NovelToon NovelToon

Menghajar Selingkuhan Suami Ku

Lupa Daratan

“Apa ini!” Jiya membentak suaminya seraya menunjukkan isi obrolan mesra lewat pesan WhatsApp di handphone suaminya.

“I-itu...” Alex yang tertangkap basah tak tahu harus berkata apa pada istrinya.

“Jawab bang! Siapa wanita ini!” Jiya yang emosional mendorong tubuh suaminya.

“Jiya, aku bisa jelas, dia hanya...” belum sempat Alex melanjutkan barisan katanya Jiya sudah memotongnya.

“Diam kau bang! Tak ada yang perlu di jelaskan, sekarang aku hanya ingin tahu apa motif mu menduakan aku! Hah!” teriakan Jiya yang begitu melengking membuat telinga Alex seakan mau pecah.

“Maafkan aku, aku sangat mencintai wanita itu karena aku nyaman bersamanya.” Alex akhirnya mengakui perselingkuhannya.

“Maksudnya kau enggak nyaman bersama ku begitu bang?” tatapan mematikan Jiya membuat Alex menundukkan kepalanya.

“Iya, kau galak dan keras kepala, semua harus sesuai mau mu, apapun yang kau katakan akan menjadi yang paling benar, maaf Jiya jika aku mencari hati yang bisa menghargai ku sebagai seorang suami.” Alex yang makan hati selama 10 tahun pernikahan mereka memutuskan untuk mencari wanita lain sebagai pelipur laranya.

“Hohoho! Itu bukan alasan yang masuk akal! Kau mencari lubang lain karena kau gatal! Bukan karena aku yang kejam! Hei sialan! Harusnya kau ingat dasar, kita bisa punya rumah besar, mobil, dan usaha maju berkat perjuangan kita bersama dan modal dari orang tua ku!” pekik Jiya.

“Kau salah sangka! Aku berubah karena dirimu! Kau wanita yang suka seenaknya, sangat hemat dan juga perhitungan, enggak boleh ini itu, aku bosan Jiya! Kau selalu membuat ku kesal, wajah mu selalu membuat ku emosi tak ada ketentraman saat bersama mu! Jadi kalau aku berubah harusnya kau kaji diri, dasar wanita jelek! Enggak pintar perawatan!” Alex mengejek istrinya yang sibuk bekerja selama ini.

Jiya yang emosi pun melempar handphone suaminya ke lantai.

Prank!

“Jiya!” Alex berlari mengambil handphone apel yang baru ia beli.

“Suami laknat! Beraninya kau menghina ku!” tubuh Jiya bergetar karena itu pertama kalinya ia tahu isi hati suaminya selama ini.

Alex yang juga tersulut emosi bangkit dari lantai seraya menggenggam erat handphonenya.

“Kenyataannya memang begitu, kau perempuan tapi mirip laki-laki beda dengan kekasih baru ku, dia cantik dan jiga lembut! Aku menyesal karena sudah menikah dengan mu!!” Alex membandingkan fisik istrinya dan selingkuhannya.

“Persetan! Sekarang juga pergi kau dari rumah ini!” Jiya yang tak terima di hina mengusir suaminya.

“Baik, kalau mau ku cintai kau harus lebih cantik dari dia.” setelah mengatakan itu Alex meninggalkan istrinya di ruang tamu dengan berurai air mata.

Jiya pun menangis sesungukan meratapi nasib malang yang ia terima.

“Pada hal aku setia kepadanya, aku mendampinginya dari nol, kerja bagai kuda enggak ingat lelah, tapi kenapa?! Setelah sukses kau malah mencari wanita lain! Hiks...” Jiya benar-benar Murka pada suaminya.

“Siapa perempuan brengsek itu!!” Jiya penasaran dengan sosok wanita yang berhasil memikat hati suaminya.

“Lady! Ya itu namanya aku harus bertemu perempuan gila itu, tapi... bagaimana aku bisa mencari dia?” Jiya belum mengenali wajah wanita kedua suaminya sebab perempuan itu memakai bunga mawar sebagai photo profil WhatsApp nya.

Jiya yang ingin mencari tahu pun mengambil ponselnya yang ada di atas ranjang, saat ia jemarinya sedang membuka pin tiba-tiba kepalanya pusing dan ingin muntah.

