Hai kakak kakak semuanya, cerita KHALISA ini adalah cerita baru dari saya dan mohon untuk dukungannya, jangan lupa like, komentar, hadiah dan Voute nya juga jangan lupa kak, satu lagi jangan lupa tambahkan ke pavorite yah agar selalu update setiap bab baru ceritanya.
'' Mungkin akan ada hadiah kembali di cerita yang saya buat kali ini, yuuk......kasih komentar kasih hadiah atau jangan🤭🤭🤭. ''
Terimakasih dan jangan lupa tetap jaga kesehatannya 😘😘😘😘😘😘
...****************...
Sebuah kota terpencil di sebuah pulau, kota yang hanya memiliki penduduk ribuan jiwa keluarga, Kota terpencil namun sangat maju dan memiliki berbagai usaha di bidangnya.
Sebuah kota kecil tempat kelahiran wanita yang cantik dan begitu sopan juga santun dalam tutur kata.
KHALISA namanya dan biasa di sapa dengan sebutan Lisa.
Khalisa bekerja di sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang periklanan dan perindustrian, dengan bekal keahliannya Khalisa berhasil masuk ke perusahaan, padahal pendidikan Khalisa hanya lulusan SMA.
''Khalisa kamu menjadi satu satu nya pegawai yang akan di mutasi ke perusahaan pusat, di pusat kota dan tidak ada pilihan juga tidak ada kata penolakan. ''
ucap Sang manager saat Khalisa di panggil ke ruangannya.
''Tapi pak, masa hanya saya sendiri dan gak ada teman yang lainnya. ''
ucap Khalisa dan atasannya hanya menggelengkan kepalanya.
''Kamu beruntung karena nanti di kantor pusat akan menjadi inti dari perusahaan dengan kemampuan kamu, kamu akan di berikan bekal dan tempat tinggal kamu cari sendiri nanti setelah sampai di kota. ''
ucap Sang atasan kembali dan membuat Khalisa terdiam juga tak lama menganggukan kepalanya karena tidak ada pilihan lain.
''Baik Pak, saya terima dan terimakasih untuk kepercayaanya. ''
ucap Khalisa dengan nada sendunya.
''Besok kamu sudah di off kan di perusahaan ini, sebelum pulang kamu menghadap ke saya karena saya akan memberikan surat rekomendasi dan uang untuk bekal awal kamu disana, kamu bekerja di perusahaan ini sudah empat tahun dan uang tunjangan kamu akan masuk otomatis ke rekening kamu, kecuali uang bekal kamu selama satu bulan disana akan di bayar cash, silahkan rapihkan meja kerja kamu. ''
ucap kembali Sang Atasan dan Khalisa mengangguk lalu pamit keluar dari ruangan.
Khalisa berjalan lunglai keluar dari ruangan atasannya, di luar ruangan teman temannya langsung menghampiri Khalisa dan meminta Khalisa duduk di kursi kerjanya.
''Khalisa ada apa?? Cepat ceritakan. ''
ucap Niken salah satu rekan kerja Khalisa.
''Aku di mutasi ke perusahaan pusat Kak Niken dan sedihnya hanya aku sendiri yang di mutasi. ''
ucap Khalisa dengan suara lemahnya dan membuat semua temannya tersentak.
''Bagus dong karena kamu di percayakan perusahaan, kalau tetap di kota kecil seperti sekarang kan gak akan punya pengalaman baru. ''
Ucap salah satu rekan kerja Khalisa kembali.
Saat Khalisa akan menjawab ucapan rekan kerja nya sebuah deheman membuat rekan kerjanya membubarkan diri dan Khalisa hanya menghembuskan nafasnya.
''Khalisa ke ruangan saya sekarang. ''
ucap Sang atasan saat Khalisa terdiam.
Khalisa hanya mengomel dalam hatinya karena Atasannya kembali memanggilnya dan kenapa gak sekalian saja, Khalisa berjalan mengikuti atasannya masuk kembali ke ruangan nya dan langsung duduk setelah di persilahkan.
''Ini surat rekomendasi untuk kamu untuk di berikan kepada HRD di perusahaan pusat dan kamu langsung mendatangi ruangan HRD saja sesuai dengan tanggal yang tertera di luar amplop itu, nanti kamu akan di arahkan langsung karena kedatangan kamu sangat di tunggu disana, uang pesangon kamu paling lambat besok pagi masuk ke rekening kamu. ''
ucap sang atasan sambil memberikan dua amplop kepada Khalisa.
