Akhir November 2018
Berawal dari sebuah kesalahpahaman dalam bisnisnya membuat Liu berkenalan dengan Bong.
Liu adalah wanita cantik , pintar dan mandiri dia bekerja di kantor tunangannya Rey CEO sekaligus anak dari keluarga Wongso. Sedangkan Bong adalah Pria tampan, terkenal kejam dan playboy dia adalah Pewaris di keluarga Huang rival bisnis keluarga Wongso.
Keduanya nyaman mengobrol setelah menyelesaikan kesalahpahaman dalam investasi bisnis. Bong merasa Liu sangat mengerti apa yang diinginkannya karena Bong termasuk orang yang sangat rewel.
Liu selalu memberikan solusi yang membuat Bong takjub dan ingin mengenalnya lebih jauh.
Liu yang berfikiran terbuka dan mudah berteman dengan siapa saja pun terlibat perasaan terhadap Bong karena perhatiannya mulai melebihi dari yang seharusnya.
Liu sudah bertunangan dengan Rey hanya saja Liu seperti orang yang kesepian, wajar saja karena Liu dan Rey dijodohkan oleh orang tuanya yang memiliki hutan jasa terhadap keluarga Wongso.
Liu menyadari bahwa dia telah memberi harapan pada orang lain untuk masuk ke dalam hidupnya.
Mereka terus menjadi dekat dalam obrolan diluar bisnis, kemudian Bong memaksa untuk bertemu diluar pekerjaan.
meski awalnya liu tidak mau menemuinya karena takut menyakiti hati Rey, pada akhirnya keinginan keduanya untuk bertemu menjadi sama. Setelah Bong banyak bercerita tentang masa lalu nya yang kelam bersama mantan pacarnya ( Amoy ) yang kini sudah menikah.
Amoy adalah mantan Bong saat masih sekolah, mereka harus putus karena orang tua mereka tidak setuju. Akhirnya Amoy pergi keluar negri dan kini telah menikah, namun pernikahannya tidak bahagia karena sang suami selalu mabuk dan selingkuh.
Amoy membalas suami nya dengan berselingkuh dengan Bong. Bong yang merasa telah dimanfaatkan ingin terlepas dari Amoy. Awalnya Bong hanya sering curhat ke Liu. Liu yang mendengar hal tersebut merasa geram. Kenapa bong sebodoh itu mau dijadikan pelampiasan ?
Sehingga Liu sangat berempati pada Bong yang hanya dijadikan pelarian oleh mantan pacarnya tersebut. Liu tidak menyadari jika perhatiannya terhadap Bong menimbulkan perasaan pada Pria itu.
" Yah, kau harus meninggalkannya Bong !
Jangan Bodoh kau hanya dimanfaatkan oleh mantan mu itu" chat Liu ke Bong.
" Ya, aku akan berusaha melakukannya" balas Bong.
Keesokan hari nya.
Bong dan Liu melakukan chat lagi
" Liu aku sangat ingin bertemu dengan mu, apakah bisa ?"
"tiba-tiba sekali, ada apa ?"
" Hanya ingin bertemu, apakah aku bisa memelukmu? " chat Bong terdengar gila, namun anehnya Liu merasakan hal yang sama dia juga ingin bertemu dengan pria itu.
" entahlah " Jawab Liu ragu.
" kenapa ? Apa pacarmu akan marah ?"
" Aku tidak tau "
" Baiklah aku akan menemui mu besok " tegas Bong dan mengakhiri chat nya.
Liu tidak tau lagi harus membalas apa. Liu tidak ingin mengecewakan Bong dengan menolaknya bertemu.
Rupa nya chat mereka akhir-akhir ini membuat nyaman diantara keduanya.
Hari-H
Di kantor tempat Liu bekerja.
" Gaes, apakah aku harus menemuinya ? " Tanya Liu pada kedua sahabatnya.
" Tidak harus, tapi jika kau sangat ingin menemuinya, maka temui saja!" Ujar Lim.
" Lim bagaimana dengan Rey ? " Tanya Fei.