“Astaga! Sakit sekali.” Jiya menekan perutnya yang terasa perih, napasnya juga menjadi sesak.

Jiya yang takut tumbang di lantai merebahkan tubuhnya di atas sofa.

“Aku harus tenang, aku enggak boleh sakit, nanti laki-laki brengsek itu kegirangan dan memberi semua hasil jeripayah ku pada selingkuhannya itu.” Jiya yang ingin sehat memejamkan matanya untuk istirahat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alex yang dalam perjalanan menelepon Lili sang pujaan hati.

Halo sayang, kau lagi dimana? 📱 Alex.

Aku lagi di rumah mas, ada apa sayang? 📲 Lili.

Oh, aku mau kesana, tunggu aku datang jangan pergi kemana-mana, 📲 Alex.

Iya mas, hati-hati di jalan ya, 📲 Lili.

Oke sayang ku, 📲 Alex.

Setelah sambungan telepon terputus Alex semakin menambah laju kecepatan mobilnya karena ia sudah tak sabar ingin bertemu Lili yang ia cinta.

“Hanya dia yang mampu menghilangkan segala keresahan yang ada dalam hati ku ini,” gumam Alex.

Setelah 30 menit dalam perjalanan Alex pun tiba di rumah yang terdapat di salah satu perumahan mahal yang ada di kota itu.

Lili yang berdiri di depan pintu melihat kehadiran Alex.

“Mas.” Lili merentangkan kedua tangannya.

“Sayang.” Alex pun memeluk Lili dengan erat seolah mereka sudah lama tak bertemu.

“Tumben mas datang hari minggu, bukannya hari ini adalah jatahnya Jiya?” tanya Lili, karena Alex tak pernah mengunjunginya di hari itu.

“Aku bertengkar dengannya, dia sudah tahu kalau aku selingkuh, hanya saja dia belum tahu kalau itu kau,” terang Alex.

“Oh ya mas? Pasti dia enggak akan tinggal diam dan akan mencari tahu soal aku mas.” Lili mengutarakan pendapatnya.

“Biarkan saja, kalau memang dia enggak tahan aku akan menceraikannya, lagi pula alu muak dengan wanita jelek sepertinya, sudah kucel, besar mulut dan suka main tangan, sudah begitu enggak bisa kasih anak, aku kesal pada dia sayang! Pokoknya aku sudah enggak mau bertemu wanita boros muka itu!” Alex yang telah menjadi orang mapan meninggikan seleranya

Ia seolah lupa bagaimana perjuangan istrinya yang berjuang keras menaikkan finansial keluarga mereka.

“Aku setuju kalau kau cerai dengannya mas, lagi pula sampai kapan aku akan menjadi istri simpanan mu?” Lili yang manja memeluk mesra Alex .

“Iya, akan segera ku urus, wanita dekil pantasnya di buang ke tong sampah.” hati Alex pun mantap ingin menceraikan Jiya.

“Bagus mas, lagi pula kau berhak bahagia, untuk apa menjalani kehidupan rumah tangga yang banyak drama tragisnya.” Lili yang licik menghasut Alex agar tak ada keraguan untuk berpisah dengan Jiya.

“Itu sudah pasti,” jawab Alex.

Lili yang merasa ia akan jadi pemenangnya berniat untuk mengecup bibir manis Alex

“I love you mas.” ketika Lili akan melancarkan serangan tiba-tiba handphonenya yang ada di atas meja berdering.

Sontak Lili menengok siapa yang mendial nomornya.

“Jiya mas.” ucap Lili dengan antusias.

“Angkat saja, aku ingin tahu si jelek itu mau bicara apa pada mu,” ujar Alex.

“Oke mas.” kemudian Lili pun menerima panggilan dari Jiya tersebut.

Halo Jiya, apa kabar? 📲 Lili.

Aku enggak baik Li, hiks...📲 Jiya.

Ada apa Ji? Kenapa kau menangis? 📲 Lili.

Su-suami ku selingkuh Li, aku enggak menyangka dia menduakan aku selama ini, 📲 Jiya.

Ya ampun Ji, tega banget mas Alex berbuat seperti itu pada mu pada hal kau selalu baik dan setia padanya, 📲 Lili.