''Oh yaa.....satu amplop itu berisi bekal atau bisa di katakan bonus untuk kamu selama satu bulan kerja disana, bulan berikutnya kamu akan langsung mendapatkan upah seperti biasa, uangnya cukup untuk bekal satu bulan kamu disana, jangan mempermalukan saya sebagai atasan kamu yang merekomendasikan kamu ke perusahaan pusat, Saya ingin kamu lebih maju lagi Khalisa karena kemampuan kamu di atas rata rata pekerja disini. ''
ucap Sang atasan dan Khalisa mengangguk.
''Terimakasih karena Bapak memperhatikan kinerja saya dan terimakasih untuk semua bimbingannya selama saya kerja disini, saya permisi Pak. ''
ucap Khalisa sambil pamit dan kembali keluar dari ruangan atasannya.
Khalisa berjalan menuju meja kerjanya dengan mendekap dua amplop yang di pegangnya, Khalisa langsung merapihkan meja nya mempacking barang barangnya untuk di bawa pulang.
''Besok aku harus packing di rumah dan lusa langsung berangkat ke kota untuk mencari tempat tinggal karena minggu depan sudah terjadwal masuk ke perusahaan pusat. ''
gumam Khalisa sambil istirahat setelah mempacking barang barangnya kedalam dus yang lumayan besar.
Khalisa hidup sebatang kara di kota kecil ini, kedua orang tuanya entah kemana karena sang nenek lah yang mengurusnya sedari kecil hingga lima tahun lalu sang nenek meninggal dunia dan belum menceritakan asal usul padanya, Khalisa tidak pernah menanyakan dimana orang tuanya karena Khalisa yakin kalau dia anak yang tidak di inginkan.
Khalisa pamit pada rekan kerja nya dan langsung menuju pulang walaupun belum waktunya karena dia harus bersia siap sebelum pergi ke kota.
Khalisa menaiki angkutan umum dengan barang barang yang di bawanya dan tidak kesusahan untuknya, perjalanan sepuluh menit akhirnya sampai di rumahnya.
Sejenak Khalisa menghela nafasnya melihat rumah yang sederhana, rumah peninggalan Sang nenek yang dia tempati seorang diri setelah neneknya meninggal dunia satu tahun lalu.
Khalisa melangkah masuk kedalam rumah nya dan langsung membuka pintu rumahnya yang terkunci, Khalisa menyimpan barang bawaannya di atas meja dan langsung duduk di sofa kecil sambil bersandar lalu menatap langit langit rumahnya.
''Kalau nenek ada bersamaku saat ini, pasti nenek bangga sama Khalisa karena sekarang kehidupan Khalisa lebih baik, besok lusa Khalisa akan meninggalkan rumah ini Nenek dan akan bekerja di kota, Khalisa sedih tapi Khalisa harus bisa menghadapinya demi masa depan Khalisa dan demi membuat Nenek bangga di alam sana karena merawat Khalisa dari kecil. ''
ucap Khalisa dengan nada sedihnya dan tak terasa air matanya mengalir ke pipinya.
Khalisa langsung duduk tegak dan menuju kamarnya untuk berganti pakaian, Khalisa akan bersih bersih rumahnya sebelum berangkat.
Khalisa begitu cekatan membersihkan rumah dan menutup semua perabotan dengan kain dan pelastik agar tidak berdebu nantinya.
Hanya dua jam Khalisa selesai merapihkan rumahnya dan langsung istirahat di teras rumahnya sambil menikmati sore hari di depan rumahnya yang terlihat ramai oleh orang orang yang melewati rumahnya.
''Rumah ini penuh kenangan sekali dan Khalisa akan menjaganya Nenek walaupun Khalisa tidak menempati rumah ini lagi, tapi rumah ini akan menjadi tempat pulang untuk Khalisa nantinya. ''
ucap Khalisa sambil memperhatikan sekitaran rumahnya.
.
.
.
tbc......
Pagi hari menjelang......
Khalisa langsung bersiap siap setelah sholat subuh, karena hari ini di gunakan untuk packing pakaian dan barang barang yang menurutnya baik untuk di bawa ke kota.
