Seorang pengawal mendekati pangeran yang sedang mengamati benteng kerajaan Cristal putih dengan tajam..
''Yang mulia pangeran, apakah tidak sebaiknya kita pergi...jika ada yang mengenal kita maka...kita akan tertangkap...''ucap pengawal itu tampak cemas..
Ucapan pengawalnya membuat Zack menoleh dengan kesal, sang pangeran itu segera mencengkram leher sang pengawal..dengan sedikit kuat dan membuat pria itu mengerang..
''Yang mulia....''
''Diam kau.....aku tidak butuh pengawal penakut sepertimu..jadi mulai sekarang kau akan di tugaskan di dapur istana karna itu cocok untukmu..''
Zack menghempaskan tubuh pria itu sampai dia tersungkur jatuh..mereka sedang menyamar sekarang dan hal itu membuat mereka tidak di kenali, dan ketika rakyat disana melihat...mereka pikir itu adalah pertengkaran biasa..
''Yang mulia...''
''Bawa dia pulang ke istana dan tempatkan dia bersama para wanita di dapur istana, sebaliknya kau mencari pria kuat yang pemberani untuk bisa menggantikannya..''titah sang pangeran menatap tajam kepada salah satu prajuritnya,.
''Baik yang mulia..''
Pria itu segera di singkirkan darinya dan meninggalkan pangeran Zack Edward di sana..pria itu melangkah masuk bersama beberapa pengikutnya menjelajahi sekitar kerajaan...
Di kerajaan Cristal Putih sangat makmur dan terkenal dengan anggur berkualitas tertinggi dan tak pernah ada yang mengalahkannya sampai detik ini.
Pangeran Zack menatap sekelilingnya dengan penuh siasat..suatu saat dia akan merebut kerajaan ini dan akan menjadikan kerajaan miliknya..
Tentu saja dengan menyingkirkan pewaris tunggal yang baru saja di umumkan..Zack menaikan sudut bibirnya dengan tajam..
''Yang mulia....bagaimana kalau kita menyusup ke istana..''ucap prajurit bernama Hanz di belakangnya.
Zack menoleh....
''Tapi bagaimana caranya...''
''Kita punya mata-mata..''sambungnya dengan tatapan membara..
''Mata-mata.......''ulang Zack dengan senyuman kemenangan.
Mereka lalu mendekati istana...
********
Sementara...
Mikha berdiri menatap seluruh wilayah kerajaan dengan rindu, akhirnya dia kembali kemari..tempat asal kekasihnya Zack.... ia menyukai tempat ini terlebih..disini, ada Zack kekasihnya, mungkin Mikha akan mengirimkan pesan pada kerajaan Cristal Biru...kepada pria yang begitu dia rindukan..
namun pandangan Mikha terpaku pada sebuah perkebunan anggur yang masih di ingatnya..
Gadis itu berbalik dan menatap Alex yang berdiiri menjaganya, cih.....semua kebaikan yang dia tunjukan hanya akan membuat Mikha menjadi muak..
''Aku ingin ke perkampungan para budak..sekarang..''ucap Mikha melangkah hendak melewati Alex namun dia terkejut ketika Alex berdiri tepat di hadapannya dan menghalangi jalannya..
''Putri...tak bisa menemui para budak..''
Mikha tertawa dengan kesal...ia menatap Alex dengan tajam..
''Minggir dari jalanku...apa kau berani menghalangi seorang putri..''
Sekali lagi sikap sang putri sangat aneh kepadanya..hingga Alex membeku di tempatnya dia tidak tau harus mengatakan apa..dia tak tau harus bicara bagaimana, sang putri bangun tidur lalu membencinya tanpa alasan..
''Putri...''
''Sesungguhnya aku muak melihat wajahmu Alex...jadi menyingkirlah....''desis Mikha tajam..
Alex akhirnya tak punya pilihan selain memberikan Mikha jalan...gadis itu melangkah lebih dahulu dan Alex hanya berdiri dan menatapnya tajam.......
''Putri..apa kesalahanku dan mengapa kau begitu membenciku..''ucap Alex dengan nada sedih.
*********
Kedatangan sang putri mahkota membuat heboh di kampung para budak, mereka begitu terkejut calon pemimpin negeri ini menemui mereka...
