Di sebuah kamar yang mewah layaknya Putri Bangsawan seperti kamar putri-putri barat di dalam novel dengan dekorasi yang indah dan elegan.
Kini sosok gadis dengan baju pengantin putihnya yang indah duduk di depan meja rias nya.
Wajah nya yang cantik bisa memikat siapa saja yang melihat nya, mata nya yang seperti permata berwarna biru, emas, dan perak kini bersinar terang jika saja saat ini dalam kegelapan pasti mata nya akan bersinar dengan cahaya biru, perak dan emas, namun sayang nya mata nya yang indah kini berkaca-kaca dengan air mata yang mengalir ke pipinya.
Rambutnya yang berwarna emas kini tergerai dengan indah nya di balik tudung pengantin, rambut emas yang berkilau khas rambut dari anggota keluarga Kekaisaran BlueMoon.
Ya, gadis itu tak lain adalah putri bungsu dari Kekaisaran BlueMoon.
Melody Van BlueMoon, putri yang baru saja satu tahun lalu itu memulai debut nya harus pergi ke Kekaisaran BlackVall, demi sebuah kesepakatan dalam sebuah kerja sama.
Awalnya yang akan di kirim adalah putri ke 2, atau ke 3 namun karena ibu ke dua putri itu berkuasa maka mereka dapat lolos dari pernikahan ini, Janda Permaisuri l adalah ibu mereka berdua.
Sedangkan Melody yang hanya anak dari seorang Ratu yang sudah mati tidak memiliki kekuatan apa-apa, apa lagi asal usul keluarga ibu nya yang merupakan seorang pengusahan terbesar di lima Kekaisaran di Dunia ini, yang dengan kata lain tak memiliki hak politik sama sekali tak bisa menolongnya walaupun mereka mau.
"Aku tidak mau menikah"sebuah suara kini terdengar, kedua tangan gadis itu mengepal dengan air mata yang masih mengalir, sambil menatap diri nya sendiri dalam cermin yang kini di balut gaun pengantin.
"Aku tak mau menderita seperti kak Linda"ucap Melody lagi.
Dia ingat beberapa tahun yang lalu saat dia berumur 14 tahun tapat nya 4 tahun yang lalu.
Pada saat itu Kekaisaran sedang tak stabil, apa lagi dengan banyak nya pemberontakan yang terjadi, di tambah perang di perbatasan dengan Kekaisaran Silver mambuat Kekaisaran BlueMoon tidak stabil.
Untuk menghentikan peperangan di perbatasan Kaisar BlueMoon yang tak lain adalah Kakak pertama nya, Damian Van BlueMoon, atau Kaisar BlueMoon ke 223, mengirim sebuah pernyataan untuk berdamai, dan perundingan pun di lakukan.
Hingga akhirnya Kekaisaran Silver mau berdamai dengan syarat bahwa Kekaisaran BlueMoon harus menikahkan salah satu putri nya kepada Pangeran Al, Pengeran ke 2 di Kekaisaran Silver.
Kaisar BlueMoon yang menyanggupinya pun akhirnya mengirim Putri Linda dengan alasan bahwa Putri Linda adalah yang tertua.
Malam nya sebelum pernikahan tangisan terdengar dari kamar Putri Linda bahkan saat hendak di kirim ke Kekaisaran Silver pun Putri Linda memiliki mata sembam akibat menangis sepanjang malam.
Melody yang saat itu melihat Putri Linda sangat sedih, sedih karena kakak nya itu akan pergi namun juga sedih bahwa suatu saat mungkin saja dia akan berakhir seperti kakak nya itu.
Dan kini adalah waktu nya, dia berfikir bahwa dia akan pergi terakhir karena dia putri bungsu tapi siapa sangka dia akan pergi secepat ini?.
"Dari pada aku harus menikah bukan kah, akan lebih mudah jika aku mati, biarkan saja Kekaisaran ini hancur lagi pula aku tak perduli dengan tepat yang sudah membuangku ini"ucap Melody sambil memotong lengan nya.