Iya Li, aku kesal banget, apa kau ada waktu? Aku ingin curhat pada mu, hiks.. 📲 Jiya.

Kemudian Lili menoleh ke arah Alex yang sedang menciumi wajahnya sedari tadi.

Memeras Dengan Cara Manis

“Jangan dulu mas.” bisik Lili seraya menutup loud speaker handphonenya .

“Cepat matikan, aku ingin bercinta dengan mu.” Alex mendesak Lili yang manis.

Baiklah, tapi aku baru bisa datang sore Ji, enggak apa-apakan? Karena aku masih sibuk bekerja, 📲 Lili.

Iya, enggak masalah kok, selesaikan dulu urusan mu, 📲 Jiya.

Baiklah, kalau begitu aku tutup dulu, 📲 Lili.

Iya, terimakasih banyak Li, 📲 Jiya.

Lili pun menoleh ke arah Alex yang mentapnya penuh makna.

“Mas, kau ini benar-benar tega ya! Istri mu menangis darah kau malah minta jatah!” pekik Jiya dengan tersenyum nakal.

Lili tersenyum nakal, lirikannya yang begitu menggoda selalu berhasil membangkitkan gairah Alex yang candu surga dunia.

“Itu kewajiban mu, karena kau adalah istri ku cantik.” kemudian Alex menggendong tubuh Lili ala bridal style menuju kamar.

“Mas, ibu ku lagi sakit, aku boleh ya minta uang buat biaya berobat ibu.” Lili yang ingin berbelanja tas mahal terpaksa menjadikan ibunya sebagai korban kebohongannya pada suaminya.

“Ibu sakit lagi?” tanya Alex dengan raut wajah cemas.

“Iya mas, aku sedih banget.” Lili yang pintar akting pura-pura menangis.

“Memangnya kau butuh berapa banyak sayang?” tanya Alex seraya mendaratkan tubuh Lili dengan lembut ke atas ranjang.

“50 juta mas.” Lili meminta tanpa takut.

“Sebanyak itu?” hati Alex merasa ragu untuk memberikannya, sebab itu jumlah yang terlalu banyak baginya.

“Ya mau bagaimana lagi mas, biaya rumah sakit kan mahal, tapi kalau mas enggak mau kasih ya sudah, nanti aku bilang pada ibu kalau mas enggak punya uang.” Lili yang tak mendapatkan keinginannya menyunggingkan bibirnya karena kesal.

Alex yang takut istrinya berkata demikian pada mertuanya terpaksa mengabulkan permintaan istri keduanya, sebab Alex tak ingin citranya sebagai orang kaya yang selalu di banggakan mertuanya kepada para tetangga jadi tercoreng.

“Oke sayang, aku akan memberikannya pada mu, tapi tidak sekarang, karena atm ku tinggal di rumah,” ujar Alex.

“Mas yakin bisa kasih? Nanti aku sudah berharap malah enggak jadi lagi.” wajah Lili berubah menjadi judes melihat Alex.

“Tenang saja sayang, pasti ku berikan, jangankan 50 juta, rumah dan seluruh harta ku pun akan ku berikan untuk mu.” Alex yang buta karena cinta rela memberi apapun pada istri keduanya.

“Gombal, paling di gertak sama Jiya mas akan takut, buktinya sampai sekarang hubungan kita masih jalan di tempat, katanya mau cerai, ini sudah satu tahun loh mas, aku enggak mengerti dengan mu, katanya cinta!” Lili menghasut Alex agar segera berpisah dengan Jiya.

“Sabar Li, cerai enggak semudah berkata putus, aku juga mau itu, tapi kau tahu sendirikan kalau semua aset-aset atas mama Jiya.” Alex kembali menjelaskan kepemilikan hartanya dan Jiya.

“Kan bisa di balik nama, jangan payah begitu dong mas, tinggal datangi notaris, bawa surat-surat asli, kalau istri mu enggak mau tanda tangan dengan cara baik-baik ya paksa saja.” Lili yang ingin jadi istri sah dan memiliki harta Jiya terus menekan Alex agar segera menyingkirkan sahabat karibnya.

“Oke sayang, semua kemauan mu akan ku turuti, apa sekarang kita bisa buat anak?” Alex mengecup pipi Lili.