Beberapa pengawal menghadang para budak yang begitu terpana pada kedatangan sang putri...
''Homat bagi yang mulia..''
Mereka semua menjatuhkan dirinya dan menundukan kepalanya dalam-dalam tanda penghormatan.
Mikha tersenyum....
''Aku ingin bertemu dengan Ruby..''
Semua saling memandang dan akhrinya sosok Ruby muncul di antara para budak..ia tertunduk takut...
''Ruby...'' panggil Mikha tersenyum..
Ruby mengangkat wajahnya dan langsung di hadapkan dengan senyum sang Putri..ia lngsung menjatuhkan diri dan langsung memberi hormat di hadapan Mikhayla..
''Hormat bagi yang mulia putri mahkota...''
Mikha lalu mengulurkan tangannya dan membuat Ruby bangkit dan menunggu perintah..
''Aku ingin..kau masuk ke istana dan menjadi pelayan pribadiku..''
Hening...
Semua di tempat itu tak percaya dengan ucapan sang putri, bagaimana bisa putri memilih pelayan dari antara para budak..hal itu juga membuat Alex terkejut..meski dia tau kalau putri sempat menjadi seorang budak sebelum di temukan namun bukan berarti putri harus mengambil salah satu dari mereka..
Bahkan para pelayan istana yang lain mempunyai pendidikan khusus demi melayani kerajaan apalagi seorang putri...dia harus melewati seleksi untuk mendapatkan posisi penting disisih putri..
''Pengawal......''teriak Mikha dengan lantang..
''Yang mulia putri...''
''Bawa gadis ini dan beri perlengkapan sebagai pelayan...aku ingin dia sudah ada di istanaku dalam waktu singkat..''
''Baik yang mulia..''
Ruby tak dapat menahan airmata bahagianya, dia tak menyangka jika sang putri masih mengingat dirinya..masih mengingatnya dengan jelas hingga mau mengangkat seorang budak seperti dirinya yang selama ini di pandang rendah menjadi pelayan sang putri mahkota..
Ruby meneteskan airmatanya..ketika dia bertatapan dengan sang putri..
''Apa kau siap melayani seorang putri..''tanya Mikha dengan mata berkaca-kaca..
Ruby kemudian menundukan kepalanya dalam-dalam...dan menunduk..
''Aku akan mengabdikan diriku pada kerajaan Cristal Putih, dan menjaga putri dengan nyawaku..''ucap Ruby sungguh-sungguh..
''Bagus...aku senang mendengarnya..''
Mikha lalu menatap para penjaga budak..
''Aku ingin kalian menjaga mereka dengan baik..aku ingin, makanan para budak sama dengan makanan pekerja lain..terutama untu wanita dan anak-anak...''
''Baik yang mulia...''
Tak ada yang berani protes dengan ucapan sang putri, semua hanya memberi hormat dengan hormat..
Usai berkata Mikha berbalik dan melangkah menuju kereta kuda milik kerajaan dan di susul oleh Alex yang duduk berhadapan dengannya di dalam kereta..
Alex memandang Mikha hingga gadis itu merasa sedikit risih..
''Mengapa kau menatapku..'' Mikha memasang wajah kesal..
Alex lalu menyipitkan matanya dengan tajam..
''Katakan apa kesalahanku putri...mengapa putri menatapku dengan tajam..aku bersedia menerima hukuman untuk itu..''
Mikha tersenyum sinis..
''Wajahmu sedikit mirip dengan seorang penghianat..''
''Penghianat..'' Alex masih tidak mengerti..
''Yah..penghianat..dia sangat jahat dan bahkan ingin membunuh seseorang yang mencintai dan percaya padanya...dia sangat kejam..''desis Mikha dengan menggebu-gebu hingga Alex terdiam..
''Putri....''
''Aku tidak menyebut dirimu jadi berhentilah tersinggung Alex...jangan ambil hati dengan ucapanku..''
Mikha memalingkan wajahnya keluar jendela kereta, sementara Alex mengepalkan tangannya..
''Tentu saja aku tak akan trsinggung karna aku tak akan menghianatimu putri..''
Mikha tertawa..
