Seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang di tinggal di pegunungan yang sangat tinggi, rumahnya yang begitu asri dan masih berkabut tebal dengan pohon disekitarnya, pemandangan yang sangat indah bahkan menakjubkan dinikmati oleh mata, bahkan di suguhkan dengan tebing jurang ketika melihat ke arah sekitarnya, setiap hari ia hanya menikmati suasana indah di pagi yang sejuk, bersama masyarakat sekitarnya.
Biasa masyarakat sekitar mulai beraktivitas mencari rumput untuk ternaknya bahkan bersiap untuk memerah susu dari sapi perah peliharaannya.
Dirumah yang sederhana Aira bertempat tinggal bersama saudara perempuan dan kakakknya, ibu serta ayahnya. Namun ia juga bersiap untuk mencari sayuran dan menanam tanaman di lahan yang bisa di manfaat di atas gunung.
Disaat merasa lelah ia tidak akan pernah melupakan untuk mencari susana baru untuk mengisi kegundahannya, ia mendatangi tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi untuk bercanda dan meluangkan waktu di sana yang menjadi daya tarik dari semua orang yaitu di jurang senggani, Aira menghabiskan di sana untuk meluangkan rasa lelah, capek, sedih dan lain-lainnya.
Sehingga Aira merasa menjadi seorang yang sangat terhibur dan hilang ketika setelah menikmati suasana di sekitar jurang senggani
Ketika itu pengurus jurang melihat keseringan Aira yang kesitu, membuat mereka bertanya mengapa wanita itu setiap hari datang ke sini, yang membuat penasaran si pengelola akhirnya, ia bertanya kepadanya.
" Hay anak manis, aku lihat kamu akhir ini sering datang kesini, kamu sangat suka dengan tempat ini, " Ucap pengelola
" Iya aku sangat suka dengan tempat ini, jadi aku sering datang kemari, emang ada apa ya pak, " Jawab Aira dengan tersenyum
" Tidak apa hanya bertanya, karena aku lihat kamu sering kesini, rumah kamu dekat dengan tempat sini ya," Ucap pengelola
" Iya Pak tidak jauh dari sini kok, paling sekitar 100 meter saja, jadi aku luangkan waktu untuk kesini," Jawab Aira
" Ya sudah kalau begitu kamu sering kesini saja, apa lagi jika mau bisa menolong untuk mengurusi sini, banyak yang lainnya, sambil kamu menikmati dan menjadi pengelola bahkan menjadi tour gaide bagi pengunjuk dari kota," Ucap pengelola
" Iya Pak Terima kasih nanti saya pikir -pikir dulu kalau iya Aira akan segera menghubungi kepada bapak, " Jawab Aira
" Ya sudah kalau begitu kamu nikmati ja dulu, aku tinggal di sana, jika ada apa kamu langsung ke sana saja, " Jawab pengelola
" Iya Pak siap, " Jawab Aira
Pengelola meninggalkannya ,serta menuju ke ruangnya, untuk mendata dan melanjutkan tugasnya, sedangkan Aira menikmati dan berjalan memutari perbukitan tinggi disekitarnya sambil menikmati pemandangan taman dan pohon-pohon di sekitarnya.
" Pak siapa dia seperti dia anak di sekitar sini, aku lihat dia sering lho kesini sendiri di pagi hari, seperti ketika dia merasa sedih anak itu aku lihat terasa bahagia setelah datang ke sini," Tanya Arfa
" Iya betul itu katamu, dia selalu kesini, untuk meluangkan waktu dan menghibur diri katanya, jangan-jangan kamu suka kepadanya ya, " Jawab pengelola
" Tidak pak, aku hanya tanya saja, bukan segitunya pak," Jawab Arfa
" Alah kamu bohong aku sudah tau kamu pasti suka, aku lihat dari sorot mata kamu suka dengan wanita itu," Jawab pengelola
Arfa tersipu diam dan malu menahan dan menutup perasaannya tentang wanita itu.
" Tidak pak, kalau begitu aku mau melanjutkan lagi masih ada yang belum selesai pak , " Jawab Arfa
" Iya silahkan sana, " Jawab pengelola
Arfa meninggalkkan pengelola agar terjauh dari pertanyaan yang lain tentang rasa perasaan terhadap wanita itu, untuk memilih menjauh dari dirinya.