Alhamdulillah atas bantuan temannya Khalisa sudah mendapatkan sebuah rumah di kawasan perumahan yang tidak jauh dari perusahaan yang akan menjadi tempat bekerjanya.
Rumah sederhana yang Khalisa beli dari hasil pesangon kerjanya selama empat tahun dan tabungannya selama bekerja.
Dua jam bergelung dengan pakaiannya dan barang barang pribadinya, akhirnya selesai packing dan besok pagi tinggal di angkut ke mobil.
''Laper banget perutku, ternyata belum terisi apapun makanan nih. ''
gumam Khalisa saat merasakan perut nya keroncongan.
Khalisa keluar dari rumah dan langsung menuju gerobak penjual nasi kuning, Khalisa memilih nasi kuning untuk mengganjal perutnya saat ini.
''Ibu....nasi kuning kumplit satu di bungkus yaa. ''
ucap Khalisa saat sampai di hadapan penjual nasi kuning.
''Siap Neng Lisa, Ibu buatkan nasi kuning spesial untuk Neng Lisa. ''
jawab Ibu penjual Nasi kuning dan Khalisa mengangguk sambil duduk di kursi yang di sediakan.
Khalisa membaca pesan dari teman kantornya yang meminta bertemu untuk perpisahan, Khalisa mengiyakannya dan akan datang saat jam makan siang nanti.
''Masih ada sisa banyak uang tabunganku, gak akan habis kalau cuma traktir teman teman kantor. ''
gumam Khalisa dalam hatinya saat mengecek saldo rekeningnya melalui M Banking di handphone nya.
Nasi kuning yang di pesan Khalisa selesai di buat dan Khalisa langsung membayarnya karena dia ingin langsung membawa pulang untuk segera di makan.
.
.
Siang menjelang......
Khalisa saat ini sedang menunggu di sebuah restoran tempat dia akan makan siang dengan teman kantornya, Khalisa memikih restoran yang tidak jauh dari kantornya agar tidak mengganggu jam makan siang teman kantornya.
Lima menit menunggu akhirnya teman teman Khalisa datang dan langsung di minta memesan makanannya.
''Kak Niken makasih atas bantuannya, rumah nya tinggal di tempati saat Lisa datang besok, pelunasannya juga besok saat Lisa datang di bayarnya, sekali lagi makasih yaa Kak. ''
ucap Khalisa saat temannya duduk di sampingnya.
''Kamu ini kaya ke siapa ajah Lisa, pokonya kamu harus bisa jaga diri di kota nanti, tetap jadi Lisa yang tidak berubah hanya karena jabatan. ''
ucap Niken dan Lisa mengangguk tersenyum.
''Betuul sekali.......''
ucap serempak teman Khalisa menyetujui ucapan Niken.
Pesanan makanan pun datang dan langsung di sajikan di atas meja, Khalisa dan semua teman temannya langsung memakan makanannya di temani obrolan obrolan ringan yang membuat sedikit heboh.
.
.
Perusahaan pusat yang akan menjadi tempat bekerja Khalisa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang periklanan yang cukup besar, bukan hanya periklanan namun bergerak dalam bidang industri juga property.
Kemampuan Khalisa dalam dunia digital sangat di butuhkan di perusahaan pusat, karena akhir akhir ini perusahaan pusat mengalami kendala akibat ulah pesaing nya yang memakai cara licik.
Kembali ke Khalisa dan teman temannya.....
Setelah makan siang selesai Khalisa langsung berpamitan pada rekan kerjanya, bahkan ada air mata dari semua rekan kerja Khalisa.
''Pokonya kamu jangan melupakan kami yaa Lisaa, kami akan main ke rumah kamu nanti kalau sedang senggang. ''
ucap Niken dan Khalisa mengangguk.
''Insyaallah Lisa akan amanah dan gak akan melupakan kalian semua, Lisa tunggu kedatangannya di kota. ''
ucap Khalisa dan semua rekan kerjanya langsung memasuki area perusahaan sedangkan Khalisa masih mematung berdiri menatap bangunan kantornya yang lumayan besar di antara kantor kantor lainnya.
''Semoga aku bisa membanggakan perusahaan saat aku tiba nanti dan bekerja disana. ''
ucap harapan Khalisa dan langsung berbalik untuk segera pulang.
