NovelToon NovelToon

Pernikahan Darurat

Part 1 Terpaksa Menikah

Di sebuah ruangan mewah yang bernuansa putih dan dihiasi dengan berbagai dekor

pelaminan pernikahan. Tampak terlihat seorang wanita cantik yang terlihat

mengatur deru nafasnya saat memasuki ruangan mewah itu. Namanya Yunma Adelia

merupakan mahasiswi magang semester 6 diundang untuk menghadiri acara pernikahan

CEO perusahaan Teknologi yang terkenal dingin dan kejam.

Yunma menatap ke sekeliling ruangan untuk mencari sahabatnya untuk bergabung bersama mereka.

“Dimana Lena dan Aura? Bukankah aku meminta mereka menungguku di meja makan?” tanya Yunma sambil menoleh ke kiri dan ke kanan mencari keberadaan kedua sahabatnya.

Suara dentuman nyanyian artis papan atas menggema di seluruh ruangan membuat telinga Yunma merasa sakit. Ketahuilah, Yunma tipikal wanita introvert yang tidak suka

kebisingan. Tapi, keadaan dirinya sebagai mahasiswi ilmu komunikasi membutuhkan

tipikal ekstrovert dan friendly.

“Daripada aku berdiri terlalu lama disini. Lebih baik, aku duduk saja di kursi kosong

itu.” Akhirnya Yunma memilih melangkah pergi menuju ke tempat kursi VVIP kosong

dan menelpon sahabatnya saja karena pesannya belum dibaca.

Baru saja, Yunma berjalan tiga langkah, ia merasakan tangannya ditarik oleh

seseorang. Hal itu, membuat Yunma menoleh ke arah belakang.

“Bukankah pria tampan ini CEO di perusahaan magangku.” batin Yunma menatap intens menuju ke arah wajah dingin dan tatapan tajam dari pria tampan yang mengenakan pakaian pengantin pria berwarna biru yang senada dengan warna gamisnya.

“Ada apa pak CEO?” tanya Yunma sopan di hadapan Pak CEO.

“Kamu pasti mahasiswi magang di perusahaanku?” Reno tak menghiraukan pertanyaan Yunma, ia bertanya balik dengan posisi memegang pergelangan tangan Yunma.

Yunma menatap pergelangan tangannya yang terlihat memerah karena cengraman kuat dari

Reno membuat Yunma meringis kesakitan.

“Benar pak, mohon tangan saya dilepas dulu, cengraman tangan bapak terlalu kuat.” bukannya tangan Yunma dilepas tetapi tangannya dicengram semakin kuat.

“Jangan banyak bicara kamu! Kamu pasti menginginkan nilai yang baik dari saya, maka

ikuti perintah saya!” titah Reno tanpa bantahan.

Yunma menyerhitkan keningnya merasa binggung, ia tidak mengerti dengan sikap pak CEO memberikan perintah pada dirinya. Ia hanya mahasiswi magang saja dan tidak

terikat dengan peraturan resmi perusahaan. Tetapi, Pak CEO menganggapnya sebagai

karyawan bekerja di perusahaannya.

“Perintah seperti apa pak CEO?” tanya Yunma ingin tahu.

Sikap Pak CEO membuat Yunma benar-benar merasa kesal. Bagaimana tidak merasa kesal? Yunma yang mengajukan pertanyaan dengan Pak CEO tapi tidak mendapatkan jawaban apapun, selain tangannya ditarik secara paksa untuk mengikuti langkah tegas Pak CEO.

Yunma mendengus sebal dengan sikap kasar Pak CEO yang tidak memikirkan dirinya yang

susah payah mengikuti langkah kaki cepat Pak CEO.

“Pak CEO, saya mau dibawa kemana?” tanya Yunma berusaha mensejajarkan langkah kaki cepat Pak CEO di hadapannya.

“Diamlah! Ikuti saja perintahku menjadikan kamu sebagai pengantin pengganti wanitaku,”

ucap Reno dingin dan tegas.