“Baiklah, tapi jangan bohong lagi ya mas.” suara Lili yang begitu lembut membuat hati Alex meleleh.

“Iya cinta.” setelah penuh drama panjang akhirnya mereka melakukan mantap-mantap di atas penderitaan Jiya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jiya yang tak dapat tidur bangkit dari ranjang, lalu ia pun menuju meja riasnya yang hanya ada lipstick, minyak wangi 10 ribu dan bedak tabur bayi.

Jiya yang tak kuat berdiri lama-lama pun duduk lalu mulai memandang dirinya yang ada di kaca.

“Hiks... jelek!” Jiya mulai menangis lagi, rupanya yang terlihat tua dari umurnya membuat ia berkecil hati.

“Ada flek hitam, milia dan juga kantung mata, ternyata yang di katakan Alex benar, aku sangat jelek, huah!!!” tangisnya Jiya semakin pecah saat mengingat hinaan suaminya.

“Pada hal aku seperti ini karena dia yang tak mampu memberikan uang untuk ku perawatan, hiks! Andaikan aku mendengarkan nasehat mama dan papa pasti hidup ku tidak akan berakhir seperti ini.” Jiya menyesal telah durhaka pada kedua orang tuanya di masa lalu.

...Flash Back...

“Mama enggak setuju kau menikah dengan Alex, dia itu laki-laki miskin Jiya, anak yatim piatu pula, sudah begitu kerjanya cuma serabutan, mau di kasih makan apa kau dan anak mu nanti?!” Kinan melarang keras putri di pinang oleh Alex pria yang tak memiliki masa depan di kaca penglihatan ibunda Jiya.

“Mama, Alex itu orangnya baik, setia dan sayang pada ku.” Jiya membela pujaan hatinya.

“Persetan dengan yang kau katakan, yang jelas mama enggak setuju, titik!” Kinan bersedekap karena kesal.

“Papa sependapat dengan mama mu, menurut papa dia bukan laki-laki baik, dia itu banyak modusnya dan juga licik, Jiya dengarkan papa dan mama nak, jangan sampai kau menikah dengan laki-laki itu.” Amir dengan tegas tak memberi restu pada putrinya.

“Tapi Jiya enggak bisa hidup tanpa Alex, papa enggak ngerti, cuma Alex yang mau menerima kekurangan Jiya pa.” Jiya yang pernah di nodai oleh mantannya yang tak bertanggung jawab membuat ia menjadi sasaran buli di sekolahnya.

Tak ada yang mau berteman dengannya kecuali Lili dan Lili jugalah yang mengenalkan Jiya pada Alex, karena Alex adalah sahabat Lili sejak SD.

Alex yang tak masalah dengan masa lalu Jiya membuat gadis cantik itu jatuh hati sampai tak bisa melihat kalau masih banyak laki-laki lain yang menerimanya dengan tulus.

“Papa mengerti, tapi coba kau dengar kami, dia itu bukan laki-laki baik Jiya, belum menikah saja dia sudah minta barang-barang mahal pada mu, coba kau pikir, itu tulus apa bulus!” Amir naik pitam karena putrinya tidak mau di nasehati.

“Papa! Itu harganya enggak seberapa, yang paling penting dia tidak pernah berkata buruk pada ku, dia juga selalu memuji ku, tidak seperti yang lain yang suka mengejek ku dan juga seenaknya menghina ku di depan umum!” Jiya yang begitu percaya pada Alex malah menentang ayahnya.

“Sekali tidak tetap tidak! Lagi pula kau masih 18 tahun, kuliah dulu, kalau kau malu melanjutkan pendidikan mu disini, kau boleh keluar negeri, yakinlah Jiya kau bisa melupakan segalanya kalau kau ada di tempat baru,” ujar Amir.

“Dan kau bisa bahagia juga, jangan takut memulai hidup baru di tempat baru putri ku, karena hanya di negara ini saja orang bertindak brutal dengan yang bukan urusannya.” Kinan terus berusaha memberi pengertian pada Jiya agar dia tak jadi menikah dengan Alex.

Nekat Kawin Lari

“Mama dan papa memang egois, enggak pernah memikirkan perasaan ku!” Jiya yang kecewa bangkit dari duduknya dan meninggalkan kedua orang tuanya di ruang tamu.

