Seorang wanita dengan begitu lihai menata makanan di atas meja makan. Wanita itu tak menyadari jika di belakangnya seorang pria berdiri menatapnya penuh cinta. Kedua sosok itu tak lain dan tak bukan adalah Kenzo sedangkan wanita yang sedang mondar mandir menata makanan itu adalah istrinya Alisya.
Kenzo berjalan menghampiri sang istri yang sepertinya benar-benar tidak menyadari kehadirannya.
Grep
Di peluknya pinggang ramping Alisya membuat Alisya yang sedang memegang piring hampir terjatuh.
Cup
"Selamat pagi istriku.." ucap Kenzo yang berhasil mencuri ciuman dari Alisya.
"Kamu membuat ku kaget byy." Balas Alisya yang tersenyum tipis.
Alisya bersyukur bisa memiliki suami yang seperti Kenzo. Suami yang terus menghujaninya dengan cinta dan kasih sayang. Hingga sampai sekarang Alisya merasa seperti benar-benar di ratukan oleh Kenzo.
"Mom....!"
Baru saja kedua bibir itu ingin bertemu mereka di kagetkan dengan suara datar yang sangat mereka kenali. Kenzo yang tadi ingin mencium bibir sang istri langsung menjauhkan wajahnya dari sang istri.
Kenzo dan Alisya menoleh ke arah asal suara namun detik berikutnya Alisya membulatkan mata dengan berteriak histeris.
"Kaisar.....!" Teriak Alisya yang panik langsung mendorong tubuh suaminya lalu menghampiri Kaisar.
"Ada apa denganmu Kaisar...?" Alisya bertanya dengan panik pada putra samata wayangnya itu.
Bagaimana tidak panik putranya itu kembali dengan bermandikan darah di kepalanya bahkan bajunya yang putih sudah berubah menjadi merah.
"Ada...
"ASTAGA.... ADA APA DENGAN MU BOY....?" Teriak seorang pria yang berada di ujung tangga.
Sosok itu tak lain adalah Kevin yang baru saja turun di lantai bawa langsung membulatkan mata melihat sang keponakan yang bermandikan darah.
Kevin berjalan cepat setengah berlari menghampiri Kaisar yang nampak santai dengan darah yang terus bercucuran.
Kenzo berjongkok di samping sang putra menyibak rambut kaisar ke atas hingga memperlihatkan luka yang menganga di kepala bagian samping Kaisar.
"Astaga Kaisar.... Siapa yang membuat kamu seperti ini...?" Tanya Alisya yang langsung merobek bajunya dan di ikatkan di kepala Kaisar.
Diam....
Ketiga pria beda generasi itu hanya diam tak ada yang menjawab pertanyaan dari sang permaisuri. Kaisar hanya diam bahkan tampak santai tanpa terganggu sedikit pun dengan luka yang di alaminya.
Sedangkan untuk Kevin dan Kenzo kedua pria itu sudah tahu siapa pelaku dari luka yang di alami oleh Kaisar.
Athena....
Pelakunya tak lain dan tak bukan pasti gadis kecil itu. Athena bahkan secara sifat sehari dia benar-benar duplikat dari Kenzo dan Alisya dimana dari segi sidat dan karakter semua hampir sama dengan kedua orang tuanya.
Berbeda dengan Kaisar yang benar-benar seperti sang ayah Kenzo yang dimana selalu berwajah datar tanpa ekspresi. Bahkan di saat luka separah ini pun tetap berekspresi datar membuat Alisya bingun apa anaknya itu tidak dapat merasakan rasa sakit kenapa setiap terluka putranya itu tidak pernah menangis seperti anak kecil yang pada umumnya.
"Kamu tunggu disini momy akan ambilkan kamu dulu obat." Kata Alisya yang beranjak berdiri.
"Mom...." Panggil Kaisar dengan lembut walau wajahnya hanya berekspresi datar.
"Iya sayang..." Alisya yang tadinya yang ingin melangkahkan kakinya ke arah dapur langsung terhenti saat mendengar sang putra memanggilnya.
"Athena." Ujar Kaisar.
"Ada apa lagi dengan adikmu itu...?" Tanya Alisya yang langsung memijit kepalanya.
Kevin dan Kenzo yang mendengar penuturan dari Kaisar langsung saling pandang satu sama lain sebelum keduanya membuang muka.