Yunma yang mendengar perkataan Reno membuat dirinya terkejut setengah jiwa. Bagaimana bisa dirinya datang menghadiri acara pernikahan CEO di perusahaan magangnya berakhir dengan dirinya sebagai pengantin pengganti wanitanya. Sungguh

pernikahan darurat sekali, dirinya diajak menikah masih kuliah. Apa kata teman

yang nantinya mengunjing dirinya menikah saat kuliah. Walaupun dirinya tinggal

di Amerika Serikat dan menganut budaya barat. Tidak mempermasalahkan hal-hal ini yang

dianggap biasa saja dan kebanyakan wanita tidak perawan lagi.

“Bapak, kenapa saya dijadikan sebagai pengantin pengganti wanitamu? Kalau Bapak

menyukaiku bisa berbicara baik-baik dengan kedua orang tuaku untuk melamarku?”

perkataan Yunma membuat langkah kaki Reno terhenti secara mendadak dan membuat tubuh Yunma menabrak tubuh bidang Reno.

“Haduh, Pak CEO kalau mau berhenti berjalan kasih tahu saya dulu, Kepala saya terasa

sakit terkena tubuh seksi Bapak. Eh… Maaf,” Yunma langsung menutup mulutnya

yang berbicara jujur tanpa filter.

Reno masih memasang wajah dinginnya di hadapan Yunma.

“Mahasiswi ini pintar pandai sekali berbicara, tidak ada takut sama sekali sama saya.”

kata Reno dalam hati. Ia menatap Yunma dari ujung kaki mengenakan sepatu fansovel berwarna hitam naik menuju ke bagian tubuh mengenakan gamis brukat berwarna biru yang kebetulan warnanya sama seperti dirinya hingga rambut panjangnya sebatas bahu diurai begitu saja.

“Menarik.” Reno tersenyum tipis menatap Yunma yang terlihat kebingungan.

“Hadeh, Pak Ceo bukannya meminta maaf padaku. Malahan memujiku dengan kata menarik.

Diriku memang menarik dan cantik sejak lahir.” sahut Yunma tanpa merasa malu.

“Pak CEO benaran mau nikahin saya? Saya belum memiliki pekerjaan tetap dan belum

lulus kuliah? Apa Pak CEO mau memiliki seorang istri belum sukses seperti

bapak?” tanya Yunma to the point.

Yunma menunggu jawaban dari Pak CEO yang sepertinya terpesona akan paras cantiknya. Yunma menatap lekat menuju kedua bola mata Pak CEO tanpa berkedip.

“Pak CEO ini mencari kesempatan dalam kesempitan untuk memandangi wajah cantikku. Ini tidak boleh dibiarkan, takut dosa.” batin Yunma.

Lihatlah, sikap Yunma yang terkenal hidupnya tidak suka diganggu oleh orang lain.

Mengeluarkan jurus seribu kaki untuk kabur dari hadapan pria tampan yang sedang

menatap dirinya.

“Sudah saatnya aku pergi.” tanpa melakukan pemanasan, Yunma langsung melancarkan aksi melarikan diri dari kenyataannya.

Tapi, Pak CEO dengan sigap menarik tangan Yunma yang hampir terlepas dari cengraman

tangannya.

“Berani-beraninya kamu ingin kabur dariku! Aku bilang ikut denganku tanpa menerima bantahan apapun.” setelah mengatakan itu Reno langsung melanjutkan langkah kakinya

sambil menarik tangan Yunma agar mengikuti langkah kakinya dari belakang.

Yunma dengan terpaksa mengikuti langkah kaki Reno karena ia tidak ingin tubuhnya

terjatuh dan terseret oleh Pak CEO. Ia hanya menghela nafas kasar dikala banyak

pasang mata memberikan tatapan kebencian dan iri dengki pada dirinya.

“Hem… Sungguh terlalu cobaan hidupku kali ini diberikan cobaan dengan tanganku sakit

ditarik secara paksa dan dibenci oleh semua orang tanpa kesalahanku sendiri. Sungguh menguji mentalku sebagai mahasiswi yang berkompenten.” kata Yunma dalam hati.