Seketika Liu menjadi bingung.
" Kau benar Fei, tapi hati liu berkata ingin menemuinya. Bukankah kita harus mengikuti kata hati agar tidak ada penyesalan ?" Ujar Lim.
Dan Liu menjadi bersemangat lagi.
" Baiklah, aku akan menemuinya " tegas Liu, senang.
Saat Sore Tiba
" Kenapa aku deg-deg an ya Lim ? Kek mau ketemu presiden " Liu nervous.
" Jangan - jangan kamu emang udah jatuh cinta sama dia " ledek Lim.
" Ah yang benar saja kami hanya teman" tegas Liu.
Malam Tiba
" Liu, Aku sudah didepan " Chat dari Bong.
" Baiklah, Aku kesana " balas Liu.
Entah kenapa perasaan Liu campur aduk, dan hampir terhenti saat dia melihat Bong dari kejauhan.
Berhenti sejenak,
Menatap Bong dari belakang dia ragu apakah benar harus menemui nya namun tanpa disadari kaki nya perlahan tetap berjalan menghampiri seakan ada magnet yang menariknya, sampai akhirnya mereka saling berhadapan.
Keduanya tertegun lama, saling menatap dan terpecah.
" liu,,, "
" Bong,,, "
Tersenyum kedua nya.
" Kau mau pergi dengan ku sekarang ? " Tanya Bong
" Tidak , aku harus pulang " tegas Liu mencoba menghindar pertemuan lama.
"Kita sudah berjanji hanya bertemu kan ?"
" Baiklah, kalo gitu aku antar kamu pulang aja, masuklah " Ujar Bong membuka pintu mobilnya.
Bong pun mengantar Liu pulang kerumah. Sepanjang jalan hanya terdiam, segan untuk berbicara tidak tahu apa yang harus dikatakan.
" Eh Li, gimana kalo kita makan dulu ?" ajak Bong.
" Waduh, sepertinya gak bisa hari ini"
" Ok , baiklah. Lusa aku jemput kamu lagi ya " Sahut Bong.
" Ok " Jawab Liu.
Sampai dirumah, mereka masih saling berkirim pesan.
Liu tidak bisa tidur, pikirannya terbagi. Senang bertemu Bong sekaligus bersalah pada Rey.
Pria yang baru saja dia temui tadi saat ini memenuhi pikirannya.
*****
Pertemuan Kedua
Setelah pertemuan itu, Liu & Bong menjadi semakin intens berhubungan via Chat.
Liu pun mulai merasakan hal yang aneh dengan perasaannya. Liu ingin menjadi Obat bagi Bong, Liu ingin menjadi orang yang bisa Bong andalkan disaat Bong sedih. Liu tidak ingin Bong menjadi pelampiasan Mantan pacarnya Amoy.
Bong mengajak Liu untuk bertemu lagi, meski pun awalnya Liu menolak akhirnya dia pun mau untuk bertemu dengan Bong.
Dan tibalah hari itu...
1 Desember 2019
Sepulang kerja , Liu menunggu Bong menjemputnya didepan Cafe dekat kantor nya.
" Aku jalan sekarang ya... Kamu tunggu dimana ? Atau kamu mau gak ke alamat ini jadi kita ketemu langsung di sana " chat Bong memberi alamat tempat bertemu.
" Aku tidak tahu tempat itu karena belum pernah kesana, bisa ketemu depan Cafe aja ? " Jawab Liu.
" Disini macet banget, yaudah gpp deh. Tunggu ya ! Gak lama kok" Bong pun putar arah dan lanjut untuk menjemput Liu.
Disisi lain Liu sangat gugup akan bertemu Bong, mengingat ini adalah kali kedua mereka bertemu. Over thinking, akan ngobrol apa ketika bertemu nanti.
Saat itu lah Bong tiba didepannya.
" Liu... "
" Hai, kita mau kemana ? " Tanya Liu
" Sudah ikut saja aku jamin kamu gak akan nyesel " Jawab Bong penuh keyakinan.