“Bagaimana ini pa?” Kinan khawatir dengan Jiya yang emosional.

“Tidak apa-apa, nanti juga dia akan sadar sendiri,” ucap Amir.

“Papa harus lebih keras padanya, kalau enggak bisa-bisa dia malah kawin lari dengan laki-laki itu.” Kinan merasa jika putrinya akan berbuat nekat kalau di beri celah.

“Tadi kan mama lihat sendiri papa sudah memarahinya, makin di tekan enggak akan ada gunanya ma, yang namanya orang jatuh cinta itu telinganya tuli, mau kau katakan apapun enggak akan masuk ma, papa yakin setelah emosi Jiya mereda dia akan memikirkan kembali apa yang kita katakan.” Amir tak ingin bertindak berlebihan karena ia takut putrinya akan memberontak.

Kinan pun menatap sinis suaminya yang tidak sependapat dengannya kali itu.

“Ya sudah, terserah papa saja! Kalau anak kita sampai pergi dengan laki-laki pengangguran itu, papa yang tanggung jawab!” Kinan yang emosi melihat suaminya memilih pergi keluar rumah.

“Dasar papa! Selalu saja membuat aku kesal!” gumam Kinan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jiya yang ada dalam kamarnya menangis sesungukan.

Ia pun mendial Alex untuk menceritakan perihal pertengkarannya dengan kedua orang tuanya.

“Hanya Alex yang bisa menenangkan hati ku,” gumam Jiya.

Halo Lex, hiks! 📲 Jiya.

Halo, kenapa kau menangis sayang? 📲 Alex.

Mama dan papa tetap enggak merestui kita, terus bagaimana solusinya? 📲 Jiya.

Bagaimana kalau kita nikah lari saja? Ku rasa itu satu-satunya cara agar kita bisa bersama, 📲 Alex.

Mereka akan marah kalau aku sampai melakukan itu Lex, aku benar-benar enggak berani, 📲 Jiya.

Kalau kau enggak mau, berarti kita enggak akan bisa bersama, aku sangat mencintai mu sayang, ku mohon menikahlah dengan ku, aku berjanji akan membahagiakan mu kau cukup di rumah saja berhias dan memasak untuk ku, yang cari nafkah cukup aku saja, 📲 Alex.

Tapi Lex, papa dan mama pasti murka, hiks... aku jadi bingung, 📲 Jiya.

Pokoknya kita harus menikah, aku enggak bisa hidup tanpa mu, kalau kau menolak aku akan bunuh diri di depan rumah mu, 📲 Alex.

Ancaman dari Alex berhasil membuat Jiya ketakutan.

Jangan sayang! 📲 Jiya.

Jiya takut jika tindakan nekat kekasihnya membuat keluarganya susah, terlebih dirinya pasti akan di salahkan jika Alex benar-benar bunuh diri.

Kalau begitu kau enggak boleh berubah pikiran, Jiya sayang... kau pasti tahukan kalau aku sangat mencintai mu, 📲 Alex.

Iya sayang, 📲 Jiya.

Nanti malam aku akan menjemput mu, kita akan pergi ke rumah bude ku di Semarang, 📲 Alex.

Ha? Untuk apa? 📲 Jiya.

Kita akan menikah disana, 📲 Alex.

Mendengar rencana kekasihnya Jiya sempat ragu, karena ia tahu ayah dan ibunya akan menghajarnya apabila membangkang.

Sayang apa enggak bisa di tunda? 📲 Jiya.

Tidak, kalau kau serius pada ku, buktikan, 📲 Alex.

Baiklah, jam berapa? 📲 Jiya.

23:00 malam, sudah ya dulu sayang, nanti bawa 2 baju saja, jangan banyak-banyak biar enggak merepotkan mu, tinggalkan juga sepucuk surat di atas ranjang mu, katakan kau telah pergi membina rumah tangga dengan orang yang kau cintai, 📲 Alex.

Siap sayang! Akan ku lakukan, 📲 Jiya.

Sampai jumpa, aku mencintai mu, 📲 Alex.

Aku juga sayang, 📲 Jiya.

Setelah sambungan telepon terputus Jiya melihat jam di handphonenya yang telah menunjukkan pukul 17:00.

“Apa keputusan ku sudah benar?” Jiya tak tahu harus memilih orang tuanya atau kekasihnya.