Bukan tarikan secara paksa saja yang Yunma dapatkan, pelukan hangat dari Reno secara

mendadak membuat Yunma senam jantung.

“Pa, Ma, bisa dimulai acara ijab kabul pernikahannya?” ucap Reno di hadapan kedua

orang tuanya di dalam ruangan khusus untuk memulai acara akad nikah Reno dengan

wanita pilihan orang tuanya berubah menjadi Yunma.

Yunma merasa percaya dirinya hilang total, disaat ia melihat orang-orang kaya

keturunan bangsawan menatap dalam menuju dirinya. Rasanya, ia ingin menggigit

tangan Reno yang setia memegang tangannya sedari tadi dan tanpa berdosa

mengajak anak gadis orang menikah tanpa meminta persetujuan dari kedua orang

tuanya.

Yunma mencoba mengatakan sesuatu tapi nyalinya menciut dikala Reno memberikan tatapan tajam ke arah dirinya.

“Beginilah nasib, rakyat jelata seperti diriku yang seenaknya ditindas oleh orang kaya.”

Yunma hanya mengelus dada saat meratapi nasibnya tidak baik-baik saja. Ia memilih diam dan menunggu reaksi kedua orang tuanya pasti menolak keberadaan dirinya sebagai pengantin pengganti wanita.

“Pa, Ma, apa kalian mendengar perkataanku? Aku siap menikah,” ucap Reno lagi.

Part 2 Menikahi Yunma di Pernikahan Darurat

Papa Ilham dan Mama Ratna hanya menghela nafas atas perlakuan anak semata wayangnya.

“Reno, siapa wanita muda ini? Kenapa kamu mengajaknya menikah? Kamu sudah Papa

jodohkan dengan Meri anak rekan bisnis papa?” tanya Papa Ilham sambil melirik

ke arah Yunma membuat Yunma menundukkan kepalanya.

“Iya Reno, kamu jangan malu-maluin Mama dan Papa? Kalau kamu membatalkan acara

pernikahanmu dengan Meri.” sambung Mama Ratna.

Bukannya Yunma merasa sedih, ia bersorak bahagia saat kedua orang tua Reno memberikan akses jalan dirinya untuk kabur dari masalah Reno yang menariknya masuk ke dalam kehidupannya.

“Akhirnya, ada orang yang perduli padaku kalau aku setengah hati menikah dalam acara

pernikahan darurat ini.” Yunma tersenyum bahagia mendengar perdebatan sengit

antara anak dan kedua orang tuanya.

“Tapi pa, ma, Reno tidak mencintai Meri. Reno ini laki-laki perkasa dan tidak mau menikah dengan wanita bekas,” ucap Reno masih mengikuti pendirian kerasnya agar mendapatkan wanita baik-baik untuk melahirkan anak-anaknya. Reno tidak ingin

mendapatkan Meri yang memiliki having *** dan tidak suci lagi.

“Reno!” teriak Mama Ratna dan Papa Ilham.

“Sudahlah Ma, Pa, jangan berteriak-teriak seperti orang hutan. Kita bisa berbicara

baik-baik untuk menyelesaikan pernikahan yang tak ku inginkan ini. Jika mama

dan papa merasa malu atas kegagalan pernikahan konyol ini lebih baik mama dan

papa mengikuti saranku agar aku menikahi mahasiswi magang di perusahaanku

walaupun pernikahan terasa darurat.” jelas Reno panjang lebar pada kedua orang

tuanya.

“Pak CEO, ikuti saja perkataan kedua orang tuamu. Biasanya, pilihan orang tua itu

terbaik untuk anaknya,” ucap Yunma dalam hati dan tidak berani mengatakan

secara langsung karena ia tidak ingin suasana semakin rumit.

“Reno, jangan seperti ini kamu tidak merasa kasihan sama mama dan papa menanggung

beban dengan putusnya tali sirahturahmi rekan bisnis papamu.”