Tak berselang lama mereka pun tiba di sebuah Hotel.
" Hotel ? " Tanya Liu pada Bong terkejut karena seumur hidup Liu tidak pernah masuk ke Hotel kecuali Dinas pekerjaan diluar kota.
" Iya, gpp kok kita ngobrol aja didalem aku gak macem-macem" kata Bong meyakinkan. Liu mempercayai nya karena selama ini mereka akrab di Chat.
Bong mengambil kunci dan segera mengajak Liu berjalan ke dalam kamar mereka.
Liu duduk di kursi yang ada dalam kamar dan Bong merokok dekat Bed.
Hening...
Liu memecah keheningan...
" Sebenarnya apa yang kita lakukan disini Bong ? "
" Masa kamu gak tau Li ? Atau kamu pura-pura gak tau " jawab Bong sambil menyalakan api rokoknya.
Liu masihelihat sekeliling dan memperhatikan Bong yang merokok, sebenarnya Liu tau apa yang Bong akan lakukan. Tapi Liu seperti menantang keadaan.
" Kemarilah " Kata Bong
" Tidak mau ! Aku disini kamu disitu " Liu membuat batasan.
Namun Bong tidak mendengarkan nya, segera mematikan rokoknya dan berjalan kearah Liu.
Bong mendekat dan seketika memeluk Liu tanpa perlawanan.
Liu merasakan Luka dihati Bong yang selama ini jadi pelampiasan mantannya dan Liu ingin menjadi Obat bagi Bong.
Liu melupakan bahwa dia telah bertunangan dan saat ini yang dilakukannya bukankah sama saja dengan yang dilakukan oleh mantan Bong.
" Apakah kamu sadar apa yang kamu lakukan Bong ?"
" Tentu saja "
" Apa kau ingin main-main dengan ku ?" tanya Liu.
" Aku jatuh cinta padamu Li " Bong semakin erat memeluknya.
" Kalo gitu jangan salahkan aku dimasa depan nanti. " Lirih Liu.
Tanpa disadari mereka pun tenggelam dalam keadaan yang tak seharusnya.
Mereka Berciuman dan tidak bisa menghindari hal lainnya.
Liu tidak memikirkan mungkin saat itu Bong hanya memanfaatkannya, namun disisi lain jika itu hanyalah cinta 1 malam maka Liu tak akan menyesalinya. Apa ? Cinta 1 malam ??? Liu pun tersadar dan melepaskan pelukan Bong.
" Ada apa ? " Tanya Bong
" Ini tidak seharusnya terjadi Bong ! Ini salah !" Jawab Liu.
" Aku merasakan hal yang sama, aku ingin bersama mu, aku mencintai mu Li. Aku merasa kamu bisa merasakan apa yang aku rasakan. Apa kamu tidak berfikir jika kita ini sudah ditakdirkan bertemu?" Bong meyakinkan.
Liu terdiam.
Bong kembali mencium bibirnya, dan melepaskan pakaiannya. Liu pun tenggelam dan menerima semua perlakuan Bong terhadapnya.
Malam itu adalah awal masalah bagi kedua nya dimulai.
Sesampai nya dirumah, Liu kelelahan dan langsung tertidur.
Keesokan pagi nya Liu terkejut melihat Rey sudah ada disebelahnya.
Dia pun tersadar oleh keberadaan Rey dalam hidupnya.
Bagai terbangun dari mimpi yang sesat Liu menyadari bahwa dia adalah tunangan Rey.
Rey hendak mencium Liu yang masih tiduran di kasur namun Liu berusaha menghindari nya mengingat apa yang telah dia lakukan semalam dengan Bong.
"Astaga....Rey... Sejak kapan kamu disini ?" Tanya Liu beranjak bangun.
"Ah... Sayang sejak kapan aku pamit masuk kerumah mu " jawab Rey tanpa rasa bersalah.
" Sorry Rey, aku capek banget. "
Liu menjauhi Rey.