...****************...
Keesokan harinya......
Khalisa saat ini sudah siap untuk segera meninggalkan rumah peninggalan mendiang neneknya, Khalisa menitipkan rumahnya kepada tetangga terdekatnya untuk di bersihkan karena memang tetangganya sangat dekat dengan Khalisa.
''Kamu jangan khawatir dengan rumah ini Lisa, biar Mba yang jaga dan bersihkan selama kamu ga tempati, semoga kamu betah dan sukses yaa di kota. ''
ucap Mba Meli tetangga dekat Khalisa.
''Makasih Mba Meli, Lisa berangkat yah karena mobilnya sudah siap. ''
ucap Khalisa dan Mba Meli mengangguk sambil berjalan mengikuti Lisa menuju mobil yang akan membawanya ke kota.
Perjalanan dari tempat Khalisa menuju pusat kota memakan waktu empat jam perjalanan, Khalisa sengaja menyewa mobil untuk mengantarkannya karena dia malas kalau harus memakai angkutan umum.
.
.
Di kota ini lah kehidupan Khalisa di mulai, gadis baik hati dan sangat lemah lembut, jauh dari kata cantik namun Khalisa memiliki pesona nya sendiri.
Kepintarannya dan tingkahnya yang baik membuat Khalisa di sukai orang orang yang baru mengenalnya.
Perjalanan menuju rumah baru Khalisa lancar selama empat jam, Khalisa langsung menghubungi teman Nike yang mengurus rumah barunya, rumah nyaman sederhana dan ada di kawasan perumahan di pusat kota.
''Mba Khalisa yaa.....''
ucap seorang wanita yang menghampiri Khalisa.
''Mba Oki yaa, benar saya Khalisa teman nya Kak Niken. ''
ucap khalisa sambil membalas jabatan tangan Mba Oki.
''Unit rumah Mba Khalisa ada di depan gerbang, ini kelebihan. ''
ucap Mba Oki sambil menunjukan unit rumah milik Khalisa.
''Ohh....kelebihan ternyata, yasudah saya akan minta supirnya putar balik ajah, sebentar yah Mba. ''
ucap Khalisa sambil berjalan menghampiri mobil.
Setelah meminta putar balik Khalisa dan Mba Oki memilih berjalan kaki karena memang tidak terlalu jauh, Khalisa tersenyum saat menatap rumahnya dan bertuliskan Khalisa di pintu rumahnya.
Khalisa langsung meminta supir membantu menurunkan barang barangnya, sedangkan Mba Oki kembali ke kantornya untuk mengambil berkas kepemilikan rumah untuk Khalisa.
Khalisa memberikan uang tambahan pada sang supir setelah selesai membantu memasukkan barang ke dalam rumahnya, supir langsung berterimakasih dan langsung pamit kembali ke kota lama Khalisa.
''Rumahnya bagus dan pas di tempati sama aku yang sendirian, palingan tinggal membeli beberapa furnitur untuk melengkapi rumahnya. ''
ucap Khalisa saat mengelilingi rumah nya yang minimalis namun mewah.
''Bismillah.....semoga ini semua awal yang baik menuju masa depan yang di ridhoi oleh mu ya allah, memulai di kota baru dan kehidupan baru. ''
ucap doa tulus Khalisa sambil terduduk di lantai rumahnya.
.
.
.
Tbc.....
Khalisa selesai dengan surat surat rumahnya dan sertifikat rumahnya akan di proses oleh pihak property, Khalisa di berikan kunci rumahnya, kartu untuk pembayaran listrik dan air.
Khalisa mengunci pintu rumahnya dan melihat jam di tangannya masih menunjukan waktu petang, Khalisa memutuskan untuk berbelanja beberapa perabotan rumah.
Berbekal handphone dia membernikan diri memesan taksi online menuju toko furniture terdekat.
Perjalanan hanya beberapa menit akhirnya sampai di sebuah toko mebel terbesar di pusat kota, Khalisa membayar taksi online nya dan langsung masuk ke toko nya.
Khalisa memilih berbagai futniture untuk melengkapi rumahnya, hingga satu jam mengitari akhirnya selesai dan akan di kirimkan langsung menuju rumahnya.