“Cih, sudahlah Ma, pa, jangan membela Mesi yang terkenal wanita simpanan om-om itu ia

tidak pantas bersanding denganku. Buat apa memiliki istri yang tidak perawan. Bukankah pernikahan itu sakral dan pilihan pasangan hidup ditemani sampai mati

atas dasar cinta. Jika tidak cinta, hidup terasa hambar dan tidak nikmat dengan

salah satu pasangan tidak bisa menjaga kesuciannya.”

Yunma masih dengan posisinya berdiri di sebelah Reno dan memasang telinganya dengan tajam untuk mendengarkan semua perdebatan tak biasa itu.

Yunma menyadari perkataan Reno ada benarnya, bukan rasisme atau menghasut orang lain. Yunma memahami Reno menginginkan Reno memiliki seorang wanita baik-baik untuk dijadikan istrinya dan mencintainya. Lalu, bagaimana dengan dirinya hanyalah orang asing dan tidak mengenal dekat Reno dan kedua orang tuanya.

Yumma terus merapalkan doa dalam hati agar kedua orang tuanya membatalkan pernikahan darurat dan tak diinginkan Yunma. Senyuman di bibir mungilnya terlihat jelas

dikala penolakan mentah-mentah orang tua Reno pada dirinya. Mulai dari

membanding-bandingkan kehidupan dirinya sebagai rakyat jelata hingga asal-usul

dirinya yang memiliki keturunan bangsawan.

“Teruslah menolakku agar aku tidak terjerat dalam permasalahan keluarga kalian!” kata

Yunma dalam hati. Ia menatap ke sekeliling ruangan, ada beberapa keluarga

keturunan bangsawan, pak penghulu dan saksi pernikahan darurat.

“Dimana keluarga Mesi? Bukankah hari ini pernikahan putri mereka dengan Pak CEO. Kenapa tidak ada satu perwakilan pun yang datang apalagi pengantin wanitanya?” salah

satu pertanyaan mulai menguasai pikiran Yunma. Belum lagi, kedua kakinya terasa

capek karena berdiri sedari tadi.

“Masa bodoh dengan pengantin wanita dan keluarganya, kakiku lelah dan aku butuh

beristirahat.” Yunma menoleh kesana-kemari untuk mencari tempat duduk dan tidak

ada kursi kosong untuk diduduki kecuali kursi pengantin.

Yunma mengalihkan pandangannya dari kursi pengantin menuju ke arah Reno dan kedua

orang tuanya yang terlihat serius memenangkan perdebatan sengitnya. Ia tampak berpikir sejenak untuk merenungkan permasalahan rumit yang tidak pernah terjadi

di kehidupannya.

“Jika aku pergi sekarang, Pak CEO pasti memberikan nilai jelek pada kegiatan magang

kuliah kerjaku. Jika aku duduk ke tempat pengantin, aku dikira mau menikah

dengannya.” kata Yunma dalam hati. Ia menimang-nimang pilihan hatinya untuk

mengambil keputusan yang tepat.

“Baiklah, lebih baik aku duduk di kursi pengantin dulu untuk mengistirahatkan kedua

kakiku dulu dan menunggu keputusan akhir dari perdebatan sengit mereka.” Yunma

mengabaikan pembicaraan serius mereka, ia mengampiri kursi yang disedikan untuk

pengantin.

Yunma tersenyum manis menyapa semua orang-orang yang menatap takjub dirinya yang mengenakan gamis brukat saja dihiasi make up tipis-tipis di wajah imutnya.

“Permisi, saya izin duduk dulu. Kedua kaki saya terasa pegal,” ucap Yunma dan dibalas

anggukan saja.

Yunma hanya diam menyaksikan Reno yang terus membela dirinya dan bersikeras untuk

menikahinya.

“Pak CEO ini berani sekali mempermainkan pernikahan. Tidak takut apa pilihannya bisa

menghancurkan masa depannya karena menikahiku bukan atas dasar cinta tapi

melangsungkan pernikahan darurat.” lirih Yunma pelan tapi masih terdengar jelas

oleh pak penghulu.