''Jalan masih panjang Alex..lebih baik kita liat ke depan...apakah kau benar-benar akan setia padaku atau berkhianat..'' desis Mikha dengan suara tajam..
Alex ingin berbicara namun, Mikha menjerit keras hingga membuat kereta berhenti...matanya menjadi panas ketika dia melihat sosok Zack sedang berjalan-jalan di pasar dia menggunakan pakaian ala rakyat...jantung Mikha berdebar...
Lalu membuka mahkota dan jubahnya...ia lalu memberikannya pada Alex...gadis itu lalu melompat turun dari kereta..
Dan berlari ke arah pasar...
Sementara Alex memegang mahkota sang putri dengan erat...
Deg!!!
Mikha melompat turun dengan cepat dari atas kereta dan membuat beberapa pengawal kerajaan tampak panik, namun ketika mereka akan mengikutinya Mikha menahan mereka dengan tangan untuk berhenti mengejar, termasuk Alex yang menggertakan gigi.
Setelah puas, Mikhayla lalu berlari melewati beberapa pedagang dan para rakyat yang sedang ramai..dan tubuhnya tidak terlihat lagi..
Mikha terus berlari sembari mengedarkan pandangan ke segala arah dan terus mencari sosok Zack yang tadi melewati jalan ini..wajah Mikha begitu sedih hingga matanya berkaca-kaca..
Oh...Zack...dimana kau...? desah Mikha ingin menangis saja...dia telah meninggalkan semuanya..untuk kembali ke sini demi Zack...lalu ketika dia hampir mendekat dengan Zack, pria ini malah menghilang entah kemana, tak ada jejak Zack di sekitar sini..
Namun Mikha tak patah arah...dia melangkah dan terus menelusuri jalan yang sedang ramai itu sambil terus mencari ke segala arah...Mikha begitu putus asa..
Dia menghentikan langkahnya,...sembari terus berpikir, apakah dia salah melihat tadi..? apakah mungkin hanya mirip..? tapi tidak mungkin jelas-jelas tadi yang dia liat adalah Zack...
Mikha sungguh kecewa menyadari bahwa ia telah kehilangan Zack..gadis itu merasa lelah karna berlari dengan cepat tadi, lalu ia pun hendak membalikkan tubuhnya namun tubuhnya malah menubruk tubuh seseorang di depannya hingga tubuh Mikha goyah seketika, dan tersungkur membentur tanah..sementara pria yang ada di hadapannya sama sekali tidak menolong...
Mikha mengerang sembari berusaha bangun berdiri dengan susah payah, namun ketika dia berdiri...sosok pria di depannya membuat Mikha membeku sesaat...
''Zack.....'' ucap Mikha dengan mata berkaca-kaca..
Sementara Zack mengerutkan kening, dia tidak mengenal gadis ini sedikitpun...
''Mengapa kau menatapku seperti itu..'' Zack sedikit kesal..memang gadis ini sangat cantik namun, entah mengapa dia merasakan sesuatu yang mengesalkan ketika berada di dekatnya..
Sedangkan Mikha sedikit terkejut, mengapa sikap Zack sangat dingin padanya seolah tidak mengenalnya.. mengapa begitu,.bukankah Zack sangat mencintainya...bukankah itu kenyataannya...
''Zack......''
Pria itu menoleh tajam..ia mendekat...
''Siapa kau, aku bahkan tidak mengenalku..dari mana kau tau namaku hah....apakah kau seorang mata-mata..''
''Kau tidak mengenalku..''sesak dada Mikha menyadari kenyataan ini namun ia berusaha menguatkan dirinya...tidak mungkin...tidak mungkin kalau Zack melupakannya bukan..?
Bahkan Zack mengikutinya ke masa depan lalu mengapa sekarang malah terlihat membencinya...?
''Memangnya kau siapa..apakah kau seorang putri..? mengapa aku harus mengenalmu...''
Kata-kata Zack yang begitu kasar, sanggup menjatuhkan airmata Mikha...ia bergerak mundur...tidak...ini tidak seperti yang dia bayangkan..bagaimana bisa Zack tidak mengenalnya...?