Darah kini mengalir dari pergelangan tangannya, darah yang merah segar itu menetes di lantai putih seperti bunga yang bermekaran dan itu sangat indah.
Di samping itu isakan tangis terus terdengar.
Itu adalah tangisan putus asa, lelah, dan ingin segera pergi, bahkan rasa sakit di tanganya tak bisa menutupi rasa sakit di dalam hati nya.
"Hiks, hiks, Ibu maaf kan aku~"ucap Putri Melody sebelum mata nya yang indah itu menutup mata nya dengan kepala yang bersandar di atas meja rias.
Derap kaki beberapa orang yang terburu-buru kini terdengar di lorong-lorong menuju sebuah kamar dengan cat putih.
Beberapa orang segera mendorong pintu itu terbuka memperlihatkan kamar yang mewah dan elegan di sudut ruangan tepat nya di tempat di mana meja rias berada seorang gadis dengan baju pengantin, dangan kepala yang bertumpu pada meja rias dan tak lupa juga tangan yang kini terluka terlihat dengan jelas.
Para Pelayan yang hadir memiliki wajah terkejut, sebelum akhirnya mereka menudukkan kepala, dan berpura-pura tak terjadi apa-apa atau bisa dikatakan mereka tak melihat hal yang terjadi di depan nya.
"Hah~, ini terjadi lagi"ucap seorang wanita tua yang berpakaian layaknya Kepala Pelayan, ucapan nya itu seakan mengatakan bahwa kejadian di depan nya sudah biasa dan bukan pertama kalinya terjadi.
"Kepala Pelayan, apa yang harus kita lakukan?"tanya seorang Pelayan di sampingnya.
"Cek apa kah dia masih hidup, jika masih hidup usahakan agar dia terbangun dalam 5 menit, dan kita tak memiliki waktu untuk mengobati luka nya, jadi tutup saja dengan pita bunga agar terlihat seperti sebuah hiasan"ucapan dengan nada datar itu kini terdengar suara sama sekali tak memiliki emosi.
"Ah!, tapi_"Pelayan yang mendengar itu nampak kaget dan ingin melontarkan protes namun sebuah suara datar dan dingin kembali terdengar.
"Kamu tau bukan apa yang di perintahkan Janda Permaisuri l, beliau hanya meminta kita agar mempersiapkan Putri Melody untuk menikah bukan untuk ikut campur bila Putri Melody terluka"ucap Kepala Pelayan dengan mata yang melirik pelayan tersebut.
Mendengar ucapan itu, pelayan itu gemetar ketakutan dan hanya bisa dengan pasrah menjawab.
"Baiklah"
Dia sebenarkan cukup kasian kepada Putri Melody, apa lagi bila mengingat bahwa Putri Melody sangat ramah dan baik kepada dirinya termasuk semua orang yang ada di istana.
"Bagus, sakarang cepat lakukan persiapan"ucap Kepala Pelayan.
_________
"Yang Mulia"
"Yang Mulia"
Suara samar yang mengganggu kini mengusik sarah dari tidur nya.
Dia ingin membuka mata namun tubuhnya entah kenapa sangat lemas mata nya juga tak bisa di ajak kerja sama untuk membuka mata nya.
"Yang Mulia Putri Melody"
"Yang Mulia"
Namun suara itu terus bergema, membuat nya sangat kesal, baj1ngan mana yang berani membangunkannya!, dia yakin kalau saat ini dia sudah mati di lautan!, tapi kenapa di lautan masih ada yang bisa membangunkan nya?!, ini sangat menyebalkan!.
Karena kesal dia berniat bangun dan membentak mereka yang membangunkan nya lagi pula dia bukan di rumah.
Mengumpulkan kesadaran serta kekuatan nya dia segara bangun dari tidurnya.
"Si4lan!!!, kalian baj1ngan dari mana?!!!"ucapnya dengan marah.
"Si4lan!!!, kalian ini baj1ngan dari mana!!!!??"ucap nya sambil berteriak marah dengan tangan yang menunjuk para Pelayan.