" Aduh... Arfa aku tau kalau kamu suka kepada wanita itu, tapi kamu tutupperasaan kamu, dasar anak mudah jaman sekarang jika tidak berani mengungkapkan rasanya pasti dipendam dan mengagumimu secara rahasia," Ucap pengelola sambil geleng kepala
Arfa sangat menaruh hati padanya sampai rasanya ingin mengungkapkan rasa kepadanya tetapi Afra tidak berani untuk mengungkapkan, dia hanya menyimpan dan menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua rasanya.
Setiap bertemu dari kejauhan rasa hati Afra begitu sangat senang melainkan rasa hatinya berdebar ingin terasa copot dari dadanya
Keinginannya untuk memiliki dirinya selamanya, untuk hidup berdua untuk bahagia, Arfa sangat suka dengan dirinya karena melihatnya sederhana dan kebaikan dirinya yang tidak dimiliki oleh wanita lainnya, cantik sederhana, pintar bahkan memiliki daya tarik tersendiri yang merasa ia miliki, Arfa sangat mencintai dar lubuk hati yang paling dalam, bahkan Afra sangat semangat untuk berkerja di sana agar mendapatkan bonus untuk di tabung untuk membelikan sesuatu untuk nya. Afra ingin memberikan sebuah hadiah yang merasa dirinya senang dan butuh untuk kemudian harinya, serta berharap Afra bisa segera mengenal dan dekat dengan dirinya.
" Hust lagi ngelamun apa ini," Ardo
" Hem tidak aku lagi memikirkan sesuatu saja, " Jawab Afra dengan kaget dan binggung menjawabnya
" Aku kira lagi ngapain, jangan ngelamun bro nanti kesambet," Jawab ardo
" Iya iya maaf tadi aku lagi mikirin sesuatu," Ucap Afra
Afra melanjutkan lagi kerjanya, sejenak untuk melupakannya agar dirinya fokus dalam kerjaannya.
Aira merasa sudah cukup dan ingat dengan jadwal bahwa dirinya untuk pulang membantu mengambil jemuran pakaian dan jemuran kerupuk yang di buat untuk dijual di pasar. Aira bergegas untuk pulang dan meninggalkan jurang senggani, Karena rasanya sudah di tunggu oleh ibunya.
Berjalan dengan hati-hati dan menyusuri jalan menuju kerumahnya, Aira dengan cepat untuk sampai ke rumahnya, ibunya sudah menunggu dan memberitahu bahwa waktunya untuk melakukan tugasnya.
" Aira syukur kamu udah pulang, dari mana aja, ayo lakukan pekerjaan kamu sayang, untuk waktunya," Ucap Ibunya
" Iya Bu, bentar ini juga bersiap untuk melakukan tugasku," Jawab Aira
" Ya sudah hati-hati dan kalau sudah bawa kesini kita sekalian untuk membungkus agar mudah dan enak tinggal kita antar," Ucap ibunya
" Iya ibu, " Jawab Aira
Aira bergegas berangkat untuk mengambil jemuran pakaian dan menata terlebih dahulu dan merapikannya di dalam lemarinya, setelah itu melanjutkan mengambil satu persatu jemuran kerupuk yang dibuatnya kedalam wadah besar, kerupuk yang berbentuk panjang dan bulat itu telah dimasukkan kedalam wadah untuk dibawa menuju dengan ibunya.
Membawa dan siap untuk di kemas bersama sangat ibunya.
" Ibu ini sudah, kayaknya pas kita jemuran hari ini tadi, hasilnya begitu bagus dan baik, lihat kerupuk kelihatan putih dan bersinar bersih, " Ucap Aira
" Alhamdulillah, jika cuaca baik dan mendukung makan hasilnya seperti itu sayang, akan bagus untuk hasil kerupuknya, ya sudah bawah sini, kita mulai mengemasnya," Jawab ibunya
Aira dan Ibunya pun mulai mengemas kerupuk kedalam plastik putih menata sesuai dengan dengan timbangannya serta ukurannya, sebelum di antar ke pasar. Kerupuknya di jual dengan harga yang sebanding dengan cara pembuatan bahkan dengan efisien pengerjaan yang masih sederhana dan manual.
Setelah Aira dan Ibunya mengemas krupuk Aira pun bersiap untuk menata agar si penerima mudah dan hanya langsung mengangkutnya ke pasar bersamanya, krupuk yang di siapkan mereka sampai begitu banyak satu bongkak penuh di truk pembawa.