“Maaf Nona, ada yang bisa saya bantu?” tanya Pak penghulu membuat Yunma yang

berbicara sendiri langsung terdiam dan tersenyum paksa.

“Eh, tidak ada pak.” jawab Yunma sekenanya diringi senyuman manisnya. Tapi, senyuman

manis Yunma tidak bertahan lama saat mendengar perkataan orang tua Reno.

“Baiklah Reno, jika kamu merasa bahagia atas wanita pilihanmu. Maka, Papa dan Mama menyetujui perkataanmu untuk menikahi mahasiswi magang itu asalkan kamu melepaskan Mesi dan kedua orang tuanya.”

“Tenang saja, pa, ma. Aku akan melepaskan mereka dan tidak menyakitinya lagi. Asalkan

mereka tidak menganggu hidupku ataupun mengacawkan keinginanku. Walaupun aku

suka berkelahi tapi aku tidak akan menghilangkan nyawa orang.” Reno menatap

sekilas menuju ke arah Yunma yang terlihat membuka mulutnya lebar.

“Satu lagi, tutup mulutmu, Yunma! Aku jijik melihat air liurmu menetes!” Yunma

langsung menutup mulutnya dengan rapat dan ia mengusap sudut bibirnya tidak

basah.

Yunma memberikan tatapan tajam pada Reno yang berani mengajaknya bercanda disaat

waktu tidak tepat.

“Gayanya saja tadi berbicara formal padaku, di depan kedua orang tuanya saja masih tidak

lancar merangkai kata tepat.” ejek Yunma dalam hati.

Yunma menatap kedua bola mata malas melihat adegan teletabis yang berpelukan bersama itu. Tadi, adu perdebatan sengit seperti tom and jerry dan berubah seperti teletabis saja. Huh, sungguh menyebalkan.” Yunma memonyongkan bibirnya merasa kesal atas drama yang dilihatnya secara langsung.Yunma membenarkan poni panjangnya yang sedikit berantakan agar tetap terlihat rapi.

“Bibirnya tolong dikondisikan, saya tidak suka.”

“Kenapa suara beart itu sangat dekat sekali? Apa mungkin--” perkataan Yunma terhenti

saat menoleh ke arah samping dan sudah ada Reno yang duduk di sebelahnya dengan

raut wajah dingin sedingin beruang kutup.

“Pak CEO,” ucap Yunma pelan.

Reno mengulurkan tangannya tanpa meminta izin pada Yunma yang sebentar lagi akan

menjadi istri di pernikahan daruratnya.

“Saya nikahkan Yunma Adelia binti Zico dengan mas kawin cincin berlian dan emas 200 mata serta seperangkat alat sholat dibayar--”

“Tunggu!” ucap seseorang membuat ijab Kabul Reno seketika terhenti dan suaranya sangat dikenal oleh Yunma.

Part 3 Aku Tidak Setuju

Yunma menyerhitkan keningnya saat melihat kakak sepupunya mengetahui keberadaan

dirinya dipaksa menikah dengan Pak CEO dalam pernikahan darurat. Bukankah

ruangan yang ditempatinya bersama Reno dan keluarganya dijaga ketat oleh dua

bodyguard di depan pintu.

“Kak Damian,” ucap Yunma menatap Damian melangkah tegas menuju ke arah dirinya. Rasanya, ia ingin berlari mendekati kakak tersayangnya tapi Reno lebih dulu

mencengkram tangan Yunma agar tetap duduk disebelahnya.

Yunma memberikan tatapan tajam menuju ke arah Reno yang tidak ingin dirinya melarikan

diri di pernikahan konyol ini.

“Bisakah Pak CEO untuk tidak menyentuh tanganku? Itu sangat berdosa pak karena belum mahramnya,” ucap Yunma jengkel.

“Sudahlah, sebentar lagi kita akan menikah. Tidak usah jual mahal padaku. Kamu pasti

merasa bahagia karena dinikahi pria tampan dan mapan seperti diriku.” sahut Reno cetus dan membuat emosi Yunma ingin meledak.