" Yaudah sana mandi dan berangkat kerja lagi, aku juga cuma mau numpang tidur aja disini " sahut Rey.
Liu pun buru- buru pergi dari hadapan Rey.
******
Di kantor pikiran Liu bercabang tak bisa melupakan kejadian semalam. Dia bolak balik memeriksa chat nya. Namun tak ada chat dari Bong, Liu mulai merasa bodoh banget.
Liu jadi over thinking dalam otaknya :
Ah mungkin bagi Bong itu hanya cinta 1 malam tidak usah terlalu dipikirkan! kamu harus Cool Liu !
Haruskah aku chat dia duluan ???
Ah tidak tidak...
Eh... Nanti dia pikir aku murahan ! Tapi bener sih murahan banget aku semalam ! Aaarrrghhhh..
Mungkin sebaiknya memang begini tidak ada chat dan tidak bertemu lagi. Ayolah kenapa aku jadi begini ?
Liu sangat ingin menghubungi Bong namun Ia gengsi. Padahal sebelumnya tidak pernah kehabisan kata. Sekarang Liu menjadi kecil hati dan banyak berfikir mungkin Bong sudah menganggapnya terlalu murahan. Dan Liu hanya bisa pasrah...
Tak lama berselang Chat dari Bong
" Liu, kenapa tak ada kabar ? "
Tanya Bong
" Ku pikir kamu mulai bosan " jawab Liu. Lalu telpon berdering dari Bong.
Bong : " Apa maksudmu Li ? "
Liu : " Gak ada maksud apa-apa, kan kamu bilang akan membuat kenangan saja jadi ku pikir tidak masalah"
Bong : " Jadi begitu mau mu ? " Bong terdengar kesal.
Liu : " bukankah begitu ? " Liu membalas kesal
Bong : " kamu pikir aku tidak serius ?"
Liu : " Apa kamu akan menunjukan dimana alamatmu tinggal ?"
Bong : " Tentu, jika iya memang kamu mau kesini ? "
Liu : " Kita Liat saja nanti !"
Bong : " Okey !" Tegas Bong
Liu : " Buktikan saja !" Tantang Liu.
Telp tertutup.
Bong pun memberikan alamatnya, namun Liu ragu apakah harus kesana ?
Lim datang
" Ada apa ? Gimana ketemuan kemarin ?" Tanya Lim penasaran
" Ah biasa aja " jawab liu pura-pura santai.
Dalam hati nya
kalo aku cerita Lim pasti bakal ngoceh-ngoceh
Disisi lain
Bong merasa kesal , tidak tau apa isi pemikiran Liu.
Apa dia meremehkan niatku ? Dalam hati Bong. Apa Liu berfikir aku mempermainkannya ? Kemudian Bong mulai berfikir jika Liu memiliki pacar apa karena itu ? Atau jangan-jangan Liu yang mempermainkannya.
Dia pun geram kembali mengirim Liu pesan.
" Ui.. liu... Kau bilang akan kesini ? Mana bukti nya ? " Tanya Bong
Disisi lain Liu berada...
" Gila,,, apa dia serius ? Nantangin aku ? " Liu tersenyum.
Apa benar harus aku buktikan ?
Liu pun bergegas pergi ketempat Bong dengan penuh semangat, hati nya berbunga-bunga.
Dalam perjalanan ketempat Bong dia tidak percaya menjadi seberani ini namun dia tulus melakukannya untuk Bong.
Sampailah didepan tempat Bong.
Bersambung...
Awalnya Liu berfikir itu hanya hubungan 1 malam saja. Dia juga merasakan jika Bong mulai menjaga jarak dengannya. Dia tidak mengirimi chat bawel seperti biasanya.
" Apa dia menjauhiku ? " Liu mulai over thinking
" Apa dia berfikir aku murahan ? Kenapa aku begitu bodoh dan mau melakukan itu bersama nya?? Argh... Baiklah pura-pura saja tidak terjadi apa-apa " Semakin dipikirkan Liu merasa tidak terima. Akhirnya dia mulai meneror Bong
" Bong !! Apa kau sengaja mempermainkan ku ?"