"Athena bermain di kolam buaya milik Daddy." Jawab Kaisar.
Kenzo yang mendengar ucapan sang putra langsung membulatkan mata. Matanya langsung menatap ke arah Kaisar yang sedang menatapnya datar.
"A....apa maksud ucapan mu Kaisar?" Tanya Kenzo dengan suara terbata-bata.
"Athena sedang bermain di kolam buaya milik Daddy. Tadi aku sudah melarangnya tapi Athena tidak mendengar malah langsung menceburkan diri di kolam buaya itu."
"APA....?" Teriak ketiga orang dewasa itu.
Ketiga orang itu langsung berlari keluar dengan Kaisar yang berada di gendongan Kenzo sang Daddy. Ketiga orang itu berlari cepat ke arah samping mansion tempat kolam yang di huni oleh buaya peliharaan Kenzo.
Sampai disana mereka semua membelalakkan mata melihat kolam atau danau buatan itu kini telah berwarna merah.
"ATHENA....!" Alisya berteriak memanggil nama sang putri tapi tak ada jawaban membuat Alisya semakin panik.
"Athena...!" Teriak Alisya lagi yang jatuh terduduk menatap kosong air yang sudah berwarna merah itu.
Byurrr
Kevin yang sedari tadi hanya diam langsung menceburkan di dalam kolam warna merah itu. Dirinya tidak peduli dengan bahaya buaya yang berada di dalam danau buatan itu saat ini yang terpenting bagi Kevin adalah menemukan gadis kecil.
"Amora....!" Kevin berenang ke tengah-tengah danau sambil memanggil nama khusus yang diberikannya kepada putri kecil dan Alisya yaitu Amora atau di kenal Athena.
Sedangkan Kenzo dan Kaisar kedua pria beda usia itu hanya diam dengan wajah datar menatap dingin kolam merah itu. Tidak ada raut wajah cemas ataupun khawatir di wajah kedua pria itu keduanya terlihat tenang seperti tidak terjadi apa-apa.
"Kaisar.... Katakan dimana kamu melihat Athena?" Tanya Alisya dengan suara rendah ke arah Kaisar.
"Di tempat mommy sekarang." Jawab Kaisar datar.
"Om Kepin......!"
Kevin yang berada di tengah kolam langsung mencari asal suara hingga matanya membulat sempurna melihat Athena yang yang sedang di samping buaya.
"Athena menjauh dari sana....!" Teriak Kenzo yang ikut panik melihat sang putri kecilnya yang berjarak dekat dengan seekor buaya.
Kenzo langsung menurunkan Kaisar dari gendongannya menarik pistol yang berada di punggungnya mengarahkannya ke arah buaya yang berada di samping sang putri.
"Jangan tembak Dad....!" Teriak Athena kecil yang berenang hingga berada di depan buaya.
Kenzo yang melihat itu langsung membulatkan mata dengan segera menurunkan pistolnya. Sedangkan Kevin pria itu langsung menghampiri Athena yang sedikit lagi bisa mencapainya.
"Amora sayang..." Kevin langsung merengkuh tubuh kecil Athena membawanya dalam pelukannya menjauhkan dirinya dari buaya di belakang Athena.
Kevin menatap tajam buaya di depannya namun buaya itu tidak bergerak sedikit pun selain matanya yang terbuka. Kevin yang melihat itu langsung mengerutkan dahi tapi Kevin malas berfikir segera berenang kembali ke arah Alisya dan Kenzo.
Tanpa Kevin ketahui jika buaya yang berada di belakangnya mengikutinya juga membuat Alisya yang melihat itu langsung berteriak histeris.
"Kevin cepat....! Buaya itu mengejar kalian." Teriak Alisya yang menunjuk-nunjuk belakang Kevin.
Setelah berenang beberapa saat akhirnya Kevin sampai di pinggir kolam. Kevin segera menaikan Athena kecil di luar kolam sedangkan dia berbalik ke arah buaya itu. Tapi buaya itu kembali berhenti tanpa menyerang Kevin membuat ketiga orang dewasa itu bingun dan heran kenapa buaya itu tidak menyerang sama sekali.
"Sayang kamu tidak apa-apa?" Alisya langsung memeluk Athena tanpa peduli jika pakaian dari sang putri berdarah.
"Aku tidak apa-apa Mommy." Jawab Athena yang tersenyum manis ke arah sang Mommy.