Hati Aira sangat senang dan bersyukur karena hasil dan harapan di hari itu juga membuat dirinya selalu belajar untuk terus berkembang dan memperbaiki apa yang kurang dari kerjanya. Krupuk yang begitu menarik bahkan bersih yang menjadi yakin stok krupuk hari ini harus habis dan ludes di beli semua pelanggannya.
Truk melaju dengan kencang di balik jalan berliku, perjalanan yang begitu indah di sekitarnya, jalan yang berliku dengan aspal yang halus seperti pipi yang tanpa noda. Pengemudi melaju dengan cepat dan menikmati suasana di sekitarnya. Setiap pos turun dan berhenti mengambil barang titipan untuk diantar ke pasar dan bertemu disana. Melainkan dengan Aira yang selalu ikut ketika truk datang pas di rumahnya. Aira pun bergegas kekamar untuk berganti pakaian dan menyiapkan apa yang di bawa ke pasar, hanya mengayun tas kecil di pundaknya dan mengurai rambut yang panjang berkilau itu.
" Sayang sudah siap, paling sebentar lagi pengemudi truknya sampai, " Ucap Ibu dengan keras
" Iya Bu, ini Sedang bersiap-siap, juga sudah selesai," Jawab Aira dengan keras juga
" Jangan lupa sayang bawa uang kembali, " Ucap Ibunya
" Iya siap ibu sudah saya siapkan," Jawab Aira
Tak lama truk telah sampai di depan rumahnya, pengemudi berhenti dan keluar dari dalam truknya.
" Mak bagaimana kabarnya, sehat apakah sudah siap bareng yang mau diangkut," Sahut Aldi
" Sudah nak ganteng, itu dia, bisa di angkat ke dalam truk, " Jawab Ibu
" Sayang buruan keluar ini truknya sudah datang, cepet," Ucap Ibu
" Iya Bu, ini mau keluar, " Jawab Aira
" Siapa Bu," Ucap Aldi
" Itu Puteri Ibu nanti ikut, boleh kah naik bebarengan truk nak, " Ucap Ibu
" Boleh saja Mak, mana orangnya, " Jawab Aldi
" Sobat kamu kayak penasaran sekali dengan Puteri mak, " Sahut Arya
" Tidak hanya ingin tau aja kalau bareng mana orangnya saja," Ucap Aldi
" Bentarlah nak, sebentar lagi paling juga keluar dari kamar, tu orangnya," Jawab Ibu
Aira keluar dari kamar dan menunjukkan kedepan rumah, begitu kemilau cantik sederhana, yangembiag Aldi terpesona. Barang yang di angkat terasa jauh di di bak truk melihat kecantikan alami Aira.
" Puteri mak cantik sekali, berdebar jantung ku ini, sungguh ku suka padanya, cinta pandangan pertama ku, kepadanya, " Batin Aldi
" Hust kamu kenapa, tu lihat barangnya menimpa barang yang lainnya nanti rusak, " Sahut Arya
" Oh iya, maaf maaf aku tidak tau tadi," Jawab Aldi
"Jangan-jangan kamu suka ya dengan Puteri mak," Sahut Arya
" Hem sudahlah lupakan, masih banyak barang yang di angkut sana angkut lagi," Sahut Aldi
" Iya iya ini juga mau ambil, " Jawab Arya
" Bu semua sudah ya, ini saja yang di bawa ke pasar, " Sahut Aira
" Iya sayang itu saja, itu sudah banyak jika semua laku alhamdulillah dapat rezeki banyak," Jawab Ibu
" Iya bu, " Jawab Aira
" Sudah semua Aldi, kita buruan berangkat, keburu siang, " Jawab Arya
" Siap, kalau begitu, " Sahut Aldi
" Mak kami berangkat dulu ya," Ucap Aldi
" Oh iya Neng silahkan masuk, baik depan," Ucap Aldi
" Iya Mas, Terima kasih atas semuanya," Sahut Aira
" Sama-sama neng, " Jawab Aldi
" Sambuk pengamannya sudah di pakai ya, kalau sudah kita siap berangkat, " Ucap Aldi
" Sudah Mas, mari berangkat, sudah siap kok," Jawab Aira
" Ya sudah kita berangkat," Sahut Arya
" Iya kita berangkat, " Jawab Aldi
" Mak kami berangkat, semoga terbaik untuk hari ini," Ucap Aldi
" Iya nak, semoga saja, Hati-hati di jalan," Sahut Ibu
Akhirnya mereka berangkat untuk menuju ke pasar, truk mulai di berbunyi gerigi truk mulai berjalan menyusuri jalan di pegunungan, liku-liku jalan seperti rada Aldi yang tertahan suka kepada Aira.