" Apa maksudmu ?"
" Kau sengaja ingin tidur dengan ku dan meninggalkanku begitu saja ?"
" Bukankah kau yang mengatakannya agar kita saling melupakan. Kejadian semalam ? Ku pikir kau yang hanya ingin bersenang-senang dengan ku "
" Kurang ajar !!! "
" Ayolah,,, aku tulus... Bagaimana dengan mu "
Perkataannya tidak terdengar tulus, Liu yakin dia sedang dipermainkan.
" Lihat saja akan aku buat perhitungan dengan mu !! Akan ku buat kau jatuh cinta pada ku "
**†**
Bong ikut memikirkannya.
" Aku juga sering tidur bersama wanita lain tapi belum ada yang seberani dia "
Dia pun mengirimkan pesan singkat pada Liu yang terus mengganggu pikirannya
" Kau ingin datang ke tempatku ? "
" Kenapa harus ?"
" Kau pasti berfikir aku akan lari dari mu. Aku akan menyambut mu jika kau mau datang kesini sekarang " Tantang Bong pada Liu.
Liu yang merasa tertantang pun merasa jika dirinya harus menemuinya sekarang.
" Apa dia pikir aku ini pengecut ?"
Liu pun bergegas pergi ke tempat Bong. Sepanjang jalan dia memikirkan apa yang akan dilakukannya nanti.
Liu datang ketempat Bong saat itu Toko Bong sedang sepi. Hanya ada 1 karyawan dan Teman Bong saat itu.
" Hai..." Sambut Bong memeluk Liu.
" Hai..." Liu menyambut pelukan Bong.
" Bagaimana ? Mudah kan menemukan tempatku ?" Bong memastikan.
" Aku sempat berfikir kau manusia tanpa identitas hee " Sahut Liu.
" Kau ini... " Bong Gemas.
Meski awalnya sangat canggung, Mereka pun mengobrol ngalor-ngidul. Layaknya orang kasmaran tidak pernah kehabisan kata-kata.
" Bong ada yang ingin aku tanyakan" tegas liu dan bong memperhatikan.
" Ada apa Li ? "
" Sebenarnya apa hubungan kita ini ? Bukankah awalnya hanya akan memutuskan untuk berteman ? " Liu menatap.
" Li.. Apa menurutmu ? Kita sudah sejauh ini "
" Bong kamu tau kan aku punya tunangan, aku bingung harus mengatakan apa "
" Katakan saja sejujurnya Liu, kita memiliki kesamaan dan pertemuan kita adalah takdir " desak Bong
" Aku takut menyakitinya "
" Jadi siapa disini yang main-main ?" Tanya Bong menyindir Liu
" Apa kau bisa memberiku waktu ?"
" Sampai kapan ? " Tanya Bong
" Entahlah " Liu tidak pasti.
" Aku akan memberi mu waktu, berpisah lah dan kita akan bersama selamanya. "
" Aku akan memikirkannya "
Liu mungkin terdengar egois , dia hanya butuh waktu karena tidak ingin menyakiti siapapun. Mengingat Rey sudah banyak berbuat baik terhadap nya. Namun Liu juga ingin bersama Bong karena dia nyaman saat bersama Bong. Liu merasakan ketulusan Bong.
*****
Musim Hujan tiba
Pertemuan keduanya semakin intens bahkan dimalam hari. Saat Bong menantangnya menemuinya Liu akan bergegas datang, sebab Liu menjadi Bucin terhadap Bong.
" Kau gila ya ini sudah malam Bong "
" Jika kau tidak datang aku akan pergi ke club dan kau pasti tau bagaimana akhirnya "
" Jangan lakukan itu, baiklah aku akan datang. Kita ketemu dimana ? "
" Aku akan pesankan Taxi kamu bersiaplah Li "
" Oke !"
Liu pun bersiap dan menuju Taxi yang dipesankan Bong, ternyata ke Hotel tempat mereka bermalam pertama kali. Liu tidak habis pikir dia mengajaknya kembali kesini.