“Saya berhak menikah dengan pria yang saya cintai pak, tapi bukan menikah atas

dasar--” perkataan Yunma langsung terhenti mulutnya dibungkam oleh tangan kekar

Reno.

Yunma mengerti posisi Reno meraasa takut rencana untuk pergantian pengantin wanitanya digagalkan atas mulut sadisnya. Selain itu, Yunma tidak ingin masa magang

kuliah kerjanya gagal atas keegoisannya. Lalu, bagaimana dengan nasib dirinya

yang dinikahi oleh Pak CEO tanpa persetujuan dari kedua orang tuanya? Apakah

dirinya dianggap anak durhaka karena tidak menurut permintaan kedua orang

tuanya agar fokus kuliah? Digelengnya kepalanya untuk menenangkan dirinya untuk

menghadapi cobaan di hadapannya. Yunma hanyut dalam berbagai pertanyaan yang

menyelimuti pikirannya hingga ia tidak menyadari suara panggilan keras dari kak

Damian.

“Yunma, kenapa kamu masih duduk disana? Ayo pulang sekarang! Disini, bukan duniamu,

kita hanya rakyat jelata dan tidak sebanding dengan orang kaya keturunan

bangsawan,”

“Kakak juga tidak setuju atas pernikahan darurat ini, Ayo ikut kakak pulang,” Damian

menatap Yunma hanya duduk diam dengan tatapan kosong saja. Ia tidak menghiraukan perkataan Pak CEO tidak tahu diri yang mengusir dirinya dari sini.

“Yunma! Yunma!” ucap Damian seraya menarik tangan Yunma hingga tersadar dari

lamunannya.

“Kakak, ada apa kak? Kenapa berteriak histeris seperti orang kesurupan? Bisa berbicara baik-baik kak.” Yunma menatap Damian yang terlihat khawatir.

“Dari tadi kakak mengajakmu pergi dari sini, kamu saja yang melamun tidak jelas seperti orang minta makan. Cepat pergi dari sini! Jangan hiraukan hiruk pikuk mereka.” bujuk Damian.

“Siap kakak.” jawab Yunma dengan semangat.

Yunma menoleh sekilas menuju ke arah Reno untuk meminta izin pulang dan tidak lupa

senyuman mautnya ia berikan pada Reno.

“Pak CEO, aku pamit pulang dulu. Kakak Damian sudah menjemputku untuk pulang. Sudah jam 8 malam dan aku sebagai anak kesayangan tidak boleh pulang larut malam,”

ucap Yunma enteng. Diulurkan punggung tangannya pada Reno yang duduk di sebelahnya untuk mencium tangannya tapi ditepis cepat oleh Reno.

Batas kesabaran Reno atas drama yang dibuat oleh kedua rakyat jelata di hadapannya. Rasanya ia ingin memuntahkan semua isi makanannya tapi diurungkannya. Reno lebih takut gagal menikah dengan mahasiswi magang dibandingkan tidak menikah sama sekali.

“Cukup! Aku muak dengan semua drama tak bermutu kalian! Kamu mahasiswi magang, kalau mau hidup tenang, tetap melanjutkan menikah denganku dan kamu pria tua diamlah! Kalau tidak akan aku hilangkan mata pencarianmu sebagai pegawai negeri sipil!” ancam Reno terdengar serius dan tidak main-main.

Damian menelan air salivanya dengan susah payah, ia tahu betul dengan pria kaya yang

ingin memaksa adik sepupunya bukan orang biasa. Dengan harta, tahta dan kebijakannya dapat mewujudkan semua perkataannya dalam sekejap mata. Jika Damian melanjutkan aksi pemberontakkannya, hilang sudah tempat mengais

rezekinya untuk menghidupi kedua orang tuanya dan adik perempuannya masih

sekolah. Ia tidak ingin kehilangan pekerjaan tetapnya karena mendapatkan pekerjaan itu susah.