Sementara Zack sedikit penasaran mengapa gadis ini meneteskan airmata untuknya..saat itu juga dadanya terasa sesak namun dia tak mengrti..mengapa dia merasakan itu..namun Zack memang tak mengenal gadis ini..
''Tunggu.....''teriak Zack hingga membuat Mikha menghentikan langkahnya..
Hatinya begitu terluka ketika menyadari pria yang dia cintai tidak mengenalnya sama sekali..semua ini terlalu menyakitkan bagi Mikha hingga ia tak kuat menghadapi kenyataan...Mikha sungguh tak habis pikir bagaimana bisa Zack melupakannya, dan ekspresi yang dia tunjukan pada Mikha adalah kesungguhan..bahwa benar dia tidak mengenal Mikha sama sekali dan itu sangat menyakitkan..
''Yah...''jawab Mikha menahan rasa sakit di dada..
Zack melangkah...mendekati Mikha...
''Mengapa kau menangis...aku minta maaf berbicara kasar padamu, tapi aku sungguh tak mengerti aku tidak mengenalmu sedikitpun...''
''Cukup.....''bisik Mikha dengan suara serak..
Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya ia tak mampu menahan tangisnya lagi...hingga Zack membeku...keduanya berdiri saling berhadapan..
''Apakah aku mirip seseorang yang kau kenal..''
Mikha menghentikan tangisnya kemudian menatap Zack dengan pandangan yang pasrah..
''Maafkan aku...aku memang salah mengenal orang,...aku pikir kau adalah dia padahal...aku salah karna kau bukan dirinya...'' isak Mikha mengusap airmatanya..
Zack sungguh frustasi baru kali ini dia bertemu dengan gadis yang menangis di hadapannya...dan mau tak mau Zack merasa bingung..ingin tau siapa pria yang telah membuat airmata gadis ini jatuh...
''Lalu kau siapa...apakah berasal dari sini..''
''Aku seorang budak..''ucap Mikha menutup pembicaraan..
''Budak.......''ulang Zack tak percaya..dia memakai pakaian yang bagus..mana ada budak memakai pakaian sebagus itu..?
''Aku minta maaf tuan...aku harus pergi sekrang...''
Mikha membalikan tubuhnya..dan hendak melangkah..
''Dimana kau tinggal..''
Mikha memejamkan matanya ketika airmatanya menetes sekali lagi...
''Bukankah aku sudah bilang bahwa aku seorang budak..aku harus pergi tuan..''
Mikha tak menunggu balasan Zack,...gadis itu lalu berlari menerrobos kerumunan dan menghilang dalam sekejap, hal itu membuat Zack membeku...sesuatu di hatinya bergetar meski dia tak tau mengapa..?
Tak berapa lama kemudian beberapa prajuritnya mendekat..
''Yang mulia saatnya kembali ke istana...''
Zack tak menjawab...pikirannya malah terus membayangkan gadis asing itu...mengapa dia terlihat begitu terluka dan kecewa ketika Zack tidak mengenalnya...?
Siapa dia sebenarnya...?
Zack membalikan tubuhnya...dia akan datang lagi besok dan mencari tau dimana gadis itu tinggal. Zack mengepalkan tangannya dengan kuat...lalu mendekati kudanya dan segera keluar dari wilayah kerajaan Cristal Putih.
Sementara Mikha melangkah dengan lemah menuju kereta, dari jauh Alex terkejut ketika melihat sang putri melangkah dengan gontai seolah kehilangan jiwa...ia menangis sepanjang jalan dan hal itu mampu membuat Alex merasakan nyeri...
Siapa yang telah berani menyakiti sang putri..siapa yang berani menjatuhkan airmatanya...?
Alex melangkah mendekati Mikha yang berjalan sambil menatap rerumputan di kakinya..dia sangat terkejut karna Zack ternyata tidak mengenalnya..mengapa begitu...sudah susah payah Mikha melintasi waktu dengan nekad namun ternyata sesampainya disini, cinta yang dia harapkan malah tidak mengenalnya..? Bersikap dingin dan...kejam..? Mikha menghentikan langkahnya tiba-tiba lalu kembali meneteskan airmatanya..
''Mengapa kau tidak mengenalku..mengapa.....?'' teriak Mikha dengan keras.