__________________
Para Pelayan yang mendapat kejutan mendadak itu terlihat kaget dan segera menjauh dari Putri Melody yang tiba-tiba saja berteriak.
Melody yang tadinya begitu bersemangat kini segera jatuh ke lantai yang dingin, dia merasa seluruh tubuhnya lemas, dia juga merasa bahwa kepalanya berdenyut sakit.
"Ugh!, ke_kepala ku sakit"cicitnya pelan sambil memegang kepalanya yang berdenyut.
"Yang Mulia, minum ini, ini akan mengurangi rasa sakit anda"ucap salah satu Pelayan sambil menyodorkan pil kearahnya.
Tanpa berfikir panjang Melody segera mengambil obat itu dan menelannya di bantu oleh air putih yang di berikan oleh Pelayan lainnya.
Tak lama rasa sakit kini menghilang, bahkan rasa sakit yang ada di kepala, dan pergelangan tanganya hilang, tubuhnya yang lemas entah kenapa seperti mati rasa.
"Terima kasih"ucap Melody, yang kini di bantu oleh para Pelayan untuk bangun.
"Yang Mulia ayo kita segara pergi, tak ada waktu lagi"ucap Pelayan itu sambil mengiring Melody yang tak tau apa-apa.
Kini Melody baru sadar bahwa sekelilingnya nampak sangat asing baginya.
Dia ini?, di mana????!!!
Para Pelayan itu segera mengiringnya menaiki kereta kuda tanpa menunggu dirinya untuk bahkan berbicara satu kata pun.
"Yang Mulia cepatlah, Kaisar sudah menunggu"ucap salah satu Pelayan yang membawa tanda tanya besar di kepalanya.
??????, Kaisar?, apa dia sedang kena prank??!!
Akhirnya dengan wajah kebingungan Melody masuk ke dalam kereta kuda.
Ktuplak!
Ktuplak!
Ktuplak!
(Suara kereta kuda)
Tak lama kereta itu berhenti bergerak, pintu kereta kini di buka memperlihatkan banyaknya Pelayan serta para Kesatria dan Pengawal yang menunggunya.
Salah satu Kesatria kini mengulurkan tanganya hendak membantunya untuk turun, Melody pun tak merasa canggung sama sekali dan langsung menyambut bantuan tersebut.
Turun dari kereta kini di depan Melody sebuah bangunan besar dengan warna emas dan hiasan permata yang nampak indah dan megah menyambut penglihatan nya.
"Yang Mulia mari ikut saya"ucap seorang Kesatria sambil membungkukkan badannya ke arah Melody.
Tanpa banyak bicara Melody pun mengikuti Kesatria tersebut, hingga mereka sampai di depan pintu aula yang nampak megah itu.
Di sekitar sangat sepi bahkan Penjaga pun tak ada.
"Yang Mulia, maaf saya hanya bisa mengantar anda sampai sini, karena Kesatria, Pengawal, serta Pelayan dilarang masuk tanpa di panggil, tapi Yang Mulia tenang saja kami akan segera datang jika anda membutuhkan sesuatu"ucap Kesatria itu dengan sopan.
Melody sendiri hanya mengangguk kan kepala paham, seperginya Kesatria itu Melody mengambil nafas lelah.
Dia sekarang tau di mana dia berada, saat ini jiwa nya sudah berpindah tubuh ke tubuh seorang Putri bernama Melody, dan hari ini dia akan menikah.
Mengepalkan tangannya sebuah tekat kini tercipta di hatinya.
Apa pun yang terjadi dia tak mau menikah!!!.
Melihat sekitar kini mata nya terkunci pada pedang-pedang indah yang tertata rapi di dinding istana sebagai hiasan.
Mengambil satu Melody segera berusaha menyembunyikan benda itu dari pandangan orang lain.
"Jika Kaisar tak mau mendengarkan ku maka lebih baik itu di tentukan dengan pertarungan"ucap Melody dengan tekad.
Namun Melody tau bahwa pedang yang dia ambil sangat tidak berguna karena itu hanya hiasan saja, sama sekali tidak memiliki ketahanan untuk bertarung, namun dia yakin bahwa pedang yang tumpul itu akan manjadi tajam ditangan seorang ahli.