Perjalanan begitu mengasyikkan, Aldi hanya berdiam sambil menahan rasa grogi suka kepadanya, Aira yang belum kenal hanya menatap jalan dari kaca depan truk, melainkan si Arya yang banyak berbicara di sepanjang jalan.
" Yuhu...pemandangan dan suasana yang menyenangkan, kenapa kalian berdiam diri, ayo lah ngobrol," Ucap Arya
" Diam kau Arya aku lagi fokus
mengemudikan truk, jangan ganggu konsentrasi ku," Jawab Aldi
" Omong kosong kau sobat, hanya berbicara apa sih susahnya, dasar," Ucap Arya
" Maaf ya, teman aku seperti itu, oh ngomong-ngomong siapa nama kamu, " Ucap Aldi
" Tidak apa mas, malah seru, aku juga merasakan seru sekali, nama aku Aira, oh nama mas siapa," Jawab Aira
" Nama ku Aldi, nama kamu sangat indah seperti orangnya, cantik, sederhana dan menawan sekali," Jawab Aldi
" Terima kasih, mas bisa aja, Aira biasa saja kok gak ada cantiknya, hanya wanita kampung," Ucap Aira
" Walaupun kamu sederhana tapi kamu sangat istimewa lho," Jawab Aldi
" Apa itu mas, mas bisa aja bilang gitu, bikin saya baper, " Jawab Aira
" Karena kamu suka membantu, baik hati, dan sederhana itu menurut aku kamu luar biasa," Ucap Aldi
" Terima kasih banyak mas," Jawab Aira
Disepanjang perjalanan mulailah Aira dan Aldi saling berbicara ngobrol berdua, sehingga mulai merasa kenal satu sama lain, bahkan asyik dalam mengobrol tidak terasa sampailah di pasar tempat tujuan mereka.
" Tidak terasa mas ternyata kita sudah sampai di pasar," Ucap Aira
" Iya nih, di kesibukan kita berbicara sampai lah dj pasar, ya sudah, akun turun dulu untuk menurunkan barang-barangnya," Jawab Aldi
Aldi turun dari truknya membantu Arya membuka dan menurunkan barang dagangannya, pasar pun ramai dengan suara para pengunjung dan menjual, bahkan dengan orang yang menuju ke truknya untuk mengambil titipannya, keributan biasa dari pasar yang melakukan transaksi jual beli yang menjadi pemandangan Aira.
Aira keluar dari Truk dan menuju ke tempatnya untuk menaruh dan menjual kan barang dagangan sangat ibunya.
" Mas sudah selesai, punya aku sudah kamu turunkan," Ucap Aira
" Sudah Neng, itu barang Neng terus dibawa kemana itu," Jawab Aldi
" Aku mau bawa ke kios aku juga aku antar ke tempat yang sering dititipkan mas," Ucap Aira
Aldi membopong kerupuk dengan besar keatas pundaknya untuk mengantarkan barang krupuk milik Aira. Aira sontak kaget dan menolaknya karena sudah ada tugas yang membawanya, tetapi rasa suka Aldi yang membuat dirinya melakukan untuknya.
" Tidak usah mas, ini udah ada yang ambil sendiri, turunkan, " Ucap Aira
" Tidak apa, ku bantu ayo bawah kemana," Jawab Aldi
" Mas ini, ya sudah ayo mas ikuti aku, " Ucap Aira
Aldi mengikuti Aira menuju tempat untuk memberikan krupuk itu, dengan rasa gembira Aldi merasa seneng bahwa Aira mulai berbicara banyak kepadanya, Aldi berharap semakin hari dia semakin kenal dan bisa menyampaikan rasa sukanya kepadanya.
Sesampai di kiosnya Aira langsung menata krupuknya serta menunggu para pelanggan toko lainnya mengambil di kiosnya, membersihkan kios menyapu bahkan membersihkan krupuk yang terkena debu di wadah plastiknya. Beranekaragam bentuk, warna serta rasa krupuk yang di jual belikan oleh Aira. Aldi menurunkan krupuk dan langsung bergegas untuk menuju truknya.