"Sayang apa yang ada di dalam toples itu?" Tanya Kenzo yang menatap toples di punggung Athena.
"Oh ini.... Ini mata buaya Daddy yang Athena congkel terus simpan deh di dalam toples." Jawab Athena kecil dengan santai.
"Sayang apa yang ada di dalam toples itu?" Tanya Kenzo yang menatap toples di punggung Athena.
"Oh ini.... Ini mata buaya Daddy yang Athena congkel terus simpan deh di dalam toples." Jawab Athena kecil dengan santai.
"APA....?"
Ketiga orang dewasa itu menatap tak percaya kepada anak kecil yang berdiri dengan pakaian yang serba merah di depan mereka itu. Bukan karna warna pakaiannya yang merah sedari awal. Akan tetapi, pakaian gadis itu merah dapat di pastikan jika warna darah dari para buaya yang berada di kolam itu.
Kenzo menatap putri kecilnya dengan memijit pelipisnya. Gadis ittu entah mengikuti siapa di umurnya yang masih sekecil itu justru menjadi psikopat.
"Baby girl dimana buaya-buaya milik daddy?" Tanya Kenzo yang entah kenapa merasakan perasaan was-was seperti sesuatu yang tidak enak di dengar telah terjadi.
"Sudah mati dad, tersisa hanya itu saja." Jawab Athena enteng yang dengan santai menunjuk satu ekor buaya yang sedang berenang di kolam berdarah itu.
Pffffft
Alisya yang mendengar jawaban dari putri kecilnya ittu hanya bisa menutup mulut dengan menggunakan tangannya begitu pula Kaisar yang hanya bisa menahan tawa. Sedangkan Athena yang menjadi tersangka gadis kecil itu dengan enteng memeluk kaki Kevin.
"Yang lainnya kemana Athena...?" Kenzo bertanya dengan suara berat benar-benar pusing dengan apa yang di lakukan oleh putri kecilnya itu.
"Kan Athena sudah bilang Dad.... sisa itu." Ucap Athena lagi dengan menekan kata-katanya.
"Lalu yang lainnya pada kemana Athena..?"
"Mati." Kata Athena dengan memasang wajah polos tak lupa kepala yang di miringkan hingga terlihat semakin menggemaskan apalagi dengan pipi chaby miliknya.
Kenzo yang mendengar perkataan putri kecilnya itu hanya bisa menghela napas kasar. Kenzo benar-benar di uji nyali oleh kelakuan Athena yang tidak pernah berhenti setiap hari selalu membuat ulah.
"Kan lumayan matanya jadi koleksi Athena Dad.." Ucap Athena lagi yang kini sudah berada di gendongan Kevin.
"Kamu congkel pakai apa matanya..?" Tanya Kenzo dengan menatap kesal Athena.
"Nih.." Dengan ringan Athena mengangkat tangannya memperlihatkan sebuah pisau lipat yang berada di tangan Atthena.
Kenzo yang melihat itu sontak langsung membulatkan mata. Bagaimana bisa pisau ittu ada di tangan mulus putri tercintanya itu? Pikir Kenzo dalam hati yang menatap pisau di tangan Athena kecil dengan kepala melotot.
"Darimana kamu mendapatkan pisau itu Athena?"
Kali ini yang bertanya bukan lagi Kenzo atau orang lain. Kali ini yang bertanya adalah ibu negara siapa lagi jika bukan istri tercinta Kenzo yaitu Alisya. Athena yang mendengar suara sang mommy hanya bisa menggaruk kepalanya hingga tersenyum cengengesan sendiri.
"Hehehe ini tadi kak Kaisar yang kasih." Jawab Athena kecil menunjuk sang saudara kembar yang sedari tadi dia, tanpa mengeluarkan satu pun dari bibir mungilnya.
"Mana ada, dia merebutnya mom." Bela Kaisar yang tak ingin di hukum sang mommy.
"Jadi Athena yang menjadi dalang kamu terluka seperti ini Kaisar...?" Tanya Alisya yang menatap tajam sang putra.
Kaisar yang mendengar pertanyaan dari sang mommy langsung terdiam tanpa mengeluarkan satu kalipun kata. Alisya yang melihat itu tal perlu di jawab Alisya sudah ttahu jika sang putri adalah dalang dari apa yang terjadi pada sang putra.