Tubuh Mikha jatuh tersungkur karna begitu terlukanya dia saat ini...namun tak lama kemudian, seseorang mendekatinya dan berdiri di hadapannya..
''Yang mulia Putri..''
Hening.....
Masih terdengar isakan Mikha yang menyayat hati, gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap Alex dengan tajam...
''Bukankah kau ingin membunuhku...bagaimana kalau kau melakukannya sekarang...''
Deg...
Betapa trkejutnya Alex mendengar ucapan putri Mikha yang terlihat marah, pria itu benar-benar syok..dari mana putri tau tujuannya..
Bahkan Alex tidak mengatakan apapun...bagaimana bisa putri menebak rencananya..
''Putri.....''
''Lakukan sekarang, aku akan mempermudah dirimu Alex....lakukan saja karna aku tak ingin hidup lagi..'' jerit Mikha terlihat begitu hancur..
Alex mengepalkan tangannya..ia mendekat..
''Putri....jangan bicara apapun lagi, aku tak membunuhmu putri itu sumpahku dari sekarang....aku akan melindungimu dengan nyawaku..''
Disaat yang sama tubuh Mikha menjadi goyah, lalu jatuh pingsan namun beruntung Alex menangkapnya tepat waktu,..Alex memeluk tubuh sang putri dengan tatapan tak terbaca...
Deg......
Alex lalu membawa tubuh Mikha ke dalam kereta dan memerintahkan agar kembali ke istana, di perjalanan Alex menatap wajah putri yang tak sadar, kerutan di dahi Alex semakin dalam saja, mengapa sang putri bisa tau kalau dia akan membunuhnya...?bagaimana bisa dia mengetahuinya..? sungguh Alex merasa penasaran sekaligus merasa sesuatu yang berdebar di dalam hatinya..namun tidak di mengerti nya..
Putri...kau sangat cantik..tak taukah kau jika kau begitu manis...? Alex mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Mikha namun tangannya terhenti di udara...ketika mendengar rintihan Mikha di dalam tidurnya...gadis itu sedang memanggil nama seseorang yang membuat wajah Alex merah padam...
Zack....siapa dia..?
**********
Raja dan sang Ratu tampak begitu khawatir melihat kondisi sang putri yang masih belum sadar...
''Mengapa putri bisa jatuh pingsan..mengapa...''
Alex menundukkan kepala memberi hormat...
''Yang mulia..putri mungkin sedikit kelelahan karna sebelumnya kami sempat berkeliling kerajaan karna Putri ingin melihat-lihat..ini kesalahanku yang mulia..aku siap menerima hukuman dari yang mulia..''ucap Alex dengan pasrah..
Raja terlihat menghela nafas, bagaimanapun ini bukan kesalahan Alex, karna putri yang memang menginginkan perjalanan ini...
''Lain kali kau harus lebih memberinya perhatian Alex,....aku tidak mau peristiwa ini sampai terjadi lagi..kesehatan putri adalah kehormatan bagi kerajaan kita..''ucap sang Raja penuh penekanan...
''Terimakasih yang mulia, mulai sekarang aku akan benar-benar memperhatikan putri dan memastikan kalau hal ini tak akan pernah terjadi lagi pada Putri..''Alex menunukdan kepalanya dalam-dalam..
''Baiklah..biarkan Putri istirahat....''
''Baik yang mulia..''
Ruangan kamar menjadi hening, Raja telah meninggalkan istana putri bersama dengan putri..tinggalah para pelayan yang melayani sang Putri..
Ruby masuk ke dalam kamar dan membawa secangkir obat penambah tenaga untuk putri..
''Tuan Alex.....aku membawakan minuman...''
''Kita harus menunggu sampai Putri sadar....''
''Baik....''
**********
Ruby masuk ke dalam kamar untuk menjaga sang putri namun tak berapa lama kemudian, sang putri membuka mata dan ingatan pertamanya sangat menyakitkan..dia begitu sedih menyadari kalau Zack benar-benar melupakan dirinya..sungguh hatinya hancur seketika...
hingga airmatanya menetes,.....
''Syukurlah Putri sudah sadar...'' ucap Ruby tersenyum di sampingnya..
Mikha hanya menganggukan kepalanya..