Liu turun ke arah Bong
" Yang benar saja ku pikir kita akan kerumah mu " liu kesal
" Teman ku tiba-tiba datang, dia pasti akan mengganggu kita "
Kemudian Bong nyamperin Supir Taxi
" Malam Pak bisa antar kami ketempat ini ? " Tunjuk Bong ke supir taxi memberi alamat.
" Masuklah ke mobil Li, kita akan pergi dari sini karena sudah penuh "
" Dasar Gila kita mau kemana ?" Tanya Liu
" Nanti aku jelaskan dijalan " Bong sangat misterius, tapi Liu sudah bisa menebak pasti akan ke Hotel lain.
Dia Gila tapi Liu juga gila karena mengikutinya. Bagi Liu saat ini Dia rela menjadi obat bagi Bong asal Bong tidak kembali pada mantan yang menyakitinya, jika kita anggap Liu Pelampiasan itu benar.
Dan benar saja sekarang mereka didepan Hotel dan Untung saja Hotel nya kembali penuh. Liu pun tertawa, dia menertawakan Bong.
" Hahaha... Sudahlah sebaiknya kita pulang saja ke rumahmu Bong. Kita memang tidak boleh bersama karena Tuhan tau kau akan berlaku nakal terhadapku " Liu tidak bisa menahan tawanya.
Bong pun meraih tangan Liu dan mengajaknya berjalan-jalan di area itu.
" Kau benar Li, kita harus mulai berpacaran secara sehat mulai sekarang "
" Kau tau Bong, aku menyayangi mu bukan sekedar Seks belaka, aku ingin menjadi obat bagimu bukan hanya sekedar seks semata"
" Baiklah Li, tapi entah kenapa setiap bersamamu aku tidak bisa menahannya. Aku sangat ingin memiliki mu. Aku ingin kita punya anak " ujar Bong
Liu pun terkejut dan menganggap bong hanya bercanda.
" Yang benar saja wkwkwk"
Mereka baru bersama belum ada 1 bulan, tapi mereka terlalu intens untuk menghabiskan waktu bersama hampir setiap hari.
Apa ini dikatakan kasmaran ? Atau hanya nafsu belaka ?
Tapi Liu sangat tulus menyayangi Bong, tidak bisa dikatakan sebagai nafsu semata, bagaimana dengan Bong ? Mengingat Liu tidak terlalu cantik dan apa adanya.
Bong tidak melepaskan tangan Liu. Mereka masi duduk di area apartemen dibawah pohon.
" Aku tidak bercanda Li "
Ucap Bong serius dan Liu menatap dalam. Liu tenggelam dalam pemikirannya sendiri.
Mengapa Tuhan pertemukan kita
Saat ku telah memilih dia
Mengapa takdir membawamu
Ketika aku telah bersamanya
Tak ingin ada yang tersakiti
Namun ku tak mampu memilih
Ingin mengabdi pada satu cinta
Namun naluriku inginkan kamu
Entah harus ku salahkan cinta
Atau memang waktu tak tepat
Di saat ku hidup dengannya
Mengapa ku harus jatuh cinta kedua denganmu
Mengapa takdir membawamu
Ketika aku telah bersamanya, ah
_Lirik lagu 2nd Chance_
Lirik lagu itu mewakili perasaan Liu saat ini.
Tatapan Bong itu antara Cinta atau nafsu Liu sangat ingin mengetahui nya.
Bong membawa Liu ke rumahnya. Liu masih merasa canggung saat masuk ke dalam rumahnya. Bong merengkuh tubuhnya dari belakang membuat Liu terkejut.
" Apa yang kau.. " belum selesai Liu melanjutkan kata-kata nya. Bong menutup mulutnya dengan ciuman dibibir Liu. Tangannya tidak berhenti menggerayangi tubuh Liu , perlahan melepaskan baju yang dikenakan Liu membuatnya separuh telanjang saat ini. Bong memeluknya dan membuatnya tertindih di kasur. Mereka terus berciuman dan menjadi semakin gila. Kini tak ada sehelai benangpun diantara mereka.
