...Selamat datang di novel karya...
...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...
...semoga kalian suka ya ☺️....
...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...
...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...
.....................
"Saya terima nikah dan kawinnya Vania Clarissa binti Vito Pramudya dengan mas kawin tersebut tunai," ucap Elxander dengan lantang dan lancar.
"Bagaimana saksi?" tanya pak penghulu.
Sah
Sah
Sah
"Alhamdulillah."
Semua orang bernapas lega mendengarnya. Terlebih lagi pengantin pria yang sudah cukup dag dig dug der menjelang ijab kabul yang sudah semalaman bikin dia pusing.
Setelah pengucapan ijab kabul tersebut. Kini pengantin wanita telah disandingkan dengan pengantin pria. Elxander begitu terpesona melihat kecantikan sang istri.
Vania datang dengan memakai kebaya putih. Kulit putih mulusnya tampak semakin berkilau dengan balutan kebaya tersebut. Bagaimana Elxander nggak klepek-klepek melihat penampilan sang istri yang datang menghampirinya dituntun oleh sang ibu juga Desi, sahabatnya.
Elxander menerima uluran tangan Vania. Begitu Vania sudah dekat tanpa sabaran lagi dia menarik pinggang ramping sang istri. Kemudian mengecup kening sang istri cukup lama.
Plak!
"Aduh!" pekik Elxander saat sang istri memukul punggung tangannya dengan sedikit keras.
"Mas, jangan dulu ih, masih dilihat banyak orang ini," gerutu Vania melihat sikap mesum Elxander yang tidak tau tempat.
"Kenapa memangnya? Kita sudah sah sayang mau melakukan apapun. Tidak akan ada yang mau memprotes ataupun memarahi kita. Tau nggak kamu sayang. Kamu cantik banget sih, jadi pengen cium kamu, boleh?" rayu Elxander dengan tatapan memohon ke arah Vania.
Mendengar hal itu membuat bulu kuduk Vania seketika meremang. Suaminya itu benar-benar mesum deh. Dengan memeluk pinggangnya posesif, lelaki itu bahkan sudah mulai mencondongkan tubuhnya ke arah sang istri.
"Mas, nanti di dalam saja. Ini kita dilihatin banyak tamu undangan tuh. Mas nggak malu apa nantinya kalau kita ciuman disini sekarang," tanya Vania mencoba menegosiasikan keinginan sang suami.
"Sebentar aja, kecup aja boleh ya? Mas pengen lho sayang...." rengek Elxander kembali seperti anak kecil yang merengek kepada ibunya ingin dibelikan permen.
"Astaga mas... tapi... hmmmmpp."
Vania sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau benda kenyal nan lembut itu sudah mendarat tepat dibibirnya. Melawan pun juga hanya akan membuat mereka nantinya menjadi tontonan dan bahan perghibahan para tamu undangan yang ada. Masak pengantin barunya ribut di pelaminan karena ciuman. Kan nggak lucu.
Vania pasrah sudah dengan apa mau sang suami. Dia mengikuti saja keinginan sang suami yang sudah ngebet itu. Padahal Elxander adalah pimpinan yang terkenal dingin dan datar. Sekarang menjadi sosok yang manja yang mesum begini. Apa jangan-jangan dia kesambet saat setelah ijab kabul tadi. Apa iya ketempelan setan mesyumm😸
Vania merasa kehabisan napas akibat ulah sang suami yang udah nggak bisa lagi nahan dirinya. Vania memukul-mukul dada bidang suami omesnya itu karena dia sudah tidak tahan lagi.
"Mas....." ucap Vania tertahan sambil mendorong dada bidang suaminya.
Ekhemmmmm
Suara deheman yang keras membuat Elxander dengan terpaksa melepaskan bibir lembut dan candu sang istri. Dia menoleh ke arah suara yang menginterupsinya tersebut. Suara yang sudah menggangu kesukaannya barusan.
"Kalian nanti bisa melakukannya setelah acara selesai. Kamu nggak sabaran banget sih Xander!" ucap Daddy geleng-geleng kepala melihat kelakuan putra dan menantunya dipanggung pelaminan.