''Bantu aku untuk duduk Ruby..''pinta Mikha yang masih lemas..
Ruby pun mengiyakan dan membantu Mikha untuk duduk...gadis itu menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dan kembali memejamkan matanya..
Aku tidak mengenalmu....aku tidak mengenalmu....aku tidak mengenalmu.......
Mikha menghela nafas,...
''Sangat menyakitkan...''
''Apakah putri masih merasakan sakit, aku akan memanggil tabib istana agar...''
''Ruby...hentikan..jangan memanggil Tabib karna aku baik-baik saja..''
''Baiklah Putri, tapi ijinkan aku membantu putri untuk membersihkan diri karna yang mulia Raja dan Ratu akan mengunjungi Putri...'' Ruby menundukan kepalanya dalam-dalam..
''Baiklah...tapi Ruby aku ingin bertanya...tentang kerajaan Cristal Biru...apakah pangeran...''
Mendengar ucapan sang putri membuat Ruby menjadi panik, buru-buru ia mendekat dan menggeleng memperingatkan sang putri, hal ini tentu membuat sang Putri sangat terkejut..
''Yang mulia...dilarang menyebut kerajaan Cristal Biru di kerajaan, ini..apakah putri melupakan peraturannya...''
''Apa maksudmu dengan aku tak boleh menyebut nama kerajaan itu....aku memang sedikit melupakan aturan itu..katakan padaku ada apa...''
Ruby mendekat dan ingin berbisik namun terhenti ketika suara langkah mendekat...itu adalah Alex..
''Putri,.....''
Wajah Mikha berubah malas, ia hanya menganggukan kepalanya asal...
''Bagaimana kabar Putri...''
''Aku baik-baik saja dan belum mati Alex, apakah kau kecewa...''
Ucapan kasar sang putri membuat Alex membeku...seketika ia menundukan kepala, hal yang sama di lakukan Ruby...perlahan ia mundur dan meninggalkan kamar..
Alex mengangkat wajahnya...
''Putri...apakah aku telah berbuat kesalahan kepadamu, aku bersedia di hukum..tapi tolong jangan berkata seperti itu...aku...''
Munafik...itulah yang pantas untuk seorang Alex,...ingatan Mikha bahkan masih segar ketika pria ini mengangkat belatinya untuk membunuhnya waktu itu, untung saja Zack menolongnya..
''Wajahmu mengingatkanku pada seorang penghianat yang kejam jadi aku sangat membencimu..''tatap Mikha dengan mata tajam..
Alex tertawa sedih...
''Aku tau kau membenciku Putri..baiklah,....aku akan meminta yang mulia untuk mundur sebagai pengawal pribadimu jadi Putri tak perlu melihatku,...bukankah sangat menjengkelkan jika Putri menyimpan kemarahan..setiap kali melihatku..''
Mikha melonggarkan tenggorokannya,....
''Baiklah...mungkin itu lebih baik...terimakasih Alex...pasukan kerajaan lebih membutuhkanmu dari pada aku..''ucap Mikha penuh senyuman lega..
Alex menunduk sekali lagi kemudian meninggalkan istana pribadi sang putri dengan hati yang nyeri..
Sedangkan Mikha hanya menghela nafas..menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang dan menatap jauh ke depan...
Begini lebih baik bukan..? jika dia melihat Alex hanya akan menambah kebencian padanya...
Mikha pun menghela nafas lega..
*******
Kerajaan Cristal Biru..
Sang pangeran tampak galau, sudah beberapa hari setelah perjumpaannya dengan gadis misterius itu dan Pangeran tidak dapat melupakannya sedikitpun, dia malah semakin penasaran...
Dia gadis biasa dan semoga, prajurit rahasianya dapat membawanya kemari dan mungkin dia akan menjadikan gadis itu seorang selir...
Pangeran Zack tampak antusias menunggu kedatangan sang prajurit...dia melangkah sambil membayangkan tatapan polos dari gadis cantik itu..bahkan kulitnya halus...dan tak ada satu cacatpun disana..
Zack menyipitkan matanya dengan tajam...
''Apa artinya dia bukan gadis biasa, kulitnya halus, dia terlihat cantik dan terawat...''Pengeran Zack berpikir keras...