Menyiapkan hati serta mental Melody segera membuka pintu aula.
Kini di depan nya terlihat para Bangasawan yang sedang menikmati pesta tersebut.
Terbuka nya pintu itu sebuah teriakan terdengar mengumumkan kedatangan nya.
"Yang Mulia Putri Melody Van BlueMoon telah tiba!!!"
Teriakan itu membuat para Bangsawan mengalihkan pandangan mereka kearah pintu di mana Melody kini berdiri dengan anggun nya.
Para Bangsawan secara serempak segera memberi salam kepada Melody mengikuti etika Kekaisaran.
Melody sendiri kini berjalan dengan anggun melewati para Bangsawan yang secara mendadak memberi jalan bagi Melody untuk sampai di hadapan Kaisar.
"Salam kepada cahya Kekaisaran Yang Mulia Kaisar BlueMoon"ucap Melody memberi salam dengan etika yang sempurna, walaupun dia yang masuk ke dalam tubuh Melody tak berpengalaman namun tubuh Melody sangat berpengalaman di tambah kini ingatan nya dan Melody seperti bercampur menjadi satu, kini dia bahkan bingung akan ingatan nya sendiri karena dia tak tau itu ingatan siapa milik nya atau Melody?.
"Kamu sudah datang rupa nya?, bagaimana kabar mu?, ku harap kamu baik-baik saja, hari ini hari ulang tahun mu yang ke 18 ya, sayang sekali kita tak bisa mengadakan pesta untuk mu karena kamu akan segera menikah"ucap Kaisar dengan acuh, dia kini duduk di kursi kebesarannya sambil menompa dagu dengan malas, dia kini menatap Melody tanpa minat.
Mendengar ucapan yang acuh itu kedua tangan Melody diam-diam mengepal, dia sangat kesal, ingin sekali sekarang ini Melody menghajar Kaisar di depan nya ini, bagaimana mungkin seorang kakak begitu jahat terhadap adiknya!!!!.
'Benar-benar kakak baj1ngan!!' Ucap Melody dalam hati dengan perempatan yang ada di dahinya.
"Iya Yang Mulia Kaisar"ucap Melody sambil berusaha mempertahankan senyum nya.
"Ya, aku harap kau melakukan nya dengan ba__"ucap Kaisar yang kini terpotong oleh sebuah teriakan
"Yang Mulia saya__ Tidak Ingin Menikah!!!"teriak Melody tiba-tiba yang memotong ucapan Kaisar.
Kaisar sendiri kini membeku, begitu pula dengan para Pangeran lain nya, sedangkan para tamu serta Putri kini terkejut dengan ucapan yang di katakan oleh Melody.
Bisik-bisik kini mulai terdengar mengomentari tindakan Melody barusan.
'Apa yang di lakukan Yang Mulia Melody?'
'Menantang pernikahan ini gila!!'
'Jika aku pun tak sudi untuk menikah terlalu dini di saat kakak-kakak ku bahkan balum menikah'
'Malang sakali nasib Yang Mulia Melody dia pasti juga tau kehidupan macam apa yang akan menantinya di sana'
"Kenapa?"tanya Kaisar sifat malas nya kini sudah hilang kini perhatian Kaisar sepenuhnya tertuju kepada Melody atau bisa di bilang adik bungsunya.
"Karena say__"ucap Melody sebelum sebuah teriakan yang menggelagar dari arah pintu menghentikan ucapan nya.
"Tidak Bisa!!!!, Melody harus menikah Yang Mulia!!!, itu adalah kewajibannya!!!"sebuah suara wanita paruh baya terdengar membuat semua orang menatap sosok tersebut.
Saat ini Janda Permaisuri ke-1 berdiri di depan pintu masuk sambil menatap Melody dengan tajam, dia buru-buru berjalan mendekat dan berdiri di depan Melody.
"Salam kepada cahaya Kekaisaran Kaisar BlueMoon"ucap Janda Permaisuri ke-1.
