa maksudnya ini semua?
"Tidak mungkin pernikahan ini dilanjutkan, sementara di antara mereka tidak saling mencintai." ucap Ibu Ernala mengkhawatirkan putrinya.
"Ini hanya menyelamatkan reputasi keluarga kami. Dan cinta bisa tumbuh dengan sendirinya. Mohon kalian mengerti. Kami akan memberikan apapun yang kalian inginkan, asalkan Emin menikah dengan Abelano. Ibu ernala menggelengkan kepalanya, melihat ibu Agatha yang seolah egois hanya memikirkan reputasi keluarga mereka. Tanpa memikirkan perasaan Emin dan kedua orang tuanya.
Nyonya Agatha dan Tuan Basten berusaha untuk memberikan pengertian kepada ibu Ernala. Agar memahami situasi mereka saat ini. Kini Ibu Ernala pun tidak bisa berbicara apa-apa. Karena memang benar keluarga Basten sudah banyak membantu keluarga mereka. Apalagi ketika ibu Ernala membutuhkan biaya pengobatan di rumah sakit, akibat penyakit kanker rahim, keluarga Basten lah yang membantu membiayai operasi ibu Ernala.
Hingga akhirnya ibu Ernala dan Pak Erdana pun menyetujui pernikahan itu dilaksanakan hari itu juga. Di samping karena membalas Budi baik keluarga Basten ibu Ernala dan Pak Erdana berharap, kehidupan putrinya akan bahagia kelak. Jika hidup bersama keluarga Basten.
****
"Saya nikahkan Putri saya Emin Binti Erdana e dengan Abelano Bin Basten dengan seperangkat alat salat dan emas 250 gram dibayar tunai.
"Saya terima nikahnya Emin binti Erdana dengan seperangkat alat sholat dan mas kawin tersebut dibayar tunai." ijab kabul itu diucapkan oleh abilano dengan lantang dan sekali tarikan nafas, tanpa ada kesalahan sedikitpun dalam mengucapkan nama Emin.
Bagaimana para saksi sah?
Sah.....
Sah.....
semua tamu undangan yang hadir disana menyaksikan ijab-kabul itu tersenyum bahagia. Tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Banyak dari kolega bisnis mempertanyakan pernikahan Abelano. Karna yang mereka ketahui kalau pengantin wanitanya adalah Clarissa yang merupakan salah satu model papan atas. Tetapi ketika acara ijab kabul berlangsung, pengantin wanitanya justru bukan Clarissa.
Mereka sama sekali tidak mengetahui siapa sosok Emin yang sebenarnya. Tetapi yang pasti setiap kolega bisnis yang hadir di sana terlihat takjub melihat kecantikan Emin. Apalagi Emin masih gadis belia membuat setiap kolega bisnis keluarga Basten merasa sangat beruntung Abelano memiliki istri yang sangat muda seperti Emin.
"Cantik sekali istri Tuan Abelano. lebih cantik dari mantan kekasihnya Clarissa. Sudah cantik, muda dan terlihat natural lagi." Puji salah satu istri dari kolega keluarga Basten.
"Iya sepertinya istri dari Tuan Abelano masih sangat muda. Saya juga mau memiliki menantu yang sangat muda, cantik seperti itu."sahut wanita paruh baya yang ikut menghadiri acara akad nikah Abelano dengan Emin.
Acara pernikahan Emin dengan Abelano berjalan dengan lancar. Tampak kolega bisnis keluarga Basten banyak menghadiri pesta pernikahan itu, yang diselenggarakan secara mewah di salah satu Hotel ternama setelah akad nikah usai di rumah utama keluarga Basten.
Kini Para tamu undangan sudah banyak berpulangan karena acara resepsi pernikahan sudah berakhir. Kini hanya keluarga dekat yang tinggal di sana. Emin hanya diam. Sama sekali tidak berbicara apa-apa. Ibu Ernala datang menghampiri Emin dan juga Pak Erdana.
"Jaga dirimu baik-baik! jadilah menantu yang baik dan istri yang menurut kepada suami. Jangan permalukan kami orang tuamu." mohon Ibu Ernala sambil langsung memeluk putrinya.
Emin hanya membalas pelukan ibu Ernala dan Pak Erdana. Tak terasa air bening mengalir begitu deras di wajah cantik Emin. wanita belia itu tidak menyangka di usianya yang ke-18 tahun sudah harus menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak ia cintai.
Tetapi Emin tidak memiliki pilihan lain selain menerima tawaran Nyonya Agatha dan Tuan Basten.
"Tolong jaga putri saya. Jangan sakiti dia. Jika kamu tidak berhasil mencintai putri saya, lebih baik kamu kembalikan kepada kami." mohon ibu Ernala kepada Abelano.