Puas dengan kebutuhan rumah Khalisa memilih mencari tempat makan untuk mengisi perutnya karena terasa keroncongan, Khalisa memilih salah satu cafe yang lumayan ramai untuk di jadikan tempat mengisi perutnya yang sedang lapar.
''Ternyata kehidupan di kota sangat miris, perempuan itu terus ajah memaksa padahal sudah di tolak. ''
gumam Khalisa dalam hatinya saat melihat kejadian di depan matanya.
Khalisa langsung fokus makan setelah makanannya di hidangkan di meja nya, Khalisa tidak mengetahui kalau ada seseorang yang sedang memperhatikannya hingga Khalisa selesai makan dan meninggalkan cafe, semua tidak luput dari perhatian pria yang menatapnya.
Khalisa langsung pulang karena pengiriman beberapa barang sudah sampai di rumahnya, Khalisa langsung meminta orang yang mengirim untuk membantunya membawa masuk kedalam rumah.
Tak terasa malam sudah larut Khalisa baru selesai membereskan barang barangnya, Khalisa bernafas lega rumahnya sudah terisi barang barang.
''Pantesan sangat lelah dan mengantuk, ternyata sudah tengah malam lagi dan sangat gak terasa. ''
ucap Khalisa sambil menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
.
.
Pagi hari menjelang......
Khalisa saat ini baru selesai sholat subuh dan langsung bersiap siap karena jadwal pertemuannya dengan HRD pukul delapan pagi.
''Subuhnya kesiangan gara gara semalam tidur larut dan tubuhku lelah karena baru selesai beres beres barang barang. ''
gumam Khalisa saat setelah menyelesaikan sholat nya.
Khalisa langsung mandi dan akan segera berangkat karena dia harus mencari alamat perusahaannya dan sarapan untuk mengisi perutnya.
Tepat pukul enam tiga puluh pagi Khalisa berangkat menuju perusahaan dengan pakaian formalnya dan tas yang berisi surat tugas.
Khalisa memesan taksi online menuju perusahaan nya sebagai peta untuknya agar kedepannya bisa menggunakan angkutan umum untuk menghemat uangnya.
''Ternyata perusahaannya besar sekali, jadi minder deh aku jadinya. ''
gumam Khalisa saat melihat sebuah gedung menjulang tinggi di hadapannya.
''Masih ada waktu untuk sarapan sebelum masuk kedalam perusahaan. ''
ucap Khalisa kembali sambil memutar tubuhnya untuk mencari penjual yang berjualan sarapan di area perusahaannya.
Khalisa menemukan tempat sarapan sambil menunggu hingga pukul delapan pagi kurang lima belas menit barulah Khalisa menuju perusahaan, Khalisa menuju resepsinonis.
''Selamat pagi ada yang bisa kami bantu?? ''
ucap salam salah seorang resepsionis saat Khalisa menghampiri.
''Selamat pagi Mba, saya datang untuk bertemu dengan HRD perusahaan ini sesuai jadwal yang saya terima. ''
ucap Khalisa dengan nada sopannya.
''Dengan Ibu siapa biar saya hubungkan dengan ruangan Hrd nya. ''
ucap kembali resepsionis.
''Dengan Khalisa dari perusahaan gemilang. ''
jawab Khalisa dan resepsionis mengangguk sambil meminta Khalisa menunggu.
Khalisa menunggu sambil duduk di lobi utama dan memperhatikan orang orang yang berlalu lalang di dalam gedung perusahaan yang nampak sedikit ramai.
''Lebih sibuk dari perusahaan di kotaku ternyata. ''
gumam Khalisa dalam hatinya sambil memainkan handphone nya.
''Dengan Ibu Khalisa.....''
ucap seseorang yang tiba tiba menghampiri Khalisa.
khalisa langsung menoleh dan beranjak sambil mengangguk membalas sapaan seseorang yang datang menghampirinya.
''Saya Hari kepala divisi Hrd di perusahaan ini, mari Ibu Khalisa ikut bersama saya karena kedatangan anda sudah di tunggu. ''
ucap Hari kepala HRD dan Khalisa langsung mengikutinya.
Khalisa di bawa menuju lantai teratas perusahaan dan langsung masuk ke sebuah ruangan, Khalisa langsung duduk setelah di persilahkan.