Bersambung...
Liu terbangun bersama Bong disampingnya...
Setelah berjalan-jalan semalaman mereka akhirnya bermalam di Rumah Bong. Malam yang indah untuk dikenang karena mereka berdua menjadi sangat dekat dan tak bisa dilepaskan lagi. Seakan mereka tidak perduli lagi apa yang akan terjadi nanti, bahkan Liu tidak memikirkan apa yang akan dilalui nya nanti.
Mereka bertemu hampir setiap hari, bahkan tidak peduli musim hujan , pagi maupun malam hari. Saat Bong menginginkan pertemuan maka Liu harus siap menemui nya.
Mereka menjadi sangat dekat dan saling mengenal satu sama lain.
Bong adalah yatim piatu, sebelum bersama liu dia berpacaran dengan Amoy saat SMA. Gaya pacaran mereka yang terlalu bebas membuat Amoy hamil namun mereka memutuskan untuk menggugurkan bayi nya karena orang tua Amoy tidak menyetujui nya. Kemudian mereka putus karena ditentang oleh orang tua Amoy.
Amoy menikah dengan pengusaha Sendal dan memiliki anak, namun setelah menikah suami nya sering mabuk dan bermain wanita. Amoy sangat kesepian dan kembali menghubungi Bong. Bong yang saat itu masih memiliki perasaan terhadap Amoy pun terjerat kembali dalam perselingkuhan. Liu yang mendengar cerita Bong pun merasa geram, karena Bong mau dijadikan pelampiasan Amoy yang kesepian padahal Amoy sudah pernah meninggalkannya.
Disitulah Liu ingin menjadi Obat bagi Bong agar bisa terlepas dari Amoy. Meskipun suatu saat Bong akan pergi meninggalkannya dengan wanita lain Liu merasa harus siap, karena Obat memang ditinggalkan ketika yang sakit telah sembuh meskipun pada akhirnya Liu yang akan tersakiti, Liu bahkan tidak memikirkannya.
" Bong jika kamu ada wanita lain yang lebih baik dari ku , asalkan dia bukan istri orang maka aku rela melepas mu " Ujar Liu.
Bong pun terheran.
" Jangan pernah ngomong gitu, aku gak suka ! Apa ini cuma alasan kamu mau ninggalin aku Li ? Dasar brengsek! "
" Bukan itu maksudku Bong " Liu kembali menenangkan. Dan melanjutkan kata-katanya.
" Aku hanya merasa takut , sebelum aku kehilanganmu aku hanya harus bersiap " ujar Liu
" Maka jangan tinggalkan ! " Bong merasa Liu tidak serius dg nya.
Pikiran Liu terbagi dan menjadi takut Bong akan meninggalkannya karena bosan dan Liu tidak suka sakit hati maka dia ingin melepas duluan.
" Maaf Bong, tapi aku tidak bermaksud begitu, aku hanya takut "
" Aku tidak akan meninggalkan mu Li ! Bahkan jika kamu minta aku pergi , aku tidak akan pernah pergi. Aku sangat mencintai mu"
" Yakin? Kamu tidak akan melepaskan aku meski aku suruh kamu pergi ? Jika benar suatu saat terjadi aku suruh kamu pergi maka kamu jangan pergi ya ? Janji ! " Liu mengajak Bong janji kelingking. Dan Bong menyambutnya penuh senyum...
Disaat seperti itu baru kali ini Bong tampak manis saat tersenyum.
" Bong aku suka saat kamu senyum itu terlihat manis daripada kamu diem, mirip kakek kakek hihii...." Ledek Liu, Bong pun menjadi gemas dan menarik Liu kedalam pelukannya.
" Aku ingat saat pertama kali aku denger suara kamu, aku pikir kamu pria paruh baya yang bawel setengah mati haha " ledek Liu bernostalgia sebelum bertemu Bong.
Dan kini....