Abelano hanya terdiam. Ia sama sekali tidak menjawab apa yang diucapkan oleh ibu Ernala dan Pak Erdana. Tetapi diamnya Abelano, Pak Erdana sama sekali tidak ambil pusing. Karena mereka mengetahui kalau saat ini pikiran Abelano sedang kacau. Karena di hari pernikahannya, wanita yang sangat ia cintai pergi meninggalkannya begitu saja.
"Aku serahkan putriku kepadamu nyonya." ucap ibu Ernala kepada Nyonya Agatha. "Tolong jaga putri saya dengan baik-baik mohon Pak Erdana kepada Abelano tepat di depan Nyonya Agatha.
Nyonya Agatha menganggukkan kepalanya. Ia pun meyakinkan ibu Ernala dan Pak Erdana kalau Emin akan baik-baik saja tinggal bersama mereka dan akan memperlakukan Emin sebaik mungkin.
Bersambung......
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓💓
JANGAN LUPA FOLLOW OUTHOR MORATA KARNA AKAN ADA GIVEAWAY DI SANA AKHIR BULAN
Acara akad nikah dan resepsi pernikahan telah usai berlangsung. Kini kedua orang tua Emin sudah kembali ke rumah yang selama ini mereka tempati. Raut wajah kesedihan terlihat jelas di wajah Emin. Saat ini Emin hanya bisa berserah sama yang kuasa. Impian Emin untuk membahagiakan kedua orang tuanya, sebelum menikah hancur begitu saja, setelah keluarga Basten memohon kepadanya untuk menyelamatkan reputasi sang majikan.
Semenjak duduk di bangku kelas 2 SMA Emin bekerja paruh waktu di rumah utama keluarga Basten, sebagai asisten rumah tangga. Untuk menggantikan Ibu Ernala yang saat itu, kondisi kesehatan ibu Ernala drop dan akhirnya Emin yang menggantikannya di sana.
Biaya pengobatan operasi ibu Ernala ditanggung oleh keluarga Basten. Oleh sebab itulah Emin tidak berdaya untuk menolak pernikahan itu. Sebagai balas budi, Emin harus mengorbankan masa depannya. Padahal cita-cita Emin cukup tinggi. Tetapi ia kubur dalam-dalam untuk membalas Budi baik keluarga basten dan terhadap keluarganya.
Kini Emin dan keluarga Basten sudah tiba di rumah utama keluarga Basten. Ada keraguan di hati Emin. Ia Bingung masuk ke kamar mana, karena Abelano meninggalkannya begitu saja.
"Maaf nyonya saya ingin istirahat." ucap Emin karna merasa dirinya sudah sangat lelah, dan memohon kepada Nyonya Agatha untuk mengizinkannya segera istirahat.
"Istirahatlah bersama suamimu di kamar." sahut Nyonya Agatha membuat Emin terhenyak. Ia mengira Emin dan Abelano pisah kamar setelah acara akad nikah berlangsung. Karena menurut Emin, itu hanyalah pernikahan rekayasa belaka atau pura pura untuk menyelamatkan reputasi Keluarga besar Basten.
"Maaf nyonya Apa saya bisa untuk sementara waktu tidur di kamar saya saja?
"Bagaimana mungkin kamu mengatakan seperti itu. Kamu menantu di rumah ini, dan sudah sewajarnya kamu tidur bersama suami kamu di kamar yang sama. Dan mulai saat ini jangan panggil saya dengan nyonya. Panggil mami." ujar Nyonya Agatha dengan tegas kepada Emin.
"Ba.....baik nyonya! eh mami." sahut Emin dengan gugup. Emin bingung melangkahkan kakinya Ke mana untuk istirahat. Jika ia masuk ke kamar yang selama ini ditempati Abelano, ia khawatir Abelano akan marah besar kepadanya.
Sikap arogant Abelano sangat diketahui oleh Emin. Karena setiap berdebat dengan kedua orang tuanya, Abelano selalu bersikeras untuk melakukan apa yang ia inginkan, tanpa ingin mendengar pendapat kedua orang tuanya. Sungguh dilema. Emin sama sekali tidak memiliki pilihan lain, selain melangkahkan kakinya menemui Abelano di kamar yang selama ini ditempati Abelano.
Emin melihat pintu kamar Abelano terbuka lebar. Ia mengetuk pintu kamar itu. Terlihat Abelano menatapnya dengan tatapan tajam. ngapain lagi kamu di situ? masuk! perintah Abelano. lalu Emin masuk dengan kepala tertunduk tanpa berani menatap wajah Abelano.
Wajah yang tampan body atletis, layaknya seorang atlet. Bukan menjadi patokan bagi Emin mencintai lelaki. Tetapi lelaki yang tahu akal dan juga berakhlak dan taat agama itulah lelaki impian Emin selama ini. Bukan harta dan paras wajah yang tampan. Baginya itu hanya nilai plus yang diberikan Allah jika ia mendapatkan suami yang tampan.