" Mas Aldi Terima kasih banyak sudah mengantar Aira sampai sini, sebenarnya ini sudah ada yang bertugas Sendiri lho," Ucap Aira
" Tidak apa, mas juga nganggur, kalau gitu ke truknya dulu ya masih banyak uang lain menunggu, nanti kita pulangnya sedikit agak sore, " Jawab Aldi
" Iya mas Aldi, terima kasih banyak, oh iya jangan lupa makan ya ini aku tadi tidak sengaja menyiapkan makanan buat Mas," Ucap Aira
Tersipu malu dan baper terasa di Hati Aldi, terasa seperti perhatian kepadanya walaupun pertama kenal, membuat Aldi semakin suka terhadapnya.
" Ah beneran,Terima kasih atas makanannya, aku bawa ya," Jawab Aldi
" Iya mas bawa saja," Ucap Aira
Aldi membawa makanan itu, senyum dan mukanya merasa senang dan tersipu bahagaia dengan sikap Aira.
" Bro lama banget ini udah ada yang menunggu buruan bantuin," Sahut Arya
" Iya bentar ini juga mau bantuin, " Jawab Aldi
" Mas ayo cepet masih banyak yang lain ini, " Sahut para penitipan barang
" Iya Ibu Bapak, sabar ini sedang di carikan dan di ambilkan," Sahut Aldi sedang membopong di atas truk
" Ini barangnya, buruan di bawa, ayo yang lain yang mau ambil barang titipan, bisa di ambil di bawa itu ya," Ucap Aldi
Semua para pengambil titipan saling datang mencari barang titipannya, dengan sangat ribut sekali.
Aldi hanya melihat dan memikirkan Aira yang Sontak teringat di pikirannya. Aldi sangat suka dan sangat ingin menyampaikan rasa suka kepadanya. Tetapi Aldi masih belum siap untuk berbicara langsung kepadanya.
Aldi merasa belum tepat untuk menyampaikan perasaannya karena waktu yang masih singkat ia bertemu dengan Aira, masih baru saja hari ini. Aldi berharap setiap harinya mulai tumbuh rasa suka dan cinta kepadanya semakin dalam.
" Ah... Kenapa aku selalu teringar kamu Aira, " Ucap Aldi lirih
" Aku sangat terpesona dengan kamu, apaa lagi semua tentang dirimu, " Ucap Aldi
" Dah..., pasti ngalamunin siapa sih, baru kali ini aku lihat kamu ngelamun, aneh sih kamu sobat, " Ucap Arya
" Ah kamu ngagetin aku saja, tidak aku hanya berpikir saja hari ini kita bisa bawa barang banyak, dan alhamdulillah hasil cukup, " Jawab Aldi
" Iyalah, tapi aneh lho kamu buat itu yang aku rasa, mungkin kamu sedang dilanda cinta ya, waduh siapa ya wanita yang bisa buat kamu begitu," Jawab Arya
" Hust kamu ingin tahu aja belum saatnya, suatu saat kamu juga tau sobat," Ucap Aldi
" Jangan di tutupi dan di rahasia ni donk, aku kan sahabat kamu jika aku bisa bantu aku bantu lho," Jawab Arya
" Terima kasih atas bantuannya, kamu sahabatku yang paling terbaik," Ucap Aldi
" Sama-sama pokok kamu punya apa cerita kepadaku ya," Jawab Arya
" Siap, " Ucap Aldi
Aldi tak sedikit menceritakan dan memberi tahukan tentang wanita yang di suka, yang tidak sadar bahwa wanita itu adalah Aira, Aldi berusaha untuk menutupi tentang dirinya dan perasaannya menunggu waktu yang tepat untuk bercerita dan memberi tahukan kepada sahabatnya itu.
Saat itu Arya dapat bantuan untuk menggantikan titipan dari pihak. Pasar untuk sampaikan kepada pemilih pembeli, Arya menawarkan kepada Aldi untuk ikut menemaninya, tetapi Aldi menolak karena dirinya tidak mau jauh dari Aira dan ingin melindungi dan ingin selalu berada di dekatnya.awal kenal dengan perasaan cinta yang kuat yang membuat dirinya tidka mau jauh darinya.
" Sobat kamu ikut aku mengantarkan barang ini tidak, " Ucap Arya
" Tidak usah aku tetap disini saja, aku tunggu kamu kesini saja, " Jawab Aldi
" Ya sudah kalau begitu aku berangkat dulu, ke buru barang ini di tunggu pemiliknya," Ucap Arya
" Ya sudah hati-hati dijalan," Jawab Aldi
Arya berangkat dengan mengendarai truk dengan hati-hati, Aldi saat itu teringat dengan makanan yang di berikan oleh Aira untuk dirinya, Aldi mencoba untuk membuka dan menikmatinya. Sembari mengingat dirinya dan melihat kecantikan sederhananya, yang mampu membuat dirinya terpesona.