"Athena..."
"KABUR.........!"
Alisnya membulatkan mata saat melihat Athena si biang kerok telah berlalu jauh dengan Kevin yang menggendong gadis itu.
"Kevin kemarikan gadis nakal itu....!" Teriak Alisya yang langsung menyusul Kevin.
Kenzo yang melihat itu hanya bisa tersenyum manis melihat bagaimana kini hidupnya di warnai dengan warna kebahagiaan. Kenzo mengalihkan atensinya menunduk menatap putranya yang bermandikan darah karna ulah dari sang putri.
"Are you oke boy...?" Kenzo bertanya pada sang putra yang sepertinya masih melihat ke arah menghilangnya Athena dan Alisya.
"I'am oke dad." Jawab Kaisar yang hanya menampilkan ekspresi datar.
"Good boy, di masa depan kamu harus menjaga adikmu dengan baik. kamu tahu bukan jika dunia apa yang sedang kita tinggali. Baik di dunia bawah ataupun di dunia bisnis akan selalu ada bahaya yang mengintai menunggu kita lengah untuk menyerang kita. dan kamu tentu tahu siapa sasaran empuk yang mereka jadikan sasarannya." Ucap Kenzo dengan datar namun mengelus pucuk kepala Kaisar.
"Athena, mereka akan menjadikan Athena sebagai sasaran empuk itu. Namun, aku berjanji dad. Selagi aku hidup tidak akan aku biarkan satu orang pun untuk menyakiti Athena walau hanya seujung rambut sekalipun. Bahkan rambutnya saja yang terpotong atau rontok akan aku tagih dengan nyawa orang itu." Ungkap Kaisar dengan tatapan tajam yang menatap tajam di depan sana.
"Good boy, kamu harus menjadi perisai untuk orang-orang yang kamu sayang dan cintai kelak." Sahut Kenzo yang langsung menggendong sang putra membawanya masuk ke dalam mension.
Ting Tong
Alisya yang mendengar suara bel rumah langsung bergegas membuka pintu. Dengan langkah tergesa-gesa Alisya berjalan menuju pintu. Sampai disana Alisya langsung membuka pintu.
Ceklek
"Maya....!"
Kedua wanita ittu langsung saling memeluk sattu sama lain sepertinya kangen bangett padahal satu kali seminggu mereka akan kumpul seperti ini.
Yups yang datang bertamu adalah Maya bersama keluarga kecilnya yaitu bersama Dirga dan juga putra kecil mereka yang bernama Alkash.
Setelah berpelukan beberapa saat akhirnya mereka langsung masuk ke dalam mension. Sampai disana ternyata Kenzo juga sedang duduk teng bersama putranya Kaisar.
Kedua pasangan keluarga itu duduk teng saling bercengkrama sedangkan Kaisar dan Akash telah menghilang. Namun mereka tidak memperdulikan ittu karna palingan mereka sedang bermain dengan Kaisar.
Hingga beberapa menit berlalu mereka di kagetkan dengan suara tangisan yang berasal dari belakang mension. Ke empat orang dewasa itu langsung menuju ke asal suara. Sampai disana mereka semua langsung membulatkan mata melihat bagaimana Akash yang sedang menangis karna si biang kerok siapa lagi jika bukan Athena sedang menggoyang-goyangkan cacing tanah di depan Akash membuat anak itu ketakutan hingga menangis.
"ATHENA.....!" Suara melengking itu terdengar menggelegar di mension itu.
Begitulah gambaran masa kecil Athena yang selalu mencari perkara membuat semua orag pusing terutama sang Mommy. Athena benar-benar menjelma menjadi tukang rusuh membuat siapa saja pusing dengan kelakuannya yang mempunyai Hobi ekstrim.
Terlihat seorang gadis yang memasuki sebuah mansion mewah dengan wajah kusut dan cemberut tak lupa dengan bibir yang di manyung-manyungkan dengan bibir yang komat kamit seperti membaca mantra.
"DADDY...! KAISAR...!" Gadis itu memanggil keras orang-orang yang ada di dalam mension itu.
Di belakang gadis itu berdiri 4 orang pria kekar yang berjajar rapi dengan masing-masing mereka di lengkapi dengan senjata api.
"DADDY....!" Gadis itu terus memanggil sang ayah namun orang yang di panggilnya juga belum keluar.