Yang paling utama bagi Emin, suaminya kelak dapat menjadi imam untuknya. " Apakah aku akan mendapatkan itu semua dari Tuan Abelano?" pertanyaan itu yang timbul di hati Emin. Karena ia tidak yakin akan mendapatkan itu semua dari Abelano.
Ketika Emin sudah berada di dalam kamar, yang selama ini ditempati Abelano. Abelano sengaja menutup pintu kamarnya dengan rapat. Berharap Nyonya Agatha dan Tuan Basten tidak mendengar apa yang akan mereka bicarakan. Bahkan Abelano sengaja memasang alat kedap suara di kamarnya. Agar segala apa yang ia lakukan di kamar tidak dapat didengar para penghuni rumah.
Abelano langsung menyerahkan secarik kertas kepada Emin untuk ditandatanganinya.
"Tanda tangani ini! jangan besar kepala karena aku menikahi wanita sampah sepertimu!" kita akan bercerai setelah 30 hari pernikahan kita berlangsung." ucap Abelano kepada Emin. Agar Emin segera menandatangani kontrak pernikahan itu.
"Ya Allah, bukan pernikahan seperti ini yang aku inginkan. Tetapi jika memang ini terjadi atas kehendakMu Emin ikhlas ya Allah."Doa Emin dalam hati. Air bening mengalir begitu saja di wajah cantiknya, sambil membaca isi kontrak pernikahan itu.
Ada beberapa poin yang tidak dapat dilakukan Emin. Salah satunya Emin tidak bisa jatuh cinta kepada Abelano, dan Emin tidak dapat melarang apapun yang dilakukan Abelano di luaran. Emin tidak dapat protes Sama sekali tidak protes. Dan mereka tidak bisa tidur seranjang." membaca poin terakhir yang tidak bisa tidur seranjang, Emin bernapas lega. Setidaknya kesuciannya terjaga jika pun mereka kelak bercerai. Emin masih tetap suci dan akan menyerahkannya kepada lelaki yang sangat ia cintai kelak.
Di dalam kontrak pernikahan itu juga, Abelano melakukan tugasnya sebagai suami untuk menafkahi Emin selama 30 hari dalam kontrak pernikahan. Walaupun pernikahan itu hanya fantasi belaka atau hanya menyelamatkan reputasi keluarga Basten. Emin juga harus melakukan tugasnya sebagai istri selama 30 hari pernikahan mereka tetapi tidak melayani diatas ranjang.
Dengan tangan bergetar, karena desakan dari Abelano, akhirnya Emin menandatangani surat kontrak pernikahan itu. Abelano mengembangkan senyumnya ketika Emin Sudah menandatangani surat kontrak pernikahan Itu.
"Bolehkah saya membersihkan diri dulu? "Silakan lakukan saja sesukamu. Aku tidak akan melarangmu melakukan apapun.
"Apapun?
"Termasuk aku pacaran?
"Ya itu hakmu!
"Terima kasih karena kamu sudah jujur.Dan mengijinkan Ku untuk melakukan apapun yang aku ingin lakukan." sahut Emin berusaha untuk kuat.
Lalu masuk ke dalam kamar mandi. Emin lupa kalau kamar itu, bukanlah kamarnya melainkan kamar yang selama ini ditempati suaminya. "Masya Allah aku lupa ternyata ini bukan kamarku. Bagaimana mungkin aku mandi di sini, pakaian gantiku berada di kamarku." gumamnya setelah membuka semua baju gaun pengantin yang ia gunakan sebelumnya.
Ingin keluar, sudah tidak mungkin rasanya. Hanya menggunakan handuk dililitkan di tubuhnya, sementara Abelano berada di dalam kamar. Memakai gaun pengantin kembali, itu sungguh tidak mungkin. Emin benar-benar bingung harus melakukan apa saat ini.
Emin memilih untuk melanjutkan ritual mandinya. "Bodoh, ah Lebih baik aku mandi sekarang. Daripada aku bengong di sini." gumamnya dalam hati lalu membersihkan dirinya dengan air shower yang ada di sana.
Seumur-umur Emin baru mandi di kamar mandi yang sangat luas dan mewah fasilitas bintang 5 kalau di hotel. "Kamar mandi saja sudah sebesar rumah ." gumam Emin dalam hati sembari terus melakukan ritual mandinya sampai ia merasa puas. Kini Emin sudah selesai melakukan ritual mandinya.
"Masya Allah, apa yang harus aku lakukan. dengan terpaksa Emin menunggu Abelano lengah, agar Emin dapat keluar menggunakan handuk yang akan digunakannya menutupi tubuh mulusnya. Ia duduk di sudut kamar mandi.
Bersambung......
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓💓
JANGAN LUPA FOLLOW OUTHOR MORATA KARNA AKAN ADA GIVEAWAY DI SANA AKHIR BULAN
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!