“Mama dan papa enggak mungkin membuang ku, pasti mereka akan memaafkan perbuatan ku setelah aku memberi cucu pada mereka.” setelah merasa yakin, akhirnya Jiya memutuskan untuk ikut perkataan kekasih yang baru ia kenal selama enam bulan.

Ia pun menyibukkan diri sebelum malam tiba dengan mempersiapkan beberapa baju, KTP dan juga buku tabungannya ke dalam tasnya.

Amir yang ada di dapur mengingat Jiya belum makan siang.

Malam harinya tepat pukul 22:55 Alex mengirim pesan pada Jiya.

Aku sudah di depan rumah mu keluarlah, ✉️Alex.

Iya, ✉️ Jiya.

Jiya pun meletakkan surat singkat yang ia tulis dalam kertas double polio di atas ranjang.

Setelah itu ia pun perlahan keluar dari dalam kamar dengan langkah yang sangat pelan agar tak di dengar oleh yang ada di rumahnya.

“Aku harus cepat,” gumam Jiya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kinan yang ada di dapur mengingat putrinya yang belum makan.

“Astaga kasihan anak itu, pasti dia belum makan.” Kinan tahu jika Jiya putri kecilnya itu merajuk pasti tidak akan mau makan.

Ia yang menyesal telah berkata kasar pada putrinya mencoba berdamai dengan keadaan.

“Kalau dia sakit aku juga yang repot,” gumam Kinan.

Ia pun menuju kamar Jiya untuk mengajak putrinya makan malam.

Tok tok tok!

“Jiya sayang, ayo makan dulu nak.” Kinan berulang kali mengetuk pintu kamar putrinya.

“Jiya sayang jangan marah sama mama ya nak, mama minta maaf ya Ji karena sudah marah-marah pada mu.” meski Kinan sering marah-marah namun ia selalu menyesal setelah memarahi kedua putri cantiknya.

“Jiya???” karena tak kunjung ada jawaban Kinan pun mencoba untuk membuka kamar putrinya.

Cetek!

“Heh? Enggak di kunci?” Kinan pun membuka lebih lebar pintu kamar Jiya.

Krieeett...

Lalu Kinan masuk ke dalam kamar, namun ia tak mendapati putrinya dimana pun.

“Jiya, ayo makan dulu.” saat ia masih mencari-cari putrinya tanpa sengaja Kinan menemukan sebuah kertas di atas ranjang.

“Apa ini?” Kinan pun mengambil kertas tersebut dan membacanya.

“Assalamu'alaikum mama papa, maafkan Jiya karena tidak bisa menjadi anak yang berbakti, ma, pa setelah Jiya memikirkan matang-matang tentang nasehat papa dan mama, Jiya memutuskan untuk ikut Alex, jangan marah apa lagi benci aku ma pa, aku dan Alex hanya ingin menjalankan sunah Rasul.” seketika amarah Kinan mendidih.

“Jiya!!!!” teriakan Kinan yang begitu menggelegar membuat Seisi rumah bangun.

Amir yang belum tidur mendatangi istrinya yang telah berada di ruang tamu.

“Ada apa ma?” tanya Amir dengan penasaran penuh.

“Jiya pergi kawin lari dengan anak brengsek itu! Ayo pa! Kita cari Jiya! Mama enggak sudi kalau sampai putri kita menikah dengan dia, kurang ajar itu benar-benar tidak menghargai kita sebagai orang tua, bertemu saja belum pernah, sekarang malah bawa anak kita pergi! Akh!! Akan ku penggal kepala laki-laki itu kalau sampai ketemu!” pekik Kinan.

“Iya, papa setuju ayo kita penjarakan kalau ketemu! Enak saja bawa anak kita kabur.” Amir ikut geram akan perbuatan tak sopan Alex.

Keduanya pun dengan sigap menuju garasi untuk mengambil mobil, setelah itu mereka meluncur menuju jalan raya untuk mencari keberadaan Jiya.

“Ma, telepon Tommy, minta bantuannya juga,” ujar Amir.

“Oke pa.” Kinan dengan sigap mendial nomor putranya.

Halo Tom! Tolong bantu cari adik mu, dia di bawa kabur pacarnya yang pengangguran itu! 📲 Kinan

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!