Sementara Yunma merasa kondisi kurang kondusif, ia memilih membujuk Pak CEO agar dapat mengurungkan niatnya untuk menghilangkan pekerjaan kak Damian. Kasihan kak Damian sebagai tulang punggung keluarga, tidak dapat menghasilkan dollar lagi.

“Pak CEO yang tampan dan baik hati--”

“Aku memang tampan dan baik hati.” sahut Reno cepat dan menambah rasa percaya

dirinya.

Hal itu membuat Yunma merasa menyesal karena memuji Pak CEO gak ada akhlak itu.

“Pak CEO, tolong jangan mempersulit hidup kakak Damian. Kedua orang tua dan adik

perempuannya memberikan harapan besar kepada Kakak Damian sebagai tulang

punggung keluarga. Kami hanyalah orang yang hidup berkecukupan, dengan

menghandalkan gaji tak seberapa dibandingkan dengan gaji bapak dua puluh kali lipat lebih besar dari gaji kami sebagai rakyat jelata sangatlah berharga bagi

hidup kami. Tolong, jangan libatkan kak Damian dalam permasalahan yang tidak

kami lakukan. Jika bapak ingin menikahiku dan tidak ingin dijodohkan maka silahkan lakukan. Aku ikhlas dengan lapang dada, asalkan bapak mau melepaskan kak Damian dan meminta persetujuan kedua orang tuaku setelah menikah.” jelas Yunma dengan tatapan memohon pada Reno.

Entah kenapa, di dalam hati kecilnya ada secuil rasa simpati pada dua orang berbeda

kasta. Tapi, ia ingin membuang rasa itu takut kecewa seperti dulu.

Dengan memberanikan diri, Yunma menarik tanga Reno agar tidak menghukum Kak Damian. Ia kenal dengan sikap asli Pak CEO yang dingin dan kasar serta tidak kenal kata

ampun untuk menghajar orang-orang yang berani mengusik hidupnya.

“Pak CEO, mohon jangan memukul kak Damian karena aku tidak ingin melihat kak Damian semakin jelek dengan hasil cetakan tangan ringan bapak,” ucap Yunma to the

point.

“Cih, siapa bilang aku ingin memukulnya. Tangan indahku tidak pantas dikotori oleh

orang yang berani mengacaukan pernikahanku. Untung saja, aku menghargai

mahasiswi ini agar tidak melanjutkan perkataanku tadi.” perkataan Reno membuat

Yunma bernafas lega dan ia melihat wajah kak Damian dari tegang dapat berubah

menjadi datar kembali.

“Terima kasih Pak CEO,” ucap Yunma terdengar tulus.

“Aku tidak butuh kata terima kasihmu itu aku butuh pembuktian atas kebaikan hatiku,

kamu bisa menikah denganku sebagai ucapan terima kasihmu itu.” Senyuman tulus

Yunma seketika memudar dan ia hanya mengelus dada untuk menghadapi sikap

sombong Pak CEO super kejam.

“Baiklah pak, sebelum itu aku meminta izin pada kak Damian terlebih dahulu.” Yunma

bangun dari duduknya dan ia menghampiri kak Damian yang berdiri tidak jauh dari

dirinya.

“Kak Damian, jangan pikirkan perkataan Pak CEO tadi. Semua akan baik-baik saja, aku

harap kakak menyetujui permintaan Pak CEO untuk menikahiku.”

Damian memejamkan kedua bola matanya sejenak, ia tidak tega dengan tatapan sendu Yunma pada dirinya. Jika ia memiliki jabatan tinggi seperti CEO kejam dan tidak tahu

diri. Ia akan menuntutnya bila perlu membuatnya mendekam ke dalam jeruji besi

seumur hidup agar tidak meresahkan hidup orang lain. Ia memantapkan hati untuk

membalas perkataan Yunma yang berdiri di hadapannya.

“Aku tidak setuju,” ucap Damian membuat Yunma terkejut tanpa ampun. Begitu pun,

orang-orang yang berada di dalam ruangan, kecuali Reno memberikan tatapan

mematikan ke arah Damian.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!