"Salam pada cahaya Kekaisaran Kaisar BlueMoon"ucap Janda Permaisuri ke-1 memberi salam kepada Kaisar.
____________________
Perhatian Kaisar kini tertuju kepada Janda Permaisuri ke-1.
"Yang Mulia Melody harus menikah, anda tau bukan seberapa pentingnya pernikahan ini bagi Kekaisaran kita, maka dari itu Yang Mulia tolong pikirkan lagi, jika anda tak mengirim Melody menikah lalu bagaimana dengan Kekaisaran ini"ucap Janda Permaisuri ke-1.
Mendengar itu Kaisar mulai memijat keningnya dia merasa pusing dengan drama yang akan kaluar sebentar lagi.
Melody yang mendengar itu tak tinggal diam, aktingnya kini segara di mulai.
"Kakak tapi aku tak ingin menikah, aku masih terlalu muda, aku masih ingin bebas"ucap Melody dengan nada sedih kepalanya kini tertunduk dengan lesu itu terlihat sangat menyedihkan apa lagi wajah nya yang cantik memberi kesan 'wanita cantik yang menyedihkan' di mata semua orang yang ada di Aula.
Sementara itu Janda Permaisuri ke-1 memelototi Melody lebih, dan lebih sehingga bola mata nya hampir saja keluar.
"Melody~_"Kaisar sendiri kini juga merasa kasian pada Melody kalau di lihat-lihat umur Melody dengan Putri ke 3 berjarak 4 tahun dan itu jarak yang tak sedikit.
Mengirim Melody kesana itu seperti sangat tak bijaksana, apa lagi putri-putri yang lebih tua balum menikah, di tambah Melody baru debut di kalangan kelas atas selama beberapa bulan saja.
Tapi jika dia tak mengirim Melody, dan mengirim Putri yang lain, Janda Permaisuri ke-1 pasti tak akan tinggal diam.
Semakin di pikirkan semakin sakit kepalanya, apa dia boleh pensiun?.
Dalam pikiran nya Kaisar diam-diam berfikir untuk pensiun sambil menatap saudara ke 2 nya yang balik mendapat tatapan mematikan dari saudara nya itu yang cukup membuat nya terkejut dan merinding.
'Tidak!!-tidak!, apa yang aku pikirkan!, bisa-bisa nya aku berfikir untuk menjadikan adik ke 2 sebagai Kaisar?!, bukan kah kepala ku duluan yang akan dia penggal!!?'batin nya merinding.
"Tidak bisa!, Melody harus menikah!, apa pun yang terjadi, Pengawal!, tangkap Putri Melody dan bawa ke kereta pengantin dan kirim dia Kekaisaran BlackVall!!!"perintah Janda Permaisuri ke-1 kini terdengar, sebelum Kaisar sendiri mengambil keputusan.
Kini para Pengawal satu demi satu masuk ke dalan Aula di mana pesta diadakan, semua Pengawal kini ragu antara ingin menuruti perintah Janda Permaisuri ke-1 atau berpihak pada Putri Melody Putri yang sangat perhatian kepada mereka semua tanpa memandang kasta.
Melihat para Pengawal yang begitu ragu Janda Permaisuri ke-1 mengepalkan kedua tangannya, dan segera berteriak.
"Apa yang kalian lakukan!!!?, cepat tanggap Putri Melody!!!!"
Mendengar teriakan itu para Pengawal tersentak dan dengan berat hati mereka menarik pedang mereka dan segera menuju ke arah Putri Melody untuk melumpuhkan nya.
Melody yang malihat itu segera menarik pedang yang selama ini dia sembunyikan di balik gaun nya indah nya itu.
Sring~
Trang!
Pedang Melody kini baru saja membuat pedang salah satu Pengawal terpental hingga menancap di tiang aula.
Pengawal yang pedangnya terlempar itu kini membeku, begitu pun dengan semua orang yang ada di aula, gerakan itu sangat cepat hingga mereka yang ada di sana bahkan tak bisa melihat gerakan itu.