...****************...
Bersambung 🌼
...Selamat datang di novel karya...
...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...
...semoga kalian suka ya ☺️....
...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...
...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...
.....................
Halo teman-teman semuanya. Jumpa kembali dalam novel karya Pimoy yang terbaru ya. Novel ini adalah kelanjutan dari chat story yang berjudul "My Secret Angel" ya.
Banyak yang bertanya kelanjutannya dari chat story. Tetapi pimoy udah nggak nulis lagi disana. Dan setiap hari pimoy lihat view nya bagus, naik terus. Jadinya sayang kalau pimoy putus sih sebenarnya. Awalnya pengen pimoy tarik ke novel tapi eh ... jadi ngulang ceritanya kan nggak asyik tentunya buat teman-teman yang baca. Karena sudah nggak penasaran lagi tentunya.
Jadi pimoy lanjutin aja disini, dan ini nggak cuma menceritakan tentang Vania ya. Tetapi anak dari Vania dan Elxander juga. Jadi nantinya kalau tiba-tiba skip jangan kaget. Semoga novel ini nantinya bisa segera kontrak dan bisa didubbing juga. Mohon dukungannya dari teman-teman semuanya ya. Dukung karya ini. Apalagi kalian yang mencintai cerita Elxander dan Vania. Yuk gercepin novel ini segera.
Ditunggu like & komentarnya ya😸
...----------------...
"Selamat ya nak, sekarang kamu sudah resmi menjadi istri. Ingat pesan ibu, harus nurut dan berbakti sama suami. Sekarang kamu sudah tidak lagi single. Ada suamimu yang juga musti kamu perhatikan," tutur Ibu kepada sang putri.
"Ayah juga selalu mendoakan yang terbaik buat rumah tangga kalian berdua. Dan kamu El, jaga putri ayah satu-satunya ini. Jangan sakiti putri ayah. Bahagiakan dia. Dan kalau suatu hari nanti kamu tidak lagi suka dengannya. Jangan sakiti dia. Jangan lukai dia. Kembalikan saja dia kepada ayah. Pintu rumah ayah terbuka untuk kehadirannya. Kamu ingat itu El," pesan sang ayah mertua.
"Iya ayah. Aku janji akan selalu membahagiakan Vania sampai aku menutup mata. Hanya vanialah satu-satunya istri dalam hidupku ini," ujar Elxander tegas.
Lelaki itu memang begitu mencintai wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya itu. Tidak ada dalam benak seorang Elxander Winata untuk menduakan Vania Clarissa. Dia hanya akan bersama dengan Vania dan memiliki banyak keturunan. Mereka akan selalu bersama sampai maut memisahkan keduanya kelak.
"Terimakasih ayah, ibu, atas semuanya yang sudah kalian berikan kepadaku. Vania masih belum bisa membalas semua kebaikan dan kasih sayang yang sudah ayah dan ibu berikan. Justru masih banyak kesalahan yang Vania lakukan sebagai anak kalian. Vania mohon maaf jika selama ini masih menjadi anak yang nakal. Vania akan menjalani rumah tangga ini sebaik mungkin. Insyaallah kami akan bahagia selamanya ayah ibu. Jangan khawatirkan Vania," Vania pun memeluk ayah dan ibunya.
Isak tangis keluarga itu pecah sudah. Melepaskan putri satu-satunya memang tidak mudah. Tetapi Elxander juga tidak sekejam itu untuk membawa pergi Vania jauh dari kedua orang tuanya. Pria itu sudah menyiapkan tempat tinggal yang lokasinya berada di tengah-tengah. Tidak jauh dari orang tuanya sendiri dan juga mertuanya. Dia ingin Vania juga merasa dekat terus dengan kedua orang tuanya. Karena bagaimanapun istrinya itu anak tunggal. Tentunya dia juga menjadi harapan bagi keluarganya. Begitu pula dengan dirinya sendiri. Mereka berdua sama - sama anak tunggal disini. Maka keduanya pun saling mengerti dan memahami kondisi yang ada.
...****************...
Bersambung 🌼
...Selamat datang di novel karya...
...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...