Suasana kembali memanas, demam asmara lagi memuncak diantara mereka. Dan Bong mulai melepaskan Birahi nya dia mulai memeluk, mencium Liu dan membuka Pakaian Liu. Dan mereka pun kembali bercinta penuh gairah...
*****
Saat Liu mandi pun Bong kembali merayu Liu, dan mereka kembali bercinta di kamar mandi. Entah sudah berapa kali mereka melakukannya.
Bong sangat menyayangi Liu, bahkan dia menyisiri dan mengeringkan rambut Liu yang panjang. Kembali saling memeluk takut kehilangan.
Rasa nyaman diantara keduanya menghilangkan pemikiran dan rasà sakit.
" Aku merasa tidak ingin pulang " lirih Liu
" Menginaplah Li... Aku akan senang " ajak Bong.
Liu yang malu² " Apa tidak apa² ?"
" Tentu "
" Gak ah nanti aku habis sama kamu "
" Ya nanti aku makan kamu ! " Gigit Bong
" Oh.. Tidak !" Liu menghindar
Bong mencengkram tangan liu yg terbaring dikasur.
" Aku mau tes kamu Li " Bong bersemangat
" Tes apa ? " Liu heran
" Buka mulut mu "
" Untuk apa ? "
" Buka saja , ayolah katanya kamu nurut sama aku. Aku janji gak akan jahat! Aku cuma mau bikin kamu nurut aja " Bong meyakinkan Liu.
Dengan polosnya Liu menurutinya dan mulai membuka mulutnya
" Janji ya gak macem-macem " Ucap Liu yg terengah-engah menahan tawa.
" Iya , dan juga tutup mata mu" ucap Bong
" Ah tidak kau pasti akan berbuat jahat" Liu melawan merasa akan dikerjai.
" Enggak beneran aku janji " Bong masih mencengkram tangan Liu.
Baiklah, Liu pun membuka mulutnya dan menutup matanya dia juga penasaran kenapa harus demikian. Dia merasakan wajah Bong mendekat dan Bibirnya melumat bibir Liu yang kembali tertutup. Setelah puas menikmati bibir Liu, Bong pun menyuruh Liu kembali membuka mulutnya.
" Bukalah "
Liu mengikuti dan...
" Cuih,,, cuih... " Bong meludah di mulut Liu sambil tertawa, sontak Liu tersentak dan membuka mata nya yg terpejam.
" Egghekkk !!" Liu tersedak
" Haiyah apa yang kau !! Laku.." Belum selesai ingin memaki pria itu.
Bong menutup mulut liu kembali dengan ciuman penuh gairah dengan ludahnya. Liu yang tak mampu melawan pun akhirnya harus menelan ludahnya bersama². Anehnya tidak ada perasaan jijik malah menikmatinya dan ingin tertawa. Hal konyol itu sungguh tidak bisa dilupakan.
Setelah melepaskan ciumannya Bong pun tertawa puas.
" Hahahaha.... " Bong terlihat bahagia
" Dasar Gilaa..!!" Liu mencoba marah namun tak bisa , dia memukul dada Bong dan Bong memeluknya.
" mulai sekarang Kau akan jadi penurut Li, aku menyayangi mu. " Bong mengecup kening Liu.
" Kau jelas memanfaatkan ku tapi aku terlalu sayang sehingga tidak bisa marah padamu. "
Ujar Li kesal.
" Mulai saat ini kau akan semakin nurut sama aku Li " Bong terkekeh masi tertawa puas sambil membelai rambut Liu.
Dan yah...
Mereka kembali memanas dan bercinta sepanjang malam hingga pagi...
Bong bersemangat ingin menghamili Liu, namun Liu tidak menyadari nya. Liu hanya mengikuti arus hatinya.
Liu berharap Bong sembuh dari luka nya sehingga dia hanya memikirkannya tanpa memikirkan mantan pacarnya lagi.
Namun ada ketakutan lain, Liu menjadi takut jika suatu saat Liu lah yang akan meninggalkan luka untuk Bong karena dia harus dipaksa menikah dengan Rey.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!