" Aku makan saja makanan yang di berikan Aira kepadaku, pasti enak," Ucap Aldi
Aldi membuka bekal yang di berikan Aira kepadanya, dan menikmatinya, ternyata masakannya juga nikmat dan lezat.
" Hem enak sekali masakan Aira, sungguh juara sekali," Ucap Aldi
Aldi menikmati makanan dengan lahapnya, karena masakan yang lezat dirasanya, melainkan Aldi juga mengisi perutnya yang sedang lapar. Wadah yang berisi nasi putih bersambal serta lauk pauk ikan dan tongseng sayuran yang Aldi rasa menambah rasa suka terhadap Aira.
Tak lama itu Aldi selesai makan dan teringat Aira, ia coba untuk melihat Aira dari kejauhan, merasakan kangen bahkan iba melihat semangat kerja dan mencari uang untuk kehidupannya
Aira yang ramah dan penuh dengan suara untuk menarik setiap pelanggan menjadi daya tersendiri oleh dirinya, melainkan dirinya juga pintar berbahasa lain, ketika wisatawan asing yang membeli krupuk jajanan untuk negaranya.
Melihat kesungguhannya krupuknya semakin tinggal sedikit deni sedikit setiap harinya, sehingga Aira merasa bahagia dan tersenyum mendapatkan uang yang bisa cukup memenuhi kebutuhannya dan untuk di tahun sebagian.
" Pasti Ibuku akan senang sekali hari ini rezeki yang melimpah, semoga setiap harinya sepertinya ini agar keluargaku bisa berubah," Ucap Aira
" Amin, " Sahut Aldi dari kejauhan
" Mas Aldi ternyata mas dari tadi ya ke sini, " Jawab Aira
" Tidak barusan saja, aku hanya melihat dagangan kamu habis jadi mau memberi tahukan bahwa kita sudah bisa pulang," Ucap Aldi
" Oh begitu ya, iya mas sebentar lagi karena nunggu hingga dua krupuk lagi," Ucap Aira
" Tenang saja, kita juga menunggu Arya kembali ke sini karena dirinya sedang mengantarkan dagangan orang lain," Jawab Aldi
" Siap mas," Ucap Aira
" Kalau begitu Aira sambil bersih -bersih saja, nanti ketika truk sampai kita bisa pulang," Ucap Aldi
" Iya mas aku segera bersiap-siap jadi kita pulang tidak terlalu sore," Jawab Aira
" Ya sudah aku bantuin ya," Ucap Aldi
" Tidak usah mas, ini hanya sederhana, " Jawab Aira
" Ngomong-ngomong Terima kasih ya atas bekal tadi, masakannya sangat enak dan lezat sekali, apakah Aira yang masak sendiri," Ucap Aldi
" Hem iya mas Aira yang memasaknya, mas suka," Jawab Aira
" Suka sekaki, sangat lezat dan enak," Ucap Aldi
Aira tersipu senyum dan senang ada seseorang yang memuji masakannya, Aira begitu semangat untuk memasak lagi buat Aldi untuk rasa Terima kasih terhadapnya.
"Ya sudah kalau begitu aku tinggal sebentar ya, jika truknya datang, kau segera ke sini memberitahukan," Ucap Aldi
" Iya Mas," Jawab Aira
Arya yang sedang dalam perjalanan menuju ke pasar karena semua sudah beres dilaksanakan. Tak lama kemuadian truk telah sampai di pasar.
" Waduh anak ini barusan sampai, hem aku kira masih lama ternyata baru sampai, ya sudahlah," Batin Aldi
" Sobatku, alhamdulillah semua sudah selesai dan siap untuk pulang, bagaimana pulang sekarang atau sebentar lagi, " Jawab Arya
" Iya pulang sekarang, kalau gitu aku kasih tau Aira dulu kamu disini," Ucap Aldi
" Siap sobat, " Jawab Arya
Aldi memberitahu Aira bahwa truknya sudah sampai dan siap untuk melakukan pulang.
" Aira truknya sudah sampai kita bisa pulang sekarang," Ucap Aldi
" Iya mas mari, krupuk juga habis barusan saja, kalau begitu mari kita pulang," Jawab Aira
Aira menutup kiosnya yang di bantu oleh Aldi dan segera menuju ke depan pasar. Tak lama kemudian Mereka pun melaju menuju ke pegunungan rumahnya untuk pulang dari pasar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!