...semoga kalian suka ya ☺️....
...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...
...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...
.....................
Setelah kedua orang tua Vania memberikan wejangan. Kali ini giliran kedua orang tua dari Elxander. Sang mommy seketika menangis memeluk putra kesayangannya. Kemudian mencurahkan isi hatinya kepada sang menantu kecintaannya. Melihat hal tersebut sang Daddy hanya bisa mengelus perlahan punggung sang istri.
"Mommy sangat bahagia kalian akhirnya bisa bersama. Mommy tidak akan sendirian lagi sekarang. Sudah ada anak cewek mommy yang akan selalu menemani hari-hari sepi mommy."
"Iya mom, Vania akan sering main-main ke rumah nantinya," ujar Vania sambil mengelus punggung ibu mertuanya tersebut.
Elxander hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal mendengarkan curhatan mommy nya. Padahal rumah mereka nantinya juga berdekatan. Kenapa sikap sang mommy seolah-olah mereka akan tinggal berjauhan saja. Daddy yang melihat sikap putranya seketika memelu bahu anak lelakinya itu.
"Elxander!"
"Iya dadddy."
"Pesan daddy jaga terus rumah tangga kalian. Jangan memperbesar masalah yang bisa diselesaikan. Jangan memperumit suatu persoalan yang bisa diurai dengan mudah. Kamu harus bijak sebagai kepala keluarga. Memang tidak mudah tetapi ayah percaya kamu pasti bisa, nak. Kamu harus menghormati istrimu. Jangan sakiti dia, jangan lukai dia. Daddy tidak pernah mengajarkanmu untuk melukai dan menyakiti fisik seorang wanita. Vania adalah istri, belahan jiwamu, kamu harus sayangi, cintai, dan juga bimbing dia jika dia salah melangkah. Dan kamu juga harus dengarkan pendapat dia setiap kali kamu akan melangkah," ujar Daddy memberikan nasehatnya.
"Aku mengerti daddy."
"Dan satu lagi pesan mommy. Ini penting sekali ya. Jangan menunda memiliki anak ya. Segera buatkan kami cucu. Kami para orang tua ingin cucu yang banyak dari kalian berdua," ujar mommy sambil tersenyum.
Vania cukup terkejut. Baru juga menikah sudah membahas cucu saja. Padahal proses pembuatannya aja belum. Tetapi berbeda dengan tanggapan suaminya. Yang seketika menjadi semangat empat lima mendengar pesan mommy nya.
"Pasti itu mom, aku akan buatkan cucu yang banyak. Kalau perlu selusin deh, iya nggak sayang."
"Aduh, sayang...." pekik Elxander karena dicubit kecil oleh sang istri.
Percayalah cubitan kecil itu rasanya akan panas sekali daripada cubitan besar.
"Kamu ini kalau ngomong suka nggak direm deh. Selusin itu emang kucing yang lahiran. Satu aja belum terwujud juga," gerutu Vania.
"Wah kode ini, apa ini artinya kita musti ngamar sekarang juga," sahut Elxander menggoda sambil menarik turunkan alisnya dihadapan Vania.
"Mas....." Vania jadi gemas sendiri dengan kelakuan suaminya yang mendadak absurd itu.
"Emang kenapa sih sayang, udah sah juga lho ini kitanya. Jadi mau ngabain aja bebas. Tak ada lagi hambatan. Udah enak aja mau gaya apapun nanti nggak akan ada hambatan," ucap Elxander dengan kemesyumannya.
"Ihhhhh.... mas lho! kenapa malah bahas itu sih!" pekik Vania sambil memukul-mukul gemas akan ucapan sang suami.
Bagaimana bisa seorang pimpinan Winata Corporation berkata frontal seperti itu. Padahal dia dikenal begitu dingin dan datar ketika berhadapan dengan siapapun.
Gelak tawa Elxander tak bisa lagi ditahan melihat sikap sang istri yang tampak malu. Wajahnya sudah merah merona karena digodain terus olehnya.
"Hmmmm... rupanya ada yang sudah tidak sabar buat ngamar ini."
...****************...
Bersambung 🌼
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!