"HUWAAAAAAAAA...!" Gadis itu duduk di lantai dengan menangis keras hingga menggelegar di mension itu.
Sedangkan di lantai atas terlihat dua orang pria beda usia sedang terlihat membahas sesuatu yang penting hingga suara tangisan yang begitu keras menghentikan mereka.
"Dad, dengar suara itu?" Tanya seorang pria mudah kepada seorang pria paruh baya.
"Daddy dengar tapi siapa yang menangis. Di mension ini tidak ada anak kecil kecuali...."
"ATHENAAA.....!" Kedua pria beda usia itu langsung berdiri berlari keluar dari ruangan itu dengan kekuatan penuh.
Saking paniknya mereka sampai lupa jika mension itu mempunyai lift khusus. Kedua pria itu tak lain dan tak bukan adalah Kenzo dan Kaisar. Keduanya bahkan sampai melompati tangga agar cepat sampai di lantai bawah.
Sampai di lantai bawah Kaisar dan Kenzo langsung membulatkan mata saat melihat gadis kesayangan mereka yang pernah bergulir-bulir di lantai dengan tangisan yang memekikkan telinga.
"ATHENA...!" Kaisar dan Kenzo langsung berjalan cepat menghampiri Athena yang berguling-guling.
"Ada apa sayang,,? Kenapa kamu sampai menangis seperti ini?" Tanya yang langsung membangunkan Athena dari lantai.
Sedangkan Kaisar itu tanpa ba-bi-bu langsung berjongkok dan menggendong Athena ala bridal style. Kaisar memindahkan Athena di sofa mendudukkan gadis itu lalu menghapus air mata yang mengalir deras di pipi sang adik.
"Apa yang kalian lakukan pada putriku?" Kenzo menoleh dan bertanya kepada empat orang pria kekar yang ditugaskannya untuk mengikuti Sang Putri.
"Kami tidak melakukan apapun Tuan, kami hanya menjalankan tugas kami untuk selalu memantau dan mengikuti Nona muda kemanapun pergi." Jawab salah satu diantara empat pria kekar itu dengan nada datar dan tegas.
"Lalu kenapa sampai putriku menangis seperti itu?" Tanya Kenzo lagi dengan tatapan yang semakin dingin.
"Nona muda tidak ingin Kami ikuti dan ada beberapa orang yang mengajak Nona muda dengan mengatakannya anak manja." Jawab sang bodyguard.
Kenzo yang mendengar penuturan dari anak buahnya tentang ada seseorang yang menghina Putri tersayangnya langsung mengepalkan tangan. Terlihat pria matang itu yang mengeraskan menahan amarah karena ada orang yang berani putrinya.
"Sayang katakan siapa yang berani menghina Putri daddy ini? Akan daddy buat mereka membahas mahal apa yang mereka lakukan pada kamu hmmm?" Ucap Kenzo lembut mengelus kepala Athena yang masih segugukan.
"Hiks hiks ini semua salah daddy dan Kaisar...!" Sentak Athena yang membuang muka ke arah lain.
Kenzo dan Kaisar yang mendengar perkataan Athena langsung saling pandang. kedua pria beda usia itu tidak mengerti kenapa justru mereka yang disalahkan.
"Kenapa kamu menyalahkan aku dan daddy? Dimana letak kesalahan kami?" protes Kaisar.
"Kalian masih bertanya di mana letak kesalahan kalian? Karena Kamu dan daddy yang menempatkan keempat bodyguard itu untuk selalu mengikutiku...! Aku tak mempunyai teman Bahkan mereka selalu mengejekku dengan kata manja dan cengeng. Itu semua gara-gara siapa? itu gara-gara kalian." Teriak Athena yang sepertinya benar-benar marah kali ini.
Selesai berkata seperti itu Athena langsung berdiri berlari menaiki tangga menuju lantai atas meninggalkan Kaisar dan Kenzo yang terdiam kaku di tempat. Kedua pria itu hanya bisa menatap dalam punggung Athena yang semakin menjauh dari pandangan mereka.
Baik Kaisar ataupun Kenzo memiliki alasan yang cukup kuat sehingga membentengi gadis kecil itu dengan terus mengirimkan bodyguard untuk selalu mengikuti kemanapun. Kedua pria itu hanya tidak ingin gadis kesayangan mereka celaka lagi seperti kejadian 12 tahun yang lalu.