Sedangkan tubuh Janda Permaisuri ke-1 kini bergetar hebat, dan tangan yang gemetar sekali lagi kini dia menujuk ke arah Melody dengan amarah yang amat besar Janda Permaisuri ke-1 berteriak.
"Ka_kamu, beraninya seorang Putri dan seorang gadis memegang pedang!, ternyata Pengawal tak cukup untuk mu!, kalau begitu biarkan para Kesatria yang akan menangkap mu, Sir Alex tangkap Putri Melody!!!"teriak Janda Permaisuri ke-1 kepada Kesatria yang salalu mendampinginya kemana pun dia pergi.
Sir Alex kini segera membungkuk ke arah Janda Permaisuri ke-1 sebelum menarik pedangnya dan menuju ke arah Melody.
Para Pengawal yang melihatnya segara berusaha memblokir serangan dari Sir Alex, mereka takut jika Sir Alex yang bertindak dia akan melukai Putri Melody.
Namun tentu saja kekuatan para Pengawal dengan satu Kesatria kalah jauh sehingga dengan mudahnya mereka tumbang.
Kini mereka para Pengawal menatap ke arah Kaisar berharap Kaisar akan menghentikan kegilaan Janda Permaisuri ke-1 namun sayang sekali Kaisar masih saja memijat keningnya tanpa bisa perduli ke pada Putri Melody.
Melody sendiri kini sudah memasang kuda-kuda, dia tak tau dari mana dia bisa memegang pedang seakan pedang itu telah menyatu dengan jiwa nya.
Para Pengawal yang melihat Kaisar sama sekali tak perduli diam-diam mengertakan gigi mereka, dalam hati mereka bertekad 'kemana pun Putri Melody pergi, entah itu kemana bahkan jika itu ke neraka mereka akan mengikuti Putri Melody apa pun yang terjadi!!'
Melody kini menutup mata nya dan membukanya dengan perlahan dia tak tau apa kah dia bisa mengalahkan Kesatria di depan nya tapi apa pun hasilnya dia akan tetap berjuang hingga tetes darah terakhir.
Trang!
Sebuah serangan kini berhasil di blokir oleh Melody, memutar tubuhnya kini Melody menyerang perut Sir Alex yang di tangkis dengan mudah oleh Sir Alex.
Ting!
Sir Alex kini menyerang Melody berusaha mengincar lehernya namun saat beberapa cm lagi akan mengenai leher Melody, segera saja Melody menangkis serangan itu.
Tang!
Kini Sir Alex membuat gerakan menusuk ke arah perut Melody namun dengan cekatan nya Melody menangkis serangan itu dengan pedang yang berbentuk vertikal.
Tang!
Ting!
Trang!
Trang!
Serangan demi serangan berusaha di blokir oleh Melody dengan segenap tenaga.
Kini tangan Melody bergetar dia tak kuat menahan serangan Sir Alex untuk waktu yang lama apa lagi kini pergelangan tangannya sangat sakit.
Warna merah darah tanpa sadar membasahi pita putih yang kini di lilitkan di pergelangan tangan Melody, luka nya kini terbuka namun balum ada yang menyadarinya sebelum satu tetes darah kini mengotori lantai, serta sebuah terikan salah satu Bangasawan yang pertama kali melihatnya.
"Kyaaaa!, darah!, itu darah!"teriak satu Bangasawan wanita dengan tubuh gemetar serta tangan yang menujuk tangan Putri Melody yang terus mengeluarkan darah segar.
Kini semua perhatian segera menuju ke arah Bangasawan itu sebelum melihat ke arah Putri Melody yang masih memiliki ekspresi datar walaupun tanganya kini berdarah-darah.
Kaisar yang mendengar teriakan itu terkejut dia baru sadar bahwa ada pertarungan di depan nya, dalam hati dia mengutuk bahwa dia seperti orang tuli saja.
"Hentikan, hentikan pertarungan kalian!!!"terikan Kaisar kini menghentikan pertarungan Melody dan Sir Alex yang kini saling berhadapan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!