''Boleh saya meminta surat tugas nya. '' ucap Hari dan Khalisa langsung memberikannya. '' Tunggu sebentar Ibu Khalisa karena CEO perusahaan yang akan langsung memberikan pekerjaan untuk Ibu. '' ucap kembali Hari sambil membuka surat tugasnya dan Khalisa hanya menganggukan kepalanya.
Khalisa menunggu hingga sepuluh menit pintu terbuka karena ada seseorang yang masuk, Khalisa mengikuti Hari untuk beranjak dan sedikit menunduk memberikan hormat.
''Selamat datang Khalisa, kita langsung berbicara pada inti pekerjaan kamu dan Pak Hari silahkan persiapkan semua kebutuhan untuk menunjang pekerjaan Khalisa di perusahaan ini. ''
ucap CEO dan Hari langsung pamit untuk melaksanakan titahnya.
''Saya CEO di perusahaan ini nama saya Ardi, terserah kamu memanggil pak atau tuan kepada saya, silahkan duduk kembali Khalisa. ''
ucapnya dan Khalisa langsung mengangguk lalu duduk.
''Kamu adalah pegawai yang di rekomendasikan oleh Anwar, saya sudah membaca dan mendengarkan penjelasan Anwar mengenai keahlian kamu, jadi langsung ke intinya saja Khalisa. Mulai hari ini kamu resmi menjadi pegawai tetap perusahaan ini, semua berkas kamu akan di siapkan dan ini adalah ruangan kerja kamu selama bekerja di perusahaan ini. ''
ucapnya kembali dan Khalisa hanya mengangguk tanpa berkomentar karena dia sedikit syok dengan ruangannya.
''Ayo kita ke meja kerja kamu untuk melihat pekerjaan kamu langsung, gak jauh dari pekerjaan kamu sebelumnya Khalisa, namun pekerjaan disini sedikit lebih banyak dan lebih inti. ''
''Ini leptop untuk kerja kamu, saya sengaja memberikan leptop untuk pekerjaan kamu, agar kamu lebih mudah dalam bekerja dan semua file nya bisa di rahasiakan karena jaringan leptop tidak saling terhubung, silahkan Khalisa untuk perkenalan dengan pekerjaannya dan saya akan tinggalkan kamu disini, mulai besok kamu sudah harus bekerja dan nanti asisten pribadi saya yang akan memberikan pekerjaan untuk kamu. ''
ucap Ardi kembali karena Khalisa hanya mengangguk tanpa menjawab penjelasannya.
''Terimakasih Pak Ardi. ''
ucap Khalisa dengan senyumnya dan membuat Ardi membalas senyumnya lalu pamit meninggalkan ruangan Khalisa.
Khalisa langsung duduk dan menghidupkan layar leptopnya, Khalisa memiliki keahlian dalam dunia peretasan dan membuat Khalisa tidak kesulitan untuk membuka kunci sandi leptopnya.
''Ternyata banyak banget virusnya di leptop ini, sepertinya ini bukan leptop sembarangan deh dan kenapa di berikan ke aku, padahal kan kalau komputer yang terhubung akan memudahkan menutup akses orang berbuat curang. ''
gumam Khalisa dalam hatinya sambil memperbaiki isi dari leptopnya yang penuh dengan sampah virus.
Pintu ruangan Khalisa terbuka setelah ada yang mengetuknya dan Khalisa langsung beranjak lalu sedikit membungkuk.
''Perkenalkan saya Rafi asistennya Tuan Ardi. ''
ucapnya dan Khalisa menganggukan kepalanya.
''Maaf saya mau bertanya Pak Rafi, kenapa leptop nya di berikan kepada saya?? Itu bukan sembarangan leptop soalnya. ''
ucap Khalisa dan membuat Rafi langsung berjalan menghampiri Khalisa.
''Nona Khalisa berhasil membuka kata kunci leptopnya?? ''
ucap Rafi dengan nada yang syok melihat leptop terbuka ke menu utama karena selama beberapa bulan ini leptop itu sulit di jangkau karena di kunci oleh pekerja sebelumnya yang berbuat curang.
''Sudah saya buka, saya kira ini sengaja di kunci agar saya bisa membukanya sendiri sebagai pekerjaan awal saya. ''
ucap Khalisa dan membuat Rafi terdiam sambil membuka handpone nya dan menghubungi seseorang.
.
.
Tbc....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!