Saat itu Kaisar dan Athena baru menginjak umur 10 tahun. Hingga suatu hari Athena yang aktif dan selalu mencari rasa penasaran yang ada di otaknya tiba-tiba menghilang dari pandangan Alisya saat mereka melakukan sebuah piknik di sebuah taman.
Hilangnya Athena membuat Alisya istri tercinta dari seorang Kenzo itu drop dan masuk dalam rumah sakit. Kaisar dan Kenzo terpuruk secara bersamaan saat kedua wanita yang mereka sangat sayangi tiba-tiba menghilang dan sakit. Kaisar yang baru berumur 10 tahun yang seharusnya anak sepertinya sedang pada masa bermainnya. Namun, tidak dengan kaisar yang harus berjuang untuk menemukan adik kecilnya.
Kenzo yang terpuruk karena istrinya berusaha kuat membantu Sang putra untuk menemukan Athena kecil. Hingga dua minggu pencarian Kenzo dan Kaisar mendapatkan sinyal dari gelang yang dipakai Athena kecil. Kenzo dan Kaisar kecil segera meluncur ke lokasi itu Yang ternyata berada di sebuah hutan.
Saat menemukan Athena jiwa dan raga kedua pria itu menangis histeris melihat tubuh gadis kecil yang dulunya begitu terawat dan putih mulus kini harus penuh luka di sekujur tubuhnya dengan tubuh yang begitu kurus. Entah apa yang terjadi kepada gadis kecil itu akibat dari kejadian itu membuat Athena kecil koma selama 2 bulan lamanya.
Kaisar dan Kenzo dibantu oleh sang istri tercinta berusaha sekuat tenaga untuk mencari dalam dari menghilangnya kena kecil. Akan tetapi, ketiganya harus menelan pil pahit saat tidak menemukan apapun yang berkaitan dengan menghilangnya Athena.
Saat Athena kecil tersadar dari komanya Kenzo dan Kaisar begitu senang karena gadis kecil itu telah sadar. Selain itu, mereka bisa bertanya tentang penculik dari Athena. Akan tetapi, mereka lagi-lagi harus kecewa karena Athena kecil tidak mengatakan sedikitpun tentang itu.
Tidak ada yang berubah dari gadis kecil itu sifatnya yang ceria dan periang tetap ada pada dirinya sehingga Kenzo dan yang lainnya beranggapan jika Athena baik-baik saja. Sejak peristiwa itu Kaisar dan Kenzo terus menempatkan bodyguard di sekitar gadis kecil itu hingga gadis kecil itu beranjak dewasa.
Dulunya Athena kecil selalu diam dan tanpa protes saat para bodyguard itu mengikutinya kemanapun ia pergi. Namun, saat 2 tahun yang lalu bertetapan dengan Athena yang berumur 20 tahun Gadis itu mulai memberontak dan tidak menyukai jika terus dikawal. Akan tetapi, Kaisar dan Kenzo yang trauma akan kejadian di masa kecil Athena membuat kedua pria itu menuliskan telinga saat mendengar protes dan pemberontakan yang dilakukan oleh Athena.
Kenzo dan Kaisar beranggapan jika penolakan dan pemberontakan yang dilakukan Athena hanya akan bersifat sementara nyatanya sampai sekarang Gadis itu bahkan semakin brutal. Tetapi lagi lagi Kaisar dan Kenzo hanya menuliskan telinga dan membutakan mata saat melihat upaya yang dilakukan oleh Athena.
"Lepaskanlah..!" Suara di depan sana membuat atensi kedua pria itu menoleh ke arah asal suara. Disana berdiri wanita nomor satu di hati mereka yang siapa lagi jika bukan Alisya.
"Baby apa maksudmu?" Ucap Kenzo yang menghampiri sang istri membawanya duduk di sofa bersamanya.
"Biarkan Athena menjalani hari-harinya seperti yang dia inginkan. Athena bukan lagi gadis kecil yang terus kalian kekal untuk mengikuti apa kemauan kalian dia sudah besar dia juga memiliki waktu untuk sendiri yang di mana privasinya tidak bisa diganggu. Dia bukan burung yang terus kalian kurung di sangkar Emas. Jika pun burung maka burung juga ingin terbang bebas dan tinggi ke awan sana bukan Hanya berdiam diri di sangkar emasnya..."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!