Siapa dia sebenarnya..??
Tak lama kemudian ada suara dari luar istana, yang mengabarkan kalau utusannya sudah datang..
Pangeran Zack sudah berdiri menunggu, sang prajuritnya masuk..
''Hormat yang mulia Pangeran...'' pria itu menundukan kepalanya dalam-dalam..
''Bagaimana..apakah kau sudah mencari tau tentang gadis itu...''
''Yang mulia...tampaknya dia bukan rakyat biasa...aku dan prajurit lainnya sudah mencari ke segala penjuru kerajaan namun tak ada jejak gadis itu...''
''Apa maksudmu tidak ada...aku bahkan melihatnya di pasar...''
''Yang mulia mungkinkah dia salah satu bangsawan kerajaan,....''
Zack menghela nafas...
Bangsawan kerajaan...?
''Kalau begitu kita harus menyamar menjadi rakyat biasa ketika ada pesta para bangsawan....aku ingin menemuinya..''
''Baik yang mulia....''
Zack tersenyum...lalu ia segera keluar dari istana menuju kuda miliknya..
''Yang mulia....''
''Aku akan berjalan-jalan sebentar....aku akan kembali..''
******
''Putri.....jangan berkeliaran lagi Putri, jika yang mulia tau...''
''Ssst..karna itu kau tak boleh memberitahunya mengerti..''
''Tapi....''
''Sudahlah...kau diam saja aku hanya ingin berenang disini...''
''Tapi ini hanya sungai biasa...bagaimana kalau ada musuh..''
''Musuh apa...kita di wilayah kerajaan Cristal Putih..siapa yang berani mengangguku..''
Ruby menghela nafas...yang di katakan Putri memang benar tapi bagaimana kalau ada yang menyamar sebagai mata-mata...?
''Putri.....''
''Sebaiknya kau pergi saja Ruby..berjalan-jalanlah...aku akan menyusulmu jika sudah selesai...''
''Tapi keselamatan Putri...''
''Kita sedang menyamar Ruby ayolah...tak ada yang tau aku seorang putri...''
''Baiklah.....Putri benar, aku akan minum teh sebentar dan menunggu Putri selesai..''
''Pergilah...''
********
Suasana yang hening dan sunyi itu membuat sang putri merasa...ia berenang dengan bebas...
Hingga trdengar suara kuda yang berhenti di pinggir sungai...Mikha muncul di air dan membeku ketika melihat seorang pria yangh sudah mengganggu malam-malamnya selama ini....dialah Zack...
Astaga Zack....?
Mikha buru-buru masuk ke dalam air agar pria itu tidak melihatnya..
Sial..dia hanya memakai jubah tipisnya..Mikha mulai panik..
Sementara....
Zack mulai menanggalkan pakaiannya...ia ingin berenang sebentar di sungai yang dalam ini karna tidak tahan dengan cuaca yang panas...
Menanggalkan jubahnya, Zack melompat ke dalam air dan mulai berenang, di saat yang sama Mikha muncul di permukaan air dan begitu panik untuk segera keluar dari sana...
Namun ketika hendak keluar, jubahnya tersangkut sebuah akar pohon di bawah air..hingga Mikha semakin panik..ia takut Zack akan melihatnya bagaimanapun dia tau pria itu akan tergoda...
''Oh...mengapa ini sulit sekali....''
Mikha mulai panik....dan disaat itulah, Zack muncul dari air dan membeku..melihat sosok Mikha setengah polos....kulitnya putih seperti susu, bibirnya merah seperti buah cheri...rambutnya panjang melewati punggungnya...
Tidak...gadis ini terlalu sempurna hingga Zack terpesona...
''Aaa...aku akan pergi...maafkan aku tuan..''
Mikha menarik paksa gaunnya...dan ingin keluar dari air...namun ia terkejut ketika...Zack menarik ujung jubahnya dan menjatuhkannya ke air...tangan kokoh itu melingkari punggung mulusnya..jantung Mikha berdebar kencang...
''Siapa kau sebenarnya....'' desis Zack mendekatkan wajahnya...gadis ini begitu cantik...
Wajah Mikha menjadi pucat...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!